Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MATA KULIAH FARMAKOEPIDEMIOLOGI

MONITORING USE EVALUTION (MUE)

Peminatan KBA dan OBA Angkatan 36

Nama : 1. Sandy Firmansyah (5420221087)


2. Deby Mulya Fami (5420221085)
3. Usi Hikmah Utami (5420221053)
4. Winda Prasetya Rini (5420221065)

PROGRAM MAGISTER KEFARMASIAN


UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2021
Ten-Step Process of MUE:
1. Assign responsibility for monitoring and evaluation
2. Delineate scope of care and service provided by the organization
3. Identify important aspects of care and service provided by the organization
4. Identify indicators, datasources and collection methods to monitoring important aspect
of care
5. Establish means to trigger evalution (e.g. trends or patterns of use, threshold, etc.)
6. Collect and organize data
7. Initiate evaluation of care
8. Take actions to improve care and service
9. Assess the effectiveness of actions and maintain the improvement
10. Communicate results to relevant individuals and groups
PENGARUH PENERAPAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL BPJS

TERHADAP BIAYA PENGOBATAN, CLINICAL OUTCOMES DAN

HRQoL PASIEN ASKES DM TIPE 2 RAWAT JALAN

DI RUMAH SAKIT HAJI JAKARTA

ABSTRAK

Universal Health Coverage (UHC) adalah topik kesehatan yang menjadi perhatian dunia saat ini.
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan berupaya untuk meningkatkan sistem jaminan
kesehatan bagi seluruh penduduk Indonesia yaitu melalui pembentukan sistem yang disebut Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN) yang mulai berlaku tanggal 1 Januari 2014. Berdasarkan UU 40 tahun 2004,
UU No.24 tahun 2011, dan PP 12 tahun 2013 maka PT.ASKES ditunjuk sebagai BPJS kesehatan.
Perubahan sistem jaminan kesehatan ini dari ASKES menjadi BPJS mempengaruhi berbagai aspek
meliputi kepesertaan, pengorganisasian, pembiayaan dan metode pembayaran pelayanan kesehatan.
Menurut data ASKES tahun 2010, penyakit katastropik mengalami peningkatan, salah satunya adalah
diabetes melitus (DM). DM tipe 2 merupakan tipe DM yang paling umum, dimana jumlah penderita
mencapai 90-95% dari keseluruhan populasi penderita diabetes. Rumah Sakit Haji Jakarta adalah salah
satu rumah sakit swasta yang melakukan pelayanan kesehatan baik ASKES maupun BPJS. Penelitian ini
bertujuan mengetahui gambaran pengaruh pelaksanaan JKN terhadap biaya pengobatan, profil
pengobatan, clinical outcomes dan kualitas hidup pasien ASKES DM tipe 2 rawat jalan di Rumah Sakit
Haji Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain longitudinal time series sebelum dan sesudah JKN pada
pasien dengan kriteria inklusi rutin melakukan kunjungan 6-12 kali dalam 12 bulan. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah 103 pasien ASKES DM tipe 2. Data penelitian dianlisis uji
perbedaan (Independent samples test, Mann Whitney Test, One Way Anova, Kruscall Wallis dan
Wilcoxon) Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan sebelum dan sesudah JKN pada profil
jumlah obat, generik dan nama dagang dan DPHO. Profil biaya pengobatan sebelum dan sesudah JKN
juga menunjukkan adanya perbedaan (P value 0,00). Clinical Outcomes pasien DM tipe 2 terdapat
perbedaan kesesuaian penggunaan obat dengan PERKENI sebelum JKN dan sesudah JKN. Kualitas hidup
pasien dihitung berdasarkan uji statistik menunjukkan ada perbedaan bermakna dengan karakteristik
pasien.

Kata Kunci : JKN, profil pengobatan, biaya pengobatan, clinical outcomes, HRQoL, Rumah Sakit Haji
Jakarta

3. Identify important aspects of care and service provided by the organization


- Pelaksanaan JKN terhadap biaya pengobatan, profil pengobatan, clinical outcomes dan kualitas hidup
pasien ASKES DM tipe 2 rawat jalan di Rumah Sakit Haji Jakarta.

- Daam proses pemeriksaan pasien ASKES DM tipe 2 mendapatkan:


a. Pemeriksaan laboratorium meliputi Nilai Gula Darah Puasa, Nilai Gula Darah 2 jam PP, HbA1c

b. Diagnosa Pasien DM tipe II Kode ICD X meliputi NonInsulin Dependent Diabetes, Malnutrition related
diabetes, Other specified diabetes mellitus, Unspecified diabetes mellitus, Nondiabetic hypoglicaemic
coma

c. Jumlah kunjungan (Minimal 6 kali pasien datang untuk kontrol ke dokter sebelum dan setelah JKN)

d. Terapi Obat DM meliputi Obat yang termasuk dalam guideline terapi DM: Golongan sulfonilurea,
Golongan Biguanid, Golongan Thiazolidinedion, Golongan Inhibitor αglukosidase dan Golongan DPP-IV
inhibitor

e. Terapi Obat Non DM (Obat yang tidak termasuk dalam guideline terapi, tetapi diberikan pada pasien
DM tipe II)

4. Identify indicators, datasources and collection methods to monitoring important aspect


of care
Indikator :
Perubahan sistem pembayaran asuransi dari fee for service menjadi INA-CBGs dalam rangka pelaksanaan
BPJS menyebabkan perbedaan dalam biaya pengobatan, clinical outcome dan HRQoL pasien DM tipe 2
di Rumah Sakit Haji, Jakarta

Sumber data
1. Catatan rekam medik pasien rawat jalan periode Juli – Desember 2013 dan Januari – Juni 2014 yang
didiagnosa DM tipe 2

2. Dokumen/kuitansi dari Instalasi Farmasi Rumah Sakit (data biaya pengobatan, penunjang, dan
tindakan menggunakan sistem jaringan informasi manajen RS)

3. Dokumen/kuitansi dari bagian keuangan/BPJS center di instalasi rawat jalan RS. Haji Jakarta Total
biaya riil pengobatan pasien dan klaim INA-CBGs)

4. Kuisoner

Metode
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain deskriptif dengan cara:

1. Menentukan jumlah populasi dan sampel yang akan diambil

a. Jumlah sampel pasien dihitung berdasarkan jumlah populasi pasien dengan diagnosa DM tipe II dari
bulan Juli 2013-Juni 2014
b. Jumlah sampel pasien memenuhi persyaratan kriteria inklusi yaitu melakukan kunjungan sebulan
sekali mininal 6 kali kunjungan dan maksimal 12 kali kunjungan. Perkiraan sampel diperoleh dengan
menggunakan rumus Krejcle-Morgan diperoleh sebanyak 310 sampel dari total populasi 1.620 pasien.

2. Pengumpulan data pasien dengan diagnosa DM tipe 2

Catatan rekam medik pasien rawat jalan dan kwitansi pembayaran yang bersifat retrospektif

Anda mungkin juga menyukai