Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

EVALUASI SEDIAAN TABLET

‘’Makalah ini di ajukan untuk memenuhi tugas teknologi solid’’

Dosen Pegampu :

Diah Wardani M.Farm

NAMA : AI SUPARTINI

NIM : KHGF19001

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARSA HUSDA GARUT

2020- 2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Alhamdulillah. Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa senantiasa kita ucapkan. Atas
rahmat dan karunia-Nya yang berupa iman dan kesehatan akhirnya kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Shawalat serta salam semoga tercurah pada Rasulullah SAW.
Semoga syafaatnya mengalir pada kita kelak.

Disusun oleh

Ai Supartini
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................................i

DAFTAR ISI ...................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN ...............................................................................................1

1.1. Latar Belakang ...............................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah ..........................................................................................1

1.3. Tujuan .............................................................................................................1

BAB II PEMBAHSAN ...................................................................................................2

2.1. Keseragaman bobot.........................................................................................3

2.2. Uji Kekerasan .................................................................................................3

2.3. Uji Kerapuhan .................................................................................................4

2.4. Uji Disolusi ......................................................................................................5

2.5. Waktu Hancur ...............................................................................................5

BAB III PENUTUP .......................................................................................................6

3.1. Kesimpulan .....................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Tablet adalah sediaan padat yang mengandung bahan obat dengan atau tanpa
bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatan, dapat digolongkan sebagai tablet cetak
dan tablet kempa. Tablet kempa dibuat dengan memberikan tekanan tinggi pada serbuk
atau granul menggunakan cetakan baja. Tablet dapat dibuat dengan cara menekan massa
serbuk lembab dengan tekanan rendah ke dalam lubang cetakan.sediaan tablet
merupakan sediaan yang paling banyak diproduksi dan juga banyak mengalami
perkembangan dalam formulasinya. Beberapa keuntungan sediaan tablet adalah sediaan
lebih kompak, dosisnya tepat, mudah pengemasannya dan penggunaannya lebih praktis
dibanding sediaan yang lain.selain mengandung bahan aktif, tablet biasanya mengandung
bahan tambahan yang mempunyai fungsi tertentu. Bahan tambahan yang umum
digunakan adalah bahan pengisi, bahan pengikat, bahan pengembang, bahan pelicin atau
zat lain yang cocok. Bahan tambahan yang digunakan pada pembuatan tablet harus
inert , tidak toksik dan mampu melepaskan obat dalam keadaan relatif konstan pada
jangka waktu tertentu.untuk mengetahui karakteristik suatu sediaan tablet maka
diperlukan serangkaian evaluasi atau pengujian terhadap sediaan tersebut. Karena
sebagian besar diantara kita tidak mengetahui karakteristik tablet yang kita gunakan.
Untuk itu beberapa parameter-parameteruji sediaan tablet perlu untuk diketahui.

1.1. Rumusan Masalah

Apa saja parameter evaluasi pengujian atau penguji sediaan tablet ?

1.2. Tujuan

Kita diharapkan mengetahu beberapa parameter-parameter uji sediaan tablet


untuk mengetahui karakteristiknnya.
BAB II

PEMBAHASAAN

Beberapa parameter uji sediaan tablet diantaranya adalah uji keseragaman bobot,
ujikekerasan, uji kerapuhan (friabilitas), uji disolusi, dan uji waktu hancur. Berikut ini
ulasandari beberapa uji tersebut di atas.

2.1. keseragaman bobot

keseragaman sediaan dapat ditetapkan dengan salah satu dari dua metode, yaitu
keseragaman bobot atau keseragaman kandungan. Persyaratan ini digunakan untuk sediaan
mengandung satu zat aktif dan sediaan mengandung dua atau lebih zat aktif.persyaratan
keseragaman bobot dapat diterapkan pada produk kapsul lunak berisi cairanatau pada produk
yang mengandung zat aktif 50 mg atau lebih yang merupakan 50% ataulebih, dari bobot,
satuan sediaan. Persyaratan keseragaman bobot dapat diterapkan padasediaan padat
(termasuk sediaan padat steril) tanpa mengandung zat aktif atau inaktif yang ditambahkan,
yang telah dibuat dari larutan asli dan dikeringkan dengan cara pembekuandalam wadah akhir
dan pada etiket dicantumkan cara penyiapan ini.tablet tidak bersalut harus memenuhi syarat
keseragaman bobot yang ditetapkan sebagai berikut:timbang 20 tablet, hitung bobot rata– rata
tiap tablet. Jika ditimbang satu persatu,tidak boleh lebih dari 2 tablet yang masing – masing
bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih besar dari harga yang ditetapkan kolom
a, dan tidak satu tablet pun yang bobotnya menyimpang dari bobot rata – ratanya lebih dari
harga yang ditetapkan kolom b.jika tidak mencukupi 20 tablet, dapat digunakan 10 tablet;
tidak satu tabletpun yang bobotnya menyimpang lebih besar dari bobot rata– rata yang
ditetapkan kolom a dan tidak satutabletpun yang bobotnya menyimpang lebih besar dari
bobot rata– rata yang ditetapkan kolom b

Bobot rata-rata Penyimpanan bobot rata-rata (%)

A B

25mg atau kurang 15% 30%

26 mg s/d 150 mg 10% 20%

151 s/d 300 mg 7,5% 15%

Lebih dari 300 mg 5% 10%

Untuk penetapan keseragaman sediaan dengan cara keseragaman bobot, pilih tidak
kurang dari 30 satuan, dan lakukan sebagai berikut untuk sediaan yang dimaksud. Untuk
tablet tidak bersalut, timbang saksama 10 tablet, satu per satu, dan hitung bobot rata-rata.dari
hasil penetapan kadar, yang diperoleh seperti yang tertera dalam masing-masingmonografi,
hitung jumlah zat aktif dari masing-masing dari 10 tablet dengan anggapan zataktif
terdistribusi homogen.kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing monografi, persyaratan
keseragamandosis dipenuhi jika jumlah zat aktif dalam masing-masing dari 10 satuan sediaan
seperti yangditetapkan dari cara keseragaman bobot atau dalam keseragaman kandungan
terletak antara85,0% hingga 115,0% dari yang tertera pada etiket dan simpangan baku relatif
kurang dariatau sama dengan 6,0%.

Jika 1 satuan terletak di luar rentang 85,0% hingga 115,0% seperti yang tertera pada
etiket dan tidak ada satuan terletak antara rentang 75,0% hingga 125,0% dari yang tertera
pada etiket, atau jika simpangan baku relatif lebih besar dari 6,0% atau jika kedua kondisi
tidak dipenuhi, lakukan uji 20 satuan tambahan. Persyaratan dipenuhi jika tidak lebih dari
satuan dari 30 terletak diluar rentang 85,0% hingga 115,0% dari yang tertera pada etiket dan
tidak ada satuan yang terletak di luar rentang 75,0% hingga 125,0% dari yang tertera pada
etiket dan simpangan baku relatif dari 30 satuan sediaan tidak lebih dari 7,8%.

2.2 Uji kekerasan

Uji kekerasan tablet dapat didefinisikan sebagai uji kekuatan tablet yang
mencerminkan kekuatan tablet secara keseluruhan, yang diukur dengan memberi tekanan
terhadap diameter tablet. Tablet harus mempunyai kekuatan dan kekerasan tertentu serta
dapat bertahan dari berbagai goncangan mekanik pada saat pembuatan, pengepakan dan
transportasi. Alat yang biasa digunakan adalah hardness tester . Kekerasan adalah parameter
yang menggambarkan ketahanan tablet dalam melawan tekanan mekanik seperti goncangan,
kikisan dan terjadikeretakan talet selama pembungkusan, pengangkutan dan pemakaian.
Kekerasan ini dipakaisebagai ukuran dari tekanan pengempaan.

Alat yang dapat digunakan untuk mengukur kekerasan tablet diantaranya


monsantotester, pfizer tester, dan strong cobb hardness tester.

faktor-faktor yang mempengaruhi kekerasan tablet adalah tekanan kompresi dan sifat
bahan yang dikempa. Kekerasan ini dipakai sebagai ukuran dari tekanan pengempaan.
Semakin besar tekanan yang diberikan saat penabletan akan meningkatkan kekerasan tablet.
Pada umumnya tablet yang keras memilikiwaktu hancur yang lama (lebih sukar hancur) dan
disolusi yang rendah, namun tidak selamanya demikian. Pada umumnya tablet yang baik
dinyatakan mempunyai kekerasan antara 4-10 kg. Namun hal ini tidak mutlak, artinya
kekerasan tablet dapat lebih kecil dari 4atau lebih tinggi dari 8 kg. Kekerasan tablet kurang
dari 4 kg masih dapat diterima dengan syarat kerapuhannya tidak melebihi batas yang
diterapkan. Tetapi biasanya tablet yang tidak keras akan memiliki kerapuhan yang tinggi dan
lebih sulit penanganannya pada saat pengemasan, dan transportasi. Kekerasan tablet lebih
besar dari 10 kg masih dapat diterima, jika masih memenuhi persyaratan waktu
hancur/disintegrasi dan disolusi yang dipersyaratkan. Uji kekerasan dilakukan dengan
mengambil masing-masing 10 tablet dari tiap batch, yang kemudian diukur kekerasannya
dengan alat pengukur kekerasan tablet.persyaratan untuk tablet lepas terkendalinon
swellableadalah 10-20 kg/cm2.

2.3. Uji kerapuhan ( friabilitas ) tablet

Kerapuhan merupakan parameter yang digunakan untuk mengukur ketahanan


permukaan tablet terhadap gesekan yang dialaminya sewaktu pengemasan dan pengiriman.
Kerapuhand iukur dengan friabilator.

Prinsipnya adalah menetapkan bobot yang hilang dari sejumlah tablet selama diputar
dalam friabilator selama waktu tertentu. Pada proses pengukuran kerapuhan, alat diputar
dengan kecepatan 25 putaran per menit dan waktu yang digunakanadalah 4 menit.tablet yang
akan diuji sebanyak 20 tablet, terlebih dahulu dibersihkan dari debunya dan ditimbang
dengan seksama. Tablet tersebut selanjutnya dimasukkan ke dalam friabilator , dandiputar
sebanyak 100 putaran selama 4 menit, jadi kecepatan putarannya 25 putaran permenit.
Setelah selesai, keluarkan tablet dari alat, bersihkan dari debu dan timbang dengan seksama.
Kemudian dihitung persentase kehilangan bobot sebelum dan sesudah perlakuan.tablet
dianggap baik bila kerapuhan tidak lebih dari 1% . Uji kerapuhan berhubungan dengan
kehilangan bobot akibat abrasi yang terjadi pada permukaan tablet. Semakin besar harga
persentase kerapuhan, maka semakin besar massa tablet yang hilang. Kerapuhan yang tinggi
akan mempengaruhi konsentrasi/kadar zat aktif yang masih terdapat pada tablet.
Tabletdengan konsentrasi zat aktif yang kecil (tablet dengan bobot kecil), adanya kehilangan
massa akibat rapuh akan mempengaruhi kadar zat aktif yang masih terdapat dalam tablet.hal
yang harus diperhatikan dalam pengujian friabilitas adalah jika dalam proses pengukuran
friabilitas ada tablet yang pecah atau terbelah, maka tablet tersebut tidak diikut sertakan
dalam perhitungan. Jika hasil pengukuran meragukan (bobot yang hilang terlalu besar), maka
pengujian harus diulang sebanyak dua kali. Selanjutnya tentukan nilairata-rata dari ketiga uji
yang telah dilakukan.
2.4. Uji disolusi

Uji ini digunakan untuk menentukan kesesuaian dengan persyaratan disolusi yang
terteradalam masing-masing monografi untuk sediaan tablet dan kapsul, kecuali pada etiket
dinyatakan bahwa tablet harus dikunyah.

Ada dua jenis alat yang dapat digunakan untuk uji disolusi, untuk uji disolusi tablet
parasetamol digunakan alat jenis 2 dengan kecepatan 50 rpm selama 30 menit. Uji kesesuaian
alat dilakukan pengujian masing-masing alat menggunakan1 tablet kalibrator disolusi fi jenis
diintegrasi dan 1 tablet kalibrator disolusi fi jenis bukan disintegrasi. Alat dianggap sesuai
bila hasil yang diperoleh berada dalam rentang yang diperbolehkan seperti yang tertera dalam
sertifikat dari kalibrator yang bersangkutan. Untuk media disolusi digunakan 900 ml larutan
dapar fosfat ph 5,8. Kemudian lakukan penetapan jumlah parasetamol yang terlarut dengan
mengukur serapan filtrat larutan uji dan larutan baku pembanding parasetamol bpfi dalam
media yang sama pada panjang gelombangmaksimum 243 nm. Dalam waktu 30 menit harus
larut tidak kurang dari 80 % parasetamol dari jumlah yang tertera pada etiket.

2.5. Waktu Hancur

Waktu hancur adalah waktu yang dibutuhkan sejumlah tablet untuk hancur menjadi
granul/partikel penyusunnya yang mampu melewati ayakan no.10 yang terdapat dibagian
bawah alat uji. Alat yang digunakan adalah disintegration tester , yang berbentuk
keranjang,mempunyai 6 tube plastik yang terbuka dibagian atas, sementara dibagian bawah
dilapisi dengan ayakan/screen no.10 mesh.faktor-faktor yang mempengaruhi waktu hancur
suatu sediaan tablet yaitu sifat fisikgranul, kekerasan, porositas tablet, dan daya serap granul.
Penambahan tekanan pada waktu penabletan menyebabkan penurunan porositas dan
menaikkan kekerasan tablet. Dengan bertambahnya kekerasan tablet akan menghambat
penetrasi cairan ke dalam pori-pori table tsehingga memperpanjang waktu hancur tablet.
Kecuali dinyatakan lain waktu hancur tablet bersalut > 15 menit.tablet yang akan diuji
(sebanyak 6 tablet) dimasukkan dalam tiap tube, ditutup dengan penutup dan dinaik-turunkan
keranjang tersebut dalam medium air dengan suhu 37° c.dalam monografi yang lain
disebutkan mediumnya merupakan simulasi larutan gastrikn(gastric fluid ). Waktu hancur
dihitung berdasarkan tablet yang paling terakhir hancur.persyaratan waktu hancur untuk
tablet tidak bersalut adalah kurang dari 15 menit, untuk tablet salut gula dan salut nonenterik
kurang dari 30 menit, sementara untuk tablet salut enterik tidak boleh hancur dalam waktu 60
menit dalam medium asam, dan harus segerahancur dalam medium basa.untuk menetapkan
kesesuaian batas waktu hancur yang tertera dalam masing-masing monografi. Untuk tablet
parasetamol tidak bersalut pengujian dilakukan dengan memasukkan1 tablet pada masing-
masing tabung dari keranjang, masukkan satu cakram pada tiap tabungdan jalankan alat,
gunakan air bersuhu 37º ± 2º sebagai media kecuali dinyatakan menggunakan cairan lain
dalam masing-masing monografi. Pada akhir batas waktu sepertiyang tertera dalam
monografi, angkat keranjang dan amati semua tablet: semua tablet harus hancur sempurna.
Bila 1 tablet atau 2 tablet tidak hancur sempurna, ulangi pengujian dengan12 tablet lainnya:
tidak kurang 16 dari 18 tablet yang diuji harus hancur sempurna.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan :

1 .di antara parameter-parameter uji sediaan tablet adalah uji keseragaman bobot, uji
kekerasan, uji kerapuhan (friabilitas), uji disolusi, dan uji waktu hancur.

2. uji keseragaman bobot dapat ditetapkan dengan salah satu dari dua metode, yaitu
keseragaman bobot atau keseragaman kandungan.

3. tablet harus mempunyai kekuatan dan kekerasan tertentu serta dapat bertahan dari berbagai
goncangan mekanik pada saat pembuatan, pengepakan dan transportasi.

4. tablet dianggap baik bila kerapuhan tidak lebih dari 1%.

5. uji disolusi digunakan untuk menentukan kesesuaian dengan persyaratan disolusi


yangtertera dalam masing-masing monografi untuk sediaan tablet dan kapsul, kecuali pada
etiket dinyatakan bahwa tablet harus dikunyah.

6. faktor-faktor yang mempengaruhi waktu hancur suatu sediaan tablet yaitu sifat fisik
granul,kekerasan, porositas tablet, dan daya serap granul.

7. dengan adanya pengujian tablet ditinjau dari berbagai parameter diharapkan karakteristik
suatu sediaan tablet dapat diketahui.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/346156735/Evaluasi-Tablet-Isi-Makalah

https://www.academia.edu/8031852/Evaluasi_Sediaan_Tablet

Anda mungkin juga menyukai