JAHILIYAH
A. Pengertian sastra
سواء كان شعرا أم نثرا، الكالم االنشائي البليغ الذي يقصد به إلى التأ ثيرفي عواطف القراء والسامعين
Artinya : “Yaitu perkataan yang indah dan jelas, dimaksudkan untuk menyentuh jiwa mereka
yang mengucapkan atau mendengarnya baik berupa syair maupun natsr atau prosa. “
Dalam mendefinisikan adab (sastra) para Udaba’(ulama’ adab) memiliki banyak
pendapat, diantaranya:
االدب صياغة فنية لتجربة بشرية
Ungkapan puitis tentang pengalaman manusia
االدب تعبير عن الحياة وسيلته اللغة
Ungkapan puitis tentang pengalaman yang indah dengan menggunakan media bahasa
Dari berbagai macam definisi ini dapat disimpulkan bahwa sastra merupakan seni ungkapan
yang indah.[1]
1. Periodesasi sastra
Sebelum membahas lebih rinci mengenai sejarah perkembangan Adab pada masa
Jahily, disini akan disebutkan terlebih dahulu mengenai periodesasinya. Ada beberapa
pendapat dalam membagi periode sastra, mayoritas membagi menjadi 5 periode, yaitu :
a. al-asr al-jahili, dimulai 2 abad sebelum islam lahir sampai islam lahir.
b. al-Shadr al-Islam,dimulai sejak islam lahir sampai runtuhnya bani umayyah 132 H.
c. al-Shadr al-Abbasi, sejak berdirinya dinasti abbasiyah samapai runtuhnnya kota
Baghdad tahun 656 H.
d. al-Shadr al-Turki al-Ustmani, sejak runtuhnya Baghdad samapai timbulnya
kebangkitan arab di abad modern.
e. al-Shadr al-Hadis (modern), sejak timbulnya nasionalisme bangsa arab.
Perkembangan sastra arab pada masa umayyah tidak lepas dari peran beberapa kota
tempat tumbuh dan berkembangnya sastra. Diantara kota-kota tersebut Hijaz, Najed dan Irak.
Dalam periode umayyah kegiatan penciptaan dan pembacaan puisi semakin
meningkat. Ada dua factor yang menyebabkan perkembangan ini. Pertama, penyebaran islam
awal telah menyebabkan kekuasaan islam meliputi penduduk-penduduk non-arab, banyak
dari mereka yang telah masuk islam. Kedua, para khalifah Umayyah sendiri memang
menggemari puisi, dan mereka member hadia-hadiah besar kepada para penyair yang
menciptakan puisi-puisi pujian bagi mereka atau yang menghasilkan puisi yang indah.
Tema sastra pada masa umayyah adalah Puisi politik (syiir al-siyasi), puisi polemic
(Syiir al-naqoid), puisi cinta (syiir al-ghazal)
Para penyair pada masa umayyah:
Al Akhthal
Al Farazdaq
Jarir
Umar Ibn Abi Rabi’ah
Al Kumait
Ibnu Ruqiyat
Al nabighah al Syaibhani
Prosa pada pasa bani umayyah yaitu Khutbah, Kitabah dan Rasail.
Penyair pada masa umayyah
Zaid Ibnu Abihi
Hajjaj Ibn Yusuf Al-Tsaqafi
DITULIS YAA
FIKRA CANTIKKK