Anda di halaman 1dari 8

Strategi dakwah islam di Nusantara

Melalui Budaya
Anggota Kelompok 4 :
1. Ademas Rakha H. P. (01)
2. Aisyah Nur Hesti (02)
3. Hapsari Andamari (12) next ->
4. Mahardika Hafizh K. (18)
5. M. Mahbub Ihsan A. (22)
6. Nafis Akmal Fauzi (24)
7. Sasa Elfita (31)
8. Sabrina Aura Maharani (35)
Usaha kreatif Walisongo
Bukti konkret dari adanya hubungan antara agama Islam dan budaya dapat kita
telusuri pada proses penyebaran dan perkembangan agama Islam di Nusantara.
Sejak zaman walisongo budaya digunakan sebagai alat atau metode dakwah
untuk menyebarluaskan agama Islam. Mengapa walisongo mengombinasikan cara
dakwahnya dengan budaya? Jawabannya ialah agar agama Islam lebih mudah
dipahami masyarakat lokal karena jika ajaran-ajaran agama dituturkan dengan
cara Timur Tengah pastinya ada kesenjangan budaya. Selain itu, wajah Islam
menjadi menyenangkan jika diakulturasikan dengan budaya lokal. Oleh sebab itu,
para walisongo menggunakan tradisi nilai-nilai budaya warga lokal Nusantara
sebagai alat menyampaikan dakwah agama Islam. Hal ini terbukti sangat ampuh
dan dibuktikan dalam kurun waktu tidak sampai 50 tahun, walisongo berhasil
membuat masyarakat Nusantara pada kala itu yang 90% beragama Hindu-Budha
menjadi 90% memeluk agama Islam.
Tahukah kamu?
Saluran Islamisasi melalui kesenian/budaya yang paling terkenal
adalah melalui pertunjukkan wayang. Seperti diketahui bahwa
Sunan Kalijaga adalah tokoh yang paling mahir dalam mementaskan
wayang. Dia tidak pernah meminta upah materi dalam setiap
pertunjukan yang dilakukannya. Sunan Kalijaga hanya meminta
kepada para penonton untuk mengikutinya mengucapkan dua
kalimat syahadat. Sebagian besar cerita wayang masih diambil dari
cerita Ramayana dan Mahabarata, tetapi muatannya berisi ajaran
Islam dan nama-nama pahlawan muslim. Tapi, tahukah kamu media
penyebaran islam yang lain?
Media yang digunak
Seni Seni pahat
Seni sastra
bangunan atau seni
ukir
1 2 3 4 5
Seni tari
Seni musik
Di antara bukti yang dihasilkan dari pengembangan Islam awal adalah seni
bangunan Masjid Agung Demak, Sendang Duwur, Agung Kasepuhan,
Cirebon, Masjid Agung Banten, dan lain sebagainya. Seni bangunan Masjid
yang ada, merupakan bentuk akulturasi dari kebudayaan lokal Indonesia yang
sudah ada sebelum Islam, seperti bangunan candi. Salah satu dari sekian
banyak contoh yang dapat kita saksikan hingga kini adalah Masjid Kudus
dengan menaranya yang sangat terkenal itu. Hal ini menunjukkan sekali lagi
bahwa proses penyebaran Islam di Indonesia yang dilakukan oleh para
penyebar Islam melalui caracara damai dengan mengakomodasi kebudayaan
setempat. Cara ini sangat efektif untuk menarik perhatian masyarakat pribumi
dalam memahami gerakan Islamisasi yang dilakukan oleh para mubaligh,
Perubahan kebiasaan
Perubahan kebiasaan dalam masyarakat juga mendorong perkembangan kebudayaan
Islam di Nusantara. Seperti yang diterapkan oleh Sunan Kalijaga. Ketika diadakan
pentas pertunjukan wayang, terlebih dahulu Sunan Kalijaga menyampaikan tuturan
nasihat keislaman. Kemudian, mereka diajak mengucapkan dua kalimah syahadat.
Lagu-lagu yang berasal dari zikir dan salawat biasanya dipertunjukkan dalam
kegiatan perayaan, seperti Maulid Nabi, Isra’ Mikraj, atau pernikahan.
Pertunjukkan hadrah yang biasanya dipentaskan dalam acara syukuran atas
pernikahan, khitanan, kelahiran anak, atau hal-hal yang berkaitan dengan keislaman.
Kemudian, warga yang akan menyaksikan perayaan sekaten tidak dipungut biaya
sepeser pun. Namun, mereka hanya diminta agar mengucapkan dua kalimat syahadat
sebelum masuk ke arena perayaan sekaten (alun-alun kerajaan). Perubahan
kebiasaaan masyarakat terakhir yang berdampak pada perkembangan kebudayaan
islam ialah ketika anak yang baru lahir, mau laki-laki ataupun perempuan diazankan
dan diiqomahkan.
Bentuk-Bentuk Akulturasi Kebudayaan Islam di Indonesia

Bentuk akulturasi Penjelasan


Pada masa Hindu, masyarakat tidak memiliki tradisi memakamkan mayat. Masyarakat
Tradisi Bentuk
melakukan tradisi Hindu membakar mayar dan melarung abunya ke laut. Abu dari orang
Makam
kaya akan disimpan dalam guci dan abu raja akan disimpan dalam sebuah candi.
Akulturasi budaya juga dapat dilihat dalam bentuk nisan. Bentuk nisan yang berkembang
Bentuk Nisan pada awalnya hanya berbentuk kapal terbalik (lurus) dari Persia. Kemudian, berkembang
bentuk lain seperti teratai, keris, dan gunungan wayang yang dipengaruhi kebudayaan Jawa.
Arsitektur Banyak terdapat bangunan masjid di Indonesia seperti Masjid Agung Demak, Masjid Gede
Bangunan Masjid Mataram, Masjid Soko Tunggal Kebumen, dan lainnya.
Berkembang kesusastraan seperti hikayat dan syair. Di daerah Melayu karya sastra banyak
Kesusasteraaan ditulis menggunakan bahasa Arab. Sedangkan di Jawa menggunakan bahasa Jawa, walaupun
beberapa kesusastraan menggunakan bahasa Arab terutama tentang soal keagamaan.
Berkembang seni kebudayaan berupa wayang yang digunakan untuk menyebarkan agama
Seni Wayang Islam oleh para Walisongo. Wayang merupakan bentuk samaran gambaran manusia supaya
tidak melanggar aturan dalam Islam.
Islam nusantara
Bukan agama, namun sebuah istilah.
Istilah ini mulai populer dimulai sejak peralihan dari abad ke-20 ke abad ke-21
sebagai respons terhadap gerakan Islam trans-nasional. Ide tentang Islam
Nusantara adalah wujud dari semangat penyebaran Islam. Pada dasarnya, Islam
dapat dilihat dari dua sisi yaitu universal dan lokal. Sisi universal dari Islam adalah
ajaran yang permanen, tidak boleh berubah dan tidak akan berubah yaitu akidah
dan ibadah. Akidah sebagai landasan teologis adalah prinsip utama dalam ajaran
Islam yang menjadi kata kunci dari ajaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW.
Sedangkan ibadah adalah upaya pendekatan seorang muslim kepada Allah yang telah
dibakukan cara dan muatannya.Sementara itu Islam Nusantara dikembangkan untuk
mempertemukan Islam dengan budaya lokal. Sehingga dapat disaksikan nilai-nilai
Islam terintegrasi dengan budaya masyarakat setempat. Dengan demikian, Islam
Nusantara dapat diartikan sebagai upaya sosialisasi sekaligus internalisasi akidah
dan ibadah Islam melalui pendekatan yang dinamis, kreatif, dan inovatif dalam
menjawab perubahan sosial sekaligus perubahan budaya.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai