OLEH:
COVER
DAFTAR ISI i
DAFTAR TABEL ii
RINGKASAN iii
BAB 1. PENDAHULUAN 1
1.1 ANALISA SITUASI 1
1.2 PERMASALAHAN MITRA 3
BAB 2. SOLUSI DAN TARGET LUARAN 4
2.1 SOLUSI YANG DITAWARKAN 4
2.2 TARGET LUARAN 4
BAB 3. METODE PELAKSANAAN 5
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 7
4.1 BIAYA KEGIATAN 7
4.2 JADWAL KEGIATAN 7
BAB 5. PELAKSANAAN KEGIATAN
BAB 6. PENUTUP
6.1 SIMPULAN
6.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA 8
LAMPIRAN 9
Lampiran 1. SAP
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Pengabdian Masyarakat dan Pembagian
Tugas
Lampiran 3. Surat Tugas
Lampiran 4. Surat Balasan Mitra
Lampiran 5. Absensi Peserta
Lampiran 6. Dokumentasi Kegiatan
DAFTAR TABEL
Kegiatan pengabdian pada masyarakat yang dilaksanakan dengan acara tatap muka dan
praktik latihan fisik senam berjalan dengan baik dan lancar. Pertemuan tatap muka dengan
metode ceramah/penyuluhan dan demonstrasi, dilanjutkan dengan latihan fisik senam pada
jadwal kegiatan sebelumnya. Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 06 Januari 2022,
dengan rincian pelaksanaan masing – masing kegiatan sebagai berikut :
Hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat secara garis besar mencakup beberapa
komponen sebagai berikut:
Target peserta kegiatan yang direncanakan sebelumnya adalah paling tidak 10 orang
warga yang memiliki riwayat penyakit Kanker Leukimia. Dalam pelaksanaannya, kegiatan
ini diikuti oleh 15 orang peserta pada kegiatan pertama, 15 orang peserta pada kegiatan
kedua, dimana peserta yang hadir pada kegiatan tersebut sebagian besar sering mengalami
Fatigeu. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa target peserta tercapai 100%. Angka
tersebut menunjukkan bahwa kegiatan pengabdian pada masyarakat dilihat dari jumlah
peserta yang hadir dapat dikatakan sukses/berhasil.Ketercapaian tujuan kegiatan secara
umum sudah baik, dimana semua pokok pembahasan tentang Fatigeu sudah disampaikan
secara keseluruhan dengan baik dan benar kepada peserta. Materi yang telah disampaikan
adalah:
a. Pengertian fatigue
b. Tanda dan gejala fatigue
c. Intervensi fatigue
Ketercapain target latihan fisik senam pada kegiatan ini cukup baik, karena latihan fisik
(senam) telah dilaksanakan dengan baik dan benar sesuia dengan panduan latihan fisik
(senam) yang ada. Kerana keterbatasan waktu latihan fisik (senam) tidak bisa berjalan ke
masing-masing peserta secara detail, melainkan dilakukan secara bersama-sama dilapangan.
Diakhir latihan fisik (senam) peserta mendapatkan panduan tentang cara melakukan latihan
fisik (senam) dalam bentuk video dengan tujuan peserta dapat mengulang dan
mempraktekkan latihan fisik (senam) dirumah masing-masing. Dilihat dari hasil penerapan
latihan fisik (senam) dimana peserta dapat melakukan latihan fisik (senam) walaupun
mengikuti instruktur yang ada didepan, dapat disimpulkan bahwa tujuan kegiatan ini telah
tercapai.
Kemampuan peserta dilihat dari penguasaan latihan fisik (senam) masih kurang karena
waktu yang singkat dan kemampuan peserta yang berbeda-beda.
Secara keseluruhan kegiatan latihan fisik (senam) pada penderita Kanker Leukimia dapat
dikatakan berhasil. Keberhasilan ini selain diukur dari keempat komponen diatas, juga dapat
dilihat dari kepuasan peserta setelah mengikuti kegiatan. Manfaat yang dapat diperoleh
peserta adalah dalpat melakukan latihan fisik (senam) yang baik dan benar sehingga mampu
mengatadi Fatigue akibat kemoterapi.
BAB 6. PENUTUP
6.1 Simpulan
6.2 Saran
Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan, dapat diajukan beberapa saran sebagai
berikut :
2. Sebaiknya pelaksanaan kegiatan dilakukan sebanyak 3 kali dalam seminggu dan rutin
dilakukan selama 16 minggu agar hasil nya maksimal
DAFTAR PUSTAKA
Baky, Amal, and Sahar Elhakk. 2017. “Impact of Aerobic Exercise on Physical Fitness and
Fatigue in Children with Acute Lymphoblastic Leukemia.” International Journal of
Therapies and Rehabilitation Research 6 (2): 137.
https://doi.org/10.5455/ijtrr.000000255.
Irmayanti, Noverita, Agung Waluyo, Sri Yona. 2020. "Efektivitas Yoga untuk Mengurangi
Fatigue pada Pasien Kanker yang Menjalani Kemoterapi". Jurnal Riset Kesehatan
Nasional.Vol. 4 No 1 Halaman 70-74. http://ojs.itekes-bali.ac.id/index.php/jrkn/index
Maulinda, Dini, Angga Arfina, and Eka Malfasari. 2020. “The Effect of Walking Exercise
Program ( Wep ) To Decrease Cancer Related Fatigue ( Crf ) in Children” 4
(November): 428–33.
P, Dyah Restuning. 2021. “Penerapan Back Massage Terhadap Fatigue (Kelelahan) Pasien
Kanker Payudara Yang Menjalani Kemoterapi.” Jurnal Manajemen Asuhan
Keperawatan 5 (1): 6–12. https://doi.org/10.33655/mak.v5i1.105.
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)
OLEH :
KELOMPOK I
Fahriana Rahmadini
Dokumentasi : Riza
Wahyuni
I. Rincian Kegiatan Pembelajaran
Tahap K e g i a t an
Waktu
kegiatan Penyuluhan Sasaran
a. Membuka acara a. Menjawab salam
dengan mengucapkan b.Memperhatikan
salam kepada penyuluh
keluarga c.Mendengarkan
b. Memperkenalkan diri penyuluh menyampaikan
kepada keluarga topik dan tujuan.
c. Menyampaikan topik, d.Menyetujui
5 menit Pendahuluan
maksud dan tujuan kesepakatan waktu
penkes kepada pelaksanaan penkes
keluarga
d. Kontrak waktu untuk
kesepakatan
pelaksanaan penkes
dengan keluarga
1. Penyampaian materi 1.Menyampaikan
30 menit Kegiatan inti
a. Defenisi fatigue pengetahuannya tentang
b.Tanda dan gejala materi penyuluhan
fatigue a.Mendengarkan
c. Intervensi fatigue penyuluh menyampaikan
materi
2. Demonstrasi senam c.Bertanya tentang materi
yang telah diberikan
d.Menjawab pertanyaan
2. Senam bersama
a.Menyimpulkan dan a. Mendengarkan
mengklarifikasi materi
penyuluhan yang telah
disampaikan kepada b.Menyepakati perencan
sasaran aan tindak lanjut.
b.Membuat perencanaan
10 menit Penutup
dari materi yang telah c.Mendengarkan
disampaikan moderator menutup acara
c.Menutup acara dan dan menjawab salam
mengucapkan salam serta
terima kasih kepada
sasaran.
LATIHAN FISIK SEBAGAI TERAPI KOMPLEMENTER DAN MODALITAS
DALAM MENGATASI KELELAHAN PADA ANAK KANKER
Cancer related fatigue (CRF) didefinisikan sebagai rasa sulit dalam melakukan
aktivitas yang menetap dan pengalaman subjektif yang melibatkan fisik. Pasien kanker
sulit untuk dideskripsikan kelelahan dan mereka mengekspresikan kelelahan dalam
berbagai variasi seperti merasa lelah, bosan, tidak berguna, dan kelelahan yang berat.
(Maulinda, Arfina, and Malfasari 2020)
B. Tanda dan gejala fatigue
Merasa energi tidak pulih walaupun telah tidur, Merasa kurang tenaga, Mengeluh
lelah, Tidak mampu mempertahankan aktivitas rutin, tampak lesu. (Maulinda, Arfina, and
Malfasari 2020)
C. Intervensi fatigue
1. Latihan Fisik
Latihan fisik adalah suatu bentuk aktivitas fisik yang terencana, terstruktur, dan
berkesinambungan dengan melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang serta
ditujukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani.
a. Latihan jalan kaki program (WEP) adalah program latihan dikembangkan
berdasarkan frekuensi, durasi, intensitas, dan kegiatan yang disarankan oleh
ASCM. Jalan-jalan program latihan yaitu dengan mengambil jalan santai 12
menit yang dilakukan 5 hari perminggu selama 3 minggu. Berjalan dapat
mengurangi CRF dan emosional kesusahan. (Maulinda, Arfina, and Malfasari
2020).
b. Senam aerobic didefinisikan sebagai latihan submaksimal, berirama, berulang-
ulang, kelompok otot besar, dimana energy yang dibutuhkan dipasok oleh
oksigen yang diilhami. Hal ini dianggap menjadi berharga dalam pengelolaan
terkait kanker hasil fisik serta kualitas hidup orang yang terkena kanker.
Senam aerobic dilakukan selama 20 menit 3 kali seminggu selama 16 minggu.
Setelah dilakukan senam aerobic ada bukti yang positif yang berpengaruh
terhadap kebugaran jasmani, kelelahan, dan kesejahteraan fisik anak-anak
selama dan setelah pengobatan kanker. (Baky and Elhakk 2017)
2. Relaksasi Otot Progresif
Relaksasi otot progresif adalah suatu metode relaksasi yang palinfg sederhana dan
mudah dipelajari dengan menegangkan dan merilekskan otot-otot tubuh.
Relaksasi ini dilakukan sekitar 5-6 hari scara berturut-turut.
3. Meditasi
Meditasi adalah salah satu bentuk latihan untuk memusatkan dan menjernihkan
pikiran sehingga lebih merasa tenang, nyaman, dan produktif. Meditasi ini
umumnya dilakukan dengan cara duduk tenang, memejamkan mata, dan
mengatur pernapasan perlahan-lahan dan teratur. Dilakukan selama 10-20 menit
dalam sehari.
4. Yoga
Yoga berasal dari India kuno yang bertujuan meningkatkan kondisi kesehatan
melalui berbagai gerakan yoga yang berkembang dengan pendekatan kekuatan,
keseimbangan, dan kesejajaran postur tubuh. Yoga dilakukan 2 kali seminggu
selama 6-9 minggu. (Irmayati, Waluyo and Yona 2020)
5. Massage
Massage adalah salah satu tindakan massage pada punggung dengan usapan
perlahan yang dapat memberikan relaksasi secara menyeluruh dan mengurangi
fatigue (kelelahan) karena terapi ini dapat memperbaiki sirkulasi darah dan
mengurangi ketegangan tubuh sera pengeluaran ampas tubuh semakin sempurna
dengan pengeluaran racun dalam tubuh. Massage dilakukan 2 kali seminggu
selama 21 menit. (P 2021)
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Pengabdian Masyarakat dan Pembagian Tugas