C12H11ClN2O5S
Pemerian : Serbuk hablur; putih sampai hampir kuning; tidak berbau (FI V, 477)
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; mudah larut dalam aseton, dimetilformamida dan
larutan alkali hidroksida; larut dalam metanol; agak sukar larut dalam etanol; sukar larut
dalam eter; sangat sukar larut dalam kloroform (FI V, 477)
Titik lebur : 210oC dengan dekomposisi (BP, 2013)
Stabilitas : Stabil di bawah kondisi penyimpanan yang disarankan (Pubchem)
Inkompatibilias : Dapat terhidrolisis pada pH yang cukup rendah. pH larutan berair harus
dijaga dalam kisaran dasar untuk mencegah hidrolisis. Alkohol telah terbukti meningkatkan
stabilitas senyawa ini. Kompatibel dengan oksidator kuat (Pubchem)
pH injeksi : 8,0-9,3 (FI V, 478)
Penyimpanan : Injeksi disimpan dalam wadah dosis tunggal atau dosis ganda, tidak tembus
cahaya dari kaca Tipe I (FI V, 478)
Dari deskripsi sifat fisika dan kimia yang sudah dijabarkan, bentuk zat aktif yang digunakan adalah
garam dengan penambahan NaOH membentuk garam Na-furosemid. Metode produksi yang
digunakan adalah sterilisasi akhir dengan autoklaf pada suhu 121oC selama 20 menit (HOP
Manufacturing Formulation Sterile Product, 2004)
JURNAL PRAKTIKUM
PRAKTIKUM TEKNOLOGI FARMASI SEDIAAN STERIL
SEMESTER GANJIL TA. 2019/2020
PSSF FKUB
B. Uraian Farmakologi
Indikasi : Udema karena gangguan jantung, sirosis hati, gangguan ginjal, hipertensi ringan dan
sedang (ISO 2018, 239)
Mekanisme kerja obat : Menghambat reabsorpsi air di nefron dengan menghalangi sodium-
potassium-chloride cotransporter (NKCC2) di lengkung henle pada bagian yang naik dan
tebal. Hal ini dicapai melalui penghambatan kompetitif di situs pengikatan klorida pada
cotransporter, sehingga mencegah pengangkutan natrium dari lumen lengkung Henle ke
interstitium basolateral. Akibatnya, lumen menjadi lebih hipertonik, sedangkan interstitium
menjadi lebih sedikit hipertonik, sehingga dapat mengurangi gradien osmotik untuk
reabsorpsi air di seluruh nefron. Karena asenden yang tebal bertanggung jawab atas 25%
reabsorpsi natrium di nefron (Pubchem)
Absropsi : 60% diserap pada pasien dengan fungsi ginjal normal (Pubchem)
Metabolisme : Hanya sedikit yang dimetabolisme di dalam hepar menjadi turunan
defurfurisasi, asam 4-kloro-5-sulfamoillranranilat (Pubchem)
Eliminasi Furosemide dan metabolitnya cepat diekskresikan dalam urin dengan filtrasi
glomerulus dan sekresi tubulus proksimal. Pada pasien dengan fungsi ginjal normal, sekitar
50% dari dosis oral dan 80% dari dosis IV atau IM diekskresikan dalam urin dalam waktu 24
jam; 69-97% dari jumlah ini diekskresikan dalam 4 jam pertama. Sisa obat dieliminasi oleh
mekanisme nonrenal termasuk degradasi di hati dan ekskresi obat tidak berubah dalam tinja.
Pada pasien dengan kerusakan ginjal yang jelas tanpa penyakit hati, pembersihan furosemide
nonrenal meningkat sehingga 98% obat dikeluarkan dari plasma dalam waktu 24 jam. Satu
pasien dengan uremia dan sirosis hati menghilangkan hanya 58% dari dosis IV dalam 24 jam
(Pubchem)
Dosis : 20-40 mg (ISO, 2018, 239)
<Berdasarkan pertimbagan sifat fisika, kimia, dan uraian farmakologi, berikan justifikasi
untuk rasionalisasi kesesuaian zat aktif dan bentuk sediaan yang akan dibuat. Definisikan
bentuk sediaan yang akan dibuat dan rute pemberiannya. Jelaskan termasuk golongan
obat apa berdasarkan undang-undang penggolongan obat. Tuliskan pula logo yang
digunakan untuk penandaan pada kemasan obat sesuai penggolongan obat tersebut.
Tentukan volum setiap kemasan. Sebutkan bentuk dan bahan kemasan yang akan
digunakan dan cara penyimpanannya. Jelaskan aturan pakainya.>
D. Desain Formulasi
D.1. Spesifikasi Produk
JURNAL PRAKTIKUM
PRAKTIKUM TEKNOLOGI FARMASI SEDIAAN STERIL
SEMESTER GANJIL TA. 2019/2020
PSSF FKUB
D.2.4 Penimbangan
Material Jumlah Per Kemasan Jumlah yang Ditimbang Jumlah Per Batch
Furosemide 50 mg 50 mg x 50 = 2500 mg = 2,5 g 10 gram
NaCl 37,5 mg 37,5 mg x 50 = 1875 mg = 7,5 gram
1,875 mg
NaOH 6,7 mg 6,7 mg x 50 = 335 mg 1,34 gram
NaOH (pH q.s q.s q.s
adjustment)
HCl q.s q.s q.s
Water for injection Ad 5 mL 5 mL x 50 = ad 250 mL 1L
D.3.2 Kemasan
Kemasan (ukuran/volum) Jumlah Cara Sterilisasi
Ampul 5 mL 200 Mulut ampul ditutup dengan kertas
aluminium foil kemudian di Oven pada
suhu 170oC selama 1 jam
D.3.3 Bahan
Bahan Jumlah Cara Sterilisasi
Furosemid 10 gram
NaCl 7,5 gram Larutan natrium klorida dapat disterilisasi dengan metode
autoklaf atau filtrasi (HOPE 6th Ed)
NaOH 1,34 gram Sterilisasi akhir dengan autoklaf pada suhu 112oC selama
15 menit
NaOH q.s Sterilisasi akhir dengan autoklaf pada suhu 112oC selama
15 menit
HCl q.s
Water for Injection 1 liter
DAFTAR PUSTAKA