Disusun oleh:
Kelompok 7/ Kelas A.161
Khosidah 22020116120024
Khoirul Bariyah 22020116120047
Anis Dwi Prasetyani Putri 22020116130087
Tyas Widi Rahayu 22020116130088
Annisa Maarifatul Isna 22020116130114
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
- Tujuan Umum
Untuk memahami terkait Clinical Pathway (CP) dan PPK (Panduan
Praktik Klinik)
- Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengertian Clinical Pathway (CP) dan PPK
(Panduan Praktik Klinik)
2. Untukmmengetahui tujuan dari Clinical Pathway (CP) dan PPK
(Panduan Praktik Klinik)
3. Untuk mengetahu prinsip-prinsip penyusunan Clinical Pathway (CP
4. Untuk mengetahu langkah-langkah penyusunan Clinical Pathway (CP
5. Untuk mengidentifikasi penerapan PPK (Panduan Praktik Klinik) di
lapangan kerja.
1. CLINICAL PATHWAY
A. DEFINISI
Clinical pathway atau juga dikenal dengan nama lain seperti:
critical care pathway, integrated care pathway, coordinated vare pathway,
caremaps, atau anticipated recovery pathway, adalah sebuah rencana yang
menyediakan secara detail setiap tahap penting dari pelayanan kesehatan,
bagi sebagian besar pasien dengan masalah klinis (diagnosis atau
prosedur) tertentu, berikut dengan hasil yang diharapkan (Djasri, 2006).
Clinical pathway dapat didefinisikan sebagai pendekatan
multidisiplin yang berbasis waktu yang digunakan untuk membantu
pasien-pasien tertentu mencapai luaran positif yang diharapkan. Langkah-
langkah dalam pathway seharusnya berlaku bagi sebagian besar pasien
untuk suatu luaran yang diharapkan. Kondisi klinis pasien tentulah tidak
sama, dan perubahan kondisi klinis pastilah seringkali terjadi, sehingga
diperlukan fleksibilitas suatu pathway. Clinical pathway merupakan
perangkat koordinasi dan komunikasi bagi para petugas yang terlibat
dalam tatalaksana pasien yang sama. Clinical pathway merupakan
perangkat bantu untuk penerapan standar pelayanan medik (Rozany,
Yuliansyah, & J Susilo, 2017).
Clinical pathway dibuat oleh suatu tim yang independen yang
merupakan gabungan dari berbagai profesi, yaitu dokter, perawat, dan
perawat professional di bidang penyakit yang diderita pasien. Pada pasien
dengan kasus bedah, clinical pathway dibuat mulai dari perioperative care,
post operative care, hingga discharge planning. Hal spesifik yang
dimasukkan ke dalam pathway adalah alat drain, obat- obatan, kriteria
kapan peralatan tersebut harus dilepas, diet pasien, pemeriksaan
laboratorium dan radiologi (Rozany et al., 2017).
B. Tujuan PPK
a. Meningatkan mutu pelayanan pada keadaan klinis dan lingkungan
tertentu.
b. Mengurangi jumlah intervensi yang tidak perlu atau berbahaya.
c. Memberikan opsi pengobatan terbaik dengan keuntungan maksimal.
d. Memberikan opsi pengobatan dengan risiko terkecil.
e. Memberikan tata laksana dengan biaya yang memadai.
C. ISI Format Praktik Klinis PPK
Pada umumnya PPK berisi butir-butir berikut (Pinzon, 2016) :
a. Pengertian
b. Anamnesis
c. Pemeriksaan fisik
d. Prosedur diagnostik
e. Diagnosis kerja
f. Diagnosis banding
g. Pemeriksaan penunjang
h. Tata laksana
i. Edukasi
j. Prognosis
k. Tingkat evidens
l. Tingkat rekomendasi
m. Penelaah kritis
n. Rekomendasi
o. Daftar Pustaka
1. Pengertian (Definisi)
2. Anamnesis
3. Pemeriksaan Fisik
4. Kriteria Diagnostik
5. Diagnosis Kerja
6. Diagnosis Banding
7. Pemeriksaan penunjang
8. Tata laksana
9. Edukasi (Hospital Health
Promotion)
10. Prognosis
11. Tingkat Evidens
12. Tingkat Rekomendasi
13. Penelaah Kritis
14. Indikator
15. Kepustakaan
E. Penerapan PPK
Panduan praktik klinis (termasuk Clinical pathway, algoritme,
protokol, prosedur, standing orders) merupakan panduan yang harus
diterapkan sesuai dengan keadaan pasien. Oleh karena itu, dapat
dikatakan bahwa semua Panduan Praktik Klinis (PPK) bersifat
rekomendasi atau advis (PERSI, 2015).
F. Revisi PPK
Panduan Praktik Klinis (PPK) merupakan panduan terkini untuk
tata laksana pasien, karenanya kita harus selalu mengikuti kemajuan
ilmu dan teknologi kedokteran, keperawatan, gizi dan tenaga kesehatan
lainnya. Untuk itu Panduan Panduan Klinis (PPK) secara periodik
perlu dilakukan revisi, biasanya setiap 2 tahun. Idealnya meskipun
tidak ada perbaikan, peninjauan tetap dilakukan setiap 2 tahun.
Masukan untuk revisi diperoleh dari pustaka mutakhir serta
pemantauan rutin apakah Panduan Praktik Klinis selama ini dapat dan
sudah dikerjakan dengan baik (PERSI, 2015).
Untuk menghemat anggaran, di rumah-rumah sakit yang sudah
mempunyai Panduan Praktik Klinis (PPK), Panduan Asuhan
Keperawatan (PAK), Panduan Asuhan Gizi (PAG), dan Panduan
Asuhan Kefarmasian (PAKf) dan panduan-panduan lain dapat di
upload yang dapat diakses setiap saat oleh para dokter dan profesional
lainnya dan bila perlu dicetak (PERSI, 2015).
G. Contoh PPK
Tim CP &PPK RSUD dr.Saiful Anwar. (2017). Panduan Praktik Klinik dan
Clinical Pathway (Perencanaan, Implementasi, Monitor dan Evaluasi).
Malang : RSUD dr. Saiful Anwar,