Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hiperbilirubinemia merupakan salah satu fenomena klinis yang paling
sering ditemukan pada bayi baru lahir. Keadaan ini disebabkan oleh peningkatan
katabolisme heme dan imaturitas fisiologis hepar dalam konjugasi dan ekskresi
bilirubin (Wong,dkk., 2007). Lebih dari 85% bayi cukup bulan yang kembali
dirawat dalam seminggu pertama kehidupan disebabkan oleh keadaan kondisi
bayi yang ikterik (Sukadi, 2010). Bayi yang hiperbilirubinemia tampak kuning
akibat akumulasi pigmen bilirubin yang berwarna kuning pada sclera dan kulit.
Pada janin, tugas mengeluarkan bilirubin dari darah dilakukan oleh plasenta
dan bukan oleh hati. Setelah bayi lahir, tugas pengeluaran bilirubin diambil alih
oleh hati, yang memerlukan sampai beberapa minggu untuk penyesuaian. Selama
selang waktu tersebut, hati bekerja keras untuk mengeluarkan bilirubin dari darah.
Walaupun demikian, jumlah bilirubin yang tersisa masih menumpuk di dalam
tubuh. Jumlah bilirubin yang berlebihan dapat memberikan warna kuning pada
kulit, sclera, dan jaringan tubuh lainnya (Hansen, 2011).
Pada setiap bayi yang mengalami icterus harus dibedakan apakah yang
terjadi merupakan keadaan yang fisiologik atau non-fisiologik. Selain itu perlu
dimonitor apakah keadaan tersebut mempunyai kecenderungan untuk berkembang
menjadi hiperbilirubinemia berat yang memerlukan penanganan optimal. Oleh
karena itu perlu adanya asuhan keperawatan yang dapat menunjang kesembuhan
pada bayi dengan masalah hiperbilirubinemia.
1.2 Tujuan Penulisan
a. Tujuan Umum:
Mahasiswa mampu mengaplikasikan konsep asuhan keperawatan pada
neonates dengan masalah hiperbilirubinemia di Bangsal Melati RSUD
Temanggung
b. Tujuan Khusus:
- Mahasiswa mampu melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik pada
neonates dengan masalah hiperbilirubinemia.
- Mahasiswa mampu menyusun diagnose yang muncul pada neonates
dengan masalah hiperbilirubinemia.
- Mahasiswa mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pada
neonates dengan masalah hiperbilirubinemia.
- Mahasiswa mampu mengimplementasikan reancana asuhan
keperawatan pada neonates dengan masalah hiperbilirubinemia.
- Mahasiswa mampu mengevaluasi asuhan keperawatan pada noenatus
dengan masalah hiperbilirubinemia.
DAFTAR PUSTAKA

Hansen TWR. 2011. Jaundice, neonatal. E. Medicine. Available


from:http://www.emedicine.medscape.com/a rticle/974786-overview.
Sukadi A. 2010. Hiperbilirubinemia: Buku Ajar Neonatologi. Jakarta: Ikatan Dokter
Anak Indonesia
Wong RJ, Stevenson DK, Ahlfors CE, Vreman HJ. 2007. Neonatal Jaundice: Bilirubin
physiology and clinical chemistry.

Anda mungkin juga menyukai