Anda di halaman 1dari 21

Kelompok 3

XI MIPA 10

BENEDICTA PUJI ANGESTI RAHAYU (4)

ICHA RAHMAWATI (14)

MUHAMMAD HASSAN NAUFAL ZAYYAN (19)

PRIMUS PUTRA PRIMA (27)

*supaya scroll cepat,


bisa menggunakan tombol
PgUp (naik) dan PgDn (turun)

VIRUS

PENGERTIAN VIRUS

Virus adalah mikroorganisme patogen yang hanya dapat bereplikasi di dalam sel makhluk
hidup karena mereka tidak memiliki perlengkapan seluler untuk bereproduksi sendiri.
Dinamakan bagian dari mikroorganisme karena merupakan makhluk hidup dengan ukuran
hanya beberapa mikro atau mungkin lebih kecil dari itu, karena 1 mikron sama dengan 0,001
mm. Virus membutuhkan sel inang untuk bereproduksi, karena itu virus dapat dikatakan
sebagai parasit. Pertama kali diartikan sebagai racun, gen yang berpetualang, dan agen
penyebab penyakit.

SEJARAH VIRUS

1. D. Iwanowsky (1892) dan M. Beyerinck (1899) ilmuan yang menemukan virus


sewaktu meneliti penyakit mozaik pada daun tembakau.
2. W. M. Stanley (1935) berhasil mengkristalkan virus penyebab penyakit mozaik daun
tembakau (virus TVM).

CIRI – CIRI VIRUS

 Aseluler, bukan sel dan lebih kecil dari bakteri.


 Berukuran sangat kecil sekitar 25 – 300 nm, hanya dapat diamati dengan mikroskop
elektron.
 Merupakan suatu makhluk metaorganisme (atau bentuk peralihan antara benda mati
atau memiliki sifat yang dapat dikristalkan dan makhluk hidup atau dapat berkembang
biak).
 Hanya dapat hidup dan berkembang biak pada sel hidup atau dikenal juga sebagai
parasit intraseluler obligat.
 Hanya memiliki satu jenis asam nukleat (DNA atau RNA) yang diselubungi oleh
kapsid atau selubung protein.
 Dapat bereproduksi, namun dengan replikasi dan hanya dapat dilakukan pada sel
hospes yang hidup.
 Memiliki beberapa bentuk tubuh (memanjang, bentuk T, bentuk silindris, bentuk
bulat, bentuk oval, bentuk polihidris).

STRUKTUR VIRUS

Satu struktur partikel virus disebut sebagai virion,


yang terdiri atas:

1. Kapsid, merupakan selubung protein di


sekitar asam nukleat yang tersusun atas
kapsomer.

Fungsi Kapsid :

 Pelindung asam nukleat dari enzim.


 Reseptor virus ketika akan menginfeksi
sel hospes.
 Penghasil protein enzim untuk
menembus membran sel hospes.

Satu kesatuan asam nukleat dan kapsid disebut nukleokapsid.

Asam Nukleat, pembawa materi genetik virus untuk replikasi. Hanya mem[unyai satu nukleat
yaitu DNA atau RNA.

2. Sampul, merupakan laipsan tambahan nukleokapsid yang mengandung dan membantu


virus memasuki hospes. Sampul mengandung protein dan fosfolipd milik hospes dan juga
milik virus. Trerdapat di virus oval.
3. Selubung ekor, merupakan pembungkus ekor yang terdiri dari cincin berjumlah 12 atau
24.
4. Lempeng / papan dasar, merupakan tempat penusuk berupa perpanjangan serabut ekor
yang digunakan saat adsorpsi.

KLASIFIKASI VIRUS

Klasifikasi virus dibuat berdasarkan empat macam klasifikasi: ketentuan ICTV, asam nukleat,
sampul, dan habitatnya.

Aturan ICTV (International Committee on Taxonomy of Viruses) dalam klasifikasi virus


yaitu:

 Klasifikasi tidak mengikuti klasifikasi Linneaus (binomial nomenclature).


 Klasifikasi hanya terdiri dari 4 takson.
 Nama ordo diberi akhiran –virales, famili akhiran –viridae, genus akhiran –virus.
 Penamaan spesies menggunakan bahasa Inggris dan kata terakhir ditambahkan virus.

Beberapa famili yang diketahui menurut ketentuan ICTV:

1. Famili Adenoviridae

Adenoviridae adalah keluarga virus yang memiliki inang vertebrata. Bentuk virus ini
ikosahedral dengan diameter virion 70-100 nm dan genom 36-38kb. Adenoviridae memiliki
dua genus yaitu Mastadenovirus dan Aviadenovirus. Jenis virus ini pertama kali ditemukan
oleh Rowe pada tahun 1953. Famili Adenoviridae terdiri dari lima genera. Adenovirus
manusia bersama-sama dengan adenovirus lain yang menginfeksi mamalia termasuk dalam
genus Mastadenovirus , sedangkan adenovirus burung, domba, sapi, katak, dan ikan
dikelompokkan ke dalam genera terpisah Aviadenovirus , Atadenovirus , Siadenovirus , dan
Ichtadenovirus.

2. Famili Coronaviridae

Coronaviridae adalah keluarga dari virus RNA dengan untaian tunggal, amplop virus, dan
sense-positif. Genom virus ini panjangnya 26-32 kb. Species yang paling dikenal dalam
famili ini adalah SARS-CoV dan coronavirus.

3. Famili Hepadnaviridae

Hepadnaviridae adalah keluarga virus. Manusia, kera, dan burung berfungsi sebagai inang
alami. Saat ini ada 18 spesies dalam keluarga ini, dibagi di antara 5 genera. Anggota yang
paling terkenal adalah hepatitis B virus. Penyakit yang terkait dengan keluarga ini
meliputi:infeksi hati , seperti hepatitis, karsinoma hepatoseluler (infeksi kronis), dan sirosis.
Ini adalah satu-satunya famili dalam ordo Blubervirales.

4. Famili Herpesviridae

Herpesviridae adalah keluarga besar virus DNA yang menyebabkan infeksi dan penyakit
tertentu pada hewan dan manusia. Anggota keluarga ini juga dikenal sebagai virus herpes.

5. Famili Orthomyxoviridae

Orthomyxoviridae adalah famili virus RNA yang meliputi tujuh genera: Alphainfluenzavirus,
Betainfluenzavirus, Deltainfluenzavirus, Gammainfluenzavirus, Isavirus, Quaranjavirus, dan
Thogotovirus. Empat genera pertama dapat menyebabkan influenza pada vertebrata,
termasuk burung (lihat juga flu burung), manusia dan mamalia lainnya. Isavirus menginfeksi
ikan salmon; thogotovirus menginfeksi artropoda, seperti nyamuk.

6. Famili Paramyxoviridae

Paramyxoviridae adalah keluarga virus yang memiliki genom RNA utas negatif dan tidak
bersegmen. Karakteristik virus ini adalah memiliki amplop yang tersusun dari lipoprotein
yang menyelubungi nukleokapsid yang berbentuk heliks. Paramyxoviridae ditemukan hanya
pada hewan berdarah panas. Beberapa species yang terkenal adalah Measles virus dan
Mumps virus.

7. Famili Papovaviridae

Sala satu species yang terkenal didalam famili ini adalah human papillomavirus.

8. Famili Parvoviridae

Parvovirus adalah famili virus hewan yang merupakan famili Parvoviridae. Mereka memiliki
genom DNA untai tunggal linier yang biasanya mengandung dua gen yang mengkodekan
protein inisiator replikasi, yang disebut NS1, dan protein pembuat kapsid virus. Salah satu
contoh species dari famili ini adalah parvovirus.

9. Famili Poxviridae

Poxviridae adalah famili virus DNA beramplop yang termasuk golongan kelas I dalam
klasifikasi Baltimore. Poxviridae memiliki DNA untai ganda dengan morfologi yang besar
dan komplek, serta tidak bersegmen.

Anggota dari Poxviridae diantaranya adalah Orthopoxvirus, Parapoxvirus, Leporipoxvirus,


Avipoxvirus, Molluscipoxvirus, Yatapoxvirus, Capripoxvirus, dan Suipoxvirus. Smallpox
yang menyebabkan cacar pada manusia termasuk dalam genus Orthopoxvirus. Kini smallpox
telah dimusnahkan, dan imunisasi untuk pencegahan smallpox sudah tidak diberikan lagi.

Virus lain yang termasuk dalam Orthopox diantaranya bufallopox, human monkeypox, dan
cowpox. Ketiga virus ini memiliki inang hewan, tetapi dapat menginfeksi manusia dan
menyebabkan lesi pada kulit.

10. Famili Retroviridae

Retrovirus merupakan salah satu famili virus yang terdiri dari satu benang tunggal RNA
(bukannya DNA). Setelah menginfeksi sel, virus tersebut akan membentuk replika DNA dari
RNA-nya dengan menggunakan enzim reverse transcriptase.

Terdapat pada kera-kera kecil, atau kera besar macam gorila atau simpanse yang ada di benua
Afrika, serta orangutan yang ada di Sumatra dan Kalimantan. Salah satu species yang
terkenal adalah HIV.

11. Famili Rhabdoviridae

Rhabdoviridae adalah keluarga virus yang berada dalam filum Negarnaviricota, kelas
Monjiviricetes, dan ordo Mononegavirales. Materi genetiknya berupa RNA utas tunggal
dengan sense negatif sehingga diklasifikasikan dalam grup V pada klasifikasi Baltimore.
Salah satu species yang terkenal adalah rabies virus.

12. Famili Togaviridae


Famili Togaviridae mencakup dua genera, Alphavirus dan Rubivirus. Semua virus dalam
famili Togaviridae yang merupakan patogen hewan atau zoonosis termasuk dalam genus
Alphavirus , sehingga hanya sifat alphavirus yang akan dijelaskan. Alphavirus selanjutnya
dipisahkan menjadi kelompok Dunia Baru atau Dunia Lama. Salah satu species yang terkenal
adalah rubella virus.

Berdasarkan asam nukleat, virus terdiri dari:

1. Deoksiribovirus, virus dengan DNA.

Contohnya yaitu bakteriofage, measles virus, adenovirus, hepatitis B, herpesvirus, poxvirus,


papillomavirus, dan parvovirus.

2. Ribovirus, virus dengan RNA.

Contohnya yaitu TMV, HIV, SARS virus, rabiesvirus, poliovirus, hepatitis C, rubella virus,
H5N1 virus, dan virus pada manusia lainnya.

Berdasarkan sampul virus terdiri dari:

1. Virus bersampul, contoh: HIV, herpesvirus, dan human papillomavirus.


2. Virus telanjang, contoh: Adenovirus, Papovavirus, Parvovirus dan Reovirus.

Berdasarkan habitat (sel hospes), virus terdiri dari:

1. Virus prokariotik (bakteri). Contoh: bakteriofage.


2. Virus eukariotik (protista dan fungi). Contoh: Mycovirus.
3. Virus tumbuhan. Contoh: TMV, TYMV (turnip yellow mosaic virus), CiLV (citrus
leprosis virus).
4. Virus hewan. Contoh: HIV, Measles, influenza, dan rabies.

ARCHAEBACTERIA

PENGERTIAN

Archaebacteri adalah sel-sel paling awal (kuno) yang memiliki kedekatan dengan
organisme eukariotik (memiliki membran inti sel). Istilah Archaebacteria berasal dari bahasa
Yunani, yaitu dari kata archaio yang berarti kuno. Archaebacteria merupakan organisme
tertua yang hidup di bumi. Archaebacteria hidup dengan lingkungan ekstrem yang diduga
lingkungan kehidupan awal bumi.

Archaebacteria atau disebut juga dengan bakteri purba merupakan organisme yang
metabolisme energi khasnya membentuk gas metana (CH4) dengan cara mereduksi karbon
dioksida (CO2). Archaebacteria bersifat anaerobik dan kemosintetik dengan dinding selnya
yang tidak mengandung peptidokglikan, namun membran plasmanya mengandung lipid.

Archaebacteria dapat hidup di tempat yang ekstrim, seperti pada sumber air panas dengan
temperatur 92ᴼC hingga tempat yang hampir beku di Antartika. Archaebacteria juga dapat
ditemukan pada tempat-tempat dengan kadar asam atau kadar garam yang sangat tinggi.

CIRI – CIRI

 Ukurannya sekitar 1/10 mikrometer hingga 15 mikrometer.


 Bertahan di asam, lingkungan air garam atau alkali, beberapa bisa menahan tekanan
lebih dari 200 atmosfer.
 Membran selnya tersusun atas lemak, berupa ikatan eter dan unit isoprene.
 Selnya bersifat prokariotik (tidak mempunyai membran inti).
 Lipida bercabang pada membran sel.
 Dinding sel terdiri atas polisakarida dan protein bukan peptidoglikan.
 Tidak mempunyai RE (Retikulum Endoplasma), mitokondria, lisosom dan badan
golgi.
 Ribosomnya mengandung beberapa jenis RNA polymerase.
 Archaebacteria mengandung asam nukleat berupa RNA.
 Reproduksi dengan cara pembentukan tunas, pembelahan biner dan fragmentasi.
 Sensitif terhadap toksin difteri.
 Hidup secara koloni (berkelompok) dan soliter (sendiri).
 Beberapa spesies Archaebacteria mempunyai flagela untuk bergerak.
 Sebagian besar bersifat anaerob, tetapi ada juga beberapa spesies bersifat aerob,
anaerob fakultatif dan anaerob obligat.

STRUKTUR TUBUH

 Flagella atau Falgelum: Flagella sebagai filamen yang menonjol dari sel bakteri dan
terdiri dari protein.
 Kapsul: Bakteri memiliki lendir yang kental dan tebal yang menutupi dinding sel.
 Dinding Sel: Dinding sel bakteri adalah struktur yang kompleks dan berfungsi
sebagai penentu bentuk sel yang terdiri dari mucopolysaccharides dan peptidoglikan.
 Membran Plasma: Membran plasmanya bersifat selektif permeabel, yaitu hanya
molekul atau zat tertentu yang dapat ditransfer. Terdiri dari lapisan fosfolipid dan
protein
 Sitoplasma: Sitoplasma bertindak sebagai tempat reaksi kimia untuk sel. Terdiri dari
80% air, protein, asam nukleat, lemak, karbohidrat, ion anorganik, dan kromatofor
 Ribosom: Ribosom dibentuk dalam bentuk RNA halus dan butiran protein yang
berkontribusi terhadap kelangsungan hidup bakteri selama sintesis protein.
 Klorosom: Klorosom adalah struktur di bawah membran plasma, mengandung
pigmen klorofil dan pigmen lain yang berperan dalam fotosintesis.
 Vakuola Gas: Vakuola gas memungkinkan bakteri mengapung di permukaan air dan
mendapatkan cahaya. Vakuola gas hanya dimiliki oleh bakteri air yang bersifat
fotosintesis.
 Plasmid yakni Sirkular DNA dapat diwariskan dengan membawa gen tertentu.
Plasmida berada di sitoplasma.
 Bahan nuklir (kromosom DNA): DNA adalah bahan genetik (pembawa) yang
disebut kromosom atau inti bakteri.
 Mesosom: Bertindak sebagai pembangkit energi, adalah pusat pembentukan dinding
sel baru dan pembelahan sel.

SISTEM REPRODUKSI

Bakteri umumnya bereproduksi secara seksual atau bereproduksi secara aseksual. Selain itu,
bakteri juga berkembang biak dengan bertukar materi genetik dengan bakteri lain. Proses
transfer materi genetik ini juga disebut dengan rekombinasi parasexual atau genetik.
Pertumbuhan bakteri, yaitu pembelahan sel dalam koloni bakteri, meningkatkan jumlah
koloni dengan cepat.

Archebacteria berkembang biak melalui pembelahan biner, pembentukan tunas, dan


fragmentasi, berikut penjelasannya :

 Perpecahan Biner: Dalam pembelahan biner, bakteri membelah langsung dari satu
sel menjadi dua sel, empat sel, delapan sel, enam belas sel, dan seterusnya.
 Formasi tunas (Cyanophyta atau ganggang biru-hijau): Bakteri membentuk tunas
dalam bentuk ranting dan akhirnya mengendap membentuk bakteri baru. Dapat
ditemukan di keluarga Sreptomycetaceae.
 Fragmentasi (Cyanophyta atau ganggang biru-hijau): Fragmentasi adalah pemutusan
bagian tubuh yang dapat membentuk individu baru. Biasa terjadi pada alga dalam
bentuk benang, dan dapat ditemukan di osilator.

KLASIFIKASI

Archaebacteria meliputi organisme autotrof dan heterototrof. Kingdom Archebacteria


dikelompokkan lagi menjadi 5 filum, yaitu :

1. Crenarchaeota :
banyak ditemukan di lingkungan laut. Crenarchaeota termasuk dalam
hyperthermophiles, thermophiles, dan thermoacidophiles.
2. Euryarchaeota :
merupakan bagian yang sering diteliti dan sebagian besar termasuk dalam bakteri
halophiles dan metanogenik.

3. Thaumarchaeota
meliputi ammonia-oksidasi archaea dan yang diketahui dengan metabolisme energy.

4. Korarchaeota
Jenis korarchaeota diperoleh dari sampel mata air panas di Taman Nasional
Yellowstone.

5. Nanoarchaeota
Jenis nanoarchaeota juga berasal dan hidup di lingkungan dengan suhu tinggi. Jenis
ini belum bisa terdeteksi dalam kultur murni, selama ini mereka hanya terdeteksi
dalam kultur laboratorium campuran.
BAKTERI

Bakteri merupakan bagian dari kingdom Monera. Bakteri adalah makhluh hidup prokariotik
yang artinya belum memiliki membran inti dan sistem endomembran, dan bersel tunggal
(uniseluler), yang artinya bakteri hanya tersusun atas sel itu sendiri. Filum dari bakteri yang
paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari hari adalah antara lain

1. Actinobacteria,
2. Firmicutes,
3. Cyanobacteria, dan
4. Proteobacteria,

1. Aktinobakteria
Bacteria adalah filum after yang beranggotakan bakteri gram positif. Filum bakteri ini
beranggotakan bakteri membentuk berkas-berkas mirip hifa serta menghasilkan antibiotik.

Kebanyakan actinobacteria ditemukan di tanah namun juga ada yang tinggal di dalam
tumbuhan dan hewan serta beberapa hidup sebagai patogen seperti Mycobacterium.
Actinobacteria mampu hidup dalam lingkungan yang rendah nutrisinya, dan kemampuannya
untuk mengonsumsi dan mencerna selulosa, menjadikan Actinobacteria berperan penting
untuk proses dekomposisi zat seperti selulosa dan zat kitin. Actinobacteria banyak hidup
pada lingkungan dengan pH lebih dari 6\

dalam actinobacteria terdapat beberapa kelas yaitu

1. Rubrobacteria
 R. xylanophylus
 R. calidifluminis
 R. naiadicus
 R. taiwanesis
 R. radiotolerans
 R. aplysinae
 R. bracarensis
2. Thermoleophilia
Bakteri yang bisa hidup dalam dalam suhu yang tinggi termasuk bakteri arkaik atau
archaebacteria
 Sulfolobus solfataricus
 Sulfolobus acidocaldarius
3. Coriobacteriia
 Ordo Coriobacteriales
◦ Famili Coriobacteriaceae
▪ Genus Coriobacterium
 Spesies Coriobacterium glomerans
 Spesies Pyrrhocoris apterus
 Spesies Atopobium
berbentuk batang atau berbentuk elips (Contoh: Atopobium vaginae)
 Spesies Olsenella
 Spesies Cryptobacterium
Contoh Cryptobacterium curtum (Satu-satunya spesies yang ada)

4. Acidimicrobiia
 Ordo Acidimicrobiales
◦ Famili Acidimicrobiaceae
▪ Genus Acidimicrobium
 Spesies Acidimicrobium ferooksidaans
▪ Genus Ferrimicrobium
 Spesies Ferrimicrobium acidiphilum
▪ Genus Ferrithrix
 Spesies Ferrithrix thermotolerans

5. Nitriliruptoria
 Ordo Egibacterales
◦ Famili Egibacteraceae
▪ Genus Egibacter
 Spesies Egibacter rhizosphaeraea
Bakteri halofilik atau hidup dalam daerah garam tinggi alkafilik atau bisa
tinggal di lingkungan dengan kadar alkali tinggi tidak berspora dan tidak
bisa bergerak

 Ordo Euzebyales
◦ Familiki Euzebyaceae
▪ Genus Euzebya
 Spesies Euzebya tangerina

 Ordo Egicoccales
◦ Famili Egicoccaceae
▪ Genus Egicoccus
 Spesies Egicoccus halophilus
Bakteri halofilik atau hidup di daerah bergaram tinggi, tidak berspora, dan
tidak dapat bergerak. Juga gram positif.
6. Actinobacteria (Class)
 Ordo Acidothermales
◦ Famili Acidothermaceae
▪ Genus Acidothermus
 Spesies Acidothermus cellulotycus
dari gram positif dan adalah satu-satunya bakteri yang ada pada genus
Acidothermus
 Ordo Actinomycetales
Merupakan genus bakteri bercirikan bakteri anaerob memiliki miselia dengan pola
bercabang dan berfilamen. Genus bakteri ini bisa berbentuk batang ( bacillus) atau
kokus/coccus (seperti kepompong/telur ulat) dan juga bisa berbentuk spora pada hifa-
hifanya. Ordo ini berperan sebagai patogen dan juga bisa digunakan sebagai
antibiotik.

Actinomycetales bisa ditemukan pada materi-materi yang membusuk, seperti bangkai


hewan dan tumbuhan. Namun juga bisa ditemukan di dalam makhluk hidup seperti
manusia dan hewan dan juga tumbuhan. Bakteri ini melakukan simbiosis untuk
fiksasi nitrogen dengan lebih dari 200 spesies tanaman bakteri ini juga bertanggung
jawab untuk produksi agen biokontrol dan juga beberapa penyakit pada tumbuhan.

Actinomycetales bisa ditemukan pada saluran urogenital manusia dan juga saluran
pencernaan seperti mulut tenggorokan dan saluran gastrointestinal seperti lambung
,usus halus, dan usus besar dalam bentuk Helicobacter sehingga tidak menyebabkan
penyakit pada inangnya yaitu manusia. Mereka juga banyak digunakan dalam dunia
kedokteran dan medis, juga dalam aplikasi botanis dan dan juga banyak digunakan
untuk antibiotik dan pestisida.

Microbial yang berasal dari ordo actinomycetales adalah Streptomiycin,


Actinomycin, dan Streptothricin.

◦ Famili Actinomycetaceae
▪ Genus Actinomyces
 Spesies Actinomyces israelii

 Ordo Actinopolysporales
◦ Famili Actinopolysporaceae
▪ Genus Actinopolyspora
 Spesies Actinopolyspora alba
 Spesies Actinopolyspora algeriensis
 Spesies Actinopolyspora halophila
 Spesies Actinopolyspora lacussalsi
▪ Genus Haloactinomyces
 Spesies Haloactinomyces albus
▪ Genus Halopolyspora
 Spesies Halopolyspora alba
 Spesies Halopolyspora algeriensis

 Ordo Mycobacteriales
◦ Famili Segniliparaceae
▪ Genus Segniliparus
 Spesies Segniliparus rotundus
 Spesies Segniliparus rugosus
◦ Famili Mycobacteriaceae
▪ Genus Mycobacterium
 Spesies Mycobacterium tubercolosis (penyebeb penyakit TBC pada paru-
paru)
 Spesies Mycobacterium absscessus
 Species Mycobacterium immunogenum
▪ Genus Bactoderma
 Spesies Bacteroderma rosea
 Spesies Bacteroderma rosea
▪ Genus Stibiobacter
 Species Stibiobacter senarmontii
◦ Famili Nocardiaceae
Nocardiaceae adalah keluarga actinomycetes aerobik tidak memerlukan nutrisi
khusus gram positif yang umumnya bisa ditemukan di tanah dan perairan.
Nocardiaceae bisa ditemukan dalam bentuk kokobasili dan berfilamen, dan
kadang-kadang terpecah-pecah dan berpalisade (bergerombol sejajar membentuk
banjar-banjar mikroorganisme). Loker di Asia e yang berfilamen tumbuh seperti
pada pola hifa pada fungi.

Nocardiaceae bisa mengurangi kadar hidrokarbon dalam tanah. Oleh karena itu,
Nocardiaceae sering digunakan untuk agen bioremediasi tanah

▪ Genus Aldersonia
 Spesies Aldersonia kunmingensis
▪ Genus Antrihabitans
 Spesies Antrihabitans stalactiti

▪ Genus Hayosella
 Spesies Hoyosella altamirensis
 Spesies Hoyosella rhizosphaerae
 Spesies Hoyosella subflava

▪ Genus Millisia
 Spesies Millisia brevis

▪ Genus Nocardia
 Spesies Nocardia abscessus
 Spesies Nocardia aciditolerans
 Spesies Nocardia acidivorans
 Spesies Nocardia globerula

▪ Genus Rhodococcus
 Spesies Rhodococcus olei
 Spesies Rhodococcus opacus
 Spesies Rhodococcus oryzae
2. Firmicutes
Merupakan filum bakteri yang sebagian besar memiliki struktur dinding sel gram positif.
Beberapa pengecualian untuk Megasphaera, Pectinatus, Selenomonas dan Haemophilus yang
memiliki dinding gram negatif. Ciri-ciri Firmicutes lainnya yaitu adalah kelompok rendah
G+C memiliki bentuk sel bulat yang disebut kokus atau seperti batang (basilus).

Manfaat bakteri firmicutes bagi tubuh adalah mereka menyebabkan tubuh menyerap banyak
lebih banyak kalori sehingga tidak ada kalori yang berlebihan atau tertumpuk. Macam-
macam kelas:

1. Bacilli
2. Clostridia
3. Erysipelotrichia
4. Limnochordia
5. Negativicutes
6. Thermolithobacteria
7. Tissierellia

1. Bacilli

Bacillus adalah kelas taksonomi bakteri yang mencakup dua ordo, Bacillales dan
Lactobacillales, yang mengandung beberapa patogen terkenal seperti Bacillus anthracis
(penyebab antraks). Basil hampir secara eksklusif merupakan bakteri gram positif.

Ordo
 Bacillales

Famili
◦ Alicyclobacillaceae
Alicyclobacillaceae adalah keluarga bakteri Gram-positif. Semua anggota famili
ini bersifat aerobik dan membentuk endospora.

Alicyclobacillus adalah genus terbesar di Alicyclobacillaceae, dengan lebih dari


20 spesies yang diterbitkan secara sah. Spesies ini semuanya asidofilik dan
memiliki endospora tahan panas. Banyak spesies adalah organisme tanah yang
umum. Spesies Alicyclobacillus tertentu (terutama A. acidoterrestris) telah terlibat
dalam pembusukan jus buah yang dipasteurisasi.

Genus
 Alicyclobacillus

Alicyclobacillus adalah genus bakteri Gram-variabel, berbentuk batang,


pembentuk spora. Bakteri mampu tumbuh dalam kondisi asam, sedangkan
spora mampu bertahan dari prosedur pasteurisasi yang khas. Alycilobacillus
digunakan sebagai standa pasteurisasi makanan karena ketahanannya pada
proses pasteurisasi. Hal ini supaya memastikan makanan yang dipasteurisasi
bebas dari mikroorganisme dan spora.
Alycyclobacillus acidoterrestris

Spesies
 Alycyclobacillus acidoterrestris
Alicyclobacillus acidoterrestris adalah spesies bakteri Gram positif, sangat
aerobik. Bakteri ini bersifat asidofilik dan menghasilkan endospora. Ini
pertama kali diisolasi dari tanah.

 Alicyclobacillus aeri, Alycyclobacillus ferooxydans, Aclycyclobacillus


tolerans
Merupakan spesies Alycyclobacillus yang bisa mengoksidasi besi dan
sulfur.
 Alycyclobacillus cellulosilyticus
Spesies bakteri acidophilic, thermophilic, sangat aerobik. Bakteri Gram
pewarnaan negatif dan menghasilkan endospora. Ini pertama kali "diisolasi
dari potongan potongan kayu Jepang yang dikukus dari pabrik kayu di
Gob, Wakayama Jepang.

 Effusibacillus
Spesies
 Effusibacillus consociatus
 Effusibacillus lacus
 Effusibacillus pohliae
 Kyrpidia
Spesies
◦ K. spormannii
◦ K. tusciae
 Tumebacillus
Species
◦ T. algifaecis
◦ T. avium
◦ T. flagellatus
◦ T. ginsengisoli --> Banyak hidup pada tanaman ginseng

◦ Bacillaceae
Bacillaceae adalah keluarga Gram-positif, heterotrofik, bakteri berbentuk batang
yang dapat menghasilkan endospora. Anggota motil dari keluarga ini dicirikan
oleh flagela peritrichous. Beberapa Bacillaceae bersifat aerobik, sementara yang
lain bersifat fakultatif atau anaerob ketat. Sebagian besar tidak bersifat patogen,
tetapi spesies Bacillus diketahui menyebabkan penyakit pada manusia.

Genus
▪ Aeribacillus
Spesies
 Aeribacillus pallidus

▪ Alkalibacillus
Spesies
 Alkalibacillus haloalkaliphilus
 Alkalibacillus halophilus
 Alkalibacillus filiformas

▪ Alkalihalobacillus
Genus bakteri ini banyak dirtemukan dari isolasi tanah yang ber-pH tinggi
atau bergaeram tinggi. Dari namanya, Alkali artinya alkali, atau ber-pH tinggi,
dan halo artinya garam. Sehingga bila digabung namanya, didapatkan makna
organisme yang bisa tinggal pada lingkungan bergaeram tinggi/atau pada
kondisi alkali
Spesies
 Alkalihalobacillus alcalophilus
 Alkalihalobacillus gibsonii
 Alkalihalobacillus pseudofirmus

▪ Amphibacillus
Spesies
 Amphibacillus xylanus
 Amphibacillus cookii
 Amphibacillus fermentum

◦ Listeriaceae
Genus
▪ Brochothrix
Spesies
 Brochothrix campestris
 Brochothrix thermosphacta

▪ Listeria
Listeria adalah genus bakteri yang bertindak sebagai parasit intraseluler pada
mamalia. Hingga tahun 1992, 10 spesies diketahui, masing-masing berisi dua
subspesies. Pada tahun 2020, 21 spesies telah diidentifikasi. Genus ini
diberikan nama setelah pelopor bedah steril Inggris, Joseph Lister, pada tahun
1940. Spesies Listeria adalah Gram-positif, berbentuk batang, dan anaerobik
fakultatif, dan tidak menghasilkan endospora. Patogen utama manusia dalam
genus Listeria adalah L. monocytogenes. Biasanya penyebab penyakit bakteri
listeriosis yang relatif jarang, infeksi yang disebabkan oleh makan makanan
yang terkontaminasi bakteri. Listeriosis dapat menyebabkan penyakit serius
pada wanita hamil, bayi baru lahir, orang dewasa dengan sistem kekebalan
yang lemah dan orang tua, dan dapat menyebabkan gastroenteritis pada orang
lain yang telah terinfeksi parah.

Listeriosis adalah penyakit serius bagi manusia; bentuk nyata dari penyakit ini
memiliki tingkat fatalitas kasus sekitar 20%. Dua bentuk uatama penyakit ini
adalah sepsis dan meningitis.

Spesies
 Listeria monocytogenes
Bakteri anaerob fakultatif, mampu bertahan hidup dengan ada atau tidak
adanya oksigen, Gram-Positif. Menyebabkan penyakit Listeriosis dan
meningitis pada anak yang baru lahir. Bakteri ini bisa berkembang di
dalam mokroorganisme yang lainnya (seperti virus dan bakteriofag)
 Listeria floridensis
 Listeria cornellensis
 Listeria aquatica

◦ Paenibacillaceae
Genus
▪ Amminophilus
Spesies
 A. oxalaticus
 A. oxalivorans
 A. resinae
▪ Oxalophagus
Spesies
 Oxalophagus oxalicus
▪ Cohnella
Spesies
 Cohnella hongkongensis
 Cohnella thermotolerans
▪ Paenibacillus
Bakteri Paenibacillus dikenal sebagai bakteri penyebab infeksi larva pada
lebah madu. Mereka menginfeksi larva yang berumur 3 hari. Dalam
peternakan madu, ketika ada sarang yang terinfeksi oleh Paenibacillus, sarang
tersebut harus dibakar dikarenakan spora yang menginfeksi sarang itu
berjumlah banyak dan berpotensi menginfeksi sarang lain. Umur spora
tersebut bisa mencapai 40 tahun. Oleh karena itu, spora tersebut harus segera
dieliminasi. Namun selain membawa kerugian, Paenibacillus juga bisa
menghasilkan enzim-enzim yang bisa digunakan sebagai katalis material
sintetis, mulai dari kosmetik, hingga biogas.
Paenibacillus dendritiformis

Spesies
 Paenibacillus dendritiformis
 Paenibacillus vortex
 Paenibacillus alvei
 Paenibacillus durum

◦ Pasteuriaceae

Pasteuria ramosa

Genus
▪ Pasteuria ramosa
▪ Pasteuria nishizawae

◦ Sporolactobacillaceae
Genus
▪ Caenibacillus
Spesies
 Caenibacillus caldisaponilyticus
▪ Sporaloctobacillus
Sporolactobacillus adalah genus bakteri asam laktat anaerob, pembentuk
endospora, gram positif, motil, berbentuk batang.

Spesies
 Sporolactobacillus dextrus
 Sporolactobacillus dextrus
 Sporolactobacillus inulinus
 Sporolactobacillus kofuensis
 Sporolactobacillus laevis

Morfologi
 Bentuk bakteri ada bulat (cocci), batang (bacilli), koma (vibrio), spiral (spirilla), dan
seperti per (spirochete). Beberapa sel hidp secara sendiri, atau single celled, namun
beberapa ada yang membentuk koloni, seperti:
◦ Genus Neisseria, yang membentuk pasangan berdua-dua (diploid)
◦ Genus Streptococci yang membentuk rantai
◦ Genus Stahphhylococci yang membentuk gerombolan seperti anggur
◦ Spesies Actinobacteria yang membentuk filamen-filamen
◦ Spesies Myxobacteria yang membentuk agregat-agregat
◦ Spesies Streptomyces yang membentuk kompleks-kompleks hifa

Struktur sel
 Struktur sel juga berbeda-beda. Contoh pengelompokan yang umum adalah
pengelompokan sel berdasarkan struktur peptidoglikan yang ada pada dinding sel.
Yaitu dengan pengelompokan Gram.
◦ Gram Positif
Ditandai dengan warna violet kristal cairan Gram waktu diteteskan ke sampel.
Sampel bakteri gram positif nantinya akan berwarna ungu ketika dilihat di bawah
mikroskop. Contoh bakteri gram positif adalah
▪ Ordo Corynebacterium, Clostridium, Listeria, Bacillus dari kelas Bacilli
▪ Genus Stahphylococcus dan Streptococcus

◦ Gram Negatif
Ditandai dengan tidak adanya warna violet kristal cairan Gram ketika diteteskan
pada sampel. Hal ini disebabkan bakteri Gram-Negatif tidak memiliki struktur
peptidoglikan pada dinding sel mereka. Warna yang dihasilkan adalah pink merah.
Klasifikasinya adalah:
▪ Escherichia coli (E. Coli)
▪ Salmonella
▪ Shigella
▪ Enterobacteriaceae
▪ Pseudomonas
▪ Moraxella
▪ Helicobacter
▪ Stenotrophomonas
▪ Bdellovibrio
▪ Legionella
▪ Cyanobacteria
▪ Spirochaetes,
▪ Bakteri hijau sulfur dan non-sulfur.

Alat Gerak
 Beberapa bakteri memiliki alat gerak berupa flagel. Flagel dibedakan menjadi
beberapa tipe yaitu atrik (tidak ada), monotrik (flagel di salah satu ujungnya), amfitrik
(2 flagel di kedua ujungnya), lofotrik (banyak flagel di salah satu sisinya), dan peritrik
(banyak flagel di kedua ujungnya
 Contoh bakteri berflagel adalah bakteri yang berasal dari Genus Escherichia
(amfitrik), Pseudomonas (monotrik dan lopotrik), Aquaspirillum (amfitrik), dan
Salmonella (peritrik)

Sumber Nutrisi
 Fototrof
Cyanobacteria, Bakteri sulfur hijau dan ungu, Chrolobacteria

Cyanobacteria Bakteri Sulfur Hijau Chlorobacteria

 Lithotrof
Thermodesulfobacteria, Hydrogenophilaceae, dan Nitrospirae
 Organotrof (kemoautotrof)
Bacillus, Clostridium or Enterobacteriaceae

Protozoa
●Flagellata
Habitat Flagellata yaitu ada jenis flagellata yang hidup diperairan, baik air tawar (sungai,
danau, rawa) dan juga di laut, serta tanah yang lembab, selain itu ada jenis flagellata yang
hidup sebagai parasit di dalam tubuh manusia dan hewan, namun ada juga yang hidup
bersimbiosis.

Contoh flagellata adalah:


●Euglena viridis
●Tripanosoma cruci, penyebab penyakit cagas atau anemia pada anak-anak.
●Leishmania brasilliensis, penyebab penyakit kulit di meksiko dan amerika tengah selatan.

●Sporozoa
Sporozoa memiliki tubuh sederhana berbentuk bulat panjang dengan sebuah nukleus. Tidak
mempunyai alat gerak atau (bergerak dengan sel itu sendiri) maupun vakuola kontraktil.
Disebut Sporozoa karena dalam tahap tertentu dalam hidupnya, dapat membentuk sejenis
spora. Hampir semua anggota sporozoa adalah parasit.

Sporozoa melakukan pembiakan secara vegetatif (aseksual) disebut juga Skizogoni dan
secara generatif (seksual) disebut Sporogoni. Secara vegetative pembelahan berganda
kemudian akan menghasilkan banyak anak baru. Secara generative yaitu melalui pergiliran
keturunan antara fase vegetatif pada tubuh manusia dan fase generatif pada tubuh hospes
perantara seperti Plasmodium dengan fase generative pada nyamuk Anopheles betina.
Contoh Sporozoa adalah :
●Plasmodium vivax adalah salah satu sporozoa yang bisa mengakibatkan penyakit makara
tertiana.
●Plasmodium falcifarum adalah salah satu sporozoa yang bisa mengakibatkan penyakit
malaria tropika.
●Plasmodium malariae adalah salah satu sporozoa yang bisa mengakibatkan penyakit malaria
kuartana.
●Plasmodium ovale adalah salah satu sporozoa yang bisa mengakibatkan malaria oval.

●Rhizopoda
Rhizopoda atau Sarcodina (Rhizoid = akar, podos = kaki) yaitu protozoa yang bergerak
dengan menggunakan pseudopodia (kaki semu) yang merupakan penjuluran dari sitoplasma,
contohnya pada Amoeba, Foraminifera, Radiolaria, Arcella, Entamoeba coli, dan Entamoeba
histolytica. Merupakan hewan mikroskopis yang hidup sebagai massa kecil bersifat amorf
atau dapat berubah – ubah bentuknya.

Contoh Rhizopoda adalah :


●Entamoeba histolityca, menyebabkan disentri amuba (bedakan dengan disentri basiler yang
disebabkan Shigella dysentriae)
●Entamoeba gingivalis, menyebabkan pembusukan makanan di dalam mulut sehingga
mengakibatkan radang gusi (Gingivitis)
●Entamoeba coli, membantu pembentukan vitamin K
●Foraminifera sp, fosilnya dapat digunakan sebagai petunjuk adanya minyak bumi. Tanah
yang mengandung fosil Foraminifera disebut tanah globigerina.
●Entamoeba coli yang hidup di usus sapi dapat membantu pencernaan sapi.

●Amoebozoa
Amoebozoa adalah kelompok taksonomi utama berisi sekitar 2.400 spesies yang telah
dijelaskan dari protista amoeboid, sering memiliki pseudopodia tumpul, seperti jari, dan
krista mitokondria tubular.[2][3][4] Dalam kebanyakan skema klasifikasi, Amoebozoa
berperingkat sebagai filum dalam baik kerajaan Protista[5] atau kerajaan Protozoa.[6] Dalam
klasifikasi yang ditentukan oleh International Society of Protistologists, itu dipertahankan
sebagai "supergrup" tanpa tingkatan dalam Eukaryota.

Contoh Amoebozoa adalah :


●Amoeba Proteus
●Chaos Carolinese
●Entamoeba Hystolitica

●Ciliata
Memiliki bentuk relatif tetap dan bergerak dengan rambut getar atau disebut cilia. Memiliki
inti dan beberapa species intinya lebih dari satu, contoh Paramecium aurelia. Hidup di
tempat-tempat yang berair misal: sawah, rawa, tanah berair dan banyak mengandung bahan
organik. Bagi yang hidup bebas terdapat vakuola kontraktil, sementara hewan parasit tidak
ada.

Respirasi dan ekskresi melalui permukaan tubuh. Pencernaan makanan secara internal pada
vakuola makanan. Sedangkan cara menangkap makanan adalah dengan menggetarkan rambut
(silianya), maka terjadi aliran air keluar dan masuk mulut sel. Saat itulah bersamaan dengan
air masuk bakteri bahan organik atau hewan uniseluler lainnya.
Contoh Ciliata adalah
●Stentor, hidup di sawah-sawah atau air tergenang banyak mengandung bahan organik.
●Didinium, merupakan pemangsa Paramecium, hidup diperairan yang banyak protozoa.
●Vorticella, bentuk seperti lonceng, silia terdapar di sekitar mulut sel.

●Stylonichia, mirip dengan Paramecium, silia berkelompok disebut sirus, hidup di perairan
yang banyak mengandung sampah organik.

Anda mungkin juga menyukai