Anda di halaman 1dari 9

Klasifikasi Virus

Klasifikasi virus tergolong cukup banyak, yaitu berjumlah enam. Semuanya


didasarkan pada persamaan ciri yang dimiliki. Ingin tahu lebih lanjut?

1. Klasifikasi virus berdasarkan ada tidaknya selubung pada


nukleokapsid

Terdapat dua kelompok virus dalam klasifikasi ini, yaitu sebagai berikut.

 Virus berselubung yaitu virus yang selubungnya terdiri dari lipoprotein dan
glikoprotein, contohnya Poxyvirus, Herpesvirus, Togavirus, Rhabdovirus, dan
Paramyxovirus.

 Virus telanjang yaitu virus yang tidak memiliki selubung pada


nukleokapsidnya, contohnya Papovirus, Adenovirus, Picornavirus, dan
Reovirus.

2. Klasifikasi virus berdasarkan


jumlah kapsomernya

Terdapat lima kelompok virus dalam


klasifikasi ini, yaitu sebagai berikut.

1. Virus dengan 32 kapsomer,


contohnya Parvovirus.
2. Virus dengan 60 kapsomer,
contohnya Picornavirus.
3. Virus dengan 72 kapsomer, contohnya Papovirus.
4. Virus dengan 162 kapsomer, contohnya Herpesvirus.
5. Virus dengan 252 kapsomer, contohnya Adenovirus.

3. Klasifikasi virus berdasarkan jenis sel inangnya

Berdasarkan jenis sel inangnya, virus dikelompokkan menjadi empat, yaitu sebagai
berikut.

1. Virus penyerang bakteri, misalnya virus T.


2. Virus penyerang tanaman, misalnya TMV dan Tungro.
3. Virus penyerang hewan, misalnya virus rabies dan flu burung.
4. Virus penyerang manusia, misalnya polio, HIV, dan flu.

4. Klasifikasi virus berdasarkan tipe genom dan metode replikasinya

Berdasarkan tipe genom dan replikasinya, virus dibagi menjadi tujuh kelompok, yaitu
sebagai berikut.

1. Virus tipe I memiliki DNA utas ganda dan reproduksinya dengan cara
replikasi, contohnya Herpesvirus.
2. Virus tipe II memiliki DNA utas tunggal dan reproduksinya dengan cara
replikasi, contohnya virus MVM.
3. Virus tipe III memiliki RNA utas ganda dan reproduksinya secara replikasi,
contohnya Reovirus.
4. Virus tipe IV memiliki RNA utas tunggal (+) dan reproduksinya secara
replikasi, contohnya virus polio.
5. Virus tipe V memiliki RNA utas tunggal (-) dan reproduksinya secara
replikasi, contohnya virus rabies.
6. Virus tipe VI memiliki RNA utas tunggal (+) dengan DNA perantara dan
reproduksinya secara transkriptasi balik, contohnya virus AIDS.
7. Virus tipe VII memiliki RNA utas ganda dengan RNA perantara dan
reproduksinya secara transkriptasi balik, contohnya Heparnavirus.

5. Klasifikasi virus berdasarkan jenis asam nukleatnya

Berdasarkan asam nukleatnya, virus dikelompokkan menjadi dua, yaitu sebagai


berikut.

1. Virus DNA yaitu virus yang asam nukleatnya berupa DNA, contoh
Parvovirus.
2. Virus RNA yaitu virus yang asam nukleatnya berupa RNA, contoh
Picornavirus.

6. Klasifikasi virus berdasarkan bentuk dasarnya

Berdasarkan bentuk dasarnya, virus dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu sebagai
berikut.

1. Virus bentuk iksohedral memiliki sumbu rotasi ganda dan tata ruangnya
dibatasi oleh 20 segitiga sama sisi, contohnya virus polio.
2. Virus helikal memiliki satu sumbu rotasi, bentuknya menyerupai batang
panjang, nukleokapsid tidak kaku, dan berbentuk heliks, contohnya virus flu.
3. Virus kompleks memiliki struktur lebih kompleks daripada jenis virus
lainnya, contoh virus cacar.

Manfaat Virus
Mungkin Quipperian bertanya-tanya, apakah benar jika virus bermanfaat? Bukannya
virus selalu merugikan makhluk hidup?
Jika ditinjau dari satu sisi saja, pernyataan di atas memang benar. Akan tetapi, jika
dianalisis kembali sifat, struktur, dan klasifikasinya, ternyata virus masih bisa
dimanfaatkan untuk membantu makhluk hidup. Apa saja manfaatnya?

1. Virus memiliki selubung yang tersusun dari subunit protein. Protein selubung
dari virus ini bisa dimanfaatkan untuk membuat vaksin protein agar terbentuk
respon kekebalan tubuh untuk melawan penyakit.
2. Bisa digunakan untuk terapi gen melalui rekayasa genetika.
3. Pengobatan secara biologis, yaitu dengan melemahkan atau membunuh
bakteri yang bersifat patogen.
4. Ilmuwan dari Inggris berhasil menginokulasi partikel virus dan
mencampurnya dengan senyawa Fe atau besi untuk membuat kapasitor.
5. Sebagai biopestisida, yaitu pestisida biologis di bidang pertanian yang tidak
mencemari lingkungan.
6. Produksi interferon, yaitu senyawa yang
mampu mencegah replikasi virus di dalam inang.
7. Pembuatan hormon insulin, dengan cara
mencangkokkan virus ke dalam gen penghasil
insulin dalam tubuh bakteri agar dihasilkan insulin
dalam jumlah besar.

Penyakit yang Disebabkan oleh


Virus
Adapun penyakit yang disebabkan oleh virus, baik pada manusia, hewan, dan
tumbuhan adalah sebagai berikut.

1. Cacar variola disebabkan oleh virus jenis Orthopoxvirus.


2. Campak disebabkan oleh Morbilivirus.
3. AIDS disebabkan oleh HIV, yaitu Human Immunodeficiency Virus.
4. Flu disebabkan oleh virus influenza atau parainfluenza.
5. Flu burung disebabkan oleh HPAIV yaitu High Pathogenic Avian Influenza
Virus.
6. Rabies disebabkan oleh Rhabdovirus.
7. Tetelo disebabkan oleh virus NCD.
8. Mosaik disebabkan oleh TMV atau Tobacco Mosaic Virus.

Berikut beberapa pembahasan mengenai peranan penting virus yang menguntungkan


bagi kehidupan manusia :

1. Untuk Memproduksi Vaksin


Vaksin berasal dari bahasa latin vacca (sapi) dan vaccinia (cacar sapi). Penghasil
kekebalan yang bersifat aktif terhadap suatu penyakit, sehingga dapat berperan dalam
proses pencegahan atau pun untuk mengurangi pengaruh infeksi yang disebabkan
oleh organisme-organisme secara alami biasa disebut dengan vaksin. Bakteri
pantogen yang telah dilemahkan sehingga tidak mempunyai sifat membahayakan bagi
manusia juga merupakan definisi dari vaksin. Vaksin dapat juga didefinisikan sebagai
organisme-organisme mati atau hasil-hasil dari pemurniannya.

Ketika vaksin disuntikkan ke dalam bagian-bagian tubuh tertentu manusia, maka


bagian-bagian tubuh tertentu akan memproduksi atau pun menghasilkan antitoksin
sehingga sangat diharapkan di kemudian hari dalam tempo waktu tertentu ketika
bakteri yang sesungguhnya melakukan proses penyerangan terhadap bagian-bagian
tubuh, maka bagian-bagian tubuh telah dalam kondisi yang kuat terhadap serangan
tersebut sehingga dampaknya tidak mudah terserang penyakit. Vaksin akan
melakukan proses persiapan sistem imunitas atau kekebalan tubuh pada manusia atau
hewan untuk bisa bertahan terhadap serangan-serangan yang dilakukan oleh patogen
tertentu seperti (bakteri, virus, atau toksin).

Dalam proses perlawanan terhadap sel-sel degenerative (seperti kanker), vaksin juga
bisa membantu sistem kekebalan tubuh. Untuk merangsang sistem imunologi tubuh
untuk membentuk antibodi-antibodi yang spesifik sehingga dapat melindungi bagian-
bagian tubuh dari serangan berbagai macam penyakit yang dapat dicegah dengan cara
melakukan pemberian vaksin. Pemberian vaksin sendiri adalah bertujuan
untuk menstimulasi reaksi atau interaksi kekebalan tanpa menyebabkan
suatu penyakit. Vaksin juga mempunyai berbagai macam jenis sesuai dengan
fungsinya yang secara garis besar sama.(silahkan baca : fungsi dinding sel pada
tumbuhan)

2. Pembuatan Antitoksin
Zat-zat yang berfungsi sebagai pelawan antigen (benda asing yang masuk dalam
bagian-bagian tubuh) dan sebuah antibodi yang memiliki fungsi untuk menetralisir
racun merupakan definisi dari antitoksin. Pada proses pembuatan antitoksin berawal
dari sebuah ide-ide dan gagasan-gagasan cemerlang bahwa penggabungkan antara
DNA yang melekat dan dimiliki oleh virus dengan sebuah gen yang bisa bermanfaat
dan berguna, seperti halnya gen pada manusia yang bisa mengendalikan produksi
antitoksin. Antitoksin juga sangat berguna untuk menetralisir racun, kemudian
antitoksin juga dapat digunakan untuk membunuh bakteri dan mikroogranisme
lainnya.

Dengan demikian nantinya suatu virus yang DNA nya telah dilakukan proses
penggabungan dengan DNA yang melekat pada manusia kemudian akan dilakukan
proses penyambungan dengan DNA yang melekat pada bakteri sehingga proses ini
nantinya akan dapat memproduksi bakteri yang mengandung antitoksin dari manusia
itu sendiri. Pada proses pembelahan diri, bakteri akan melakukannya secara terus-
menerus sehingga bakteri akan membawa sifat campuran yang dimilikinya. (silahkan
baca : bagian-bagian bunga dan fungsinya)

3. Untuk Melemahkan Bakteri


Sebuah DNA virus lisogenik apabila melakukan perusakan terhadap DNA dari
bakteri pantogen (kelompok bakteri parasit yang menimbulkan penyakit pada
manusia, hewan dan tumbuhan), maka akan sangat menguntungkan bagi manusia.
Mengapa bisa demikian? karena akan terjadi proses pelemahan dari bakteri pantogen
sehingga tidak diindikasikan berbahaya bagi kesehatan manusia. Virus dapat dengan
mudah melemahkan sel-sel hidup seperti halnya pada bakteri. Jadi, peran aktif bakteri
pada bagian-bagian tubuh yang merugikan dapat dilemahkan dengan mudah.

Baca juga :

 fungsi fibrinogen
 bahaya hemophilia
 bagian-bagian otak manusia

Mengapa bakteri tidak dapat menginfeksi manusai? Karena virus dapat melakukan
proses perusaka terhadap susunan DNA yang melekat pada bakteri sehingga bakteri
tersebut tidak dapat menginfeksi manusia. Jika DNA yang melekat pada virus
lisogenik masuk ke dalam DNA yang melekat pada bakteri penyebab penyakit, maka
bakteri tersebut menjadi tidak berbahaya. Dengan begitu, kita dapat menyembuhkan
penyakit dengan sangat mudah yang diakibatkan oleh bakteri tersebut. (silahkan baca
: bagian-bagian ginjal)

4. Mengukur Tingkat Radiasi


Radiasi mempunyai pengaruh besar terhadap orang yang berbeda dengan cara yang
berbeda pula. Namun, dasar-dasar yang digunakan oleh tim keselamatan adalah
rontgen tunggal yang diakibatkan oleh paparan sinar gamma atau sinar-x yang
biasanya menghasilkan dosis serap sekitar 1 rad. Paparan, biasanya dapat dinyatakan
dalam satuan rontgen, diukur menggunakan penghitung Geiger dan perangkat terkait.
Penghitung Geiger bisa menghitung seberapa banyak gas yang terkandung akan
terionisasi partikel radiasi yang masuk dalam tubuh, dan mengubah informasi-
informasinya menjadi sinyal elektronik, cara kerjanya seperti halnya alat radar.
Baca juga :

 fungsi sel darah putih


 fungsi hemoglobin

Meski orang tak menyerap semua radiasi yang terpapar padanya, sebagian besar
radiasi akan langsung melewati tubuhnya. Jumlah tertentu suatu energi yang dibawa
dari paparan radiasi biasanya akan diserap jaringan tubuh secara langsung. Virus juga
bisa digunakan sebagai alat pengukur kadar radiasi di suatu tempat. Ini hanya berlaku
bagi spesies virus yang sangat rentan terhadap paparan radiasi dari lingkungan.
Karena sifat rentan terhadap paparan radiasi tersebut, maka virus dapat dijadikan alat
untuk mengukur tingkat radiasi. Besarnya radiasi biasanya memiliki tingkatan yang
sebanding dengan kerusakan yang dilalui oleh virus itu sendiri. (silahkan baca
: bagian-bagian kulit manusia dan fungsinya)

5.Untuk Memproduksi Interferon


Protein yang dihasilkan dari sel-sel normal sebagai respon terhadap infeksi virus
adalah definisi dari interferon. Interferon merupakan hasil produksi secara alami dari
hormon berjenis glikoprotein oleh sel-sel vertebrata akibat rangsangan biologis
seperti virus, bakteri, dan protozoa sebagai sumber rangsangan utama produksi
interferon. Interferon berfungsi sebagai pelindung tubuh dari berbagai jenis penyakit
terutama penyakit yang disebabkan oleh virus. Interferon juga dapat memicu sel-sel
yang terinfeksi oleh bakteri dan sel-sel di sekitarnya untuk menghasilkan zat-zat yang
dapat menghambat proses replikasi virus.

Baca juga :

 sistem ekskresi paru-paru


 alat peredaran darah manusia
 fungsi sel darah merah

Senyawa interferon adalah bagian dari sistem pertahanan tubuh yang bersifat
nonspesifik dan senyawa-senyawa tersebut akan terinduksi pada tahap awal infeksi
virus. Dengan kata lain, pada saat virus memasuki bagian-bagian tubuh tertentu dan
mulai menginfeksi sel-sel tubuh, interferon akan sesegera mungkin dapat terbentuk
sebelum sistem imunitas tubuh yang bersifat spesifik memberikan respon terhadap
infeksi tersebut. Interferon juga mempunyai peran penting dalam proses pengaktifan
sel-sel kekebalan/imunitas tubuh seperti halnya sel-sel yang membunuh secara alami
(biasaya disebut sebagai Natural Killer Cells) dan bagian sel-sel limfosit dan
juga makrofag. Interferon juga bisa digunakan untuk meningkatkan suatu perlawanan
terhadap infeksi-infeksi dan bahkan sel-sel seperti halnya sel tumor dengan cara
mengatur cara-cara penyajian antigen ke limfosit T serta digunakan untukn
meningkatkan kemampuan sel-sel yang telah terinfeksi untuk melakukan proses
perlawanan infeksi-infeksi baru dari suatu virus. (silahkan baca : folikel rambut)

6. Untuk Pembuatan Peta Kromosom


Dalam pembuatan peta kromosom yang sering digunakan bagi dunia kedokteran ialah
virus. Bakteriofag telah digunakan pada teknologi kedokteran sejak lama sebagai
pengenal dan pengidentifikasi bakteri-bakteri patogen. Dalam proses menentukan dan
mengetahui galur-galur bakteri dalam sistem klasifikasinya dapat kita gunakan
patokan yakni ketahanan bahkan kerentanan yang ada pada bakteri terhadap serangan
dari bakteriofag. Sehingga dalam proses untuk menentukan nya harus dengan cara
mengidentifikasi bakteri – bakteri pathogen seperti halnya untuk stafilokokus dan
juga basilus tifoid.( Baca juga : hewan mamalia)

7. Virus Sebagai Alat Diagnosis


Dalam bidang ilmu kesehatan terjadi perkembangan yang sangat pesat, sehingga
dalam pengembangan organisasi, diagnosis digunakan dengan sangat luas seperti
layaknya digunakan dalam definisi medis. Alat-alat perlengkapan diagnosis
didefinisikan sebagai alat-alat yang digunakan oleh para dokter atau tenaga medis
lainnya dimana dengan bantuannya dapat diketahui, ditentukan diagnosa penyakit
seseorang yang telah diperiksa. Ternyata virus juga mempunyai manfaat
besar sebagai alat diagnosis. (silahkan baca : cara berkembang biak hewan)

8. Virus Sebagai Antioksidan


Zat-zat yang mempunyai manfaat sebagai zat penghambat serta pencegah proses
oksidasi merupakan definisi dari antioksidan. Antioksidan juga digunakan
sebagai penetralisir dari terbentuknya radikal bebas dalam tubuh. Antioksidan dapat
menjadi penghambat proses oksidasi walaupun dalam keadaan konsentrasi rendah.
Zat ini dibutuhkan oleh tubuh untuk memerangi pemicu penyakit kronis yaitu radikal
bebas. Antioksidan didefinisikan sebagai senyawa-senyawa yang dapat mencegah sel-
sel dari ancaman bahaya dari radikal bebas oksigen reaktif. Antioksidan dapat di
kategorikan menjadi 2 kategori yakni, endogen dan eksogen. Definisi endogen sendiri
merupakan antioksidan yang berasal dari dalam tubuh. Sedangkan eksogen
didefinisikan sebagai antioksidan yang berasal dari luar tubuh. Virus ternyata juga
punya manfaat besar sebagai antioksidan. Virus dengan teknik rekayasa genetika
(proses penyisipan gen) dapat digunakan sebagai penghasil antioksidan yang dapat
digunakan untuk melawan berbagai jenis penyakit pada manusia.

Anda mungkin juga menyukai