Prostate
Hiperpla
sia
(BPH)
-Keperawatan Medical Bedah-
Nama Kelompok
(6) :
1. Junaedi (3021041063)
2. Iqbal Abi Munif (3021041054)
3. Nur Aisyah Rindani (3021041096)
4. Uli Nuha (3021041135)
Pengertian BPH
Benign Prostatic Hiperplasia
(BPH) adalah suatu kondisi yang
sering terjadi sebagai hasil dari
pertumbuhan dan pengendalian
hormone prostat.
Pasien BPH dapat menunjukkan berbagai macam tanda dan gejala. Gejala
BPH berganti-ganti dari waktu kewaktu dan mungkin dapat semakin parah,
menjadi stabil, atau semakin buruk secara spontan.
Berbagai tanda dan gejala dapat dibagi dalam dua kategori yaitu: Obstruktif
dan Iritatif
woc
ASUHAN KEPERAWATAN
Pada Tn.T dengan diagnosa Benign Prostatic Hiperplasia (BPH)
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama : Tn “T”
Umur : 58 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : Sekolah Dasar (SD)
Alamat : Desa Tegal Kunir Kidul Kec. Mauk
Pekerjaan : Petani
Tanggal masuk : 10 Juli 2014
Tanggal pengkajian : 14 Juli 2014
Diagnosa medis : Benigna Prostate Hiperplasia
(BPH)
• Identitas penanggung jawab
Nama : Ny. R
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 22 tahun
Hub. dengan klien : Istri
Alamat : Desa Tegal Kunir Kidul Kec.
Mauk
Sumber biaya klien : BPJS Kesehatan
2. Riwayat Penyakit
b. Keluhan yang menyertai : Klien mengatakan rasa pusing, sering terbangun karena rasa nyeri.
0 04 05
Klien mnegatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama dengannya, klien
dan keluarga mengatakan tidak ada riwayat anggota keluarga yang menderita penyakit keturunan, klien
dan keluarga mengatakan tidak ada riwayat anggota keluarga yang menderita penyakit infeksi, dan
keluarga klien mengatakan akibat anggota keluarga meninggal yaitu faktor usia.
B. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1. • Data subjektif : Tindakan Nyeri Akut
pembedahan (post
1. Klien mengatakan nyeri pada luka operasi.
Op.)
2. Klien mengatakan nyeri yang dirasakan seperti
ditusuk-tusuk dan hilang timbul.
3. Klien mengatakan skala nyeri yang dirasakan 7
(nyeri berat).
Luka insisi bedah
• Data Objektif : Terputusnya
1. Tampak meringis
ukuran 5 cm Kontinuitas
jaringan Nyeri akut
3. Tampak tirah baring
C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan spasme otot spincter, adanya tindakan pembedahan.
2. Risiko perdarahan dibuktikan dengan prosedur pembedahan (TURP).
3. Gangguan pola napas berhubungan dengan inspirasi/ekspirasi yang tidak
memberikan ventilasi adekuat
D. Intervensi Keperawatan