Anda di halaman 1dari 13

BIOGRAFI TOKOH-TOKOH PEMBARUAN ISLAM

1) MUHAMMAD IBN ABDUL WAHAB

Nama lengkap: Muhammad ibn Abdul Wahabi.

Lahir: 1703,al Uyaynah (Najed), lebih kurang 70 km arah barat laut kota Riyadh, ibukota Arab
Saudi sekarang.

Meninggal: 22 Juni 1792.

Era: Era modern.

Aliran: Sunni.

Minat Utama: Pemurnian syari’at islam sesuai ajaran Muhammad.

Gagasan penting: Melarang adanya inovasi ibadah (bid’ah) dan keyakinan adanya kekuatan
selain Allah (syirik).

Saudara kandung: Sulaiman bin Abdul Wahab.

Guru: Dua orang ulama besar yaitu Syeikh Abdullah bin Ibrahim bin salfan Najdi dan Syeikh
Muhammad Hayang al-sindi.

Pendidikan: Belajar dan berdakwah di Basrah.

Alasan memperdalam ilmu akidah :


Karena, Ketika berada di kota Madinah, ia melihat banyak umat Islam di sana yang tidak
menjalankan syariat dan berbuat syirik, seperti mengunjungi makam Nabi atau makam seorang
tokoh agama, kemudian memohon sesuatu kepada kuburan dan penghuninya. Hal ini membuat
Syeikh Muhammad semakin terdorong untuk memperdalam ilmu ketauhidan yang murni (Aqidah
Salafiyah). Ia pun berjanji pada dirinya sendiri, akan berjuang dan bertekad untuk mengembalikan
aqidah umat Islam di sana kepada akidah Islam yang murni (tauhid), jauh dari sifat khurafat,
tahayul, atau bidah.
Cara Berdakwah : Berdakwah Melalui Surat-menyurat dan berdakwah melalui lisan
Jangkauan Dakwahnya : di Hindia, Indonesia, Pakistan, Afganistan, Afrika Utara,
Maghribi, Mesir, Syria, Iraq dan lain-lain lagi.
Tantangan Dakwahnya : Permusuhan atau tentangan atas nama ilmiyah dan agama,
Atas nama politik yang berselubung agama.
Golongan musuh muhammad abduh :
1. Golongan ulama khurafat yang mana mereka melihat yang haq (benar) itu batil dan yang
batil itu haq (benar)
2. Golongan ulama taashub yang mana mereka tidak banyak tahu tentang hakikat Syaikh
Muhammad bin `Abdul Wahhāb dan hakikat ajarannya
3. Golongan yang takut kehilangan pangkat dan jawatan, pengaruh dan kedudukan.

Pokok-pokok ajaran Muhammad bin abdul wahab sebagai berikut:

1) Penyembahan kepada selain Tuhan salah, siapa yang berbuat demikian boleh dilawan.
2) Orang-orang yang mencari ampunan Tuhan dengan menganggap keramat kuburan orang
shaleh termasuk dalam golongan orang musyrik.
3) Termasuk perbuatan kufur apabila memberikan suatu ilmu yang tidak didasarkan atas Al-
Quran dan sunah, atau ilmu yang bersumber pada akal pikiran semata.
4) Termasuk kufur dan ilhad juga mengingkari qadar dalam semua perbuatan dan penafsiran
Al-Quran dengan jalan ta’wil.
5) Sumber syariat islam dalam hal halal dan haram hanya Al-Quran semata-mata dan
sumber lain setelahnya ialah sunnah rasul. Perkataan ulama mutakallimin dan fuqaha
tentang halal dan haram tidak dapat dijadikan pegangan, selama tidak didasarkan atas
sumber pokok islam.
6) Pintu ijtihad tetap terbuka dan siapa pun boleh melakukan Ijtihad, asalkan sudah
memenuhi syarat dan ketentuan yang lazim berlaku.

Wafat : Muhammad bin Abdul Wahhab berdakwah sampai usia 92 tahun, dia wafat pada tanggal
29 Syawal 1206 H, bersamaan dengan tahun 1793 M, dalam usia 92 tahun. Jenazahnya
dikebumikan di Dar’iyah (Najd).
2) JAMALUDDIN AL AFGHANI

Nama panjang : Muhammad Jamaluddin Al Afghani,


Lahir : Asadabad, Afghanistan pada tahun 1254 H/1838 M.
Nama Ayah : Sayyid Safdar al-Husainiyyah, yang nasabnya bertemu dengan Sayyid Ali al-
Turmudzi (seorang perawi hadits yang masyhur yang telah lama bermigrasi ke Kabul) juga
dengan nasab Sayyidina Husain bin Ali bin Abi Thalib.
BEBERAPA KONTRIBUSI AL-AFGHANI:

a)Perlawanan terhadap kolonial barat yang menjajah negri-negri Islam (terutama terhadap
penjajah Inggris). Ia turut mengambil bagian dalam peperangan kemerdekaan India pada bulan
Mei 1857, juga menyelenggarakan ziarah ke negri-negri Islam yang berada di bawah tekanan
imperialis dan kolonialis barat seperti yang disebutkan di atas.
b)Mencoba melawan pemikiran naturalisme di India, yang mengingkari keberadaan hakikat
ketuhanan.Menurutnya, aliran dasar ini merupakan hawa nafsu yang menggelora dan hanya
sebatas egoisme sesaat yang berlebihan tanpa mempertimbangkan kepentingan manusia secara
keseluruhan.
Ide-ide Pembaruan yang diusung oleh Jamaluddin Al-Afghani
Kemunduran umat islam bukanlah disebabkan karena Islam sebagai agama. Akan tetapi
disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya adalah :
a)Umat Islam telah meninggalkan ajaran-ajaran Islam yang sebenarnya, telah dipengaruhi oleh
sifat statis, kuat pada taklid, bersikap pasrah fatalistis, telah meninggalkan akhlak yang mulia
dan acuh terhadap ilmu pengetahuan.
b)Kelemahan dalam segala sektor, dan kurang usaha dalam mencerdaskan umat, baik untuk
menekuni dasar-dasar agama maupun dalam upaya transformasi ilmu pengetahuan di antara
mereka.
c)Pengaruh paham Jabariyah dan salah interpretasi tentang makna qadha dan qadhar,
sehingga memalingkan mereka dari usaha dan kerja keras.
d)Salah pengertian dalam maksud hadis yang mengatakan bahwa umat Islam akan mengalami
kemunduran akhir zaman, kesalahan ini membuat umat Islam tidak berusaha memperbaiki
nasib mereka.
e)Lemahnya ukhuwwah, atau persaudaraan Islam, yang tidak hanya melanda masyarakat
awwam, tapi juga menimpa para ulama. Ulama Turki tidak mengenal lagi ulama Hijaz, dan
ulama India tidak ada hubungan dengan ulama Afganistan, begitulah seterusnya.
f)Sebab-sebab kemunduran yang bersifat politis ialah perpecahan yang terdapat di kalangan
umat Islam, pemerintahan absolut, mempercayakan pimpinan umat kepada orang-orang yang
tidak bisa dipercaya, mengabaikan masalah pertahanan militer dan menyerahkan administrasi
negara kepada orang-orang yang tidak kompeten dan intervensi asing
Jika pembaru-pembaru lain berpedapat bahwa umat Islam bisa maju dengan cara bekerjasama
dengan barat, maka Al-Afghani berfikir sebaliknya, barat bukanlah partner yang tepat untuk itu.
Menurut Afghani, Islam dalam bentuk aslinya telah mengandung semua yang diperlukan untuk
pembaruan. Oleh itu hal yang harus diadaptasi dari barat oleh dunia Islam hanyalah metode-
metode dan kemajuan-kemajuan materinya saja. Oleh itu hal yang harus diadaptasi dari barat
oleh dunia Islam hanyalah metode-metode dan kemajuan-kemajuan materinya saja.
Inilah ide pemikiran Jamaludin al-Afghani :
1) Ajaran Islam adalah ajaran yang akan selalu sesuai dengan perkembangan masa dan dimana
pun, baik untuk bangsa Arab atau non Arab.
2) Penyebab kemunduran umat Islam adalah karena kebanyakan dari mereka telah
meninggalkan ajaran Islam yang sebenarnya, yang kemudian terjebak dalam melaksanakan
ajaran islam yang tidak sesuai syari'at. Misalnya dalam memahami pengertian takdir dalam
keimanan serta pengertian fana dalam ajaran tasawuf.
3) Pemerintahan raja-raja Islam yang absolut yang memaksa dan memeras rakyatnya sembari
ada pembenaran dari ulama-ulama yang mengabdi di kerajaannya. Oleh karena itulah, rakyat
harus didorong menjadi cerdas sampai akhirnya belenggu taklid buta terlepas dari mereka.
4) Lemahnya persaudaraan diantara umat Islam adalah alasan untuk membangun dan
menumbuhkan solidaritas umat Islam sedunia (Pan-Islamisme) agar umat Islam ada dalam
pemerintahan yang demokratis. Dengan cara inilah umat Islam akan mendapatkan
kemerdekaannya kembali dan terbebas dari belenggu penjajahan bangsa Barat.
5) Tentang umat Nasrani dia berpendapat; Sekalipun mereka berlainan keturunan dan
kebangsaan namun mereka bisa menyatu dalam menghadapi dunia Islam, penjajahan barat
adalah kelanjutan dari perang salib, mereka sengaja menghalang-halangi kebangkitan dunia
Islam dan oleh sebab itulah tidak ada jalan lain bagi umat Islam selain mengadakan
perlawanan kepada mereka.
6) Jamaludin al-Afghani dalam upaya membangun ilmu pengetahuan, peradaban dan
kebudayaan Islam, dia menganjurkan agar seluruh umat Islam berjuang dengan sekeras-
kerasnya untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi seperti yang telah dicapai oleh
bangsa Barat. Nasib seluruh umat Islam pada hakikatnya ada ditangannya sendiri-sendiri.
Umat Islam harus bangkit dan menanggalkan kebodohan yang selama ini telah
mengekangnya dalam kemunduran.
3) MUHAMMAD ABDUH

nama lengkap Muhammad bin Abduh bin Hasan Khairullah.


Lahir : 1849 di Delta Nil, Mesir
Meninggal :11 Juli 1905 Iskandariyah, Mesir pada umur 55 tahun
Jabatan : Senior
Gelar : Mufti
Nama Ayah : Abduh ibn Hasan Khaurallah
Menikah : Pada usia 16 tahun
Profesi : Abduh menjadi guru di al-Azhar dan Dar al-Ulum (tempat belajar) baru dan Pada
tahun 1888, Abduh kembali ke tanah kelahirannya Mesir,ia bekerja sebagai hakim di pengadilan
tradisional, ia mengawali pekerjaannya di provinsi.
pendidikan pertama: belajar ilmu tajwid al-qur'an selama dua tahun di Masjid al-Ahmadi.
Pendidikan : - belajar tentang filsafat dan logika di Universitas Al-Azhar, Kairo, dan juga
murid dari Jamaluddin al-Afghani, seorang filsuf dan pembaru yang mengusung gerakan Pan
Islamisme untuk menentang penjajahan Eropa di negara-negara Asia dan Afrika.
Pada tahun 1878, ia diangkat sebagai Pengajar Sejarah di sekolah Dar al-'Ulum (yang
kemudian menjadi fakultas) dan sains-bahasa Arab pada Madrasah Al-Idarah Wal Alsun
(Sekolah Administrasi dan Bahasa) Di tahun 1879, Muhammad Abduh di Dari dua sekolah yang
disebut terakhir dan diasingkan ke tempat kelahirannya, Mahallat Nashr (Mesir), berbarengan
dengan pengusiran cerita terhadap Jamaluddin al-Afghani oleh pemerintah Mesir atas hasutan
Inggris yang kompilasinya sangat bermanfaat di Mesir.
Adapaun Kitab-kitab karangan Muhammad Abduh antara lain:
1. Risalah At-Tauhid (teologi);
2. Syarah Nahjul Balaghah
3. Menerjemahkan karangan Jamaluddin Al-Afghani dari bahasa Persia, Ar-Raddu 'Ala advert-
Dahriyyin
4. Syarah Maqamat Badi' Az-Zaman Al-Hamazani (bahasa & sastra Arab).

Pemikiran Muhammad abduh pada beberapa hal dapat dianggap sebagai pemikiran liberal,
antara lain:
a) Kemunduran umat islam karena mereka ditimpa kejumudan dan kebekuan berpikir
serta fanatisme kelompok dan Mazhab.
b) Muhammad Abduh menyerukan agar umat islam kembali kepada Al-Quran dan Al
Hadits serta kehidupan salafush shaleh. Untuk ini pintu ijtihad tetap terbuka bagi
para ahli yang memenuhi syarat-syarat ijtihad.
c) Islam adalah ibadah dan muamalah.
d) Ilmu pengetahuan modern (Barat) berdasarkan Sunatullah (hukum alam) sehingga
tidak bertentangan dengan islam.
e) Perlu ada perombakan sistem pendidikan, baik metode maupun kurikulumnya.
Konsepsi pendidikannya itu pertama kali ditunjukkan ke Universitas Al Azhar. Agar di
Universitas ini diajarkan ilmu pengetahuan umum, disamping ilmu pengetahuan
agama.
Di tahun 1905, Muhammad Abduh mencetuskan konsep pembentukan Kampus
Mesir. Gagasan ini mendapat respons yang dengan demikian menyenangkan dari pemerintah
juga, terbukti dengan disediakan sebidang tanah buat tujuan tersebut.
Namun sayang, kampus yg dicita-citakan ini baru berdiri setelah Muhammad Abduh
berpulang ke Rahmatullah dan kampus inilah yang selanjutnya jadi "Universitas Kairo"
Tanggal 11 Juli 1905 adalah wafatnya Muhammad Abduh se, kompilasi periode waktu
perbincangannya mendidik masyarakat, Muhammad Abduh wafat di Kairo, Mesir.
4) MUHAMMAD IQBAL

Dikenal sebagai : Allama Iqbal dan Shair-e-Mushriq “Penyair dari Timur”


Lahir : 9 November 1877 Sialkot, Punjab, British India
Meninggal : 21 April 1938 (umur 60) Lahore, Punjab, British India
Era : Filsuf abad ke-20
Aliran : Sufisme, Islam, Independen,
Minat utama : puisi, filsafat, sufisme
Gagasan penting: Teori Dua-Negara
Pekerjaan : seorang penyair, politisi, dan filsuf besar abad ke-20.
Dianggap sebagai : "pemikir filosofis Muslim pada masa modern".
Karya : puisi pertama, Asrar-e-Khudi, juga buku puisi lainnya termasuk Rumuz-i-
Bekhudi, Payam-i-Mashriq dan Zabur-i-Ajam dicetak dalam bahasa Persia pada 1915. Di
antara karya-karyanya, Bang-i-Dara, Bal-i-Jibril, Zarb-i Kalim dan bagian dari Armughan-e-
Hijaz merupakan karya Urdu-nya yang paling dikenal.
Riwayat Pendidikan : -Mempelajari hukum dan filsafat di Inggris, Iqbal menjadi anggota
"All India Muslim League" cabang London.
Kemudian dalam salah satu ceramahnya yang paling terkenal, Iqbal mendorong
pembentukan negara Muslim di Barat Daya India. Ceramah ini diutarakan pada ceramah
kepresidenannya di Liga pada sesi Desember 1930. Saat itu ia memiliki hubungan yang
sangat dekat dengan Quid-i-Azam Mohammad Ali Jinnah.

Pemikiran – Pemikiran Muhammad Iqbal

1. Pemikiran tentang Al-Qur’an


Sebagai seorang yang terdidik dalam keluarga yang kuat memegang prinsip Islam,
Iqbal meyakini bahwa al-Qur’an adalah benar firman Allah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril. Al-Qur’an adalah sumber hukum
utama dengan pernyataannya “The Qur’an Is a book which emphazhise deed rather than
idea” (al-Qur’an adalah kitab yang lebih mengutamakan amal daripada cita-cita). Namun
dia berpendapat bahwa al-Qur’an bukanlah undang-undang. Dia berpendapat bahwa
penafsiran al-Qur’an dapat berkembang sesuai dengan perubahan jaman, dan pintu
ijtihad tidak pernah tertutup. Tujuan utama al-Qur’an adalah membangkitkan kesadaran
manusia yang lebih tinggi dalam hubungannya dengan Tuhan dan alam semesta, jika al-
Qur’an tidak memuatnya secara detail maka manusialah yang dituntut untuk
mengembangkannya. Dalam istilah fiqh hal ini disebut ijtihad. Ijtihad dalam pandangan
Iqbal adalah sebagai prinsip gerak dalam struktur Islam. Disamping itu al-Qur’an
memandang bahwa kehidupan adalah satu proses cipta yang kreatif dan progresif. Oleh
karenanya, walaupun al-Qur’an tidak melarang untuk memperimbangkan karya besar
ulama terdahulu, namun masyarakat harus berani mencari rumusan baru secara kreatif
dan inovatif untuk menyelesaikan persoalan yang mereka hadapi. Akibat pemahaman
yang kaku terhadap ulama terdahulu, maka ketika masyarakat bergerak maju, hukum
tetap berjalan di tempatnya.

2. Pemikiran tentang Hadith


Sejak dulu hadith memang selalu menjadi bahan yang menarik untuk dikaji. Baik
umat Islam maupun kalangan orientalis. Tentu saja maksud dan titik berangkat dari kajian
tersebut berbeda pula. Umat Islam didasarkan pada rasa tanggung jawab yang begitu
besar terhadap ajaran Islam. Sedangkan orientalis mengkajinya hanya untuk kepentingan
ilmiah. Bahkan terkadang hanya untuk mencari kelemahan ajaran Islam lewat ajaran
Islam itu sendiri.

3. Pemikiran tentang Ijtihad


Sebagaimana mayoritas ulama, Iqbal membagi ijtihad ke dalam tiga tingkatan,
yaitu :

1. Otoritas penuh dalam menentukan perundang-undangan yang secara praktis


hanya terbatas pada pendiri madzhâb-mazhâb saja.

2. Otoritas relatif yang hanya dilakukan dalam batas-batas tertentu dari satu
madzhâb.

3. Otoritas khusus yang berhubungan dengan penetapan hukum dalam kasus-


kasus tertentu, dengan tidak terkait pada ketentuan-ketentuan pendiri madzhâb.
4. Pemikiran politiknya

Pada tahun 1927, Iqbal berkiprah di arena politik secara aktif dan Ia dipilih sebagai
perwakilan Dewan Punjab selama tiga tahun. Selanjutnya pada tahun 1930 diangkat
menjadi presiden Sidang Tahunan Liga Muslim yang berlangsung di Allahabad. Dalam
kesempatan ini Iqbal mengutarakan ide pembentukan sebuah negara Islam Pakistan. Ide
ini dibentangkan berdasarkan geografi, keagamaan dan kesejahteraan masyarakat Islam
yang jumlahnya jauh lebih kecil dibandingkan masyarakat Hindu. Tujuan membentuk
negara islam itu ditegaskan oleh Iqbal dalam rapat Liga Muslim pada tahun 1930 yang
mendapat dukungan dari para anggotanya. Sejak saat itu ide dan tujuan pembetukan
negara Islam tersebut diumumkan secara resmi dan kemudian menjadi tujuan perjuangan
nasional umat Islam India. Disebabkan gagasan ide ini, Iqbal telah diberi julukan sebagai
: ‘Bapak Pakistan’. Daerah-daerah yang diinginkan oleh Iqbal menjadi satu negara Islam
India adalah Punjab, daerah perbatasan Utara Sind dan Balukhistan. Di samping
menyuarakan pembentukan negara Islam Pakistan, Iqbal juga menyeru kepada
kebangkitan dan mempererat persaudaraan Islam sedunia. Bagaimanapun sebagai
seorang yang dilahirkan di Timur, Iqbal tetap mempertahankan dan menyanjung
kebudayaan dan keperibadian Timur yang halus, tinggi dan indah. Tentunya termasuk
dalam arti kata Timur itu ialah hasil budaya masyarakat benua kecil India. Terbentuknya
negara islam Pakistan sebagaimana yang dicita-citakan Muhammad Iqbal dapat tercapai
pada tahun 1947 setelah beliau meninggal dunia.

5. Pemikiran Filsafatnya

Pemikiran Muhammad Iqbal tentang Filsafat DiriIqbal memiliki beberapa gagasan


menarik seputar pemikiran dan filsafat Islam. Salah satu gagasannya yang terkenal
adalah penjelasan tentang konsep ego (khudi). Menurut Iqbal ego adalah pendorong daya
aktivitas, dan kreativitas pada setiap manusia. Setiap manusia memilki ego yang berbeda,
karenanya hasil kreasi yang yang mereka ciptakan juga tidak sama. Dalam tulisannya
iqbal berpendapat bahwa kesatuan intuitif atau titik kesadaran pencerahan merupakan
hal yang menerangi pikiran, perasan dan keinginan manusia merupakan hal yang diliputi
rahasia serta mengorganisasi berbagai kemampuan yang tidak terbatas dalam ftrah
manusia.
5) Rasyid Ridha

Nama Lengkap : Muhammad Rasyid bin Ali Ridha bin Syamsuddin bin Baha’uddin al-Qalmuni
Husaini
Nama Panggilan : Rasyid Ridha
Tanggal lahir :23 September 1865 atau 17 Oktober 1865
Tempat lahir : Suriah Utsmaniyah, Kesultanan Utsmaniyah (sekarang Suriah)
Pendidikan :
 Semasa kecil, ia belajar di sebuah sekolah tradisional di al-Qalamun untuk belajar menulis,
berhitung dan membaca al-Qur'an.
 Pada tahun 1882, ia mengeluarkan pelajaran di Madrasah al-Wataniah al-Islamiyyah (Sekolah
Nasional Islam) di Tripoli. Sekolah ini didirikan oleh al-Syaikh Husain al-Jisr, seorang ulama Islam
yang telah didukung oleh ide-ide modern.

Wafat : 22 Agustus 1935 di Mesir


Beberapa pemikiran Rasyid Rida tentang pembaruan Islam adalah sebagai berikut.
a. Sikap aktif dan dinamis di kalangan umat Islam harus ditumbuhkan.
b. Umat Islam harus meninggalkan sikap dan pemikiran kaum Jabariyah.
c. Akal dapat dipergunakan untuk menafsirkan ayat dan hadis tanpa meninggalkan prinsip
umum.
d. Umat Islam menguasai sains dan teknologi jika ingin maju.
e. Kemunduran umat Islam disebabkan banyaknya unsur bid’ah dan khurafat yang masuk ke
dalam ajaran Islam.
f. Kebahagiaan dunia dan akhirat diperoleh melalui hukum yang diciptakan Allah Swt.
g. Perlu menghidupkan kembali sistem pemerintahan khalifah.
h. Khalifah adalah penguasa di seluruh dunia Islam yang mengurusi bidang agama dan politik.
i. Khalifah haruslah seorang mujtahid besar dengan bantuan para ulama dalam menerapkan
prinsip hukum Islam sesuai dengan tuntutan zaman.
Kesamaan dan Perbedaan Afghani, Abduh dan Rasyid Ridha ada dua hal yang utama,
yaitu:

- Ketiganya sama-sama menekankan perlunya Islam ditiru dan sesuai dengan kebutuhan umat
Islam pada zaman tersebut. Mereka menganggap kestatisan umat Islam sebagai akibat dari
faham fatalisme dan adanya sikap jumud di dalam tubuh umat Islam.

- Sama-sama memutuskan perlunya pembaharuan pembaharuan di dunia Islam terhadap


ajaran Islam itu harus melawan ketertinggalan dari dunia Barat, dengan cara mengambil yang
baik-baik dari pembahasan Eropa tersebut, misalnya metode berpikir rasional yang membawa
umat ke dalam kehidupan yang dinamis dan dalam mengembangkan Lembaga-lembaga
modern.

- Untuk maju, umat Islam harus mau menerima peradaban Barat yang positif. Barat maju
karena mereka mau mengambil ilmu pengetahuan yang dikembangkan umat Islam zaman
klasik. Dengan demikian mengambil ilmu pengetahuan barat modern berarti mengambil kembali
ilmu pengetahuan yang pernah dimiliki umat Islam.

Perbedaan antara ketiganya, bisa diidentifikasikan ke dalam beberapa poin berikut ini:

- Antara Al-Afghani dan 'Abduh. Dalam melakukan percakapan, gerakan 'Abduh lebih bersifat
fokus - diadakan gerakan secara bertahap ( bertahap). Sementara gurunya, Al-Afghani,
cenderung revolusioner.

- Dalam melakukan islah (membantah) al-Afghani menekankan perlunya perlawanan terhadap


otoritarianisme dan kolonialisme melalui provokasi.Sementara 'Abduhalah perlunya pendidikan
dan latihan bagi masyarakat yang menurutnya lebih penting dari sosialisasi gerakan
politik.Dengan demikian, dapat diumumkan bahwa: “ Al-Afghani adalah komunikasi yang
intellektual, sedangkan 'Abduh adalah intellektual yang komunikasi.”

- Merupakan perbedaan antara 'Abduh dan Rasyid Ridla, diajukan oleh Harun Nasution (1992),
adalah bahwa Muhammad' Abduh lebih liberal dari muridnya.

- 'Abduh tidak mau memilih salah satu aliran atau mazhab yang ada di dalam Islam, karena
ingin bebas dalam pemikiran. Tolak, Rasyid Ridla masih memegang kuat mazhab dan masih
membutuhkan kuat pada pendapat-pendapat Ibnu Hambal dan Ibn Taimiyyah. Karenanya,
dalam beberapa diskusi beliau, tersedia dengan faham wahhabiyyah. Dalam ayat-
ayattajassum , misalnya, Muhammad 'Abduh menafsirkannya sebagai kiasan, sementara Ridla
menafsirkannya secaralengkap juga dilakukan dengan mengkompilasi men-download QS. Al-
Baqarah: 25 – dalam tafsir Al-Manar–tentang balasan di akherat.'Abduh menekankan tafsiran
filosofis.Tafsiran itu mengandung makna yang akan diterima di kaherat yang bersifat
rohani. Sementara rasyid Ridla dalam komentarnya lebih mendukung balas dalam bentuk
jasmani dan bukan dalam bentuk rohani.
6) Musafa Kemal Pasha atau Mustafa Kemal Ataturk

Masa jabatan : 29 Oktober 1923 – 10 November 1938


Pengganti : İsmet İnönü
Perdana Menteri : Turki ke-1
Masa jabatan :3 Mei 1920 – 24 Januari 1921
Pengganti : Fevzi Çakmak

Informasi pribadi
Nama Asli : Gazi Mustafa Kemal Pasa
Nama menurut Hukum: Mustafa Kemal Ataturk
Lahir : 19 Mei 1881 di Selanik (sekarang Thessaloniki, Yunani)
Bendera Kesultanan : Utsmaniyah Selânik, Kesultanan Utsmaniyah sekarang
Thessaloniki, Yunani
Meninggal dunia : 10 November 1938 di Dolmabache, Istanbul, Turki
Bendera Turki : Istana Dolmabahçe, Istanbul, Turki
Kebangsaan : Turki
Partai politik : Partai Rakyat Republikan
Pasangan : Latife Hanım (1923–25)
Keteladanan : adalah seorang perwira militer dan negarawan Turki yang
memimpin revolusi negara itu. Ia juga merupakan pendiri dan presiden pertama Republik
Turki.
Pemikiran pembaharuan Ataturk sebagai berikut:
1) Pemisahan antara agama dan pemerintahan lebih detailnya, islam dan Negara.
2) Kedaulatan Turki tidak lagi berada ditangan Sulthan, tetapi ditangan rakyat.
3) Sulthan hanya mengurusi aspek-aspek spiritual dan tidak boleh mengurusi aspek-
aspek duniawi (kepemimpinan politik, organisasi kemasyarakatan).
4) Bentuk negara khilafah diganti menjadi negara Republik.
PEMBAHARUAN DUNIA ISLAM MODERN
SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM

D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
Nama: Devi Afryanti
Kelas: XII IPA 3
Pembimbing: Fathiah,S. Pd. I, MM

KEMENTERIAN AGAMA
MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2019/2020

Anda mungkin juga menyukai