Anda di halaman 1dari 19

Para rasul

Artikel ini berisi uraian tentang rasul-rasul dalam agama Kristen. Untuk rasul-rasul dalam agama
Islam, baca artikel Nabi dan Rasul.
Dalam eklesiologi dan teologi Kristen, para rasul
(bahasa Yunani: ἀπόστολος, apóstolos; jamak:
Απόστολοι, apóstoloi; harfiah: utusan), khususnya
kedua belas rasul, adalah murid-murid utama
Yesus, tokoh sentral dalam agama Kristen. Semasa
Yesus hidup dan berkarya pada abad pertama tarikh
Masehi, para rasul adalah pengikut-pengikut
terdekatnya. Di kemudian hari, pengikut-pengikut
terdekat ini menjadi narasumber utama Kabar Baik
Perjamuan Terakhir, lukisan mural karya Leonardo
yang diwartakan Yesus.
da Vinci dari penghujung era 1490-an di Gereja
Santa Maria della Grazie, Milan, adalah
Pada zaman modern, para misionaris gerakan
penggambaran peristiwa perjamuan terakhir Yesus
Pentakosta kerap menyebut diri mereka sendiri bersama kedua belas rasulnya pada malam hari
sebagai rasul. Praktik semacam ini berpangkal dari menjelang penyalibannya.
padanan bahasa Latin untuk kata "rasul", yakni
"missio", cikal bakal dari kata "misionaris" dalam
bahasa Indonesia. Karena alasan yang sama pula
umat Katolik menyandangkan sebutan rasul kepada
misionaris-misionaris tertentu, misalnya Santo
Patrisius (373–463) dihormati sebagai "Rasul
Irlandia", Santo Bonifasius (680–755) dihormati
sebagai "Rasul Bangsa Jerman",[1] dan Santo
Fransiskus Xaverius (1506–1552) dihormati sebagai
"Rasul Hindia".

Meskipun tradisi Kristen kerap menyebutkan bahwa


para rasul berjumlah dua belas orang, para penulis
Yesus bersama kedua belas rasulnya, fresko yang
Injil mencatat orang yang sama dengan nama yang
menampilkan lambang Ki-Ro (☧ ) di Katakomba
berbeda sehingga ada nama rasul yang disebut dalam
Domitila, Roma.
satu Injil tetapi tidak terdapat dalam Injil-Injil lain.
Peristiwa penetapan kedua belas rasul oleh Yesus
diriwayatkan dalam ketiga Injil sinoptik. Sesudah kebangkitannya, Yesus menyampaikan Amanat Agung
kepada sebelas orang rasul (Yudas Iskariot sudah wafat kala itu), yakni amanat untuk mewartakan ajaran-
ajarannya kepada segala bangsa. Peristiwa ini lazim disebut pengutusan para rasul. Menurut sebuah
tradisi Kristen Timur yang bersumber dari Injil Lukas, ada tujuh puluh orang rasul yang terlibat dalam
karya pelayanan Yesus. Dalam Gereja Perdana, Paulus kerap disebut rasul karena diajar dan diutus secara
langsung oleh Kristus melalui suatu penglihatan dalam perjalanannya menuju kota Damaskus (Kisah
Para Rasul 9:4–5 (http://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+9%3A4%E2%80%935&version=tb)).

Kurun waktu perkembangan agama Kristen semasa hidup para rasul disebut zaman rasuli.[1] Pada abad
pertama tarikh Masehi, para rasul membentuk paguyuban-paguyuban Kristen di seantero wilayah
Kekaisaran Romawi, bahkan menurut tradisi Kristen, juga di kawasan-kawasan lain di Timur Tengah,
Afrika, dan India.
Daftar isi
Etimologi
Latar belakang
Kedua belas Rasul
Dipanggil Yesus
Pengganti Yudas
Paulus, rasul bangsa-bangsa bukan Yahudi
Akhir hayat
Makam para rasul
Daftar nama kedua belas rasul yang terdapat dalam Alkitab
Murid-murid Yesus
Rasul-rasul lain dalam Kitab Suci Perjanjian Baru
Lelaki pengikut Yesus
Perempuan pengikut Yesus
Tujuh puluh murid
Para penulis injil
Baca juga
Keterangan
Rujukan
Sumber
Bacaan lebih lanjut
Pranala luar

Etimologi
Istilah "rasul" berasal dari kata Arab, ‫( رﺳﻮل‬rasūl), dan
digunakan dalam Alkitab bahasa Indonesia sebagai padanan kata
Yunani, ἀπόστολος (apóstolos). Kata ἀπόστολος terbentuk oleh
pengimbuhan awalan ἀπό- (apó-), yang berarti "dari", pada kata
dasar στέλλω (stéllō), yang berarti "aku kirim" atau "aku
berangkatkan", dan mula-mula berarti "utusan" atau "duta".
Kendati demikian, makna kata apóstolos lebih dalam dari sekadar
"utusan", dan lebih dekat dengan makna kata "delegasi" atau
"perutusan".[2] Menurut Leksikon Perjanjian Baru Yunani-
Inggris, kata apóstolos digunakan oleh umat Kristen sebagai
padanan kata Ibrani, ַ‫של ִיח‬
ָ (syaliakh). Di kemudian hari, makna
gerejawi dari kata ini diterjemahkan ke dalam bahasa Latin
menjadi missio, cikal bakal dari kata "misionaris" dalam bahasa
Indonesia. Sinaksis (majelis doa) Kedua Belas
Rasul. Ikon Rusia dari abad ke-14,
Museum Moskwa.
Latar belakang
Dalam Kitab Suci Perjanjian Baru, para rasul rata-rata memiliki nama Ibrani, kendati beberapa di
antaranya memiliki nama Yunani. Banyak orang Yahudi kala itu memiliki nama Latin atau Yunani
sekaligus nama Ibrani.[3]

Markus 6:7–13 (http://alkitab.sabda.org/?Markus+6%3A7%E2%80%9313&version=tb) meriwayatkan


bahwa mula-mula Yesus mengutus mereka berangkat berpasang-pasangan (bdk. Matius 10:5–42 (http://al
kitab.sabda.org/?Matius+10%3A5%E2%80%9342&version=tb), Lukas 9:1–6 (http://alkitab.sabda.org/?L
ukas+9%3A1%E2%80%936&version=tb)) ke kota-kota di Galilea. Menurut nas ini, mereka diamanatkan
untuk menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan-setan.[2] Mereka juga diwanti-wanti agar "jangan
membawa apa-apa dalam perjalanan mereka, kecuali tongkat, roti pun jangan, bekal pun jangan, uang
dalam ikat pinggang pun jangan, boleh memakai alas kaki, tetapi jangan memakai dua baju", dan jika ada
mana-mana tempat yang menolak mereka, maka mereka harus keluar dari tempat itu sambil
mengebaskan debu dari kaki mereka. Tindakan mengebaskan debu dari kaki ini diartikan oleh para ahli
kajian Alkitab sebagai gerakan ancaman pengabaian (Miller 26). Amanat untuk hanya membawa tongkat
(dalam Injil Matius dan Injil Lukas, mereka bahkan dilarang membawa tongkat) adakalanya dipakai oleh
denominasi-denominasi Kristen yang masih melestarikan suksesi rasuli sebagai dasar bagi tindakan para
uskup membawa tongkat jabatan.

Injil-Injil meriwayatkan bahwa kedua belas rasul di kemudian hari diutus untuk mewartakan Injil kepada
"segala bangsa",[4] baik kepada orang Yahudi maupun orang non-Yahudi.[5] Paulus menegaskan tentang
betapa pentingnya peran para rasul dalam Gereja dengan menyatakan bahwa keluarga Allah dibangun di
atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru (Efesus 2:19–20 (http://al
kitab.sabda.org/?Efesus+2%3A19%E2%80%9320&version=tb)).

Meskipun tidak diutus sebagai rasul pada masa hidup Yesus, Paulus, pria Yahudi asal Tarsus yang
bernama asli Saulus, mengaku diutus secara khusus oleh Yesus yang sudah bangkit, dan dihormati
sebagai "rasul bagi bangsa-bangsa non-Yahudi" (Roma 11:13 (http://alkitab.sabda.org/?Roma+11%3A13
&version=tb)) karena karya pewartaan Injil yang dilakukannya selepas bertobat. Dalam surat-suratnya
kepada jemaat-jemaat Kristen di seluruh kawasan Syam, Paulus tidak membatasi pemakaian sebutan
"rasul" bagi kedua belas murid utama Yesus saja, dan kerap menyebut pembimbingnya, Barnabas,
sebagai rasul.[1] Pemakaian istilah rasul sebagai sebutan khusus bagi kedua belas murid utama Yesus
muncul dalam Kitab Wahyu.[6]

Pada abad ke-2 tarikh Masehi, hubungan dekat dengan para rasul dihargai sebagai dasar kewenangan.
Gereja-Gereja yang didirikan oleh seorang rasul disebut takhta rasuli. Surat-surat Paulus dijadikan bagian
dari Kitab Suci Perjanjian Baru, dan empat kitab Injil sahih diyakini sebagai karya tulis para rasul,
demikian pula karya-karya tulis lain dalam Kitab Suci Perjanjian Baru. Berbagai karya tulis Kristen di
luar Kitab Suci Perjanjian Baru dinisbahkan kepada para rasul, misalnya Didake (taklimat) dan
Constitutiones Apostolorum (ketetapan para rasul). Para uskup merunut garis suksesi mereka sampai
pada salah seorang dari antara para rasul, yang konon berangkat menyebar dari Yerusalem dan
membentuk paguyuban-paguyuban Kristen di mana-mana. Menurut tradisi, para uskup mewarisi
kewenangan mereka dari kedua belas rasul melalui suksesi rasuli.[1] Bapa-bapa Gereja terdahulu yang
dipercaya sebagai orang-orang dekat para rasul diberi sebutan Bapa Rasuli, misalnya Paus Klemens I,
yang diyakini sebagai orang dekat Santo Petrus. Syahadat Para Rasul, yang populer di Gereja Barat,
diyakini sebagai syahadat yang dirumuskan sendiri oleh para rasul.

Kedua belas Rasul


Dipanggil Yesus
Artikel utama: Penetapan Kedua Belas Rasul
Ketiga Injil sinoptik meriwayatkan peristiwa pemanggilan murid-
murid tertentu. Injil Matius hanya meriwayatkan peristiwa
pemanggilan Simon, Andreas, Yakobus, dan Yohanes. Ketiga
Injil sinoptik meriwayatkan bahwa keempat murid ini dipanggil
segera sesudah Yesus kembali dari padang gurun, tempat ia
dicobai iblis.

Meskipun Yesus hanya mengajak dengan kalimat singkat, Wejangan Bagi Para Rasul, Lukisan
keempat-empatnya serta-merta menurut dan langsung James Tissot,.
menelantarkan jala mereka. Menurut pandangan tradisional,
tindakan menuruti panggilan secara serta-merta ini adalah salah
satu bukti dari kuasa ilahi Yesus, meskipun tidak dinyatakan demikian dalam Injil. Menurut pandangan
lain, orang-orang yang serta-merta menuruti panggilan Yesus adalah kawan-kawan lamanya,
sebagaimana yang tersirat dalam Injil Yohanes, bahwasanya Petrus (Simon) dan Andreas adalah murid
Yohanes Pembaptis, dan mulai mengikuti Yesus segera sesudah Yesus dibaptis.

Dengan mengekstrapolasi tindakan penelantaran jala yang dilakukan Simon dan Andreas, William F.
Albright dan Charles C. Mann menyimpulkan bahwa Matius hendak menegaskan betapa pentingnya
tindakan melepas ikatan-ikatan duniawi pada saat memeluk agama Kristen, karena profesi nelayan adalah
profesi yang menguntungkan, kendati perlu modal awal yang besar, dan tindakan meninggalkan segala
hal yang berkaitan dengan profesi itu sudah tentu merupakan suatu pengorbanan besar. Tindakan Simon
dan Andreas meninggalkan benda yang secara efektif merupakan harta duniawi utama mereka di
kemudian hari dijadikan suri teladan oleh para zahid Kristen.

Matius meriwayatkan pertemuan Yesus dengan Yakobus dan


Yohanes, dua orang adik-beradik yang juga berprofesi sebagai
nelayan, tak lama sesudah merekrut Simon dan Andreas. Matius
dan Markus menerangkan bahwa Yakobus dan Yohanes adalah
putra-putra Zebedeus. Lukas menambahi keterangan Matius dan
Markus dengan penjelasan bahwa Yakobus dan Yohanes adalah
rekan-rekan sekerja Simon dan Andreas dalam satu kelompok Para Penjala Manusia karya Adriaen
nelayan yang sama. Matius meriwayatkan bahwa ketika berjumpa van de Venne, cat minyak pada
dengan Yesus, Yakobus dan Yohanes sedang sibuk menisik jala panel, 1614
mereka, tetapi tanpa ragu-ragu menuruti ajakan Yesus untuk
menjadi pengikutnya.

Riwayat Matius ini paralel dengan riwayat Markus dan Lukas, tetapi Matius menyiratkan bahwa Yakobus
dan Yohanes juga meninggalkan ayah mereka (karena ayah mereka saat itu berada di atas perahu yang
mereka tinggalkan). Menurut Warren Carter, riwayat ini memperlihatkan pandangan Matius bahwasanya
Yesus adalah salah satu tokoh yang menolak tatanan kemasyarakatan tradisional yang bersifat patriarkis,
tatanan yang menjadikan ayah sebagai penguasa anak-anaknya. Kendati demikian, kebanyakan ahli
menafsirkan bahwa Matius hanya sekadar ingin menampilkan Yakobus dan Yohanes sebagai pengikut-
pengikut yang lebih berbakti dibanding Simon dan Andreas.
Ketiga Injil sinoptik meriwayatkan pula bahwa ketika sedang mengajar, Yesus melihat seorang pemungut
cukai sedang duduk di rumah cukai, lalu mengajaknya menjadi murid. Si pemungut cukai, yang disebut
dengan nama Matius dalam Matius 9:9 (http://alkitab.sabda.org/?Matius+9%3A9&version=tb) dan
dengan nama Lewi dalam Markus 2:14 (http://alkitab.sabda.org/?Markus+2%3A14&version=tb) serta
Lukas 5:27 (http://alkitab.sabda.org/?Lukas+5%3A27&version=tb), menyatakan kesediaannya dan
mengundang Yesus untuk bersantap bersama handai tolannya. Para pemungut cukai dipandang sebagai
orang-orang bejat dalam masyarakat Yahudi, sehingga kaum Farisi mempertanyakan kepatutan perilaku
Yesus yang mau saja diundang bersantap bersama-sama dengan orang-orang bereputasi buruk itu. Yesus
menjawab pertanyaan mereka dengan kalimatnya yang terkenal, "bukan orang sehat yang memerlukan
tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa"
(Markus 2:17 (http://alkitab.sabda.org/?Markus+2%3A17&version=tb)).

Pengganti Yudas
Artikel utama: Matias
Yudas Iskariot mengkhianati Yesus, lantas bunuh diri lantaran merasa bersalah sebelum peristiwa
kebangkitan Yesus (menurut salah satu Injil), sehingga jumlah para rasul berkurang menjadi sebelas
orang. Setelah Yesus naik ke surga, dan selagi menanti-nanti turunnya Roh Kudus yang dijanjikan Yesus,
Petrus memberi anjuran kepada saudara-saudara bahwa:

...Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu. Dahulu ia termasuk bilangan
kami, dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini... Sebab ada tertulis dalam kitab
Mazmur, "Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di
dalamnya" dan "Biarlah jabatannya diambil orang lain". Jadi harus ditambahkan kepada
kami seorang dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan
Yesus bersama-sama dengan kami, yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus
terangkat ke sorga meninggalkan kami, untuk menjadi saksi dengan kami tentang
kebangkitan-Nya.

— Kisah Para Rasul 1:15–26

Oleh karena itu, antara peristiwa kenaikan Yesus dan hari raya Pentakosta, rasul-rasul yang tersisa
memilih rasul yang kedua belas dengan cara membuang undi, cara tradisional bangsa Israel untuk
mencari tahu kehendak Allah (lihat Amsal 16:33 (http://alkitab.sabda.org/?Amsal+16%3A33&version=t
b)). Undi jatuh pada Matias.[7]

Dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus, Rasul Paulus tampaknya merujuk kepada
kedua belas rasul untuk pertama kalinya:

Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima
sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci,
bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga,
sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas, dan
kemudian kepada kedua belas murid-Nya. Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih
dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang,
tetapi beberapa di antaranya telah meninggal. Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada
Yakobus, kemudian kepada semua rasul. Dan yang paling akhir dari semuanya, Ia
menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum
waktunya.

— 1 Korintus 15:3–8

Paulus, rasul bangsa-bangsa bukan Yahudi


Artikel utama: Paulus dari Tarsus
Kendati bukan salah seorang dari kedua belas murid utama Yesus, dalam surat-suratnya, Paulus
menyebut dirinya sebagai seorang "rasul" yang "lahir sebelum waktunya" (misalnya dalam Roma 1:1 (htt
p://alkitab.sabda.org/?Roma+1%3A1&version=tb) dan 1 Korintus 15:8 (http://alkitab.sabda.org/?1+Kori
ntus+15%3A8&version=tb)). Paulus dipanggil menjadi rasul secara langsung oleh Yesus yang sudah
bangkit dalam suatu penglihatan ketika Paulus sedang menempuh jalan menuju Damaskus (Kisah Para
Rasul 9:1–9 (http://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+9%3A1%E2%80%939&version=tb)). Bersama
Barnabas, Paulus diberi peran menjadi rasul dalam Gereja Perdana (Kisah Para Rasul 13:2 (http://alkitab.
sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+13%3A2&version=tb)). Ia menyebut dirinya sendiri sebagai "rasul
bangsa-bangsa bukan Yahudi" (Roma 11:13 (http://alkitab.sabda.org/?Roma+11%3A13&version=tb)).

Catholic Encyclopedia menerangkan bahwa "serta-merta tampak jelas bahwasanya dalam lingkup
pemahaman Kristen, setiap orang yang diutus Allah, atau diutus Kristus, kepada umat manusia dapat
disebut 'rasul'", dengan demikian telah terjadi perluasan cakupan makna kata "rasul" sehingga tidak lagi
semata-mata berarti kedua belas murid utama Yesus sebagaimana maknanya yang mula-mula.[2]

Karena Paulus mengaku menerima Injil melalui wahyu dari Yesus Kristus sesudah wafat dan
kebangkitannya[8] (alih-alih sebelum wafat dan kebangkitan Yesus sebagaimana kedua belas rasul), ia
seringkali harus menegaskan kewenangan rasulinya (1 Korintus 9:1 (http://alkitab.sabda.org/?1+Korintus
+9%3A1&version=tb)) dan memaklumkan bahwa ia telah bertemu dan ditetapkan menjadi rasul oleh
Yesus dalam perjalanannya menuju kota Damaskus.

Menurut Paulus, Yakobus, Petrus, dan Yohanes menyambut baik keberadaannya selaku orang yang
diutus Tuhan kepada bangsa-bangsa non-Yahudi (khususnya orang-orang yang tidak bersunat), malah
statusnya selaku rasul bagi bangsa-bangsa non-Yahudi disetarakan dengan status Petrus selaku rasul bagi
bangsa Yahudi (khususnya orang-orang yang bersunat).[9] Paulus mengaku bahwa, "Yakobus, Kefas, dan
Yohanes, yakni orang-orang yang dipandang sebagai sokoguru jemaat, berjabat tangan dengan aku dan
dengan Barnabas sebagai tanda persekutuan, supaya kami pergi kepada orang-orang yang tidak bersunat,
dan mereka kepada orang-orang yang bersunat" (Galatia 2:9 (http://alkitab.sabda.org/?Galatia+2%3A9&
version=tb)).

Kendati ditetapkan Tuhan menjadi rasul melalui peristiwa ajaib, Paulus menganggap dirinya lebih rendah
daripada rasul-rasul lain, karena ia adalah mantan penyaniaya umat Kristen (1 Korintus 15:9 (http://alkita
b.sabda.org/?1+Korintus+15%3A9&version=tb)). Lagi pula kedua belas rasul sendiri tidak membatasi
karya misi mereka suatu menjadi suatu kegiatan dakwah yang ditujukan bagi umat Yahudi saja, karena
Kornelius, seorang perwira pasukan Romawi, dikenal sebagai orang non-Yahudi pertama yang memeluk
agama Kristen serta dibaptis oleh Petrus, dan Amanat Agung yang disampaikan Yesus
pascakebangkitannya jelas-jelas berisi perintah kepada kedua belas rasul untuk mewartakan injil kepada
"segala bangsa".
Akhir hayat
Menurut tradisi Kristen, kedua belas rasul, sesudah Matias terpilih menggantikan Yudas, gugur sebagai
martir, kecuali Yohanes yang bertahan hidup sampai lanjut usia. Hanya kematian Yakobus bin Zebedeus
yang diriwayatkan dalam Kitab Suci Perjanjian Baru.[10]

Matius 27:5 (http://alkitab.sabda.org/?Matius+27%3A5&version=tb) meriwayatkan bahwa Yudas


Iskariot melemparkan uang perak, yang diterimanya sebagai upah mengkhianati Yesus, ke dalam kenisah,
lalu gantung diri. Kisah Para Rasul 1:18 (http://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+1%3A18&version
=tb) meriwayatkan bahwa Yudas membeli sebidang lahan, lalu "jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah
sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar".

Menurut sejarawab abad ke-18, Edward Gibbon, umat Kristen Perdana (paruh kedua abad ke-2 sampai
paruh pertama abad ke-3) meyakini bahwa hanya Petrus, Paulus, dan Yakobus bin Zebedeus yang gugur
sebagai martir.[11] Klaim-klaim tentang kemartiran rasul-rasul selebihnya, bahkan seluruh klaim tentang
kemartiran para rasul, tidak didasarkan atas bukti sejarah maupun bukti alkitabiah.[12][13]

Makam para rasul

Kiri: Relikui para rasul, difoto ketika dipamerkan di Utah, Amerika Serikat, pada tahun 2017[1] (http://www.relict
our.com/relics-of-the-passion)]]
Kanan: Basilika Santo Yohanes Lateran, Roma.[14]

Banyak gereja yang mengaku menyimpan relikui para rasul, banyak di antaranya berlokasi di Italia.[15]

Petrus: disemayamkan di dalam Basilika Santo Petrus, Kota Vatikan, Roma, Italia
Andreas: disemayamkan di dalam Gereja Katedral Santo Andreas, Patras, Yunani
Yakobus bin Zebedeus: disemayamkan di dalam Gereja Katedral Santiago de Compostela,
Spanyol
Yohanes: disemayamkan di dalam Basilika Santo Yohanes, Efesus, Turki
Filipus: disemayamkan di dalam Gereja Para Rasul Kudus, Roma, atau di Hierapolis, dekat
Denizli, Turki[16]
Bartolomeus: disemayamkan di dalam Basilika Benevento, Italia, atau di Basilika Santo
Bartolomeus di Pulau, Roma, Italia
Matius: disemayamkan di dalam Katedral Salerno, Salerno, Italia
Yakobus bin Alfeus: disemayamkan di dalam Katedral Santo Yakobus di Yerusalem atau di
dalam Gereja Para Rasul Kudus di Roma
Tomas: disemayamkan di dalam Basilika Santo Tomas Rasul di Ortona, Abruzzo, Italia,
atau di Basilika San Thome di Madras, India
Simon: disemayamkan di dalam Basilika Santo Petrus di Roma, di bawah altar Santo Yosef,
bersama-sama dengan relikui Yudas Tadeus
Yudas Tadeus: disemayamkan di dalam Basilika Santo Petrus, di bawah altar Santo Yosef,
bersama-sama dengan relikui Simon; dua potong tulangnya tersimpan di Tempat Suci
Nasional Santo Yudas di Chicago, Illinois, Amerika Serikat
Matias: disemayamkan di dalam Biara Tarekat Benediktin Santo Matias di Trier, Rheinland-
Pfalz, Jerman
Paulus: relikui disemayamkan di Basilika Santo Paulus Luar Kota di Roma
Yudas Iskariot: sisa-sisa jenazah terdapat di Hakal Dama, dekat Lembah Hinom,
Yerusalem, Israel

Daftar nama kedua belas rasul yang terdapat dalam Alkitab


Keempat daftar nama para rasul dalam Kitab Suci Perjanjian
Baru (Markus 3:13–19 (http://alkitab.sabda.org/?Markus+3%3A1
3%E2%80%9319&version=tb), Matius 10:1–4 (http://alkitab.sab
da.org/?Matius+10%3A1%E2%80%934&version=tb), Lukas
6:12–16 (http://alkitab.sabda.org/?Lukas+6%3A12%E2%80%93
16&version=tb), dan Kisah Para Rasul 1:13 (http://alkitab.sabda.
org/?Kisah+Para+Rasul+1%3A13&version=tb)) menunjukkan
bahwa semua rasul berjenis kelamin laki-laki. Keempat injil
kanonik dan kitab Kisah Para Rasul memperkenalkan kedua belas Yesus bersama kedua belas rasul di
rasul dengan nama-nama yang berbeda-beda. Berbeda dari Injil Domus Galileae, Israel.
Matius dan Injil Markus, Injil Lukas mencantumkan nama
"Yudas bin Yakobus" sebgai ganti nama "Tadeus". Berbeda dari
ketiga injil sinoptik, Injil Yohanes tidak memuat daftar nama kedua belas rasul. Kendati tetap menyebut
mereka sebagai "kedua belas murid" (Yohanes 6:67–71 (http://alkitab.sabda.org/?Yohanes+6%3A67%E
2%80%9371&version=tb)), Injil Yohanes tidak memuat banyak penjabaran mengenai mereka, dan tidak
menyebut semua nama mereka. Injil Yohanes juga membedakan penggunaan istilah "rasul" dan "murid".
Kisah Para
Injil Matius[17] Injil Markus[18] Injil Lukas[19] Injil Yohanes
Rasul[20]
Simon yang disebut
Simon Simon Simon Petrus[21] Petrus
Petrus
Andreas saudara
Andreas Andreas Andreas Andreas
Simon
Yakobus bin salah seorang anak
Yakobus Yakobus Yakobus
Zebedeus Zebedeus
Yohanes saudara Yohanes, salah salah seorang anak
Yohanes Yohanes
Yakobus seorang Boanerges Zebedeus
Filipus Filipus Filipus Filipus Filipus
Bartolomeus Bartolomeus Bartolomeus Natanael Bartolomeus
Tomas yang juga
Tomas Tomas Tomas Tomas
disebut Didimus[22]
Matius si pemungut
Matius Matius tidak disebutkan Matius
cukai
Yakobus bin Alfeus Yakobus Yakobus tidak disebutkan Yakobus

Tadeus atau Lebeus Yudas bin Yakobus Yudas bin Yakobus


(Yudas orang Zelot (Yudas saudara Yudas yang bukan (Yudas saudara
Tadeus Yakobus dalam Yakobus dalam
dalam beberapa Iskariot [24]
beberapa beberapa
terjemahan)[23]
terjemahan) terjemahan)
Simon orang Simon yang disebut
Simon orang Kanani tidak disebutkan Simon orang Zelot
Kanaan Zelot
Yudas bin Simon Yudas digantikan
Yudas Iskariot Yudas Iskariot Yudas Iskariot
Iskariot [25] oleh Matias

Murid-murid Yesus
Kisah
Injil Injil Injil Injil Surat Surat
Nama Keterangan Para
Matius Markus Lukas Yohanes Yudas Yakobus
Rasul
Simon, saudara kandung
10:2; 3:16; 6:14; 1:35-42;
Petrus Andreas
Saudara kandung 1:35-
Andreas Simon Petrus, murid 10:2; 3:18; 42;
Yohanes Pembaptis 6:14;
Saudara kandung
Yohanes, putra
pasangan Zebedeus
dan Salome, 10:2; 3:17;
Yakobus Boanerges, anak 20:20; 15:40; 6:14; 19:25;
guruh, kemenakan 27:56; 16:1;
Yusuf dan Maria,
saudara sepupu
Yesus
Saudara kandung
Yakobus, putra
pasangan Zebedeus
dan Salome, 10:2; 3:17;
Yohanes Boanerges, anak 20:20; 15:40; 6:14; 19:25;
guruh, kemenakan 27:56; 16:1;
Yusuf dan Maria,
saudara sepupu
Yesus
Asal Betsaida yang di 1:44;
Filipus 10:3; 3:18; 6:14;
Galilea 12:21;
Bartolomeus,
10:3; 3:18; 6:14; 1:43-51;
Natanael
Putra Alfeus; saudara 2:14; 5:27;
tiri Yesus, Yakobus 10:3; 3:16,18; 6:14- 1:13;
Matius, Lewi
Muda, Yudas, dan 27:56; 6:3; 15; 4:36;
Simon; anak tiri Maria 15:40,47; 24:18;
Didimus atau "si
Tomas 10:3; 3:18; 6:15;
kembar"
Saudara seayah
Yesus, saudara 2:14; 5:27;
Yakobus kandung Tadeus dan 10:3; 3:16,18; 6:14- 1:13;
1:1;
Muda Simon, saudara tiri 27:56; 6:3; 15; 4:36;
Matius, anak tiri 15:40,47; 24:18;
Alfeus
Saudara seayah
Tadeus, Yesus, saudara
Lebeus, kandung Yakobus 10:3;
3:18; 6:3; 6:16; 1:1;
Yudas, dan Simon, saudara 13:55;
Yehuda tiri Matius, anak tiri
Alfeus
Saudara seayah
Yesus, saudara
Simon orang kandung Yakobus 10:4;
3:18; 6:3; 6:15;
Zelot dan Tadeus, saudara 13:55;
tiri Matius, anak tiri
Alfeus
Yudas
Si pengkhianat 10:4; 3:19; 6:16;
Iskariot
Matias Murid Yohanes 1:35-42; 1:20-
Pembaptis, pengganti 26;
Yudas Iskariot

Rasul-rasul lain dalam Kitab Suci Perjanjian Baru

Lelaki pengikut Yesus


Orang yang disebut
Dalam Kitab Suci Keterangan
rasul
Kisah Para Rasul
14:14 (http://alkitab.
Barnabas sabda.org/?Kisah+ —
Para+Rasul+14%3
A14&version=tb)
Paulus menyebutkan bahwa Andronikus dan Yunias adalah
"orang-orang yang terpandang di antara para rasul."
Pernyataan ini memiliki dua tafsiran tradisional sebagai berikut:

Andronikus dan Yunias adalah "orang-orang yang


terpandang di antara para rasul," berarti keduanya adalah
rasul-rasul terkemuka.[26]
Andronikus dan Yunias adalah "orang-orang yang
terpandang di antara para rasul," berarti keduanya sudah
dikenal baik oleh para rasul.
Jika tafsiran pertama yang benar, maka mungkin
saja Paulus sedang menyebut-nyebut tentang
keberadaan seorang rasul perempuan[27][28] -
nama Yunani ini (Iounian) tertulis dalam bentuk
akusatifnya sehingga dapat berarti Yunia (nama
perempuan) maupun Yunias (nama laki-laki).[29]
Roma 16:7 (http://al Naskah-naskah terkemudian menambahkan
kitab.sabda.org/?R
Andronikus dan Yunias penekanan-penekanan tertentu agar membuatnya
oma+16%3A7&ver
sion=tb) berarti Yunias saja. Kendati demikian, "Yunia"
adalah nama yang lumrah, sementara "Yunias"
tidak demikian,[28] dan kedua-duanya dipakai
dalam berbagai karya terjemahan Alkitab.

Jika tafsiran kedua yang benar, maka Paulus


mungkin hanya sekadar menyebut-nyebut
ketokohan dua orang yang sudah dikenal baik di
kalangan para rasul.

Secara historis, nyaris mustahil menentukan


bentuk mana yang tepat. Belakangan ini, tafsiran
kedua telah dibela dari perspektif ilmiah oleh
Daniel Wallace dan Michael Burer.[30]

1 Tesalonika 1:1 (ht


tp://alkitab.sabda.or
g/?1+Tesalonika+ Disebut sebagai rasul bersama-sama dengan Timotius dan
1%3A1&version=t Paulus. Ia juga menjalankan fungsi rasul selaku kawan
Silas b), 1 Tesalonika 2:6 seperjalanan Paulus dalam perjalanan misi Paulus yang kedua
(http://alkitab.sabd (Kisah Para Rasul 15:40 (http://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para
a.org/?1+Tesalonik +Rasul+15%3A40&version=tb)).
a+2%3A6&version=
tb)
Timotius 1 Tesalonika 1:1 (ht Timotius disebut rasul bersama-sama dengan Silas dan
tp://alkitab.sabda.or Paulus, tetapi dalam 2 Korintus 1:1 (http://alkitab.sabda.org/?2
g/?1+Tesalonika+ +Korintus+1%3A1&version=tb), ia hanya disebut sebagai
1%3A1&version=t "saudara" sementara Paulus menyebut diri sendiri "seorang
b), 1 Tesalonika 2:6 rasul Kristus". Timotius menjalankan berbagai tugas rasul
(http://alkitab.sabd mengikuti amanat Paulus dalam surat pertama dan surat
a.org/?1+Tesalonik kedua kepada Timotius, kendati dalam surat-surat lain, Paulus
a+2%3A6&version= menyebutnya sebagai "anakku" dalam iman .
tb)
Terbilang di antara "kami, rasul-rasul", bersama-sama dengan
1 Korintus 4:9 (htt Paulus dan Kefas (Petrus). (lihat pula 1 Korintus 4:6 (http://alkit
p://alkitab.sabda.or ab.sabda.org/?1+Korintus+4%3A6&version=tb), 1 Korintus
Apolos
g/?1+Korintus+4%3 3:22 (http://alkitab.sabda.org/?1+Korintus+3%3A22&version=t
A9&version=tb) b), dan 1 Korintus 3:4–6 (http://alkitab.sabda.org/?1+Korintus+
3%3A4%E2%80%936&version=tb))

Perempuan pengikut Yesus


Dalam Lukas 10:38–42 (http://alkitab.sabda.org/?Lukas+10%3A38%E2%80%9342&version=tb), Maria,
saudari Lazarus, dibanding-bandingkan dengan saudarinya, Marta, yang "sibuk mengurus berbagai tetek
bengek" manakala menjamu Yesus di kediaman mereka, sementara Maria memilih "bagian yang terbaik,"
yakni duduk mendengarkan petuah-petuah Sang Guru. Yohanes menyebutnya sebagai perempuan "yang
pernah meminyaki kaki Tuhan dengan minyak mur dan menyekanya dengan rambutnya" (Yohanes 11:2
(http://alkitab.sabda.org/?Yohanes+11%3A2&version=tb)). Dalam Injil Lukas diriwayatkan bahwa
seorang "perempuan berdosa" yang tidak disebutkan namanya pernah meminyaki kaki Jesus di rumah
seorang alim Farisi. Dalam cerita-cerita rakyat Katolik pada Abad Pertengahan, Maria, saudari Lazarus,
dianggap sebagai orang yang sama dengan Maria Magdalena.

Injil Lukas menyebut-nyebut tentang sejumlah orang yang senantiasa mengiringi Yesus dan kedua belas
muridnya. Di antara pada pengiring ini ada tiga orang perempuan yang disebutkan namanya, "yaitu
Maria yang disebut Magdalena, ... Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak
perempuan lain. Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka" (Lukas
8:2-3 (http://alkitab.sabda.org/?Lukas+8%3A2-3&version=tb)). Pada peristiwa kebangkitan Yesus dalam
Injil Lukas, Maria Magdalena dan Yohana adalah dua di antara perempuan-perempuan yang pergi ke
kubur Yesus, hendak membenahi jenazahnya, dan kemudian mengabarkan kepada para rasul dan murid-
murid lain bahwa kubur Yesus sudah kosong sekaligus menyampaikan pesan dari "dua orang berpakaian
putih berkilau-kilauan". Maria Magdalena adalah murid Yesus yang paling terkenal selain kedua belas
rasul. Keterangan mengenai dirinya dalam injil-injil jauh lebih banyak daripada keterangan mengenai
pengikut-pengikut perempuan lainnya. Ada pula sekumpulan besar hikayat dan karya sastra mengenai
dirinya.

Para penulis injil selain Lukas memberi keterangan yang berbeda-beda mengenai perempuan-perempuan
yang menjadi saksi mata peristiwa penyaliban Yesus dan saksi mata peristiwa kebangkitan Yesus.
Markus menambahkan nama Maria ibu Yakobus dan Salome (bukan anak Herodias) sebagai saksi mata
penyaliban, dan menambahkan nama Salome sebagai saksi mata kebangkitan. Yohanes menambahkan
nama Maria istri Klopas sebagai saksi mata penyaliban.

Tujuh puluh murid


Artikel utama: Tujuh puluh murid
"Ketujuh puluh murid" atau "ketujuh puluh dua murid" (disebut pula "ketujuh puluh rasul" dalam tradisi
Kristen Timur) adalah orang-orang yang pertama kali diutus Yesus, sebagaimana yang diriwayatkan
dalam Injil Lukas (Lukas 10:1–24 (http://alkitab.sabda.org/?Lukas+10%3A1%E2%80%9324&version=t
b)). Menurut Injil Lukas, yakni satu-satunya injil yang meriwayatkan keberadaan mereka, Yesus
mengutus mereka berangkat berdua-dua dengan mengemban misi khusus.
Di Gereja Barat, lazimnya mereka disebut murid,[31] sementara Gereja Timur menghormati mereka
sebagai rasul.[32] Dalam bahasa aslinya, kedua istilah ini bersifat deskriptif; rasul (bahasa Yunani:
ἀπόστολος, apostolos) berarti orang yang diutus dengan misi khusus, sementara murid (bahasa Yunani:
μαθητής, matetes) berarti orang yang sedang menuntut ilmu, tetapi tradisi Kristen Timur memang
berbeda dari tradisi Kristen Barat sehubungan dengan lingkup makna kata rasul dan kata murid.

Para penulis injil


Artikel utama: Injil dan Injil sinoptik
Lihat pula: Kepengarangan Alkitab § Perjanjian Baru
Injil Matius tidak memuat nama pengarangnya. Embel-embel "menurut Matius" baru ditambahkan pada
sekitar abad ke-2.[33][34] Tradisi yang meyakini bahwa Rasul Matius adalah pengarangnya berawal dari
pernyataan Papias dari Hierapolis (ca. 100–140), seorang uskup sekaligus Bapa Rasuli, yang dikutip oleh
sejarawan Gereja Eusebius (260–340) sebagai berikut: "Matius mengumpulkan wahyu-wahyu (logia,
perkataan-perkataan dari atau mengenai Yesus) dalam bahasa Ibrani (Hebraïdi dialektōi), dan tiap-tiap
orang menafsirkan (hērmēneusen, mungkin maksudnya 'menerjemahkan') wahyu-wahyu itu semampu
mereka."[35][a]

Sekalipun Injil Yohanes tidak memuat nama pengarangnya,[36] tradisi Kristen dari generasi ke generasi
menisbahkannya kepada Rasul Yohanes bin Zebedeus, salah seorang dari kedua belas rasul Yesus. Gaya
penulisan dan isi injil ini sangat mirip dengan gaya penulisan dan isi ketiga surat Yohanes yang sintas,
sehingga para pengulas injil menyatukan keempat-empatnya[37] bersama Kitab Wahyu menjadi
kumpulan karya tulis Yohanes, kendati belum tentu semuanya adalah hasil karya satu penulis yang
sama.[b]

Injil Markus tidak menyebutkan nama penulisnya.[38] Tradisi Kristen Perdana, yang berawal dari karya
tulis Papias dari Hierapolis, menisbahkan injil ini kepada Yohanes Markus, pengiring sekaligus
penerjemah Rasul Petrus,[39] sehingga injil ini disebut Injil Markus, kendati kebanyakan ahli pada Zaman
Modern meragukan bahwa Markus yang menulisnya dan menganggapnya sebagai injil yang tidak
diketahui jati diri pengarangnya.[40] Injil ini mungkin sekali ditulis sekitar kurun waktu 66–70, saat
berlangsungnya aniaya Kaisar Nero terhadap umat Kristen di Roma atau saat berkobarnya
pemberontakan orang Yahudi, yang disiratkan oleh penyebutan mengenai perang di Yudea dan aniaya
dalam isinya.[41] Penulis injil ini mengutip berbagai sumber yang sudah ada pada zamannya, seperti
kisah-kisah sanggahan terhadap Yesus (Markus 2:1–3:6 (http://alkitab.sabda.org/?Markus+2%3A1%E2%
80%933%3A6&version=tb)), perumpamaan-perumpamaan tentang akhir zaman (Markus 4:1–35 (http://a
lkitab.sabda.org/?Markus+4%3A1%E2%80%9335&version=tb)), dan kumpulan ucapan Yesus (kendati
bukan dari Injil Tomas dan mungkin sekali bukan dari sumber Q).[42]

Menurut tradisi Gereja, Lukas, rekan seperjalanan Paulus, adalah penulis Injil Lukas, sekalipun Injil
Lukas tidak menyebut nama penulisnya. Kendati pandangan ini sesekali masih dikedepankan, para ahli
sepakat bahwa ada banyak kontradiksi antara Kisah Para Rasul dan surat-surat Paulus yang asli.[43][44]
Mungkin sekali injil ini disusun pada kurun waktu sekitar tahun 80 sampai tahun 110 M, dan ada bukti
yang menunjukkan bahwa injil ini masih terus direvisi sampai pada abad ke-2.[45]

Baca juga
Bapa Gereja
Suksesi Apostolik
Perjanjian Baru
Tujuh puluh murid
Amanat Agung
Konsili Para Rasul

Keterangan
a. ^ Eusebius, "Sejarah Gereja" 3.39.14–17, ca. 325 M, Teks Yunani 16: "ταῦτα μὲν οὖν
ἱστόρηται τῷ Παπίᾳ περὶ τοῦ Μάρκου· περὶ δὲ τοῦ Ματθαῖου ταῦτ’ εἴρηται· Ματθαῖος μὲν
οὖν Ἑβραΐδι διαλέκτῳ τὰ λόγια συνετάξατο, ἡρμήνευσεν δ’ αὐτὰ ὡς ἧν δυνατὸς ἕκαστος.
Berbagai versi terjemahan ke dalam bahasa Inggris sudah diterbitkan, terjemahan yang
dijadikan rujukan standar adalah hasil karya Philip Schaff, tersedia di CCEL (http://www.cce
l.org/ccel/schaff/npnf201.iii.viii.xxxix.html): "Sehubungan dengan Matius ia [Papias] menulis
sebagai berikut: 'Maka (963) Matius menuliskan wahyu-wahyu dalam bahasa Ibrani, dan
setiap orang menafsirkan semampunya.'(964)" Versi daring memuat pula catatan kaki
nomor 963 dan 964 dari Philip Schaff.
Ireneus (wafat ca. 202) juga mengemukakan pernyataan serupa, yang mungkin sekali juga
didasarkan atas pernyataan Papias, dalam karya tulisnya yang berjudul Melawan Bidah,
Buku III, Bab 1 (http://www.ccel.org/ccel/schaff/anf01.ix.iv.ii.html): "Matius juga
menghasilkan sebuah injil tertulis di kalangan orang Ibrani dalam dialek mereka sendiri".
Baca Bingham, Dwight Jeffrey (1998). Irenaeus' Use of Matthew's Gospel in Adversus
Haereses. Traditio exegetica Graeca. 7. Louvain, Belgium: Peeters Publishers. hlm. 64ff.
ISBN 9789068319644.
b. ^ Harris 2006, hlm. 479: "Kebanyakan ahli yakin bahwa memang hanya satu orang saja
yang menulis ketiga-tiga karya tulis ini, tetapi orang tersebut tidak boleh disamakan dengan
Rasul Yohanes maupun penulis Injil Yohanes."

Rujukan
1. ^ a b c d "Apostle." Cross, F. L., (penyunting) The Oxford Dictionary of the Christian Church.
New York: Oxford University Press. 2005. ISBN 0-19-280290-9
2. ^ a b c "Catholic Encyclopedia: Apostles".
3. ^ Karena bukan hal yang tidak lumrah bagi orang Yahudi kala itu, beberapa orang di
antaranya memiliki dua nama diri, satu nama Ibrani/Aram dan satu nama Yunani. Karena
alasan inilah daftar nama dua belas rasul Yesus berisi 14 alih-alih 12 nama diri. Empat
nama Yunani dalam daftar ini adalah Andreas (bahasa Yunani: Ἀνδρέας, Andreas), Filipus
(bahasa Yunani: Φίλιππος, Filipos), Tadeus (bahasa Yunani: Θαδδαῖος, Tadaios), dan
Lebeus (bahasa Yunani: Λεββαίος, Lebaios). Referensi: John P. Meier, A Marginal Jew.
4. ^ Matius 28:19 (http://alkitab.sabda.org/?Matius+28%3A19&version=tb), Markus 13:10 (htt
p://alkitab.sabda.org/?Markus+13%3A10&version=tb), Markus 16:15 (http://alkitab.sabda.or
g/?Markus+16%3A15&version=tb)
5. ^ Bdk. Kisah Para Rasul 15:1–31 (http://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+15%3A1%E
2%80%9331&version=tb), Galatia 2:7–9 (http://alkitab.sabda.org/?Galatia+2%3A7%E2%8
0%939&version=tb), Kisah Para Rasul 1:4–8 (http://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+
1%3A4%E2%80%938&version=tb), Kisah Para Rasul 10:1–11:18 (http://alkitab.sabda.org/?
Kisah+Para+Rasul+10%3A1%E2%80%9311%3A18&version=tb).
6. ^ Wahyu 21:14 (http://alkitab.sabda.org/?Wahyu+21%3A14&version=tb)
7. ^ "Who were the 12 disciples?". Diakses tanggal 2017-09-19.
8. ^ bdk. Galatia 1:12 (http://alkitab.sabda.org/?Galatia+1%3A12&version=tb); Kisah Para
Rasul 9:3–19 (http://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+9%3A3%E2%80%9319&version
=tb), Kisah Para Rasul 9:26–27 (http://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+9%3A26%E
2%80%9327&version=tb), Kisah Para Rasul 22:6–21 (http://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+
Rasul+22%3A6%E2%80%9321&version=tb), Kisah Para Rasul 26:12–23 (http://alkitab.sab
da.org/?Kisah+Para+Rasul+26%3A12%E2%80%9323&version=tb)
9. ^ Galatia 2:7–9 (http://alkitab.sabda.org/?Galatia+2%3A7%E2%80%939&version=tb)
10. ^ "Who were the 12 disciples?".
11. ^ Gibbon, Edward (1826). "Chapter XVI. The Conduct of the Roman Government toward the
Christians, from the Reign of Nero to that of Constantine". The history of the decline and fall
of the Roman empire. II. New York: J. & J. Harper for Collins & Hanney. hlm. 20. “27. Pasa
masa hidup Tertulianus dan Klemens dari Aleksandria, kehormatan sebagai martir
disandangkan pada Santo Petrus, Santo Paulus, dan Santo Yakobus. Kehormatan ini
lambat laun disandangkan pula kepada rasul-rasul selebihnya oleh orang-orang Yunani,
yang dengan cermat menetapkan tempat mereka berdakwah dan wafat secara
mengenaskan di sejumlah negeri nun jauh di luar tapal batas wilayah Kekaisaran Romawi.
Baca Mosheim, hlm. 81. dan Tillemont, Memoires Ecclesiastiques, tom. i. bagian 3.”
12. ^ Were the Disciples Martyred for Believing the Resurrection? A Blast From the Past,
ehrmanblog.org (behind paywall). (http://ehrmanblog.org/were-the-disciples-martyred-for-bel
ieving-the-resurrection/)
13. ^ Wills, Garry (10 Maret 2015). The Future of the Catholic Church with Pope Francis.
Penguin Publishing Group. hlm. 49. ISBN 978-0-698-15765-1. “(Candida Moss menata
bukti-bukti sejarah untuk membuktikan bahwa "kita tidak tahu bagaimana para rasul wafat,
apatah lagi wafat sebagai martir.")6” Mengutip Moss, Candida (5 Maret 2013). The Myth of
Persecution: How Early Christians Invented a Story of Martyrdom. HarperCollins. hlm. 136.
ISBN 978-0-06-210454-0.
14. ^ Banyak keterangan mengenai lokasi penyimpanan relikui lainnya bersumber dari laman
ini http://www.saintsinrome.com/?m=0
15. ^ "Welcome".
16. ^ Sebagaimana yang dinyatakan dalam artikel wiki Santo Filipus
17. ^ Matius 10:1–4 (http://alkitab.sabda.org/?Matius+10%3A1%E2%80%934&version=tb)
18. ^ Markus 3:13–19 (http://alkitab.sabda.org/?Markus+3%3A13%E2%80%9319&version=tb)
19. ^ Lukas 6:12–16 (http://alkitab.sabda.org/?Lukas+6%3A12%E2%80%9316&version=tb)
20. ^ Kisah Para Rasul 1:13 (http://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+1%3A13&version=tb)
21. ^ Yohanes 6:67-71 (http://alkitab.sabda.org/?Yohanes+6%3A67-71&version=tb)
22. ^ Yohanes 11:16 (http://alkitab.sabda.org/?Yohanes+11%3A16&version=tb), Yohanes 20:24
(http://alkitab.sabda.org/?Yohanes+20%3A24&version=tb), Yohanes 21:2 (http://alkitab.sabd
a.org/?Yohanes+21%3A2&version=tb)
23. ^ Bruce M. Metzger. A Textual Commentary on the Greek New Testament, edisi revisi,
Peabody, Massachusetts: Hendrickson Publishers, 2005 ISBN 978-1598561647, hlm. 21.
24. ^ Yohanes 14:22 (http://alkitab.sabda.org/?Yohanes+14%3A22&version=tb)
25. ^ Yohanes 6:67-71 (http://alkitab.sabda.org/?Yohanes+6%3A67-71&version=tb)
26. ^ May, Herbert G. dan Bruce M. Metzger. The New Oxford Annotated Bible with the
Apocrypha. 1977.
27. ^ Crossan, J. D. dan Reed, J. L., In Search of Paul, Harper San Francisco (2004),
hlmn. 115–116. ISBN 978-0-06-051457-0.
28. ^ a b Ehrman, Bart. Peter, Paul, and Mary Magdalene: The Followers of Jesus in History and
Legend. Oxford University Press, US. 2006. ISBN 978-0-19-530013-0.
29. ^ CBMW "A Female Apostle?" (https://cbmw.org/uncategorized/a-female-apostle/), 26 Juni
2007
30. ^ Baca Daniel B. Wallace dan Michael H. Burer, "Was Junia Really an Apostle?" NTS 47
(2001): 76–91.
31. ^ Catholic Encyclopedia: Disciple (http://www.newadvent.org/cathen/05029a.htm): "Murid-
murid, dalam konteks ini, bukanlah kerumunan massa yang percaya pada Kristus dan
mengekorinya ke mana-mana, melainkan sekelompok kecil pengikutnya. Pada umumnya
mereka dianggap sebagai orang-orang yang sama dengan ketujuh puluh orang (tujuh puluh
orang menurut teks Yunani yang diterima, tujuh puluh dua orang menurut sejumlah naskah
Yunani dan Vulgata) yang menurut Lukas 10:1 (http://alkitab.sabda.org/?Lukas+10%3A1&ve
rsion=tb) dipilih oleh Yesus sendiri. Ada sejumlah daftar yang memuat nama-nama mereka
(Chronicon Paschale, dan Pseudo-Dorotheus in Migne, P.G., XCII, 521-524; 543-545;
1061–1065); tetapi sayangnya daftar-daftar ini tidak ada gunanya."
32. ^ "Synaxis of the Seventy Apostles". oca.org.
33. ^ Harrington 1991, hlm. 8.
34. ^ Nolland 2005, hlm. 16.
35. ^ Turner 2008, hlm. 15–16.
36. ^ Burkett 2002, hlm. 215.
37. ^ Lindars 1990, hlm. 63.
38. ^ Sanders 1995, hlm. 63–64.
39. ^ Burkett 2002, hlm. 155–56.
40. ^ Reddish 2011, hlm. 36.
41. ^ Perkins 1998, hlm. 241.
42. ^ Boring 2006, hlm. 13–14.
43. ^ Theissen & Merz 1998, hlm. 32.
44. ^ Ehrman 2005, hlm. 172, 235.
45. ^ Perkins 2009, hlm. 250–53.

Sumber
Boring, M. Eugene (2006). Mark: A Commentary. Presbyterian Publishing Corp. ISBN 978-
0-664-22107-2.
Burkett, Delbert (2002). An introduction to the New Testament and the origins of
Christianity. Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-00720-7.
Harrington, Daniel J. (1991). The Gospel of Matthew. Liturgical Press.
ISBN 9780814658031.
Ehrman, Bart D. (2005). Lost Christianities: The Battles for Scripture and the Faiths We
Never Knew. Oxford University Press.
Harris, Stephen L. (2006). Understanding the Bible (edisi ke-7). McGraw-Hill. ISBN 978-0-
07-296548-3.
Nolland, John (2005). The Gospel of Matthew: A Commentary on the Greek Text.
Eerdmans.
Perkins, Pheme (1998). "The Synoptic Gospels and the Acts of the Apostles: Telling the
Christian Story". Dalam Barton, John. The Cambridge companion to biblical interpretation.
Westminster John Knox Press. ISBN 978-0-521-48593-7.
Perkins, Pheme (2009). Introduction to the Synoptic Gospels. Eerdmans. ISBN 978-0-8028-
6553-3.
Reddish, Mitchell (2011). An Introduction to The Gospels. Abingdon Press.
ISBN 9781426750083.
Sanders, E.P. (1995). The Historical Figure of Jesus. Penguin UK. ISBN 9780141928227.
Theissen, Gerd; Merz, Annette (1998) [1996]. The historical Jesus: a comprehensive guide.
Diterjemahkan oleh Bowden, John. Eerdmans.

Bacaan lebih lanjut


The Navarre Bible. (RSV, Catholic Edition), Dublin: Four Courts Press, 1999.
Albright, W.F. dan C.S. Mann. "Matthew." The Anchor Bible Series. New York: Doubleday &
Company, 1971.
Paus Benediktus XVI, The Apostles. Judul lengkapnya The Origins of the Church – The
Apostles and Their Co-Workers. Terbit pada tahun 2007 di Amerika Serikat: ISBN 978-1-
59276-405-1; edisi yang lain terbit di Inggris pada tahun yang sama dengan judul: Christ
and His Church – Seeing the face of Jesus in the Church of the Apostles, ISBN 978-1-
86082-441-8.
Carson, D.A. "The Limits of Functional Equivalence in Bible Translation – and other Limits
Too." dalam The Challenge of Bible Translation: Communicating God's Word to the World.
disunting oleh Glen G Scorgie, Mark L. Strauss, Steven M. Voth.
Carter, Warren. "Matthew 4:18–22 and Matthean Discipleship: An Audience-Oriented
Perspective." Catholic Bible Quarterly. Jld. 59. No. 1. 1997.
Clarke, Howard W. The Gospel of Matthew and its Readers: A Historical Introduction to the
First Gospel. Bloomington: Indiana University Press, 2003.
"Fishers of Men." A Dictionary of Biblical Tradition in English Literature. David Lyle Jeffrey,
penyunting umum. Grand Rapids: W.B. Eerdmans, 1992.
France, R.T. The Gospel According to Matthew: an Introduction and Commentary.
Leicester: Inter-Varsity, 1985.
Karrer, Martin. "Apostle, Apostolate." dalam The Encyclopedia of Christianity, disunting oleh
Erwin Fahlbusch dan Geoffrey William Bromiley, 107–108. Jld. 1. Grand Rapids: Wm. B.
Eerdmans, 1999. ISBN 0-8028-2413-7
Mack, Burton L., The Lost Gospel – The Book of Q & Christian Origins. HarperCollins 1994.
Manek, Jindrich. "Fishers of Men." Novum Testamentum. 1958 hlm. 138
Schweizer, Eduard. The Good News According to Matthew. Atlanta: John Knox Press,
1975.
Wuellner, Wilhelm H. The Meaning of "Fishers of Men". Westminster Press, 1967.

Pranala luar
Catholic Encyclopedia: Para Rasul (http://www.newadve Wikimedia Commons
nt.org/cathen/01626c.htm) memiliki media mengenai
Jewish Encyclopedia: Rasul dan Kerasulan (http://jewis Para Rasul.
hencyclopedia.com/view.jsp?artid=1655&letter=A&searc
h=apostles)
Apostles.com: Biografi Rasul-Rasul Kristus (http://www.apostles.com/index.html)
Penangkapan ikan pada abad pertama di Yudea (http://www.americancatholic.org/Newslett
ers/SFS/an0704.asp)
Ekonomi penangkapan ikan di Galilea (http://www.kchanson.com/ARTICLES/fishing.html)
OrthodoxWiki: Rasul (http://www.orthodoxwiki.org/Apostle)
Rasul (http://91.1911encyclopedia.org/A/AP/APOSTLE.htm) dalam Encyclopædia
Britannica tahun 1911
Schaff-Herzog Encyclopedia of Religious Knowledge: Rasul (http://www.ccel.org/ccel/schaff/
encyc01/Page_239.html)
Liddell & Scott (http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?doc=Perseus%3Atext%3A1999.0
4.0057%3Aentry%3D%2313873)
Strong's G652 (http://www.blueletterbible.org/cgi-bin/words.pl?word=652)

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Para_rasul&oldid=16458655"

Halaman ini terakhir diubah pada 18 Januari 2020, pukul 02.48.

Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku.
Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.

Anda mungkin juga menyukai