Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ASAL USUL MODERNISME DI AFGANISTAN DAN


PERKEMBANGANNYA

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Umat Islam Masa
Modern

Dosen Pengampu : Fatiyah, M. A.

Disusun Oleh :

Firza Ahmad Maulana ( 21101020071 )

Muhammad Ikhya’ ( 21101020081 )

Annisa Asikin ( 21101020087 )

PROGRAM STUDI SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM

FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2023
Kata Pengantar

Puji syukur atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat
dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “ Asal
Usul Modernisme Di Afganistan Dan Perkembangannya“

Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-


besarnya kepada semua pihak, khususnya kepada dosen pengampu mata kuliah
Sejarah Umat Islam Masa Modern serta rekan-rekan penulis.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini baik
dari materi ataupun teknik penyajiannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan penulisan makalah ini.

Bantul
1 Mei 2023

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Afghanistan adalah sebuah negara Islam yang terletak di Asia
Tengah. Di sebelah Barat Afghanistan berbatasan dengan Iran, Pakistan di
Selatan Timur, Tajikistan, Turkmenistan, Uzbekistan di sebelah Utara, dan
Tiongkok di Timur Laut. Selain itu Afghanistan juga berbatasan dengan
wilayah Kashmir.
Afghanistan memiliki luas wilayah sebesar 652.000 Km2 dengan
luas wilayah ini menjadikan Afghanistan berada dalam urutan ke 41
negara terluas. Wilayah Afghanistan berupa pegunungan dan wilayah
dataran berada di bagian Utara. Jumlah populasi Afghanistan saat ini ialah
41.420.274 jiwa.1 Puluhan juta jiwa tersebut hidup di wilayah yang
memiliki musim panas yang ekstrem serta musim dingin yang juga
ekstrem.
Pada Abad ketiga, Afghanistan sangat dipengaruhi oleh agama
Budha dan pada akhir abad ketujuh Islam mulai masuk berbarengan
dengan runtuhnya Kekaisaran Persia oleh Dinasti Umayyah. Islam mulai
berkembang secara signifikan ketika Dinasti Gaznawi berkuasa pada abad
kesebelas.
Kemudian pada abad seterusnya banyak terjadi pertumpahan darah
di Afghanistan, peperangan turun temurun memperebutkan wilayah tak
kunjung usai. Perebutan tersebut terjadi di kalangan Suku Afghanistan
hingga perang dengan negara lain seperti Inggris, Uni Soviet dan Amerika.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah Afghanistan ?
2. Bagaimana Latar Belakang Modernisme di Afghanistan?

1
https://www.worldmeters.info diakses 08 Mei 2023.
C. Tujuan
1. Mengetahui sejarah Afghanistan.
2. Mengetahui latar belakang modernisme di Afghanistan.
A. Sejarah Afghanistan.
Secara geografis, Afghanistan terletak di Timur Tengah.
Afghanistan juga disebutka sebagai kerajaan yang terletak di Asia Tengah.
Wilayah Afghanistan dibatasi di sebelah utara oleh Turkmenistan,
Uzbekistan, dan Tajikistan Republik, sebalah barat dibatasi oleh Pakistan
bagian barat. Pada bagian timur laut berdekatan dengan Sinkiang Uighur
daerah swantantra China dan Huanza di Kashmir. Ibukota Afghanistan
adalah Kabul.
Penduduk Muslim di Afghanistan sebanyak 99% (80% Sunni dan
selebihnya Syi’ah). Terdapat juga sedikiy dari oranh-orang Hindu, Yahudi,
Zoroster. Islam masuk di Afghanistan sejak masa Khalifah Umar bin
Khattab melalui ekspedisi yang dipimpin oleh Asim bin Umarat Tamimy.
Sejumlah besar penduduk wilayah yang terdiri dari Afghanistan utara
menerima Islam melalui upaya misionaris Umayyah terutama di bawah
pemerintahan Hisyam bin Abdul Malk dan Umar bin Abdul Aziz.
Pada masa Usman bin Affan pula, Islam berhasil masuk wilayah
Kabul dan sejak tahun 870 M peradaban Islam secara otomatis telah
menjalar keseluruh Afghanistan. Pada awalnya Afghanistan lebih dikenal
dengan sebutan Khurasan. Pada tahun 1737 seorang penguasa di
Afganistan bernama Nadir Syah dapat menaklukkan seluruh Afghanistan.
Sepuluh tahun kemudian, pemerintahan tertinggi dipegang oleh Ahmed
Khan. Pada tahun 1925 Afganistan diumumkan sebagai kerajaan netral2.
Afghanistan modern merupakan hasil dari salah satu dari dinasti
muslim besar yaitu Dinasti Durraniyah yang didirikan oleh Ahmad Syah
Durrani yang memerintah pada 1747-1772.

Sekitar tahun 1919 mulai muncul ideologi-ideologi politik baru


seperti Konstitusionalisme, nasionalisme, sekularisme, liberal reformisme,
dan modernisme Islam. Ideologi-ideologi ini mulai bersaing dengan
ideologi-ideologi yang sudah ada di kerajaan. Pada masa raj Amanullah

2
H. Syarifuddin, “Islam Modern di Afghanistan”, Istiqra’, Vol IV No.1, September 2016,
hlm 61-62.
(memerintah pada 1919-1929), memperkenalkan konstitusi Afghanistan
yang pertama pada 1923. Ia mencoba mengenalkan gagasan persamaan
dan pengembangan ideologi nasional yang didasarkan atas karakter-
karakter umum seluruh warga Afghanistan, namun gagal dikarenakan
terjadinya pemberontakan rakyat bersenjata yang didukung oleh sebagian
ulama, dan kemudian ia diasingkan pada tahun 1929.

B. Latar Belakang Modernisme di Afghanistan


Perubahan Afganistan menjadi penganut Islam terjadi selama
kekuasaan Gaznawi di abad kesebelas. Sepanjang abad ke-16 dan ke-21
terjadi peperangan hingga turun temurun untuk merebut kekuasaan, mulai
dari perang antarsuku di Afghanistan hingga perang dengan negara lain
seperti Inggris, Uni Soviet dan Amerika Serikat. Maka dari itu, proses
modernisasi negara Afghanistan tidak bisa lepas dari pengaruh negara-
negara kolonial tersebut.
Afghanistan yang relatif miskin membutuhkan suplai dana bagi
kepentingan ekonomi dan politik dalam negeri. Hal itu bisa dilakukan
kalau saja Afghanistan menerima pasokan dana bantuan asing. Dalam
situasi Perang Dingin yang terjadi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet,
negara-negara miskin seperti Afghanistan yang hanya ingin mengurusi
dalam kepentingan ekonomi, justru mendapat pilihan untuk “bersama
Amerika Serikat atau bersama Uni Soviet”.3
Hal ini terjadi di Afghanistan menunjukkan sebuah hubungan yang
fluktuatif terhadap Amerika Serikat ataupun Uni Soviet. Akan tetapi, bisa
dikatakan bahwa pengaruh Uni Soviet lebih signifikan. Walaupun bantuan
Amerika Serikat datang juga beriringan. Uni Soviet pada tahun 1955
pernah memberikan kredit sebesar 100 juta dolar untuk proyek dalam
bidang pertanian dan industri. Kemudian pada tahun selanjutnya, Soviet
membantu Afghanistan dalam bidang militer.

3
Aifi Prasetyo, “Modernisme di Afghanistan”, 2017, hlm 1.
Bantuan-bantuan yang diberikan Uni Soviet membuktikan bahwa
Afghanistan dalam proses modernisasinya dipengaruhi oleh kekuatan
Barat yang berseteru karena perbedaan ideologi, dengan begitu bantuan-
bantuan yang diberikan tak bebas dari muatan ideologis. Selama periode
1950-an dan 1960-an bantuan Amerika Serikat dan Soviet berjalan
beriringan untuk membangun modernitas infrastruktur dan ideologis
Afghanistan.

Hal tersebut bisa dilihat ketika terjadi kudeta militer terhadap


pemerintahan Muhammad Daud Khan oleh Nur Muhammad Taraqi yang
berhaluan komunis pada tanggal 27 April 1978. Oleh karena itu, bantuan
keuangan yang diberikan oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet bukan lagi
sebagai bentuk kerja sama ekonomi melainkan ada upaya de-Islamisasi
yang dilakukan oleh mereka.

Modernisasi dan sekularisasi yang dijalankan oleh Pemerintahan


Nur Muhammad Taraqi ternyata membawa akibat negatif dan mengubah
situasi menjadi sangat dramatis, di mana pihak ulama dan kaum muslimin
Afghanistan sangat menentang terhadap kebijakannya yang berhaluan
komunis.

Pemunculan simbol-simbol anti agama yang atheistic memicu


bangkitnya perlawanan baru dengan mengartikulasikan bahasa religius.
Islam dijadikan alat legitimasi perlawanan menentang rezim komunis yang
jelas-jelas anti agama. “Perlawanan Islam” menjadi kata sakti yang
merasuki hampir semua kekuatan politik-religius, baik yang sarat muatan
ideologi sehingga kelompok-kelompok kecil di dusun-dusun, dengan
sebutan Mujahidin (pejuang di jalan Allah).

Pasca kudeta yang terjadi pada 1978, Nur Muhammad Taraqi


kemudian melakukan perubahan secara besar-besaran, yakni modernisasi
dan sekularisasi. Hal yang dilakukan seperti mendeklarasikan
dibebaskannya riba, melarang kawin paksa, memberikan kebebasan bagi
anak-anak perempuan untuk masuk sekolah umum, mengakui hak
perempuan ikut pemilihan, menggantikan dasar dan sumber hukum Islam
dengan dasar hukum sekuler, melarang pelaksanaan hukum adat dan
melarang reformasi hak tanah milik pribadi.

Selain itu, ia juga mengundang Pemerintah Uni Soviet untuk


membantu memodernisasikan infrastruktur ekonomi seperti menyangkut
masalah eksplorasi dan penyulingan mineral dan gas alam. Pemerintah Uni
Soviet mengirimkan kontraktor-kontraktor untuk membangun jalan, rumah
sakit, sekolah, penyaluran air, dan melatih serta memperlengkapi
perlengkapan.

Gerakan Taliban

Kemenangan Mujahidin atas pasukan Uni Soviet dan rezim


bonekanya yang ditunggu rakyat Afghanistan selama lebih dari satu
dekade, bukannya membawa keamanan dan perdamaian negeri, melainkan
malah memicu perang antara faksi-faksi Mujahidin sendiri, khususnya
antara faksi Jamiat-i-Islami pimpinan Burhanuddin Rabbani dan faksi
Hezb-i-Islami pimpinan Gulbuddin Hekmatyar. Pada masa Mujahidin
tidak ada pemerintahan pusat karena secara de facto wilayah-wilayah
Afghanistan dikuasai oleh komandan perang lokal. Kota Herat
(Afghanistan Barat) dikuasai oleh Ismail Khan, kota Mezar-e-Sharif
(Afghanistan Utara) dikuasai oleh Jendral Abdul Rashid Dostum, kota
Kandahar (Afghanistan Selatan) dikuasai oleh Ghol Agha, kota Jalalabad
(Afghanistan Timur) dikuasai Abdul Qadir Khan, dan kota Kabul dikuasai
oleh Burhanuddin Rabbani. Sebab itulah yang melatar belakangi lahirnya
Taliban pada tahun 1994 di kota Kandahar, yang digerakkan oleh para
pelajar berusia muda di sekolah-sekolah agama di Pakistan dan Afganistan
Selatan. 4

Hal lain yang melatarbelakangi berdirinya Taliban adalah tragedi


penyanderaan dan perampokan oleh milisi Mujahidin terhadap 30 truk
Pakistan yang membawa bantuan bahan makanan menuju Asia Tengah,

Mustafa Abd.Rahman, Afganistan di Tengah Arus Perubahan:Laporan Dari


4

Lapangan (Jakarta: Kompas), 2002. Hlm.112.


namun sekelompok pelajar (Taliban) berhasil membebaskannya. Kasus
tersebut yang mendorong Islamabad membentuk milisi Taliban yang
direkrut dari pelajar berusia muda asal Afghanistan yang tersebar di
berbagai pesantren dan sekolah agama di Pakistan. Penanggung jawab dari
pembentukan milisi Taliban adalah Menteri Dalam Negeri Pakistan.
Dengan bantuan persenjataan, logistik dan intelijen Pakistan, Taliban
berhasil menaklukan dan menguasai hampir seluruh wilayah Afghanistan.

Kebijakan-Kebijakan Taliban

Berdirinya Taliban, Mullah Mujahid Muhammad Omar terpilih


sebagai pemimpinnya menerapkan hukum Islam di seluruh Afghanistan,
membasmi komunis dengan segala bentuknya, oleh karena itu Amerika
Serikat menyambut positif dan mendukung lahirnya Taliban. Amerika
Serikat mempunyai kepentingan politik, dalam upaya meredam pengaruh
Syiah di Afghanistan dan juga faktor Ekonomi dibalik dukungan Amerika
Serikat tersebut.

Wilayah kekuasaan Taliban di bawah pimpinan satu komando


militer, sehingga mendapat kontrol dan koordinasi yang baik. Pada masa
Taliban semua senjata dilucuti, pertahanan tetap dilakukan untuk
mengantisipasi serangan, dipasang tumpukan karung-karung pasir setinggi
5-10 meter di bagian depan dan belakang gedung-gedung penting, seperti
gedung pemerintahan.

Kebijakan-kebijakan Taliban:

1. Perempuan harus menggunakan pakaian Islami yang menutupi seluruh


tubuh, selain itu perempuan tidak dibolehkan bekerja dan sekolah.
2. Mengharuskan warga Afgan memelihara jenggot, bagi laki-laki.
3. Lagu-lagu tidak boleh diiringi musik dan kendaraan harus berhenti di
waktu Shalat.
4. Hanya pasukan Taliban yang berhak menyandang senjata
5. Membersihkan pegawai yang dicurigai mempunyai loyalitas kepada
pemerintah Burhanuddin Rabbani.
6. Pemerintahan Taliban melarang menonton acara televisi, menonton
film di bioskop dan pemerintahan Taliban menyita kaset video dan
kaset yang bermusik.

Pada masa Pemerintahan Taliban memang dapat diakui


Afghanistan aman, akan tetapi perekonomiannya kacau, mulai dari perang
mata uang, perang ekonomi dengan pemerintahan Afghanistan bagian
utara, jatuhnya nilai mata uang Afghanistan, harga kebutuhan pokok
membumbung tinggi. Parahnya lagi fenomena pengemis yang merajalela,
pengangguran meningkat, dan banyak anak-anak yang tidak mengenyam
pendidikan.

Kekuasaan Taliban hanya berlangsung selama lima tahun, hingga


terjadi tragedi peristiwa 11 September 2001 di New York dan Washington.
Pemerintah Amerika Serikat menuduh Osama Bin Laden dan Tanzim Al
Qaeda berada dibalik tragedi tersebut. Sementara pemerintahan Taliban
melindungi Osamah Bin Laden, dan mereka tidak mau menyerahkan
pemimpin Tanzim Al Qaida itu pada pemerintahan Amerika Serikat. Sikap
keras Taliban menjadikan dalih Amerika Serikat menyerang Afghanistan
yang dimulai pada 7 Oktober 2001, dalam kurun satu bulan setelah
gempuran Amerika Serikat dimulai satu per satu kota Afghanistan jatuh ke
tangan pasukan oposisi yang dimotori kelompok Aliansi Utara dengan
dukungan Aerika Serikat.5

Tokoh Modernisme Afghanistan

1. Nur Muhammad Taraqi

Nur Muhammad Taraki lahiran di Ghazni, Afganistan, 15 Juli 1913


dan wafat di Kabul, Afganistan, 14 September 1979 pada umur 66 tahun.
Ia merupakan salah seorang politikus Afganistan. Partainya, Partai
Demokrasi Rakyat Afganistan, sukses menjatuhkan monarki Afganistan,
dan setelah Presiden sebelumnya, Mohammed Daoud Khan dibunuh

5
Ibid., hlm. 113.
bersama keluarganya dalam suatu kudeta, dia dijadikan Presiden
Afganistan sejak tahun 1978 sampai dia dikudeta dan dibunuh oleh salah
satu musuhnya di Partai Demokrasi Rakyat Afganistan pada tanggal 14
September 1979.

2. Jamaluddin Al-Afghan

Jamaluddin Al-Afghani lahir di Asadabad tahun 1254H/1838M dan


wafat di Istambul 1897M. Nama lengkapnya adalah Sayyid Jamaluddin
Al-Afghani. Gelar Sayyid yang disandangnya menunjukkan bahwa beliau
berasal dari keturunan Husein bin Ali bin Abi Thalib. Sedangkan Afghani
adalah karena dia berasal dari Afghanistan.6 Jamaluddin Al-Afghani
adalah anak dari Sayyid Safdar al-Husainiyyah yang memiliki hubungan
darah dengan seorang perawi hadist terkenal yang telah bermigrasi ke
Kabul Afganistan, Sayyid Ali At-Turmudzi yang selanjutnya terhubung
dengan Sayyidina Husain bin Ali bin Abi Thalib.

Salah satu tokoh yang merupakan sosok penting dalam


pembaharuan Islam, Jamaluddin Al-Afghani, seorang pembaharu yang
memiliki keunikan, kekhasan, dan misterinya sendiri. Berangkat dari
pembagian corak keislaman di atas, Afghani menempati posisi yang unik
dalam menanggapi dominasi Barat terhadap Islam. Di satu sisi, Al-
Afghani sangat moderat dengan mengakomodasi ide-ide yang datang dari
Barat, ini dilakukannya demi memperbaiki kemerosotan umat. Namun di
lain sisi, Afghani tampil begitu keras ketika itu berkenaan dengan masalah.

3. Mullah Mohammad Omar

Mullah Muhammad Omar adalah seorang revolusioner Islam


Afghanistan yang mendirikan Taliban dan menjabat sebagai pemimpin
tertinggi Afghanistan dari tahun 1996 hingga 2001. Menyusul
penggulingan pemerintahannya oleh Amerika Serikat pada tahun 2001, dia
bersembunyi dan menghindari penangkapan sampai kematiannya yang
dilaporkan pada tahun 2013 akibat tuberkulosis.
6
Sa’id Nursi, Muhammad. Tokoh-tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah, Jakarta: Pustaka
AlKautsar. 2009 hlm. 299.
Mullah Omar sebagian tetap populer di sebagian besar kalangan
Taliban, yang memandangnya sebagai pejuang kemerdekaan utama yang
membela prinsip-prinsip Islam melawan penyebaran budaya Barat di
Afghanistan. Yang lain mengkritiknya karena pemerintahannya yang
represif dan dogmatisme agamanya .
BAB III
Penutup

Kesimpulan.
Afghanistan seperti yang kita ketahui saat ini dengan negara
konflik memiliki sejarah yang sangat panjang, dan pernah dikuasai oleh
beberapa dinasti-dinasti besar. Afghanistan yang sekarang dikenal
merupakan warisan dari kerajaan Durriyah namun dalam
perkembangannya selalu mengalami konflik dan terdapat campur tangan
negara-negara barat dalam persoalan internalnya.

Dalam modernisme di Afghanistan tidak bisa lepas dari pengaruh


barat khususnya Amerika Serikat dan Uni Soviet. Baik pengaruh dalam
bidang politik, ekonomi, pendidikan, dan militer. Bantuan-bantuan yang
diberikan oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet sangat memberikan
dampak yang positif bagi Afghanistan. Akan tetapi bantuan tersebut tidak
murni kerjacsama ekonomi melainkan adanya upaya untuk de-Islamisasi
melalui penyebaran ideologi sebagai efek dari perang dingin. Setelah
Berdirinya Taliban, Mullah Mujahid Muhammad Omar terpilih sebagai
pemimpinnya menerapkan hukum Islam di seluruh Afghanistan,
membasmi komunis dengan segala bentuknya, oleh karena itu Amerika
Serikat menyambut positif dan mendukung lahirnya Taliban. Amerika
Serikat mempunyai kepentingan politik, dalam upaya meredam pengaruh
Syiah di Afghanistan dan juga faktor Ekonomi dibalik dukungan Amerika
Serikat tersebut. Adapun tokoh modernisme Afghanistan antara lain
Jamaluddin Al-Afghani, Nur Muhammad Taraqi, dan Mullah Muhammad
Omar.
DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo, A. (2017). Modernisme di Afghanistan.

Rahman, M. A. (2002). Afghanistan di Tengah Arus Peubahan : Laporan Dari Lapangan.


Jakarta: Kompas.

sa'id Nursi, M. (2009). Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah. Jakarta: Pustaka Al-
kautsar.

Syarifuddin, H. (2016). Islam Modern di Afghanistan. 61-62.

https://www.worldmeters.info diakses 08 Mei 2023.

Anda mungkin juga menyukai