Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN SOLID

PEMBUATAN TABLET ASEMOL DENGAN METODE GRANULASI BASAH

Oleh Kelompok 1 :
Puspadina Rahmah 18330722
Siti Darwia Manaf 18330730
Yani Guswanti Sapitri 18334400
Yopietasari 19330006
Kemala Azzahra Yahya 19330001

FAKULTAS FARMASI
PROGRAM STUDI FARMASI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI
Jakarta
2020
PRAKTIKUM VI

PEMBUATAN DAN EVALUASI GRANUL

I. Tujuan Praktikum :
Mahasiswa dapat melakukan evaluasi mutu granul.
II. Bahan dan alat bantu :
a. Bahan baku
b. Alat uji sifat bahan
f. Alat ukur distribusi ukuran partikel (Sieving analyzer)
g. Alat ukur sifat aliran / sudut henti (Flow rate Tester)
h. Alat ukur kadar air (Moisture Content Balance)
i. Alat ukur kompresibilitas (gelas ukur)
j. Milimeter block
c. Formulir Pengkajian Praformulasi

III. Kegiatan :
a. Mahasiswa mendengarkan penjelasan proses pengenalan bahan, pengujian, dan pencatatan
data.
b. Mahasiswa ikut melaksanakan identifikasi, pengukuran, dan pengujian mutu granul
menggunakan formulir dan alat uji yang disediakan.
c. Mahasiswa membuat laporan.
IV Waktu Pelaksanaan Praktikum :
Bekerja dan Tatap Muka di Laboratorium : 1 x 3 jam
Kerja Kelompok dan mandiri : 1 x 3 jam

IV. Hasil yang diharapkan:

Laporan tentang evaluasi mutu granul


FORMULIR EVALUASI MUTU GRANUL

No Pengamatan

1. Distribusi Ukuran Partikel


Tujuan

Alat Sieving analyzer/ ayakan dengan mesh 12, 14,16, 18, 20


Cara Kerja 1. Timbang wadah, beri kode mesh dan hasil penimbangan
pada wadah (Bobot wadah kosong)
2. Timbang seksama 100 gram granul
3. Masukkan kedalam Sieving Analyzer
4. Jalankan Sieving Analyzer (10 menit)
5. Masukan granul yang tersisa pada masing-masing mesh
pada wadah
6. Timbang masing-masing granul yang terdapat pada setiap
mesh (bobot wadah +serbuk)
7. Hitung bobot granul
8. Hitung % bobot granul ada tiap mesh
Perhitungan
Bobot serbuk = (Bobot wadah + serbuk) – bobot wadah kosong
bobot serbuk
Mesh Bobot wadah Bobot Wadah Bobot serbuk
kosong + serbuk (gram)
(gram) (gram)
Mesh 5 347,55 350,95 3,4

Mesh 10 345,01 352,61 7,6

Mesh 18 343,71 358,91 15,2

Mesh 35 344,56 369,66 25,1

Mesh 60 347,70 374,8 27,1

Mesh 120 342,50 355,3 12,8


Mesh 230 345,80 351,3 5,5

Mesh 320 347,00 350,3 3,3

Wadah (paling
bawah)
Perhitungan %
Jumlah serbuk
Mesh Bobot serbuk % Serbuk
(Gram)
Mesh 5 3,4

Mesh 10 7,6

Mesh 18 15,2

Mesh 35 25,1

Mesh 60 27,1

Mesh 120 12,8

Mesh 230 5,5

Mesh 320 3,3

Wadag (paling bawah)

Total Bobot Serbuk

Rumus % bobot serbuk tiap mesh


bobot serbuk pada mesh 12
% mesh 12 = x 100 %
total bobot serbuk
Chart Title
5

Syarat - 0 Granul baik jika kurvanya mengikuti distribusi normal


40
- Persentase 30
fines (serbuk 20
pada wadah mesh)1015- 30 % 0

Series 1 Column1 Column2


Grafik
contoh:
(gambar dengan GrafikChart
Distribusi
TitleUkuran Partikel
milimeter block) 40
30
30
25
20
20 10
15 0
10 wadah mesh mesh mesh mesh 60 mesh 35 mesh 18
mesh 10
5 320 230 120
0 Nomer Mesh
mesh 5 mesh 10 mesh 18 mesh 35 mesh 60 mesh mesh mesh
120 230 320
% serbuk

Gambar Grafik :

Kesimpulan

2. Bulk Density/ Berat Jenis Ruah/ Berat Jenis Nyata/ Berat Jenis Sejati (Vf)
Tujuan Untuk menunjukan sifat alir suatu granul dimana semakin besar bulk densit
maka semakin besar laju alirnya.

Alat Gelas ukur dan timbangan


Prosedur Kerja 1. Timbang seksama 40-50 gram granul, atau sampai volume 100
ml
2. Catat bobot granul
3. Masukkan ke dalam gelas ukur
4. Catat volume serbuk
Rumus 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑠𝑒𝑟𝑏𝑢𝑘 (𝑔)
Bulk Densitity =
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑒𝑟𝑏𝑢𝑘 (𝑚𝑙)

Hasil a. Bobot granul yang ditimbang 53,93 g


b. Volume granul 100 ml
c. Bulk Density 0,5393 g/ml
Perhitungan 53,93 (𝑔)
Bulk Densitity =
100 (𝑚𝑙)

= 0,5393

3. Tapped Density/ Berat Jenis Mampat (Vo)


Tujuan Untuk menghitung nilai kompresibilitas serbuk dan housner ratio, sehingga
didapatkan volume serbuk dan bobot yang sesuai

Alat Timbangan dan gelas ukur

Prosedur Kerja 1. Timbang seksama 40-50 gram granul


2. Catat bobotnya
3. Masukkan ke dalam gelas ukur
4. Ketuk gelas ukur sebanyak 10, 500 dan
1250 kali
5. Catat volume granul setelah diketuk
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑔𝑟𝑎𝑛𝑢𝑙 (𝑔)
Rumus Tapped Densitity =
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑒𝑟𝑏𝑢𝑘 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑘𝑒𝑡𝑢𝑘(𝑚𝑙)

Hasil a. Bobot serbuk yang ditimbang 53,93 g


b. Volume granul setelah diketuk 10 kali 69 ml
c. Volume granul setelah diketuk 500 kali 50 ml
d. Volume granul setelah diketuk 1250 kali 95 ml
e. Tapped Density 0,7815g/ml
Perhitungan 53,93 (𝑔)
Tapped =
69 (𝑚𝑙)

= 0,7815

3. Tapped Density/ Berat Jenis Mampat (Vo)


Tujuan Untuk menghitung nilai kompresibilitas serbuk dan housner ratio, sehingga
didapatkan volume serbuk dan bobot yang sesuai
Alat Timbangan dan gelas ukur
Prosedur Kerja 6. Timbang seksama 40-50 gram granul
7. Catat bobotnya
8. Masukkan ke dalam gelas ukur
9. Ketuk gelas ukur sebanyak 10, 500 dan 1250
kali
10. Catat volume granul setelah diketuk
Rumus Tapped Densitity = 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑔𝑟𝑎𝑛𝑢𝑙 (𝑔)
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑒𝑟𝑏𝑢𝑘 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑘𝑒𝑡𝑢𝑘(𝑚𝑙)
Hasil a. Bobot serbuk yang ditimbang 53,93 g
b. Volume granul setelah diketuk 10 kali 69 ml
c. Volume granul setelah diketuk 500 kali 50 ml
d. Volume granul setelah diketuk 1250 kali 95 ml
e. Tapped Density 0,7815g/ml
Perhitungan 53,93 (𝑔)
Tapped =
69 (𝑚𝑙)
= 0,7815

4 Rasio Housner
Tujuan Untuk menentukan sifat alir serbuk atau granul dengan cara
mengukur tapped density dan bulk density

Rumus Rasio Housner Tapped density


= Bulk density

Hasil a. Bulk Density 0,5393 g /ml


b. Tapped Density 0,7815 g /ml
c. Rasio Housner 1,44

Perhitungan Rasio Housner = Tapped density

Bulk density

= 0,7815
0,5393
= 1,44
Penafsiran Hasil Nilai Rasio Sifat Aliran
Hausner
1,00 -1,11 Excellent/sangat mudah mengalir
1,12 - 1,18 Good/ Mudah Mengalir
1,19 – 1,25 Fair/ Cukup Mudah Mengalir
1,26 – 1,34 Passable/ Agak Mudah Mengalir
1,35 – 1.45 Poor/ Sifat alir buruk
1,46 – 1,59 Very Poor/ Sifat alir sangat buruk
>1,60 Very Very Poor /Non flow/ ifat
alir sangat sangat buruk (Tidak
mengalir)
*Sumber USP
Kesimpulan Berdasarkan perhitungan rasio haousner, sifat aliran serbuknya
masuk ke dalam poor/sifat alir buruk

5. Kompresibilitas
Tujuan Untuk mengetahui kemampuan granul untuk membentuk tablet
dengan tekanan tertentu dan mengetahui sifat alir serbuk dalam
persen.
𝑇𝑎𝑝𝑝𝑒𝑑 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦−𝐵𝑢𝑙𝑘 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦
Rumus % Kompresibilitas = 𝑥 100 % atau
𝑇𝑎𝑝𝑝𝑒𝑑 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦
% Kompresibilitas = 𝑉𝑜−𝑉𝑓 𝑥 100 %
𝑉𝑓
Keterangan :
Vo : Volume awal sebelum diketuk
Vf : Volume akhir setelah diketuk
Hasil d. Bulk Density 0,5393 g /ml
e. Tapped Density 0,7815 g /ml
f. % Kompresibilitas 30 %
Perhitungan 𝑇𝑎𝑝𝑝𝑒𝑑 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦−𝐵𝑢𝑙𝑘 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦
% Kompresibilitas = 𝑇𝑎𝑝𝑝𝑒𝑑 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 𝑥 100 %

= 0,7815 – 0,5393 x 100 % = 30%

0,7815

Penafsiran Hasil % Kompresibilitas Sifat Aliran


≤10 Excellent/sangat mudah mengalir
11 - 15 Good/ Mudah Mengalir
16 -20 Fair/ Cukup Mudah Mengalir
21 -25 Passable/ Agak Mudah Mengalir
26 -31 Poor/ Sifat alir buruk (
32 -37 Very Poor/ Sifat alir sangat buruk
>38 Very Very Poor /Non flow/ sifat
alir sangat sangat buruk (Tidak
mengalir)
 Sumber USP
Kesimpulan Berdasarkan perhitungan kompresibilitas, sifat alir serbuknya termasuk
kedalam poor/sifat alir buruk.

6. Sudut Istirahat/Angle of Repose dan Laju alir


Tujuan Sudut istirahat atau sudut diam digunakan untuk mengetahui daya alir
dari suatu serbuk (paracetamol)

Alat Menggunakan alat ukur sudut henti/sifat aliran dan corong


Cara Kerja 1. Serbuk seberat 100 gram, dimasukkan secara perlahan
melalui lubang bagian atas corong sementara bagian bawah
ditutup.
2. Setelah semua serbuk dimasukkan, penutup dibuka dan
serbuk dibiarkan keluar. Catat waktu alir serbuk
3. Ukur dan catat tinggi serta diameter tumpukan (kerucut)
yang terbentuk
4. Hitung sudut istirahat
Rumus Sudut Istirahat
Tan α = 2 h atau Tan α = tinggi (h)
d jari−jari alas

Keterangan :
h = tinggi kerucut (cm)
d = diameter kerucut (cm)
α = sudut istirahat

Laju Alir
Laju alir 100 gram serbuk ≤ 10 detik
Hasil a. Tinggi 10 cm
b. Diameter 5 cm
c. Jari –jari 2,5 cm
d. Sudut istirahat 33 ˚
e. Laju alir ................ g/s
Perhitungan Tan α = Tinggi (h) atau Tan α = tinggi (h)
jari−jari alas jari−jari alas
= 10 cm
2,5 cm
= 33,71
Sehingga α = 33˚
Penafsiran Hasil Sudut Istirahat Sifat Aliran
≤25 Excellent/sangat mudah mengalir
25-30 Good/ Mudah Mengalir
30-40 Passable/ Mengalir
>40 Very poor/ Sukar Mengalir

 Sumber USP
Kesimpulan Pemeriksaan sudut henti digunakan untuk mengetahui daya alir dari
serbuk paracetamol. Dari hitungan yang diperoleh, serbuk paracetamol
memiliki sudut henti 33˚. Jadi paracetamol termasuk passable/mengalir
7. Kadar Lembab dan Susut Pengeringan
Tujuan Untuk memberikan batasan maksimal (rentang) tentang banyaknya
senyawa yang hilang pada saat proses pengeringan.
Alat Wadah alumunium foil, timbangan, moisture content balance

Prosedur Kerja 1. Masukan wadah alumunium foil kedalam alat


2. Tutup alat, kemudian tara, setelah selesai ditara, buka
penutup alat
3. Timbang granul ±5 gram (sampai indikator berwarna hijau),
catat hasil penimbangan (bobot basah)
4. Tutup kembali alat
5. Jalankan alat sampai selesai, catat waktu mulai ketika suhu

6. Tunggu hingga proses pengeringan selesai/telah mencapai


bobot konstan (indikator berwarna hijau dan tertulis “Drying
is over”)
7. Catat bobot kering dan % MC yang pada layar alat

Rumus Susut Pengeringan (LoD/Loss on Drying)

bobot basah−bobot kering


% LoD = 𝑥 100 %

bobot basah

Kadar Lembab MC/Moisture Content)

bobot basah−bobot kering


% MC = 𝑥 100 %

bobot kering

Hasil a. Waktu 60 menit


b. Bobot basah 5g
c. Bobot Kering 4,76 g
d. % Susut Pengeringan 4,8 %
e. % Kadar Lembab 5,0 %
Perhitungan - Susut Pengeringan (LoD/Loss on Drying)
% LoD = bobot basah−bobot kering 𝑥 100 %
bobot basah
= 5 g – 4,76 g x 100%
5g
= 4,8 g

- Kadar Lembab MC/Moisture content)


bobot basah−bobot kering
% MC = x 100 %

bobot kering

=5 g – 4,76 g x 100%
4,76 g
= 5,0%
Syarat 2- 5 %

Kesimpulan Jadi susut pengeringan terdapat 4,8% sedangkan kadar lembab MC


sebesar 5,0% jadi dapat disimpulkan bahwa serbuk ini masih masuk ke
dalam rentang syarat yang ditentukan yaitu 2-5%.
HASIL EVALUASI GRANUL

No. Pengamatan Hasil Syarat Kesimpulan


1 Distribusi ukuran - Granul baik jika
partikel (% fines) kurvanya mengikuti
distribusi normal
- Persentase fines (serbuk
pada wadah mesh) 15-
30 %
2 Kadar Lembab 5,0% 2- 5 % Berdasar kan hasil perhitungan
kadar lembab serbuk ini memenuhi
syarat
3 Susut Pengeringan 4,8% 2- 5 % Berdasar kan hasil perhitungan
sust pengeringan serbuk ini
memenuhi syarat
4 Bulk Density 0,5393
5 Tapped Density 0,7815
6 Rasio Housner 1,44 Berdasarkan hasil perhitungan
rasio hausner, difat aliran
serbuknya masuk kedalam poor/
sifat alir buruk
7 % Kompresibilitas 30% Berdasarkan hasil perhitungan
kompebilitas, difat aliran
serbuknya masuk kedalam poor/
sifat alir buruk
8 Sudut Istirahat 33° Pemeriksaan sudut henti di
gunakan untuk mengetahui daya
alir dari serbuk paracetamol.
Dalam hitungan yang di peroleh,
serbuk paracetamol memiliki sudut
henti 33°. Jadi paracetamol
termasuk passable/ mengalir

Kesimpulan Hasil Evaluasi Granul:


Granulasi adalah pembentukan partikel – partikel besar dengan mekanisme pengikatan tertentu.
Evaluasi granul terdiri dari uji kadar air, uji komprebilitas, uji distribusi, ukuran partikel dan uji bobot jenis. Cara-cara
evaluasi sifat fisis granul diantaranya adalah : Waktu alir, Sudut diam,
Pengetapan, dan Distribusi ukuran granul.
Pembuatan tablet pada pratikum farmasetik III, setelah dilakukan evaluasi baik terhadap granul atau
tablet itu sendiri diperoleh kesimpulan bahwa tablet yang dibuat secara garis besar belum memenuhi persaratan,
yaitu % disolusi(uji pelarutan tablet) yang akan berpengaruh terhadap pelarutan zat aktif dari tablet sehinga efek
yang dihasilkan akan dipengaruhi dan kecepatan alir yang sangat lambat yaitu 1.1627 g/detik yang diakibatkan
granul yang keras menyebabkan zat aktif akan lama lepas dari granulnya sehinga efek akan lebih lama.
PRAKTIKUM VII

PENCETAKAN DAN EVALUASI TABLET

PRAKTIKUM VI

PEMBUATAN DAN EVALUASI GRANUL

I. Tujuan Praktikum :
Mahasiswa dapat melakukan evaluasi mutu granul.

II. Bahan dan alat bantu :


1. Timbangan
2. Mixer
3. Granulator
4. Oven/Dryer
5. Sieving analyzer
6. Alat ukur sudut henti/sifat aliran
7. Alat ukur kadar air
8. Mesin kempa tablet
9. Jangka sorong
10. Friabilator
11. Hardness tester
12. Disintegration tester

III. Kegiatan :
a. Mahasiswa melakukan pencetakan tablet sesaui rancangan formulasi
b. Mahasiswa melakukan evaluasi tablet

IV. Waktu Pelaksanaan Praktikum :


Bekerja dan Tatap Muka di Laboratorium : 1 x 3 jam
Kerja Kelompok dan mandiri : 1 x 3 jam

V. Hasil yang diharapkan:

Laporan tentang evaluasi mutu tablet


VI. Dasar Teori

a. Evaluasi Tablet
1) Organoleptik
Tujuan : Menjamin penerimaan yang baik oleh konsumen
Prinsip : Pemeriksaan organoleptik meliputi warna, bau dan rasa
Penafsiran hasil : Warna homogen, tidak ada binitk-bintik/noda, bau sesuai
spesifikasi (bau khas bahan, tidak ada bau yang tidak sesuai), rasa sesuai spesifikasi
Hasil :
- warna : putih agak kekuningan
- bau: khas
- rasa: pahit

2) Uji Disolusi (FI IV <1231>, hal. 1083-1085)


Tujuan : Untuk menentukan kesesuaian dengan persyaratan disolusi yang tertera
dalam masing-masing monografi untuk sediaan tablet dan kapsul (kecuali pada
etiket dinyatakan bahwa tablet harus dikunyah)
Prinsip : menggunakan alat penguji disolusi tipe dayung atau keranjang, dalam
wadah dimasukkan media disolusi dengan suhu 37° ± 0,5°, 1 tablet dimasukkan dan
alat dijalankan kemudian setelah menit ke 45 dilakukan sampling.
Intreprestasi hasil:
Jumlah
Tahap Kriteria penerimaan
yang diuji
S1 6 Tiap unit sediaan tidak < Q+5%
Rata-rata dari 12 unit (S1+S2) adalah ≥ Q dan tidak satu unit
S2 6
sediaan yang < Q–15%
Rata-rata dari 24 unit sediaan (S1+S2+S3) adalah ≥ Q, tidak lebih
S3 12 dari 2 unit sediaan yang < Q-15% dan tidak satu unitpun yang < Q-
25%
Jika Q < 80% dinyatakan tidak memenuhi syarat

3) Uji waktu hancur (FI IV <1251>, hal. 1086 – 1087)


Tujuan : Menentukan kesesuaian dengan persyaratan waktu hancur yang tertera
dalam masing-masing monografi untuk sediaan tablet dan kapsul (kecuali jika
dinyatakan untuk tablet kunyah, sustained release)
Prinsip : Pengukuran waktu yang diperlukan tablet untuk hancur sempurna dengan
menggunakan alat uji waktu hancur dalam media air (untuk tablet tidak bersalut)
bersuhu 37° ± 2° kecuali dinyatakan lain dalam monografi. Bejana diisi dengan

HCl 0,1 N, volume diatur pada kedudukan tertinggi, lempeng kasa tepat pada
permukaan larutan dan pada kedudukan terendah mulut tabung tetap diatas
permukaan. Tablet dimasukkan satu-satu ke masing-masing tabung. Lalu keranjang
dinaik-turunkan secara teratur 30 kali tiap menit. Tablet hancur jika tidak ada bagian
tablet yang tertinggal di atas kasa kecuali fragmen-fragmen bahan pembantu.
Penafsiran hasil : Pada akhir batas waktu seperti yang tertera dalam monografi,
semua tablet hancur sempurna. Bila 1 atau 2 tablet tidak hancur sempurna, ulangi
pengujian dengan 12 tablet lain. Tidak kurang dari 16 dari 18 tablet uji harus hancur
sempurna. Persyaratannya yaitu waktu hancur tidak boleh lebih dari sama dengan
15menit.

3) Keseragaman ukuran (FI III, hal. 6)


Tujuan : Menjamin penampilan tablet yang baik
Prinsip: Selama proses pencetakan, perubahan ketebalan merupakan indikasi
adanya masalah pada aliran massa cetak atau pada pengisian granul ke dalam die.
Pengukuran dilakukan terhadap diameter dan tebal tablet
Alat : Jangka Sorong
Penafsiran : Diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 1⅓ kali
tebal tablet.

4) Friabilitas (USP & NF 27 hal 2621-2622)


Tujuan : Menjamin ketahanan tablet terhadap gaya mekanik pada proses,
pengemasan dan penghantaran.
Prinsip : Friabilitas merupakan parameter untuk menguji ketahanan tablet bila
dijatuhkan pada suatu ketingggian tertentu. Pengukuran friabilitas dilakukan
dengan menentukan persentase bobot tablet yang hilang selama diputar dan
dijatuhkan dari ketinggian tertentu dalam waktu tertentu.
Alat : Friabilator
Penafsiran hasil:
 Kehilangan bobot tidak boleh lebih besar dari 1%
 Jika tablet pecah maka tidak memenuhi syarat dan tidak dimasukan dalam
penimbangan tablet akhir.

 Jika hasil meragukan/kehilangan bobot lebih besar dari yang ditargetkan maka
pengujian diulang 2-3 kali.

5) Friksibilitas (USP & NF 27, hal. 2621-2622)


Tujuan : menjamin ketahanan teblat pada gaya mekanik pada proses, pengemasan
dan penghantaran
Prinsip: Friksibilitas merupakan parameter untuk menguji ketahanan tablet bila
bergesekan dengan sesama tablet. Friksibilitas diukur berdasarkan persentase bobot
tablet yang hilang selama diputar dan bergesekan dalam waktu tertentu.
Alat : Friksibilator
Penafsiran hasil :
 Kehilangan bobot tidak boleh lebih besar dari 1%
 Jika tablet pecah maka tidak memenuhi syarat dan tidak dimasukan dalam
penimbangan tablet akhir.
 Jika hasil meragukan/kehilangan bobot lebih besar dari yang ditargetkan maka
pengujian diulang 2-3 kali.

6) Kekerasan (Teori dan Praktek Farmasi Industri hlm. 651)


Tujuan : Menjamin ketahanan tablet pada gaya mekanik pada proses, pengemasan
dan penghantaran
Prinsip : Kekerasan tablet menggambarkan kekuatan tablet untuk menahan tekanan
pada saat produksi, pengemasan, dan pengangkut. Pengujian dilakukan dengan
memberikan tekanan pada tablet sampai tablet retak kemudian pecah.
Alat : Hardness tester
Penafsiran hasil : Kekerasan tablet yang baik yaitu untuk tablet sampai bobot 300
mg adalah 4-7 Kg/cm2, sedangkan untuk tablet 400-700 mg adalah 7-11 kg/cm2

7) Keseragaman Bobot (FI III hal.7)


Tujuan : Menjamin kualitas tablet yang baik secara kualitatif berdasarkan bobot
Prinsip : Mengambil 20 tablet secara acak lalu di timbang satu per satu dan dihitung
rata-ratanya.
Penafsiran hasil : Persyaratan seperti tercantum pada tabel FI III halaman 3 yang
menyatakan tidak boleh lebih dari dua tablet yang menyimpang dari persyaratan A
dan tidak boleh ada satupun yang menyimpang dari persyaratan B.
Bobot Tablet (mg) A B
<25 15% 30%
25-150 10% 20%
151-300 7,5% 15%
>300 5% 10%

8) Kadar zat aktif dalam tablet (Penuntun Praktikum Teknologi Farmasi


Sediaan Solida, 2013, hal.50)
Tujuan : Jaminan mutu kandungan zat aktif dalam tablet
Prinsip : Diambil 20 tablet secara acak, dan ditimbang satu persatu lalu dihitung bobot rata-ratanya. Dua
puluh tablet tersebut kemudian dihaluskan lalu serbuknya diambil sejumlah bobot rata-rata untuk
selanjutnya ditetapkan
FORMULIR EVALUASI MUTU TABLET

1. Pemeriksaan Organoleptis Tablet


Tujuan Menilai mutu tablet untuk menghasilkan yang diinginkan

Cara Kerja 1. Ambil sejumlah tablet


2. Cium bau tablet yang ada
3. Rasakan tablet yang ada
4. Amati warna tablet yang ada
5. Amati apakah ada kerusakan pada tablet (berupa capping,
laminating, mottling dll)
Hasil a. Bau Tidak berbau
b. Rasa Sedikit pahit
c. Warna Putih
d. Kerusakan pada tablet ................
................
Kesimpulan Asemol tab (paracetamol) memiliki bau yang tidak berbau dan ia memiliki
rasa sedikit pahit dengan warna putih

2. Pemeriksaan Keseragaman Ukuran (Diameter dan Tebal Tablet)


Tujuan Mengetahui ketebalan dan diameter tablet

Alat Jangka Sorong

Cara Kerja 1. Ambil 20 tablet


2. Ukur diameter masing masing tablet, kemudian catat
3. Ukur tebal masing –masing tablet, kemudian catat
4. Hitung rata-rata diameter dan tebal tablet

Hasil
No Tablet Diameter (mm) Tebal Tablet (mm)
1 10,1 3,6

2 10,2
3,9
3 10,1 4,5
4 10,1 4,2

5 10,2 3,7

6 10,1 3,9

7 10,1 3,9

8 10,2 3,6

9 10,1 3,4

10 10,1 3,4

11 10,1 3,6

12 10,1 3,9

13 10,2 4,5

14 10,1 4,2

15 10,1 3,7

16 10,2 3,9
17 10,1 3,9

18 10,2 3,6
19 10,1 3,6
20 10,1 3,5

Rata-rata 10,13 3,825

Syarat Diameter tablet tidak lebih dari 3 kali tebal tablet dan tidak
kurang dari 1 1/3 kali tebal tablet
Kesimpulan Rata-rata diameter tablet yang sudah dihitung adalah 10,13 dan rata-rata
tebal tablet 3,825 .
3x 3,825 = 11,475 >10,13
Jadi untuk keseragaman ukuran tablet ini memenuhi persyaratan karna
diameter tab tidak lebih dari 3x tebal tablet
Pengujian Keseragaman Bobot
3
Tujuan Menjamin kualitas tablet yang baik secara kualitatif berdasarkan bobot

Alat Timbangan Analitik


Cara Kerja 1. Ambil 20 tablet secara acak sebagai sampel
2. Timbang 20 tablet tersebut,hitung bobot rata-rata
3. Timbang satu persatu masing masing tablet, catat bobot per
tablet
Rumus Selisih bobot tablet = Bobot per tablet – Bobot rata-rata tablet

% penyimpangan = Selisih bobot tablet x 100 %


Bobot rata-rata
Hasil No Tablet Bobot per Selisih bobot Persen
tablet (mg) tablet (mg) Penyimpangan
(%)
−31,25
1 502 502 - 533,25 = -31,25 x 100% = -5,86%
533,25

−30,25
2 503 503 - 533,25 = -30,25 x 100% = -5,67%
533,25

3 500 500 – 533,25 = -33,25 −33,25x 100% = -6,23%


533,25

4 585 585 – 533,25 = 51,75 51,75


x 100% = 9,70%
533,25

5 590 590 – 533,25 = 56,75 56,75


x 100% = 10,64%
533,25

6 594 594 – 533,25 = 60,75 60,75


x 100% = 11,39%
533,25

7 595 595 – 533,25 = 61,75 61,75


x 100% = 11,57%
533,25

8 598 598 – 533,25 = 64,75 64,75


x 100% = 12,14%
533,25

9 500 500 – 533,25 = -33,25 −33,25x 100% = -6,23%


533,25

10 520 520 – 533,25 = -13,25 −13,25


x 100% = -2,48%
533,25

11 504 504 – 533,25 = 29,25 29,25


x 100% = 5,48%
533,25

12 515 515 – 533,25 = -18,25 −18,25x 100% = -3,60%


533,25

13 530 530 – 533,25 = -3,25 −3,25


x 100% = -0,60%
533,25

14 520 520 – 533,25 = -13,25 −13,25x 100% = -2,48%


533,25

15 500 500 – 533,25 = -33,25 −33,25


x 100% = -6,23%
533,25

16 598 598 – 533,25 = 64,75 64,75


x 100% = 12,14%
533,25

17 501 501 – 533,25 = -32,25 −32,25x 100% = -6,04%


533,25

18 505 505 – 533,25 = -28,25 −28,25


x 100% = -5,29%
533,25

19 503 503 – 533,25 = -30,25 −30,25x 100% = -5,67%


533,25

20 502 502 – 533,25 = -31,25 −31,25x 100% = -5,86%


533,25

Rata-rata
10.665 84,5 10,82
Bobot = 533,25 = 4,225 = 0,541%
20 20 20

tablet
Syarat Tidak boleh ada 2 tablet yang persentase penyimpangannya lebih
besar dari harga yang ditetapkan pada kolom A, dan tidak boleh
ada satupun tablet yang persentase penyimpangannya lebih dari
harga yang ditetapkan pada kolom B
Penyimpangan bobot rata-rata
Bobot rata-rata A (%) B (%)
25 mg atau
15 30
kurang
26 mg – 150 mg 10 20
151 mg – 300 mg 7.5 15
Lebih dari 300
5 10
mg

Kesimpulan Pengujian keseragaman bobot memenuhi persyaratan karna bobot rata-rata


533,25 . penyimpangan tidak lebih dari 5% ( 0,541)

4. Pengujian Kekerasan Tablet


Tujuan Menjamin ketahanan tablet pada proses pengemasan dan penghantaran

Alat Hardness Tester

Cara Kerja 1. Ambil 20 tablet secara acak sebagai sampel


2. Ukur kekerasan tablet satu persatu
3. Tablet ditaruh di bawah alat penghancur (hardness tester).
4. Saat tablet retak,/pecah, jarum akan berhenti pada suatu angka
yang dinyatakan dalam kg/cm2
5. Catat angka tersebut sebagai nilai kekerasan tablet

Syarat Kekerasan tablet yang baik yaitu untuk tablet sampai bobot 300 mg
adalah 4-7 Kg/cm2, sedangkan untuk tablet 400-700 mg adalah 7- 11
kg/cm2
Hasil
No Tablet Kekerasan Tablet (kg/ cm2)
1 7,1

2 7,3

3 8,2

4 7,2

5 8,1
6 6,9

7 6,5

8 6,8

9 7,0

10 8,1

Rata-rata 7,32
Bobot
tablet
Kesimpulan Hasil kekerasan tablet adalah 7,32, sehingga dapat dikatakan memenuhi
syarat yaitu tablet 400- 700 mg adalah 7-11kg/cm2
5. Pengujian Keregasan Tablet
Tujuan Untuk menjamin ketahanan tablet pada gaya mekanik pada proses,
pengemasan, dan penghantaran

Alat Friability Tester


Timbangan Analitik
Cara Kerja 1. Ambil 20 tablet secara acak sebagai sampel
2. Tablet dibersihkan dari debu.
3. Timbang bobot 20 tablet  Wo
4. Masukkan tablet dalam alat (friabilator), jalankan dengan kecepatan
25 rpm selama 4 menit.
5. Tablet dikeluarkan dibersihkan dari debu.
6. Timbang bobot tablet  Wf
7. Hitung friabilitas

Rumus
Wo−Wf
% Friabilitas = x 100 %
Wo

Hasil a. Bobot awal 20 tablet (Wo) ............501........... gram

b. Bobot akhir 20 tablet (Wf) ............480.......... gram

c. % Friabilitas ...........0,014....... %
Perhitungan
Wo−Wf
% Friabilitas = x 100 %
Wo
= 501 – 480 X 100%
501
= 0,041 %

Syarat Persentase friabilitas tidak boleh lebih besar dari 1% ( < 1%)

Kesimpulan Dari data hasil praktikum uji keregasan/kerapuhan tablet


PARACETAMOL yang kami buat didapatkan persentase kerapuhan
tablet sebesar 0,041 % sehingga keregasan memenuhi persyaratan batas
kerapuhan yang tidak boleh lebih besar dari 1%.
6. Pengujian Waktu Hancur Tablet
Tujuan Untuk menentukan kesesuaian dengan persyaratan waktu hancur

Alat Disintegration Tester

Cara Kerja 1. Ambil 6 tablet sebagai sampel, bersihkan dari debu


2. Letakan 6 tablet tersebut dalam keranjang yang bergerak turun
dalam bejana.
3. Isi bejana dengan aquades suhu 37° ± 2° C
4. Keranjang dinaik-turunkan secara teratur 30 kali tiap menit.
5. Tablet hancur jika tidak ada bagian tablet yang tertinggal di atas
kasa kecuali fragmen-fragmen bahan pembantu.
6. Waktu hancur dicatat sejak pertama kali tablet mulai hancur
hingga tidak ada bagian yang tertinggal di atas kasa.
Hasil
No Tablet Waktu hancur
Tablet 1 = 11’15
Tablet 2 = 10’30
Tablet 3 = 11’10
Tablet 4 = 8’00
Tablet 5 = 10’01
Tablet 6 = 9’45
Rata-rata ≤15 menit

Syarat Waktu hancur tablet biasa adalah tidak boleh lebih atau sama dengan 15
menit. ( ≤ 15 menit )

Kesimpulan Syarat uji waktu hancur untuk tablet tidak bersalut pada FI edisi III ialah
tidak boleh lebih atau sama dengan 15 menit.

Dari data hasil pengujian waktu hancur tablet Paracetamol yang kami buat
dapat dilihat bahwa semua tablet paracetamol hancur kurang dari < 15
menit, sehingga dapat disimpulkan tablet Paracetamol memenuhi syarat
uji waktu hancur.
HASIL EVALUASI

No. Pengamata H Sya Kesimpulan


n asi rat
l
I. EVALUASI MUTU BAHAN AKTIF
1 Bulk Densiy = 0,5 - -
2 Tapped Density = 0,5763 - -
3 Rasio Housner = 1,44 Berdasarkan perhitungan rasio hausner sifat
aliran terbukanya masuk ke dalam poot atau sifat
air buruk
4 % = 30 % Berdasarkan perhitungan kompresibilitas sifat
Kompresibilitas aliran serbuknya masuk kedalam poor atau sifat
alir buruk
5 Sudut Istirahat = 330 C pemeriksaan sudut hati digunakan untuk
mengetahui daya alir dari serbuk Paracetamol
dari hitungan yang diperoleh serbuk parasetamol
memiliki sudut henti 330 C berdasarkan tabel sifat
alir pada sudut henti serbuk Paracetamol
termasuk possible atau mengalir
6 Kadar Lembab = 5,0 % 2-5 % Berdasarkan hasil perhitungan kadar lembab
serbuk ini masih memenuhi syarat
7 Susut = 4,8 % 2-5 % Berdasarkan hasil perhitungan susut pengeringan
Pengeringan serbuk ini masih memenuhi syarat
8 Distribusi Serbuk pada praktikum pengamatan sifat bahan serbuk
ukuran baik jika melalui proses pengayakan diperoleh data pada
kurvanya mesh 5 sebesar 3,4% pada mesh 10 sebesar 7,6%
partikel (%
mengikuti pada Mesh 18 sebesar 15,2% pada mas 35
fines)
kurva sebesar 25,1% pada mesh 60 sebesar 27,1% pada
distribusi Mesh 120 sebesar 12, 8% pada mesh 230 sebesar
normal 5,5% pada Mesh 320 sebesar 3, 3%

Prosentas
e fines
serbuk
pada
wadah
mess 15-
30%
II. EVALUASI GRANUL
1 Bulk Densiy 0,5393 g/ml

2 Tapped Density 0,7815g/ml


3 Rasio Housner 1,44 Berdasarkan perhitungan rasio hausner sifat
aliran terbukanya masuk ke dalam poot atau
sifat air buruk

4 % 30 % Berdasarkan perhitungan kompresibilitas sifat


Kompresibilitas aliran serbuknya masuk kedalam poor atau sifat
alir buruk

5 Sudut Istirahat 33 ˚ Pemeriksaan sudut henti digunakan untuk


mengetahui daya alir dari serbuk paracetamol.
Dari hitungan yang diperoleh, serbuk
paracetamol memiliki sudut henti 33˚. Jadi
paracetamol termasuk passable/mengalir

6 Kadar Lembab = 5,0 %


7 Susut = 4,8 % 2- 5 % Jadi susut pengeringan terdapat 4,8% sedangkan
Pengeringan kadar lembab MC sebesar 5,0% jadi dapat
disimpulkan bahwa serbuk ini masih masuk ke
dalam rentang syarat yang ditentukan yaitu 2-
5%.

8 Distribusi Serbuk baik jika kurvanya mengikuti kurva


ukuran distribusi normal
partikel (%
fines) Prosentase fines serbuk pada wadah mess 15-
30%

pada praktikum pengamatan sifat bahan serbuk


melalui proses pengayakan diperoleh data pada
mesh 5 sebesar 3,4% pada mesh 10 sebesar 7,6%
pada Mesh 18 sebesar 15,2% pada mas 35
sebesar 25,1% pada mesh 60 sebesar 27,1%
pada Mesh 120 sebesar 12, 8% pada mesh 230
sebesar 5,5% pada Mesh 320 sebesar 3, 3%

III. EVALUASI TABLET


1. Oragnoleptis-& Rasa : Tidak Asemol tab (paracetamol) memiliki
bau yang tidak berbau dan ia
Kerusakan bebau memiliki rasa sedikit pahit dengan
tablet warna putih
- Rasa : sedikit
pahit
- Warna : putih

2 Keseragaman = 3,825 Diameter tablet tidak Rata-rata diameter tablet yang sudah
lebih dari 3 kali tebal dihitung adalah 10,13 dan rata-rata
Ukuran tebal tablet 3,825 .
tablet dan tidak
kurang dari 1 1/3 kali 3x 3,825 = 11,475 >10,13
tebal tablet Jadi untuk keseragaman ukuran
tablet ini memenuhi persyaratan
karna diameter tab tidak lebih dari
3x tebal tablet
10,82 Pengujian keseragaman bobot
3 Keseragaman = 0,541% -
20 memenuhi persyaratan karna bobot
Bobot
rata-rata 533,25 . penyimpangan
tidak lebih dari 5% ( 0,541)
4 Kekerasan = 7,32 Kekerasan tablet yang Hasil kekerasan tablet adalah 7,32,
baik yaitu untuk tablet sehingga dapat dikatakan
sampai bobot 300 mg memenuhi syarat yaitu tablet 400-
adalah 4-7 Kg/cm2, 700 mg adalah 7-11kg/cm2
sedangkan untuk tablet
400-700 mg adalah 7- 11
kg/cm2
5 Keregasan = 0,041 % Persentase friabilitas Dari data hasil praktikum uji
tidak boleh lebih besar keregasan/kerapuhan tablet
dari 1% ( < 1%) PARACETAMOL yang kami buat
didapatkan persentase
kerapuhan tablet sebesar 0,041
% sehingga keregasan
memenuhi persyaratan batas
kerapuhan yang tidak boleh lebih
besar dari 1%.

6 Waktu hancur ≤15 menit Waktu hancur tablet Dari data hasil pengujian waktu
biasa adalah tidak boleh hancur tablet Paracetamol yang
. kami buat dapat dilihat bahwa
lebih atau sama dengan
semua tablet paracetamol hancur
15 menit. ( ≤ 15 menit )
kurang dari < 15 menit, sehingga
. Syarat uji waktu hancur dapat disimpulkan tablet
untuk tablet tidak bersalut Paracetamol memenuhi syarat uji
pada FI edisi III ialah waktu hancur
tidak boleh lebih atau
sama dengan 15 menit
HASIL DAN PEMBAHASAN EVALUASI TABLET

Pemeriksaan Organoleptis
Berdasarkan hasil praktikum evaluasi tablet paracetamol diperoleh data sebagai berikut:
Tabel Data Pemeriksaan Organoleptis

Pemeriksaan Organoleptis Hasil


Bau Tidak berbau
Rasa Sedikit Pahit
Warna Putih
Kerusakan tablet -

Hasil tablet yang diperoleh sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Tablet paracetamol memiliki warna
putih, rasa pahit, dan bau yang praktis tidak berbau. Tablet yang dibuat juga tidak terdapat kerusakan
seperti capping, laminating, molting, dll.

Pemeriksaan Keseragaman Ukuran (Diameter dan Tebal Tablet)


Berdasarkan hasil praktikum evaluasi keseragaman ukuran tablet paracetamol dengan menggunakan alat
Jangka Sorong, diperoleh data sebagai berikut:

Tabel Data Keseragaman Ukuran Tablet

No Tablet Diameter (mm) Tebal Tablet (mm)


1 10,1 3,6
2 10,2
3,9
3 10,1 4,5
4 10,1 4,2
5 10,2 3,7
6 10,1 3,9
7 10,1 3,9
8 10,2 3,6
9 10,1 3,4
10 10,1 3,4
11 10,1 3,6
12 10,1 3,9
13 10,2 4,5
14 10,1 4,2
15 10,1 3,7
16 10,2 3,9
17 10,1 3,9
18 10,2 3,6
19 10,1 3,6
20 10,1 3,5
Rata-rata 10,13 3,825

Berdasarkan data diatas diketahui rata-rata diameter tablet paracetamol yang kami buat adalah
Rata-rata diameter tablet yang sudah dihitung adalah 10,13 dan rata-rata tebal tablet 3,825 . 3x 3,825 = 11,475
>10,13.
Jadi untuk keseragaman ukuran tablet ini memenuhi persyaratan karna diameter tab tidak lebih dari 3x
tebal tablet
Pengujian Keseragaman Bobot

Berdasarkan hasil praktikum evaluasi keseragaman bobot tablet paracetmol dengan menggunakan alat
timbangan analitik, diperoleh data sebagai berikut:
No tablet Bobot/tabet (Mg) Selisih bobot Persen
tablet (Mg) penyimpanan (%)
−31,25
1. 502 502 - 533,25 = -31,25 x 100% = -5,86%
533,25
−30,25
2. 503 503 - 533,25 = -30,25 x 100% = -5,67%
533,25

3. 500 500 – 533,25 = -33,25 −33,25x 100% = -6,23%


533,25

4. 585 585 – 533,25 = 51,75 51,75


x 100% = 9,70%
533,25

5. 590 590 – 533,25 = 56,75 56,75


x 100% = 10,64%
533,25

6. 594 594 – 533,25 = 60,75 60,75


x 100% = 11,39%
533,25

7. 595 595 – 533,25 = 61,75 61,75


x 100% = 11,57%
533,25

8. 598 598 – 533,25 = 64,75 64,75


x 100% = 12,14%
533,25

9. 500 500 – 533,25 = -33,25 −33,25


x 100% = -6,23%
533,25

10. 520 520 – 533,25 = -13,25 −13,25


x 100% = -2,48%
533,25

11. 504 504 – 533,25 = 29,25 29,25


x 100% = 5,48%
533,25

12. 515 515 – 533,25 = -18,25 −18,25x 100% = -3,60%


533,25

13. 530 530 – 533,25 = -3,25 −3,25


x 100% = -0,60%
533,25

14. 520 520 – 533,25 = -13,25 −13,25x 100% = -2,48%


533,25

15. 500 500 – 533,25 = -33,25 −33,25x 100% = -6,23%


533,25

16. 598 598 – 533,25 = 64,75 64,75


x 100% = 12,14%
533,25

17. 501 501 – 533,25 = -32,25 −32,25x 100% = -6,04%


533,25

18. 505 505 – 533,25 = -28,25 −28,25x 100% = -5,29%


533,25

19. 503 503 – 533,25 = -30,25 −30,25x 100% = -5,67%


533,25

20. 502 502 – 533,25 = -31,25 −31,25x 100% = -5,86%


533,25

Rata- Rata 10.665 84,5 10,82


= 533,25 = 4,225 = 0,541%
20 20 20

Pengujian keseragaman bobot digunakan sebagai parameter untuk melihat


keseragaman kandungan zat aktif, dalam hal ini berkaitan dengan dosis untuk setiap
tabletnya. Dari uji keseragaman bobot tablet ini diharapkan dapat mewakili keseragaman
bobot yang baik untuk semua tablet yang dicetak. Dari hasil data Pengujian keseragaman
bobot memenuhi persyaratan karna bobot rata-rata 533,25 . dan penyimpangan yang diperoleh
tidak lebih dari 5% ( 0,541).
Pengujian Kekerasan Tablet

Berdasarkan hasil praktikum evaluasi kekerasan tablet Amoxicillin diperoleh data sebagai berikut:

No Tablet Kekerasan Tablet (kg/ cm2)


1 7,1
2 7,3
3 8,2
4 7,2
5 8,1
6 6,9
7 6,5
8 6,8
9 7,0
10 8,1
Rata-rata 7,32
Bobot
tablet

Kekerasan tablet berhubungan langsung dengan waktu hancur dan disolusi. Pada umumnya tablet yang keras
memiliki waktu hancur yang lama (lebih sukar hancur) dan disolusi yang rendah. Syarat untuk kekerasan tablet
yang baik menurut FI yaitu tablet dengan bobot 400 – 700 mg memiliki kekerasan antara 7–11 kg/cm2. Dari
data hasil praktikum dapat dilihat bahwa kekerasan tablet paracetamol yang kami buat memiliki kekerasan
yang sangat bervariasi dengan kekerasan yang paling rendah ialah 6,5 kg/cm2 dan kekerasan yang paling tinggi
ialah 8,2 kg/cm2. Hal tersebut dimungkinkan karena pada saat pencampuran bahan pengikat yang tidak
merata sehingga ketika tablet dicetak menghasilkan tablet yang memiliki kekerasan yang tidak merata.

4.1.1 Pengujian Keregasan Tablet


Berdasarkan hasil praktikum evalusi keregasan tablet paracetamol dengan menggunakan alat friabilator
diperoleh data sebagai berikut:
- Bobot awal tablet (Wo) = 501 g

- Bobot akhir tablet (Wf) = 480 g

Wo−Wf
% Friabilitas = x 100 %
Wo
= 501 – 480 X 100%
501
= 0,041 %
Kesimpulan :

Dari data hasil praktikum uji keregasan/kerapuhan tablet PARACETAMOL yang kami buat didapatkan

persentase kerapuhan tablet sebesar 0,041 % sehingga keregasan memenuhi persyaratan batas kerapuhan

yang tidak boleh lebih besar dari 1%.

4.1.2 Pengujian Waktu Hancur Tablet


Berdasarkan hasil praktikum evalusi waktu hancur tablet paracetamol dengan menggunakan alat
disintegration tester diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.7 Data Waktu Hancur Tablet
No Tablet Waktu Hancur
Tablet 1 < 15 menit
Tablet 2 < 15 menit
Tablet 3 < 15 menit
Tablet 4 < 15 menit
Tablet 5 < 15 menit
Tablet 6 < 15 menit
Rata-rata < 15 menit

Syarat uji waktu hancur untuk tablet tidak bersalut pada FI edisi III ialah tidak boleh lebih atau sama dengan
15 menit.
Dari data hasil pengujian waktu hancur tablet Paracetamol yang kami buat dapat dilihat bahwa semua tablet
paracetamol hancur kurang dari < 15 menit, sehingga dapat disimpulkan tablet Paracetamol memenuhi syarat
uji waktu hancur
DAFTAR PUSTAKA
o Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1979. Farmakope Indonesia, Ed. III. Dirjen POM. Jakarta

o Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia, Ed IV. Dirjen POM. Jakarta

o Penuntun Praktikum Teknologi Farmasi Sediaan Solida, 2013, hal.50)

o Teori dan Praktek Farmasi Industri hlm. 651

o USP & NF 27 hal 2621-2622

o FI IV <1251>, hal. 1086 – 1087

Anda mungkin juga menyukai