Anda di halaman 1dari 12

Nama: M.

Fauzan Satya ( 19 )
Kelas : X MIA 2

Virus
A. SEJARAH PENEMUAN VIRUS
Virus pertama kali diartikan sebagai racun, gen yang berpetualang, dan
agen penyebab penyakit.

Beberapa tokoh dalam penemuan virus pertama:

1) Adolf Mayer (1883) - Jerman

Percobaan diawali dari munculnya penyakit

bintik kuning pada daun tembakau.

Ia mencoba menyemprotkan getah tanaman

sakit ke tanaman sehat, hasilnya tanaman

sehat tertular.

2) Dmitri Ivanovski (1892) - Russia

Ia mencoba menyaring getah tanaman yang

sakit dengan filter bakteri sebelum

disemprotkan ke tanaman sehat. Hasilnya,

tanaman sehat tetap tertular.

Ia menyimpulkan bahwa ada partikel yang

lebih kecil lagi dari bakteri yang lolos

saringan yang menularkan penyakit.


3) Martinus W. Beijerinck (1896) - Belanda

Ia menemukan bahwa partikel itu dapat

bereproduksi pada tanaman, tapi tidak pada

medium pertumbuhan bakteri.

Ia menyimpulkan bahwa partikel itu hanya

dapat hidup pada makhluk hidup yang

diserangnya.

4) Wendell M. Stanley (1935) - Amerika

Ia berhasil mengkristalkan partikel tersebut.

Partikel mikroskopis itu lalu dinamai TMV

(Tobacco Mosaic Virus).

B. CIRI UMUM VIRUS


Ciri umum virus antara lain:

1) Ukuran

Virus berukuran mikroskopis (25-300 nm),

dapat diamati dengan mikroskop elektron.

Virus terkecil adalah Poliovirus, virus terbesar

adalah TMV.

2) Sifat

Virus adalah parasit obligat intraseluler,

yaitu hanya dapat hidup pada sel inang


(hospes) yang hidup. Virus bersifat hidup dan

sifat mati.

Sifat hidup (seluler):

- Memiliki asam nukleat namun tidak

keduanya (hanya DNA atau RNA).

- Dapat bereproduksi, namun dengan

replikasi dan hanya dapat dilakukan pada

sel hospes yang hidup.

Sifat mati (aseluler):

- Dapat dikristalkan dan dicairkan.

- Struktur berbeda dengan sel dan tidak

melakukan metabolisme sel.

3) Struktur

Satu struktur partikel virus disebut sebagai

virion. Virus/virion terdiri atas:

a. Asam nukleat, pembawa materi genetik

virus yang digunakan untuk replikasi.

Virus hanya memiliki salah satu asam

nukleat (DNA atau RNA), tidak keduanya.

b. Kapsid, selubung protein di sekitar asam

nukleat yang tersusun atas kapsomer.

Fungsi kapsid:

- Pelindung asam nukleat dari enzim.


- Reseptor virus ketika akan

menginfeksi sel hospes.

- Penghasil protein enzim untuk

menembus membran sel hospes.

Satu kesatuan asam nukleat dan kapsid

disebut nukleokapsid.

c. Sampul (envelope), lapisan tambahan

nukleokapsid yang melindungi dan

membantu virus memasuki hospes.

Sampul virus mengandung:

- Protein dan fosfolipid milik hospes.

- Protein dan glikoprotein milik virus.

d. Selubung ekor, pembungkus ekor yang

terdiri dari cincin berjumlah 12 atau 24.

e. Papan dasar (base plate), tempat jarum

penusuk berupa perpanjangan serabut

ekor yang digunakan saat adsorpsi.

4) Bentuk

Oval, contoh: influenza virus, rabiesvirus,

Silindris, contoh: TMV.

Polihidris, contoh: adenovirus.

Kompleks, contoh: bakteriofage.


C. KLASIFIKASI DAN CONTOH VIRUS
Klasifikasi virus dibuat berdasarkan empat

macam klasifikasi: ketentuan ICTV, asam nukleat,

sampul, dan habitatnya.

Aturan ICTV (International Committee on

Taxonomy of Viruses) dalam klasifikasi virus:

1) Klasifikasi tidak mengikuti klasifikasi

Linneaus (binomial nomenclature).

2) Klasifikasi hanya terdiri dari 4 takson: ordo,

famili, genus dan spesies.

3) Nama ordo diberi akhiran –virales, famili

akhiran –viridae, genus akhiran –virus.

4) Penamaan spesies menggunakan bahasa

Inggris dan kata terakhir ditambahkan virus.

Beberapa famili virus yang telah diketahui:

Famili Spesies

Adenoviridae =adenovirus

Coronaviridae =SARS-CoV, coronavirus

Hepadnaviridae =hepatitis B virus

Herpesviridae =herpesvirus

Orthomyxoviridae =H5N1 virus

Paramyxoviridae =Measles virus, Mumps virus


Papovaviridae =human papillomavirus

Parvoviridae =parvovirus

Poxviridae =human poxvirus

Retroviridae =HIV

Rhabdoviridae =rabies virus

Togaviridae =rubella virus

Berdasarkan asam nukleat, virus terdiri dari:

1) Deoksiribovirus, virus dengan DNA.

Contoh: bakteriofage, Measles virus,

adenovirus, hepatitis B, herpesvirus, poxvirus,

papillomavirus, parvovirus.

2) Ribovirus, virus dengan RNA.

Contoh: TMV, HIV, SARS virus, rabiesvirus,

poliovirus, hepatitis C, rubella virus, H5N1

virus, dan virus pada manusia lainnya.

Klasifikasi berdasarkan asam nukleat menurut

Baltimore:

1) ssDNA (single-stranded DNA)

Yaitu virus dengan DNA berpilin tunggal.

Contoh: adenovirus, herpesvirus.

2) dsDNA (double-stranded DNA)

Yaitu virus dengan DNA berpilin ganda.


Contoh: parvovirus.

3) dsRNA (double-stranded RNA)

Yaitu virus dengan RNA berpilin ganda.

Contoh: reovirus.

4) ssRNA– (single-stranded RNA)

Yaitu virus dengan RNA berpilin tunggal

yang membentuk mRNA menggunakan

enzim RNA polimerase.

Contoh: H5N1 virus, rabies virus.

5) ssRNA+ (single-stranded RNA +)

Yaitu virus dengan RNA berpilin tunggal

yang RNAnya dapat langsung menjadi

mRNA.

Contoh: TMV, rubella virus, coronavirus.

6) ssRNA-RT atau dsRNA-RT (RNA-reverse

transcriptase)

Yaitu virus dengan RNA berpilin tunggal atau

ganda yang membentuk mRNA dengan

mengubah RNA menjadi DNA dengan enzim

transkripsi balik, lalu dibentuk mRNA.

Contoh: HIV (ssRNA-RT), hepatitis B virus

(dsRNA-RT).

Berdasarkan sampul, virus terdiri dari:


1) Virus bersampul, contoh: HIV, herpesvirus,

dan human papillomavirus.

2) Virus telanjang, contoh: Adenovirus,

Papovavirus, Parvovirus dan Reovirus.

Berdasarkan habitat (sel hospes), virus terdiri dari:

1) Virus prokariotik (bakteri)

Contoh: bakteriofage.

2) Virus eukariotik (protista dan fungi)

Contoh: Mycovirus.

3) Virus tumbuhan

Contoh: TMV, TYMV (turnip yellow mosaic

virus), CiLV (citrus leprosis virus).

4) Virus hewan

Contoh: HIV, Measles, influenza, rabies, dll.

D. CARA HIDUP VIRUS

Cara hidup virus adalah replikasi, yaitu memper-


banyak diri pada sel inang yang hidup (hospes),

jika tidak, virus akan mengkristalkan diri.


Reproduksi virus terdiri dari dua siklus, yaitu
siklus litik dan siklus lisogenik.
Virus memiliki mekanisme pembentukan mRNA
berbeda-beda.
1) Pada virus ssRNA-, RNA membutuhkan
enzim RNA polimerase untuk membentuk
mRNA, dimana DNA diubah menjadi RNA.
2) Pada virus ssRNA+, RNA dapat langsung
menjadi mRNA.

3) Pada virus dsRNA-RT dan ssRNA-RT, RNA


diubah terlebih dahulu menjadi DNA dengan
enzim transkripsi balik yang tersebar di
sekitar materi genetik virus, kemudian mRNA
dibentuk menggunakan enzim RNA
polimerase.

E. PERANAN VIRUS
Seluruh virus yang ada adalah vektor penyakit.

Viroid adalah molekul RNA tunggal bebas yang

menjangkiti tumbuhan.
Viroid hanya berupa molekul RNA tanpa kapsid,

namun menyebabkan penyakit seperti virus.

Prion adalah molekul RNA tunggal bebas yang

menjangkiti sistem saraf hewan atau manusia.

Prion hanya berupa molekul RNA tanpa kapsid,

yang menyebabkan penyakit pada sistem saraf.

Peran menguntungkan virus bagi manusia:

1) Vektor rekayasa genetika

Virus dapat direkayasa dengan disisipi gen

yang menguntungkan, sehingga virus dapat

menjadi pembawa/vektor.

2) Melemahkan bakteri patogen

Bakteri yang disisipi virus akan membentuk

profage yang bersifat tidak ganas, sehingga

sifat patogen menjadi lemah.

3) Pembuatan vaksin

Vaksin adalah antigen (virus) yang telah

lemah atau hilang patogenitasnya dan dapat

merangsang ingatan imunologis dan

pembentukan antibodi dan interferon

tubuh secara alami.

Contoh vaksin: vaksin polio salk, vaksin polio

oral (OPV), vaksin rabies, vaksin hepatitis B,


vaksin influenza, vaksin cacar, dan vaksin

MMR (Measles, Mumps, Rubella).

F. PENCEGAHAN TERHADAP VIRUS


Virus bersifat patogen saat:

1) Virus melakukan fase lisis/pelepasan

sehingga sel mengalami kematian.

2) Produksi toksin oleh sel yang terjangkit.

3) Adanya komponen toksik yang dimiliki virus,

misalnya sampul virus.

Tubuh secara alami membentuk pertahanan

berupa interferon yang memperingatkan sel-sel

tubuh akan bahaya dari virus.

Akan tetapi, kecepatan pembentukan interferon

tidak sebanding dengan replikasi virus, sehingga

virus masih dapat menjangkiti sel-sel tubuh.

(akan dipelajari di Biologi 3)

Pencegahan terhadap penyakit yang

disebabkan virus pada umumnya adalah dengan

menjaga agar kekebalan tubuh tidak turun.

Pencegahan terhadap virus antara lain:

1) Memiliki gaya hidup dan pola makan baik.

2) Melakukan vaksinasi terhadap penyakit.

3) Tidak melakukan kontak cairan dengan


orang/hewan yang terjangkit virus, karena

virus dapat disebarkan melalui cairan tubuh.

Anda mungkin juga menyukai