Anda di halaman 1dari 19

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP SASTRA PADA MASA

ANDALUS

- Sebelum Islam Iberia di nisbatkan nama penduduk Los Iberos yaitu


penduduk
- pertama daerah ini.
- Setelah Romawi berkuasa nespania – Vandalisia
- Setelah islam datang menjadi andalusia di ambil dari nama
sebagian besar kabilah eropa selatan.
- Daerah pegunungan dan perairan

Faktor Penunjang :

1. Keindahan alam raya andalusia yang sebelumnya hanya dipenuhi


dengan padang pasir
2. Matangnya pola pikir bangsa arab yang pada mulanya di jajah oleh
bangsa yunani, romawi, Quth.
3. Adanya persaingan dengan timur (70 perpustakaan dan 400 ribu
buku)
4. Kecenderungan untuk mempertahankan budaya/corak peradaban
islam arab murni, mereka menolak filsafat yang di anggap zindiq
Tokoh : Ibnu Rusyd ke Andalusia Ibnu Bajah Terakhir kejayaan
Islam, Ibnu Thufail

SUKU :

- Musta’ribun
- Musta’jimun

Sastra Los M Griscos( Al-Jamiyah) di tulis dengan bahasa Spanyol tapi


memakai Huruf-huruf Arab. (‫ )الكتاب الشقوب‬yang di spanyolkan.

TOKOH : Isa Ibnu Jabir – Isa De Gabir

BENTUK SYA’IR

- Style Syair Arab


- Tasybih, Majaz Isti’arah (Personifikasi)
- Tausyih /Muwasysyah (terdiri dari 5 bait. Bait 1-3 beda Irama, bait
Ke-4-5 sama).
‫‪TOKOH :‬‬

‫‪-‬‬ ‫‪Abdur rahman Ad-Dakhil‬‬


‫‪-‬‬ ‫‪Ibnu Hani Al-Andalusy‬‬
‫‪-‬‬ ‫‪Ibnu Malik‬‬
‫‪-‬‬ ‫‪Ibnu Abi Rabbihi‬‬
‫‪-‬‬ ‫‪Ibnu Zaidun‬‬
‫‪-‬‬ ‫‪Ibnu Jubair‬‬
‫‪-‬‬ ‫‪Ibnu Khufajah‬‬

‫‪TUJUAN SY’IR‬‬

‫‪1.‬‬ ‫)مدح ( ‪Madah‬‬


‫‪2.‬‬ ‫)رثاء ( ’‪Ritsa‬‬
‫‪3.‬‬ ‫)هجاء( ’‪Hija‬‬
‫‪4.‬‬ ‫)غز ( ‪Ghazal‬‬
‫‪5.‬‬ ‫)صوفي ( ‪Shufi/Asketisme‬‬
‫‪6.‬‬ ‫‪Syair Alam/Deskripsi‬‬
‫‪7.‬‬ ‫‪Kerinduan‬‬
‫‪ 1‬الخطابة‬
‫‪ )1‬خطبة طريق بن زياد فاتح األندلس‬
‫أيها الناس أين المفر‪ ،‬البحر من ورائكم‪ ،‬والعدو أمامكم‪ ،‬وليس لكم اال الصدق والصبر‪،‬‬
‫واعلموا أنكم في هذه الجزيرة أضيع من األيتام ومأدبه اللئام‪ ،‬وقد استقبلكم عدوكم‬
‫بجيشه‪ ،‬وأفواته موفورة وأنتم الوزرلكم إال سيوفكم وال أقوات لكم إال ما تستخلونة من‬
‫أيدي أعدائكم‪.‬‬

‫‪ 2‬الرسالة‬
‫‪ .1‬الرسائل السلطانية‪ ،‬الرسائل الديوانية‬
‫‪Tulisan / undang-undang dari seorang Khalifah kepada panglima‬‬
‫‪perang.‬‬
‫‪TOKOH: 1) Ibnu Zaidun 2) Lisanuddin Ibnu Al-Khotib 3) Amr‬‬
‫‪Abdur rahman Bin Hakim.‬‬
‫‪ .2‬الرسائل اإلخوانية‬
‫‪Contoh : Surat Abi Hafish Ibn Ar-Bard Al-Asghor.‬‬

‫أظلم لي جو صفائك وتوعرت على أرض ألئك وأراك جلد الضمير على‬
‫العتاب‪ ،‬غير ناقع العلة من الجفاء‪ ،‬فليت شعر ما الذي أقس مهجه ذلك الود‪،‬‬
‫واذوى زهرة ذلك العهد؟‬
Contoh : Khitobah Qothro’ Bin Fuja’ah untuk memberikan
nasehat kepada umat islam supaya jangan terlena dengan
kemewahan dunia, dan mau mengingat kematian.
‫ فاحذروا‬،‫ وأنذلوا فيها فال يدعوا ضيفانا‬،‫حملوا إلى قبورهم فال يدعون ركبنا‬
.‫ما حذركم هللا واعتصموا بحيلة‬
Mereka akan di bawa ke kuburan, kemudian mereka di panggil
tanpa kendaraan, dan juga mereka di letakkan dalam kuburan,
kemudian di panggil tanpa ada yang menemani, hindarilah apa
yang di larang Allah dan berpeganglah dengan agamanya.

Tulis- menulis ‫ الكتابة‬3

Contoh surat yang di tulis At-Thatili kepada Ibnu Abdi As-Shamad


As-Sarqisthi ketika ia di panggil oleh majelis Anas.
،‫ وشهاب الفضل في مجلس عبقت نقاحة‬،‫أنا أطال هللا بقاء الكتاب سراج العلم‬
‫ وخفقت حولنا للطرب ألويه وسالت بيننا للهو أودية‬،‫وضحكت راحة‬
‫ فإن رأيت أن‬،‫ وصحيفة فكن عنوانها‬،‫وحضرتنا مقلة تسأل منك إنسانها‬
‫ صقلت نفوسا أصداها بعدك‬،‫تجعل إلينا القصد لنحل بك في جنة الخلد‬
‫وأبرزت شمسا أدباها فقدك‬

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP


SASTRA ARAB PADA MASA ANDALUSIA

A. AWAL MASUK ISLAM KE ANDALUSIA


Sejarah dinasti-dinasti Islam di Andalusia merupakan sejarah
islam terpanjang jika dibanding dengan dinasti-dinasti islam lainnya.
Wilayah Andalusia yang sekarang di sebut Spanyol, terletak di
Ujung Selatan Benua Eropa, masuk kedalam kekuasaan dinasti
Abbasiyah semenjak Thariq Bin Ziyad, bawahan Musa Bin Nushair
Gubernur Qoiruwan, mengalahkan pasukan Gathia tahun 92 H/ 711
M. Thariq membawa serta 700 pasukannya melewati lautan luas
dengan menumpangi perahu-perahu besar kiriman ratu Yulian, salah
satu penguasa pesisir Maghrib, yang ingin menghukum puterinya
yang mengikut kepada raja Roderik.
Kemenangan ini menjadi awal bagi Thariq untuk menaklukan
kota-kota lain di semenanjung Liberia Peninsula (Andalusia) tanpa
banyak kesulitan. Mereka semua di bawah perintah Al-Walid Bin
Abd Al-Malik, penguasa dinasti Umayyah yang berpusat di
Damaskus.
Saat itu, Andalusia di bawah kekuasaan Raja Roderik yang
zalim. Ia memaksa yahudi agar membantunya dalam ekspansi-
ekspansi. Akan tetapi yahudi berbalik arah membantu pasukan
muslimin dalam penaklukan kekuasaan Roderik di Andalusia.
Secara terperinci, faktor – faktor keberhasilan pasukan muslimin
dalam penaklukan Andalusia sebagai berikut :
1. Penduduk spanyol merasa terzolimi dengan sikap kekuasaan
Romawi yang tidak adil, tidak toleran, dan tidak toleran
kasar.
2. Mayoritas penduduk spanyol beragama Watsaniyah
(Penyembah Berhala). Mereka tidak terkesan dengan agama
Kristen yang merupakan agama baru disana, mereka hanya
meminta ketenangan saat melakukan ritual keagamaannya
yang saat itu terjadi pemaksaan agama.
3. Para budak kaum kristiani merasa lebih senang berada di
bawah kekuasaan islam yang memberikan kepada mereka
untuk bebas. Mereka merasa terkekang bahkan tidak
merasakan lagi sekujur tubuhnya karena beratnya beban
yang di pikul saat berada di tangan tuan yang Kristen.
1. Latar Belakang Politik
Penguasaan umat islam terhadap Andalusia dapat di bagi menjadi
beberapa periode :
a. Periode Pertama
Periode antara Tahun 711-755 M, Andalusia di perintah oleh
para Wali yang di angkat oleh Khalifah Bani Umayyah yang
berpusat di damaskus. Dalam periode ini Andalusia secara
politis belum stabil masih terjadi perebutan kekuasaan antara
elit penguasa dan masih adanya ancaman musuh islam dari
penguasa setempat.
b. Periode kedua
Periode antara Tahun 755-1013 M. pada waktu Andalusia di
kuasai oleh Daulah Umayyah II. Periode ini di bagi menjadi dua
:
1. Masa Amiran tahun 755-912 M. masa ini dimulai ketika
Abdurrahman Al-Dakhil berhasil memasuki Andalusia dan
menaklukan penguasanya, yaitu Yusuf Al-Fihr.
2. Masa kekhalifahan Tahun 1912 – 1030 M. ketika
Abdurrahman III, Amir ke -8 Bani Umayyah II, menggelari
diri dengan Al-Nashir Li Dinillah (912-962 M).
kedudukannya di lanjutkan oleh Hakam II (961-979 M).
Kemudian oleh Hisyam (976-1007 M).
c. Periode Ketiga
Periode antara tahun 1031-1492 M, ketika umat islam
Andalusia terpecah menjadi kerajaan – kerajaan kecil. Periode
ini di bagi menjadi tiga masa :
1) Masa kerajaan-kerajaan kecil yang sifatnya local tahun 1031-
1086 M, Jumlahnya sekitar 20 buah. Masa ini di sebut Muluk
Al-Thawaif. Mereka mendirikan kerajaan berdasarkan etnis
Barbar, Slovia, atau Andalusia yang bertikai satu sama lain
sehingga menimbulkan keberanian umat Kristen di utara untuk
menyerang. Ada dua factor yang mengawali penyerbuan
Kristen terhadap islam spanyol. Pertama timbulnya perpecahan
yang terjadi di kalangan umat islam di tandai oleh lahirnya
Imarat-Imarat Kecil. Kedua, bersatu umat Kristen di utara
spanyol terutama di daerah Perancis. Namun dalam bidang
peradaban mengalami kemajuan karena masing-masing ibu kota
kerjaan local ingin menyaingi kemajuan cordoba. Muncullah
kota-kota Toledo, Sevilla, Malaga dan Granada.
2) Masa antara tahun 1086 – 1235 M, ketika umat islam Andalusia
di bawah kekuasaan bangsa Barbar dari Afrika Utara. Mula-
mula bangsa Barbar di pimpin oleh Yusuf Bin Tasyfin
mendirikan daulah Murabbithun, kemudian datang ke Andalusia
untuk menolong umat islam Andalusia mengusir umat Kristen
yang menyerang Sevilla pada tahun 1086. Beliau kemudian
menggabungkan Muluk Al-Thawaif kedalam dynasti yang di
pimpinnya sampai tahun 1143 M. Ketika dinasti ini melemah di
gantikan oleh dinasti Barbar lain, Al-Muwahhidun (1146-1235
M). Dinasti ini datang ke Andalusia di pimpin Oleh Abd
Mu’min. pada masa puteranya, Abu Ya’kub Yusuf Bin Abd Al-
Mu’min (1163-1184M), Andalusia mengalami masa kejayaan.
Namun sepeninggal Sulthan ini, Al-Muwahhidun mengalami
kelemahan. Paus Innocent III menghasut raja-raja Kristen,
untuk mengadakan penaklukan kembali. Andalusia mengalami
perpecahan kembali di bawah raja-raja local, sedangkan umat
Kristen semakin kuat dan menyerang sehingga cordoba pun
jatuh pada tahun 1236 M. umat islam Andalusia jatuh di tangan
Kristen kecuali Granada yang di kuasai oleh Bani Ahmar sejak
tahun 1236 M.
3) Masa antara tahun 1232-1492 ketika umat islam Andalusia
bertahan di wilayah Granada di bawah kekuasaan bani Ahmar.
Pendiri dinasti ini adalah Sulthan Muhammad Bin Yusuf
Bergelar Al-Nashr, oleh karena itu kerajaan ini di sebut juga
Nashriyyah. Kerajaan ini merupakan kerajaan terakhir umat
islam Andalusia yang berkuasa di wilayah Almeria dan
Giblartar, pesisir Tenggara Andalusia. Dinasti ini dapat
bertahan karena di lingkupi oleh bukit sebagai pertahanan dan
mempunyai hubungan yang dekat dengan negeri Islam Afrika
Utara yang waktu itu di bawah kerajaan Marin. Di tambah lagi
Granada merupakan tempat berkumpulnya pelarian tentara dan
umat islam dari wilayah selain Andalusia ketika wilayah itu di
kuasai oleh Kristen. Namun pada tanggal 2 januari 1492, raja
terakhir Abu Abdillah menyerah kepada raja Ferdinand dengan
perjanjian sebagai berikut:
a. Raja Ferdinand akan melindungi Umat Islam, baik jiwanya,
harta bendamaupun agamanya.
b. Raja Ferdinand membiarkan masjid-masjid dan harta wakaf
dalam keadaan seperti biasa.
Jabatan kekhalifahan di wariskan secara turun menurun,
kendati para perwira dan bangsawan sering memilih orang
yang mereka sukai. Jabatan seorang Hajib (Pengurus rumah
tangga) berada di atas kedudukan para wajir (menteri). Ia
menjadi perantara komunikasi antara wajir dan khalifah.
Setiap wazir di sertai Katib (sektetaris). Provinsi-provinsi di
perintah oleh seorang Gubernur sipil dan militer yang di
sebut wali. Peradilan di jalankan langsung oleh khalifah,
kemudian mewakilkan wewenangnya kepada para Qadhi Al-
Qudhat yang berkedudukan di kordoba. Kasus-kasur
criminal domestic di adili oleh seorang hakim khusus, shabib
al-Madzalim. Hukuman yang biasanya di kenakan kepada
para tersangka adalah denda, skorsing, penjara, pemotongan
anggota tubuh dan hukuman mati.
Jabatan penting lainnya yang bertugas mengarahkan
kepolisian, mengawasi perdagangan dan pasar, dan ikut serta
mengurus masalah amoral dan criminal adalah Muhtasib.
Situasi politik pemerintahan politik tergantung penguasa
yang menduduki singgasana kekhalifahan.1
2. Latar Belakang Budaya
Masa abbasiyah dan umayyah di Andalusia adalah masa puncak
kejayaan peradaban islam. Dimasa inilah berkembang dan
memuncak ilmu pengetahuan. Baik pengetahuan agama maupun
pengetahuan umum. Sejarah mencatat masa ini di sebutnThe
Golden Age Of Islam yang memberikan pengaruh terhadap
tercapainya kemajuan dan peradaban Modern di Barat sekarang.
Pada masa ini London dan paris adalah kota kecil. Tidak ada seni,
kesusastraan. Atau diskusi yang menonjol di semua tempat eropa.
Penduduk Andalusia sangat menyukai budaya dan pemikiran
sehinggakedudukan para cendikiawan di mata mereka tinggi sekali.
Oleh Karena itu banyak karya yang di hasilkan oleh para ilmuan
dalam bidang agama.
Disamping itu mereka juga gemar mengoleksi buku sehingga
muncul statement di kalangan mereka bahwa semua rumah di
Andalusia pasti terdapat perpustakaan di dalamnya meskipun
rumah orang awam. Dinasti sangat terkenal dalam
mengembangkan sejarah bidang kesusastraan dan ilmu
pengetahuan di cordoba dan Granada. Kesusastraan, perpustakaan,
dan tempat pemandian di Andalusia merupakan symbol keagungan
peradaban muslim.
1
Zaki Ali Suwalim, Al-Adab. Kairo Al-Ma’ahid, 1977
Abdurrahman II dan puteranya Al-Hakam II mencari dan membeli
buku-buku yang menarik dan sulit di peroleh. Ia sendiri menulis
surat kepada penulis kenamaan untuk memperoleh naskah dari
karya-karya penulis tersebut dan membayarnya dengan harga
tinggi. Sehingga perpustakaan ini berisikan 400.000 jilid katalog
berisi 50 lembar yang dalam setiap jilid di alokasikan khusus untuk
puisi sebanyak 20 halaman.
Bidang ilmu keislaman yang berkembang pada saat itu ialah Fikih,
hadits, tafsir, ilmu kalam, sejarah, tata bahasa arab dan filsafat. Hal
terpenting dalam perkembangan ilmu pengetahuan pada masa ini
adalah perhatian penuh pemerintah terhadap pendidikan.2
3. Latar Belakang Sosial
Penduduk Andalusia terdiri dari banyak ragam suku bangsa. Selain
penduduk asli bangsa spanyol, mereka juga terdiri dari bangsa arab
yang memasuki Andalusia, baik dengan cara perang maupun
imigrasi setelah Andalusia di kuasai penuh oleh mereka, bangsa
barbar yang berasal dari afrika bagian utara, slavia, yahudi dan
bangsa-bangsa lainnya.
Jika kita mendefinisikan suatu masyarakat yang beradab sebagai
masyarakat yang mendorong toleransi beragama dan etnis, bebas
berdikusi, dan kemajuan-kemajuan dalam banyak bidang, maka
umat islam spanyol adalah suatu contoh yang baik.
Mereka hidup rukun walaupun berbeda agama. Pemerintah islam
saat itu sangat memperhatikan toleransi beragama dan menjaga
persatuan rakyatnya dengan cara menyamaratakan antara pemeluk
agama, baik umat islam, yahudi maupun kristiani.
Para pemeluk yahudi dan Kristen di bebani jizyah namun di
sesuaikan dengan kadar kemampuan financial mereka. Nominal
2
Lubis, Nabila, Al-Muayyan Fi Al-Adab, 2005.
jizyah mulai dari 12 dirham diperuntukan bagi mereka yang hidup
pas-pasan. Agar tidak memberatkan pemerintah menyuruh mereka
yang tidak mampu, membayar jizyah secara berkala.
Di samping itu pemerintah tidak mengganggu tanah penduduk asli
Andalusia. Mereka di biarkan mengelolanya sendiri-sendiri.
Bercampur-campur ras dan agama Andalusia menghasilkan suatu
budaya dan kaya dan dinamis. Perkawinan lintas agama antara
yahudi,, Kristen dan muslim menghasilkan banyak penguasa
muslim berambut pirang dan bermata biru. Ada aliansi-aliansi
antara penguasa muslim dan Kristen karena satu sama lain saling
membutuhkan.
Antara tahun 1604-1614, kira-kira setengah juta orang muslim di
semenanjung Liberia peninsula salah satu kawasan Granada,
berimigrasi ke Maghrib, afrika utara. Ini merupakan perpindahan
terakhir setelah sebelumnya mereka menyembunyikan
keyakinannya (taqiyyah) terhadap kerajaan Kristen yang memaksa
mereka untuk memilih dua pilihan pahit beralih ke agama Kristen
atau melakukan imigrasi.
4. Latar Belakang Ekonomi
Negara pada masa kekuasaan dinasti bani Umayyah II
menggantungkan sebagian besar pendapatannya dari ber ekspor
dan impor. Seville,salah satu pelabuhan terbesar, mengekspor
kapas, zaitu, dan minyak. Di samping itu, mengimpor kain dan
budak dari mesir serta biduanita dari eropa dan asia. Barang-barang
yang di ekspor dari Malaga meliputi kunyit, daun ara, marmer dan
gula.
Negeri Andalusia menjadi salah satu daratan di eropa yang paling
makmur dan paling padat penduduknya, ibu kota di padati oleh
sekitar 13.000 tukang tenun dan sebuah industry kulit. Dari
Andalusia kerajinan seni hias timbul dengan media kulit Di bawa
ke marokko, dan kemudian di bawa ke perancis dan inggris.
Wol dan sutera tidak hanya di tenun di Kordoba , tetapi juga di
Malaga, Almeria, dan pusat-pusat kerajinan lainnya. Kerajinan
tembikar yang awalnya di kuasai china di perkenalkan oleh kaum
muslimin di daratan spanyol. Almeria juga memproduksi
barapecah belah dan kuningan. Patema di Valencia terkenal
sebagai produsen di tembikar. Jane dan algave terkenal sebagai
produsen emas, dan perak, kordoba sebaga produsen besi dan
timah.
Selain dunia industry kemajuan dalam bidang pertanian merupakan
salah satu sisi keagungan umat islam Andalusia dan menjadi
hadiah abadi yang di berikan orang arab karena sampai sekarang
taman-taman yang ada di spanyol melestarikan jejak orang Moor.
Dalam kaitannya dengan alat bertransaksi jual beli, pemerintah
mendirikan lembaga pembuat mata uang. Model koin logam
meniru motif-motif timur, dengan dinar sebagai satuan emas, dan
dirham sebagai satuan perak.
A. Syiir Andalusia
Karya sastra sebagai cermin kehidupan, dalam tema dan idenya
sangat di pengaruhi oleh kondisi lingkungan penyairnya. Baik
lingkungan alam, ekonomi dan politik. Begitu juga syair-syair
Arab Andalusia. Karena panjangnya rentang waktu keberadaan
islam di Andalusia, karya-karya sastra nya di bagi berdasarkan
perkembangan politik :
1. Periode yang dimulai dengan kemenangan Islam tahun 93
H/712 M dan berakhir dengan berdirinya Daulah Bani
Umayyah di Andalusia di bawah kekuasaan Abdurrahman
Ad-Dakhil tahun 138/755 M.
2. Periode pembentukan pemerintahan di mulai dari
berkuasanya Daulah Bani Umayyah di Andalusia di bawah
pemerintahan Abdurrahman Ad-Dakhil dan keturunann nya
sampai tahun 238/852 M.
3. Periode konflik pemerintahan mulai sejak berkuasanya
Abdurrahman Ausath dan keturunannya berakhir pada tahun
316/929 M.
4. Periode khilafah atau masa keemasan islam di Andalusia
dibawah kekuasaan Khalifah An-Nashir Lidinillah
(Abdurrahman III) berakhir pada tahun 366/976 M.
5. Periode kemunduran yang berakhir pada tahun 399/1009
M.
B. Macam-Macam Tujuan Syair Andalusia Beserta Contohnya
1. Madh (Pujian)
Syair ini bertujuan untuk mengungkapkan rasa senang dan
cinta terhadap orang yang pernah berjasa atau orang yang
sangat dihormati dan juga merupakan sarana untuk mencari
kehidupan. Penyair Andalusia merupakan generasi dari
penyair timur. Penyair ini tetap memelihara dengan baik
gaya bahasa yang terdahulu dan di tujukan untuk kerajaan.
Penyair Madh yang paling terkenal di Andalusia yaitu, Ibnu
Hani, Ibnu Darraj, Ibnu Zaidun, Ibnu Syahid, Lisanuddin
Bin Khotib. Contoh syair di bawah ini mengikuti sytle
Mutanabbi, yang di tujukan untuk memuji khalifah,
sebagaimana perkataan Al-Mu’iz Liddinillah Al-Fatimi :
‫ما شئت ال ما شاءت األقدار فاحكم فأن الواحد القهار هذا الذي ترجى النجاة‬
‫بحبه وبه يحط األصر واألوزر فكأنما انت النبي محمد وكأنما أنصارك‬
‫األنصار‬
aku tidak memiliki kekuasaan apapun, sedangkan ia memiliki
kekuasaan . tetapkanlah keputusan, sesungguhnya ia maha
Esa lagi maha perkasa , inilah keselamatan yang diharapkan
dengan cintanya dengannya turun jaminan dan perlindungan
seakan-akan engkau nabi Muhammad dan seakan-akan
penolongan adalah kaum anshor.
2. Ritsa (Ratapan)
Kesedihan dengan jatuhnya kota-kota Andalusia,
menimbulkan kreasi-kreasi elegy sebagai ekspresi kesedihan
sekaligus penyadaran masyarakat agar bersatu merebut
kembali harta mereka. Penyair yang terkenal dengan tujuan
syair ini adalah Ibnu ‘Abd Rabbihi, Ibnu Hani, Ibnu Zaidun.
Sebagaimana yang dilakukan oleh Fakih yang juga penyair
Abdullah Bin Farag Al-Yashuby yang dikenal dengan
sebutan Ibnu Al-Ghassal, yang terpaksa mengungsi ke
Granada saat jatuhnya kota Toledo tahun 1094 M yang
keruntuhannya di Ibaratkan dengan pakaian yang carut
marut, dia berkatam :
‫فما المقام بها إال من الغلط يا أهل أندلس شدوا رحالكم‬
‫سلك الجزيرة منسوال من الوسط السلك ينسل من أطرافه وأرى‬
‫كيف الحياة مع الحيات في سفط من الجاور الشر ال يأمن عواقبه‬

Wahai penduduk Andalus, tunggangilah kuda-kudamu


karena menetap di Toledo adalah kesalahan,
Pakaian akan di tanggalkan dari ujung-ujungnya dan aku
melihat pakaian Andalus tertanggalkan dari pusatnya
Barangsiapa mengakrabi kejahatan tidak akan lepas dari
akibatnya bagaimana manusia bisa hidup dengan ular-ular
dalam satu kantong?
3. Hija’ (Ejekan)
Penyair Andalusia jika mengejek mereka tidak terlalu
memperpanjang dan cenderung untuk bersikap toleransi,
memaafkan dan tidak sampai melampaui batas dalam
ejekannya. Penyair yang terkenal dengan tujuan syair ini
adalah Ibnu Hani’, Ibnu Khufajah, Abu Bakar Al-
Makhzumi, Ibnu Jubair Al-Andalus Berkata :
‫فدائك نفسي كيف تلك المعالم فيا راكب الوجناء هل أنت عالم‬
Wahai penunggang unta yang galak, apakah kamu tahu
tebusanmu adalah diriku bagaimana petunjuk jalan itu?
4. Ghazal (Rayuan)
Syair ini banyak beredar di Andalusia, bahkan pola syairnya
lebih umum dan luas, penduduk Andalusia lebih terkenal
dengan kelembutan dan kecenderungannya. Beberapa syair
ini suci nan indah, dan menggambarkan pencitraan
perempuan dan deskripsi dari pesonanya. Syair ini
mencerminkan kepribadian penyair. Penyair yang terkenal
dengan tujuan syair ini yaitu Yahya Bin Hakam, Ibnu
Zaidun, Abu Amir Bin Syahid, Ibnu Rabbihi. Ibnu ‘Abd
Rabbihi berkata :
‫ورشأ بتقطيع القلوب رفيقا يا لؤلؤا يسبي العقول أنيقا‬
Duhai Intan Mutiara yang elok nan menawan hati serta nan
lemah lembut untuk mengambil hati yang halus.
5. Asketisme- Sufisme
Syair-syair sufi untuk mengekspresikan cinta kepada Allah,
beberapa penyair Andalusia membimbing orang untuk
berzuhud, selain apa yang telah terjadi kepada orang-orang
Andalusia dari kemalangan di Negara mereka sendiri yang
telah membuat mereka cenderung untuk bersikap protes dan
berzuhud, menjauhi dosa, meninggalkan segala hal yang
berbau duniawi dan untuk mengendalikan diri, penyair yang
terkenal dengan tujuan syair ini Yaitu Ibnu Arabi, Ibnu
Hani’. Ibnu ‘Arabi mengemukakannya lewat syairnya :
‫يا ليت شعوري من المكلف العبد رب والرب عبد‬
‫أو قلت رب أني يكلف إن قلت عبد فذاك رب‬
Hamba adalah tuhan dan tuhan adalah Hamba demi Syu’ur
Ku, siapakah yang mukallaf?
Jika engkau katakan hamba, padahal dia tuhan juga, atau
engkau katakan tuhan, lalu siapa yang dibebani Taklif?
6. Syair Alam dan Diskripsi
Andalusia unggul dalam bidang deskripsi dan penggambaran
alam diatas penyair timur, dan membawa keindahan yang
abadi. Puisi alam adalah jenis puisi yang berkaitan dengan
penyair alam yang dituangkan melalui pendeskripsian dan
penggambaran. Penyair yang terkenal dengan tujuan syair ini
yaitu Ibnu Khufajah, Ibnu Zaidun. Seperti :
‫أحلى ورودا من لمى الحسناء هلل نهر سال في بطحاء‬
‫والزهر يكنفه مجر سماء متعطف مثل السوار كأنه‬
Demi Allah, alangkah indahnya sungai yang mengalir di
Lembah Bath-ha itu airnya lebih manis daripada tahi lalat si
cantik jelita
Sungai itu berbelok-belok bagaikan gelang dan bunga yang
menghiasinya bagaikan gugusan bima sakti.
7. Kerinduan
Penyair timur mereka lebih suka mengarah kepada puisi
nostalgia, di Andalusia mengikuti penyair timur, dan
ditetapkan dalam seni ini,dan mengacu pada dua hal :
a. Penduduk Andalusia pergi ke Arab Timur untuk mencari
ilmu pengetahuan.
b. Sebagian besar penyair Andalusia membuat syair dengan
hati dan makna yang paling penting dari pusi seputar
keterasingan mereka, kerinduan pada tanah air,
pengalaman dinegeri Asing, dan menggambarkan masa
kecil.
Seperti penyair Ibnu Zaidun membuat syair untuk
seorang gadis bernama Wiladah dan tentang pengalaman
bercinta dengannya tetapi kemudian terhalang oleh
keberadaannya di penjara, membuat syair romantisnya
sangat indah, lahir dari jiwa dan jernih, rasa yang tajam
dan kerinduan yang menggelora. Dalam salah satu
syairnya yang melimpahkan emosi kerinduan pada
Wiladah :
‫واألفق طلق ووجه األرض قد راقا إني ذكرتك بالزهراء مشتق‬
Aku merindukanmu di saat bunga-bunga mekar di saat
ufuk terang dan wajah bumi memikat.
8. Syair Ta’limi
Hubungan syair Nadzam ini dengan syair yang lain terbatas
pada wazan dan Qofiyah. Andalusia juga memberikan
kontribusi pada pola ilmu pengetahuan, dan khususnya yang
berkaitan dengan sejarah nadzam ilmu-ilmu seperti Ilmu
Nahwu karya Alfiyah Ibnu Malik dan Alfiyah Ibnu Al-
Khathib yang membahas ilmu Fiqh. Seperti Nadzam Alfiyah
Ibnu Malik :
‫تميز حصل بالجر والتنوين والنداء وأل معرفة والمسند واإلسم‬
Ciri ma’rifat itu dengan jar, Tanwin, Nida’, Al-Ma’rifah,
Musnad dan Isim.
C. Penyair-Penyair Andalusia
1. Ibnu Zaidun (394-463 H/1003-1071 M)
Nama lengkapnya adalah Ahmad Bin Abdullah Bin Ahmad
Bin Ghalib Bin Zaidun Al-Makhzumi dan lahir di cordoba.
Ibnu Zaidun di angkat oleh penguasa pemerintahan islam di
Spanyol. Al-Mutadhid Al-Abbadi sebagai pejabat. Ibnu
Zaidun adalah penulis dan penyair yang dinamakan dengan
“Buhturi Di Barat”, dimana gaya bahasa beliau termashur
dengan kelembutan, indah di dengar dan perumpamaan yang
indah. Ibnu Zaidun di anggap sebagai penyair terbesar
Andalusia. Ia berasal dari keluarga bangsawan Makhzum,
salah satu keturunan Quraisy. Ia tak hanya memiliki
kemampuan dalam menggerakkan pena. Ia pun memiliki
kekuasaan pedang, karena Ibnu Zaidun juga menjabat
sebagai Komandan Pasukan. Ibnu Zaidun bergelar Dzul Al-
Wizaratain atau penguasa dua kementrian. Ibnu Zaidun
terkenal dengan tujuan Madh, Ritsa’, Hanin, Alam.

2. Ibnu Khufajah
Abu Ishaq Ibrahim bin Abi Al-Fath Bin Khufajah, ia
menghabiskan waktunya di sebuah desa kecil sebelah selatan
Valencia dan memutuskan untuk tetap berada di
keterasingan. Ia tak tertarik mendekati para pejabat istana.
Ibnu Khufajah terkenal dengan Syair Deskripsi, Alam,
Madh.
3. Ibnu Malik
Abu Abdillah Muhammad Jamaluddin Bin Abdillah Bin
Malik di Andalusia, pakar bahasa yang termasyhur berasal
dari Andalusia, spanyol dan bermazhab Maliki. Beliau
pernah menjadi pakar rujukan di dalam ilmu Qiraat dan
Nahwu. Beliau telah menyusun beberapa antologi syair
dimana yang termasyhurnya ialah antologi yang terkenal
dengan nama ‘Alfiyah Ibnu Malik’. Antologi tersebut
memuat sebanyak seribu bait Ringkasan kaedah bahasa arab.
4. Ibn Abd Rabbihi
Nama lengkapnya adalah Abu Umar Ahmad Bin
Muhammad Bin Abdi Rabbihi, ia berasal dari cordoba.
Dengan kemahiran yang dimilikidi bidang sastra, ia menjadi
penyair kesayangan Khalifah Abdurrahman III. Semula,
Rabbihi merupakan seseorang budak. Ia dibebaskan oleh
Khalifah Hisyam I. selain sebagai penyair kesayangan
Khalifah, Rabbihi berhasil menuliskan buku yang juga
melambungkan namanya. Judul bukunya, At-Iqd Al-Farid
atau kalung Antik. Buku ini berisi tentang gubahan-gubahan
syair yang menggugah hati. Buku ini pun menjadi buah bibir
di kalangan para cendikia. Selain sastra rabbihi juga menulis
tentang sekretaris. Dalam buku ini, rabbihi menuliskan
tentang jenis-jenis jabatan sekretaris yang berkembang pada
masa ia hidup. Jabatan tersebut, banyak dipegang oleh
mereka yang menguasai bidang bahasa. Rabbihi menulis
juga tentang social politik, pemerintahan, militer, dakwah,
etika, biografi, anekdot, maupun hadis. Adapun criteria
syairnya yaitu Ghazal dan Madh.
5. Ibnu Arabi
Muhyiddin Muhammad Ibn Ali Ibn Muhammad Ibn Al-
Arabi Al-Hatimi Ath-Tha’I Al-Andalusi, yang dilahirkan
pada tanggal 27 Ramadhan 560 H atau 7 Agustus 1165 M
Di Murle, Andalusia, Spanyol. Ibnu Arabi Wafat pada
tanggal 28 Rabi’utsani 638 H Atau 16 November 1246 M.
Ibnu Arabi mulai belajar agama dengan usia yang masih
muda. Beliau belajar Al-Quran di bawah bimbingan Ibnu
Safi Al-Lakhimi (Wafat 589/1189) yang mengajarkan
haditsnya. Selama menetap di Seville, Ibnu Arabi dengan
memanfaatkan perjalanannya untuk mengunjungi para sufi
dan sarjana terkemuka. Salah satu kunjungannya yang sangat
mengesankan ialah ketika berjumpa dengan Ibnu Rusyd
(Wafat. 595/1198) Cordoba. Percakapannya dengan Filusuf
besar ini membuktikan kecemerlangannya yang luar biasa
dalam wawasan spiritual dan intelektual dan syairnya banyak
bertujuan Asketisme.
Penyair tersohor kalangan wanita yaitu Ayesah, Hasana Al-
Tamimiyah, Umm Al-Ula, Al-Walladah (seorang wanita
berbakat), Al-Aruziyah wanita yang mahir dalam bidang
retorika, Maria (dari Seville, salah satu guru wanita pada
masa ini, ia mengajarkan ilmu retorika, syair dan
kesusastraan), Hafsah Binti Al-Hajj (selain Terkenal sebagai
wanita cantik, ia berbakat dalam berbagai bidang dan
hidupnya kaya raya).

Anda mungkin juga menyukai