A. Biodata
1. Identitas Klien
a. Nama/Nama panggilan : By.Ny.S
b. Tempat tgl lahir/usia : 26-04-2018 (2 bulan)
c. Jenis kelamin : perempuan
d. Agama : Islam
e. Alamat : Jl.Bangkala Dalam 10
f. Tgl masuk : 23 juni 2018
g. Tgl pengkajian : 26 juni 2018
h. Nomor rekam medik : 846115
i. Diagnosa medik utama : Community Acquired Pneumonia (CAP)
j. Sumber info : Orangtua pasien
2. Identitas Orangtua :
a. Ayah
1) Nama : Tn T
2) Umur : 28 tahun
3) Pekerjaan : Dosen
4) Pendidikan : S2
5) Agama : Islam
6) Alamat : Jl.Bangkala Dalam 10
b. Ibu
1) Nama : Ny ‘S’
2) Usia : 28 Tahun
3) Pendidikan : S1
4) Pekerjaan : IRT
5) Agama : Islam
6) Alamat : Jl.Bangkala Dalam 10
B. Riwayat Kesehatan saat ini
1. Riwayat Kesehatan Sekarang : Ibu pasien mengatakan Anak S mengalamai batuk.
2. Alasan masuk RS : Pasien dibawa Ke RS karena batuk,pilek yang dialami sejak 1
bulan sebelum masuk rumah sakit,tidak sesak,ada riwayat demam dan ada benjolan
pada leher sejak 2 minggu yang lalu.
3. Keluhan Utama : Batuk
C. Riwayat Keluhan Utama : Ibu pasien mengatakan anaknya mengalami batuk yang sudah
dialami sejak 1bulan yang lalu dan sesak napas.
D. Riwayat kesehatan lalu
1. Ibu pasien mengatakan bahwa pasien pernah mengalami demam dan pilek
sebelumnya
2. Pasien tidak memiliki riwayat alergi makanan dan obat-obatan
E. Riwayat Kesehatan Keluarga
Genogram
71 68 68 64
37 35 37
27 25 23
28
28
2 bln
Keterangan :
: Tinggal serumah
Kesimpulan :
GI : Kakek dan nenek pasien dari pihak ayah masih hidup dan dalam kondisi dehat
semua. Sedangkan kakek dan nenek dari pihak ibu pasien masih hidup dan
nenek dari pihak ibu pasien pernah menderita TB.
GII : Ayah pasien anak keempat dari 4 bersaudara dan semuanya masih hidup dan
ibu pasien anak ke ketiga dari 4 bersaudara.
GIII : Pasien adalah anak pertama. dirawat dirumah sakit karena Community
Acquired Pneumonia (CAP)
I. Riwayat Psikososial
1. Anak tinggal serumah bersama orang tuanya
2. Rumah pasien memiliki tangga
3. Hubungan antar anggota keluarga : baik
4. Pengasuh anak : orangtua
J. Reaksi Hospitalisasi
Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
a. Ibu membawa anaknya ke RS karena anaknya batuk dan pilek
b. Dokter menceritkan kondisi anak sekarang
c. Ibu pasien selalu menjaga pasien selama dirawat di RS
d. Anak tinggal bersama keluarga
K. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum :
a. Kesadaran : Komposmentis (E : 4, V : 5, M : 6)
b. Kebersihan secara umum : Pasien nampak bersih
c. Tanda – tanda vital :
1) Denyut nadi : 150 x / menit
2) Suhu : 37oC
3) Pernapasan : 40 x/ menit
2. Kepala
Inspeksi
Keadaan rambut & Hygiene kepala : Kepala tampak bersih
a. Warna rambut : Hitam
b. Penyebaran : Rambut pasien tebal
c. Mudah rontok : Tidak mudah rontok
d. Kebersihan rambut : Rambut klien tampak bersih
Palpasi
a. Tidak terdapat benjolan pada kepala
b. Tidak terdapat nyeri tekan pada kepala
c. Tekstur rambut halus
3. Muka
Inspeksi
a. Bentuk wajah : Simetris
b. Gerakan abnormal : Tidak ada gerakan abnormal
c. Ekspresi wajah : Datar
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Data lain :-
4. Mata
Inspeksi
a. Pelpebra : Tidak ada edema
b. Sclera : Tidak Icterus
c. Conjungtiva : Anemis
d. Pupil : Bulat, Isokor, dan refleks pupil terhadap cahaya baik
e. Posisi mata :
Simetris / tidak : Mata simetris kiri dan kanan
f. Gerakan bola mata : Ada pergerakan bola mata
g. Penutupan kelopak mata: Ada penutupan kelopak mata
h. Keadaan bulu mata : Bulu mata tebal
Palpasi
Tekanan bola mata : Tidak ada
Data lain : Tidak ada
5. Hidung & Sinus
Inspeksi
a. Posisi hidung : Simetris kiri dan kanan
b. Bentuk hidung : Bentuk hidung normal
c. Keadaan septum : Keadaan septum normal
d. Secret / cairan : Tidak ada cairan yang keluardari hidung
e. Data lain : Tidak ada
6. Telinga
Inspeksi
a. Posisi telinga : Simetris kiri dan kanan
b. Ukuran / bentuk telinga : Bentuk telinga normal
c. Lubang telinga : Bersih, tidak tampak adanya serumen dan nanah
d. Pemakaian alat bantu : Anak tidak menggunakan alat bantu pendengaran
Palpasi
Nyeri tekan / tidak : Tidak ada nyeri tekan pada area telinga
7. Mulut
Inspeksi
a. Gusi : Gusi,
Merah muda dan tidak ada peradangan
b. Lidah : Lidah anak tampak bersih
c. Bibir : Bibir lembab
8. Tenggorokan
a. Warna mukosa : Mukosa pucat
b. Nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan
9. Leher : ada benjolan pada leher
10. Thorax dan pernapasan
a. Bentuk dada :Bentuk dada simetris kiri dan kanan
b. Irama pernafasan: Irama pernafasan reguler
c. Tipe pernapasan : pernafasan dada
Auskultasi
a. Suara nafas : Bronchovasculer
b. Suara tambahan : ada suara nafas tambahan ronchi
11. Abdomen
Inspeksi
a. Membuncit : Abdomen cembung
b. Ada luka / tidak : Tidak ada luka pada abdomen
Palpasi
a. Hepar : Tidak terdapat pembengkakan pada hepar
b. Lien : Tidak ada kelainan pada lien
c. Nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan
Auskultasi
Peristaltik : 12 x / menit (normal)
12. Genitalia dan Anus :Tampak bersih, tidak ada peradangan
L. Test Diagnostik
a. Laboratorium, tanggal 25-06-2018
Pemeriksaan Hasil Normal Satuan
WBC 8,40 4,00 - 10,0 103/mm3
RBC 2,94 3,80 - 5,80 106/mm3
HGB 9,2 12,0 – 16,0 g/dl
HCT 28,7 37,0 – 48,0 %
MCV 97,6 80 – 97 µm3
MCH 31,3 26,5 – 33,5 pg
MCHC 32,1 32,0 – 36,0 g/dl
PLT 349 150-400 103/mm3
RDWcv 12,8 10,0 – 15,0 %
RDWsd 45,6 37 – 54 µm3
MPV 9,0 6,0 – 11,0 µm3
PCT 0,31 0,150 – 0,500 %
PDW 8,6 11,0 – 18,0 %
NEU 48,6 52,0-75,0 %
LYM 40,8 20,0-40,0 %
MON 10,0 2,00-8,00 %
EOS 0,4 1,00-3,00 %
BAS 0,2 0,00-0,10 %
ALY 0,4 0,00-0,72 %
Kesan : Anemia
Tanggal 21/6/2018
Hasil Foto Thorax PA :
a. Corakan bronchovasculer paru kasar denga konsolidasi inhomogen diparahiler
kiri,kedua hilus tidak padat
b. Cor: bentuk dan ukuran normal,aorta normal
c. Sinus costophrenicus dan diafragma baik
d. Tulang-tulang intak
Kesan : Pneuminia
Tanggal 23-06-2018
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan
KIMIA DARAH
Glukosa
GDS 107 140 mg/dl
Fungsi Ginjal
ureum 14 10-50 mg/dl
kreatinin 0,18 L(<1,3)P(<1,1) mg/dl
Fungsi Hati
SGOT 71 <38 U/l
SGPT 64 <41 U/l
Albumin 4,0 3,5 – 5.0 gr/dl
Elektrolit
Natrium 140 136 – 145 mmol/l
Kalium 3,9 3,5 – 5,1 mmol/l
Klorida 103 97 - 111 mmol/l
N. KLASIFIKASI DATA
O. ANALISA DATA
NO DATA MASALAH
1 Ds : Ketidakefektifan bersihan jalan
nafas
Ibu pasien mengatakan anaknya batuk
Do :
a. Pasien nampak batuk
b. Ada lendir
c. Denyut nadi : 150 x / menit,
Suhu : 37oC, Pernapasan : 40
x/ menit
3 Ds :
Ibu pasien mengatakan anaknya masih
sesak napas
Do :
a. Pasien nampak sesak nafas
Gangguan pertukaran gas
b. Klien nampak lemah
c. Capillary refill time : >2 detik
(memanjang)
d. AGD : alkalosis respiratoric
4
Faktor resiko :
a. Terpasang OGT
Resiko infeksi
b. Terpasang infus
P. Diagnosa Keperawatan
2 Gangguan pertukaran gas ditandai dengan; Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 Manajemen jalan nafas
Ds : jam Gangguan pertukaran pasien teratasi dengan kriteria Aktivitas Keperawatan:
Ibu pasien mengatakan anaknya masih sesak napas hasi: 1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
Do : a. Mendemonstrasikan peningkatan ventilasi dan 2. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara
a. Pasien nampak sesak nafas oksigenasi yang adekuat tambahan
b. Klien nampak lemah b. Memelihara kebersihan paru paru dan bebas dari 3. Monitor respirasi dan status O2
c. Capillary refill time : >2 detik (memanjang) tanda tanda distress pernafasan 4. Catat pergerakan dada,amati kesimetrisan,
c. Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas penggunaan otot tambahan, retraksi otot
yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu supraclavicular dan intercostals
(mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas 5. Monitor TTV, AGD, elektrolit dan ststus mental
dengan mudah, tidak ada pursed lips) 6. Observasi sianosis khususnya membran mukosa
d. Tanda tanda vital dalam rentang normal 7. Auskultasi bunyi jantung, jumlah, irama dan
e. AGD dalam batas normal denyut jantung
3 Resiko infeksi Setelah dilakuakan tindakan keperawatan selama 3 x 24 6540 : Kontrol infeksi
Dengan faktor resiko : jam tidak terjadi resiko : Aktivitas keperawatan :
a. Terpasang infus a. Status imunitas, 1. Kaji tanda-tanda infeksi
b. Terpasang OGT b. Pengendalian resiko; proses infeksius 2. Bersihkan lingkungan secara tepat setelah
c. Paparan patogen Dengan kriteria digunakan pasien
a. Menunjukkan suhu tubuh yang normal (36,5- 3. Cuci tangan sebelum dan sesudah setiap
37,5) kegiatan perawatan pasien
b. Tidak ada tanda-tanda infeksi yang terjadi 4. Ajar pasien dan keluarga tentang tanda dan
gejala infeksi
5. Kolaborasi pemberian antibiotic
Ketidakefektifan Rabu , 27 juni 15.00 1. Memposisikan pasien untuk memaksimalkan Rabu, 27 juni 2018, Jam 15.25 wita
bersihan jalan nafas 2018 ventilasi S: ibu pasien mengatakan anaknya masih batuk
Hasil : Bayi pada posisi miring kiri O:
Eka astuti
15.05 2. Melakukan fisioterapi dada a. Nampak ada lendir
Hasil : Reflex pernasan ada, dan bayi nampak batuk b. Bayi masih batuk-batuk
15.25 3. Melakukan Nebulisasi pada bayi c. Pernapasan 56 kali/menit, saturasi oksigen 93 %
Hasil: Bayi batuk dan menangis , lendir nampak d. Terpasang O2 ½ liter nasal canul
encer A: Masalah Ketidakefektifan bersihan jalan napas belum teratasi
4. Memonitor respirasi dan status O2 P : Lanjutkan intervensi
Hasil : Pernapasan 56 kali/menit, saturasi oksigen 93 1. Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust
% bila perlu
5. Memberikan O2 dengan menggunakan nasal knul 2. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
Hasil : O2 ½ liter nasal canul 3. Lakukan fisioterapi dada jika perlu
4. Keluarkan secret dengan batuk atau suction
5. Monitor respirasi dan status O2
6. Berikan O2 dengan menggunakan nasal knul.
Gangguan 16.50 1. Memantau irama dan frekuensi jantung Rabu, 27 juni 2018, Jam 17.10wita
pertukaran gas Hasil: irama sinus ritme, reguler, frekuensi 104x/i DS: ibu pasien mengatakan anaknya masih sesak nafas
16.55 2. Memberikan oksigenkomplemen DO:
Hasil: pemberian O2 kanul nasal ½ liter/menit a. Nampak sesak nafas
Eka astuti
17.00 3. Memberikan obat – obatan sesuai dengan indikasi b. TTV : Nadi: 130 x/menit, pernapasan : 67 x/menit, suhu :
Hasil: diberikan obat Zink 10 mg/24 jam/oral 36.8oC.
17.10 4. Vital sign A : masalah belum teratasi
Hasil : TTV : nadi: 130 x/menit, pernapasan : 67 P :lanjutkan intervensi
x/menit, suhu : 36.8oC. 1. Pantau irama dan frekuensi jantung
2. Dorong penggunaan teknik menejemen stress misalnya
latihan pernapasan dan bimbingan imajinasi
3. pemberian oksigen
Resiko infeksi 17.45 1. Mengkaji tanda-tanda infeksi Rabu, 27 juni 2018, Jam 18.00 wita
Hasil : Tidak ada kemerahan, terpasang infus dan S :-
terpasang OGT O:
Eka astuti
17.50 2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah setiap a. Masih terpasang infus
kegiatan perawatan pasien b. Masih terpasang monitor
Hasil : Perawat mencuci tangan ketika mau c. Masih terpasang OGT
memegang pasien A : Resiko Infeksi tidak terjadi
18.00 3. Penatalaksanaan pemberian antibiotic P : Pertahankan intervensi
Hasil : Telah diberikan ampilcilin 110 mg/6 1. Kaji tanda-tanda infeksi
jam/Intravena 2. Bersihkan lingkungan secara tepat setelah digunakan pasien
3. Cuci tangan sebelum dan sesudah setiap kegiatan
perawatan pasien
4. Ajar pasien dan keluarga tentang tanda dan gejala infeksi
5. Kolaborasi pemberian antibiotic
IMPLEMENTASI DAN CATATAN PERKEMBANGAN HARI II
Ketidakefektifan Kamis , 28 15.00 1. Memposisikan pasien untuk memaksimalkan Kamis, 28 juni 2018, Jam 15.25 wita
bersihan jalan nafas juni 2018 ventilasi S: ibu pasien mengatakan anaknya masih batuk
15.05 Hasil : Bayi pada posisi miring kiri O:
Eka astuti
2. Melakukan fisioterapi dada a. Nampak ada lendir
15.10 Hasil : Reflex pernasan ada, dan bayi nampak b. Bayi masih batuk-batuk
batuk c. Pernapasan 56 kali/menit, saturasi oksigen 93 %
3. Memonitor respirasi dan status O2 d. Terpasang O2 ½ liter nasal canul
Hasil : Pernapasan 56 kali/menit, saturasi oksigen A: Masalah Ketidakefektifan bersihan jalan napas belum teratasi
97 % P : Lanjutkan intervensi
4. Memberikan O2 dengan menggunakan nasal knul 1. Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust
Hasil : O2 ½ liter nasal canul bila perlu
2. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
3. Lakukan fisioterapi dada jika perlu
4. Keluarkan secret dengan batuk atau suction
5. Monitor respirasi dan status O2
6. Berikan O2 dengan menggunakan nasal knul.
Gangguan 16.50 1. Memantau irama dan frekuensi jantung Kamis, 28 juni 2018, Jam 17.10 wita
pertukaran gas Hasil: irama sinus ritme, reguler, frekuensi DS: ibu pasien mengatakan anaknya masih sesak nafas
107x/menit
16.55 DO:
2. Memberikan oksigenkomplemen
Hasil: pemberian O2 kanul nasal ½ liter/menit a. Nampak sesak nafas Eka astuti
17.00 3. Memberikan obat – obatan sesuai dengan b. TTV : Nadi: 107 x/menit, pernapasan : 59 x/menit, suhu :
indikasi 37,3oC.
17.10 Hasil: diberikan obat Zink 10 mg/24 jam/oral A : masalah belum teratasi
4. Vital sign P :lanjutkan intervensi
Hasil : TTV : nadi: 107 x/menit, pernapasan : 1. Pantau irama dan frekuensi jantung
59 x/menit, suhu : 37,3oC. 2. Dorong penggunaan teknik menejemen stress misalnya
latihan pernapasan dan bimbingan imajinasi
3. pemberian oksigen
Resiko infeksi 17.45 1. Mengkaji tanda-tanda infeksi Kamis, 27 juni 2018, Jam 18.00 wita
Hasil : Tidak ada kemerahan, terpasang infus S :-
dan terpasang OGT O:
Eka astuti
17.50 2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah setiap a. Masih terpasang infus
kegiatan perawatan pasien b. Masih terpasang monitor
Hasil : Perawat mencuci tangan ketika mau c. Masih terpasang OGT
memegang pasien A : Resiko Infeksi tidak terjadi
18.00 3. Penatalaksanaan pemberian antibiotic P : Pertahankan intervensi
Hasil : Telah diberikan ampilcilin 110 mg/6 1. Kaji tanda-tanda infeksi
jam/Intravena 2. Bersihkan lingkungan secara tepat setelah digunakan pasien
3. Cuci tangan sebelum dan sesudah setiap kegiatan perawatan
pasien
4. Ajar pasien dan keluarga tentang tanda dan gejala infeksi
5. Kolaborasi pemberian antibiotic
Diagnosis Hari / Jam Implementasi dan Hasil Evaluasi Nama Jelas &
Keperawatan Tanggal Paraf
Resiko infeksi Jumat , 28 11.40 1. Mengkaji tanda-tanda infeksi Jumat , 28 juni 2018, Jam 12.00 wita
juni 2018 Hasil : Tidak ada kemerahan, terpasang infus dan S :-
terpasang OGT O:
11.45 2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah setiap kegiatan a. Masih terpasang infus
perawatan pasien b. Masih terpasang monitor Eka astuti
Hasil : Perawat mencuci tangan ketika mau memegang c. Masih terpasang OGT
pasien A : Resiko Infeksi tidak terjadi
12.00 3. Penatalaksanaan pemberian antibiotic P : Pertahankan intervensi
Hasil : Telah diberikan ampilcilin 110 mg/6 1. Kaji tanda-tanda infeksi
jam/Intravena 2. Bersihkan lingkungan secara tepat setelah
digunakan pasien
3. Cuci tangan sebelum dan sesudah setiap kegiatan
perawatan pasien
4. Ajar pasien dan keluarga tentang tanda dan gejala
infeksi
5. Kolaborasi pemberian antibiotic
Ketidakefektifan Jumat, 28 juni 13.55 1. Memposisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi Jumat , 28 juni 2018, Jam 14,15 wita
bersihan jalan nafas 2018 Hasil : Bayi pada posisi miring kiri S: ibu pasien mengatakan anaknya masih batuk
14.00 2. Melakukan Nebulisasi pada bayi O:
Eka astuti
Hasil: Bayi batuk dan menangis , lendir nampak encer a. Nampak ada lendir
14.15 3. Memonitor respirasi dan status O2 b. Bayi masih batuk-batuk
Hasil : Pernapasan 40 kali/menit, O2 ½ liter nasal canul c. Terpasang O2 ½ liter nasal canul
A: Masalah Ketidakefektifan bersihan jalan napas belum
teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau
jaw thrust bila perlu
2. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
3. Lakukan fisioterapi dada jika perlu
4. Keluarkan secret dengan batuk atau suction
5. Monitor respirasi dan status O2
6. Berikan O2 dengan menggunakan nasal knul.