Terdapat dua kelompok virus dalam klasifikasi ini, yaitu sebagai berikut.
Virus berselubung yaitu virus yang selubungnya terdiri dari lipoprotein dan
glikoprotein, contohnya Poxyvirus, Herpesvirus, Togavirus, Rhabdovirus, dan
Paramyxovirus.
Berdasarkan jenis sel inangnya, virus dikelompokkan menjadi empat, yaitu sebagai
berikut.
Berdasarkan tipe genom dan replikasinya, virus dibagi menjadi tujuh kelompok, yaitu
sebagai berikut.
1. Virus tipe I memiliki DNA utas ganda dan reproduksinya dengan cara
replikasi, contohnya Herpesvirus.
2. Virus tipe II memiliki DNA utas tunggal dan reproduksinya dengan cara
replikasi, contohnya virus MVM.
3. Virus tipe III memiliki RNA utas ganda dan reproduksinya secara replikasi,
contohnya Reovirus.
4. Virus tipe IV memiliki RNA utas tunggal (+) dan reproduksinya secara
replikasi, contohnya virus polio.
5. Virus tipe V memiliki RNA utas tunggal (-) dan reproduksinya secara
replikasi, contohnya virus rabies.
6. Virus tipe VI memiliki RNA utas tunggal (+) dengan DNA perantara dan
reproduksinya secara transkriptasi balik, contohnya virus AIDS.
7. Virus tipe VII memiliki RNA utas ganda dengan RNA perantara dan
reproduksinya secara transkriptasi balik, contohnya Heparnavirus.
1. Virus DNA yaitu virus yang asam nukleatnya berupa DNA, contoh
Parvovirus.
2. Virus RNA yaitu virus yang asam nukleatnya berupa RNA, contoh
Picornavirus.
Berdasarkan bentuk dasarnya, virus dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu sebagai
berikut.
1. Virus bentuk iksohedral memiliki sumbu rotasi ganda dan tata ruangnya
dibatasi oleh 20 segitiga sama sisi, contohnya virus polio.
2. Virus helikal memiliki satu sumbu rotasi, bentuknya menyerupai batang
panjang, nukleokapsid tidak kaku, dan berbentuk heliks, contohnya virus flu.
3. Virus kompleks memiliki struktur lebih kompleks daripada jenis virus
lainnya, contoh virus cacar.
Manfaat Virus
Mungkin Quipperian bertanya-tanya, apakah benar jika virus bermanfaat? Bukannya
virus selalu merugikan makhluk hidup?
Jika ditinjau dari satu sisi saja, pernyataan di atas memang benar. Akan tetapi, jika
dianalisis kembali sifat, struktur, dan klasifikasinya, ternyata virus masih bisa
dimanfaatkan untuk membantu makhluk hidup. Apa saja manfaatnya?
1. Virus memiliki selubung yang tersusun dari subunit protein. Protein selubung
dari virus ini bisa dimanfaatkan untuk membuat vaksin protein agar terbentuk
respon kekebalan tubuh untuk melawan penyakit.
2. Bisa digunakan untuk terapi gen melalui rekayasa genetika.
3. Pengobatan secara biologis, yaitu dengan melemahkan atau membunuh
bakteri yang bersifat patogen.
4. Ilmuwan dari Inggris berhasil menginokulasi partikel virus dan
mencampurnya dengan senyawa Fe atau besi untuk membuat kapasitor.
5. Sebagai biopestisida, yaitu pestisida biologis di bidang pertanian yang tidak
mencemari lingkungan.
6. Produksi interferon, yaitu senyawa yang
mampu mencegah replikasi virus di dalam inang.
7. Pembuatan hormon insulin, dengan cara
mencangkokkan virus ke dalam gen penghasil
insulin dalam tubuh bakteri agar dihasilkan insulin
dalam jumlah besar.
Dalam proses perlawanan terhadap sel-sel degenerative (seperti kanker), vaksin juga
bisa membantu sistem kekebalan tubuh. Untuk merangsang sistem imunologi tubuh
untuk membentuk antibodi-antibodi yang spesifik sehingga dapat melindungi bagian-
bagian tubuh dari serangan berbagai macam penyakit yang dapat dicegah dengan cara
melakukan pemberian vaksin. Pemberian vaksin sendiri adalah bertujuan
untuk menstimulasi reaksi atau interaksi kekebalan tanpa menyebabkan
suatu penyakit. Vaksin juga mempunyai berbagai macam jenis sesuai dengan
fungsinya yang secara garis besar sama.(silahkan baca : fungsi dinding sel pada
tumbuhan)
2. Pembuatan Antitoksin
Zat-zat yang berfungsi sebagai pelawan antigen (benda asing yang masuk dalam
bagian-bagian tubuh) dan sebuah antibodi yang memiliki fungsi untuk menetralisir
racun merupakan definisi dari antitoksin. Pada proses pembuatan antitoksin berawal
dari sebuah ide-ide dan gagasan-gagasan cemerlang bahwa penggabungkan antara
DNA yang melekat dan dimiliki oleh virus dengan sebuah gen yang bisa bermanfaat
dan berguna, seperti halnya gen pada manusia yang bisa mengendalikan produksi
antitoksin. Antitoksin juga sangat berguna untuk menetralisir racun, kemudian
antitoksin juga dapat digunakan untuk membunuh bakteri dan mikroogranisme
lainnya.
Dengan demikian nantinya suatu virus yang DNA nya telah dilakukan proses
penggabungan dengan DNA yang melekat pada manusia kemudian akan dilakukan
proses penyambungan dengan DNA yang melekat pada bakteri sehingga proses ini
nantinya akan dapat memproduksi bakteri yang mengandung antitoksin dari manusia
itu sendiri. Pada proses pembelahan diri, bakteri akan melakukannya secara terus-
menerus sehingga bakteri akan membawa sifat campuran yang dimilikinya. (silahkan
baca : bagian-bagian bunga dan fungsinya)
Baca juga :
fungsi fibrinogen
bahaya hemophilia
bagian-bagian otak manusia
Mengapa bakteri tidak dapat menginfeksi manusai? Karena virus dapat melakukan
proses perusaka terhadap susunan DNA yang melekat pada bakteri sehingga bakteri
tersebut tidak dapat menginfeksi manusia. Jika DNA yang melekat pada virus
lisogenik masuk ke dalam DNA yang melekat pada bakteri penyebab penyakit, maka
bakteri tersebut menjadi tidak berbahaya. Dengan begitu, kita dapat menyembuhkan
penyakit dengan sangat mudah yang diakibatkan oleh bakteri tersebut. (silahkan baca
: bagian-bagian ginjal)
Meski orang tak menyerap semua radiasi yang terpapar padanya, sebagian besar
radiasi akan langsung melewati tubuhnya. Jumlah tertentu suatu energi yang dibawa
dari paparan radiasi biasanya akan diserap jaringan tubuh secara langsung. Virus juga
bisa digunakan sebagai alat pengukur kadar radiasi di suatu tempat. Ini hanya berlaku
bagi spesies virus yang sangat rentan terhadap paparan radiasi dari lingkungan.
Karena sifat rentan terhadap paparan radiasi tersebut, maka virus dapat dijadikan alat
untuk mengukur tingkat radiasi. Besarnya radiasi biasanya memiliki tingkatan yang
sebanding dengan kerusakan yang dilalui oleh virus itu sendiri. (silahkan baca
: bagian-bagian kulit manusia dan fungsinya)
Baca juga :
Senyawa interferon adalah bagian dari sistem pertahanan tubuh yang bersifat
nonspesifik dan senyawa-senyawa tersebut akan terinduksi pada tahap awal infeksi
virus. Dengan kata lain, pada saat virus memasuki bagian-bagian tubuh tertentu dan
mulai menginfeksi sel-sel tubuh, interferon akan sesegera mungkin dapat terbentuk
sebelum sistem imunitas tubuh yang bersifat spesifik memberikan respon terhadap
infeksi tersebut. Interferon juga mempunyai peran penting dalam proses pengaktifan
sel-sel kekebalan/imunitas tubuh seperti halnya sel-sel yang membunuh secara alami
(biasaya disebut sebagai Natural Killer Cells) dan bagian sel-sel limfosit dan
juga makrofag. Interferon juga bisa digunakan untuk meningkatkan suatu perlawanan
terhadap infeksi-infeksi dan bahkan sel-sel seperti halnya sel tumor dengan cara
mengatur cara-cara penyajian antigen ke limfosit T serta digunakan untukn
meningkatkan kemampuan sel-sel yang telah terinfeksi untuk melakukan proses
perlawanan infeksi-infeksi baru dari suatu virus. (silahkan baca : folikel rambut)