Disusun oleh:
Priandani
23300067
FAKULTAS KEPERAWATAN
INSTITUSI CITRA
INTERNASIONAL
2024
LAPORAN
PENDAHULUAN
maka disebut penyakit gout akut atau arthritis pirai akut. Jika
(Kertia, 2019).
1
B. Anatomi dan Fisiologis
Pada keadaan normal kadar urat serum pada laki-laki mulai meningkat setelah
pubertas. Pada perempuan kadar urat serum tidak meningkat sampai setelah
menopause karena estrogen meningkatkan ekskresi asam urat melalui ginjal. Setelah
menopause, kadar urat serum pada perempuan meningkat sama seperti pada laki-laki,
akan tetapi penderita gout jarang ditemukan pada perempuan. Sekitar 95% kasus
Terdapat empat tahap perjalanan klinis dari penyakit gout yang tidak
kedua adalah arthritisgout akut pada tahap ini terjadi awal mendadak pembengkakan
dan nyeri yang luar biasa, biasanya pada sendi ibu jari kaki dan sendi
metatarsofalangeal.
demam dan peningkatan jumlah leukosit. Serangan dapat dipicu oleh pembedahan,
2
termasuk sendi jari-jari tangan, lutut, mata kaki, pergelangan tangan, dan siku.Tahap
periode setelah serangan gout akut mereda dan pasien asimtomatik.Tahap keempat
Stadium ini umumnya pada pasien yang mengobati sendiri, sehingga dalam
waktu lama tidak berobat teratur pada dokter. Arthritis gout menahun biasanya
disertai tofi yang banyak dan terdapat poliartikular. Tofi ini sering pecah dan sulit
(Wahyuningsih, 2018)
Menurut Junadi, dkk (2019), penyebab dari asam urat adalah sebagai
berikut:
mielofibrosis.
3
(Chronic renal failure).
8. Stress emosional.
10. Kedinginan.
11. Usia (wanita berumur >50 tahun, laki-laki berumur 30-50 tahun)
14. Hipertensi.
Dalam Darah:
4
2. Jenis Kelamin
3. Usia
meningkatkan kadar asam urat dalam darah 0,5- 0,75 g/ml purin
5. Obat-obatan tertentu
5
hydrochlothiazide dan aspirin dengan dosis rendah (Moriwaki,
2016).
dan serangan yang tidak diobati akan berlangsung lebih lama, lebih
dan lain-lain. Jika kadar asam urat di dalam darah melebihi normal
6
merusak organ tersebut (contohnya penyakit nefropati urat), bisa
(Kertia, 2019).
Nyeri yang hebat dirasakan oleh penderita asam urat pada satu
terbangun karena merasakan sakit yang luar biasa pada salah satu
keunguan, kencang dan licin, serta terasa hangat dan nyeri jika
sudah agak lama (hari kelima), kulit di atasnya akan berwarna merah
terserang asam urat bisa memicu rasa nyeri yang luar biasa, rasa
nyeri ini akan berlangsung selama beberapa hari hingga sekitar satu
7
bagian tubuh lainnya, karena asam urat cenderung membeku pada
PATHWAY
Gangguan
GOUT
metabolisme purin
ARTHRITIS
Sirkulasi darah
daerah radang Penekanan pada
jaringan sendi
Vasodilatasi dari
kapiler Kekauan pada sendi
E. Komplikasi
8
Abiyoga (2016), menyatakan bahwa Komplikasi yang muncul akibat gout
benjolan (tofi) disekitar sendi yang sering meradang. Tofi adalah timbunan
sinovial, bursa atau tendon. Tofi bisa juga ditemukan di jaringan lunak dan
penyumbatan aliran kemih atau infeksi. Air kemih jenuh dengan garam-
garam yang dapat membentuk batu seperti kalsium, asam urat, sistin dan
F. Penatalaksanaan Keperawatan
makanan/ diet. Pengistirahatan sendi meliputi pasien harus disuruh untuk meninggikan
bagian yang sakit untuk menghindari penahanan beban dan tekanan yang berasal dari alas
tempat tidur dan memberikan kompres dingin untuk mengurangi rasa nyeri dan
modifikasi diet.
9
yang tinggi, alcohol serta pengaturan berat badan. Perawat harus mendorong pasien untuk
minum 3 liter cairan setiap hari untuk menghindari pembentukan calculi ginjal dan
4. Bila kadar asam urat > 7 mg/dl dilarang mengkonsumsi bahan makanan gol A
Penanganan Gout Artritis biasanya dibagi menjadi penanganan serangan akut dan
2. Mengurangi kadar asam urat untuk mencegah penimbunan kristal urat pada
G. Penatalaksanaan Medis
Menurut Majority dalam Dianatia (2018) Terapi untuk serangan gout yaitu:
1. Kolkisin
Dosis: 0,5–0,6 mg tiap satu jam atau 1,2 mg sebagai dosis awal dan diikuti 0,5–0,6 mg
tiap dua jam sampai gejala penyakit hilang atau mulai timbul gejala saluran cerna,
misalnya muntah dan diare. Dapat diberikan dosis maksimum sampai 7–8 mg tetapi
tidak melebihi 7,5 mg dalam waktu 24 jam. Untuk profilaksis diberikan 0,5–1,0 mg
10
sehari.
fenilbutazon
4. Kortikosteroid
Kortikosteroid sering digunakan untuk menghilangkan gejala gout akut dan akan
5. Pendidikan kesehatan
Pendidikan kesehatan yang dilakukan yaitu tentang pola makan nutrisi osteoarthritis
yang baik (mengendalikan pola makan yang baik dan kadar purin yang normal).
6. Pemeriksaan Laboratorium
Penyakit asam urat atau artritis pirai adalah penyakit yang disebabkan
oleh tumpukan asam urat atau kristal urat pada jaringan, terutama
darah lebih dari 7,5 mg/dL. Kadar asam urat normal dalam darah untuk
maka akan terjadi sebuah proses penumpukan kristal dari asam urat
11
pada persendian yang bisa mengakibatkan rasa sakit yang cukup
tinggi. Sebenarnya asam urat sudah ada pada tubuh kita dan bukan
suatu penyakit, asal asam urat tersebut dalam nilai yang normal.
Kadar asam urat: Pria: 3,4 - 7,0 mg/dL dan Wanita: 2,4 - 5,7 mg/Dl.
Sedangkan kadar asam urat normal dalam darah menurut WHO adalah:
- 7,5 mg/dL, sementara itu pada wanita yang sudah dewasa adalah 2 -
6,5 mg/dL.
Kadar normal asam urat untuk pria antara 2,1 sampai 8,5 mg/dL
Bagi mereka yang berusia lanjut, kadar tersebut sedikit lebih tinggi.
Rata-rata kadar normal asam urat adalah 3,0 sampai 7,0 mg/dL. Bila lebih
dari 7,0 mg/dL maka kadar asam urat dianggap berlebih dan dapat
pria 3,4 — 7 mg/dL, sedangkan pada wanita 2,4 — 6 mg/dL. Kadar asam
12
urat pada orang dewasa cenderung meningkat dengan bertambahnya usia,
H. PENCEGAHAN
urat yang memiliki kelebihan berat badan yang jika berat badan
mereka dikurangi, maka kerap kali kadar asam urat dalam darah akan
dan memiliki risiko bagi penderita yang memiliki penyakit ginjal atau
13
I. Asuhan Keperawatan secara Teoritis
1. Pengkajian
Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seorang perawat mengambil informasi secara
Menurut Padila (2017), hal – hal yang perlu dikumpulkan datanya dalam pengkajian
keluarga adalah :
a. Pengumpulan data
yang sudah dewasa, kemudian diikuti dengan anggota keluarga yang lain sesuai
dengan susunan kelahiran mulai dari yang lebih tua, kemudian mencantumkan
jenis kelamin, hubungan setiap anggota keluarga tersebut, tempat tinggal lahir
b. Tipe keluarga
Menjelaskan mengenai jenis atau tipe keluarga beserta kendala atau masalah-
14
c. Suku bangsa
Mengkaji asal suku bangsa keluarga serta mengidentifikasi budaya suku bangsa
d. Agama
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapat
mempengaruhi kesehatan.
Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik dari kepala
keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu status sosial ekonomi
Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat dari kapan saja keluarga pergi bersama–
g. Pemeriksaan fisik
Meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi dari ujung rambut hingga ujung
kaki (head to toe). Pemeriksaan fisik pada daerah sendi dilakukan dengan
inspeksi dan palpasi. Inspeksi yaitu melihat dan mengamati daerah keluhan klien
seperti kulit, daerah sendi, bentuknya dan posisi saat bergerak dan saat diam.
Palpasi yaitu meraba daerah nyeri pada kulit apakah terdapat kelainan seperti
benjolan dan merasakan suhu di daerah sendi dan anjurkan klien melakukan
pergerakan yaitu klien melakukan beberapa gerakan bandingkan antara kiri dan
15
kanan serta lihat apakah gerakan tersebut aktif, pasif atau abnormal.
h. Pemeriksaan Diagnosis
2) Sel darah putih dan laju endap darah meningkat (fase akut)
4) Pemeriksaan Radiologi.
2. Diagnosa Keperawatan
(D.0111).
3. Intervensi Keperawatan
16
5. Kesulitan 5. Identifikasi
tidur menurun pengetahuan dan
6. Frekuensi keyakinan tentang
nadi membaik nyeri.
6. Identifikasi pengaruh
budaya terhadap
respon nyeri.
7. Identifikasi pengaruh
nyeri pada kualitas
hidup.
8.Monitor keberhasilan
terapi komplementer
yang sudah
diberikan.
9. Monitor efek
samping penggunaan
analgetic. Terapeutik
1. Berikan tekhnik non
farmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
(mis. TENS, hipnsis,
akupresure, terapi
music, terapi pijat,
aroma terapi,
kompres
hangat/dingin, terapi
bermain).
2. Control lingkungan
yang memperberat
rasa nyeri (mis.suhu
ruang, pencahayaan,
kebisingan).
17
3. Fasilitasi istirahat
dan tidur.
4. Pertimbangkan
jenis dan sumber
nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri.
Edukasi
1. Jelaskan penyebab,
periode dan
pemicu nyeri.
2. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
3. Anjurkan
memonitor nyeri
secara mandiri
4. Anjurkan
menggunakan
analgetic secara
tepat
5. Anjurkan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
analgetic bila perlu.
2 Gangguan mobilitas fisik Setelah dilakukan asuhan Dukungan ambulasi
berhubungan dengan keperawatan selama 3 x
1.Memonitor frekuensi
nyeri (D.0054). 24 jam diharapkan klien
jantung dan tekanan
mampu melakukan rentan
darah sebelum
gerak aktif dan ambulasi
ambulasi dimulai.
secara perlahan dengan
18
kriteria hasil :
2. Identifikasi
1. Klien meningkat dalam
toleransi fisik
aktivitas fisik.
melakukan
2. Mengerti tujuan dari
ambulasi.
peningkatan mobilisasi.
3.Memperagaan
3. Bantu klien untuk
penggunaan alat bantu
melakukan rentan gerak
aktif maupun rentan
gerak pasif pada sendi.
4. Fasilitasi aktivitas
ambulasi dengan alat
bantu (mis. tongkat,
kruk).
5. Fasilitasi melakukan
mobilisasi fisik, jika
perlu.
19
melaksanakan dihindari dan jenis
prosedur yang makanan yang
dijelaskan dengan dibutuhkan klien.
benar.
3. Klien mampu
menjelaskan kembali
informasi yang
diberikan.
4. Implementasi
tindakan, serta menilai data yang baru (Rohma & Walid, 2018).
5. Evaluasi
keadaan pasien dengan tujuan dan kriteria hasil yang dibuat pada tahap
20
Daftar Pustaka
Bickley Lynn S & Szilagyi Peter G. (2018). Buku Saku Pemeriksaan Fisik & Riwayat
EGC Muttaqin, Arif (2018). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Dengan
Ilmu
21