“MAKROSTRUKTUR VIRUS”
Disusun Oleh:
Kelompok B2
Avifa Bena Aramintha (231610101158)
Chiquita Azarine (231610101159)
Salsabila Rahadatul Aisy (231610101160)
Fatihatul Fuadiyah (231610101161)
Aldilla Yusvanisya (231610101162)
Annisa Hafizh Syah (231610101163)
Yudha Dwi Kurniawan (231610101165)
Firyal Salsabila Defi (231610101166)
Mutia Salma Salsabila (231610101167)
Nabilah Eka Visyaharani (231610101168)
Fiqra Rizky Amalia (231610101169)
Segala ungkapan puji serta syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat dan ridho-Nya sehingga tugas makalah kami dengan judul “Makrostruktur
Virus” dapat selesai dengan tepat waktu.
Dalam penyusunan makalah ini tentunya tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang
kami temui, namun berkat adanya motivasi, dan bantuan dari berbagai pihak sampai
makalah ini dapat terselesaikan. Dengan demikian, ucapan terima kasih kami sampaikan
kepada:
1. Dr. drg. Muhammad Nurul Amin, M.Kes selaku dosen pengajar, pembimbing
dan pengarah pada pembelajaran tatap muka dalam materi makrostruktur sel
Kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk sanggahan dan masukan yang
membangun untuk perbaikan-perbaikan selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
untuk pembacanya.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER................................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penulisan ....................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 2
2.1 Pengertian Virus ........................................................................................................ 2
2.2 Macam dan Bentuk Virus.......................................................................................... 2
2.3 Klasifikasi Virus ........................................................................................................ 4
2.4 Perkembangbiakan Virus .......................................................................................... 4
2.5 Peran Virus .............................................................................................................. 10
BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 13
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
6. Mahasiswa mampu mengetahui peran virus.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Virus
Secara etimologi Virus diambil dari bahasa yunani “Venom” yang memiliki arti racun.
Virus juga dapat diartikan sebagai patogen (kuman kecil yang dapat menyebabkan infeksi
ataupun penyakit. Virus juga dapat disebut sebagai parasit obligat intraseluler , artinya virus
sepenuhnya bergantung dan tidak dapat berbuat apapun tanpa lingkungan internal (sel
inangnya) untuk menghasilkan partikel virus baru yang menular dengan bereplikasi (virion).
Semua virus melakukan kontak dan mengikat permukaan sel untuk masuk ke dalam sel. Virus
dibongkar dan materi genetiknya (terbuat dari asam nukleat) mengkodekan instruksi untuk
protein yang secara spontan akan berkumpul menjadi virion baru. Hal ini dikenal sebagai
replikasi de novo, dari bahasa Latin yang berarti “dari baru”. Berbeda dengan sel, yang
bertambah besar dan membelah menjadi dua untuk melakukan replikasi, virus menggunakan
energi dan mesin sel untuk membuat dan merakit virion baru sedikit demi sedikit, sepenuhnya
dari awal
Virus Semua sel hidup, baik manusia, hewan, tumbuhan, atau bakteri, memiliki DNA
untai ganda (dsDNA) sebagai materi genetiknya. Sebaliknya, virus memiliki genom , atau
materi genetik, yang dapat terdiri dari DNA atau RNA (tetapi tidak keduanya). Genom juga
belum tentu beruntai ganda; jenis virus yang berbeda juga dapat memiliki genom DNA beruntai
tunggal (ssDNA), dan virus dengan genom RNA dapat beruntai tunggal atau beruntai ganda.
Namun, virus tertentu hanya akan memiliki satu jenis genom asam nukleat, sehingga tidak
ditemukan virus yang memiliki genom ssDNA dan ssRNA.
2
Virus coryza : virus yang menyebabkan flu
Poxivirus : virus yang menyebabkan campak
● Virus RNA
jenis-jenis :
Orthomycovirus : virus yang menyebabkan influenza
Rhabdovirus : virus yang menyebabkan rabies
Reovirus : virus yang menyebabkan muntah dan diare
Retrovirus : virus yang menyebabkan leukimia , AIDS
Togovirus : virus yang menyebabkan demam berdarah
Tobacco mosaic : virus yang mengakibatkan penyakit pada tembakau
3
2.3 Klasifikasi Virus
Bentuk keseluruhan virus bervariasi, dan ada banyak karakteristik yang membedakan
satu virus dengan virus lainnya. Beberapa virus memiliki membran lipid bilayer yang
mengelilingi nukleokapsidnya, sementara yang lain tidak.
Virus dapat diklasifikasikan berdasarkan DNA atau RNA beruntai tunggal atau beruntai
ganda. Berdasarkan Taksonomi Virus Komite Internasional (ICTV), virus dikelompokkan ke
dalam tujuh kategori, yaitu:
1. Virus DNA
● virus dengan DNA untai ganda Kelompok I
● virus dengan DNA untai tunggal Kelompok II
2. Virus RNA
● virus dengan RNA untai ganda Kelompok III
● virus dengan RNA untai tunggal positif Kelompok IV
● virus dengan RNA untai tunggal negatif Kelompok V
● virus dengan RNA beruntai tunggal dan bereplikasi menggunakan transkriptor balik
Kelompok VI
● virus dengan RNA beruntai ganda dan bereplikasi menggunakan transkriptor balik
Kelompok VII
Virus adalah salah satu organisme parasit, karena tidak dapat hidup tanpa ada sel
inangnya. Begitu juga untuk bereproduksi,virus membutuhkan sel inang yang hidup untuk
dapat memperbanyak diri. Begitulah siklus virus bekerja.
Perkembangbiakan virus dapat terjadi di dalam sel apapun seperti bakteri, hewan, serta
tumbuhan. Contoh yang biasanya menerangkan perkembangbiakan virus dapat menggunakan
bakteri yang terserang oleh virus(bakteriofaga).Elemen yang menyerang sel-sel
eukariot(organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal) biasanya disebut
virus,sedangkan partikel yang menyerang sel prokariot disebut bakteriofaga.
Pada virus terdapat materi genetic (DNA atau RNA tergantung pada jenis virus) yang
di lapisi oleh protein,lipid,glikoprotein, atau kombinasi dari ketiganya. Cara virus
4
memperbanyak diri dengan menyuntikkan materi genetic ke dalam sel inang yang masih hidup.
Sel-sel inang akan lisis(pecah) akibat dari aktivitas virus yang bereproduksi. Hanya saat terjadi
sintesis protein oleh ribosom suatu virus dapat memperbanyak diri / bereplikasi
Dalam menghasilkan virion baru terdapat tahapan-tahapan dalam proses replikasi virus.
Tahapan tersebut dibagi menjadi tujuh,yaitu:
1. Perlekatan
2. Penetrasi
4. Replikasi
5. Perakitan
6. Pematangan
7. Pelepasan
5
1) Perlekatan
Tahap pertama dalam replikasi virus adalah penempelan genom virus terhadap reseptor sel
inangnya. Biasanya molekul reseptor sel inang berupa kumpulan glikoprotein.
2) Penetrasi
Pada tahap ini dibutuhkan aktivitas sel energi untuk menetralkan sel inang yang telah terinfeksi
oleh virus. Di tahap ini terdapat 3 proses utama,yaitu a) Proses translokasi,b) Proses endositosis
virus ke dalam vakuola intraseluler,c) Proses fusi envelope virus.
3) Uncoating
Merupakan tahap dimana kapsid virus terdegradasi sebagian atau seluruhnya dalam bentuk
protein. Tahap ini bersamaan dengan penetrasi jadi sulit untuk membedakan prosesnya.
4) Replikasi
Setelah melalui tahap pertama hingga tahap ketiga,terjadilah proses replikasi virus yang terjadi
secara spesifik. Agar proses ekspresi dan duplikasi dapat berhasil.
5) Perakitan
Dalam proses perakitan terjadi pembentukan struktur dasar untuk komponen pembentukan
varion matang yang berkumpul di sitoplasma.
6) Pematangan
Di tahap pematang terjadi proses penularan yang mengubah struktural sel. Pada tahap ini dapat
dilihat menggunakan mikroskop dengan sumber elektron.
7) Pelepasan
Dalam virus yang bersiklus secara litik pelepasan virus dapat dialami secara mudah. Sel inang
yang telah terinfeksi akan pecah dan mulai menyebar ke sel-sel lainnya.
6
Terdapat banyak penyakit yang ditimbulkan oleh virus. Berikut beberapa virus yang
sering ditemukan di masyarakat sekitar:
1) Influenza
Influenza sendiri dikenal sebagai flu hal ini berkaitan dengan penyakit pernapasan yang
dittimbulkan karena virus yang termasuk dalam keluarga Orthomyxoviridae. Keluarga ini
terdiri dari empat genera virus influenza antara lain virus influenza A, virus influenza B, virus
influenza C, dan virus influenza D yang diklasifikasikan berdasarkan perbedaan glikoprotein
internal nukleoprotein (NP) dan matriks (M). Virus influenza tipe A dapat menginfeksi
manusia, burung, babi, kuda, dan hewan lainnya, sedangkan virus influenza B dan C hanya
ditemukan pada manusia. Virus influenza mengandung genom RNA sense negatif beruntai
tunggal yang mengkode 11 protein.
a) Viral culture
Pemulihan virus influenza dalam sampel klinis melalui perbanyakan pada sel mamalia
atau telur berembrio adalah metode paling tradisional untuk diagnosis influenza.
Diperkenalkan pada tahun 1940 an, untuk mendiagnosis virus metode pendekatan kultur
dianggap yang paling mutakhir. Pendekatan ini melibatkan inokulasi garis sel permisif atau
telur berembrio dengan sampel menular, propagasi selama 7-10 hari untuk memantau
perkembangan efek sitopatik, dan konfirmasi akhir infeksi virus influenza dengan pewarnaan
antibodi spesifik, hemadsorpsi menggunakan eritrosit, atau mikroskop imunofluoresensi.
SVC adalah pendekatan kultur virus lain yang telah digunakan sejak awal tahun 1990an
untuk diagnosis klinis infeksi virus influenza. Pendekatan ini melibatkan perbanyakan virus
dalam sel mamalia yang ditumbuhkan dalam vial kecil berukuran 1-dram atau vial cangkang,
diikuti dengan pewarnaan dengan antibodi monoklonal fluoresen spesifik virus influenza.
Pendekatan SVC relatif mudah dan lebih sensitif dibandingkan dengan metode isolasi virus
tradisional dimana virus dapat dideteksi dalam waktu 24-48 jam.
7
2) HIV/AIDS
3) Hepatitis
Proses terjadinya peradangan difus pada hati diakibatkan oleh Virus Hepatitis. Penyakit
yang sering terjadi dikala musim hujan ini menyebar dengan beberapa jenis virus sebagai
penyebab utamanya. Hepatitis A virus (HAV), Hepatitis B virus (HBV), Hepatitis C virus
(HCV), Hepatitis D virus (HDV), dan Hepatitis E virus (HEV). Gejala klinik serupa terjadi
pada virus-virus tersebut. Akan tetapi yang paling sering terdampak bagi masyarakat yaitu
HAV dan HBV. Hepatitis B memiliki perbedaan dari hepatitis lainnya. Untuk hepatitis B
merupakan virus yang tergolong virus DNA, sedangkan yang lainnya termasuk dalam virus
RNA. Virus-virus ini memiliki perbedaan pada sifat molecular serta antigennya, tetapi tidak
lepas dari kesamaan pada gejala klinis yang terjadi serta perjalanan penyakitnya.
Hepatitis virus terbagi menjadi dua yaitu hepatitis akut dan kronis jika dilihat dari waktu
penyakit tersebut menyerang kondisi imunitas seseorang. Beberapa kasus yang sudah terjadi
ditemukan bahwa hepatitis kronis dapat disebabkan hepatitis akut dilain waktu ditemukannya
hepatitis kronis dapat sembuh dengan sendirinya. Banyaknya hepatitis kronis yaitu kondisi
8
serius, akan tetapi pada kenyataan yang terjadi pada pasien dapat bermacam-macam tergantung
derajat penyakit yang dialami dan disebut sebagai hepatitis kronis jika gejala yang
menunjukkan sudah terjadi lebih dari 6 bulan.
4) COVID-19
Covid-19 disebabkan oleh coronavirus yang terjadi pada 4 tahun akhir ini yaitu tahun
2019 dan berlanjut disebut sebagai Sars-Cov 2 (Severe Acute Respiratory Syndrome
Coronavirus). Virus baru ini menyerang saluran pernapasan dengan sel epitel dan mukosa
sebagai perantara awal dan saluran pernapasan sebagai target permulaan yang berlanjut
menginfeksi saluran pernapasan bahkan organ bisa mengalami kerusakan akibat virus tersebut.
Virus corona tergolong ke dalam virus RNA rantai tunggal dan rantai positif yang masuk
kedalam keluarga coronaviridae terbagi menjadi subfamili serotip dan genotip berdasarkan
karakteristik yang terdiri dari a, β, γ dan δ.
Struktur virus ini berbentuk seperti kubus dengan protein S yang terletak pada
permukaan virus. Dalam penulisan gen yang berperan sebagai protein antigen utama virus
disebut dengan Protein S atau spike protein. Memiliki peran dalam proses penempelan serta
masuknya virus kedalam sel host (interaksi protein S dengan reseptornya terletak di sel inang).
Coronavirus memiliki kelemahan yaitu bersifat sensitif terhadap panas dan secara efektif atau
mudah diinaktifkan oleh desinfektan yang memiliki kandungan klorin, pelarut lipid pada saat
suhu 56°C dengan durasi 30 menit, eter, alkohol (C2H5OH), asam peroksiasetat (C2H4O3),
deterjen non-ionik formalin, oxidizing agent dan kloroform.
5) Herpes
Virus sebagai penyebab utama penyakit herpes adalah Herpes Simplex Virus (HSV).
Herpes merupakan salah satu penyakit yang menularkan dengan dua kondisi yaitu secara
vertikal (keturunan) dan horizontal (kontak langsung maupun tidak langsung). Berdasarkan
tempat terjadinya infeksi, herpes virus dikelompokkan menjadi 3 subfamili, Alpha herpesviri
nae, Beta herpesviri nae, Gamma herpesviri nae.
6) Dengue
Faktor yang menjadi penyebab utama terjadinya Demam Berdarah Dengue (DBD)
ditularkan oleh gigitan nyamuk berjenis Aedes aegypti dan Aedes abopictus dan membawa
9
virus dengue. DBD disebabkan oleh salah satu dari empat serotipe virus dari genus Flavivirus,
famili Flaviviridae (virus RNA ikatan-tunggal tidak ber-segmen). Sampai saat ini dikenal ada
4 serotype virus antara lain Dengue 1 (DEN 1), Dengue 2 (DEN 2), Dengue 3 (DEN 3), Dengue
4 (DEN 4).
7) Ebola
Ebola Haemorrhagic Fever (EHF) disebabkan oleh Virus Ebola (VE) dan dikenal
sebagai penyakit virus ebola. Salah satu penyebab utama gejala demam berdarah yang sangat
membahayakan bahkan mengancam nyawa bagi manusia adalah virus Ebola ini. Pada awalnya
virus Ebola dapat menginfeksi ke tubuh inang melalui perantara seperti permukaan mukosa,
luka, dan lecet di kulit, ataupun melalui kontak dengan peralatan medis yang tercemari dalam
kondisi yang sudah tidak steril. Virus ebola termasuk anggota keluarga Filoviridae yang
merupakan negatif-sense ssRNA. Berbagai macam tipe virus ebola antara lain VE Zaire, VE
Sudan, VE Bundibugyo, VE Côte d’Ivoire dan VE Reston.
10
Terapi gen menggunakan vektor AAV rekombinan yang mengandung DNA
komplementer pengganti rhodopsin manusia bersama dengan shRNA untuk membungkam
rhodopsin yang bermutasi digunakan untuk mengobati retinitis pigmentosa pada model anjing.
2. Peran Negatif
Virus dapat meluas dan menyebarkan penyakit. Beberapa peran negatif yang
ditimbulkan oleh virus yaitu sebagai berikut:
1. Penyakit yang meluas melalui udara
a. penyakit Pilek
Penyakit pilek disebabkan oleh Rhinovirus yang merupakan virus RNA dengan rantai tunggal
b.penyakit Influenza
penyakit lnfluenza yang disebabkan oleh Orthomyxovirus dapat menular dari cipratan pada
saat batuk ataupun bersin
c. penyakit campak
Penyebab campak adalah virus paramyxovirus yang menular melalui udara yang kemudian
masuk ke hidung serta tenggorokan
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Virus memiliki arti racun yang berasal dari bahasa Yunani. Virus merupakan salah satu
organisme mikroskopis yang tidak termasuk sebagai makhluk hidup sejati dikarenakan tidak
memiliki fungsional sel. Ciri khas virus adalah strukturnya sederhana, mengandalkan
menginveksi sel inang untuk berkembang biak, dan bersifat pathogen, yaitu menyebabkan
berbagai jenis penyakit. Virus mengandung genom, yaitu materi genetiK berupa DNA atau
RNA. Virus terdapat bebagai macam berdasarkan asam nukleatnya. Virus diklasifikan menjadi
dua, yaitu virus DNA dan virus RNA.
Virus dapat berkembang biak dalam sel bakteri, sel hewan, dan tumbuhan. Virus
mengandung materi genetik yang dilapisi bahan pelindung, protein, lipid, glikoprotein, atau
kombinasi dari ketiganya. Virus akan menyuntikkan materi genetic ke dalam sel ilang yang
masih hidup, dan sel inang akan lisis. Ribosom sel inang akan menyintesis protein. Partikel
virus dirakit menjadi virion yang dilepaskan dari sel inang. Tujuh tahapan replikasi virus, yaitu
perlekatan, penetrasi, uncoating, replikasi, perakitan, pematangan, pelepasan.
Virus berperan dalam penyebaran meluasnya penyakit. Penyakit yang disebarkan virus
melalui udara, yaitu penyakit influenza, campak, dan pilek. Penyakit yang disebarkan virus
secara seksual adalah penyakit herpes dan AIDS. Virus juga dapat menyebarkan penyakit
melalui hewan dan makanan, contohnya rabies dan hepatitis. Selain dampak negatif, virus
memiliki peran positif dengan pemberikan kontribusi pada pembuatan vaksin, rekayasa
genetika, dan terapi gen. Penyakit yang menginfeksi masyarakat bumi pada tahun 2019 yang
merupak lanjutan dari Sars-Cov 2 yaitu Covid-19. Penyakit tersebut, berhubungan dengan
infeksi saluran pernapasan menggunakan sel epitel dan mukosa. Gejala awal yang dirasakan
masyarakat demam, batu kering, dan sesak napas.
12
DAFTAR PUSTAKA
Rheineman, L & Sundquist, W. I. (2021). Virus Budding: 4th edition. Encylopedia of Virology.
1. 519-528.
Kapila A, Chaudhary S, Sharma RB, Vashist H, Sisodia SS, Gupta A. 2016. A Review on :HIV
AIDS.Indian J.Pharm. Biol. Res. 4(3):69-73.
Musab bin Umair, Akusa N.F,Kashif Hadia, Seerat-e-Fatima.2022. Viruses as tools in gene
therapy, vaccine development, and cancer treatment.
Dr. Oki Dwi Suprobowati,M.Kes,Iis Kurniati, Spd. M.Kes. 2018. VIROLOGI. Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia: Bahan Ajar Teknologi Laboratorium Medik(TLM)
Louten Jennifeer. 2016 . Essential Human Virology. PMC National Library of Medicine US
Vemula Sai Vikram,Zhao Jiangqin, Liu Jikun, Xue Wang,Biswas Santanu, Indira
Hewlett.2016. Current Approaches for Diagnosis of Influenza Virus Infections in Humans.
USA : Laboratory of Molecular Virology, Center for Biologics Evaluation and Research, Food
and Drug Administration.
Dr. R. Haryo Bimo Setiarto, S.Si., M.Si., Dr. Marni Br Karo, S.Tr.Keb., S.K.M., M.Kes. , Dr.
dr. Titus Tambaip, M.Kes.2021.Penangan Virus HIV/AIDS.Yogyakarta : CV Budi Utama.
Agus Alamsyah, SKM, M.Kes, Ikhtiaruddin, SKM, MKM, Christine Vita Gloria Purba, SKM,
M. Kes.2020.Mengkaji HIV/AIDS Dari Teoritik Hingga Praktik.CV Adanu Abimata.
13
Aditia Arianda.2021.Covid 19: Epidemiologi, Virologi,Penularan,Gejala Klinis, Diagnosa,
Tatalaksana, Faktor Risiko Dan Pencegahan. Jurnal Penelitian Perawat Profesional.Volume 3
Nomor 4.
Sanatang, Rasyid A Sri,Lio P.M Tiara.2022.Deteksi Gen IL-6 Dan TNF Dengan Metode PCR
Pada Penderita Hepatitis B Dilaboratorium Klinik Maxima Kota Kendari.Bioma: Jurnal
Biologi Makassar; 7(1): 21-28.
14