Anda di halaman 1dari 2

Resume 13

Agama Dan Etika

Nama: Zahra Aqilatuzzakia


Nim: 20220080476
Kelas: MN22A

Kelompok 5: Kebudayaan dan Akulturasi Budaya islamdi Nusantara

Nabi Muhammad SAW meletakkan dasar – dasar perkembangan Islam yang kemudian
berkembang menjadi peradaban Islam. Ketika dakwah Islam keluar dari jazirah Arab,
kemudian tersebar ke seluruh dunia, maka terjadilah suatu proses panjang dan rumit, yaitu
asimilasi budaya-budaya setempat dengan nilai–nilai Islam yang kemudian melahirkan
budaya Islam. Kebudayaan ini berkembang menjadi suatu peradaban yang diakui
kebenarannya secara universal. Kebudayaan Islam tidak serta merta menghilangkan
kebudayaan setempat melainkan memproses ulang kebudayaan yang menyimpang dari ajaran
Islam menjadi kebudayaan yang bersumber dari ajaran Islam. Akan tetapi dalam
perkembangannya masih banyak masyarakat yang belum tahu dan bisa membedakan
kebudayaan Islam dengan kebudayaan yang menyimpang.

Pengertian Kebudaya
Kebudayaan adalah cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya. Kebudayaan islam
adalah kebudayaan yang berlandaskan ajaran agama islam. Kebudayaan islam mencakup
berbagai aspek kehidupan umat muslim seperti akidah, syari’ah dan akhlak. Sumber utama
kebudayaan islam adalah Al-Quran dan Hadis

Sejarah Perkembangan islam di Nusantara


Agama Islam masuk ke Nusantara diperkirakan sekitar abad ke-7 Masehi melalui jalur
perdagangan oleh para pedagang Muslim dari Arab, Persia, dan India. Meskipun demikian,
penyebaran Islam secara masif baru terjadi pada abad ke-13 Masehi di Sumatra dan abad ke-
16 Masehi di Jawa lewat peran ulama dan pendiri pesantren. Sejak saat itu, Islam
berkembang pesat dan mempengaruhi kebudayaan masyarakat Nusantara. Tradisi dan
kebudayaan Islam tumbuh subur di Nusantara. Namun tetap melekat dengan budaya lokal
sehingga corak Islam di Indonesia unik dan khas

Pengertian Akuturasi
Akuturasi budaya adalah proses percampuran dua budaya atau lebih yang terjadi di dalam
masyarakat dan saling mempengaruhi, salah satu dari kebudayaan tersebut akan lebih
dominan dan diadopsi menjadi kebudayaan sendiri tanpa menghilangkan identitas dari
kebudayaan tersebut.

Proses Akulturasi Islam Di Indonesia


Proses akulturasi budaya Islam dan Nusantara telah menghasilkan kebudayaan baru yang
khas, yaitu kebudayaan Islam Nusantara. Kebudayaan Islam Nusantara merupakan perpaduan
antara nilai-nilai Islam dan nilai-nilai budaya Nusantara yang telah menyatu menjadi
satu.Proses ini terjadi karena adanya pertemuan antara budaya Islam yang dibawa oleh para
pedagang dan ulama dari Arab, Persia, dan India, dengan budaya lokal yang telah
berkembang di Nusantara sebelumnya.
Bentuk-Bentuk Akulturasi Islam di Nusanta
1. Arsitektur: pada bidang arsitektur Akuturasi budaya islam dan budaya nusantara dapat
dilihat dari bangunan masjid. Masjid-masjid di Nusantara umumnya memiliki perpaduan
antara gaya arsitektur Islam dan gaya arsitektur lokal.
2. seni ukir : akulturasi budaya Islam dan budaya Nusantara dapat dilihat pada motif-motif
ukiran yang digunakan. Motif-motif ukiran Islam sering dipadukan dengan motif-motif
ukiran lokal.
3. Seni musik : Pada bidang seni musik, akulturasi budaya Islam dan budaya Nusantara dapat
dilihat pada instrumen musik yang digunakan. Instrumen musik Islam sering dipadukan
dengan instrumen musik lokal.
4. Seni sastra : Pada bidang seni sastra, akulturasi budaya Islam dan budaya Nusantara dapat
dilihat pada karya-karya sastra yang dihasilkan. Karya-karya sastra Islam sering dipadukan
dengan unsur-unsur budaya lokal.
5. Kesenian : Pada bidang kesenian, akulturasi budaya Islam dan budaya Nusantara dapat
dilihat pada berbagai kegiatan kesenian yang dilakukan, seperti upacara adat, pertunjukan
wayang, dan sebagainya

Dampak Positif
1.) Melahirkan keanekaragaman tradirsi di Indonesia
2.) Memudahkan masuknya islam ke indonesia
3.) Memperbaiki penyimpangan disebuah tradisi

Dampak Negatif
Sebelum datangnya Islam ke Nusantara, agama Hindu-Budha dan kepercayaan asli yang
berdasarkan animisme dan dinamisme telah berakar di kalangan masyarakat Nusantara,
khususnya di Jawa. Upacara-upacara seperti nelung dino, mitung dino, matang puluh, nyatus,
mendhak, sewu yang merupakan tradisi pra Islam dalam rangka menghormati kematian
sesorang tidak begitu saja dihilangkan oleh para mubaligh, tetapi dibiarkan berlanjut dengan
diwarnai dan diisi dengan unsur-unsur dari agama Islam. Sikap toleran dan akomodatif
terhadap kepercayaan budaya setempat membawa dampak negatif yaitu singkritisme.
Singkritisme dalam agama adalah suatu sikap yang mencampuradukkan antara Islam dengan
kepercayaan-kepercayaan lain, sehingga sulit dibedakan mana yang benar-benar ajaran Islam
dan mana pula yang berasal dari tradisi

Dapat disimpulkan bahwa Islam masuk ke Nusantara sejak abad ke-7 M melalui jalur
perdagangan dan menyebar secara masif pada abad ke-13 M di Sumatra dan abad ke-16 di
Jawa. Proses Islamisasi di Nusantara didukung oleh pendirian kesultanan-kesultanan Islam
serta peran ulama dan Wali Songo dalam penyebaran agama. Terjadi akulturasi budaya Islam
dari Arab, Persia, dan India dengan budaya pra-Islam Nusantara yang melahirkan corak
kebudayaan Islam Nusantara yang khas. Akulturasi budaya terjadi

Anda mungkin juga menyukai