Anda di halaman 1dari 2

Dasar-Dasar Ilmu Fiqih

Perkataan dasar yang dipergunakan untuk penulisan ini bukanlah dasar dalam
pengertian benda (seperti dasar kain untuk baju misalkan). Akan tetapi dasar ialah bahan-
bahan yang dipergunakan oleh fikiran manusia untuk membuat  hukum fiqih dan yang
menjadi dasarnya ialah:
1.      Al-Quran
Al-Qur’an yaitu kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, dan
dibacakan secara mutawatir, diturunkan untuk digunakan menjadi petunjukhidup bagis
seluruh manusia, AlQuran merupakan mukjizat bagi bagi Nabi sampai akhir zaman.
AlQuran terdiri dari 30 juz, 114 surat dan 6.666 ayat.
2.      Hadits
Hadits yaitu ucapan atau perbuatan Nabi dan ucapan atau perbuatan Nabi itu
untuk menjelaskan AlQuran kepada umat Islam. Menurut istilah, perkataan Nabi,
perbuatannya dan taqririyah (yakni ucapan dan perbuatan sahabat beliau dan dibenarkan
oleh Nabi). Hadis Nabi yang dimaksud yaitu berupa sunah qauliyah, sunah fi’liyah, dan
sunah taqririyah.
3.      Qiyas
Qiyas yaitu dipergunakan untuk menetapkan hokum suatu masalah, dan jika tidak
ada atau tidak terdapat dalam AlQuran dan Hadis dapat digunakan atau dapat
menggunakan Qiyas. Qiyas dibagi menjadi dua pokok, yaitu, yang pertama maqis’alaih,
yaitu tempat meng-qiyas-kan, yang kedua, yaitu maqis, yaitu yang di-qiyas-kan. Qiyas
adalah perbandingan, yaitu maksudnya membandingkan sesuatu kepada yang lain dengan
persamaan umatnya.
4.      Ijma’
Ijma artinya yaitu cita-cita, rencana, dan kesepakatan. Proses penyusunan
hokum Islam yang diterapkan, secara tegas menyebutkan bagaimana pengertian hokum
dan kompilasi. Ijma’ adalah bahan-bahan yang dimaksud dan diangkat dari berbagai
kitab yang biasa dipergunakan sebagai sumber pengambilan dalam menetapkan suatu
hokum yang dilakukan oleh para hakim, maka dapat dikemukakan bahwa yang diartikan
sebagai kompilasi hokum Islam.[7]

D.    Konsep Dasar Ilmu Fiqih


Pada pokoknya yang menjadi objek pembahasan ilmu fiqih adalah perbuatan
mukalaf dilihat dari sudut hukum syara’.perbuatan tersebut dapat dikelompokan menjadi
tiga kelompok besar, yaitu:
1.      Ibadah
Bagian ibadah mencakup segala persoalan yang pada pokokny aberkaitan dengan
urusan akhirat. Artinya segala perbuatan yang dilakukan dengan maksud mendekatkan
diri kepada Allah SWT seperti shalat, zakat, puasa, haji, dan lain sebagainya.
2.      Mu’amalah
Bagian mu’amalah yang mencakup hal-hal yang berhubungan dengan harta
seperti, seperti jual-beli, sewa-menyewa, pinjam-meminjam, amanah, dan harta
peninggalan. pada bagian ini juga dimasukan persoalan munakahah dan siyasah
3.      ‘Uqubah
Bagian ‘uqubah yang mencakup segala persoalan yang berkaitan dengan tindak
pidana seperti pembunuhan, pencurian, perampokan, pemberontakan, dan lain-lain.
Bagian ini juga membicarakan hukuman-hukuman, seperti qisas, had, diyat, dan ta’zir.[8]

Anda mungkin juga menyukai