GI : ? ? X X
GII : ? ? ? ? ? ?
40 38
9
GIII :
Keterangan :
GI : Ayah klien yang tidak ketahui umurnya yang memiliki riwayat penyakit
yang sama dengan klien
GII : klien merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Klien tinggal bersama
istri dan kedua anaknya dan sekarang klien dirawat di Rumah Sakit
D. ASPEK PSIKOSOSIAL
1. Persepsi klien
a. Hal yang dipikirkan saat ini: Pasien mengatakan ingin cepat sembuh,
dan bisa berkumpul dengan keluarganya.
b. Harapan setelah perawatan: Pasien mengatakan ingin cepat sembuh,
kontrol obat teratur, dan cepat pulang ke rumah.
2. Sosial/Interaksi
a. Hubungan klien dengan keluarga: Baik, keluarga pasien saling
berinteraksi dengan baik antara satu dengan yang lainnya.
b. Hubungan klien dengan tetangga: Baik, pasien juga mengatakan
bahwa pasien selalu berinteraksi dengan dengan baik dengan tetangga
di sekitar rumahnya.
c. Dukungan keluarga: Pasien mengatakan keluarga selalu
mendukungnya dalam kondisi apapun misalnya seperti sekarang
(pasien mengatakan istri dan anaknya selalu menemani pasien).
d. Reaksi saat interaksi: Baik, pasien dan keluarga dapat berinteraksi
dengan baik kepada pasien dan keluarga pasien yang lainnya serta
kepada perawat maupun tenaga medis lainnya.
3. Spritual/Kepercayaan
a. Kegiatan ibadah yang dilakukan selama sakit: Berdoa.
b. Tanggapan mengenai kondisi saat ini terkait dengan kepercayaan
pasien: Pasien mengatakan bahwa dia menderita penyakitnya itu dari
yang Maha Kuasa, dan pasien percaya akan rencana yang Maha
Kuasa, serta selalu optimis akan cepat sembuh dan beraktivitas seperti
biasanya.
E. AKTIVITAS SEHARI HARI
1. Tabel 3.1 Nutrisi
Aktif Aktif
F. PEMERIKSAAN FISIK
1. Kesadaran Umum : Gelisah E:3 V:4 M:5
Keadaan Umum : tampak sakit berat
TD : 100/80 mmHg
N : 102 x/i
P : 30 x/i
S : 37 º C
2. Antropometri
Berat badan : 58 kg
Tinggi Badan : 162 cm
IMT : Berat Badan (kg) = 58 kg = 22.1
2
Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan (m) (1.62 m)
Dari hasil perhitungan Indeks Massa Tubuh dapat disimpulkan bahwa
klien dalam kisaran berat badan normal.
3. System pernapasan
Terpasang kanul oksigen, napas cuping hidung, retraksi di sela iga dan
auskultasi ditemukan adanya bunyi wheezing.
4. System Kardiovaskuler
Ada retraksi dinding dada,
Ictus Cordis : tidak nampak
Bunyi Jantung : bunyi jantung 1 (S1) terdengar bunyi (lup)
pada ruang ICS V sebelah kiri sternum di atas apeks jantung, dan
bunyi jantung II (S2) terdengar bunyi (dup) pada ICS II sebelah kanan
sternum, irama regular
Bunyi Jantung tambahan : Tidak terdengar bunyi jantung
tambahan
CRT : <3 detik
JVP : R+2 cmH2O dengan posisi 45o
5. System pencernaan
Bibir : Mukosa bibir pucat/sianosis
Inspeksi Abdomen : Simetris kiri dan kanan
Auskultasi : Peristaltik usus 10 kali/menit
Perkusi : Kuadran kanan atas: pekak (hati)
Kuadran kiri atas : tympani (lambung)
Kuadran kanan bawah : tympani (Caecum dan apendiks)
Kuadran kiri bawah : tympani (kolon sigmoid)
Palpasi : Ada distensi abdomen, tidak ada
nyeri tekan
6. System Indra
Mata
Kelopak mata : Tidak ada pembengkakan/edema
pada palpebral, gerakan kelopak mata simetris
Bulu mata/alis : Simetris kiri dan kanan
Konjungtiva : anemis
Hidung
Fungsi penciuman : Baik, pasien mampu membedakan bau minyak
kayu putih dengan parfum
Jalan napas : terdapat secret
Terpasang Oksigen : 3L/menit
Telinga
Keadaan daun telinga : Tidak dikaji
Fungsi pendengaran : Baik
Fungsi serebral
Status mental : Baik
Tingkat kesadaran : Delirium (gelisah) GCS 12 (E3 V4
M65)
Fungsi cranial
N.I Olfaktorius : Penciuman pasien baik, pasien mampu
membedakan bau minyak kayu putih dengan bau parfum
N.II. Optikus : Pemeriksa menggunakan lapang pandang
(Confrontation Test) pasien mampu mengikuti instruksi perawat dan
penglihatan pasien baik.
N.III Oculomotorius, N.V Trigeminus, N.VI Abdusen: Gerakan bola
mata: dapat mengikuti stimulus yang diberikan, pupil: isokor dan
berespon terhadap cahaya, sensoris (pasien merasakan nyeri, suhu,
tekanan, semua baik), pasien juga memiliki reflex berkedip.
N.IV Troclearis : Pasien dapat menutup rahangnya dan dapat
mengunyah, serta gerakan lateral baik
N.VII Facialis
- Sensorik: Baik (pasien merasakan nyeri, suhu, tekanan, semua
baik).
- Motorik: Baik, pasien dapat mengerutkan dahinya, mampu
mengekspresikan mimik muka saat marah dan senang
Fungsi motorik
5 5
4 4
Interpretasi : Pada ekstremitas atas dextra dan sinistra serta
ektremitas bawah Mampu menggerakkan
persendian, mampu melawan gravitasi, dan
dapat melawan tahanan ringan atau sedang
dari pemeriksa
Keterangan :
3 Hematokrit 37-48%
KLASIFIKASI DATA
Penyempitan jalan
pernapasan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
berlebih)
Pola nafas tidak efektif b.d depresi
otot pernapasan).
3 Intoleransi Aktivitas b.d kelemahan 10/02/2021 /02/2021
INTERVENSI KEPERAWATAN
- P : 30 x/i 7. Ventilasi semenit cukup membaik (4) 2. Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
8. Tekanan ekspirasi cukup membaik (4) 3. Lakukan penghisapan lender kurang dari
- Tampak napas cuping hidung
9. Tekanan inspirasi cukup membaik (4) 15 detik
- Tampak retraksi di sela iga
4. Berikan oksigen, jika perlu
- Terpasang kanul oksigen
Edukasi :
1. Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik, jika perlu
3. Intolerasni Aktivitas b.d kelemahan Toleransi Aktivitas Manajemen Energi
Dengan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 Observasi :
DS : jam diharapkan aktivitas dapat ditoleransi dengan 1. Monitor jam dan pola tidur
- Pasien mengatakan tidak bisa kriteria hasil : Terapeutik :
beraktivitas jika sesaknya 1. Frekuensi nadi membaik (4) 1. Lakukan rentang regak aktif/pasif
kambuh 2. Saturasi O2 membaik (4) Edukasi :
- Pasien mengatakan tidak nyaman 3. Kemudahan melakukan aktivitas sehari-hari 1. Anjurkan tirah baring
saat bernapas dalam kondisi meningkat (4) 2. Anjurkan melakukan aktivitas secara
- Pasien mengatakan sesak napas 5. Dyspnea saat aktivitas menurun (4) Kolaborasi :
- Pasien merasa lelah 6. Dyspnea setelah aktivitas menurun (4) 1. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
7. Perasaan lemah mnurun (4) meningkatkan asupan makanan
- Istri pasien mengatakan suaminya
8. Sianosis menurun (4)
sering terbangun karena
9. Tekanan darah membaik (4)
lingkungan sekitar yang bising
dan kadang kadang tidak bisa 10. Frekuensi napas membaik (4)
tidur saat merasa sesak
DO :
- Tampak pucat
- Tampak lelah
TD : 100/80 mmHg
N : 102 x/i
P : 30 x/i
S : 37 º C
- Pasien tampak anemis
- Pemeriksaan laboratorium : Hb :
12.5 gr/dL.
- Dibantu oleh keluarga dan
perawat dalam melakukan
aktivitas
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
HARI/TGL NO DX JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
Kamis I 08.00 1. Mengidentifikasi kemampuan batuk S:
11/02/2021
Hasil : - Pasien mengatakan masih sesak napas
08.05 Pasien mampu batuk - Pasien mengatakan sesaknya sedikit
2. Memonitor adanya retensi sputum berkurang saat posisi setengah duduk (semi
Hasil : fowler)
08.10
Adanya sputum yang tidak mampu pasien - Istri klien mengatakan suaminya alergi debu
keluarkan
- Pasien mengatakan tidak mampu
3. Mengatur posisi semi-Fowler atau Fowler
mengeluarkan dahaknya
Hasil :
- Keluarga paham akan tindakan yang akan
Pasien diberikan posisi semi fowler untuk
dilakukan perawat
memaksimalkan ventilasi
O:
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur batuk
- Mukosa tampak kering
efektif
- Terdapat secret
Hasil :
- Pernapasan : 30 x/i
Pasien dan keluarga paham akan tindakan yang
- Terdengar bunyi wheezing di lapang paru
akan dilakukan
- Tampak melakukan pursed lip
5. Menganjurkan tarik napas dalam melalui
- Tampak melakukan teknik napas dalam
hidung selama 4 detik, ditahan selama 2 detik,
A : Masalah belum teratasi
kemudian keluarkan dari mulut dengan bibir P : Lanjutkan Intevensi Latihan Batuk Efektif
mencucu (dibulatkan) selama 8 detik
Hasil :
Pasien mampu melakukan dengan baik
6. Menganjurkan mengulangi tarik napas dalam
hingga 3 kali.
Hasil :
Pasien mengulangi tarik napas sebanyak 3 kali
7. Menganjurkan batuk dengan kuat langsung
setelah tarik napas dalam yang ketiga.
Hasil :
Pasien melakukan batuk kemudian menarik
napas