Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS FARMASI

ANALISIS GOLONGAN ANTIBIOTIK

Disusun Oleh :
Ausiana Amurwanto (164820144670004)
Ersa Rohanisa (164820144740011)
Gita Anggraeni (164820144780015)
Melda Gita Amona (164820144920029)
Mufit Rizal Prasetyo(164820144940031)
Wahyu Puji Astuti (164820145110048)
Definisi

Antibiotika adalah senyawa kimia yang dihasilkan oleh


berbagai jasad renik bakteri, jamur dan aktinomises, yang
dapat berkhasiat menghentikan pertumbuhan atau
membunuh jasad renik lainnya (Subronto dan Tjahajati,
2001).
Macam – Macam Antibiotik
1. Golongan aminoglikosida
Diantaranya amikasin, dibekasin, gentamisin, kanamisin, neomisin,
netilmisin, paromisin, sisomisin, streptomisin, tobramisin.
2. Golongan beta-laktam
Diantaranya golongan karbapenem (ertapenem, imipenem,
meropenem), golongan sefalosporin (sefaleksin, sefazolin, sefuroksin,
seftazidim), golongan beta-laktam monosiklik, dan golongan penisilin
(penisilin, amoksilin).
3. Golongan glikopeptida
Diantaranya vankomisin, teikoplanin, ramoplanin, dekaplanin.
4. Golongan poliketida
Diantaranya golongan makrolida (eritromisin, azitromisin, klaritomisin,
roksitomisin), golongan ketolida (telitromisin), golongan tetrasiklin
(doksisiklin, oksitetrasiklin, klortetrasiklin).
Lanjutan
5. Golongan polimiksin
Diantaranya polimiksin dan kolistin.
6. Golongan kinolon (fluorokinolon)
Diantaranya asam nalidiksat, siprofloksasin, norfloksasin,
levofloksasin, dan trovafloksasin.
7. Golongan streptogramin
Diantaranya prystinamisin, virginiamycin, mikamycin, dan
kinupristin-dalfopristin.
8. Golongan oksazolidinon
Diantaranya lenizolid dan AZD263.
9. Golongan sulfonamide
Diantaranya kotrimoksazol dan trimetropin.
Antibiotika lain yang penting, seperti kloramfenikol,
klindamisin, dan asam fusidat
Metode

1. Analisis gravimetri.
2. Analisis volumetri yang biasa desebut juga analisis
titrimetri.
3. Analisis gasometri.
4. Analisis dengan metode fisika dan kimia.
Antibiotik Kloramfenikol
Kloramfenikol mempunyai rumus molekul C11H29N7O12
Kloramfenikol termasuk antibiotika yang paling stabil. Larutan
kloramfenikol dalam air pada pH 6 menunjukkan
kecenderungan terurai yang paling rendah. Senyawa ini cepat
dan hampir sempurna diabsorpsi dari saluran cerna. Oleh
karena itu pemberian kloramfenikol dilakukan secara peroral
(Wattimena, 1990). dengan berat molekul 323.1. Kloramfenikol
merupakan serbuk kristal putih sampai putih keabuan atau
putih kekuningan, tidak berbau, sangat tidak larut dalam air,
sangat larut dalam alkohol dan propilen glikol (Ditjen POM,
1995).
Analisis kloramfenikol dengan menggunakan
metode spektrofotometri Uv-Vis
Dalam jurnal penelitian Azizah (2015), dilakukan
pengembangan metode analisis kloramfenikol secara
spektrofotometri UV-Vis dengan prinsip reaksi diazotasi,
dimana gugus nitro pada kloramfenikol akan direduksi
menggunakan Zn dan asam menjadi gugus amina primer.
Gugus amina primer inilah yang kemudian melewati reaksi
diazotasi.
Diazotasi adalah reaksi antara amina primer dengan
asam nitrit. Asam nitrit diperoleh dari hasil reaksi natrium nitrit
dan asam klorida. Reaksi amina primer dengan asam nitrit pada
suhu dingin membentuk garam diazonium. Selanjutnya garam ini
direaksikan dengan menambahkan pengkopling N-(1-Naphtyl)
ethylendiamine dihydrochloride (NEDA) agar terbentuk senyawa
azo yang berwarna violet yang dapat dideteksi pada panjang
gelombang 560-568 nm.
Pada proses reduksi kloramfenikol ini gugus nitro pada
kloramfenikol diubah menjadi gugus amina. Mekanisme reaksi
reduksi kloramfenikol ditampilkan pada gambar 1.
Gambar 1. Mekanisme reaksi reduksi kloramfenikol
Antibiotik Amoxicillin

Amoksisilin memiliki rumus molekul C16H19N3O5S.3H2 Struktur


kimia amoksisilin terdiri atas cincin β-laktam, cincin tiazolidin
rantai samping amida dan gugus karboksil. Amoksisilin
merupakan antibiotika O dengan berat molekul 419,45.
Pemeriannya berupa serbuk hablur, putih, praktis tidak berbau,
berasa pahit. Senyawa ini sukar larut dalam air dan metanol (1
gram dalam 370 ml air atau dalam 2000 ml alkohol), tidak larut
dalam benzen, dalam karbon tetraklorida dan dalam kloroform
(Ditjen POM, 1995; Wattimena, 1991).
Amoxicillin dengan menggunakan metode
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)/HPLC
merupakan bentuk kromatografi kolom yang memompa
campuran sampel atau analit dalamsuatu pelarut (dikenal
sebagai fase gerak) padatekanan tinggi melalui kolom
kromatografi denganbahan kemasan (fase diam).
Prinsip kerja KCKT untuk analisis antibiotik amoxicillin
adalah dengan bantuan pompa fase gerak dialirkan melalui
kolom ke detektor. Sampel yang dilarutkan dalam solvent,
dimasukkan ke dalam aliran fasa gerak dengan cara injeksi. Di
dalam kolom terjadi pemisahan komponen2 campuran :
perbedaan kekuatan interaksi anatara analat (solut-solut)
dengan stationary phase pada kolom.
Pada jurnal penelitian Sofyani, beberapa metode
analisis untuk penentuan kadar amoksisilin yaitu dengan
elektroforesis kapiler, spektrofotometri dan HPTLC serta
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) (Depkes, 1995).
Metode analisis baru bisa diterapkan apabila telah
dilakukan validasi. Hal ini sangat penting untuk
mengembangkan metode analisis HPLC yang akurat,
sensitif dan juga keakuratan dari hasil yang didapatkan
dapat dipertanggung jawabkan.
 Validasi metode dan alat untuk penentuan kadar dari
uji disolusi sangatlah penting agar tidak mengganggu
hasil penelitian atau terjadinya bias dari penelitian
yang akan kita lakukan. Disolusi didefinisikan sebagai
jumlah zat yang masuk pada suatu pelarut dan suhu
yang dapat menggambarkan sifat in vivo dari
pelepasan obat dalam tubuh. Alat KCKT/HPLC yang
digunakan divalidasi terlebih dahulu agar hasil yang
diinginkan saat pengerjaan tidak bias, akurat dan
dapat dipertanggung jawabkan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai