PENDAHULUAN
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat
darurat. Berdasarkan hal tersebut maka rumah sakit di tuntut untuk dapat dan
dengan baik, baik pelayanan yang bersifat langsung maupun yang bersifat
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
Selain itu, rekam medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun yang
diagnosa serta serta segala pelayanan dan tindakan medis yang di berikan
kepada pasien dan pengobatan baik yang di rawat inap, rawat jalan maupun
1
Clinical pathway merupakan konsep perencanaan pelayanan
kesehatan terpadu yang sedang trend digunakan di rumah sakit pada saat ini.
pelayanan mulai dari saat pasien masuk hingga pasien keluar dari Rumah
Sakit.
dijadikan sebagai salah satu perangkat untuk kendali mutu. Pinzon (2014)
berbasis bukti dengan hasil yang dapat diukur pada periode waktu tertentu
pelayanan kesehatan yang berfokus pada pasien (patient centered care) yang
2
Faktor yang mempengaruhi penerapan suatu clinical pathway juga
pemberi pelayanan kesehatan. Hal ini juga disampaikan oleh Pinzon (2014)
3
1.3 Tujuan
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
pasien yang berfokus pada diagnosis, masalah klinis, dan tahapan pelayanan.
2009).
perawat, rehabilitasi, gizi, dan tenaga kesehatan lain) yang diciptakan tidak
ilmu. Pengisian ini terdiri dari data riwayat pasien, pemeriksaan fisik dan
(Croucher, 2005)
pola praktek terbaik dari berbagai macam variasi pola praktek, menetapkan
5
menilai hubungan antara berbagai tahap dan kondisi yang berbeda dalam
Rumah Sakit
Medis.
1. Memilih “best practice” pada saat pola praktek diketahui berbeda secara b
6
3. Menilai hubungan antara berbagai tahap dan kondisi yang bebeda dalam s
uatu proses dan menyusun strategi untuk mengkoordinasi agar dapat men
ghasilkan pelayanan yang lebih cepat dengan tahap yang lebih sedikit.
4. Memberikan seluruh staf yang terlibat tujuan umum yang harus tercapai
dari sebuah pelayanan dan apa peran mereka dalam proses tersebut.
Menurut Hill, 1998 dalam Feuth and Claes, 2007, terdapat empat
a. Kerangka Waktu
b. Kerangka Asuhan,
c. Kriteria Hasil
pelayanan).
7
Mencatat dan menganalisis deviasi dari standar ditetapkan dalam Clinical
Pathway, kondisi pasien tidak sesuai dengan standar asuhan atau standar tidak
farmasis).
perjalanan penyakit pasien dan dicatat dalam bentuk periode harian (untuk
kasus rawat inap) atau jam (untuk kasus gawat darurat di unit emergensi).
8
Pada akhirnya CP dapat merupakan suatu Standar Prosedur Operasional
yang merangkum:
d) Alur Pelayanan Pasien Rawat Inap dan Operasi dari Sistem Kelompok Staf
Rumah Sakit.
1. Rumah Sakit yang telah menetapkan clinical pathway adalah RSUP Prof Dr
tinggi (high risk), dan biaya tinggi atau perlu sumber daya yang banyak (high
9
cost). Berdasarkan hal tersebut, RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou, Manado telah
yang diperlukan telah tercantum biayanya untuk setiap jenis penyakit yang
ada dalam clinical pathway. Dokter yang menangani pasien yang ditanggung
oleh BPJS Kesehatan harus mengikuti clinical pathway ini. Biaya untuk
10
2. Kasus pneumonia di Malaysia
lainnya.
format clinical pathway untuk bedah tulang tidak dapat digunakan untuk
unit bedah saraf. Sehingga akan banyak sekali format yang harus
11
b. Meningkatkan peran dan komunikasi dalam tim multidisiplin sehingga
dan kompetensi.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
pasien yang berfokus pada diagnosis, masalah klinis, dan tahapan pelayanan.
perawat, rehabilitasi, gizi, dan tenaga kesehatan lain) yang diciptakan tidak
ilmu. Pengisian ini terdiri dari data riwayat pasien, pemeriksaan fisik dan
3.2 Saran
kesehatan.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/pentingnya-clinical-pathway-bagi-fasilitas-kesehatan
https://www.google.com
https://www.google.com/https%3A%2F%2Fmutupelayanankesehatan.
https://www.google.com/Pedoman_ppk_dan_clinical_pathway
14