KABUPATEN BONDOWOSO
TAHUN 2020
Oleh:
NIM : 17.03714.1045
UNIVERSITAS BONDOWOSO
2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA YANG
KABUPATEN BONDOWOSO
TAHUN 2020
Proposal Karya Tulis Ilmiah : Studi Kasus disusun sebagai Syarat untuk
Oleh:
NIM : 17.03714.1045
UNIVERSITAS BONDOWOSO
2020
BAB 1
PENDAHULUAN
Gout arthritis merupakansalah satu dari sekian banyak penyakit tidak menular
yang jumlah penderita terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Gout athritis
adalah penumpukan kristal asam urat pada sendi akibat dari gangguan metabolisme
Penumpukan kristal yang terdapat dalam sendi diakibatkan oleh asam urat yang
memiliki daya larut rendah. Asam urat yang berlebihan akan keluar dari serum dan
kemudian mengendap di dalam sendi. Gout athritis sendiri lebih sering dialami oleh
laki-laki setelah usia 30 tahun, sedangkan pada perempuan terjadi setelah masa
dunia penyakit gout arthritis sebanyak 34,2%. Gout arthritis sering terjadi di
arthritis tidak hanya terjadi di negara maju saja. Namun,peningkatan juga terjadi
Penderita penyakit gout athritis di Indonesia tahun 2013 sebesar 11,9 %. Namun,
pada tahun 2018 penderita penyakit gout athritis menurun dibandingkan tahun 2013.
Penyakit gout athritis mendudukin urutan kedua setelah hipertensi, perdasarkan usia
65-74 tahun, pada laki-laki 6,1 dan perempuan 8,5. Gout athritis disebabkan karena
prevalensi kejadian gout athritis sebesar (7,3%) sedangkan pada prevalensi penyakit
gout athritis juga meningkat seiring bertambahnya usia. Kasus gout athritis tertinggi
adalah usia 75 tahun keatas (18,9%) dan lebih banyak perempuan (8,5%)
penyakit gout athritis pada tahun 2019 yaitu 1.683 orang lebih banyak pada
perempuan 929 orang. Sedangkan pada laki-laki 754 orang. Berdasarkan angka
tertinggi penderita penyakit gout athritis pada wilayah se kabupaten Bondowoso yaitu
pada Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) Wringin yakni sebesar 376 orang
Gout athritis dapat ditemui dengan gejala awal adanya peningkatan kadar asam
urat darah diatas normal, diikuti oleh peradangan, pembengkakan dan nyeri pada
sendi-sendi kecil di tangan dan kaki. Salah satu faktor penyebab terjadinya gout
Gejala akut dari gout athritis sebenarnya dapat sembuh sendiri dan akan berkurang
setelah 10-14 hari walaupun tanpa pengobatan. Meskipun begitu serangan akut gout
athritis dapat menyebabkan gejala gout athritis kronis. Gejala gout athritis kronis yang
Masalah lain yang akan muncul jika penyakit ini tidak diatasi dengan tepat yaitu
kualitas hidup pada klien akan terganggu karena sering mengalami nyeri yang hebat
pada persendian saat akan menjalani aktifitas sehari-hari. Maka dari itu, kesadaran
dari klien dan dukungan dari keluarga sangat dibutuhkan untuk mencegah kondisi
gout athritis yang lebih buruk.Kesadaran disini dapat diartikan dengan adanya
pengakuan dari diri klien untuk terus melakukan kebiasaan-kebiasaan dan pengobatan
secara berkesinambungan yang dapat mengurangi gejala gout athritis dan resiko
komplikasi lebih lanjut.Dukungan dari keluarga juga akan muncul jika keluarga
diatas, maka dapat disimpulkan kriteria hasil menggunakan teori NOC (Nursing
menghubungi orang lain maupun diri sendiri untuk meminta bantuan sepenuhnya
adekuat, bantuan yang ditawarkan oleh orang lain sepenuhnya adekuat, usaha yang
disediakan orang lain sepenuhnya adekuat, orang-orang yang dapat membantu sesuai
Melihat dari latar belakang data kejadian yang didapatkan maka penulis tertarik
untuk melaksanakan asuhan keperawatan yang akan dituangkan dalam sebuah Studi
Kasus dengan judul “Asuhan Keperawatan pada keluarga yang mengalami gout
Masalah pada studi kasus ini di batasi pada asuhan keperawatan pada keluarga
1.5.2Manfaat Praktis
Hasil studi kasus ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan bacaan
Bondowoso.
TINJAUN PUSTAKA
2.1.1Pengertian
Gout athritis adalah penyakit yang diakibatkan gangguan metabolisme purin yang
Helmi, 2011). Penyakit ini paling sering menyerang pria usia pertengahan sampai
Gout athritis atau pirai adalah peradangan akibat adanya pengedapan kristal asam
urat pada sendi dan jari (Risnanto dan Uswatun, 2014). Gout athritis juga bisa
Gout Athritis adalah peradangan akut yang hebat pada jaringan sendi disebabkan
oleh endapan kristal monosodium urat dan mengakibatkan satu atau beberapa
yang menyebabkan protein berbasis purin tidak dapat dimetabolisme tubuh dengan
baik. Sebagai hasilnya, ada peningkatan jumlah asam urat, yang merupakan hasil
dari penimbunan kristal di sendi oleh monosodium urat (MSU, gout) dan kalsium
pirofosfat dihidrat (CPPD, pseudogout), dan pada tahap yang lebih lanjut terjadi
Penumpukan asam urat didalam tubuh dapat diakibatkan oleh produksi asam urat
1. Gout primer, tanpa adanya penyebab yang jelas dapat disebabkan oleh
pembentukan asam urat tubuh yang berlebihan atau akibat penurunan ekskresi
2. Gout sekunder, kondisi hipeurisemia lama yang disebabkan oleh kelainan tertentu
2.1.3Klasifikikasi
Penyakit gout dapat di klasifikasikan menjadi dua yaitu primer dan sekunder
1. Gout primer adalah gout yang disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan.
Pada penyakit gout primer ini, 99% penyebabnya belum diketahui (idiopatik).
Namun, kombinasi faktor genetik dan hormonal diduga yang menjadi penyebab
2. Gout sekunder biasanya timbul karena adanya komplikasi dengan penyakit lain
makanan dengan kadar purin tinggi. Purin adalah salah satu senyawa basa organik
yang menyusun asam nukleat (asam inti dari sel) dan termasuk dalam kelompok
1) Stadium pertama dalah hiperurisemia asimtomatik. Pada stadium ini asam urat
serum laki-laki mengkat dan tanpa gejala selain peningkatan asam urat serum
2) Stadium kedua athritis gout akut terjadi awitan mendadak pembengkakan dan
nyeri luar biasa, biasanya pada sendi ibu jari dan sendi metatarsofalangeal
3) Stadium ketiga setelah serangan gout akut adalah tahap interkritis. Tidak terdapat
gejala-gejala pada tahap ini, yang dapat berlangsung dari beberapa bulan sampai
4) Stadium keempat adalah tahap gout kronik, dengan timbul asam urat yang terus
meluas selama beberapa tahun jika pengobatan tidak dimulai. Peradangan kronik
akibat kristal-kristal asam urat mengakibatkan nyeri, skait, kaku juga pembesaran
2.1.5 Patofisiologi
Endapan kristal yang terdapat dalam sendi atau saluran kemih diakibatkan
oleh asam urat yang memiliki daya larut rendah dan akibat dari garam-garamnya.
Asam urat yang berlebihan dan garam tersebut keluar serum serta urin. Kemudian
1. Gout akut
Gout akut biasanya monoartikular dan ditemukan pada sendi MTP ibu jari
kaki, pergelangan kaki, dan jari tangan. Nyeri sendi hebat yang terjadi biasanya,
mendadak dan merupakan ciri khas yang ditemukan pada gout akut. Biasanya,
sendi yang terkena tampak merah, licin dan bengkak. Klien juga menderita
demam dan jumlah sel darah putih meningkat. Serangan akut dapat diakibatkan
oleh tindakan pembedahan, trauma lokal, obat, alkohol, dan stres emosional.
dan cairan tubuh. Hal ini diikuti dengan pengendapan kristal asam urat. Serangan
gout akut yang berulang juga merupakan kelanjutan trauma lokal atau ruptur tofi
(endapan natrium urat). Kristalisasi dan endapan asam urat merangsang serangan
gout. Kristal asam urat ini merangsang fagisitosis oleh leukosit dan saat leukosit
memakan kristal urat tersebut, maka respons mekanisme peradangan lain akan
terangsang. Respon peradangan dipengaruhi oleh letak dan besar endapan kristal
asam urat. Reaksi peradangan yang terjadi merupakan proses yang berkembang
dan memperbesar diri sendiri akibat endapan tambahan kristal dari serum.
Peruode tenang antara serangan gout akut dikenal dengan nama gout interkritikal.
3) Mula-mula yang terserang yaitu ibu jari kaki. Setelah itu menyerang sendi
2. Gout kronis
Serangan gout akut yang berulang dapat menyebabkan gout kronis yang
bersifat poliartikular. Erosi sendi akibat gout kronis menyebabkan nyeri kronis,
kaku dan deformitas. Akibat adanya kristal urat, maka terjadi peradangan kronis.
Sendi yang bengkak akibat gout kronis sering kali membesar dan berebntuk
nodular. Serangan gout akut dapat terjadi secara simultan disertai dengan gejala
gout kronis. Pada gout kronis, sering kalii ditemukan tofi. Tofi merupakan
kumpulan kristal asam urat pada jaringan lunak,. Tofi dapat ditemukan di bursa
infrapatella, dan helix telinga. Tofi ini sering sulit dibedakan secara klinis dari
cairan kental.
4) Terbentuk nodulae akibat sendi yang bengkok karena gout kronis yang
membesar.
2.1.7 Komplikasi
1) Tofus
2) Deformitas sendi
3) Nefropati gout
4) Gagal ginjal
2.1.8 Penatalaksanaan
1) Farmakologi
b) Fenilbutazon : suatu agen anti radang dan juga dapat digunakan untuk
pencegahan.
2) Nonfarmakologi
Dianjurkan untuk minum air putih yang cukup serta menghindari makanan
yang mengandung kadar purin yang tinggi, diantaranya jeroan, hati, ginjal,
otak, dan roti manis. Sarden dan anchovy (ikan kecil semacam haring)
jenis penjelasan yang dibuat oleh profesional mengenai keluarga. Sebagai contoh,
penulis yang mengikuti orientasi teoritis para ahli interaksi keluarga, memandang
kepada karakteristik tradisional dinamis keluarga. Oleh karena itu, terdapat banyak
definisi, dengan berbagi teori yang membentuk definisi tersebut dan harapan kita
tradisional, yaitu sebagai berikut: keluarga terdiri atas individu yang bergabung
bersama oleh ikatan pernikahan, darah, atau adopsi dan tinggal didalam suatu rumah
tangga yang sama. Saat ini definisi keluarga tradisional terbatas, baik dalam hal
atan lebih yang memiliki hubungan khusus, yang dapat terkait dengan hubungan
darah atau hukum atau dapat juga tidak, namun berfungsi sedemikian rupa sehingga
pernikahan, peran sebagi orang tua, atau kelahiran; terdiri atas suami istri, anak-
3. Extended family – keluarga inti dari individu terkait lainya (oleh hubungan
darah), yang bisanya merupakan anggota keluarga asal dari salah satu pasangan
keluarga inti. Keluarga ini terdiri atas “sanak saudara” dan dapat mencakup
anak.
Pembagian tipe ini bergantung kepada konteks keilmuan dan orang yang
1. Secara Tradisional
a. Keluarga Inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang hanya terdiri ayah, ibu dan
b. Keluarga Besar (extended Family) adalah keluarga inti ditambah anggota keluarga
a. Tradisional Nuclear
Keluarga inti (ayah, ibu, dananak) tinggal dalam satu rumah ditetapkan oleh
sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu atau keduanya dapat
b. Reconstituid Nuclear
Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali suami atau istri,
tinggal dalam pembentukan satu rumah dengan anak-anaknya, baik itu bawaan
dari perkawinan lama maupun hasil dari perkawinan baru, satu atau keduanya
Suami sebagai pencari uang, istri di rumah atau kedua-duanya bekerja di rumah,
karier.
d. Dyadic Nuclear
Suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak yang keduanya atau
e. Single Parent
Satu orang tua sebagai akibat perceraian atau kematian pasangannya dan anak-
f. Dual Carrier
Yaitu suami istri atau keduanya orang karier dan tanpa anak.
g. Commuter Married
Suami istri atau keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada jarak tertentu.
h. Single Adult
Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya keinginan
untuk kawin.
i. Three Generation
j. Institusional
k. Comunal
Yaitu satu rumah terdiri dari dua atau lebih pasangan yang monogami dengan
l. Group Marriage
Yaitu satu perumahan terdiri dari orang tua dan keturunannya tinggal di dalam
satu kesatuan keluarga dan tiap individu adalah kawin dengan yang lain dan
Yaitu ibu dan anak dimana perwakilan tidak dikehendaki, anak diadopsi.
n. Cohibing Couple
Yaitu keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin sama.
struktur yang menonjol dalam keluarga saat ini, yang penting adalah keluarga harus
dipahami dalam konteknya, label dan jenisnya hanya berfungsi sebagai refrensi bagi
penataan kehidupan keluarga dan sebuah kerangka kerja. Dan setiap upaya perlu
dalam bidang kesehatan yang melayani keluarga harus bersifat toleran dan sensitif
Adalah keluarga sederhana yang terdiri dari sanak saudara sederhana dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
2. Matrilineal
Adalah keluarga sederhana yang terdiri dari sanak saudara sederhana dalam
beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
3. Matrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.
4. Patrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.
5. Keluarga Kawin
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, dan
beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan
Secara umum fungsi keluarga menurut Friedman 1998 dalam setiadi (2008)
1. Fungsi afektif : adalah fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan segala
lain .
2. Fungsi sosialisasi : adalah fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak
keluarga.
membagi 5 tugas keluarga dalam bidang kesehatan yang harus dilakukan, yaitu:
Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung
adanya perubahan perlu segera dicatat kapan terjadinya, perubahan apa yang
Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan
agar masalah kesehatan dapat dikurangi atau bahkan teratasi. Jika keluarga
sekitar keluarga.
dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu muda Perawatan ini dapat
memperoleh tindakan lanjutan agar masalah yang lebih parah tidak terjadi.
keluarga adalah tingkah laku spesifik yang diharapkan oleh seseorang dalam
interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan
situasi tertentu.Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola
orang berkewajiban untuk ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan perorangan, keluarga, dan lingkungan”. Dari pasal di atas jelas bahwa
adalah:
1. Ayah
2. Ibu
Ibu sebagai pengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak – anak,
pelindung keluarga dan juga sebagai pencari nafkah tambahan keluarga dan
3. Anak
orang tua).
Masa ini merupakan transisi menjadi orang tua yang akan menimbulkan
krisis keluarga. Studi Klasik Le Master (1957) dari 46 orang tua dinyatakan 17
kegiatan).
sekolah (sesuai dengan tumbuh kembang, proses belajar dan kontak sosial) dan
3) Beradaptasi dengan anak baru lahir, anak yang lain juga terpenuhi.
anak.
dan menerima kepergian anaknya, menata kembali fasilitasi dan sumber yang
ada dalam keluarga, berperan sebagai suami istri, kakek dan nenek.Tugas
2) Mempertahankan keintiman
anaknya
anaknya
2.3.1 Pengkajian
1. Data keluarga
anggota keluarga.
A. Data Keluarga
1. Identitas Umum
keluarga
Alamat rumah & Jarak yankes
telp terdekat
Agama & suku Alat transportasi
b) Komposisi keluarga
Komposisi ini biasanya terdiri dari nama, jenis kelamin, hubungan dengan KK
hir I) S)
c) Genogram
perempuan
5. Aturan simbol
d) Tipe Keluarga
Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah yang
dengan kesehatan.
2. Tempat tinggal keluarga ( bagian dari sebuah lingkungan yang secara etnis
bersifat homogen).
Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik dari kepala
keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu status sosial ekonomi
keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan-kebutuhan yag dikeluarkan oleh
rekreasi.
Tahap ini ditentukan sampai dimana perkembangan keluarga saat ini dan
mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti, yang meliputi riwayat penyakit
keturunan, riwayat kesehatan masing-masing, anggota dan sumber pelayanan
D. Pengkajian Lingkungan
Karakteristik rumah
1. Gambar tipe tempat tinggal (rumah, apartemen, sewa kamar dan lain lain).
2. Denah rumah.
rumah meliputi , jumlah kamar dan tipe kamar (kamar tamu, kamar tidur dan
untuk kebakaran.
E. Struktur Keluarga
a. Struktur peran
maupun informal dan siapa yang menjadi model peran dalam keluarga dan
apakah ada konflik dalam pengaturan peran yang selama ini dijalani.
dengan kesehatan.
F. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
2. Fungsi sosialisasi
Bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga dan sejauh mana anggota
terhadap masalah.
2) Fungsi reproduktif
keluarga.
3) Fungsi ekonomi
H. Pemeriksaan Fisik
sebagai berikut :
1. Definisi:
a. Perilaku patuh
c. Pengetahuan : pengobatan
j. Kontrol gejala
Batasan karakteristik
imunisasi/vaksinasi
faktor resiko
gejala
2.3.3 Intervensi
2.3.4 Implementasi
rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan. Pada tahap ini,
melibatkan secara integrasi semua profesi kesehatan yang menjadi tim perawatan
kesehatan dirumah
1. Tahap 1 : Persiapan
Kegiatan ini bertujuan agar keluarga dan perawat mempunyai kesiapan secara
2. Tahap 2 : Intervensi
a. Independent
Adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh perawat sesuai dengan
lainnya.
1) Tindakan diagnostik
2) Tindakan terapeutik
3) Tindakan edukatif
Tindakan untuk merubah perilaku klien melalui promosi kesehatan dan
4) Tindakan merujuk
b. Interdependent
Yaitu suatu kegiatan yang memerluka suatu kerja sama dengan tenaga
kesehatan lainnya, misalnya tenaga sosial, ahli gizi, fisioterapi dan dokter yang
lainnya.
c. Dependent
3. Tahap 3 : Dokumentasi
dan akurat terhadap suatu kejadian dalam proses keperawatan Setiadi, (2008).
masalah
Kolaboratif
2. Tanggal/jam
3. Tindakan
jelas
d. Jangan menuliskan istilah sering, kecil, besar, atau istilah lain yang dapat
Lebih baik tuliskan pada jam berapa saja memberikan makan dan dalam
f. Bila penkes dilakukan secara singkat, tuliskan tindakan dan respon pasien
4. Paraf
2.3.5 Evaluasi
Evaluasi menurut Nikmatur dan saiful, (2012) yaitu :
A. Komponen SOAP/SOAPIER
1) S : Data Subjektif
tindakan keperawatan.
2) O : Data Objektif
Data objektif adalah data berdasarkan hasil pengukuran atau observasi perawat
secara langsung kepada klien, dan yang dirasakan klien setelah dilakukan
tindakan keperawatan.
3) A : Analisis
Interprestasi dari data subjektif dan data objektif. Analisis merupakan suatu
masalah atau diagnosis keperawatan yang masih terjadi atau juga dapat
kesehatan klien yang telah teridentifikasi datanya dalam data subjektif dan
objektif.
4) P : Perencanaan
Tindakan yang perlu dimodifikasi adalah tindakan yang dirasa dapat membantu
baru/sebelumnya tidak dapat ditentukan bila timbul masalah baru atau rencana
tindakan yang ada sudah tidak kompeten lagi untuk menyelesaikan masalah
yang ada.
5) I : Implementasi
6) E : Evaluasi
Evaluasi adalah respons klien setelah dilakukan tindakan keperawatan.
7) R : Reassesment
Evaluasi jenis ini dikerjakan dengan cara membandingkan antara tujuan yang
akan dicapai. Bila terdapat kesenjangan diantara keduanya, mungkin semua tahap
dalam proses keperawatan perlu ditinjau kembali, agar didapat data-data, masalah
A. Metode Evaluasi
a. Observasi langsung
b. Wawancara
c. Memeriksa laporan
d. Latihan stimulasi
1. Kognitif
b. Mengontrol gejala-gejalanya.
c. Pengobatan.
g. Pencegahan.
sudah diajarkan.
3. Afektif
Dengan cara observasi langsung, yaitu dengan cara observasi wajah, postur
tubuh, nada suara, isi pesan verbal pada waktu melkukan wawanncara.
4. Psikomotor
Dengan cara melihat apa yang dilakukan keluarga sesuai dengan yang
diharapkan.
3. Keluarga tidak dapat mencapai hasil yang telah ditentukan, sehingga perlu :
oleh perawat.
BAB 3
METODE PENULISAN
Desain penulisan yang di pakai dalam karya tulis ini adalah studi
Bondowoso.
kunci yang menjadi fokus studi kasus. Batasan istilah dalam studi kasus ini
3.3 Partisipan
Kabupaten Bondowoso.
3.5Pengumpulan Data
1) Wawancara
3) Studi dokumentasi
akan diteliti.
sampai dengan semua data terkumpul. Analisa data dilakukan dengan cara
1) Pengumpulan data
2) Mereduksi data
3) Penyajian data
identitasnya.
4) Kesimpulan
(Nursalam,2008).
3) Confidentiality (Kerahasiaan)
Dinas Kesehatan Bondowoso. 2019. Data Lokasi Jumlah Penderita Gout Athritis
terbanyak di Kabupaten Bondowoso Tahun 2019. Bondowoso: Tidak
Dipublikasikan.
Risnanto & Uswatun Isnaini. 2014. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Medikal
Bedah Sistem Muskuloskeletal. Jogyakarta : Deepublish
Rohmah, Nikmatur & Saiful Walid. 2014. Proses Asuhan Keperawatan Teori dan
Aplikasi. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media