Anda di halaman 1dari 27

PROPOSAL SKRIPSI

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN


PENDAFTARAN ONLINE TERHADAP KEPUASAN
PASIEN RAWAT JALAN DI RSUD DR SOEDIRMAN
KEBUMEN

Diajukan dalam rangka penulisan skripsi

Oleh:

Antonius Budi Prasetyo


20.12.00035

JURUSAN MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI RAJAWALI
PURWOREJO
2021
1.1.Latar Belakang Masalah Penelitian

Seiring dengan fenomena yang terjadi semenjak awal tahun 2020 dunia

tertimpa bencana wabah besar yang bernama virus covid-19, dari berbagai aspek

kehidupan pada akhirnya terpaksa berfokus pada perkembangan virus Covid-19

yang marak berkembang di berbagai belahan dunia termasuk di Indonesia. Di

Indonesia kasus penyebaran covid-19 terbesar terjadi Di Wilayah Jawa Barat dan

kemudian Jawa Tengah yang diantaranya adalah Purworejo dan Kebumen akan

tetapi sudah berangsur membaik pasca adanya PPKM yang mulai diberlakukan

sejak tanggal 3 Juli 2021. Adapun tabel perkembangan covid di Indonesia dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

TABEL 1
PERKEMBANGAN COVID PER PROVINSI

Kebumen - Bupati Kebumen Arif Sugiyanto, bersyukur bahwa trend kasus

Covid-19 di Kebumen saat ini cenderung menurun, seiring masih diberlakukannya

PPKM darurat  level 4. Hal ini bisa diliat dari data harian yang diselalu diupdate

oleh Tim Satgas Covid-19. “Kita melihat fenomena positif rate di Kebumen saat

ini cenderung menurun, ada di angka 1000, kemudian isoman juga menurun di
angka 500, yang dirawat juga ada 500” ujar Bupati usai rapat penanganan Covid-

19 bersama para camat di Pendopo, Selasa (3/8/2021).

Menurut Bupati yang perlu diantisipasi saat ini adalah, bagaimana agar

tidak terjadi ledakan kasus baru. Terutama dari cluster yang tengah melakukan

isolasi mandiri. Karena itu, pemerintah kata Bupati harus benar-benar

memperhatikan kesehatan bagi para pasien yang isoman "Jadi jangan sampai yang

Isoman mandiri ini tidak terkontrol, baik kesehatannya maupun kebutuhan gizi

dan vitaminnya, sehingga bisa saja mereka sakit bersama-sama, dan menjadi bom

waktu yang kapan saja bisa terjadi, dimana rumah sakit tidak mampu lagi

menangani banyaknya pasien. Ini jangan . sampai terjadi," ujarnya. Untuk itu,

Bupati memerintahkan untuk dilakukan pengecekan dan penanganan setiap hari

bagi warga yang tengah melakukan isoman. Pastikan semua kebutuhan,

kesehatan, baik gizi dan vitaminnya terpenuhi. "Kalau sampai terjadi ada bom dari

pasien yang isoman, rumah sakit bisa kolaps," tegasnya. Meski ratenya menurun,

Bupati memandang secara keseluruhan kasus Covid-19 masih cukup tinggi.

Karena angka penularannya setiap hari masih di angka 100, dan kematiannya rata-

rata tiap hari masih di atas 10. "Artinya ini masih cukup tinggi, kita ada di level

4."

Dengan mengacu data tersebut, dan keputusan terbaru dari pemerintah

pusat, maka status PPKM Level 4 di Kebumen belum bisa dicabut, atau

diperpanjang lagi sampai 9 Agustus 2021. Semua aturan masih tetap berlaku.

Tidak ada pelonggaran untuk kegiatan berskala besar. "Aturan masih berlaku,

tidak berubah dan tidak ada pelonggaran. Hajatan pun masih kita larang.
Demikian juga kegiatan lain yang bisa mengundang kerumunan," tandasnya.

Adapun untuk program vaksinasi, Kebumen saat ini masih kehabisan vaksin, dan

tengah mengusulkan penambahan dari pusat. Dalam waktu dekat informasi

terakhir akan dikirim 2.000 dosis vaksin jenis moderna. (Rilis Kominfo). Dengan

kondisi perkembangan covid di Kabupaten Kebumen yang ada tentu sangat

perpengaruhh terhadap kinerja bidang pelayanan Kesehatan karena rumah sakit

dituntut untuk mampu melayani masyarakat meskipun dengan segala

keterbatasan.

Fenomena berkembang bisnis yang semakin pesat yang membuat

persaingan bisnis jasa semakin ketat menyebabkan bertambahnya jumlah rumah

sakit. Rumah sakit harus mampu memberikan kualitas pelayanan yang baik.

Kualitas pelayanan yang baik dapat meningkatkan kepuasan pasien terhadap

rumah sakit sehingga semakin banyak jasa yang ditawarkan kepada masyarakat

dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya (Gultom, 2008).

Masyarakat selalu mengharapkan agar pelayanan rumah sakit milik

pemerintah maupun swasta dapat memberikan pelayanan yang baik dan

memuaskan bagi setiap pengguna yang memanfaatkannya. Pasien mengingingkan

fasilitas yang baik dari rumah sakit, keramahan pihak rumah sakit, serta

ketanggapan, kemampuan, kesungguhan para petugas rumah sakit. Dengan

demikian pihak rumah sakit dituntut untuk selalu berusaha meningkatkan

pelayanan yang memuaskan kepada pasien.

Surat Keputusan Bupati Nomor 445/565/2010 tanggal 10 Desember 2010

tentang Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen sebagai Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan

Layanan Umum Daerah (BLUD), maka RSUD Kabupaten Kebumen

menerapkan PPK BLUD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kebumen dengan

Status Penuh. Penetapan sebagai BLUD tersebut dalam upaya untuk

meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, dengan menerapkan pola

pengelolaan keuangan yang memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk

menerapkan praktek-praktek bisnis yang sehat. Hal tersebut untuk meningkatkan

pelayanan kepada masyarakat khususnya di bidang kesehatan dalam rangka

memajukan kesejahteraan umum.

Berikut data kunjungan pasien rawat jalan dalam 3 bulan terakhir di bagian

pendaftaran yang belum diberikan jasa pelayanan di Rumah Sakit Dr. Soedirman

Kebumen pada bulan Mei 2021 sampai dengan bulan Juli 2021 seperti terlihat

pada tabel berikut :

Tabel 1.1
Data Kunjungan Pasien Rawat Jalan Dr Soedirman
Bulan Mei-Juli 2021

Bulan Jumlah Kunjungan


Mei 1265
Juni 1765
Juli 1178
Total Kunjungan 4208
Sumber:Rekapan Data Rekam Medik Dr Soedirman 2021

Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa rata-rata kunjungan pasien

rawat jalan selama 3 bulan terakhir yaitu sejumlah 1402 kunjungan. Dari data

tersebut dapat diketahui bahwa pada bulan Juni mengalami kenaikan kunjungan

pasien, namun pada bulan Juli mengalami penurunan. Kunjungan pasien rawat
jalan. Tempat pendaftaran pasien merupakan tempat pertama yang dirasakan

oleh pasien sebelum menerima pelayanan.

Tempat pendaftaran pasien rawat jalan dan tempat pendaftaran pasien

rawat inap di Rumah Dr Soedirman terletak berdekatan sehingga petugas di loket

tersebut melayani dua jenis pendaftaran pasien rawat jalan dan pendaftaran

pasien rawat inap. Dari hasil survei dengan pasien di bagian pendaftaran yang

belum menerima pelayanan atau tindakan didapati bahwa ada indikasi

ketidakpuasan pasien di bagian pendaftaran.

Rumah Sakit Dr Soedirman berupaya untuk meningkatkan kualitas

pelayanan kesehatan masyarakat. Agar pasien yang telah memanfaatkan

pelayanan kesehatan merasa terpenuhi kebutuhannya terhadap pelayanan

kesehatan yang telah diberikan petugas kesehatan kepada pasien. Berbagai cara

telah ditempuh dan dilakukan guna memperbaiki kualitas pelayanan yang masih

banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Rumah Sakit Dr Soedirman dapat

meningkatkan kepuasan pasien dengan melakukan peningkatan kualitas

pelayanan untuk memenuhi target yang sudah di tetapkan.

Upaya pelayanan yang dilakukan oleh Rumah sakit adalah meningkatkan

kualitas pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat

dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Permasalahan yang

sering terjadi yaitu waktu tunggu pelayanan terlalu lama, maklumat pelayanan

atau janji pelayanan tidak tepat waktu, penanganan, pengaduan saran dan

masukan tidak berfungsi secara baik. Oleh karena itu, perbaikan kualitas
pelayanan di bagian pendaftaran yang harus dilakukan Rumah Sakit untuk

meningkatkan kepuasan pasien sebagai pengguna jasa pelayanan bagian

pendaftaran. Dalam memberikan pelayanan umumnya masyarakat mempunyai

kesan pertama dalam menilai rumah sakit adalah kualitas pelayanan bagian

pendaftaran pasien rawat jalan dan juga bagaimana kesan yang di berikan oleh

petugas pendaftaran kepada pasien di rumah sakit.

Pelayanan publik harus berdasarkan kepentingan umum, kepastian hukum,

kesaman hak, keseimbangan hak dan kewajiban, profesional, partisipatif tidak

deskriminatif, terbuka, akuntabel, tepat waktu, cepat, mudah dan terjangkau

sesuai pada Undang-undang No 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik.

masyarakat berhak mengetahui kebenaran isi, mengawasi pelaksanaan,

mendapatkan tanggapan atas pengaduan, mendapatkan pemenuhan atas

pelayanan, dan mendapatkan pelayanan yang berkualitas. Pelayanan publik

merupakan salah satu usaha yang di berikan oleh penyedia layanan yang

disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik dalam rangka mencapai tujuan.

Seiring perkembangan teknologi dan infromasi saat ini banyak instansi

mengembangkan pelayanan publik melalui teknologi dan informasi yang disebut

dengan E-government. E- government diperkenalkan di indonesia sejak tahun

2001 melalui intruksi Presiden No. 6 Tahun 2001 tentang Telematika

(Telekomunikasi, Media, dan Informatika) yang menyatakan bahwa aparat

pemerintah harus menggunakan teknologi telematika untuk mendukung good

governance dan mempercepat proses demokrasi. Kemudian dengan keluarnya

Intruksi Presiden RI No. 3 Tahun 2003 tentang kebijakan dan strategi nasional.
Pengebangan E- Government merupakan bukti keseriusan pemerintah untuk

meningkatkan kualitas pelayanan melalui E-Government itu sendiri.

E-Government adalah proses pemanfaatan teknologi informasi sebagai alat

untuk menjalankan sistem dengan tujuan lebih efisien. Sesuai dengan fungsinya

E-Government adalah penggunaan teknologi yang dapat meningkatkan

hubungan antara pemerintah dengan pihak-pihak lain. Kesimpulannya adalah E-

Government adalah upaya untuk mengembangkan penyelenggaraan pelayanan

yang berbasis elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan yang

efektif dan efisien. Sistem informasi dibuat untuk mempermudah dalam

pengelolaan dan penyimpanan data maka akan menghasilkan suatu informasi

yang tepat dan akurat. Adanya sistim informasi yang tepat dan akurat dapat

mengurangi terjadinya kesalahan yang tidak diinginkan sehingga dapat

meningkatkan kinerja yang lebih efisien.

Berdsarkan Undang-Undang No. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit.

Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

kesehatan perorangan yang paripura yang menyediakan layanan rawat inap,

rawat jalan dan unit gawat darurat. Rumah sakit sebagai salah satu institusi

pelayanan umum yang membutuhkan keberadaan suatu sistem. Informasi yang

handal dan akurat serta memadai untuk menigkatkan pelayanan kepada pasien

serta lingkungan yang terkait lainnya. Dengan lingkup pelayanan yang begitu

luas, tentu banyak sekali permasalahan yang kompleks terjadi dalam pelayanan

rumah sakit. Banyaknya variable di rumah sakit turut menentukan kecepatan dan
ketepatan arus informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dan lingkungan sekitar

rumah sakit tersebut.

Pengelolaan data dan pelayanan pendaftaran di rumah sakit merupakan

salah satu komponen yang penting dalam mewujudkan sistem informasi di

rumah sakit. Pengelolaan data dan pelayanan secara manual mempunyai banyak

kelemahan, selain membutuhkan waktu yang lama, keakuratan dan ketepatan

kurang dapat diterima, karena kemungkinan kesalahan sangat tergantung pada

tingkat SDM. Dengan memanfaatkan komputer di bidang pelayanan kesehatan

di rumah ssakit diharapkan kesalahan yang mungkin terjadi pada proses

pelayanan relative sangat kecil. Untuk memenuhi permintaan pelyanan yang

semakin meningkat memerlukan pengolahan data danpelayanan pendaftaran

yang tepat. Bagian pelayanan rumah sakit merupakan awal dari sebuah

keberhasilan atau berkualitasnya sebuah rumah sakit, karena dibutuhkan sebuah

informasi yang cepat dan tepat sehingga pengolahan data dan pelayanan

pendaftaran di rumah sakit membutuhkan sebuah teknologi guna menunjang

penyampian informasi kepada pasien atau fasilitas yang ada pada rumah sakit.

Pengolahan dan pelayanan pendaftaran merupakan syarat mutlak agar rumah

sakit memberikan pelayanan yang optimal

Maka seiring perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi

sudah menjadi kebutuhan dalam menciptakan perkerjaan yang efektif dan

efisien. Termasuk pengelolaan data dan pelayanan pendaftaran sudah mulai


disentuh oleh ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). informasi pengelolaan

data dan pelayanan pendaftaran rawat jalan menjadi salah satunya. Rawat jalan

dalah pelayanan medis kepada seorang pasien untuk tujuan pengamatan,

diagnosis, pengobatan, rehabilitas, dan pelayanan kesehatan lainnya tanpa

mengharuskan pasien dirawat inap. Keuntungannya pasien tidak memerulakn

biaya untuk menginap.

Demikian juga halnya dengan pelyanan pendaftaran online di RSUD Dr

Soedirman Kebumen. Kurang maksimalnya pengunaan aplikasi pendaftaran

online rawat jalan mengakibatkan karyawan kesulitan untuk mengolah data

calon pasien yang akan berobat. Hal ini mengakibatkan karyawan rumah sakit

harus bekerja dua kali, mengolah data secara online dan mengolah data pasien

secara manual. Dampaknya, masih terlihat antrian di loket pendaftaran dan calon

pasien menunggu lama untuk mendapatkan layanan kesehatan.

Dikarenakan RSUD Dr Soedirman Kebumen merupakan rumah sakit kelas

(A) sangat mengutamakan kualitas pelayanan kesehatan. Demi mewujudkan

peayanan yang efektif dan efisien, maka perlu di terapkan aplikasi pendaftaran

online rawat jalan. Pendaftaran online merupakan aplikasi multi user dengan

teknologi berbasis web yang memungkinkan untuk digunakan oleh lebih dari

satu orang pengguna pada saat yang bersamaan. Aplikasi ini sudah bisa dilihat

langsung dari komputer dan smartphone yang terconnect ke internet dengan

menggunakan aplikasi browser. Berdasarkan uraian permasalahan di atas dan

urgensi penelitian maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang “PENGARUH

KUALITAS PELAYANAN PENDAFTARAN ONLINE TERHADAP


KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN PADA RUMAH SAKIT DR

SOEDIRMAN KEBUMEN”.

1.2. Batasan Masalah Penelitian

Agar penelitian ini dapat terarah dengan baik dan tidak terlalu luas, maka

perlu adanya batasan terhadap masalah yang diteliti. Adapun batasan masalah

dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel kualitas pelayanan dibatasi pada indikator:

a. Pemahaman Pengguna Jasa

b. Empati

c. Biaya

d. Penampilan Fisik

e. Jaminan Keamanan

f. Keandalan

g. Kecepatan

2. Variabel Kepuasan dibatasi pada indikator kesesuaian harapan, minat

berkunjung Kembali dan kesediaan merekomendasikan.

3. Populasi dalam penelitian ini dibatasi pada poli dalam RSUD Dr Soedirman.

4. Periode penelitian dilakukan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2021.
1.3. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini apakah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara

kualitas pelayanan pendaftaran online terhadap kepuasan pasien rawat jalan pada

rumah sakit Dr Soedirman kebumen?

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat

pengaruh yang positif dan signifikan antara kualitas pelayanan pendaftaran

online terhadap kepuasan pasien rawat jalan pada rumah sakit Dr Soedirman

kebumen.

1.5. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

berbagai pihak yaitu :

1. Bagi Peneliti

Menambah wawasan baru dan pengetahuan penulis mengenai

pentingnya memahami kualitas pelayanan pendaftaran online terhadap

kepuasan pasien rawat jalan pada rumah sakit Dr Soedirman Kebumen.

2. Bagi Rumah Sakit Dr Soedirman Kebumen


Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan penting dalam

upaya mengembangkan dan meningkatkan kepuasan pasien rawat jalan

terhadap Rumah Sakit melalui peningkatan kualitas kualitas pelayanan

pendaftaran online.

3. Bagi STIE Rajawali Purworejo

Dapat menambah referensi bacaan ilmiah bagi perguruan tinggi

sehingga menambah fungsi keperpustakaan tempat penggali ilmu

pengetahuan.

1.6. Hipotesis Penelitian

Menurut Sugiyono (2014:64) hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan masalah bentuk kalimat. Dikatakan sementara, karena

jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum

didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.

Sehingga untuk menjawab masalah tersebut penulis mengajukan rumusan

hipotesis sebagai berikut :

Ho: TTidak ada pengaruh positif dan signifikan antara variabel

Kualitas Pelayanan Pendaftaran Online Terhadap Kepuasan

Pasien Rawat Jalan Pada Rumah Sakit Dr Soedirman

Kebumen
Ha: Ada pengaruh positif dan signifikan antara variabel Kualitas

Pelayanan Pendaftaran Online Terhadap Kepuasan Pasien


Rawat Jalan Pada Rumah Sakit Dr Soedirman Kebumen

1.7. Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif.

Kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup

lama digunakan sehingga menjadi tradisi sebagai metode untuk penelitian.

Disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan

analisis menggunakan statistik. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan

sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan

data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan (Sugiyono, 2015: 7).

1.7.1. Jenis Data Penelitian

Jenis data dalam penelitian ada 2 macam yaitu :

1. Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang berbentuk kalimat kata

atau gambar. Data ini merupakan serangkaian dan pencatatan

secara sistematis tentang masalah yang sedang diteliti atau


disebut observasi terdapat dalam sempel atau populasi yang

tergolong pada salah satu dari kelas-kelas exklusif yang secara

bersama-sama dan kemungkinan tidak dapat dinyatakan dalam

angka dan didapatkan dari responden dengan melakukan

pengelompokkan sesuai dengan karakteristiknya.

2. Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau

data kualitatif yang diangkakan (skoring). Data kuantitatif dapat

dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu data diskrit dan data

kontinum. Data diskrit (data nominal) merupakan hasil dari

menghitung atau membilang (bukan mengukur) yang biasanya

diperoleh dari penelitian yang bersifat eksploratif atau survey.

Data kontinum adalah data yang diperoleh dari hasil pengukuran,

yang dikelompokkan menjadi tiga, yaitu data ordinal, interval,

dan rasio. (Sugiono, 2004 : 15). Dalam hal ini data kuantitatif

yang diperlukan adalah jumlah pasien rawat jalan pada Rumah Sakit

dr. Soedirman Kebumen.

1.7.2. Sumber Data Penelitian

Sumber data secara keseluruhan diperoleh dari dalam institusi

yang menjadi tempat penelitian. Data yang bersifat kuantitatif

diperoleh dari kuesioner, wawancara, dokumentasi dan pengamatan

secara langsung. Data yang diambil berdasarkan hasil dari kuesioner


dan pengamatan secara langsung.

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung

melalui observasi ke obyek yang akan diteliti baik langsung

datang ke obyek maupun melalui jalan kuesioner yang dibagikan

ke responden.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa

data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari obyek

penelitian. Data ini berasal dari sumber data yaitu Rumah Sakit

Dr Soedirman Kebumen.

2. Data Sekunder

Data yang diperoleh dari data yang telah diteliti dan

dikumpulkan oleh pihak lain yang mendukung yang memiliki

keterkaitan dengan obyek penelitian, melalui buku-buku, jurnal

studi perpustakaan, internet dan lain-lainnya, data ini diharapkan

dapat menjadi gambaran dan berbagai macam hal yang

berhubungan dengan judul skripsi.

1.7.3. Teknik Pengumpulan Data

Tehnik Pengumpulan Data adalah teknik atau cara yang dilakukan

oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data dilakukan

untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka

mencapai tujuan penelitian. Sementara itu instrumen pengumpulan

data merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Dalam


penelitian ini tehnik pengumpulan data ada 2 yaitu :

1. Kuesioner (Angket)

Menurut Sugiyono (2012) kuesioner (angket) merupakan

teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya. Kuesioner yang dibagikan diukur dengan skala

likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosial. Variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel,

kemudian dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item

yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono,

2012). Dari pernyataan yang diberikan, masing- masing

mempunyai bobot nilai 1 sampai dengan 5, dengan penjabaran skala

seperti berikut :

1. Sangat tidak setuju = diberi bobot 1

2. Tidak setuju = diberi bobot 2

3. Netral = diberi bobot 3

4. Setuju = diberi bobot 4

5. Sangat setuju = diberi bobot 5

2. Wawancara (Interview)

Wawancara dilakukan langsung kepada pasien rawat jalan

Rumah Sakit Dr Soedirman Kebumen yang masing-masing


dijadikan responden dalam penelitian ini. Wawancara digunakan

sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin

melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan

yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui

hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah

respondennya sedikit/kecil (Sugiyono, 2012).

3. Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah pengumpulan data yang

dilakukan guna melengkapi penelitian, baik berupa sumber

tertulis, gambar yang semua itu memberikan informasi bagi

proses penelitian.

4. Studi Pustaka

Informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang

menjadi obyek penelitian. Informasi tersebut dapat diperoleh dari

buku-buku, karya ilmiah, ensiklopedia, internet, dan sumber-

sumber lainnya.

1.7.4. Penentuan Populasi dan Sampel.

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan anggota subyek penelitian

yang memiliki tujuan yang sama. Populasi dalam penelitian ini

adalah pasien rawat jalan Rumah Sakit Dr Soedirman Kebumen.

2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki ciri-

ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Dalam pengambilan

sampel menurut Arikunto ( 1998 : 117 ) apabila subyeknya

kurang dari 100 lebih baik di ambil semua sehingga merupakan

penelitian populasi. Selanjutnya bila subyeknya besar dapat di

ambil antara 10 - 15 % atau 20 - 25 % atau lebih. Tehnik

pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

random sampling. Tehnik ini digunakan apabila populasi

mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata

secara proporsional (Sugiyono 2008 : 118). Karena jumlah pasien

rawat jalan Rumah Sakit Dr Soedirman Kebumen lebih dari 250

orang, maka dalam penelitian penulis mengambil sampel 20%,

dari jumlah populasi sehingga diperoleh jumlah sampel 50

responden.

1.8. Teknik Analisis Data

1. Skala Likert

Skala likert menurut Sugiyono (2015:93) didefinisikan sebagai

berikut: skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik

oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variable penelitian.

Dengan skala likert, variable yang akan diukur dijabarkan menjadi

indikator variable. Kemudian indicator tersebut dijadikan sebagai titik


tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa

pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrument yang

menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai

sangat negatif. Peneliti memberikan skor untuk masing-masing

pertanyaan sebagai berikut:

Jawaban Sangat Setuju (SS) diberi skor: 5

Jawaban Setuju (S) diberi skor: 4

Jawaban Netral (N) diberi skor: 3

Jawaban Tidak Setuju (TS) diberi skor: 2

Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor: 1

2. Uji Instrumen Penelitian

a. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk (Ghozali, 2006).

Reliabilitas adalah ukuran yang menunjukkan bahwa alat ukur yang

diunakan dalam penelitian keperilakuan mempunyai kendala

sebagai alat ukur, diantaranya di ukur melalui konsistensi hasil

pengukuran dari waktu ke waktu jika fenomena yang diukur tidak

berubah (Zulgenaf,2006). Uji reliabilitas pada penelitian ini di

ukur dengan cara One Shot atau pengukuran sekali saja. Disini

pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan

dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban

pertanyaan. Mengukur reliabilitas dengan uji statistik Croanbach


Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai

Croanbach Alpha if item Deleted > 0,60.

b. Uji Validitas

Menurut Ghozali (2006) uji validitas digunakan untuk

mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Validitas

menyangkut pada tingkat akurasi yang dicapai oleh sebuah

indikator dalam menilai sesuatu atau akuratmya pengukuran atas

apa yang seharusnya di ukur (Irmawati, 2007). Suatu variable

dikatakan valid apabila nilai Corrected Item-Total Correlation > 0,3.

3. Koefisien Korelasi sederhana

Nilai korelasi (r) berkisar antara 1 sampai -1, nilai semakin

mendekati 1 atau -1 berarti berhubungan antara dua variabel semakin

kuat, sebaliknya nilai mendekati 0 berarti hubungan antara dua

variabel semakin lemah. Nilai positif menunjukkan hubungan seara (X

naik maka Y naik) dan nilai negatif menunjukan hubungan terbalik (X

naik maka Y turun) (Product Moment Pearson). Rumus yang

digunakan untuk menghitung adalah sebagai berikut:

r=

Keterangan :

n = banyaknya pasanagan data X dan Y


Ʃx = total jumlah dari variabel X
Ʃy = total jumlah dari variabel Y
Ʃxy = jumlah perkalian dari total jumlah variabel X dan Y
Ʃx2 = jumlah kuadrat dari total X
Ʃy2 = jumlah kuadrat dari total Y
Menurut Sugiyono (2007) pedoman untuk memberikan

interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut :

Tabel 1.2.
Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan


0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat

2. Analisis Regresi linier Sederhana

Menurut Sugiyono (2011:261) dinyatakan bahwa regresi linear

sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel

independen dengan satu variabel dependen. Manfaat dari hasil analisis regresi

adalah untuk membuat keputusan apakah naik dan menurunnya variabel

dependen dapat dilakukan memlalui peningkatan variabel independen atau

tidak. Persamaan umum regresi linier sederhana adalah :

Y = a + bX + bX

Dimana :

Y = Variabel Kepuasan Pasien


a = Konstanta, yaitu besarnya nilai Y
b = Koefisien Regresi
3. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) Menurut Sugiyono (2016) dapat dipakai untuk

memprediksi seberapa besar pengaruh konstribusi variabel independen (X)

terhadap variabel dependen (Y) dengan syarat hasil uji F dalam analisis

regresi bernilai signifikan. Besarnya koefisien determinasi (R2) hanya antara

0 – 1 ) 0 < R2 < 1). Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

R2 x 100% (Arifin, 2006:31)


Keterangan :

R = koefisien relasi

4. Uji t

Menurut Sugiyono (2018:223) uji t merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan masalah, yaitu yang menanyakan hubungan antara dua

variabel atau lebih. Rancangan pengujian hipotesis digunakan untuk

mengetahui korelasi dari kedua variabel yang diteliti. Untuk menghitung uji t

digunakan rumus sebagai berikut :

(sugiyono, 2017:184)
t=

Dimana :

r = koefisien korelasi
t = Nilai koefisien korelasi dengan derajat bebas

(dk) = n-k-1
n = jumlah sampel
Kriteria pengujian :
Ho: b1 = 0 Tidak ada pengaruh yang positif dan

signifikan antara kualitas pelayanan

pendaftaran online terhadap kepuasan pasien

rawat jalan pada RSUD Dr.Soedirman

Kebumen.
Ho: b1 ≠ 0 Ada pengaruh yang positif dan signifikan

antara variabel kualitas pelayanan pendaftaran

online terhadap kepuasan pasien rawat jalan

pada RSUD Dr.Soedirman Kebumen..


Penentuan lavel of significance dalam hal ini lavel of

signiificance ditetapkan 5%. Kriteria pengujian

Ho diterima apabila nilai thitung < ttabel

Ho ditolak apabila nilai thitung > ttabel

Gambar.1 Daerah penerimaan dan penolakan Ho

Dengan α 5% apabila nilai thitung < ttabel maka Ho

diterima yang berarti tidak ada pengaruh yang positif dan

signifikan antara variabel kualitas pelayanan pendaftaran online

terhadap kepuasan pasien rawat jalan pada RSUD Dr.Soedirman

Kebumen. dan nilai thitung > ttabel maka Ho ditolak yang berarti

ada pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel kualitas

pelayanan pendaftaran online terhadap kepuasan pasien rawat

jalan pada RSUD Dr.Soedirman Kebumen.


5. Teknik Penyajian Data

Dari hasil penelitian perlu disajikan agar permasalahan yang ada

dapat dibahas secara sistematis dan jelas. Adapun teknik penyajian data

menggunakan prosentase tabel serta dijelaskan secara kualitatif sehingga

merupakan gabungan antara penyajian data kuantitatif san kualitatif.


DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (1998:117). Prosedur Penelitian. PT Rineka Cipta: Jakarta.

Alma , B. 2003. Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi 2. Bandung: Alfabeta

Adrian, Payne, (2000), Pemasaran Jasa, The Essence of Service Maerketing,


Andi Yogyakarta.

Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analisis dengan SPSS. Salatiga: salatiga


Press
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Cetakan Keempat. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Irmawati. 2007. Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan Terhadap Kinerja di


PTPN VIII unung Mas Bogor. Bogor. Departemen Manajemen. Fakultas
Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.

Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Jilid 1 dan 2. Jakarta : PT Indeks


Kelompok Gramedia

Lupiyoadi , Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta : PT. Salemba


Empat.

Mullins, Orville, Larreche dan Boyd. 2005. Marketing Management: A Strategic,


Decision Making Approach, 6th edition. Penerbit McGraw-Hill. New York
City.

Nurgiyantoro Burhan, 2004. Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmi-ilmu Sosial.


Yogyakarta: Gajahmada University Press.

Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung :


Alfabeta

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Tjiptono, Fandy. 2005. Pemasaran Jasa. Malang : Bayumedia Publishing :

Malang

Zulganef, 2006. Pemodelan Persamaan Struktur dan Aplikasinya Menggunakan


AMOS 5. Bandung: Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai