Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN ILMIAH

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN FISIOLOGIS


PADA NY.E UMUR 19 TAHUN G3P0A2 USIA KEHAMILAN 40 MINGGU
JANIN TUNGGAL HIDUP INTRA UTERI LETAK MEMBUJUR PRESKEP U
PUKI
DI PUSKESMAS NGARINGAN

DISUSUN OLEH:
NISMA NUR OKTAVIANA
P1337424417048
SARJANA TERAPAN KEBIDANAN SEMESTER IV

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN SEMARANG


JURUSAN KEBIDANAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
TAHUN AJARAN 2018/2019
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Ilmiah ini disusun oleh:

Nama : Nisma Nur Oktaviana


NIM : P1337424417048
Kelas : Sarjana Terapan Kebidanan Semester IV

Laporan ilmiah berjudul “LAPORAN ILMIAH ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU


BERSALIN FISIOLOGIS NY. E UMUR 19 TAHUN G3P0A2 USIA HAMIL 40 MINGGU
DENGAN JANIN TUNGGAL HIDUP INTRA UTERI LETAK MEMBUJUR
PRESENTASI KEPALA U PUKI DI PUSKESMAS NGARINGAN”
Dalam Rangka Praktik Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin dan Bayi Baru Lahir
yang telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing klinik dan pembimbing akademik
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Jurusan Kebidanan Semarang Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Semarang Tahun 2018.

Ngaringan, 08 Mei 2019

Pembimbing Klinik Mahasiswa

Ngatminah, S.S.T.Keb Nisma Nur Oktaviana


NIP. NIM. P1337424417048

Mengetahui,
Pembimbing Akademik

Dr. Melyana Nurul Widyawati, SSiT, M.Kes


NIP. 197909032002122002
PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya,
penulis dapat menyelesaikan penulisan Asuhan Kebidanan pada ibu hamil, ibu bersalin,
ibu nifas, bayi baru lahir, neonatus, balita, anak prasekolah, KB dan Kespro fisiologis.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu persyaratan untuk menyelesaikan
tugas mata kuliah Praktik Klinik Fisiologis dan Praktik Kegawatdaruratan Maternal,
Neonatal, KB dan Kespro di Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Semarang Poltekkes
Kemenkes Semarang. Dalam penulisan makalah ini, tidak lepas dari adanya bantuan dari
berbagai pihak, untuk itu penulis menyampaikan terimakasih kepada:
1. Bidan pembimbing klinik pada Pra Praktik Kegawatdaruratan Maternal, Neonatal, KB
dan Kespro Ibu Siti Kumaizah, A.Md.Keb
2. Ibu Dr. Runjati, M.Mid selaku dosen pembimbing pada Mata Kuliah Praktik Klinik
Fisiologis dan Praktik Kegawatdaruratan Maternal, Neonatal, KB dan Kespro.
3. Rekan-rekan yang mengikuti Mata Kuliah Praktik Klinik Fisiologis dan Praktik
Kegawatdaruratan Maternal, Neonatal, KB dan Kespro.
4. Keluarga yang selalu mendukung penulis.
5. Semua pihak yang ikut membantu penulisan makalah yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki oleh penulis.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.

Ngaringan, 08 Mei 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehamilan dan Persalinan adalah proses fisiologis yang terjadi pada seorang wanita. World
Health Organization (WHO) menyatakan 90 % wanita melahirkan normal sedangkan 10% wanita
dapat mengalami kasus patologi. Penggunaan obat-obatan dan teknologi pada proses kehamilan dan
persalinan nampak semakin banyak dan sering dilakukan, persalinan dengan seksio sesariapun
semakin tinggi (Aprilia,2014).
Banyaknya intervensi tidak berdampak baik pada ibu faktanya Angka Kematian Ibu (AKI) di
Indonesia masih tinggi yaitu 359/100.000 KH pada tahun 2012. Terdapat 5019 kasus kematian ibu di
Indonesia pada tahun 2013 dan Provinsi Jawa Tengah menjadi penyumbang terbesar ke dua sebanyak
668 kasus kematian. Pada tahun 2014 Jawa Tengah kembali menjadi peringkat kedua dengan jumlah
kasus kematian sebanyak 644 dari 4513 kasus kematian (Sugihantono, 2015). Data tersebut
berbanding terbalik dengan cakupan Antenatal (K4) di Jawa Tengah yang mencapai 93,11% dan
dengan cakupan persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan mencapai 97,17% meski cakupan sudah
mencapai target akan tetapi AKI di Jawa Tengah masih dibawah target nasional.
Proses persalinan meliputi empat faktor yang saling terkait selama proses persalinan yaitu
power, passage, passanger dan psikis. Faktor power hal ini mencakup kekuatan HIS dan kemampuan
tenaga ibu saat persalinan. Untuk faktor tenaga ibu sendiri akan dipengaruhi oleh umur, paritas dan
kesiapan ibu dalam menghadapai persalinan Faktor passage mencakup jalan lahir lunak (kekuatan otot
perut, otot panggul elastisitas perineum dan vulva) sedangkan pada jalan lahir keras bentuk panggul,
kelenturan tulang pangul menjadi faktor penting dalam keberhasilan persalinan normal. Faktor
passanger yaitu faktor janin dan plasenta antara lain posisi janin dan plasenta, sikap janin dan berat
badan janin. Faktor psikis sangat mempengaruhi terhadap persepsi dan kemampuan managemen diri
dalam menghadapi setiap proses persalinan yang panjang dan melelahkan, ibu. Selain 4 faktor
tersebut juga tidak kalah pentingnya faktor Penolong persalinan (Walsh, 2007; Purwaningsih, 2010).

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana asuhan kebidanan pada Ny.E di Puskesmas Ngaringan?

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui aplikasi Asuhan Kebidanan Pada Ny. E di Puskesmas Ngaringan,
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian Persalinan
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus ke
dunia luar. Persalinan dan kelahiran normal merupakan proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang
berlangsung dalam waktu 18 jam, tanpa komplikasi baik ibu maupun janin. (Jannah, 2015).
Persalinan adalah proses yang alamiah yang akan berlangsung dengan sendirinya, tetapi
persalinan pada manusia setiap saat terancam penyulit yang membahayakan ibu maupun janinnya
sehingga memerlukan pengawasan, pertolongan dan pelayanan dengan fasilitas yang memadai
(Manuaba.2009).
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi cukup bulan
atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu
(Harianto 2010).
Persalinan adalah bagian dari proses melahirkan sebagai respons terhadap kontraksi uterus,
segmen bawah uterus teregang dan menipis, serviks berdilatasi, jalan lahir terbentuk dan bayi
bergerak turun ke bawah melalui rongga panggul. (Hanretty, 2014).
Persalinan merupakan suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang cukup
bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan
ataupun tanpa bantuan (kekuatan sendiri) (Sulistyowati & Nugraheny, 2013).
Bentuk persalinan berdasarkan Teknik menurut Rukiyah; Ai yeyeh; dkk, 2009 meliputi:
1. Persalinan spontan, yaitu persalinan berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan
lahir.
2. Persalinan buatan, yaitu persalinan dengan tenaga dari luar dengan ekstraksi forceps, ekstraksi
vakum dan sectio sesaria.
3. Persalinan anjuran yaitu bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari luar
dengan jalan pemberian rangsang.
Persalinan berdasarkan umur kehamilan menurut Rohani; dkk, 2011 meliputi:
1. Abortus adalah terhentinya proses kehamilan sebelum janin dapat hidup (viable), berat janin di
bawah 1.000 gram atau usia kehamilan di bawah 28 minggu.
2. Partus prematurus adalah persalinan dari hasil konsepsi pada umur kehamilan 28-36 minggu.
Janin dapat hidup, tetapi prematur, berat janin antara 1.000-2.500 gram.
3. Partus matures/aterm (cukup bulan) adalah partus pada umur kehamilan 37-40 minggu, janin
matur, berat badan di atas 2.500 gram.
4. Partus postmaturus (serotinus) adalah persalinan yang terjadi 2 minggu atau lebih dari waktu
partus yang ditaksir, janin disebut postmatur.
5. Partus presipitatus adalah partus yang berlangsung cepat, mungkin di kamar mandi, di atas
kendaraan, dan sebagainya.
6. Partus percobaan adalah suatu penilaian kemajuan persalinan untuk memperoleh bukti tentang
ada atau tidaknya Cephalo pelvic Disproportion (CPD).
2.2 Tanda Persalinan
Tanda pendahuluan menurut (Mochtar, 2013)
1. Ligtening atau setting atau dropping, yaitu kepala turun memasuki pintu atas panggul.
2. Perut kelihatan lebih melebar dan fundus uteri turun.
3. Sering buang air kecil atau sulit berkemih (polakisuria) karena kandung kemih
tertekan oleh bagian terbawah janin.
4. Perasaan nyeri di perut dan di pinggang oleh adanya kontraksi- kontraksi lemah
uterus, kadang-kadang disebut “false labor pains”.
5. Serviks menjadi lembek; mulai mendatar; dan sekresinya bertambah, mungkin
bercampur darah (bloody show).
Tanda Pasti Persalinan meliputi :
1. Rasa nyeri oleh adanya his yang datang lebih kuat,sering, dan teratur.
2. Keluar lendir bercampur darah yang lebih banyak karena robekan- robekan kecil pada
serviks.
3. Kadang-kadang, ketuban pecah dengan sendirinya.
4. Pada pemeriksaan dalam, serviks mendatar dan telah ada pembukaan.

2.3 Tahap Persalinan


Persalinan dibagi dalam 4 kala yaitu :
1. Kala I
Dimulai dari saat persalinan mulai sampai pembukaan lengkap (10 cm)
Proses ini terbagi dalam 2 fase, fase laten (8 jam) servik membuka sampai 3 cm dan fase aktif
(7 jam) servik membuka dari 3 sampai 10 cm. Kontraksi lebih kuat dan sering selama fase
aktif.
2. Kala II
Dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir. Proses ini biasanya berlangsung
2 jam pada primi dan 1 jam pada multi.
3. Kala III
Dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta, yang berlangsung tidak lebih dari
30 menit.
4. Kala IV
Dimulai dari saatnya plasenta lahir sampai 2 jam pertama post partum.
2.4 Etiologi
Teori yang menerangkan proses persalinan menurut Manuaba (2009), yaitu :
1. Teori Kadar Progesteron
Progesterone yang mempunyai tugas mempertahankan kehamilan semakin menurun dengan
makin tuanya kehamilan, sehingga otot rahim mudah dirangsang oleh oksitosin.
2. Teori Oksitosin
Menjelang kelahiran oksitosin makin mengingkat sehingga cukup kuat untuk merangsang
persalinan.
3. Teori Regangan Otot Rahim
Dengan meregangnya otot rahim dalam batas tertentu menimbulkan kontraksi persalinan dengan
sendirinya.
4. Teori Prostalglandin
Prostalglandin banyak dihasilkan oleh lapisan dalam rahim yang diduga dapat menyebabkan
kontraksi rahim. Pemberian prostalglandin dari luar dapat merangsang kontraksi otot rahim dan
terjadi persalinan atau gugur kandung.
2.5 Asuhan Persalinan
Tujuan asuhan persalinan adalah memberikan asuhan yang memadai selama persalinan, dalam
upaya mencapai pertolongan persalinan yang bersih dan aman dengan memperhatikan aspek sayang
ibu dan sayang bayi.
Kebijakan pelayanan asuhan persalinan :
1. Semua persalinan harus ditolong dan dipantau oleh petugas kesehatan terlatih.
2. Rumah bersalin dan tempat rujukan dengan fasilitas memadai untuk menangani
kegawatdaruratan obstetrik dan neonatal harus tersedia 24 jam.
3. Obat-obatan esensial, bahan, dan perlengkapan harus tersedia bagi seluruh petugas terlatih.
2.6 Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan
Terdapat lima faktor esensial yang mempengaruhi proses persalinan dan kelahiran. Faktor-
faktor tersebut dikenal dengan lima P: passenger (penumpang, yaitu janin dan plasenta), passageway
(jalan lahir), powers (kekuatan), position (posisi ibu), dan psychologic respons (respon psikologis)
(Bobak, 2012).
1. Passenger (Penumpang)
Passenger atau janin bergerak sepanjang jalan lahir merupakan akibat interaksi beberapa
faktor, yakni ukuran kepala janin, presentasi, letak, sikap, dan posisi janin. Karena plasenta juga
harus melewati jalan lahir, maka plasenta dianggap juga sebagai bagian dari passenger yang
menyertai janin. Namun plasenta jarang menghambat proses persalinan pada kehamilan normal
(Sumarah et al, 2009)
2. Passageway (Jalan Lahir)
Jalan lahir terdiri dari panggul ibu, yakni bagian tulang padat, dasar panggul, vagina, dan
introitus (lubang luar vagina). Lapisan-lapisan otot dasar panggul ikut menunjang keluarnya bayi
meskipun itu jaringan lunak, tetapi panggul ibu jauh lebih berperan dalam proses persalinan.
Janin harus berhasil menyesuaikan dirinya terhadap jalan lahir yang relatif kaku. Oleh karena itu
ukuran dan bentuk panggul perlu diperhatikan sebelum persalinan dimulai (Sumarah et al, 2009).
3. Power (Kekuatan)
Kekuatan yang mendorong janin dalam persalinan adalah his, kontraksi otot-otot perut,
kontraksi diafragma, dan aksi dari ligamen. Kekuatan primer yang diperlukan dalam persalinan
adalah his yaitu kontraksi otot-otot rahim, sedangkan sebagai kekuatan sekundernya adalah
tenaga meneran ibu (Rohani et al.2011).
4. Position (Posisi Ibu)
Posisi ibu mempengaruhi adaptasi anatomi dan fisiologi persalinan. Menurut Melzack, dkk
tahun 1991 dalam Bobak (2012) mengubah posisi membuat rasa letih hilang, memberi rasa
nyaman, dan memperbaiki sirkulasi. Posisi yang baik dalam persalinan yaitu posisi tegak yang
meliputi posisi berdiri, berjalan, duduk, dan jongkok. Posisi tegak dapat memberikan sejumlah
keuntungan, hal itu dikarenakan posisi tegak memungkinkan gaya gravitasi membantu
penurunan janin, dapat mengurangi insiden penekanan tali pusat, mengurangi tekanan pada
membuat kerja otot-otot abdomen lebih sinkron (saling menguatkan) dengan rahim saat ibu
mengedan (Bobak, 2012).
5. Psychologic Respons (Psikologis)
Psikologis adalah kondisi psikis klien dimana tersedianya dorongan positif, persiapan
persalinan, pengalaman lalu, dan strategi adaptasi/coping (Sukarni & Wahyu, 2013). Psikologis
adalah bagian yang krusial saat persalinan, ditandai dengan cemas atau menurunnya kemampuan
ibu karena ketakutan untuk mengatasi nyeri persalinan. Respon fisik terhadap kecemasan atau
ketakutan ibu yaitu dikeluarkannya hormon katekolamin. Hormon tersebut menghambat
kontraksi uterus dan aliran darah plasenta (Manurung, 2011).

Anda mungkin juga menyukai