Anda di halaman 1dari 4

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

SUPPORT GROUP PADA ODHA

Diajukan sebagai Tugas Mata Kuliah Keperawatan HIV/AIDS


Dosen Pembimbing: Purwaningsih, S.Kp,M.Kes

Disusun oleh:
Kelompok 54
Mega Ovalia PutriGaluh Meta Prameswari
(13201112304519)
Siti Maryati Puspita SariNur Isnaini Wulan Rahmadhani
(13201112304620)
Cucu ErnawatiIntan Adityas
(13201112304721)
Halimatus Sa’diyahIsna Kurniati Rizqi
(13201112304822)
Savira Fi Awwalin NuhaAnanta Baru Wijaya
(13201112304923)
Veronica ArdhaniMoh. Rafli Idhamul A.
(13201112305024)
Alvia Nur Chahya (132011123025)
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA
2021

SPO SUPPORT GROUP PADA ODHA


No. Dokumen: No. Revisi: HALAMAN
- - 1/3
Dibuat Oleh:
Tanggal Pembuatan:
Mahasiswa Keperawatan FKp UNAIR
05 / 10 / 2021

Kelompok 5 Kelas AJ 2
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Angkatan B23
Fakultas Keperawatan
Identifikasi:
Standar Prosedur Operasional -
(SPO)

PENGERTIAN Menurut PMK No. 74 Tahun 2014 menjelaskan bahwa Penyelenggaraan


Konseling dan Tes HIV( KTHIV) adalah suatu layanan untuk mengetahui
adanya infeksi HIV di tubuh seseorang. Layanan ini dapat diselenggarakan
di fasilitas pelayanan kesehatan. KTHIV didahului dengan dialog antara
klien/pasien dan konselor/petugas kesehatan dengan tujuan memberikan
informasi tentang HIV dan AIDS dan meningkatkan kemampuan
pengambilan keputusan berkaitan dengan tes HIV.
Support Group Pada ODHA atau bisa disebut dengan Kelompok Dukungan
Sebaya (KDS) adalah suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih orang
yang terinfeksi langsung oleh HIV untuk berkumpul dan saling mendukung.
Tujuan umum dari KDS adalah untuk mencapai mutu hidup yang lebih baik
bagi ODHA (Handayani & Mardhiati, 2018).adalah memberikan dukungan
terhadap penderita HIV/ AIDS. Dukungan terhadap penderita HIV/AIDS
berupa dukungan psikologis kesehatan mental, dukungan sosial ekonomi dan
pemberdayaan masyarakat untuk membina kelompok-kelompok dukungan,
serta meningkatkan kemandirian untuk mencapai hidup yang berkualitas.
TUJUAN Sebagai acuan dalam memberikan dukungan terhadap ODHA guna merasa
tidak sendiri menghadapi masalah ini, meningkatan penerimaan diri
menghadapi situasi dan memahami diagnosis, prognosis, dan
pengobatan, meningkatan kemandiriannya untuk mencapai hidup yang
berkualitas serta belajar memecahkan masalah dari kisah orang lain yang
mungkin juga masalahnya sekarang dihadapi.
KEBIJAKAN 1. Permenkes RI no. 21 tahun 2013 tentang Penanggulangan HIV/AIDS
2. Surat Edaran MenKes RI no. 001 tahun 2013 tetang Layanan PPIA
3. Surat Edara MenKes RI no. 129 tahun 2013 tentang Pelaksanaan
Pengendalian HIV/AIDS dan IMS
PROSEDUR DUKUNGAN SPIRITUALITAS
a. Fase orientasi
1. Salam terapeutik
2. Evaluasi/validasi kondisi pasien
3. Kontrak waktu
b. Fase kerja
1. Persiapan alat
2. Persiapan pasien
3. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai prosedur
tindakan yang akan dilakukan.
c. Cara kerja dukungan psikologis (spiritual)
1. Duduk atau tidur dengan santai
2. Tutup mata
3. Bernapas secara alami dengan mengucapkan kalimat spiritual
yang dibaca berulang-ulang (berdoa)
4. Bila ada pikiran yang mengganggu , kembali fokuskan pikiran
5. Lakukan selama 10 menit
6. Jika sudah selesai, jangan langsung berdiri. Duduk dulu dan
beristirahat, buka pikiran kembali, baru berdiri dan melakukan
kegiatan kembali.
d. Kriteria evaluasi
1. Mengkaji proses dan hasil dari terapi spiritualitas menggunakan
catatan aktivitas terapi yang telah dilakukan.

DUKUNGAN DAN PENGOBATAN HIV/AIDS

a. Konseling pengobatan pada pasien odha


1. Persiapan pasien dan konselor
a. Menilai situasi psikososial pada pasien
b. Perhatikan respon pasien
2. Tahap kerja
a. Konselor menjelaskan tentang pemahaman jenis dan cara
pemakain, cara dan proses pengobatan.
b. Pemahaman dampak putus obat.
c. Dukungan untuk mengurangi beban psikologis yang membuat
pasien merasa sakit/cacat/tidak berdaya, tidak ada harapan
menghadapi kehidupan karena pasienia harus menggunakan
obat dalam jangka waktu yang lama.seumur hidup
3. Hal-hal yang harus diperhatikan
a. Pemahaman materi yang di sampaikan konselorpasien
b. Penerimaan status dan pasien
Kerahasiaan pasien

UNIT TERKAIT 1. Fasilitas Pelayanan Kesehatan


2. Pelayanan Kesehatan dilingkungan MasyarakatPuskesmas, VCT

Anda mungkin juga menyukai