Anda di halaman 1dari 7

KEMUNCULAN GERAKAN DAN DAMPAK MENGIKUTI GERAKAN

TALIBAN AFGHANISTAN
(ANALISIS HISTORI-SOSIOLOGIS KARL MARX)

PROPOSAL PENELITIAN SKRIPSI


Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Program Studi Sastra Arab
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sebelas Maret Surakarta

Disusun oleh :
MAHMUD WAHYUDI
B0519033

FAKULTAS ILMU BUDAYA


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2021
Latar Belakang
Di Afghanistan tak jarang sekali terjadi peperangan lantaran perebutan kekuasaan,
bahkan sepanjang Abad XVI sampai XXI terjadi peperangan sampai turun-temurun. Mulai
berdasarkan perang antar suku di Afghanistan, bahkan antar negara. Peperangan Afghanistan
pula terjadi menggunakan negara misalnya Inggris, Uni Soviet, dan Amerika Serikat. Hal ini
terjadi lantaran rakyat Afghanistan dijuluki menjadi rakyat tribal (kesukuan) yang sangat
komplek. Hasil bepergian perang berdasarkan peperangan tadi mengakibatkan kebangkrutan
negara dan kebangkrutan politik, sebagai akibatnya mengakibatkan Afganistan sebagai
negara 10 terburuk pada dunia. 1 Perang yang berkepanjangan tadi dimulai dalam masa
kepemimpinan Zhahir Syah (1933-1973 M) pada Afghanistan. Pada masa pemerintahan Raja
Zhahir Syah 1973, Uni Soviet menaruh kewenangan pada Raja Zhahir Syah supaya
mengadakan revolusi kebudayaan. Revolusi tadi buat menghapus syiar Islam yang dijunjung
tinggi sang Bangsa Afghanistan menggunakan menyerang jilbab kaum muslim. Di sebuah
konferensi generik warga pada Afghanistan diumumkan pernyataan yang berbunyi: “ sudah
berakhir masa kegelapan buat selama lamanya!”. Pernyataan ini dilontarkan sembari
menginjak-injak jilbab seorang perempuan muslimah.
Dua Revolusi kebudayaan tadi menerima penolakan berdasarkan penduduk
Khandahar. Penduduk pada sana menolak keputusan membuka jilbab dan berusaha
mempertahankan syi’ar kepercayaan mereka berdasarkan tindakan tiran Raja Zhahir Syah.
tiga Penolakan tadi mengakibatkan pemerintah mengirimkan pasukan ke Khandahar. Pasukan
yang dikirim dipimpin sang Khan Muhammad buat memaksa kaum perempuan Islam pada
Khandahar membuka jilbabnya. Tindakan milir itu berakhir menggunakan jatuhnya ratusan
syuhada pada Khandahar. Raja Zhahir Syah adalah boneka Uni Soviet. Setelah Raja Zhahir
Syah, pemerintah diteruskan sang tokoh-tokoh Komunis. Seperti Nur Muhammad Taraki,
Babrak Karmal, dan Hafizhullah Amin dan Najibullah. Mereka seluruh dibina sang Uni
Soviet dan diberikan keleluasaan beranjak. Selama kepemimpinan tokoh-tokoh Komunis tadi,
menyebabkan reaksi atas kerusakan secara sekuler pada Afghanistan. Hal ini membangkitkan
semangat Ghulam Niazi, menjadi penggerak jihad 4 menggunakan membangun Serikat Islam
buat membendung arus Komunisme. Para mahasiswanya pun membangun gerakan
menggunakan nama Juanan Muslim (Pemuda Islam) pada bawah kepemimpinan Abdurrahim
Niazi. Kemudian Juanan Muslim berubah nama sebagai al-Jam’iyah al-Islamiyah dan lebih
dikenal menggunakan nama Jamiat-e-Islam yang diketuai sang Burhanuddin Rabbani. lima
Kemudian dosen Sayyaf dan Robbani diangkat menjadi proteksi gerakan tadi. Pada 1973
ternyata arus Islam menguasai semua universitas yang terdapat pada Afghanistan. Hal ini
menciptakan Uni Soviet risi dan menetapkan buat menggulingkan Raja Zhahir Syah dan
merubahnya menggunakan Muhammad Daud 1973-1978 M. Pada masa pemerintahan
Muhammad Daud, dia berhasil memukul musnah gerakan Islam yang terdapat. Sayyaf dan
Ghulam Niazi ditangkap dan dipenjara. Hekmatyar, Rabbani dan pemuda agresif lainnya
melarikan diri ke Peshawar. Pemerintahan Komunis ini terus berlanjut sampai masa
pemerintahan Najibullah 1987-1992 M. Pada 1992 Mujahidin berhasil menjatuhkan
pemerintahan Najibullah, yang mana mengindikasikan berakhirnya pemerintah Komunis di
Afghanistan. Mujahidin tadi merupakan para pemuda agresif yang berhasil kabur ke
Peshawar waktu pemerintahan Muhammad Daud. Kemudian mereka banggkit pulang
melawan Komunis menggunakan gerakan Mujahidin.
Gerakan Mujahidin ini dimulai dalam pemerintahan Muhammad Taraki, tepatnya 29
April 1978 yang ditandai menggunakan hancurnya kekuasaan Taraki dan dalam Mei 1978
pada Herat pun bermunculan perlawanan. Kemudian, dalam 1992 akhirnya Mujahidin yang
dipimpin sang Syah Mas’ud berhasil mengubur sistem sosialisme Uni Soviet (Rusia) pada
Afghanistan. Ditandai menggunakan tumbangnya boneka Soviet, yaitu Najibullah. Kemudian
naiknya Burhanuddin Rabbani sebagai Presiden Afghanistan dalam Juli 1992 M. Kemudian
selama pemerintahan Mujahidin poly sekali rakyat yang hijrah meninggalkan Afghanistan.
Hal tadi hanya ditinjau sebelah mata sang pemerintah Mujahidin. Pada waktu itu faksi-faksi
Mujahidin hanya sibuk menggunakan kasus internal antara faksi Gulbuddin Hikmatyar dan
faksi Burhanuddin Rabbani yang berperang merebut kekuasaan. Prihatin terhadap keadaan
rakyat yang misalnya itu, sebagai alasan kemunculan Taliban. Menyerukan Jihad fisabilillah
yang adalah ujung tombak Islam.
Taliban bersamaan menggunakan asa warga Afganistan yang telah putus harapan
menggunakan syarat yang terpuruk dampak perang yang berkepanjangan. Taliban timbul buat
melanjutkan jihad Mujahidin, buat memberantas pasukan Uni Soviet yang meneror warga
menggunakan aksi perampokan, pembunuhan, dan pelecehan seksual terhadap wanita .
Selain itu, Taliban pula merasa nir adanya perhatian berdasarkan para Mujahidin
menggunakan keadan rakyat yang terus diteror sang pasukan Uni Soviet menjadi ajang balas
dendam. Munculnya Taliban di Afghanistan disambut gembira sang rakyat Afghanistan.
Akan tetapi, kegembiraan mereka berubah sebagai sebuah penderitaan, yang mana
menggunakan seketika Taliban menerapkan sistem aturan dan peraturan yang brutal dan
efektif. Kaum perempuan wajib tinggal pada tempat tinggal , perempuan nir diizinkan
buat bekerja dan wajib menggunakan chadar (burqa) di luar tempat tinggal . apabila mereka
ditemukan sang para patroli Amar Ma’ruf Nahi Mungkar menggunakan chadar mereka akan
menerima sanksi misalnya, dipukul menggunakan sebuah tongkat. Taliban melarang seluruh
bentuk aktivitas yang mengganggu aktivitas ibadah, misalnya memelihara burung dan
bermain layang-layang.
Kelompok Taliban adalah gerakan nasionalis Islam Sunni yang populasinya berada
pada wilayah Timur dan Selatan Afghanistan. Taliban yang adalah sekelompok mini
berdasarkan rakyat Afghanistan bisa menggulingkan Mujahidin dan merogoh alih
Afghanistan. Awalnya sebuah Jihad fisabilillah adalah ujung tombak Islam dan berdasarkan
konvensi ulama jihad adalah amal ibadah yang paling primer selesainya iman pada Allah dan
rasul-Nya. Jihad fisabilillah lebih primer berdasarkan bertetangga menggunakan Masjidil
Haram dan memakmurkannya. Sebagaimana dijelaskan pada al-Qur’an Surah at Taubah
19-20; Apakah (orang-orang) yang memberi minum pada orang-orang yang mengerjakan haji
dan mengurus Masjidil Haram, kalian samakan menggunakan orang-orang yang beriman
pada Allah dan hari lalu dan berjihad pada jalan Allah? Mereka nir sama pada sisi Allah, dan
Allah nir menaruh petunjuk pada kaum yang zalim. Orang-orang yang beriman dan berhijrah
dan berjihad pada jalan Allah menggunakan mal dan diri mereka adalh lebih tinggi derajatnya
disisi Allah dan itulah orang-orang yang menerima kemenangan. Kemudian gerakan ini
berubah sebagai skema buat menghancurkan pemerintahan yang nir sinkron konsep ajaran
Islam. Setelah menguasai kota Afghanistan, Taliban beranjak dengan sangat cepat sampai
menduduki tampuk pemerintah dalam September 1996 M. Sejak tahun 1996 Taliban
mengakibatkan Afghanistan satu-satunya Negara Islam yang menerapkan pemerintahan Islam
pada atas asas-asas aturan Islam. Konsep pemerintah pada Islam segala kedaulatan atas
semua alam merupakan milik Allah. Namun manusia, menjadi wakil-wakil Tuhan pada bumi
diberi kewenangan dalam bidang-bidang tertentu, menjadi bentuk jujur yang mereka
pertanggung jawabkan pada Allah. Sebagaimana sabda Rasulullah saw yang artinya: “Setiap
kalian merupakan pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas
apa yang dipimpinnya”.(HR. Muslim) Pada 1996 M, Gerakan Taliban akhirnya menguasai 80
% daerah Afghanistan Setelah menguasai Kabul, Taliban membarui sederet aturan dan
peraturan yang sinkron menggunakan Syari’at. Hukum dan peraturan yang diterapkan
Taliban justru mengakibatkan kegiatan sosial lumpuh dan tindak subordinat terhadap kaum
wanita yang sangat tinggi. Peraturan Taliban yang paling menyakitkan dan meruntuhkan
moral merupakan anggaran terhadap kaum perempuan.
Kaum perempuan tidak boleh keluar tempat tinggal tanpa ditemani sang Mahram
laki-laki, tidak boleh belajar, dan bekerja. Itu seluruh adalah bentuk-bentuk kekerasan bagi
kaum perempuan . Kekerasan itu meliputi setiap aspek kehidupan wanita dan anak wanita
misalnya: kesehatan, mata pencaharian, akses buat asal daya sosial, dan budaya dan
kesempatan buat memperoleh pendidikan. Kemudian dalam November 2001 M, Taliban
diturunkan berdasarkan tampuk pemerintahan Amerika Serikat dan diusir ke luar
meninggalkan Afghanistan. Setelah terusirnya berdasarkan Afghanistan nir mematahkan
semangat Taliban, dalam 2004 Taliban pulang memberontak terhadap pemerintah
Afghanistan. Hal dilakukan Taliban lantaran merasa pemerintah Afghanistan pada kendalikan
sang Amerika Serikat. Selain itu, Taliban menggunakan terang-terangan menolak pemilu
pertama pada Afghanistan dalam lima April 2014 M. Peristiwa tersebutlah yang menarik bagi
peneliti buat menyelidiki lebih lanjut tentang “Gerakan Taliban di Afghanistan dalam
1994-2014 M.”

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang pada atas, penelitian ini serius dalam Gerakan Taliban
1994-2014 M pada Afghanistan. Dalam KBBI gerakan diartikan menjadi konvoi, bisnis, atau
aktivitas pada lapangan sosial, politik juga pada keagamaan. Kemudian Taliban merupakan
formasi berdasarkan para siswa pesantren, sebagai akibatnya bisa diartikan bahwa Gerakan
Taliban ini merupakan konvoi atau bisnis siswa-siswi pesantren pada aktivitas sosial, politik
dan keagamaan. Selanjutnya penelitian ini menitik beratkan dalam sepak terjang Gerakan
Taliban, tujuannya, dan impak bagi warga Afghanistan. Penelitian ini membatasi perseteruan
supaya bisa lebih gampang mencocokkan insiden yang terjadi pada Afghanistan. Peneliti
membatasi tahun 1994 M sampai 2014 M. Batasan tadi dipilih, lantaran dalam 1994 Gerakan
Taliban mulai ada pada Afghanistan. Selanjutnya dalam 2014 M, Taliban terang- terangan
memberontak terhadap pemerintah Afghanistan. Hal itu terlihat waktu Taliban berusaha
menggagalkan pemilu pertama pada Afganistan yang berlangsung dalam 05 April 2014.
Kemudian secara temporal batasan tersebutlah yang paling memungkinkan buat diadakan
penelitian sejarah secara efektif. Pada waktu itu pula keadaan Afghanistan sangat terpuruk
pada segi ekonomi, politik juga sosial. Berdasarkan latar belakang pada atas, adapun rumusan
kasus dalam penelitian ini merupakan:
1. Mengapa Gerakan Taliban muncul di Afghanistan?
2. Bagaimana sejarah dan perkembangan Taliban 1994-2001 M di Afghanistan?
3. Apa saja dampak yang diakibatkan Gerakan Taliban di Afghanistan pada 1994-2014
M?
Landasan Teori

Penelitian ini didasarkan atas analisis generik tentang teori dan konsep yang
digunakan buat menelaah karena-karena kemunculan sebuah gerakan dan dampak yang
mengikuti perkembangan gerakan tadi pada historis-sosiologis. Sesuai menggunakan objek
penelitian yaitu, Gerakan Taliban di Afghanistan Tahun 1994-2014 M. Afghanistan
merupakan sebuah negara yang penuh menggunakan permasalahan, semenjak Abad XVI
sampai Abad XXI. Hal itu bisa dicermati menurut pembangunan negara dan kebangkrutan
politik yang mengakibatkan Afganistan sebagai negara 10 terburuk pada dunia. Hal ini adalah
output bepergian perang yang berkepanjangan pada Afghanistan. Dari uraian di atas,
berdasarkan peneliti pendekatan yang cocok dipakai merupakan pendekatan histori-sosiologi,
lantaran penelitian ini membahas mengenai keadaan sosial rakyat yang melatarbelakangi
keluarnya Gerakan Taliban di Afghanistan. Selanjutnya pendekatan ini juga dipakai buat
melihat syarat rakyat Afghanistan sebelum, semasa, dan sesudah Taliban menguasai
Afghanistan. Pendekatan ini menekankan dalam analisis data sejarah yaitu, menggunakan
pengumpulan data kehidupan sosial rakyat Afghanistan sebelum tahun 1994-2014 M.
Kemudian peneliti menduga bahwa teori permasalahan yang diungkap sang Karl
Marx yang sangat cocok buat menelaah lebih lanjut penelitian ini. Lantaran teori
permasalahan merupakan teori yang memandang bahwa perubahan sosial nir hanya terjadi
melalui proses penyesuaian nilai-nilai yang membawa perubahan, namun terjadi dampak
adanya permasalahan yang membuat kompromi (persetujuan menggunakan jalan damai)
yang tidak sama menggunakan syarat semula. Teori ini bertujuan buat menganalisis alasan
dibalik keluarnya gerakan Taliban di Afghanistan, yang mana Taliban ada lantaran adanya
permasalahan kudeta pada pemerintahan dan pemerintah lalai akan tugasnya. Kemudian teori
ini dipakai pada menganalisis peraturan atau aturan yang diterapkan Taliban pada
Afghanistan. Yang mana peraturan itu dibentuk lantaran permasalahan sebelum Taliban
berkuasa. Seperti anggaran perempuan permanen tinggal pada tempat tinggal dan memakai
chadar, peraturan ini terdapat lantaran sebelumnya perempuan dijadikan menjadi ajang balas
dendam. Mereka dibunuh dan diperkosa, menggunakan adanya peraturan yang dimuntahkan
Taliban memberi keamanan bagi perempuan Afghan. Teori permasalahan adalah
perkembangan menurut reaksi terhadap teori fungsionalisme struktural dan dampak menurut
banyak sekali kritik teori fungsionalisme struktural. Lantaran kasus yang fundamental pada
teori permasalahan merupakan nir bisa melepaskan diri menurut akar
struktural-fungsionalnya. Dalam karya Dahrendorf (1958,1959), pendirian teori permasalahan
dan fungsional disejajarkan. Menurut para fungsionalis, rakyat merupakan tidak aktif yang
mana rakyat berada pada keadaan berubah secara seimbang. Menurut Dahrendorf dan para
teoritis permasalahan, setiap rakyat selalu tunduk dalam proses perubahan. Fungsionalis
hanya menekankan keteraturan rakyat, sedangkan teoritis permasalahan melihat konfrontasi
dan permasalahan pada sistem sosial. Perspektif permasalahan ini melihat rakyat menjadi
sesuatu yang selalu berubah, terutama menjadi dampak menurut dinamika pemegang
kekuasaan yang terus berusaha menjaga dan menaikkan posisinya. Dalam mencapai
tujuannya, suatu grup sering wajib mengorbankan grup lain. Selain itu permasalahan bisa
dipicu menggunakan adanya duduk perkara sosial, kompetisi (pada merebut kekuasaan),
ketidakadilan yang dirasakan masyarakat dan kesalahpahaman. Lantaran itu permasalahan
selalu ada, dan grup yang tergolong bertenaga setiap ketika selalu berusaha menaikkan
posisinya dan memelihara dominasinya. Pandangan ini berorientasi dalam struktur sosial dan
forum-forum sosial pada rakyat. Perspektif ini memandang rakyat yang monoton berubah dan
masing-masing bagian pada rakyat berpotensi buat membangun perubahan sosial. Dalam
konteks pemeliharaan tatanan sosial, perspektif ini lebih menekankan dalam peranan
kekuasaan.

Anda mungkin juga menyukai