Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN HASIL KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

IPTEK BAGI MASYARAKAT

LATIHAN FISIK (SENAM) SEBAGAI TERAPI KOMPLEMENTER DAN


MODALITAS DALAM MENGATASI KELELAHAN PADA ANAK KANKER

OLEH:

Ketua : Ns. Dini Maulinda, M. Kep NIDN. 1030118502


Anggota : Dr. Deswinda, S. Kep, Ns, M.kes NIDN. 1030118502
Ns. Gita Adelia, M.Kep NIDN. 1010128804
Dwi Putri Nurhaliza NIM : 19301095
Dian Putri Ramadhani NIM : 19301092
Dila Aulia Amanah. P NIM : 19301094
Irena Rahmadini NIM : 19301101
Rahmi Elmitia NIM : 19301107
Riza Wahyuni NIM : 19301118
Silvia utari NIM : 19301120
Ulfa Fahriana NIM : 19301124

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWTAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)
PAYUNG NEGERI PEKANBARU
TAHUN 2022
DAFTAR ISI

COVER
DAFTAR ISI i
DAFTAR TABEL ii
RINGKASAN iii
BAB 1. PENDAHULUAN 1
1.1 ANALISA SITUASI 1
1.2 PERMASALAHAN MITRA 3
BAB 2. SOLUSI DAN TARGET LUARAN 4
2.1 SOLUSI YANG DITAWARKAN 4
2.2 TARGET LUARAN 4
BAB 3. METODE PELAKSANAAN 5
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 7
4.1 BIAYA KEGIATAN 7
4.2 JADWAL KEGIATAN 7
BAB 5. PELAKSANAAN KEGIATAN
BAB 6. PENUTUP
6.1 SIMPULAN
6.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA 8
LAMPIRAN 9
Lampiran 1. SAP
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Pengabdian Masyarakat dan Pembagian
Tugas
Lampiran 3. Surat Tugas
Lampiran 4. Surat Balasan Mitra
Lampiran 5. Absensi Peserta
Lampiran 6. Dokumentasi Kegiatan
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Rencana Target Capaian Luaran 4


Tabel 2. Tahapan Kegiatan 5
Tabel 3. Anggaran Biaya Pengabdian Masyarakat 7
Tabel 4. Jadwal Pengabdian Masyarakat 7
RINGKASAN

Kanker atau Neoplasma merupakan pertumbuhan sel-sel yang abnormal yang


tumbuh secara terus-menerus dan tidak terkendali. Kasus kanker pada anak menjadi
penyebab kematian pada anak (Rahmawati et al., 2016). Kanker yang banyak menyerang
anak yaitu leukimia, Leukemia adalah penyakit keganasan sel darah yang ditandai
dengan sel darah putih abnormal dalam sumsum tulang (Wolley et al., 2016). Pengobatan
yang dilakukan pada penderita kanker umumnya adalah melalui terapi radiasi, operasi,
dan kemoterapi. Pengobatan tersebut mempunyai efek. menghambat masukan zat-zat
gizi yang penting bagi tubuh. Hasil penelitian Wahyuni, Huda, dan Utami (2015)
didapatkan beberapa efek samping dari 3 jenis kemoterapi tersebut umumnya dirasakan
pasien diantaranya fatigue. Penderita kanker sangat rentan terhadap fatigue akibat
kelelahan fisik dan mental yang disebabkan oleh proses terapi yang panjang seperti
kemoterapi yang didapatkan secara terus menerus (Nugroho & Anggorowati, 2017).
National Comprehensive Cancer Network (2014) menyatakan cancer-related fatigue
adalah suatu kondisi subjektif berupa perasaan lelah terus menerus yang berhubungan
dengan kanker atau pengobatannya. Cancer-related fatigue memberikan dampak
terganggunya fungsi dan aktivitas sehari-hari pada pasien kanker post kemoterapi. Fata
(2015) menyatakan bahwa pasien kanker post kemoterapi merasa tidak nyaman akibat
mual muntah, anemia, dan masalah tidur sehingga mengakibatkan fatigue.

Intervensi dalam penanganan kelelahan kemoterapi ialah kebugaran jasmani yang


dianggap sebagai penanda kesehatan yang penting untuk status fungsional berbagai
fungsi tubuh. Berdasarkan International Journal Of Theraoy and Rehabilitation Research
dampak latihan aerobik pada kebugarann jasmani dan kelelahan anak Leukimia telah
dilaporkan bahwa latihan aerobik ke program rumah pada kebugaran fisik dan kelelahan
terkait kanker pada anak dengan Leukemia, digunakan untuk mengurangi kelelahan dan
meningkatkan kebugaran fisik pada pasien kanker seperti latihan aerobik, peregangan,
atau latihan penguatan. Latihan aerobik didefinisikan sebagai "latihan submaksimal,
berirama, berulang dari kelompok otot besar, di mana energi yang dibutuhkan dipasok
oleh oksigen yang diilhami.

Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memperkenalkan dan menerapkan


kebugaran jasmani seperti latihan aerobic pada pasien kanker yang merupakan
sekumpulan gerakan latihan submaksimal, berirama, berulang dari kelompok otot besar,
di mana energi yang dibutuhkan dipasok oleh oksigen yang diilhami. Kegiatan
pengabdian masyarakat dilaksanakan sebanyak satu kali Kegiatan tanggal 6 Januari 2022
diikuti oleh 15 orang yang terdiri dari ibu pasien kanker, anak pasien kanker, dan
pengurus YKAKI (Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia) dengan metode
ceramah/penyuluhan tentang Latihan Fisik Sebagai Terapi Komplementer Dan Modalitas
Dalam Mengatasi Kelelahan Pada Anak Kanker.. Kegiatan ini dilaksanakan di YKAKI
(Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia) Jl. Kartini No. 56 A, Sumahilang, Pekanbaru,
Riau, pada pukul 08.00 WIB s/d Selesai. Kegiatan ini sukses dilaksanakan karena 15 dari
15 peserta yang hadir pada kegiatan menyatakan bahwa dengan melakukan latihan
Aerobic membuat tubuh menjadi segar dan mengurangi kelelahan. Kegiatan ini
mendapat sambutan yang cukup baik dari peserta. Diharapkan kepada peserta yang telah
mendapatkan materi tentang tentang Latihan Fisik Sebagai Terapi Komplementer Dan
Modalitas Dalam Mengatasi Kelelahan Pada Anak Kanker serta Latihan Senam Aerobic
dapat melakukan latihan senam aerobic ini secara teratur setiap minggunya.
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Analisa Situasi


Kanker atau Neoplasma merupakan pertumbuhan sel-sel yang abnormal yang
tumbuh secara terus-menerus dan tidak terkendali. Kasus kanker pada anak menjadi
penyebab kematian pada anak (Rahmawati et al., 2016). Kanker yang banyak menyerang
anak yaitu leukimia, Leukemia adalah penyakit keganasan sel darah yang ditandai
dengan sel darah putih abnormal dalam sumsum tulang (Wolley et al., 2016). Pada
neoplasia yang ganas sel-sel dapat berkembang menyebar ke jaringan - jaringan di
sekitarnya secara langsung atau ke organ lain yang letak.nya berjauhan melalui
pembuluh darah ataupun limpa sehingga terjadi penyebaran sel-sel ganas atau mestatase.
Pengobatan yang dilakukan pada penderita kanker umumnya adalah melalui terapi
radiasi, operasi, dan kemoterapi. Pengobatan tersebut mempunyai efek. menghambat
masukan zat-zat gizi yang penting bagi tubuh. Pada pasien kanker dalam kurun waktu
tertentu akan mengalami penurunan status gizi atau akan mengalami Cachexia, yang
mana pasien menjadi sangat kurus, lemah, dan kurang gizi. Pengobatan dengan radiasi
pada pasien kanker dapat menimbulkan berbagai efek pada saluran pencernaan. Bagian
kepala, leher, thorax, esophagus, dan abdomen yang terkena radiasi dapat menimbulkan
berbagai gangguan pada saluran pencernaan, seperti mulut kering, radang tenggorokan,
kerusakan gigi, dan gusi, serta gangguan indra perasa dan penciuman. Radiasi pada
thorax dapat menimbulkan dysphagia (gangguan menelan), dan bila radiasi di
daerahabdomen dapat menyebabkan terjadinyamalabsorbsi zat-zat gizi, gastritis, nausea,
vomiting,diare, yang selanjutnya dapat merusak bagian laindi saluran pencernaan.
Kemoterapi merupakan salah satu cara pengobatan kanker dengan memberikan obat
atau zat yang berkasiat membunuh sel kanker. Para ahli mengakui bahwa kemoterapi
mempunyai kemampuan untuk memperpanjang hidup pasien, meningkatkan kualitas
hidup, dan meningkatkan harapan untuk pengobatan jutaan orang yang terkena kanker.
Lebih dari separuh penderita kanker mendapatkan tindakan pengobatan dengan
kemoterapi dan efeknya bagi banyak penderita sangat efektif (Boucher, J., dkk.,
2015).Dalam memberikan obat kemoterapi diperlukan ruangan khusus dan pakaian
khusus untuk melindungi perawat pada saat pelaksanaan pencampuran obat (Jayanti,
2013). Pelaksanaan kemoterapi yang direkomendasikan oleh ASCO(American Society of
Clinical Oncology)/ONS (Oncology Nursing Society) tahun 2007, secara umum
menjelaskan pelaksanaan pemberian kemoterapi meliputi multi persiapan (tenaga medis,
pasien, obat), pelaksanaan atau pengelolaan, monitoring dan evaluasi (Dempsey, 2008).
Hasil penelitian Wahyuni, Huda, dan Utami (2015) didapatkan beberapa efek
samping dari 3 jenis kemoterapi tersebut umumnya dirasakan pasien diantaranya fatigue.
Penderita kanker sangat rentan terhadap fatigue akibat kelelahan fisik dan mental yang
disebabkan oleh proses terapi yang panjang seperti kemoterapi yang didapatkan secara
terus menerus (Nugroho & Anggorowati, 2017). National Comprehensive Cancer
Network (2014) menyatakan cancer-related fatigue adalah suatu kondisi subjektif berupa
perasaan lelah terus menerus yang berhubungan dengan kanker atau pengobatannya.
Cancer-related fatigue memberikan dampak terganggunya fungsi dan aktivitas sehari-
hari pada pasien kanker post kemoterapi. Fata (2015) menyatakan bahwa pasien kanker
post kemoterapi merasa tidak nyaman akibat mual muntah, anemia, dan masalah tidur
sehingga mengakibatkan fatigue. Pengkajian fatiguepada pasien kanker harus dilakukan
secara multidisiplin dengan cara menyaring, menilai, dan mengelola data sehingga dapat
mengidentifikasi dan mengeskplorasi derajat fatigueserta faktor-faktor yang dapat
meningkatkan derjat fatigue pada pasien kanker post kemoterapi. Tujuan pengkajian
tersebut untuk meningkatkan pemberian pengobatan dan perawatan dalam mengatasi
fatiguepost kemoterapi. Selain itu, hasil pengkajian derajat fatiguepostkemoterapi
penting untuk memberikan rekomendasi bagi praktisi (Alberta Health Services, 2017).
Intervensi dalam penanganan kelelahan kemoterapi ialah kebugaran jasmani yang
dianggap sebagai penanda kesehatan yang penting untuk status fungsional berbagai
fungsi tubuh. Berdasarkan International Journal Of Theraoy and Rehabilitation Research
dampak latihan aerobik pada kebugarann jasmani dan kelelahan anak Leukimia telah
dilaporkan bahwa latihan aerobik ke program rumah pada kebugaran fisik dan kelelahan
terkait kanker pada anak dengan Leukemia, digunakan untuk mengurangi kelelahan dan
meningkatkan kebugaran fisik pada pasien kanker seperti latihan aerobik, peregangan,
atau latihan penguatan. Latihan aerobik didefinisikan sebagai "latihan submaksimal,
berirama, berulang dari kelompok otot besar, di mana energi yang dibutuhkan dipasok
oleh oksigen yang diilhami. Disarankan bahwa peningkatan kapasitas aerobik dengan
program latihan aerobik mungkin karena efek latihan aerobik pada fungsi pernapasan
dan volume sekuncup jantung. Adaptasi pernapasan ini membantu fasilitasi suplai
oksigen ke jaringan yang mengarah pada peningkatan kebugaran pernapasan.
2.1 Permasalahan Mitra
Kanker pada anak merupakan salah satu penyakit kronis akibat keganasan dan
dilaporkan sebagai penyebab kematian utama pada anak. Penelitian menunjukkan
peningkatan angka kesembuhan dari sebelumnya kurang dari 50% menjadi hampir 80%.
Keberhasilan dari pengobatan ini disatu sisi, tergantung pada kemoterapi agresif yang
diketahui memiliki berbagai efek samping seperti fatigue/kelelahan, nyeri, gangguan
tidur dan muntah. Gejala yang paling sering muncul dan membuat anak tertekan saat
menjalani dan setelah menjalani kemoterapi adalah fatigue atau merasa kelelahan.
Kelelahan yang dialami anak sering diabaikan oleh petugas kesehatan dan orang tua
dikarenakan keterbatasan anak dalam mengutarakan perasaannya akan efek samping
pengobatan dan persepsi yang tidak adekuat dari orang tua tentang gejala yang dirasakan
anak.
Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) adalah sebuah yayasan yang
menangani anak-anak penderita kanker. Rumah singgah yang disediakan YKAKI
berfungsi sebagai rumah kedua bagi anak yang mengalami pengobatan rawat inap/rawat
jalan di RS. Saat ini, belum ada program dari YKAKI terkait penatalaksanaan efek
kemoterapi tersebut. Melalui penyuluhan kesehatan ini, kita akan membahas berbagai
intervensi untuk mengurangi skemoterapi yaitu kelelahan.
BAB 2. SOLUSI DAN TARGET LUARAN
2.2 Solusi yang ditawarkan
Pada dasarnya Pengmas (Pengabdian Masyarakat), merupakan salah satu kegiatan
berupa sosialisasi dan edukasi, yang diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
a. Melalui Pengabdian masyarakat ini diharapkan akan bermanfaat dalam
meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pasien kanker, dalam mengatasi
kelelahan pasca kemoterapi dengan cara melakukan kebugaran jasmani
b. Kegiatan Pengabdian Masyarakat diharapkan akan bermanfaat bagi anak kanker,
orang tua, dan pengurus yang ada di YKAKI
2.3 Target Luaran
Adapun target luaran yang ingin dicapai dengan melaksanakan kegiatan ini sebagai
berikut :
Tabel 1. Rencana Target Capaian Luaran
No Jenis Luaran Indikator Capaian
1. PPT Ada
2. Video senam Ada
3. Penerapan latihan senam Ada
BAB 3. METODE PELAKSANAAN

3.1 Tahapan Kegiatan


Tabel 2. Tahapan Kegiatan
No Tahapan Materi / Kegiatan Metode Tempat
1 Persiapan :
a. Persiapan bahan a. Mempersiapkan Studi literatur Stikes PN
adiministrasi, surat tugas, surat izin Pekanbaru
surat menyurat, melakukan kegiatan,
materi bahan
b. Persiapan b. LCD, laptop Penelusuran Stikes PN
media barang Pekanbaru
inventaris
c. Persiapan c. Lembar leaflet Studi literatur Stikes PN
power point Pekanbaru
d. Persiapan
petugas d. Pembagian tugas dan Diskusi Stikes PN
tanggung jawab Pekanbaru
2 Pelaksanaan Melakukan penyuluhan Diskusi, YKAKI Riau
Kegiatan tentang ceramah dan
penyuluhan tanya jawab
3 Pelaksanaan Latihan senam Demonstrasi YKAKI Riau
latihan senam
4 Evaluasi Evaluasi penerapan Diskusi dan YKAKI Riau
penerapan latihan latihan senam Tanya jawab
senam

3.2 Panitia Pelaksanaan


1. Ketua : Ns. Dini Maulinda, M.Kep
2. Anggota :
Dr. Deswinda, S. Kep, Ns, M.kes
Ns. Gita Adelia, M.Kep
Dian Putri Ramadhani
Dila Aulia Amanah Parasya
Dwi Putri Nurhaliza
Irena Rahmadini
Rahmi Elmitia
Riza Wahyuni
Silvia Utari

3.3 Peserta Kegiatan


Peserta pengabdian masyarakat adalah ibu, anak dan pengurus yang ada di Ykaki Riau
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Biaya Kegiatan
Anggaran biaya pengabdian masyarakat keseluruhan sebesar, Rp. 350.000.
Pembiayaan anggaran pengabdian masyarakat diuraikan secara jelas sebagai berikut:
Tabel 3. Anggaran Biaya Pengabdian Masyarakat
Biaya yang Diusulkan (Rp /
No Jenis Pengeluaran
kegiatan)
1 Spanduk Rp.100.000
2 Muraqua Rp.20.000
3 Masker Rp.50.000
4 Handsanitizer Rp.30.000
5 Konsumsi Rp.150.000
Total Rp.350.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Kegiatan pengabdian masyarakat ini akan dilaksanakan pada:
Hari/ Tanggal : Kamis, 06 januari 2022
Waktu : 08:00-selesai
Tempat : Yayasan Kasih Kanker Anak Indonesia Riau
Adapun jadwal pelaksanaan pengabdian masyarakat secara lebih jelas diuraikan sebagai
berikut.
Tabel 4. Jadwal Pengabdian Masyarakat
Waktu Penanggung Jawab
Pelaksanaan
No Uraian Kegiatan Mingguan
Ke-
1 2 3 4
1 Persiapan (pengajuan Dwi Putri Nurhaliza
proposal) pengabdian
masyarakat
2 Revisi Proposal Irena Rahmadini
Silvia Utari
3 Mengurus surat izin Dwi Putri Nurhaliza
pelaksanaan pengabdian
masyarakat
4 Survey lapangan Dian Putri Ramadhani
Ulfa Fahriana
5 Penjadwalan kegiatan Rahmi Elmitia
6 Pembagian tim kerja Dila Aulia Amanah. P
7 Pelaksanaan H-1 pemateri Riza Wahyuni
8 Pelaksanaan pengabdian Semua Anggota
masyarakat
9 Penyusunan Laporan Hasil Dwi Putri Nurhaliza
Kegiatan Dila Aulia Amanah
Parasya
Irena Rahmadini
Riza Wahyuni
BAB 5. PELAKSANA KEGIATAN

5.1 Hasil Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan pengabdian pada masyarakat yang dilaksanakan dengan acara tatap muka dan
praktik latihan fisik senam berjalan dengan baik dan lancar. Pertemuan tatap muka dengan
metode ceramah/penyuluhan dan demonstrasi, dilanjutkan dengan latihan fisik senam pada
jadwal kegiatan sebelumnya. Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 06 Januari 2022,
dengan rincian pelaksanaan masing – masing kegiatan sebagai berikut :

1. Pelaksanaan kegiatan pertama


Dilaksanakan pada tanggal 06 Januari 2022 dari pukul 08.00 – 08.30 WIB.
Kegiatan dilaksanakan di YKAKI (Yayasan Kasih Kanker Anak Indonesia) Jl. Kartini
No. 56A, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Peserta kegiatan ini adalah anak, ibu dan
pengurus yang ada di YKAKI yang berjumlah sekitar 15 orang yang rata – rata
berusia 5 tahun untuk anak dan 30 tahun untuk ibu dan pengurus YKAKI. Sedangkan
peserta yang datang umum nya menderita Kanker Leukimia. Dari keterangan ibu
peserta yang hadir sebagian besar sering merasakan Fatigue setelah melakukan
kemoterapi. Pada kegiatan pertama ini dengan anak dan ibu dan pengurus YKAKI
dilakukan dengan tatap muka dengan metode ceramah/penyuluhan. Penyuluhan yang
telah diberikan kepada warga adalah tentang Fatigue dengan pokok bahasan sebagai
berikut :
a. Pengertian fatigue
b. Tanda dan gejala fatigue
c. Intervensi fatigue
2. Pelaksana kegiatan yang kedua
Dilaksanakan pada tanggal 06 Januari 2022 dari pukul 08.30 – 10.00 WIB.
Kegiatan dilaksanakan YKAKI (Yayasan Kasih Kanker Anak Indonesia) Jl. Kartini
No. 56A, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Peserta kegiatan ini adalah anak, ibu dan
pengurus yang ada di YKAKI yang berjumlah sekitar 15 orang yang rata – rata
berusia 5 tahun untuk anak dan 30 tahun untuk ibu dan pengurus YKAKI. Sedangkan
peserta yang datang umum nya menderita Kanker Leukimia. Dari keterangan ibu
peserta yang hadir sebagian besar sering merasakan Fatigue setelah melakukan
kemoterapi. Pada kegiatan kedua ini dengan metode latihan fisik (senam)/ yang
dibantu oleh beberapa mahasiswa yang juga sedang melakukan pengabdian di
YKAKI (Yayasan Kasih Kanker Anak Indonesia) tersebut. Pada kegiatan kedua ini
dilakukan demonstrasi latihan fisik (senam) bersama.
Pada kegiatan pengabdian masyarakat ini, pada masing – masing kegiatan juga
dilakukan sesi Tanya jawab dengan peserta yang hadir. Secara garis besar inti dari
pertanyaan peserta adalah :
1. Berapa lama kegiatan senam aerobic dilakukan
2. Berapa kali kegiatan senam aerobic dilakukan
3. Apa saja kegiatan selain senam yang boleh dilakukan
Kegiatan pengabdian masyarakat berupa penerapan latihan fisik senam pada
penderita Kanker Leukimia di YKAKI (Yayasan Kasih Kanker Anak Indonesia) Jl.
Kartini No. 56A, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau yang telah dilaksanakan ini
diharapkan dapat menambah pengetahuan, wawasan, memahami dan menerapkan
latihan fisik senam yang baik dan benar sehingga mampu mengatasi kelelahan dan
meningkatkan kebugaran jasmani penderita Kanker Leukimia.

5.2 Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kegiatan

Hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat secara garis besar mencakup beberapa
komponen sebagai berikut:

1. Keberhasilan target jumlah peserta


2. Ketercapaian tujuan kegiatan
3. Ketercapain target latihan fisik senam yang telah direncanakan
4. Kemampuan peserta dalam penguasaan latihan fisik senam

Target peserta kegiatan yang direncanakan sebelumnya adalah paling tidak 10 orang
warga yang memiliki riwayat penyakit Kanker Leukimia. Dalam pelaksanaannya, kegiatan
ini diikuti oleh 15 orang peserta pada kegiatan pertama, 15 orang peserta pada kegiatan
kedua, dimana peserta yang hadir pada kegiatan tersebut sebagian besar sering mengalami
Fatigeu. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa target peserta tercapai 100%. Angka
tersebut menunjukkan bahwa kegiatan pengabdian pada masyarakat dilihat dari jumlah
peserta yang hadir dapat dikatakan sukses/berhasil.Ketercapaian tujuan kegiatan secara
umum sudah baik, dimana semua pokok pembahasan tentang Fatigeu sudah disampaikan
secara keseluruhan dengan baik dan benar kepada peserta. Materi yang telah disampaikan
adalah:

a. Pengertian fatigue
b. Tanda dan gejala fatigue
c. Intervensi fatigue

Ketercapain target latihan fisik senam pada kegiatan ini cukup baik, karena latihan fisik
(senam) telah dilaksanakan dengan baik dan benar sesuia dengan panduan latihan fisik
(senam) yang ada. Kerana keterbatasan waktu latihan fisik (senam) tidak bisa berjalan ke
masing-masing peserta secara detail, melainkan dilakukan secara bersama-sama dilapangan.
Diakhir latihan fisik (senam) peserta mendapatkan panduan tentang cara melakukan latihan
fisik (senam) dalam bentuk video dengan tujuan peserta dapat mengulang dan
mempraktekkan latihan fisik (senam) dirumah masing-masing. Dilihat dari hasil penerapan
latihan fisik (senam) dimana peserta dapat melakukan latihan fisik (senam) walaupun
mengikuti instruktur yang ada didepan, dapat disimpulkan bahwa tujuan kegiatan ini telah
tercapai.

Kemampuan peserta dilihat dari penguasaan latihan fisik (senam) masih kurang karena
waktu yang singkat dan kemampuan peserta yang berbeda-beda.

Secara keseluruhan kegiatan latihan fisik (senam) pada penderita Kanker Leukimia dapat
dikatakan berhasil. Keberhasilan ini selain diukur dari keempat komponen diatas, juga dapat
dilihat dari kepuasan peserta setelah mengikuti kegiatan. Manfaat yang dapat diperoleh
peserta adalah dalpat melakukan latihan fisik (senam) yang baik dan benar sehingga mampu
mengatadi Fatigue akibat kemoterapi.
BAB 6. PENUTUP

6.1 Simpulan

Kegiatan penerapan Latihan fisik sebagai terapi komplementer dalam mengatasi


kelelahan pada anak kanker di laksanakan dengan baik dan berjalan lancar sesuai dengan
rencana kegiatan yang telah di susun. Semua peserta dapat melakukan Latihan fisik (senam)
secara mandiri dengan baik dan benar. Sebanyak 15 orang peserta yang hadir pada hari
kegiatan pelaksanaan menyatakan bahwa setelah melakukan Latihan fisik (senam) di
lapangan peserta kelihatan nya masih belum terbiasa tapi peserta mengikuti setiap Gerakan
dengan baik.

6.2 Saran

Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan, dapat diajukan beberapa saran sebagai
berikut :

1. Waktu pelaksanaan kegiatan pengabdian sebaiknya dilakukan pagi pukul 07.00-10.00


WIB agar anak tidak kepanasan selama kegiatan

2. Sebaiknya pelaksanaan kegiatan dilakukan sebanyak 3 kali dalam seminggu dan rutin
dilakukan selama 16 minggu agar hasil nya maksimal
DAFTAR PUSTAKA
Baky, Amal, and Sahar Elhakk. 2017. “Impact of Aerobic Exercise on Physical Fitness and
Fatigue in Children with Acute Lymphoblastic Leukemia.” International Journal of
Therapies and Rehabilitation Research 6 (2): 137.
https://doi.org/10.5455/ijtrr.000000255.
Irmayanti, Noverita, Agung Waluyo, Sri Yona. 2020. "Efektivitas Yoga untuk Mengurangi
Fatigue pada Pasien Kanker yang Menjalani Kemoterapi". Jurnal Riset Kesehatan
Nasional.Vol. 4 No 1 Halaman 70-74. http://ojs.itekes-bali.ac.id/index.php/jrkn/index
Maulinda, Dini, Angga Arfina, and Eka Malfasari. 2020. “The Effect of Walking Exercise
Program ( Wep ) To Decrease Cancer Related Fatigue ( Crf ) in Children” 4
(November): 428–33.
P, Dyah Restuning. 2021. “Penerapan Back Massage Terhadap Fatigue (Kelelahan) Pasien
Kanker Payudara Yang Menjalani Kemoterapi.” Jurnal Manajemen Asuhan
Keperawatan 5 (1): 6–12. https://doi.org/10.33655/mak.v5i1.105.
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

LATIHAN FISIK (SENAM) SEBAGAI TERAPI KOMPLEMENTER DAN


MODALITAS DALAM MENGATASI KELELAHAN PADA ANAK KANKER

OLEH :

KELOMPOK I

Ketua : Ns. Dini Maulinda, M. Kep NIDN. 1030118502


Anggota : Dr. Deswinda, S. Kep, Ns, M.kes NIDN. 1030118502
Ns. Gita Adelia, M.Kep NIDN. 1010128804
Dwi Putri Nurhaliza NIM : 19301095
Dian Putri Ramadhani NIM : 19301092
Dila Aulia Amanah. P NIM : 19301094
Irena Rahmadini NIM : 19301101
Rahmi Elmitia NIM : 19301107
Riza Wahyuni NIM : 19301118
Silvia utari NIM : 19301120
Ulfa Fahriana NIM : 19301124

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWTAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)
PAYUNG NEGERI PEKANBARU
TAHUN 2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Mata Ajar : Keperawatan Anak II
Pokok Bahasan : Latihan Fisik (Senam) Sebagai Terapi Komplementer dan Modalitas
dalam Mengatasi Kelelahan pada Anak Kanker
Sub Pokok Bahasan :
1. Defenisi fatigue
2. Tanda dan gejala fatigue
3. Intervensi fatigue
Sasaran : Anak, ibu dan pengurus yang ada di YKAKI
Hari / Tanggal : 06 Januari 2022
Waktu : 45 menit
Tempat : YKAKI (Yayasan Kasih Kanker Anak Indonesia)
Kegiatan : Sosialisasi pendidikan kesehatan tentang latiham fisik (senam)
sebagai terapi komplementer dan modalitas dalam mengatasi
kelelahan pada anak kanker
A. Latar Belakang
Fatigue merupakan gejala umum di antara pasien kanker, faktor psikologis kanker dan
pengobatan dapat menjadi predictor lintasan fatigue. Fatigue didefinisikan sebagai
fenomena subjektif yang diakui sendiri dan dialami sebagai perasaan lelah atau kurang
energy yang bervariasi dalam tingkat, frekuensi, dan durasi yang tidak sebanding
dengan aktivitas fisik dan tidak pulih dengan tidur atau istirahat. Pasien sering
menggambarkan fatigue sebagai perasaan kelelahan yang tidak biasa, kelemahan, atau
kehilangan aktivitas dengan fungsi emosional dan kognitif. Kelelahan terkait kanker
adalah keluhan subjektif yang menysahkan fisik, emosional, dan kelelahan kognitif,
fatigue biasanya dialami karena proses pengobatan kanker namun tidak sebanding
dengan aktivitas hingga fungsi tubuh terganggu.
B. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 45 menit diharapkan masyarakat
yang diberikan pendidikan kesehatan mampu memahami tentang senam sebagai
terapi komplementer dan modalitas dalam mengatasi kelelahan pada anak kanker
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang senam sebagai terapi
komplementer dan modalitas dalam mengatasi kelelahan pada anak kanker:
a. Memahami definisi fatigue
b. Memahami tanda dan gejala fatigue
c. Memahami intervensi fatigue
C. Garis Mata Ajar
a. Definisi fatigue
b. Tanda dan gejala fatigue
c. Intervensi fatigue
D. Metode Pembelajaran
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Demonstrasi
E. Media Pembelajaran
a. PPT
F. Pengorganisasian
1. Moderator: Dila Aulia Amanah Parisya
Tugas :
a. Membuka dan menutup acara penyuluhan
b. Memberikan kesempatan pada peserta untuk bertanya
c. Mengarahkan jalannya penyuluhan
2. Leader / Pemateri: Dwi Putri Nurhaliza
Tugas :
a. Menyajikan atau menyampaikan materi penyuluhan
b. Menggali pengetahuan peserta tentang materi penyuluhan
c. Menjawab pertanyaan peserta
3. Notulen: Rahmi Elmitia dan Riza Wahyuni
Tugas :
a. Mencatat jumlah peserta yang hadir
b. Mencatat tanggapan yang di kemukakan
4. Observer: Irena Rahmadini dan Silvia Utari
a. Mengamati jalannya penyuluhan
b. Melaporkan hasil kegiatan
5. Fasilitator: Dian Putri Rahmadhani dan Ulfa Fahriana
Tugas :
a. Menyediakan sarana untuk persentase kelompok
b. Menyediakan sarana untuk audiens bertanya
G. Kegiatan Penyuluhan
“Latihan Fisik (Senam) Sebagai Terapi Komplementer Dan Modalitas Dalam
Mengatasi Kelelahan Pada Anak Kanker”
H. Setting Tempat

Moderator : Dila Aulia Pemateri: Dwi Putri Observer : Silvia Utari


Amanah. P Nurhaliza
PASIEN DAN KELUARGA PASIEN
Leader : Dian Putri
Ramadhani
Co Leader: Ulfa Fasilitator : Rahmi Elmitia dan Irena

Fahriana Rahmadini
Dokumentasi : Riza
Wahyuni
I. Rincian Kegiatan Pembelajaran
Tahap K e g i a t an
Waktu
kegiatan Penyuluhan Sasaran
a. Membuka acara a. Menjawab salam
dengan mengucapkan b.Memperhatikan
salam kepada penyuluh
keluarga c.Mendengarkan
b. Memperkenalkan diri penyuluh menyampaikan
kepada keluarga topik dan tujuan.
c. Menyampaikan topik, d.Menyetujui
5 menit Pendahuluan
maksud dan tujuan kesepakatan waktu
penkes kepada pelaksanaan penkes
keluarga
d. Kontrak waktu untuk
kesepakatan
pelaksanaan penkes
dengan keluarga
1. Penyampaian materi 1.Menyampaikan
30 menit Kegiatan inti
a. Defenisi fatigue pengetahuannya tentang
b.Tanda dan gejala materi penyuluhan
fatigue a.Mendengarkan
c. Intervensi fatigue penyuluh menyampaikan
materi
2. Demonstrasi senam c.Bertanya tentang materi
yang telah diberikan
d.Menjawab pertanyaan
2. Senam bersama
a.Menyimpulkan dan a. Mendengarkan
mengklarifikasi materi
penyuluhan yang telah
disampaikan kepada b.Menyepakati perencan
sasaran aan tindak lanjut.
b.Membuat perencanaan
10 menit Penutup
dari materi yang telah c.Mendengarkan
disampaikan moderator menutup acara
c.Menutup acara dan dan menjawab salam
mengucapkan salam serta
terima kasih kepada
sasaran.
LATIHAN FISIK SEBAGAI TERAPI KOMPLEMENTER DAN MODALITAS
DALAM MENGATASI KELELAHAN PADA ANAK KANKER

A. Pengertian cancer related fatigue (CRF)

Cancer related fatigue (CRF) didefinisikan sebagai rasa sulit dalam melakukan
aktivitas yang menetap dan pengalaman subjektif yang melibatkan fisik. Pasien kanker
sulit untuk dideskripsikan kelelahan dan mereka mengekspresikan kelelahan dalam
berbagai variasi seperti merasa lelah, bosan, tidak berguna, dan kelelahan yang berat.
(Maulinda, Arfina, and Malfasari 2020)
B. Tanda dan gejala fatigue

Merasa energi tidak pulih walaupun telah tidur, Merasa kurang tenaga, Mengeluh
lelah, Tidak mampu mempertahankan aktivitas rutin, tampak lesu. (Maulinda, Arfina, and
Malfasari 2020)
C. Intervensi fatigue
1. Latihan Fisik
Latihan fisik adalah suatu bentuk aktivitas fisik yang terencana, terstruktur, dan
berkesinambungan dengan melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang serta
ditujukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani.
a. Latihan jalan kaki program (WEP) adalah program latihan dikembangkan
berdasarkan frekuensi, durasi, intensitas, dan kegiatan yang disarankan oleh
ASCM. Jalan-jalan program latihan yaitu dengan mengambil jalan santai 12
menit yang dilakukan 5 hari perminggu selama 3 minggu. Berjalan dapat
mengurangi CRF dan emosional kesusahan. (Maulinda, Arfina, and Malfasari
2020).
b. Senam aerobic didefinisikan sebagai latihan submaksimal, berirama, berulang-
ulang, kelompok otot besar, dimana energy yang dibutuhkan dipasok oleh
oksigen yang diilhami. Hal ini dianggap menjadi berharga dalam pengelolaan
terkait kanker hasil fisik serta kualitas hidup orang yang terkena kanker.
Senam aerobic dilakukan selama 20 menit 3 kali seminggu selama 16 minggu.
Setelah dilakukan senam aerobic ada bukti yang positif yang berpengaruh
terhadap kebugaran jasmani, kelelahan, dan kesejahteraan fisik anak-anak
selama dan setelah pengobatan kanker. (Baky and Elhakk 2017)
2. Relaksasi Otot Progresif
Relaksasi otot progresif adalah suatu metode relaksasi yang palinfg sederhana dan
mudah dipelajari dengan menegangkan dan merilekskan otot-otot tubuh.
Relaksasi ini dilakukan sekitar 5-6 hari scara berturut-turut.
3. Meditasi
Meditasi adalah salah satu bentuk latihan untuk memusatkan dan menjernihkan
pikiran sehingga lebih merasa tenang, nyaman, dan produktif. Meditasi ini
umumnya dilakukan dengan cara duduk tenang, memejamkan mata, dan
mengatur pernapasan perlahan-lahan dan teratur. Dilakukan selama 10-20 menit
dalam sehari.
4. Yoga
Yoga berasal dari India kuno yang bertujuan meningkatkan kondisi kesehatan
melalui berbagai gerakan yoga yang berkembang dengan pendekatan kekuatan,
keseimbangan, dan kesejajaran postur tubuh. Yoga dilakukan 2 kali seminggu
selama 6-9 minggu. (Irmayati, Waluyo and Yona 2020)
5. Massage
Massage adalah salah satu tindakan massage pada punggung dengan usapan
perlahan yang dapat memberikan relaksasi secara menyeluruh dan mengurangi
fatigue (kelelahan) karena terapi ini dapat memperbaiki sirkulasi darah dan
mengurangi ketegangan tubuh sera pengeluaran ampas tubuh semakin sempurna
dengan pengeluaran racun dalam tubuh. Massage dilakukan 2 kali seminggu
selama 21 menit. (P 2021)
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Pengabdian Masyarakat dan Pembagian Tugas

No Nama/Nim Instansi Asal Bidang Ilmu Uraian Tugas

1. Dian Putri STIKes Ilmu Fasilitator kegiatan pengabdian


Ramadhani Payung Negri Keperawatan masyarakat
/ 19301092 Pekanbaru

2. Dila Aulia STIKes Ilmu Membuka, mengarahkan dan


Amanah Payung Negri Keperawatan menutup kegiatan pengabdian
Parasya / Pekanbaru masyarakat
19301094
3. Dwi Putri STIKes Ilmu Bertanggung jawab terhadap
Nurhaliza / Payung Negri Keperawatan seluruh kegiatan dan bertindak
19301095 Pekanbaru sebagai koordinator pada
kegiatan masyaratakat serta
menyajikan atau
menyampaikan materi
4. Irena STIKes Ilmu Mengamati jalannya kegiatan
Rahmadini / Payung Negri Keperawatan pengabdian masyarakat
19301101 Pekanbaru
5. Rahmi STIKes Ilmu Mencatat tanggapan yang
Elmitia / Payung Negri Keperawatan dikemukakan dan absensi
19301107 Pekanbaru
6. Riza STIKes Ilmu Mencatat tanggapan yang
Wahyuni / Payung Negri Keperawatan dikemukakan dan absensi
19301118 Pekanbaru
7. Silvia Utari STIKes Ilmu Mengamati jalannya kegiatan
/ 19301120 Payung Negri Keperawatan pengabdian masyarakat
Pekanbaru
8 Ulfa STIKes Ilmu Fasilitator kegiatan pengabdian
Fahriana / Payung Negri Keperawatan masyarakat
19301124 Pekanbaru
Lampiran 3. Surat Tugas
Lampiran 4. Surat Balasan Mitra
Lampiran 5. Absensi Peserta
Lampiran 6. Dokumentasi Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai