1) Pengorganisasian
IMP sebagai wadah berbagai kegiatan di tingkat Desa/Kelurahan kebawah
memerlukan kepengurusan. Kepengurusan IMP diupayakan dikembangkan dari
kepengurusan tunggal menjadi kepengurusan kolektif. Kepengurusan kolektif
dimaksudkan dalam rangka pembentukan kepengurusan dan pembagian kerja
dalam menjalankan peran baktinya.
2) Pertemuan
Pertemuan rutin yang dilaksanakan IMP baik antar pengurus institusi, konsultasi
pengurus dengan PKB/PLKB maupun dengan petugas lain yang terkait, secara
berkala dan berjenjang.
6) Kemandirian
Kader IMP sangat diharapkan mampu mencipatakan sistem kemandirian dalam
menjalankan program melalui beberapa program, seperti: a) upaya pendanaan
kelompok melalui iuran dan penjualan produk lokal; b) mendorong kemandirian
kelompok kegiatan dalam memfasilitasi pelayanan KB; c) menciptakan "arisan
program" sebagai wujud penggerakan masyarakat; d) meningkatan pemahaman
dan peran kader IMP; serta e) melaksanakan kegiatan upgrading melalui
Workshop dan simulasi secara berkala.
Dengan enam peran bhakti yang dimainkan, kita dapat mengetahui bahwa IMP
memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam pengembangan program KB di
wilayahnya masing-masing. Artinya berhasil tidaknya program Kependudukan,
KB dan Pembangunan Keluarga di suatu wilayah akan banyak dipengaruhi oleh
berhasil tidaknya institusi dalam melaksanakan perannya.
Memang, dalam operasionalnya, kemampuan IMP jelas tidak mungkin
menunjukkan kesamaan. Apalagi personilnya terdiri dari orang-orang dengan
latar belakang pendidikan dan pengalaman yang beragam. Begitu juga dengan
latar belakang ekonomi, budaya dan tradisi. Oleh karena itu, pemerintah lalu
membuat klasifikasi IMP berdasarkan tingkat kemampuannya dalam
melaksanakan kegiatan yang dibagi atas tiga tingkatan :
Pertama, Klasifikasi Dasar, yaitu yang telah ada pengorganisasian, kepengurusan
serta pembagian tugas. Namun pertemuan belum rutin, belum ada rencana kerja
dan belum ada notulen. Belum ada konseling (baru KIB), pendataan masih
sederhana, pelayanan pembangunan KB/KS belum lengkap, dan upaya
kemandirian hanya ada satu macam atau belum ada sama sekali.
Kedua, Berkembang, yaitu IMP yang telah memiliki kepengurusan dan
pembagian tugas yang jelas (kecuali PPKBD yang dimungkinkan
kepengurusannya tunggal), pertemuan sudah rutin serta ada rencana kerja
notulen, KIE dan konseling sudah ada, pencatatan dan pendataan lebih rapi dan
memenuhi standar, pelayanan pembangunan KB/KS lebih lengkap dan telah
melakukan minimal dua upaya kemandirian.
Ketiga, Mandiri, yaitu IMP yang telah melaksanakan enam peran bhakti secara
lengkap dan berkualitas. Dalam arti, dari sisi pengorganisasian kepengurusan
sudah dilengkapi dengan seksi-seksi, pertemuan rutin dan berjenjang, rencana
kerja dan notulen lengkap, KIE dan konseling berjalan dengan baik, pencatatan
dan pendataan lengkap dan ada tindak lanjut. Selain itu pelayanan KB/KS dan
upaya kemandirian telah berjalan sesuai dengan harapan.
Credentials
List here any certifications and/or titles that you have received
Employment Experience:
List here your employment history beginning with your current or most recent position and work backwards
chronologically.
Example:
Private Practice, Desert Dentistry Partners, Mesa, AZ, 2010 – Present
Academic Experience:
List here any teaching or training experience that you have provided to others. Make sure to include the estimated amount
of hours that you performed these activities.
Example
Course Coordinator – Humphrey Elementary School – Taught oral care and hygiene for elementary school students. (50
hours)
Professional Organizations: