Anda di halaman 1dari 15

PRE PLANNING INTERVENSI BALANCE

EXERCISE
PADA NY.A DI RUANG CEMPAKA
RUMAH PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA
PUCANG GADING SEMARANG
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen asuhan keperawatan gerontik
Pembimbing Lapangan : Carik Eko Andasari, SKM
Pembimbing Akademik: Elis Hartati, M.Kep

Disusun Oleh:

Khosidah (22020116120024)
A 16 1

DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
PRE PLANNING INTERVENSI
BALANCE EXERCISE PADA NY.A DI RUANG CEMPAKA
RUMAH PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA PUCANG GADING
SEMARANG

I. Pendahuluan
A. Latar Belakang

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada lansia di ruang


Cempaka Rumah Pelayanan Sosial Lanjut Usia “Pucang Gading”
Semarang didapatkan hasil bahwa 75% (18 lansia perempuan) mengalami
bedrest, 25% (6 lansia perempuan) bisa berjalan. Bangsal Cempaka
dikhususkan untuk kategori lansia perempuan yang mengalami
ketergantungan, baik ketergantungan sebagian maupun ketergantungan
penuh.
Penurunan kekuatan otot pada lansia terjadi karena adanya
perubahan struktur otot akibat penuaan. Perubahan yang terjadi pada lansia
salah satunya adalah perubahan penurunan kekuatan otot, dampak dari
penurunan kekuatan adalah meningkatkan resiko jatuh karena gangguan
muskuloskeletal misalnya menyebabkan gangguan gaya berjalan,
kelemahan ekstremitas bawah, dan kekakuan sendi dapat menyebabkan
terjadi resiko jatuh pada lansia (Utomo, 2012).
Salah satu cara untuk mengurangi resiko jatuh pada lansia adalah
dengan melakukan latihan keseimbangan (Balance Excersice). Latihan
keseimbangan ditujukan untuk membantu meningkatkan kekuatan otot
pada anggota bawah (kaki) dan untuk meningkatkan sistem vestibular/
kesimbangan tubuh. Latihan keseimbangan sangat penting pada lansia
karena latihan ini sangat membantu mempertahankan tubuhnya agar stabil
sehingga mencegah terjatuh yang sering terjadi pada lansia (Ceranski,
2006).
B. Data yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut
 Pengkajian Status mobilisasi dan resiko jatuh (Quetioner
Performance Oriented Mobility Assessment)
 Pengkajian Status fungsional lansia (Quetioner Indeks Katz)
 Pengkajian rentang gerak
 Pemeriksaan fisik pada ekstremitas lansia (kekuatan otot dan
fleksibilitas sendi)
C. Masalah Keperawatan
 Hambatan mobilitas fisik
 Risiko jatuh
 Hambatan berjalan
II. Rencana Keperawatan
 Diagnosa Keperawatan
Masalah keperawatan yang muncul pada Ny.A yaitu Resiko jatuh.
Menurut NANDA (2018), Resiko jatuh merupakan peningkatan
rentan jatuh, yang dapat menyebabkan bahaya fisik dan gangguan
kesehatan. Dari masalah tersebut, dirumuskan suatu diagnosa
kereparawatan resiko jatuh b.d kesulitan gaya berjalan.
 Tujuan Umum
Tujuan umum dari balance exercise adalah agar Ny.A mengetahui
dan memahami konsep dan gerakan dari balance exercise,
serta dapat mempraktikkan balance exercise dengan baik dan
benar sehingga dapat diterapkan pada kegiatan sehari-hari.
 Tujuan Khusus
Kegiatan balance exercise memiliki beberapa tujuan khusus,
diantaranya :
1. Mahasiswa mengetahui manfaat balance exercise terhadap
peningkatan kekuatan otot bagi lansia.
2. Mahasiswa mampu mempraktikkan balance exercise untuk
lansia.
3. Lansia mampu menirukan setiap gerakan dari balance exercise.
III. Rencana Kegiatan
 Topik
Topik yang disampaikan adalah Latihan keseimbangan (Balance
Excersice) pada lansia.
 Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan dengan demonstrasi. Mahasiswa akan
memberikan pendidikan kesehatan mengenai manfaat balance
exercise dan memperkenalkan gerakan-gerakan balance excersice.
Setelah itu mahasiswa dan Ny.A praktik bersama gerakan balance
exercise.
 Sasaran dan Target
Sasaran : Penerima manfaat dengan inisial nama Ny.A di Ruang
Cempaka Rumah Pelayanan Sosial Lanjut Usia Pucang Gading
Semarang.
Target : Ny.A paham mengenai gerakan latihan keseimbangan
(Balance Excercise).
 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Hari/tanggal : Rabu, 28 Agustus 2019
Tempat : Ruang Cempaka Rumah Pelayanan Sosial Lansia
“Pucang Gading” Semarang
Waktu : Jam 10.00 – 11.00
 Strategi pelaksanaan
1. Fase Persiapan
a) Mahasiswa hadir 5 menit sebelum kegiatan balance
exercise dilakukan.
b) Mempersiapkan alat dan bahan.
c) Mempersiapkan posisi Ny.A dengan nyaman untuk latihan
keseimbangan.
2. Fase Orientasi
a) Salam terapeutik
b) Validasi
c) Kontrak waktu
3. Fase Kerja
a) Penyampaian materi latihan keseimbangan.
b) Mendemostrasikan gerakan latihan keseimbangan.
c) Penerima Manfaat mempraktikkan latihan keseimbangan
didampingi oleh mahasiswa.
4. Fase Terminasi
a) Evaluasi respon klien terhadap tindakan latihan
keseimbangan
1) Evaluasi subyektif
2) Evaluasi objektif
b) Rencana tindak lanjut

 Media dan Alat Bantu


 Media
Menggunakan poster tentang latihan keseimbangan
 Alat bantu
Saat pemberian pendidikan kesehatan menggunakan speaker
wireless untuk musik iringan.
 Setting Tempat

Tempa
t
Tidur
Lansia

Jalan diantara tempat tidur lansia

Keterangan:
: Mahasiswa yang memberikan intervensi

: Tempat tidur lansia


 Susunan Acara

No Hari/Tgl Tahap Kegiatan Media Waktu PJ


1. Pembukaan a. Pembukaan - 10.00- Khosidah
b. Penjelasan singkat 10.10
maksud dan tujuan
kegiatan balance exercise
kepada PM
c. Kontrak waktu untuk
melakukan balance
exercise

Rabu, 28
2. Inti a. Penyuluh memberikan Lagu dan 10.10- Khosidah
Agustus
penjelasan singkat Poster 10.30
2019
mengenai manfaat dan
macam-macam gerakan
balance exercise
b. Penyuluh mulai praktik
balance exercise
bersama dengan Ny.A

3. Penutup a. Evaluasi kegiatan - 10.30- Khosidah


b. Penutupan 10.45
 Pengorganisasian
Penyuluh : Khosidah

Tugas penyuluh:

Untuk memberikan penjelasan mengenai balance exercise, memimpin contoh


gerakan balance exercise.

 Kriteria Evaluasi
o Struktur
- Ny.A hadir dalam kegiatan balance exercise.
- Tempat yang digunakan di tempat tidur Ny.A Ruang Cempaka rumah
pelayanan sosial lanjut usia “Pucang Gading” Semarang
- Alat yang digunakan yaitu poster dan sound box untuk memutar musik.
o Proses
- Waktu dimulainya balance exersice tepat waktu sesuai perencanaan.
- Ny.A kesulitan mencoba gerakan forward stepping keseimbangan di
kakinya.
o Hasil
- Ny.A dapat mengulang kembali materi yang telah disampaikan dengan
singkat.
- Ny.A bersdia dan dapat mengaplikasikan balance exercise setiap hari.
 Materi

A. Pengertian Balance Exercise


Balance Exercise adalah aktifitas fisik yang dilakukan untuk meningkatkan
kestabilan tubuh dengan meningkatkan kekuatan ototekstremitas bawah
(Glenn, 2007).
B. Manfaat Balance Exercise
1. Untuk meningkatkan keseimbangan postural.
2. Menurukan resiko jatuh
3. Memberikan efek peningkatan kekuatan otot ekstremitas bawah (Glen,
2007).
C. Pelaksanaan Balance Exercise
Latihan keseimbangan akan menghasilkan perubahan atau manfaat bagi
lansia jika dilakukan 1-3 kali seminggu (Darmojo, 2004). Senam
keseimbangan lansia dapat dilakukan 3 kali seminggu (Tilarso, 2008).
Menurut Gleen (2007) gerakan balance exercise terdiri dari 5 macam, yaitu
plantar flexion, hip flexion, hip extention, knee flexion dan side leg raise.
1. Plantar flexion
a. Berdiri tegak dengan salah satu tangan berpegangan pada kursi.
b. Perlahan angkat tumit ke atas (berdiri dengan ujung kaki).
c. Pertahankan posisi.
d. Kembalikan kaki pada posisi semula.
e. Gerakan dilakukan sebanyak 10 kali.

Gambar 1. Gerakan Plantar Flexion


2. Hip Flexion
a. Berdiri tegak dengan salah satu tangan berpegangan pada kursi.
b. Angkat lutut kanan ke atas tanpa menggerakkan atau menekuk
pinggang.
c. Pertahankan posisi.
d. Perlahan turunkan lutut dan kembali ke posisi semuala
e. Ulangi dengan menggunakan lutut kiri.
f. Gerakan dilakukan sebanyak 10 kali.

Gambar 2. Hip Flexion


3. Hip Extention
1. Berdiri tegak dengan jarak kurang lebih 30 cm dari kursi.
2. Perlahan gerakkan kaki kanan belakang (sampai pinggang dalam
keadaan lurus).
3. Pertahankan posisi.
4. Perlahan kembalikan kaki pada posisi semula.
5. Ulangi dengan menggunakan kaki kiri.
6. Gerakan dilakukan sebanyak 10 kali.

Gambar 3. Hip Extention


4. Knee Flexion
a. Berdiri tegak dengan salah satu tangan berpegangan pada kursi.
b. Perlahan tekuk lutut kanan kearah belakang sehingga kaki kanan
terangkat dibelakang tubuh.
c. Pertahankan posisi.
d. Perlahan kembalikan kaki kanan pada posisi semula.
e. Ulangi dengan menggunakan kaki kiri.
f. Gerakan dilakukan sebanyak 10 kali.
g.

Gambar 4. Knee Flexion


5. Side leg raise
a. Berdiri tegak dengan salah satu tangan berpegangan pada kursi.
b. Perlahan angkat kaki kanan kearah samping (sampai pinggang
dalam keadaan lurus).
c. Pertahankan posisi.
d. Perlahan kembalikan kaki kanan pada posisi semula.
e. Ulangi dengan menggunakan kaki kiri.
f. Gerakan dilakukan sebanyak 10 kali.
D. Pengaruh Balance Exercise terhadap Keseimbangan Postural Lansia
Teori yang dikemukakan oleh American College of Sport Medicine, latihan
yang dapat meningkatkan kekuatan otot yang pada akhirnya akan meningkatkan
keseimbangan postural lansia dapat dilakukan 3-4 minggu latihan dengan
frekuensi 3 kali seminggu. Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Nyman
(2007) bahwa latihan (balance exercise) dapat menimbulkan adanya kontraksi
otot. Selanjutnya teori dari Guyton (1997) menjelaskan ketika otot sedang
berkontraksi, intesa protein kontraktil otot berlangsung jauh lebih cepat daripada
kecepatan penghancurannya, sehingga menghasilkan filamen aktin dan miosin
yang bertambah banyak secara progresif di dalam miofibril. Kemudian miofibril
itu sendiri akan memecah di dalam setiap serat otot untuk membentuk miofibril
yang baru. Peningkatan jumlah miofibril tambahan yang menyebabkan serat
otot menjadi hipertropi. Dalam serat otot yang mengalami hipertropi terjadi
peningkatan komponen sistem metabolismefosfagen, termasuk ATP dan
fosfokreatin. Hal ini mengakibatkan peningkatan kemampuan sistem metabolik
aerob dan anaerob yang dapat meningkatkan energi dan kekuatan otot.
Peningkatan kekuatan otot inilah yangmembuat lansiasemakin kuat dalam
menopang tubuh dan melakukan gerakan.
DAFTAR PUSTAKA

American Family Physician. 1991. Basic functional mobility in frail elderly persons
-Tips from other journals. www.findarticles.com/p/articles/mi_m3225.
Darmojo & Martono. (2004). Buku ajar geriatri (Ilmu kesehatan usia lanjut).Jakarta:
FKUI
Guyton, Arthur C. 1997. Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta: EGC. Hal: 104-105,
1346
Glenn, John. 2007. About strength/balance exercise.
http://weboflife.ksc.nasa.gov/exerciseandaging/chapter4_balance.html.
Diakses pada tanggal 27 Agustus 2019 pukul 20.00 WIB.
Kusnanto, Indrawati, R., Mufidah, N. (2007).Peningkatan stabilitas postural pada lansia
melalui balance exercise. Jurnal FK UNAIR
Evaluasi keperawatan Balance Exercise

LEMBAR KUESIONER PENGARUH BALANCE EXERCISE TERHADAP


STABILITAS POSTURAL PADA LANSIA

Inisiasi subjek :

Tanggal / waktu penelitian :

Intervensi yang dilakukan :

Petunjuk : Jawaban akan di isi oleh peneliti berdasarkan hasil observasi


yang telah dilakukan peneliti

BAGAN I : PENGKAJIAN DATA DEMOGRAFI

Nama :

Jenis Kelamin :

Usia :

BAGAN II : PENGKAJIAN SEBELUM DAN SESUDAH INTERVENSI

RENTANG GERAK

DERAJAT FUNGSI RENTANG GERAK SENDI

I : Normal Gerak penuh hambatan (100%)

II : Good Gerak tidak penuh (75%)

II : Fair Gerak tidak penuh ada hambatan(50%)

IV : Poor Gerak ada hambatan (25%)

V : Trance Tidak ada gerak (0%)


LEMBAR OBSERVASI RENTANG GERAK DAN KEKUATAN OTOT

KELOMPOK PERLAKUAN DAN KONTROL

KEKUATAN OTOT RENTANG GERAK


No. INISIAL KETERANGAN
Pre-test Post-test Pre-test Post-test

Anda mungkin juga menyukai