Anda di halaman 1dari 33

Analisa Pengaruh Kepatuhan Dokter Penanggung Jawab

Pelayanan Terhadap Penerapan Alur Klinis Dan Dampaknya


Terhadap Kendali Biaya Pada Instalasi Rawat Inap RS FMC
Bogor

PROTOKOL PENELITIAN

Peneliti : dr. Jeffrie Irtan


Nama Instansi : Rumah Sakit FMC Bogor

Tanggal (draft) : 14 Juni 2022


Tanggal (final) : 4 Januari 2023

1
TANDA TANGAN TANGGAL

Ketua Program Studi


Dr. Rokiah Kusumapradja, MHA

------------------------------------------------
4 Januari 2023
Peneliti

Dr Jeffrie Irtan
------------------------------------------------- 4 Januari 2023

Pembimbing Skripsi
Dr. Yanuar Ramadhan, SE., MM., Ak., CA

--------------------------------------------------- 4 Januari 2023

2
DAFTAR ISI

Halaman

I. RINGKASAN PROTOKOL 4

II. LATAR BELAKANG 5


III. TUJUAN 9

IV. METODE PENELITIAN 10

V. ANALISIS DATA 24

VI. KEPUSTAKAAN 27

I. RINGKASAN PROTOKOL

3
Judul Penelitian :
Analisa Pengaruh Kepatuhan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Terhadap
Penerapan Alur Klinis Dan Dampaknya Terhadap Kendali Biaya Pada Instalasi
Rawat Inap RS FMC Bogor

Tujuan

Untuk menganalisis “Pengaruh Kepatuhan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan


Terhadap Penerapan Alur Klinis Dan Dampaknya Terhadap Kendali Biaya Pada
Instalasi Rawat Inap RS FMC Bogor”

Metodologi Penelitian

a. Rancangan Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan penelitian penjelasan (explanation research)
dengan pendekatan kuantitatif, karena dalam penelitian ini metode yang digunakan
adalah metode penjelasan (explanatory). Penelitian penjelasan (explanation research)
merupakan jenis penelitian dimana peneliti menjelaskan hubungan kausal antara
variabel-variabel melalui pengujian hipotesis, yaitu menguji hipotesis-hipotesis
berdasarkan teori yang telah dirumuskan sebelumnya kemudian data yang telah
diperoleh dihitung melalui pendekatan kuantitatif. (Sugiyono, 2011).
Penelitian kausal meneliti hubungan sebab-akibat antara dua variabel atau lebih.
Penelitian kausal menjelaskan pengaruh perubahan variasi nilai dalam suatu variabel
terhadap perubahan variasi nilai variabel lain., dalam hal ini tentang Pengaruh
Kepatuhan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Terhadap Penerapan Alur Klinis
Dan Dampaknya Terhadap Kendali Biaya Pada Instalasi Rawat Inap RS FMC Bogor

b. Prosedur Penelitian
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode Total
Sampling. Total sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel

4
sama dengan populasi (Sugiyono, 2018). Alasan mengambil total sampling karena
menurut Sugiyono, (2018) jumlah populasi yang kurang dari 100 seluruh populasi
dijadikan sampel penelitian semuanya. Sampel yang digunakan harus memenuhi
kriteria inklusi dan ekslusi yang ditetapkan. Metode sampling pada penelitian ini
yang memenuhi kriteria inklusi. Kriteria Inklusi dan Eksklusi Penelitian

c. Metode Pengukuran

d. Parameter
Parameter yang akan ditetapkan :

e. Analisis data

II. LATAR BELAKANG

Sejak tahun 2010, Indonesia telah melakukan reformasi yang


signifikan pada sektor kesehatan khususnya rumah sakit (Hasibuan, 2019).
Penerapan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bertujuan meningkatkan
kualitas kesehatan masyarakat Indonesia dengan menjamin akses rumah sakit
kepada setiap warga Indonesia melalui jaminan kesehatan sosial (universal
coverage)

Seiringan dengan pelaksanaan JKN, pemerintah Indonesia telah


mengubah metode pembayaran rumah sakit dari metode retrospective kepada
prospective melalui adopsi Indonesian Diagnostic Related Groups (INA-
DRGs). Tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi dan mutu pelayanan
rumah sakit di Indonesia. Pada tahun 2014, BPJS Kesehatan memperkenalkan
Indonesian Case Based Groups (INA-CBGs) yang menggantikan Indonesian
Diagnosis Groups (INA-DRGs). Secara operasional, kedua sistem tersebut
sama yaitu rumah sakit dibayar berdasarkan diagnosa utama pasien dan tidak
tergantung kepada berapa lama hari rawatan, jenis tindakan yang dilakukan,
dan biaya yang keluarkan rumah sakit.

5
Penggunana metode pembayaran INA-DRGs/ CBGs merupakan
peluang dan sekaligus tantangan bagi setiap rumah sakit di Indonesia
(Mardiah & Rivany, 2018). Risiko keuangan akibat lonjakan biaya
pengobatan pasien yang dulunya ada di lembaga asuransi kini berpindah ke
rumah sakit karena pada sistem pembayaran DRGs, asuransi (BPJS) memiliki
tarif yang sama untuk setiap kasus penyakit dengan kesamaan diagnosa utama
terlepas dari perbedaan jumlah hari opname dan biaya aktual yang dikeluarkan
oleh rumah sakit. Pelayanan kesehatan yang baik terjadi secara terus menerus
akan membuat citra positif dari masyarakat di sekitarnya. Salah satu institusi
ini adalah RS FMC Bogor.

Manajemen rumah sakit harus mampu mengefisiensikan biaya dan


mengoptimalkan pengelolaan keuangan rumah sakit, serta melakukan kendali
biaya dan akses melalui perhitungan biaya pelayanan dari masing-masing
kasus penyakit berdasarkan perhitungan unit cost yang dimiliki rumah sakit,
hal ini menjadi penting agar dapat mewujudkan terciptanya pelayanan
kesehatan yang efektif, efisien dengan tidak meninggalkan standart kualitas
pelayanan yang bermutu sesuai degan Kepmenkes No. 440/2012 tentang
penerapan tarif rumah sakit berdasarkan INA-CBGs

Clinical Pathway, selanjutnya disingkat CP, merupakan konsep


perencanaan pelayanan kesehatan terpadu yang sedang trend digunakan di
rumah sakit pada saat ini. CP merangkum setiap langkah yang diberikan
kepada pasien berdasarkan standar pelayanan medis, standar asuhan
keperawatan, dan standar pelayanan tenaga kesehatan lainnya. Menurut
(Siswanto & Chalidyanto, 2020) CP menunjukkan secara detail tahap-tahap
penting dari pelayanan kesehatan mulai saat penerimaan hingga pemulangan
pasien. CP merupakan pelayanan terintegrasi dari para professional di bidang
kesehatan (dokter, perawat atau bidan, nutrisionis, dan farmasis) yang akan
membangun suatu kontinuitas pelayanan mulai dari saat pasien masuk hingga
pasien keluar dari Rumah Sakit. Penerapan dan pendokumentasian CP di
berbagai rumah sakit tidak terlepas dari berbagai masalah. Masalah yang
paling umum dari sisi pemberi pelayanan klinis adalah kurangnya komitmen
dan tanggung jawab dalam pengisian dan pelaksanaan suatu CP.

Clinical pathway diperlukan untuk menjalankan amanat pemerintah


untuk dokter dalam menjalankan praktik kedokterannya mengikuti standar
pelayanan kedokteran dengan kendali biaya. Tujuan dan manfaat dari clinical

6
pathway diharapkan dapat dirasakan oleh pihak pasien dan fasilitas kesehatan
setempat yaitu sebagai standar pelayanan, peningkatan mutu pelayanan,
pengurangan lama rawat, sebagai bahan edukasi untuk pasien, efektivitas
biaya, pengurangan prosedur yang tidak perlu dan sebagai bahan analisis
untuk evaluasi. Clinical pathway dibuat dengan mengintegrasikan panduan
klinis terhadap suatu penyakit tertentu yang dibuat oleh organisasi profesi dan
literatur berdasarkan studi berbasis bukti. Hal ini kemudian disesuaikan
dengan keadaan setempat dan dibutuhkan kolaborasi berbagai bidang (dokter,
keperawatan dan farmasi).
Faktor dalam mencapai Penerapan Alur Klinis adalah Kepatuhan
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan. Kepatuhan berasal dari kata dasar
patuh yang berarti taat, suka menurut perintah. Menurut (Notoatmodjo, 2018)
kepatuhan merupakan suatu perubahan perilaku dari perilaku yang tidak
mentaati peraturan ke perilaku yang mentaati peraturan. Kepatuhan
didefinisikan sebagai perubahan sikap dan tingkah laku untuk mengikuti
permintaan maupun perintah orang lain (Suparmi et al., 2018). Menurut
Mustofa & Suhartatik, (2020), kepatuhan petugas professional adalah perilaku
seseorang yang professional terhadap suatu anjuran, prosedur, atau peraturan
yang harus dilakukan atau ditaati. Perilaku kepatuhan bersifat sementara
kerena perilaku tersebut akan bertahan apabila ada pengawasan. Jika
pengawasan hilang maupun mengendur maka akan timbul perilaku
ketidakpatuhan. Perilaku kepatuhan ini akan optimal apabila petugas itu
sendiri menganggap perilaku ini bernilai positif yang akan diintegrasikan
melalui tindakan asuhan keperawatan. (Fitrianis, 2018). Kepatuhan DPJP di
RS FMC terhadap CP masih cukup rendah karena dari data yang di peroleh
melalu Case Manager RS FMC Kepatuhan Terhadap CP berada di angka
65%.
Tabel 1.1
Kepatuhan Clinical Pathway Pada Rumah Sakit FMC Bogor
Variabel Standard Capaian
Pemeriksaan penunjang 80 % 95 %
Terapi dan 80 % 74 %
Medikamentosa
Length of Stay pasien 80 % 82 %

7
Sedangkan target dari standart nasional yang ditetapkan oleh
Kemenkes melalui Permenkes RI No. 659/MENKES/PER/VII/209 yaitu lebih
dari 80%, hal ini menjadi perhatian bagi Manajemen RS FMC untuk bisa
dijadikan bahan evaluasi yang dapat berpengaruh terhadap pengendalian biaya
pasien.

Kepatuhan adalah suatu perilaku atau nilai yang ada pada setiap
individu. Kepatuhan biasanya ada sebagai balasan yang harus dilaksanakan
dari adanya suatu peraturan atau hukum yang berlaku. Patuh artinya taat pada
apa yang tidak boleh dilakukan terhadap suatu peraturan, atau taat terhadap
apa yang diperintahkan (Suparmi et al., 2018). Sikap patuh harus dimiliki
setiap individu untuk mentaati peraturan yang dibuat bagi meraka yang
bertujuan membatasi suatu perkara agar terciptanya ketertiban. Perilaku
kepatuhan bukan untuk menunjukan kekuasaan, tetapi untuk kepentingan
bersama itu sendiri, pada dasarnya kepatuhan adalah indicator keberhasilan
dari peraturan. Maka aturan di buat untuk dipatuhi bukan untuk dilanggar.
Untuk meminimalkan risiko tenaga kesehatan, kepatuhan akan DPJP harus
menjadi bagian integral dari manajemen dalam pengambilan keputusan dan
diintegrasikan ke dalam struktur. Kebijakan harus ditetapkan mulai dari level
direktur sampai ke bawah atau seluruh tenaga kesehatan dan bertujuan baik
untuk melakukan pencegahan dan perlindungan, terutama pencegahan primer,
dan membantu dalam proses pengambilan keputusan berdasarkan analisis
risiko (Wahidi et al., 2022).

Dampak dari tercapainya Penerapan Alur Klinis adalah Kendali biaya.


Kendali biaya dalam perawatan kesehatan melibatkan lebih dari sekadar
mengurangi biaya yang harus menyeimbangkan antara pengeluaran dengan
prioritas kesehatan pasien. Perawatan kesehatan yang secara hati-hati dan
strategi mengurangi pengeluaran dapat menghindari dampak negatif terhadap
kemampuan mereka untuk memberikan pengalaman pasien yang sangat baik
(G. Bai & Zare, 2020). Rumah sakit harus memeriksa alur pasien untuk
mengidentifikasi peluang manajemen biaya strategis dengan cara menciptakan
standar bagaimana pasien dapat mengurangi biaya dan meningkatkan kualitas
perawatan yang diterima pasien. Mengoptimalkan alur pasien dapat
membantu mengurangi penundaan dan waktu tunggu; meningkatkan waktu
penyelesaian ruangan, dan mempertahankan sumber daya staf (Safaan et al.,
2019)

8
Salah satu masalah dalam pembayaran yang bersifat prospevtive yang
diterapkan oleh BPJS Kesehatan ini adalah kemampuan RS dalam melakukan
pengendalian biaya yang ada. Data dari sitem E-Claim RS FMC pada Tahun
2021 menunjukan bahwa biaya tarif rumah sakit masih lebih tinggi dari tarif
INA-CBG’s yang dibayarkan oleh BPJS Kesehatan kepada RS FMC. Dari
data perbandingan tarif RS (Rp. 12.437.029) dan tarif INA-CBG’s (Rp.
8.869.629.700) RS FMC Tahun 2021 menunjukan -28%. Hal ini membuat
Managemen RS FMC berfikir bagaimana caranya untuk mengatasi
permasalahan dalam pengendalian biaya agar RS FMC dapat bertahan di
ketatnya persaingan saat ini.

Penelitian J. Bai et al., (2018) menunjukkan bahwa seringkali ada


kesenjangan diantara para petugas medis (dokter dan perawat) dalam
mengikuti perkembangan terkini suatu standar pelayanan klinis. Berdasarkan
hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa masalah utama dalam
penerapan CP bersumber dari para profesional pemberi asuhan. Penerapan CP
oleh tenaga kesehatan sebagai profesional pemberi asuhan merupakan bentuk
dari perilaku kerja sebagai bagian dari kinerja tenaga kesehatan. Kinerja
adalah keberhasilan personil, tim atau organisasi dalam mewujudkan sasaran
strategik yang telah ditetapkan sebelumnya dengan perilaku yang diharapkan.
Penerapan CP oleh tenaga kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian


yang berjudul: Analisa Pengaruh Kepatuhan Dokter Penanggung Jawab
Pelayanan Terhadap Penerapan Alur Klinis Dan Dampaknya Terhadap
Kendali Biaya Pada Instalasi Rawat Inap RS FMC Bogor

III. TUJUAN

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang sudah


dituliskan terlebih dahulu, maka tujuan dari penelitian ini dapat diuraikan
sebagai berikut:
1 Tujuan Umum

Untuk menganalisis “Pengaruh Kepatuhan Dokter Penanggung Jawab


Pelayanan Terhadap Penerapan Alur Klinis Dan Dampaknya Terhadap
Kendali Biaya Pada Instalasi Rawat Inap RS FMC Bogor”

9
2 Tujuan Khusus

1. Untuk menganalisis pengaruh pengetahuan tentang peraturan terhadap


Penerapan Alur Klinis
2. Untuk menganalisis pengaruh manfaat terhadap Penerapan Alur Klinis
3. Untuk menganalisis pengaruh tingkat penerimaan terhadap Penerapan Alur
Klinis
4. Untuk menganalisis pengaruh menghormati supervisi terhadap Penerapan
Alur Klinis
5. Untuk menganalisis pengaruh risiko terdeteksi terhadap Penerapan Alur
Klinis
6. Untuk menganalisis pengaruh risk of sanctions terhadap Penerapan Alur
Klinis
7. Untuk menganalisis pengaruh beratnya sanksi terhadap Penerapan Alur
Klinis
8. Untuk menganalisis pengaruh penerapan alur klinis terhadap Kendali Biaya

IV. METODE PENELITIAN


Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Instalasi Rawat Inap RS FMC Bogor yang beralamat: Jl.
Raya Bogor No.KM. 51, Cimandala, Kec. Sukaraja, Kota Bogor, Jawa Barat 16710

Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan mulai dari bulan Agustus 2022 sampai dengan
Oktober 2022. Kegiatan yang dilakukan berupa pengumpulan data teori untuk
menunjang penelitian, penyebaran kuisioner dan terakhir penarikan kesimpulan dari
penelitian yang dilakukan

Metode Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan penelitian penjelasan (explanation research)


dengan pendekatan kuantitatif, karena dalam penelitian ini metode yang digunakan
adalah metode penjelasan (explanatory). Penelitian penjelasan (explanation research)
merupakan jenis penelitian dimana peneliti menjelaskan hubungan kausal antara
variabel-variabel melalui pengujian hipotesis, yaitu menguji hipotesis-hipotesis

10
berdasarkan teori yang telah dirumuskan sebelumnya kemudian data yang telah
diperoleh dihitung melalui pendekatan kuantitatif. (Sugiyono, 2011).
Penelitian kausal meneliti hubungan sebab-akibat antara dua variabel atau lebih.
Penelitian kausal menjelaskan pengaruh perubahan variasi nilai dalam suatu variabel
terhadap perubahan variasi nilai variabel lain., dalam hal ini tentang Pengaruh
Kepatuhan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Terhadap Penerapan Alur Klinis
Dan Dampaknya Terhadap Kendali Biaya Pada Instalasi Rawat Inap RS FMC Bogor
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono, (2018) populasi mengacu pada keseluruhan orang,
kejadian, atau hal minat yang ingin peneliti investigasi. Populasi pada penelitian ini
adalah dokter spesialis yang menangani 10 kasus terbanyak pada Instalasi Rawat Inap
RS FMC Bogor dan 753 kasus yang memiliki CP pada Tahun 2021

2 Sampel
Subjek pada penelitian ini adalah dokter spesialis pada Instalasi Rawat Inap
RS FMC Bogor sebanyak 16 Dokter Spesialis dan 753 kasus yang memiliki CP pada
Tahun 2021.

3 Teknik Pengambilan Sampel


Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode
Total Sampling. Total sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah
sampel sama dengan populasi (Sugiyono, 2018). Alasan mengambil total sampling
karena menurut Sugiyono, (2018) jumlah populasi yang kurang dari 100 seluruh
populasi dijadikan sampel penelitian semuanya. Sampel yang digunakan harus
memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi yang ditetapkan. Metode sampling pada
penelitian ini yang memenuhi kriteria inklusi. Kriteria Inklusi dan Eksklusi Penelitian

a. Kriteria Inklusi
a. Dokter Spesialis yang mempunyai SIP di RS FMC Bogor
b. Dokter Spesialis yang merawat penyakit yang memiliki alur klinis pada Tahun
2021

11
c. Bersedia menjadi responden dalam penelitian
d. Bekerja minimal 3 bulan berturut turut

b Kriteria Eksklusi
a. Dokter Spesialis yang tidak bersedia menjadi narasumber responden.

D Teknik Pengumpulan Data


Dalam pengumpulan data untuk penelitian tesis ini, dilakukan
beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1 Survey Literatur
Survey literatur merupakan tinjauan dari sumber-sumber data yang
dikumpulkan dalam proses penelitian sumber data tersebutdiperuntukan
sebagai pembuktian bahwa penulisan karya atau penelitian yang dibuat
berasal dari sumber yang terpercaya (Sekaran, 2006). Sumber yang terpercaya
dengan cara membaca dan mempelajari data online dan jurnal ilmiah yang
berkaitan dengan penelitian

2 Penelitian Lapangan
Dalam penelitian kali ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner (quetionnaire)
kepada responden sasaran kepada dokter spesialis pada Instalasi Rawat Inap
RS FMC Bogor. Dalam pengumpulan data, peneliti melakukan pengumpulan
data secara langsung pada Instalasi Rawat Inap RS FMC Bogor yang
dilaksanakan secara bertahap pada setiap hari Jumat dan kuesioner disebarkan
secara manual langsung kepada 16 dokter spesialis yang merawat penyakit
yang memiliki alur klinis pada Instalasi Rawat Inap RS FMC Bogor

3. Defenisi Variabel
a. Kepatuhan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan
a) Definisi Konseptual

12
Kewenangan penuh sekaligus tanggung jawab untuk memberikan
terapi, melakukan observasi, melakukan transfer eksternal dan internal
serta melakukan konsultasi
b) Jenis instrumen
Menggunakan kuesioner dengan pengukuran 1. Baik ( ≥ mean ) dan 2.
Kurang baik ( < mean )

b. Penerapan Alur Klinis


a) Definisi Konseptual
Komponen umum dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan yang
bertujuan untuk mengurangi variasi, meningkatkan kualitas perawatan,
dan memaksimalkan hasil untuk kelompok pasien tertentu dan
disebabkan oleh perbedaan definisi dan kurangnya konseptualisasi di
bidang jalur klinis
b) Jenis instrumen
Menggunakan kuesioner dengan pengukuran : 1. Patuh dan 2. Tidak
Patuh

c. Kendali Biaya

a) Definisi Konseptual
Penerapan dari proses penyelidikan untuk mendeteksi adanya
penyimpangan biaya aktual dari biaya anggaran
b) Jenis instrumen
Membandingkan biaya klaim yang seharusnya dikeluarkan pasien
berdasarkan tarif rumah sakit dengan biaya yang ditanggung BPJS
berdasarkan tarif INA-CBGs pada pelayanan rawat inap pasien dengan
menganalisis sejumlah data dari bulan Januari 2021 sd Desember 2021
dengan pengukuran 1. Terkendali dan 2. Tidak Terkendali

13
4 Kisi-kisi Instrumen Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini dikelompokkan sebagai berikut (Notoatmodjo, 2018)

1. Variabel eksogen atau konstruk eksogen dikenal sebagai variabel


independen yaitu variabel bebas yang tidak dipengaruhi oleh variabel lain
dalam model. Variabel eksogen dalam penelitian ini adalah: Kepatuhan
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan

2. Variabel endogen adalah variabel yang dipengaruhi oleh satu atau


beberapa konstruk eksogen dan endogen lainnya. Variabel ini terdiri dari
variabel akibat yang disebut sebagai variabel dependen. Variabel endogen
dalam penelitian ini adalah:
a. Variabel terikat (Y) : Penerapan Alur Klinis

b. Output : Kendali Biaya

14
Tabel 3.1. Definsi Operasional Variabel Penelitian

No Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala ukur


Operasional
1 Kepatuhan Kewenangan Mengetahui hak dan kewajiban 1. Baik ( ≥
Dokter penuh sekaligus Pengetahuan anda sebagai DPJP di rumah mean)
Penanggung tanggung jawab tentang sakit
Jawab untuk peraturan
Pelayanan memberikan Memahami Panduan Praktik 2. Kurang
terapi, Klinis (PPK) yang dikeluarkan baik ( ≤ mean
melakukan rumah sakit dan sudah sesuai )
observasi, dengan standar terapi di bidang
melakukan spesialisasi
transfer
eksternal dan Mengetahui dengan baik merk
internal serta obat-obatan dan alat kesehatan
melakukan yang dipakai rumah sakit saat
konsultasi ini

(Anisafitri & Mengetahui dengan baik harga


Ernawaty, 2018) obat-obatan dan alat kesehatan
yang dipakai rumah sakit saat
ini

15
Pernah mendapat sosialisasi
tentang kendali biaya untuk
kasus yang dokter tangani

Penghargaan dalam penerapan 1. Baik ( ≥


Manfaat alur klinis di rumah sakit sudah mean)
layak diberikan

Rumah sakit memperhatikan 2. Kurang


kebutuhan dokter selama baik ( ≤ mean
menerapkan alur klinis dalam )
pelayanan kepada pasien

Setiap kasus penyakit yang


dapat ditangani dengan baik
akan memberikan apresiasi
positif dari rumah sakit, sejawat
dan pasien

Penghargaan yang seharusnya


diberikan dapat berupa materi
atau non materi

16
Mendapat kesempatan menjadi
pembicara dalam seminar
medis yang diselenggarakan
rumah sakit atas dasar
kompetensi dokter dalam
menangani kasus

Ketentuan dan aturan yang 1. Baik ( ≥


Tingkat berlaku di rumah sakit telah mean)
penerimaan disampaikan oleh pihak
manajemen rumah sakit
2. Kurang
Alur klinis yang ada sudah baik ( ≤ mean
sesuai dengan perkembangan )
terapi saat ini

Pernah diminta saran dan


pendapat dalam hal pengadaan
dan pemakaian obat dan alat
kesehatan

Dokter dengan sepenuh hati


melakukan pemikiran sesuai
Panduan Praktis Klinis (PPK)

17
dan alur klinis agar
penatalaksanaan
pasien dengan cepat dan benar

Ketentuan dan aturan yang 1. Baik ( ≥


Menghormati berlaku di rumah sakit telah mean)
supervisi disampaikan oleh pihak
manajemen rumah sakit
2. Kurang
Kejelasan sistem kerja untuk baik ( ≤ mean
mencapai visi dan misi yang )
telah disosialisasikan oleh pihak
manajemen rumah sakit

Panduan Praktik Klinis (PPK)


untuk pelaksanaan medis
sudah tersedia dan ada sistem
pengawasan pelaksanaannya

Manajemen rumah sakit


berusaha mengembangkan
peraturan dan perbaikan
Panduan Praktik klinis (PPK)

18
sesuai dengan kondisi yang ada

Ada indikator penilaian standar 1. Baik ( ≥


Risiko mutu pelayanan medis mean)
terdeteksi
Ada indikator penilaian standar
mutu obat-obat rumah sakit 2. Kurang
baik ( ≤ mean
Mengetahui kehadiran visit )
dokter diruang perawatan
dipantau manajemen

Mengetahui ada pengecekan


yang dilakukan oleh manager
pelayanan pasien secara
berkala
Ada sanksi apabila dokter tidak 1. Baik ( ≥
Risk of mematuhi alur klinis mean)
sanctions
Kebijakan pemberian sanksi
disosialisasikan terlebih dahulu 2. Kurang
oleh pihak manajemen rumah baik ( ≤ mean
sakit sebelum di berlakukan )

19
Dengan adanya sanksi mampu
memberikan kepatuhan kepada
DPJP

Dokter akan patuh terhadap 1. Baik ( ≥


Beratnya sanksi alur klinis apabila sanksi yang mean)
diberikan berupa surat
peringatan
2. Kurang
Dokter akan patuh terhadap baik ( ≤ mean
alur klinis apabila sanksi yang )
diberikan berupa pemotongan
jasa medis atas kerugian yang
ditimbulkan

Dokter akan patuh terhadap


alur klinis apabila sanksi yang
diberikan berupa diberhentikan
sementara bila berulang kali
tidak mematuhi alur klinis
2 Penerapan komponen Apakah dokumentasi 1. Patuh
Alur klinis umum dalam Menggunakan menjelaskan dengan jelas
upaya kuesioner (de kelompok pasien apa yang 2.Tidak Patuh
meningkatkan Luc & Whittle, dicakupnya?

20
kualitas
kesehatan yang 2002) Apakah dokumentasi
bertujuan untuk menunjukkan keadaan ketika
mengurangi pasien-pengguna harus keluar
variasi, dari ICP?
meningkatkan
kualitas Apakah hasil atau tujuan telah
perawatan, dan diidentifikasi dalam
memaksimalkan dokumentasi ICP?
hasil untuk Apakah praktik yang sudah ada
kelompok ditinjau sebelum
pasien tertentu pengembangan ICP?
dan disebabkan
oleh perbedaan Apakah pengguna layanan telah
definisi dan terlibat dalam pengembangan
kurangnya ICP?
konseptualisasi
di bidang jalur Apakah sumber bukti yang
klinis (David, digunakan untuk
2017) menginformasikan isi ICP
diidentifikasi?

Apakah program pelatihan staf


yang sedang berjalan telah

21
ditetapkan?

Apakah sistem telah dibuat


untuk memberikan umpan balik
tentang variasi/hasil ICP kepada
staf klinis?
3 Kendali Penerapan dari Data biaya klaim yang 1. Terkendali
Biaya proses Membandingka seharusnya dikeluarkan pasien
penyelidikan n biaya klaim berdasarkan tarif rumah sakit 2.Tidak
untuk yang seharusnya dengan biaya yang ditanggung Terkendali
mendeteksi dikeluarkan BPJS berdasarkan tarif INA-
adanya pasien CBGs
penyimpangan berdasarkan
biaya aktual dari tarif rumah sakit
biaya anggaran dengan biaya
(Soplanit et al., yang ditanggung
2019) BPJS
berdasarkan
tarif INA-CBGs
pada pelayanan
rawat inap
pasien dengan
menganalisis
sejumlah data

22
dari Tahun 2021

23
V. ANALISIS DATA

Peneliti menerapkan metode kuantitatif yakni metode penelitian yang menggunakan


angka-angka dan rumusan kuantitatif (statistik) untuk menganalisa, mengukur, dan juga
menilai fenomena/variabel. Metode penelitian kuantitatif dipergunakan karena variabel
dalam penelitian ini dinyatakan dalam besaran angka (kuantitatif). Karena tujuan
penelitian ini adalah untuk menentukan apakah terdapat pengaruh Kepatuhan Dokter
Penanggung Jawab Pelayanan terhadap Penerapan Alur Klinis dan dampaknya terhadap
Kendali Biaya, maka peneliti menggunakan logistic regression (regresi logistik) sebagai
metode untuk menganalisa data.

1 Analisis Regresi Logistik

Menurut Ghozali, (2018) analisis regresi pada dasarnya adalah studi


mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih
variabel independen. Penelitian menggunakan analisis regresi logistik untuk
pengelolaan data. Regresi logistic adalah alat analisis yang digunakan untuk
menentukan hubungan varibel independen dengan variable independent dalam
konteks dikotomi, yaitu berhubungan atau tidak. Menurut Ghozali, (2018)
logistic regression mirip dengan diskriminan yaitu menguji terjadinya variabel
dependen dapat diprediksi dengan variabel bebas merupakan campuran antara
variabel kontinyu (metrik) dan kategorial (non-metrik).

Asumsi multivariate normal distribution tidak dapat dipenuhi karena


adanya campuran skala pada variabel bebas. Oleh karena itu, analisis logistic
regression tidak perlu asumsi normalitas pada variabel bebasnya. Penggunaan
regresi logistic pada variabel dependen atau variabel terikat dihitung
menggunakan variabel dummy, salah satu syarat dalam menggunakan regresi
logistik.

Dalam penelitian ini, peneliti tidak melakukan uji normalitas data karena
menurut Ghozali, (2018) regresi logistik tidak memerlukan asumsi normalitas
pada variabel bebasnya dan mengabaikan heteroskedastisitas. Kelayakan model
regresi dinilai menggunakan Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test.
Model ini untuk menguji hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai
dengan model (tidak ada perbedaan model data sehingga model dapat dikatakan
fit). Adapun hasilnya jika (Ghozali, 2016) :

a. Jika nilai Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test statistics sama dengan
atau kurang dari 0.05, maka hipotesis nol ditolak yang berarti ada perbedaan

24
signifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga Goodness of fit
model tidak baik karena model tidak dapat memprediksi nilai observasinya.
b. Jika nilai Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test statistics lebih besar
dari 0.05, maka hipotesis nol tidak dapat ditolak dan berarti model mampu
memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena
cocok dengan data observasinya.

2 Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen


di dalam regresi logistik secara simultan mempengaruhi variabel dependen
sebagaimana uji F pada regresi linier. Uji overall model fit didasarkan pada
nilai statistika -2LL atau nilai LR. Uji simultan koefisien regresi model
logistik dihitung dari perbedaan nilai -2LL antara model dengan hanya terdiri dari
konstanta dan model yang diestimasi terdiri dari konstanta dan variabel
independen (Ghozali, 2016)

Perhatikan angka -2 Log Likelihood (LL) pada awal (block Number = 0) dan
angka -2 Log Likelihood pada block Number =1. Jika terjadi penurunan
angka -2 Log Likelihood (block Number = 0 – block Number = 1) menunjukkan
model regresi yang baik. Log Likelihood pada logistic regression mirip dengan
pengertian sum of squared error pada model regresi sehingga penurunan Log
Likelihood menunjukkan model regresi yang baik.

3 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian ini untuk mengetahui sejauh mana kemampuan modelnya dalam


menjelaskan varians variabel dependennya. Nilai R 2 diantara 0 dan 1, jika nilainya
rendah artinya kemampuan variabel independen dalam menerangkan varians
varians variabel dependennya sangat terbatas. Adapun nilai yang hampir 1 artinya
variabel independen hampir memberi seluruh informasi yang diperlukan untuk
memperkirakan variasi variabel independennya (Ghozali, 2016).

Kekurangan mendasar dari R2 ialah bias pada jumlahan variabel independen


yang disertakan ke modelnya (Ghozali, 2016). Sehingga peneliti menerapkan
adjusted R2 yakni diantara 0 dan 1. Bila nilainnya hampir 1 maka makin baik
kemampuan modelnya dalam menerangkan variabel independennya.

25
4 Uji Statistik T

Tujuan uji t ialah untuk memperlihatkan sejauh mana pengaruhnya sebuah


variabel independen secara individu dalam menjelaskan variasi variabel
independennya (Ghozali, 2016). Pada taraf signifikansi 5%, dengan ketentuan
ujinya ialah:

a. Bila angka signifikansi t < 0,05 maka H0 ditolak, yang berarti adanya
pengaruh signifikan sebuah variabel independen pada variabel
independennya.
b. Bila angka signifikansi t > 0,05 maka menerima H0, yang berarti tidak
adanya pengaruh signifikan sebuah variabel independen pada variabel
dependennya

1. Analisis Korelasi
Setelah data terkumpul berhasil diubah menjadi data interval, maka langkah
selanjutnya menghitung keeratan hubungan atau koefisien korelasi antara
variabel X dengan variabel Y yang dilakukan dengan cara menggunakan
perhitungan analisis koefisien korelasi Product Moment Method atau dikenal
dengan Rumus Pearson (Sugiyono, 2016), yaitu:

Dimana: -1 ≤ r ≤ +1

r = koefisien korelasi

x = variabel independen

y = variabel dependen

n = jumlah responden

26
DAFTAR PUSTAKA

Abed Alah, M., Abdeen, S., Selim, N., Hamdani, D., Radwan, E., Sharaf, N., Al-
Katheeri, H., & Bougmiza, I. (2021). Compliance and barriers to the use of infection
prevention and control measures among health care workers during COVID-19
pandemic in Qatar: A national survey. Journal of Nursing Management, 29(8),
2401–2411. https://doi.org/10.1111/jonm.13440

Adnan, R. (2019). advanced cost accounting CAT 2 (Issue October). Yogyakarta : Andi
Offset

Afriyanti, W. (2017). Analisis Implementasi Manajemen Terpadu Balita Sakit dalam


Penanganan Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut di Puskesmas Belawan Kota
Medan Tahun 2017. 1–86. https://www.usu.ac.id/id/fakultas.html

Alona, I., Harahap, J., Aribi, A., Ikhsan, R., & Siregar, M. I. R. (2021). Assessment of
Healthcare Professional’s Knowledge, Skills, Motivation, and Commitment to
Clinical Pathways Implementation. Open Access Macedonian Journal of Medical
Sciences, 9(E), 540–546. https://doi.org/10.3889/oamjms.2021.5656

Andri, S. A., Bangun, T. P., Widodo, J. P., & Rochmah, T. N. (2020). Implementation of
clinical pathways as an instrument for controlling service costs in hospitals.
European Journal of Molecular and Clinical Medicine, 7(5), 831–835.

Anisafitri, A., & Ernawaty. (2018). Factors Affecting Medical Doctors in Charge
(MDiC) Obedience in Filling Medical Resumes Based on the Table of Eleven (Study
in Private Hospital “X”). MDiC, 355–359.
https://doi.org/10.5220/0007030403550359

Aringhieri, R., Bruni, M. E., Khodaparasti, S., & van Essen, J. T. (2017). Emergency
medical services and beyond: Addressing new challenges through a wide literature
review. Computers and Operations Research, 78(September), 349–368.
https://doi.org/10.1016/j.cor.2016.09.016

Arora. (2018). Cost Accounting. In HIMALAYA PUBLISHING HOUSE PVT. LTD.


https://doi.org/10.1007/springerreference_6519

Asjanti, L., Fitriasari, N., & Djamhuri, A. (2021). Redesigning Clinical Pathway of
Elective Caesarean Section Using Activity-Based-Costing Reduce Exposure to
COVID-19. Journal of Accounting and Strategic Finance, 4(1), 71–90.
https://doi.org/10.33005/jasf.v4i1.145

Azhari, A. (2019). Analisis Pengendalian Biaya Proyek Di Pt. Putra Gemilang Nikom.
Jurnal Neraca: Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Ekonomi Akuntansi, 3(1), 27–40.
https://doi.org/10.31851/neraca.v3i1.3713

27
Bai, G., & Zare, H. (2020). Hospital Cost Structure and the Implications on Cost
Management During COVID-19. Journal of General Internal Medicine, 35(9),
2807–2809. https://doi.org/10.1007/s11606-020-05996-8

Bai, J., Bai, F., Zhu, H., & Xue, D. (2018). The perceived and objectively measured
effects of clinical pathways’ implementation on medical care in China. PLoS ONE,
13(5), 1–13. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0196776

Biasucci, C., & Prentice, R. (2020). Obedience to Authority. Behavioral Ethics in


Practice, 36–42. https://doi.org/10.4324/9780429324246-6

Boyoh, M. E., Kaawoan, A., & Bidjuni, H. (2015). Hubungan Pengetahuan Dengan
Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Poliklinik.
Ejournal Keperawatan, 3, 1–6.

Connell, A., Raine, R., Martin, P., Barbosa, E. C., Morris, S., Nightingale, C., Sadeghi-
Alavijeh, O., King, D., Karthikesalingam, A., Hughes, C., Back, T., Ayoub, K.,
Suleyman, M., Jones, G., Cross, J., Stanley, S., Emerson, M., Merrick, C., Rees, G.,
… Laing, C. (2019). Implementation of a digitally enabled intervention to detect and
treat acute kidney injury arising in hospitalized patients: Evaluation of impact on
clinical outcomes and associated health care costs. Journal of Medical Internet
Research, 21(7), 1–16. https://doi.org/10.2196/13147

Daly, B., Zon, R. T., Page, R. D., Edge, S. B., Lyman, G. H., Green, S. R., Wollins, D. S.,
& Bosserman, L. D. (2018). Oncology clinical pathways: Charting the landscape of
pathway providers. Journal of Oncology Practice, 14(3), 193–197.
https://doi.org/10.1200/JOP.17.00033

David, S. S. (2017). Clinical pathways in emergency medicine. In Clinical Pathways in


Emergency Medicine (Vol. 1). Pushpagiri Medical College Hospital Thiruvalla
Kerala. https://doi.org/10.1007/978-81-322-2710-6

de Luc, K. E., & Whittle, C. (2002). An integrated care pathway appraisal tool: A ‘badge
of quality.’ International Journal of Care Pathways, 6(1), 13–17.
https://doi.org/10.1177/147322970200600104

Deepak Jain, Maheshwari, S. N., Kishore, R. M., & Bhattacharyya, A. K. (2019).


Executive Programme: Cost and Management Accounting. THE INSTITUTE OF
COMPANY SECRETARIES OF INDIA.

Eguzo, K. N., Lawal, A., Oluoha, C., Nnah, K., Ekanem, U., Onwueyi, N., & Nwokocha,
O. (2021). Clinical Pathway and Patient Navigation: Research Protocol on the
Appropriateness, Timeliness and Support of Women Diagnosed with Breast Cancer
in Abia Stat. Asian Pacific Journal of Cancer Care, 6(3), 367–371.
https://doi.org/10.31557/apjcc.2021.6.3.367-371

Fahlevi, H., Putra, T. R. I., & Oktari, R. S. (2020). Predicting Cost Recovery Rate of
Ischemic Stroke Patients: A Potential Application of Big Data Analysis in Hospital.

28
Journal of Physics: Conference Series, 1500(1). https://doi.org/10.1088/1742-
6596/1500/1/012106

Fitrianis, N. (2018). Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja dan Lingkungan Pergaulan


Terhadap Pernikahan Dini di Desa Samili Tahun 2017 Relationship Between
Teenegers Knowledge Level and Social Environmental Towrd Early Marriage in
Samili Village 2017. Jurnal Pendidikan Dasar, 2(1), 109–122.

Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25.
Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Handayani, R. P., Perwitasari, D. A., Setiawan, D., & Suwantika, A. A. (2020). Cost-
Effectiveness analisys on the implementation of clinical pathway of pediatric
treatment for dengue hemorrhagic fever in PKU Muhammadiyah Hospital
Yogyakarta. Pharmaciana, 10(1), 51.
https://doi.org/10.12928/pharmaciana.v9i2.12332

Hansen, D. R., Mowen, M. M., & Liming Guan. (2019). Cost Management : Accounting
& Control (Vol. 4, Issue 1). South-Western Cengage Learning.

Hasibuan, P. L. (2019). Faktor Penghambat pelaksanaan IPC di Rumah Sakit.


https://www.researchgate.net/publication/337755236_FAKTOR_PENGHAMBAT_
PELAKSANAAN_INTERPROFESIONAL_COLLABORATION_DI_RUMAH_S
AKIT

Health Resources and Services Administration (HRSA). (2018). Health Center Program
Compliance Manual.
https://bphc.hrsa.gov/sites/default/files/bphc/programrequirements/pdf/hc-
compliance-manual.pdf

Henny Zurika Lubis, A. D. (2018). Analisis Penerapan Akuntansi Lingkungan ( Green


Accounting ) Dalam Pengelolaan Limbah Perusahaan. 1–7. Semarang : Unnes

Herminawati, Marsaoly, A. A., & Remmang, H. (2020). Analysis of The Effect of


Management Costs on Efficiency in Business Construction Services. Idn.J. of
Business and Management, 2(1), 1–4.

Karunakaran, M., Jonnada, P. K., & Barreto, S. G. (2021). Systematic review and meta-
analysis of the impact of deviations from a clinical pathway on outcomes following
pancreatoduodenectomy. World Journal of Clinical Cases, 9(13), 511–513.
https://doi.org/10.3280/PU2021-003007

Kishore, R. M. (2018). Cost and Management Accounting. New Jersey : Prentice Hall

Kotler, P. (2017). Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan dan Pengendalian.


Jakarta : Erlangga.

Kurniawati, L., Nurrochmah, S., & Katmawanti, S. (2017). HUBUNGAN ANTARA

29
TINGKAT PENDIDIKAN,STATUS PEKERJAAN DAN TINGKAT
PENDAPATAN DENGAN USIA PERKAWINAN PERTAMA WANITA DI
KELURAHAN KOTALAMA KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTA
MALANG. Preventia: The Indonesian Journal of Public Health, 2(1), 20–24.

Lestari, M. N., Herlina, N., & Kartika, R. (2020). Effectiveness of Cost Control in
Increasing Profit Operations. Sosio E-Kons, 12(1), 10.
https://doi.org/10.30998/sosioekons.v12i1.5199

Li, J., Shen, K., Hu, J., Li, X., Liu, J., Du, Y., & Huang, K. (2021). The clinicians’
satisfaction with clinical pathway implementation: Preliminary development of an
assessment scale in China. Risk Management and Healthcare Policy, 14, 303–313.
https://doi.org/10.2147/RMHP.S290565

Lin, D., Zhang, C., & Shi, H. (2021). Effects of clinical pathways on cesarean sections in
china: Length of stay and direct hospitalization cost based on meta-analysis of
randomized controlled trials and controlled clinical trials. International Journal of
Environmental Research and Public Health, 18(11).
https://doi.org/10.3390/ijerph18115918

Ludbrook, G. L., & Leaman, E. (2022). Cost-Effectiveness in Perioperative Care:


Application of Markov Modeling to Pathways of Perioperative Care. Value in
Health, 25(2), 215–221. https://doi.org/10.1016/j.jval.2021.07.018

Maryati, W., Listyorini, P., Ika Othman, Muhammad Faiz Musyarofah, S. A., & Fhahrul
DwiJannah, M. (2021). Disparities in hospital cost and INA-CBGs tariff with unit
cost analysis of inpatient services. 2nd International Conference of Health, Science
and Technology 2021, 978-623–92.

Mireskandari, M., & Petersen, I. (2019). Clinical Pathology. 1–26. New Jersey : Prentice
Hall

Mossialos, E., Djordjevic, A., Osborn, R., & Sarnak, D. (2017). International Profiles of
Health Care Systems. Hcsp, 113–119.
http://www.commonwealthfund.org/~/media/files/publications/fund-report/2017/
may/mossialos_intl_profiles_v5.pdf?la=en

Mustofa, A., & Suhartatik, A. (2020). Meningkatkan Imunitas Tubuh Dalam Menghadapi
Pandemi. Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 4(November), 324–332.

Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Bandung : Rineka Cipta.

Pamungkas, R. A., Angraeni, S., & Kusumapadja, R. (2020). The Effect of


Compensation, Workplace Environment, and Organizational Commitment on Non-
Government Health Care Practioner’s Performance. Journal of Multidisciplinary
Academic, 4(6), 324–330.

30
Ramadhan, Y., & Fuad, M. F. (2021). Unit Cost Calculation of Indonesian National
Health Insurance System (BPJS) Outpatient Care for Hypertension Diagnosis Patient
in 2019 Over Harapan Keluarga …. Journal of Multidisciplinary …, 10–14.
http://kemalapublisher.com/index.php/JoMA/article/view/529

Rudianto, Sudjadi, A., & Widodo, H. B. (2019). Doctor’S Compliance To Clinical


Pathway of Ischaemic Stroke: a Case of Private Hospital in Indonesia. 5(1), 891–
898.

Safaan, S. M., Elkhouly, E. A., & Ibrahem, R. A. L. (2019). Collaboration among nurses
and physicians and its relation to patient satisfaction. Tumori, 105(3), 6.
https://www.embase.com/search/results?
subaction=viewrecord&id=L629084816&from=export
http://dx.doi.org/10.1177/0300891619854564

Sari, D. R. (2017). Audit Implementasi Clinical Pathway Diare Akut di Rumah Sakit
Anak dan Bunda Harapan Kita Tahun 2016. Jurnal ARSI, 3(2), 115–126.

Sekaran, U. (2006). Research Methods for Business Metodologi Penelitian untuk Bisnis.
Jakarta : Salemba Empat.

Serin, R. (2019). Human Obedience Behavior (Issue October).


https://doi.org/10.13140/RG.2.2.28440.75529

Siswanto, M., & Chalidyanto, D. (2020). The Effect of Clinical Pathway Compliance in
Reducing Length of Stay. Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia, 8(1), 65–77.

Soplanit, P. P. ., Dundu, A. K. ., & Mangare, J. B. (2019). Optimasi Biaya Distribusi


Material Dengan Kombinasi Metode North West Corner (NWC) dan Metode
Modified Distribution (MODI) pada proyek pembangunan Jembatan Di Sulawesi
Utara. Jurnal Sipil Statik, 7(12), 1633–1640. https://doi.org/10.5198/jtlu.2015.806

Spielman, R. M. (2017). Basic of Medical Physcology . England : Cambridge.

Subekti, Y., & Nurwahyuni, A. (2019). Effect of Clinical Pathway on Length of Stay and
Hospital Cost: A Systematic Review. 309–309.
https://doi.org/10.26911/the6thicph.04.71

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitataif dan R&D (p. 80). Bandung :
Alfabeta.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :


Alfabeta.

Suparmi, S., Maisya, I. B., Rizkianti, A., Sari, K., Rosha, B. C., Amaliah, N., Pambudi,
J., Wiryawan, Y., Putro, G., Soekotjo, N. E. W., Daisy, L., & Sari, M. (2018).

31
Pelayanan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) pada Puskesmas di Regional
Timur Indonesia. Media Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan, 28(4), 271–278.
https://doi.org/10.22435/mpk.v28i4.125

Tanjung, H. P., & Nurwahyuni, A. (2019). The Impact of Clinical Pathway


Implementation on Length of Stay and Hospital Cost: A Systematic Review. 388–
396. https://doi.org/10.26911/the6thicph-fp.04.22

The Institute of Cost Accountants of India. (2017). Cost Accountants. In Costing


Accounts (Vol. 1, Issue 3).

Trisna, C., & Asfian, A. (2017). Faktor-Faktor Individu Yang Berhubungan Dengan
Pelaksanaan Manajemen Terpadu Balita Sakit Di Sambas. Jurnal Vokasi Kesehatan,
3(2), 87. https://doi.org/10.30602/jvk.v3i2.109

van der Kolk, M., van den Boogaard, M., Becking-Verhaar, F., Custers, H., van der
Hoeven, H., Pickkers, P., & van Laarhoven, K. (2017). Implementation and
Evaluation of a Clinical Pathway for Pancreaticoduodenectomy Procedures: a
Prospective Cohort Study. Journal of Gastrointestinal Surgery, 21(9), 1428–1441.
https://doi.org/10.1007/s11605-017-3459-1

Wahidi, K. R., Chairuddin, B., & Nugroho, N. (2022). Compliance with The
Implementation of Covid-19 Health Protocol Infection Prevention and Control (IPC)
Training and Occupational Safety and Health (OSH) as Mediation on Occupational
Risks of Health Workers at Tengku Rafi’an Hospital. Journal of Sosial Science,
3(2), 276–285. https://doi.org/10.46799/jss.v3i2.305

Wijaya, A. I., Dewi, A., & Listiowati, E. (2017). Appendicitis Clinical Pathway
Implementations Compliance Evaluation in Hospital. Kes Mas: Jurnal Fakultas
Kesehatan Masyarakat, 11(2), 83–86. https://doi.org/10.12928/kesmas.v11i2.6871

Wijioarti, D., Suryoputro, A., & Nurjazuli, N. (2019). The Effect of Service Standards
and Clinical Pathways Application on Commitments and Performance of Doctor in
Charge in Dr. Loekmonohadi General Hospital, Kudus. International Journal of
English Literature and Social Sciences, 4(3), 861–868.
https://doi.org/10.22161/ijels.4.3.43

World Health Organization, World Bank Group, O. (2018). Delivering quality health
services. In World Health Organization, World Bank Group, OECD (Issue July).
http://apps.who.int/bookorders.

32
SUSUNAN TIM PENELITI DAN BIODATA

1. Ketua Peneliti
Dr. Jeffrie Irtan

Data Diri :
Nama : dr. Jeffrie Irtan
Alamat : Perumahan cikaret hijau No. 17A, Rt.02 /
Rw.011, Kelurahan Cikaret, Kecamatan Bogor
Selatan, Kota Bogor
Tempat/Tanggal Lahar : Bogor / 4 Februari 1992
Jenis Kelamin : Laki-laki
Telepon : 083819112288
Email : Jeffrieirtan@yahoo.com

Riwayat Pendidikan :
1. S1 Sarjana Kedokteran Trisakti, 2010
2. Profesi Dokter umum Universitas Trisakti, 2014

Riwayat Pekerjaan :
1. Rumah Sakit FMC Bogor 2018-sekarang

2. Anggota Peneliti

33

Anda mungkin juga menyukai