Anda di halaman 1dari 4

1.

Perawat di ruang gawat darurat diberitahu bahwa banyak korban selamat dari kecelakaan pesawat
akan dikirim ke rumah sakit. Korban mengalami kedinginan karena pesawat jatuh ke sungai. Apa
tindakan awal yang harus dilakukan perawat ?
A. Memanggil perawat supervisor untuk mengaktifkan prosedur respons bencana
B. Menambah suplai air steril dan normal saline di ruang triage
C. Memanggil ICU untuk mengirim perawat ke ruang gawat darurat
D. Memanggil departemen laundry dan meminta agar disediakan banyak selimut hangat di ruang
gawat darurat
E. Melakukan rapat dengan tim kesehatan

Jawaban : A
Rasional: Pada bencana eksternal banyak orang dibawah ke ruang gawat darurat untuk menfdapatkan
perawatan. Tindakan awal yang harus dilakukan perawat adalah mengaktifakan prosedur respon bencana.
Meskipun pilihan B, C, D, dan Eadalah tindakan lain yang akan diambil ileh perawat, tindakan awal adalah
mengaltifkan prosedur respon bencana.
Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan kalimat strategis Awal. Perhatikan bahwa pilihan jawaban benar
adalah payung. Sebagai tambahan, ingat bahwa prosedur respon bencan harus diaktifkan sebelum
intervensi lainnya.
Review: Prosedur terkait manajemen bencana
Kompetensi: Praktik profesional, etis, legal, dan peka budaya
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Gadar
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Promotif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Pelayanan kesehatan
Daftar pustaka: Ignatavicius, Worman (2013), p. 159-160
Sumber: Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan Ners
Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination"

2. Seorang perawat yang sedang berjalan di area bisnis pusat kota melihat seorang pekerja jatuh dari
tangga. Perawat bergegas menghampiri korban, yang tidak ada respons. Bagaimana seharusnya
perawat membuka jalan napas korban ?
A. Posisi chin lift
B. Head tilt-chin lift
C. Manuver jaw thrust
D. Head tilt-jaw thrust
E. Chin lift-jaw thrust

Jawaban : C
Rasional: Apabila ada dugaan terjadi cedera lehaer, maka manuver jaw-thrust dapat digunakan dalam BLS
untuk membuka jalan napas. Head-tilt-chin-lift menyebabkan hiperekstensi leher dan menimbulkan
komplikasi, jika terjadi cedera leher. Tidak ada posisi head tilt-jwa thrust atau chin lift untuk membuka jalan
napas.
Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan kata penanda, yaitu prosedur untuk membuka jalan napas korban.
Bayangkan setiap posisi. Sisihkan setiap pilihan. Sisihkan pilihan A, B, D, dan E karena prinsipnya kepala
tidak boleh dimiringkan. Selain itu, pengetahuan yang akurat tentang BLS akan mengarahkan anda ke pilihan
yang benar.
Review: Metode yang tepat untuk membukan jalan napas
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Gadar
Proses Keperawatan: Implemetasi
Upaya Kesehatan: Preventif
Kebutuhan Dasar: Oksigenasi
Sistem Tubuh: Pernapasan
Daftar pustaka: Lewis et al (2011), p. 1767
Sumber: Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan Ners
Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination" yang
ditulis oleh Silvestri (Elsevier).

3. Bagaimanakah pedoman Cadiopulmonary rescusitation (CPR) yang tepat terhadap orang dewasa yang
pat dilakukan oleh petugas kesehatan?
A. Diberikan 1 kali vantilasi setiap 5 kompresi
B. Diberikan 2 kali ventilasi setiap 15 kompresi
C. Pada awalnya, diberikan 2 ventilasi secepat mungkin
D. Setiap bantuan napas diberikan ventilasi lebih dari 1 detik dan harus memperlihatkan pengembangan
dada
E. Diberikan 2 kali ventilasi setiap 5 kompresi

Jawaban : D
Rasional: Selama CPR, Setiap bantuan napas diberikan ventilasi lebih dari 1 detik dan harus memperlihatkan
pengembangan dada. Ventilasi yang berlebihan dada (terlalu banyak ventilasi per menit atau pemberian
ventilasi terlalu kuat) mungkin dapat berbahaya dan tidak perlu dilakukan. Petugas kesehatan seharusnya
menggunakan rasio 30 kompresi : 2 ventilasi untuk klien dewasa. Pilihan A, B, C, dan E adalah jawaban
yang tidak benar.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pad subjek yaitu bantuan pernapasan. Baca setai pilihan jawaban dengan
hati-hati. Perhatikan kata-kata yang memperlihatkan pengembangan dada akan menuntun anda pada
jawaban yang benar.
Review: Pedoman pada CPR
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan kognitif
Keilmuan: Gadar
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Oksigenasi
Sistem Tubuh: Pernapasan
Daftar pustaka: Potter et al (2014), p. 658, 688
Sumber: Saunders 360 Review untuk UKOM DIII Kep. Indonesia. (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi
Institusi Pendidikan Vokasi Keperawatan Indonesia (AIPViKI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive
Review for the NCLEX-RN Examination" yang ditulis oleh Silvestri
4. Perawat sedang mengajarkan klien mengenai latiha pursed lip breathing dan klien menanyakan perawat
tentang tujuan tindakan dari tersebut. Perawat harus menjelaskan bahwa tujuan utama tindakan
tersebut adalah?
A. Meningkatkan intake oksigen
B. Memperkuat diafragma
C. Memperkuat otot interkostal
D. Meningkatkan pengeluaran karbon dioksida
E. Memperluas ekspansi paru
Jawaban : D
Rasional: Pursed lip breathing memfasilitasi ekspirasi maksimal bagi klien denga penyakit paru obstuktif dan
meningkatkan pengeluaran CO2. Jenis pernapasan ini memungkinkan ekspresi yang lebih baik dengan
meningkatkan tekanan udara di mana jalan napas akan tetap terbuka selama ekshalasi. Pilihan A, B, C, dan
E bukan tujuan jenis pernapasan ini.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada pikok masalah pursed li breathing dan ingat kata penting utama.
Bayangkan penggunaan teknik pernapasan ini untuk membantu menjawab pertanyaan denagn tepat. Ingat
kembali kondisi pernapasan di mana jenis pernapasan ini bermanfaat juga akan membantu mengarahkan
pada pilihan yang tepat.
Review: Tujuan teknik pursed lip breathing
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Oksigenasi
Sistem Tubuh: Pernapasan
Daftar pustaka: Dewit, Kumagai (2013), p. 321-322; Potter et al (2013), p. 854
Sumber: Saunders 360 Review untuk UKOM DIII Kep. Indonesia. (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi
Institusi Pendidikan Vokasi Keperawatan Indonesia (AIPViKI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive
Review for the NCLEX-RN Examination" yang ditulis oleh Silvestri.

5. Seorang laki-laki berumur 45 tahun mengalami kecelakaan mobil. Pasien dibawa ke IGD dalam
keadaan tidak sadarkan diri. Pada daerah dada dan abdomen didapatkan jejas. Saat pengkajian
didapatkan nafas sesak (RR = 28 x/mnt), ngorok, perkusi dada kiri hipersonor, saat nafas dada kiri
tertinggal, nadi tidak teraba, akral dingin, rigiditas pada abdomen. TD = 60/40 mmHg, GCS = 1-2-2
Pertanyaan soal
Apakah masalah keperawatan utama yang muncul pada pasien tersebut?
Pillihan jawaban:
a. Bersihan jalan nafas inefektif
b. Kekurangan volume cairan
c. Gangguan perfusi cerebral
d. Gangguan pola nafas
e. Resiko cidera
6. Seorang laki-laki berumur 55 tahun, mengalami kecelakaan mobil. Pada saat ditemukan pasien dalam
keadaan sadar. Petugas ambulans menemukan adanya jejas seluas 10x6 cm pada abdomen kanan
dan 7x5 cm pada dada sebelah kiri. Pasien juga mengeluhkan nafasnya berat, sesak dan nyeri pada
perut. Pasien segera dibawa ke IGD RS X. Pada saat di IGD pasien hanya mengeluarkan suara
menggumam ketika dipanggil tanpa membuka mata dan menarik tangannya ketika dicubit. TD 100/60
mmHg, HR 96x/mnt, nadi lemah, RR 28x/mnt
Pertanyaan soal
Berapakah nilai GCS pasien tersebut ?
Pillihan jawaban:
A. 1-2-4
B. 1-2-3
C. 1-2-2
D. 2-1-2
E. 2-2-2

Anda mungkin juga menyukai