Anda di halaman 1dari 9

A.

Proses Keperawatan

1. Pengkajian

Menurut Muttaqin & Sari (2011), pada pengkajian anamnesis

didapatkan sesuai dengan kondisi klinik perkembangan penyakit.

a. Keluhan utama yang lazim didapatkan adalah nyeri, perdarahan

pada anus, dan merasa ada benjolan di sekitar anus. Keluhan nyeri

yang hebat jarang sekali ada hubungannya dengan hemoroid

interna dan hanya timbul pada hemoroid eksterna yang mengalami

trombosis.

b. Pengkajian riwayat penyakit dahulu, perawat menanyakan faktor

predisposisi yang berhubungan dengan hemoroid, seperti adanya

hemoroid sebelumnya, riwayat peradangan pada usus, dan riwayat

diet rendah serat.

c. Pada pengkajian psikososial akan didapatkan peningkatan

kecemasan, serta perlunya pemenuhan informasi, intervensi

keperawatan, pengobatan, dan rencana pembedahan.

d. Pemeriksaan survei umum bisa terlihat sakit ringan, sampai gelisah

akibat menahan sakit. TTV bisa normal atau bisa didapatkan

perubahan, seperti takikardi, peningkatan pernapasan.

e. Pemeriksaan anus untuk melihat adanya benjolan pada anus,

kebersihan dan adanya ulserasi di sekitar anus. Pemeriksaan colok

anus, hemoroid interna tidak dapat diraba sebab tekanan vena di

dalamnya tidak cukup tinggi, dan biasanya tidak nyeri. Colok anus

diperlukan untuk menyingkirkan kemungkinan karsinoma rektum.


Menurut Haryono (2012), pengkajian pada hemoroid sebagai

berikut :

a. Riwayat kesehatan

Apakah ada rasa gatal, terbakar dan nyeri selama defekasi? Adakah

nyeri abdomen? Apakah terdapat perdarahan pada rektum?

Bagaimana pola eliminasi? Apakah sering menggunakan laksatif?

b. Riwayat diet

Bagaimana pola makan pasien? Apakah pasien mengkonsumsi

makanan yang mengandung serat?

c. Riwayat pekerjaan

Apakah pasien melakukan pekerjaan yang memerlukan duduk atau

berdiri dalam waktu lama?

2. Diagnosa Keperawatan

Menurut Muttaqin & Sari (2011), diagnosa keperawatan yang muncul

adalah :

a. Nyeri berhubungan dengan kerusakan integritas jaringan, respon

pembedahan.

Menurut PPNI (2016), definisi nyeri adalah pengalaman sensorik

atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual

atau fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan

berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3

bulan. Batasan karakteristik nyeri akut adalah yang pertama data

mayor yaitu tampak meringis, gelisah, frekuensi nadi meningkat,


sulit tidur dan data minor yaitu tekanan darah meningkat, pola

napas berubah, nafsu makan berubah.

b. Risiko tinggi infeksi berhubungan dengan adanya port de entree

luka pascabedah

Menurut PPNI (2016), definisi risiko infeksi adalah berisiko

mengalami peningkatan terserang organisme patogenik. Faktor

risikonya yaitu penyakit kronis, efek prosedur invasif, malnutrisi,

peningkatan paparan organisme patogen lingkungan,

ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer, ketidakadekuatan

pertahanan tubuh sekunder.

c. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan intake makanan yang kurang adekuat

Menurut Heather (2015), definisi ketidakseimbangan nutrisi

kurang dari kebutuhan tubuh adalah asupan nutrisi tidak cukup

untuk memenuhi kebutuhan metabolisme. Batasan karakteristik

ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah

berat badan 20% atau lebih di bawah rentang berat badan ideal,

kelemahan otot pengunyah, ketidakmampuan memakan makanan,

kurang informasi, kurang minat pada makanan, membran mukosa

pucat.
d. Kecemasan berhubungan dengan prognosis penyakit, rencana

pembedahan

Menurut PPNI (2016), definisi ansietas/kecemasan adalah kondisi

emosi dan pengalaman subyektif individu terhadap obyek yang

tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi bahaya yang

memungkinkan individu melakukan tindakan untuk menghadapi

ancaman. Batasan karakteristik ansietas adalah yang pertama data

mayor yaitu merasa bingung, merasa khawatir, sulit berkonsentrasi,

tampak gelisah, sulit tidur dan data minor yaitu mengeluh pusing,

muka tampak pucat, kontak mata buruk.

3. Rencana Keperawatan

Tabel 2.1
Rencana Keperawatan pada Pasien Perioperatif Hemoroid
Rencana Keperawatan
No Dx. Kep
Tujuan Intervensi
1 2 3 4
1. Nyeri akut Kontrol nyeri Manajemen nyeri
b.d Kriteria hasil : 1. Lakukan
kerusakan 1. Pasien dapat pengkajian nyeri
integritas mengatasi nyeri secara
jaringan, saat nyeri konprehensif
respon timbul termasuk lokasi,
pembedaha 2. Tidak tampak karakteristik,
n meringis kualitas dan faktor
menahan sakit presipitasi
3. Menggunakan 2. Observasi reaksi
tindakan non verbal dari
pengurangan ketidaknyamanan
nyeri tanpa 3. Gunakan teknik
analgesik relaksasi untuk
mengatasi nyeri
1 2 3 4
4. Melaporkan 4. Kontrol
nyeri yang lingkungan yang
terkontrol dapat
mempengaruhi
nyeri, suhu
ruangan,
pencahayaan dan
kebisingan
5. Kurangi faktor
presipitasi nyeri
6. Anjurkan rendam
air hangat

Pemberian analgesik
1. Tentukan lokasi,
karakteristik,
kualitas dan
keparahan nyeri
sebelum mengobati
pasien
2. Cek perintah
pengobatan
meliputi obat,
dosis, dan
frekuensi obat
analgesik yang
diresepkan
3. Cek adanya
riwayat alergi obat
4. Pilih rute intravena
daripada rute
intramuskular,
untuk injeksi
pengobatan nyeri
yang sering
5. Monitor tanda vital
sebelum dan
setelah
memberikan
analgesik
1 2 3 4
Aplikasi panas/dingin
1. Jelaskan
penggunaan
aplikasi panas atau
dingin, alasan
perawatan, dan
bagaimana hal
tersebut akan
mempengaruhi
gejala pasien
2. Pertimbangkan
ketersediaan dan
kondisi kerja yang
aman dari semua
peralatan yang
digunakan
3. Pertimbangkan
kondisi kulit
4. Tentukan waktu
untuk semua
aplikasi dengan
hati-hati
5. Evaluasi dan
dokumentasikan
respon terhadap
aplikasi panas dan
dingin
2. Risiko Keparahan infeksi Perlindungan infeksi
tinggi Kriteria hasil : 1. Monitor adanya
infeksi 1. Tidak demam tanda dan gejala
berhubunga 2. Tidak infeksi sistemik
n dengan hipotermia dan lokal
adanya port 3. Tidak nyeri 2. Monitor
de entree kerentanan
luka terhadap infeksi
pascabedah 3. Batasi jumlah
pengunjung, yang
sesuai
4. Pertahankan
asepsis untuk
pasien berisiko
1 2 3 4
5. Tingkatkan asupan
nutrisi yag cukup
6. Ajarkan pasien dan
anggota keluarga
bagaimana cara
menghindari
infeksi
7. Berikan perawatan
kulit yang tepat
untuk area yang
mengalami edema

Perawatan daerah
(area) sayatan
1. Periksa daerah
sayatan terhadap
kemerahan,
bengkak
2. Catat karakteristik
drainase
3. Monitor proses
penyembuhan di
daerah sayatan
4. Bersihkan daerah
sekitar sayatan
5. Bersihkan mulai
dari area yang
bersih ke area yang
kurang bersih
6. Monitor sayatan
untuk tanda dan
gejala infeksi
3. Ketidaksei Status nutrisi Manajemen nutrisi
mbangan 1. Asupan 1. Tawarkan
nutrisi makanan baik makanan ringan
kurang dari 2. Asupan cairan yang padat gizi
kebutuhan baik 2. Atur diet yang
tubuh 3. Asupan gizi diperlukan
berhubunga baik 3. Identifikasi adanya
n dengan alergi
intake
1 2 3 4
makanan 4. Tentukan jumlah
yang kurang kalori dan jenis
adekuat nutrisi yang
dibutuhkan untuk
memenuhi
persyaratan gizi
5. Lakukan atau
bantu pasien
terkait dengan
perawatan mulut
sebelum makan
6. Ciptakan
lingkungan yang
optimal pada saat
mengonsumsi
makanan
4. Kecemasan Tingkat kecemasan Pengurangan
berhubunga Kriteria hasil : kecemasan
n dengan 1. Dapat 1. Gunakan
prognosis beristirahat pendekatan yang
penyakit, 2. Perasaan gelisah tenang dan
rencana tidak ada meyakinkan
pembedaha 3. Tidak ada rasa 2. Berada di sisi
n takut yang pasien untuk
disampaikan meningkatkan rasa
4. Rasa cemas aman dan
yang mengurangi
disampaikan ketakutan
secara lisan 3. Dorong keluarga
tidak ada untuk
mendampingi
pasien
4. Instruksikan pasien
untuk
menggunakan
teknik relaksasi
5. Kaji tanda verbal
dan non verbal
kecemasan

Anda mungkin juga menyukai