JUDUL PROGRAM :
PENDAMPINGAN SENAM IBU HAMIL SEBAGAI UPAYA
PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN PERSIAPAN IBU
MENJELANG PERSALINAN
BIDANG KEGIATAN :
PKM-P
Disusun oleh :
1. NAFA RIZKYA MEGAWATI PUTRI
2. TRI SHELA NINDYA DESTIVA
3. NIVA AFDHOLU RIZKA
4. SISKA NDANI
5. TRI YUNI ROHMADISARI
Pembimbing :
2. Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar : Wahyu Tri Ningsih.,S.Kep.,Ns.,M.Kep
b. NIP : 197609222005012002
Menyetujui
Narasumber Ketua Pelaksana Kegiatan
A. JUDUL PROGRAM
Pendampingan Senam Ibu Hamil Sebagai Upaya Peningkatan Pengetahuan dan Persiapan
Ibu Menjelang Persalinan
Dari 322 kasus maternal, 155 kasus diantaranya (komplikasi kebidanan) yang tertangani
sebanyak 125 kasus atau sebesar 80,65%, sedangkan untuk kasus yang tidak tertangani 30
kasus atau sebesar 19,35%.
Survey awal yang dilakukan peneliti pada tanggal 11-12 Februari 2016 dengan
memberikan kuisioner tentang tanda bahaya kehamilan pada 10 ibu hamil wilayah Puskesmas
Palang, didapatkan dari 3 ibu hamil kurang mengetahui tanda bahaya kehamilan, 5 orang
memiliki pengetahuan cukup dan 2 ibu hamil memiliki pengetahuan baik. Kemudian
dilakukan lagi survey ibu hamil yang melakukan senam ibu hamil. Hasil survey yang
dilakukan tanggal 3 Maret 2017 didapatkan dari Bidan Desa, ibu hamil di Desa Cepokorejo
Palang tidak ada yang melaksanakan senam ibu hamil selama masa kehamilannya.
Berdasarkan uraian data dan teori tersebut, memotivasi kami (mahasiswa) untuk
memasyarakatkan senam hamil pada ibu hamil baik primigravida maupun multigravida di
Desa Cepokorejo Palang melalui penyuluhan dan pendampingan senam hamil.
C. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti merumuskan masalah yaitu “Bagaimana cara
meningkatkan pengetahuan dan mengubah pandangan ibu tentang pentingnya senam
hamil dalam persiapan menjelang persalinan?”
D. TUJUAN PROGRAM
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan kegiatan pendampingan kesehatan diharapkan para ibu hamil dapat
mengetahui tentang pentingnya senam hamil menjelang persalinan serta termotivasi
untuk melaksanakan senam hamil
2. Tujuan Khusus
2.1 Meningkatkan pengetahuan ibu tentang pentingnya senam hamil
2.2 Memantau pelaksanakan senam hamil secara rutin
2.3 Mengkaji pengetahuan dan perubahan yang dirasakan oleh ibu hamil
Bagi Pelaksana
Dapat mengembangkan kerjasama lintas program (Rumah sakit dan klinik bersalin) dan
kemampuan kreatifitas mahasiswa dalam melaksanakan penyuluhan di masyarakat.
Bagi Institusi
Dapat memberi informasi tentang pelaksanaan program khususnya dalam bidang
pencegahan penyakit, peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan meningkatkan
pelayanan keperawatan
F. KEGUNAAN PROGRAM
1. Bagi Peserta
Kegiatan ini diharapkan mampu menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) melalui
strategi penyuluhan dan demonstrasi dengan didampingi secara rutin.
2. Bagi Pelaksana
Dapat meningkatkan kerjasama dengan rumah sakit atau klinik bersalin dalam
memasyarakatkan senam hamil serta meningkatkan kemampuan kreatifitas mahasiswa
dalam melaksanakan penyuluhan di masyarakat
3. Bagi Institusi
Dapat melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan kemasyarakatan
tentang pentingnya Senam Ibu Hamil, dengan menerapkan strategi baru dalam
mengubah pandangan ibu hamil tentang pentingnya senam ibu hamil bagi persiapan
menjelang persalinan dan membantu pemerintah menurunkan Angka Kematian Ibu.
G. TINJAUAN PUSTAKA
1. Konsep Kehamilan
Kehamilan adalah masa mulai terjadinya konsepsi sampai lahirnya bayi. Lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid
terakhir. Kehamilan dibagi dalam tiga triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi
sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai enam bulan, triwulan ketiga dari
bulan ketujuh sampai sembilan bulan. (Yayasan Bina Pustaka, Sarwono Prawirohardjo, 2006)
Proses mulai terjadinya pertemuan sel telur dengan sperma sampai menjelasng keluarnya
hasil konsepsi dalam rahim disebut hamil (Prof. Dr. Ida Bagus Gede Manuaba, SPOG, 2003).
2. Konsep Senam Kehamilan
1) Pengertian Senam Hamil
Menurut Sitorus (2001) senam hamil merupakan senam yang diberikan kepada ibu
hamil bila masa kehamilannya diatas 22 minggu sampai saat akan melahirkan. Dengan
tujuan untuk mempersiapkan fisik dan mental ibu hamil dalam menghadapi proses
persalinan, dengan harapan proses persalinan yang dihadapi dapat berjalan dengan aman
dan lancar. Senam hamil harus secara rutin dilakukan 2 kali dalam satu minggu.
Senam hamil dianjurkan dilakukan ketika janin dalam kandungan telah berusia lebih
dari 3 bulan, karena sebelum usia kandungan menginjak 3 bulan penlekatan janin di dalam
uterus belum terlalu kuat. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari resiko abortus
(Kushartanti dkk, 2004).
Menurut Mandriawati (2008) dianjurkan untuk melakukan senam hamil yaitu setelah
usia kehamilan 22 minggu.
Pergerakan dan latihan senam kehamilan tidak saja menguntungkan sang ibu, tetapi
juga sangat berpengaruh terhadap kesehatan bayi yang dikandungan. Pada saat bayi mulai
dapat bernafas sendiri, maka oksigen yang mengalir kepadanya melalui plasenta, yaitu dari
aliran darah ibunya kedalam aliran darah bayi yang dikandung. Senam kehamilan akan
menambah jumlah oksigen dalam darah diseluruh tubuh sang ibu dan karena itu aliran
oksigen kepada bayi melalui plasenta juga akan menjadi lebih lancar. Dikalangan wanita
hamil yang melakukan senam hamil juga lama persalinan kala II nya juga bermakna lebih
singkat dari pada yang tidak melakukan senam hamil. Secara statistik resiko relatifnya
0,125; artinya resiko partus lama pada ibu yang melakukan senam hamil 0,125 kali
dibandingkan dengan ibu yang tidak melakukan senam hamil.(Supratmaja, 2005).
2. Kalistenik
Latihan berupa gerakan-gerakan senam ringan berirama yang dapat membugarkan dan
mengembangkan otot-otot serta dapat memperbaiki bentuk postur tubuh.
Manfaat:
a. Meredakan sakit punggung.
b. Meningkatkan kesiapan fisik dan mental terutama mempersiapkan tubuh dalam
menghadapi masa persalinan.
3. Relaksasi
Merupakan latihan pernafasan dan pemusatan perhatian. Latihan ini bisa dikombinasikan
dengan latihan kalistenik.
Manfaat:
a. Menenangkan pikiran dan tubuh.
b. Membantu ibu menyimpan energi untuk ibu siap menghadapi persalinan.
c) Latihan Penenangan
(1) Lengan dan tangan
Genggam tangan, kerutkan lengan dengan kuat tahan, lepaskan.
(2) Tungkai dan kaki
Terlentang atau miring, luruskan kaki (dorso fleksi) tahan beberapa detik lepaskan.
(3) Perut dan dasar panggul
Terlentant atau miring, kerutkan otot perut dan dasar panggul, tahan lalu lepaskan.
(4) Seluruh tubuh
Terlentang atau miring, konraksikan atau kencangkan semua otot sambil nafas dada pelan,
teratur lalu relaks (bayngkan hal menyenangkan)
Tujuan latihan penenangan
(1) Merileksasikan kembali otot-otot yang sedikit tegang pada latihan inti.
(2) Mengurangi stress.
(3) Memulihkan kembali tenaga yang sedikit hilang pada saat latihan inti. (Adiyono. W,
2008)
Gerakan senam ibu hamil yang pernah dilakukan oleh mahasiswa prodi DIII
Keperawatan Kampus Tuban.
Posisi 1
Posisi 2 Posisi 3
Posisi 4 Posisi 5
Posisi 6 Posisi 7
Posisi 8 Posisi 9
Posisi 10 Posisi 11
Posisi 12 Posisi 14
Posisi 15
Posisi 16 Posisi 17
Posisi 18 Posisi 19
3. Post Test
Post test merupakan bentuk pertanyaan yang diberikan setelah materi telah
disampaikan. Singkatnya, post test adalah evalausi akhir saat materi yang di ajarkan
pada hari itu dengan pentanyaan sama saat pre test. Memberikan post test dengan
maksud apakah peserta sudah mengerti dan memahami mengenai materi yang baru saja
diberikan pada hari itu. Manfaat dari diadakannya post test ini adalah untuk
memperoleh gambaran tentang kemampuan yang dicapai setelah berakhirnya
penyampaian pelajaran. Hasil post test ini dibandingkan dengan hasil pree test yang
telah dilakukan sehingga akan diketahui seberapa jauh efek atau pengaruh dari
pengajaran yang telah dilakukan, disamping sekaligus dapat diketahui bagian bagian
mana dari bahan pengajaran yang masih belum dipahami oleh sebagian besar peserta.
4. Evaluasi
Setelah dilakukan penyuluhan dan pemeragaan senam ibu hamil, pemateri melakukan
dua evaluasi yaitu evaluasi mingguan dan evaluasi setelah melaksanakan senam ibu
hamil selama 1 bulan. Evaluasi mingguan yaitu pemateri menanyakan seberapa jauh ibu
hafal gerakan senam ibu hamil dan apakah leaflet beserta video kaset yang diberikan
oleh pemateri dibaca atau tidak. Evaluasi setelah satu bulan yaitu pemateri
menyanyakan kepada para ibu hamil apa yang dirasakan sebelum dan sesudah
melakukan senam ibu hamil.
5. Pendampingan dalam Peragaan Secara Rutin Senam Ibu Hamil
Mendemonstrasikan dan melakukan pendampingan senam ibu hamil secara rutin (1
minggu sekali) dengan rasio 1 pemateri mendampingi 2 orang ibu hamil beserta
evaluasi selama dan setelah 1 bulan. Sebelum melakukan demonstrasi sebelumnya
kelompok sudah memiliki data demografi ibu hamil melalui pengkajian yang dilakukan.
Data demografi meliputi usia kehamilan, anak ke-berapa, aktifitas sehari-hari ibu, usia
ibu hamil dan lain-lain.
1. JADWAL KEGIATAN PROGRAM
Evaluasi
1 Pembuatan
Proposal
2 Seleksi
Proposal
3 Penyuluhan
Senam Ibu
Hamil ke
Masyarakat
4 Laporan
Akhir Hasil
Penelitian
Peralatan Penunjang
B. Lain-lain
Kegiatan Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Biaya (Rp)
Pemakaian
Konsumsi 10 buah Rp 20.000,00 Rp 200.000,00
Souvenir 10 buah Rp 100.000,00 Rp1.000.000,00
Kaset Video
Senam Ibu 10 buah Rp 5.000,00 Rp 50.000,00
Hamil
Sub Total Rp1.250.000,00
C. Perjalanan
Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Biaya (Rp)
Pemakaian
Perjalanan Presentasi 5 orang Rp 300.000,00 Rp1.500.000,00
Ke Surabaya Konsultasi 2 orang Rp 175.000,00 Rp 350.000,00
D. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Biaya (Rp)
Pemakaian
Matras 10 orang Rp 100.000,00 Rp1.000.000,00
Sub Total Rp1.000.000,00
L. DAFTAR PUSTAKA
Eisenberg.1996.Kehamilan ;Apa Yang Anda Hadapi Bulan Per Bulan. Jakarta :Arcan.
Riskesdas, 2010. Laporan Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kementrian Kesehatan RI
1. IDENTITAS
KODE =………………………(Diisi peneliti)
NAMA =………………………
UMUR =………………………Tahun
PEKERJAAN =……………………….
USIA KEHAMILAN =……………………….
5. Apakah ibu-ibu mengetahui bahwa senam hamil dapat memberi manfaat dalam
mengatur pernafasan saat persalinan ?
a. Ya b. Tidak
JAWABAN :
A.
1. D
2. B
3. C
4. A
5. C
B.
JIKA JAWABAN BERUPA “PERNAH/IYA” BERNILAI (1)
JIKA JAWABAN BERUPA “TIDAK PERNAH/TIDAK” BERNILAI (0)