Hiperbilirubinemia merupakan salah satu fenomena klinis yang paling sering ditemukan pada bayi baru lahir. Keadaan ini disebabkan oleh peningkatan katabolisme heme dan imaturitas fisiologis hepar dalam konjugasi dan ekskresi bilirubin (Wong,dkk., 2007). Lebih dari 85% bayi cukup bulan yang kembali dirawat dalam seminggu pertama kehidupan disebabkan oleh keadaan kondisi bayi yang ikterik (Sukadi, 2010). Bayi yang hiperbilirubinemia tampak kuning akibat akumulasi pigmen bilirubin yang berwarna kuning pada sclera dan kulit. Pada janin, tugas mengeluarkan bilirubin dari darah dilakukan oleh plasenta dan bukan oleh hati. Setelah bayi lahir, tugas pengeluaran bilirubin diambil alih oleh hati, yang memerlukan sampai beberapa minggu untuk penyesuaian. Selama selang waktu tersebut, hati bekerja keras untuk mengeluarkan bilirubin dari darah. Walaupun demikian, jumlah bilirubin yang tersisa masih menumpuk di dalam tubuh. Jumlah bilirubin yang berlebihan dapat memberikan warna kuning pada kulit, sclera, dan jaringan tubuh lainnya (Hansen, 2011). Pada setiap bayi yang mengalami icterus harus dibedakan apakah yang terjadi merupakan keadaan yang fisiologik atau non-fisiologik. Selain itu perlu dimonitor apakah keadaan tersebut mempunyai kecenderungan untuk berkembang menjadi hiperbilirubinemia berat yang memerlukan penanganan optimal. Oleh karena itu perlu adanya asuhan keperawatan yang dapat menunjang kesembuhan pada bayi dengan masalah hiperbilirubinemia. 1.2 Tujuan Penulisan a. Tujuan Umum: Mahasiswa mampu mengaplikasikan konsep asuhan keperawatan pada neonates dengan masalah hiperbilirubinemia di Bangsal Melati RSUD Temanggung b. Tujuan Khusus: - Mahasiswa mampu melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik pada neonates dengan masalah hiperbilirubinemia. - Mahasiswa mampu menyusun diagnose yang muncul pada neonates dengan masalah hiperbilirubinemia. - Mahasiswa mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pada neonates dengan masalah hiperbilirubinemia. - Mahasiswa mampu mengimplementasikan reancana asuhan keperawatan pada neonates dengan masalah hiperbilirubinemia. - Mahasiswa mampu mengevaluasi asuhan keperawatan pada noenatus dengan masalah hiperbilirubinemia. DAFTAR PUSTAKA
Hansen TWR. 2011. Jaundice, neonatal. E. Medicine. Available
from:http://www.emedicine.medscape.com/a rticle/974786-overview. Sukadi A. 2010. Hiperbilirubinemia: Buku Ajar Neonatologi. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia Wong RJ, Stevenson DK, Ahlfors CE, Vreman HJ. 2007. Neonatal Jaundice: Bilirubin physiology and clinical chemistry.