OLEH
WIDHY NURMAYANI
21.04.042
CI Lahan CI Institusi
( ) ( )
1. Kesadaran :
Kualitatif : Compos mentis Somnolen Koma
Apatis Soprocoma
Kuantitatif:
SKALA COMA GLASGOW : RESPON MOTORIK :6
RESPON BICARA :5
REPON MEMBUKA MATA : 4
Kesimpulan
Tremor : Positif Negatif
2. Tekanan darah : 153/84 mmHg
3. Suhu : 36,9oC
4. Nadi : 96 ×/menit
5. Pernafasan : 22 ×/menit
Irama : Teratur Kusmaul Cheyne – Stokes
Jenis : Perut Dada
D. GENOGRAM
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Pasien
: garis keturunan
IV. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN
A. KAJIAN PERSEPSI KESEHATAN – PEMELIHARAAN KESEHATAN
Riwayat penyakit yang pernah dialami : TBC
Riwayat kesehatan sekatang : batuk berlendir berwarna putih, penurunan BB
<5kg
1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : pasien sebelum sakit melakukan kegiatan
sehari-harinya seperti biasanya.
b. Keadaan sejak sakit/sakit saat ini : pasien mengeluh sesak, lelah, sulit
berbicara, pasien juga mengatakan sulit mengeluarkan secret.
2. Data Objektif
Observasi
3. Kebersihan Rambut :tampak bersih dan berwarna putih
4. Kulit : warna sawo matang dan tampak keriput
Kebersihan kulit : bersih
- Massa
Hidrasi Kulit
Nyeri Tekan : - R. Epigastrium - Titik Mc Burney
- R. Supra Pubik - R. iliaaca
HEPAR : tidak terdapat pembesaran, tidak ada nyeri tekan
Perkusi
Acites : Negatif
Positif
Kelenjar lymphe inguinale : tidak ada pembengkakan
Kulit :
Spider Nevi : Negatif Positif
Uremic Fros : Negatif Positif
Edema : Negatif Positif
Ichterik : Negatif Positif
Tanda Radang : tidak ada
Lesi : tidak ada
Kesimpulan : tidak ada gangguan pada sistem metabolik
C. KAJIAN POLA ELIMINASI
1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : 4-5 kali sehari
b. Keadaan sejak sakit : 6-7 kali sehari menggunakan botol
2. Data Objektif
a. Observasi : Berkemih 6-7 kali sehari menggunakan boto
b. Pemeriksaan Fisik : tidak ada nyeri tekan pada daerah simpisis
pubis
c. Peristaltik usus : 28 x/menit
Palpasi Supra Pubik : Kandung kemih - Penuh Kosong
Nyeri Ketuk Ginjal : Kiri - Positif Negatif
Kanan - Positif Negatif
Anus :
Peradangan : Negatif - Positif
Fisura : Negatif - Positif
Hemoroid : Negatif - Positif
Prolapsus Recti : Negatif - Positif
Fistula Ani : Negatif - Positif
Massa Tumor : Negatif - Positif
D. KAJIAN POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN
1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : pasien mengatakan sebelum sakit
aktifitasnya lancar tanpa hambatan
b. Keadaan sejak sakit : pasien mengatakan sejak sakit tidak bisa
beraktifitas seperti biasanya, jika melakukan aktivitas harus
dibantu oleh keluarganya.
2. Data Objektif
a. Observasi :
Aktivitas Harian
Makan : 2 Ket :
Mandi : 2 0 : Mandiri
Berpakaian : 2 1 : Bantu dengan alat
Kerapian : 2 2 : Bantu Orang
Buang Air Besar : 2 3 : Bantu alat dan orang
Buang Air Kecil : 3 4 : Bantuan penuh
Mobilisasi ditempat tidur :2
Ambulasi : Mandiri/ Tongkat/ Kursi Roda/ Tempat Tidur
Anggota gerak yang cacat : tidak ada cacat
Gaya Jalan : -
Fixasi : tidak ada
Traceostomi : tidak ada
THORAKS DAN PERNAFASAN
Inspeksi : Bentuk Thoraks
Stridor Negatif - Positif
Dyspnea d’effort Negatif Positif
Sianosis Negatif - Positif
Palpasi : ada nyeri tekan pada bagian dada kiri dikarenakan ada tumor
P: Tumor paru
Q: tertusuk tusuk
R: dada sebelah kiri
S: skala nyeri 4
LENGAN TUNGAKAI
Atrofi Otot Negatif Positif
Rentang gerak
-
Mati sendi : -
- Kaku Sendi : -
Uji Kekuatan Otot : 4 4
3 3
Refleks fisiologi
Refleks patologi : Babinski
Kiri Negatif Positif
Kanan Negatif Positif
Clubbing jari – jari : Negatif Positif
Varises Tungkai : Negatif Positif
Kelainan Protese :
- Hidung - Payudara Lengan Tungkai
- -
G. KAJIAN POLA PERAN DAN HUBUNGAN SESAMA
1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : pasien mengatakan sering berbaur dengan
tetangga
b. Keadaan sejak sakit : pasien hanya bisa bertemu dengan
keluarganya
2. Data Objektif
a. Observasi : Pasien diajaga oleh anak dan istrinya
K. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan laboratorium 8/12/2021
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN
pH 7.484 7.35-7.45
SO2 97.4 95-98 %
PO2 89.9 80.0-100.0 mmHg
CtO2 19.1 15.8-22.3 ml/dl
PCO2 34.9 35.0-45.0 mmHg
CtCO2 27.6 23-27 mmol/l
HCO3 26.5 22-26 mmol/l
BE 2.8 -2 s/d +2 mmol/l
meningkatkan sekresi
mucus
batuk
Sesak nafas
Intoleransi aktivitas
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang
tertahan
2. Pola nafas tidak efektif be rhubungan dengan hambatan upaya nafas
3. Nyeri akut berhubungan dengan cidera (karsinoma), penekanan saraf oleh
tumor paru
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
PERENCANAAN KEPERAWATAN
INTERVENSI KEPERAWATAN
DIAGNOSIS
NO Tujuan/Kriteria Hasil
KEPERAWATAN Intervensi (SIKI)
(SLKI)
1. Bersihan jalan nafas tidak Tujuan: Manajemen Jalan Nafas
efektif berhubungan setelah dilakukan tindakan Observasi
dengan sekresi yang keperawatan selama 3x24
1) Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
tertahan, ditandai dengan: jam diharapakan bersihan 2) Monitor bunyi napas tambahan (mis. Gurgling,
jalan nafas membaik mengi, weezing, ronkhi kering)
Data subjektif 3) Monitor sputum
1. Pasien mengeluh dengan, kriteria hasil: Terapeutik
sulit berbicara 1. Batuk efektif
2. Pasien mengatakan 4) Posisikan semi-Fowler atau Fowler
menurun 5) Berikan minum hangat
sulit mengeluarkan
secret 2. Produksi sputum Edukasi
menurun 6) Ajarkan teknik batuk efektif
Data objektif
3. Dispnea menurun Kolaborasi
1. Pasien nampak
sulit untuk batuk 4. Frekuensi Napas 7) Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran,
2. Pola nafas berubah Membaik mukolitik, jika perlu.
3. Terpasang nasal 5. Pola napas membaik
canul 3 liter/menit
2 Selasa Pola nafas tidak 17.36 1) Memonitor frekuensi, irama, 20.20 S: Pasien mengeluh sesak
14/12/2021 efektif kedalaman, dan upaya napas O: Pernapasan cepat (24x/menit)
berhubungan Hasil: Pernapasan 24x/menit, ada A: Pola nafas belum teratasi
dengan hambatan penggunaan otot bantu napas dan P: Lanjutkan intervensi
upaya nafas 17.40 pernapasan cuping hidung 1. Monitor frekuensi, irama,
2. Memonitor Pola napas kedalaman, dan upaya
Hasil: Pernapasan lambat napas
17.43 (takipnea) 24x/menit 2. Monitor pola napas
(seperti bradipnea,
3. Memonitor saturasi oksigen
takipnea,
Hasil: Saturasi oksigen 99%
17.46 hiperventilasi, Kussmaul,
4. Memberikan posisi semi-fowler Cheyne-Stokes,
atau fowler Biot, ataksik
Hasil: Pasien telah diberikan 3. Monitor saturasi oksigen
posisi semi fowler 4. Posisikan semi-fowler atau
17.50
5. Memeberikan oksigen fowler
Hasil: Terpasang O2 3 liter dengan 5. Berikan oksigen
menggunakan nasal kanul
3 Selasa Intoleransi 17.55 1) Memonitor kelelahan fisik dan 20.30 S: pasien mengatakan semua
14/12/2021 aktivitas emosional aktivitas masih dibantu oleh
berhubungan Hasil: pasien tampak lemah keluarga
dengan
O: -Pasien masih nampak lemas,
kelemahan 2) menyediakan lingkungan nyaman
17.57
dan rendah stimulus (cahaya, suara, - Semua aktivitas masih
kunjungan) dibantu keluarga
Hasil: lingkungan disekitar pasien
A: Masalah belum teratasi
tenang
P: lanjutkan intervensi
18.00 3) Anjurkan melakukan aktivitas 1. Memonitor kelelahan fisik dan
secara bertahap emosional
Hasil: pasien hanya melakukan mika 2. menyediakan lingkungan
dan miki diatas tempat tdur nyaman dan rendah stimulus
(cahaya, suara, kunjungan)
18.05 4) Kolaborasi dengan ahli gizi tentang 3. Anjurkan melakukan aktivitas
cara meningkatkan asupan makanan secara bertahap
Hasil: penatalasanaan pemberian 4. Kolaborasi dengan ahli gizi
makan dari ahli gizi tentang cara meningkatkan
asupan makanan
HARI KEDUA
N HARI/
O TANGGAL DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI DAN HASIL JAM EVALUASI
1 Rabu Bersihan jalan 17.00 1) Memonitor sputum 18.30 S: Pasien mengeluh batuk
15/ 12/2021 nafas tidak efektif Hasil: sputum berwarna putih dan O: Pasien sulit mengeluarkan
berhubungan berbau amis lendir
dengan sekresi 17.10 A: Bersihan jalan napas belum
2) Memonitor bunyi napas
yang tertahan teratasi
tambahan
P: Lanjutkan intervensi
Hasil: Terdengar bunyi napas
1) Monitor sputum
tambahan (ronkhi)
2) Monitor bunyi napas
17.15
3) Memberikan posisi semi-Fowler tambahan
atau Fowler 3) Posisikan semi-Fowler atau
Hasil: Pasien telah diberikan Fowler
posisi semi fowler dan pasien 4) Berikan minum hangat
mengatakan sesak berkurang 5) Ajarkan teknik batuk efektif
ketika posisi dalam keadaan 6) Penatalaksanaan kolaborasi
17.18 semi fowler atau fowler pemberian bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik
4) Memberikan minum hangat
Hasil: Pasien telah mengikuti
17.24 anjuran
5) Mengajarkan teknik batuk
efektif
Hasil: Telah diberikan edukasi
dan pasien mengerti serta
melakukan batuk efektif
2 Rabu Pola nafas tidak 17.36 1) Memonitor frekuensi, 18.45 S: Pasien mengeluh batuk dan
08/12/2021 efektif kedalaman dan usaha napas sesak
berhubungan Hasil: Terdapat penggunaan O: Nampak pernapasan cepat (24
dengan hambatan otot bantu napas dan pernapasan x/menit)
upaya nafas 17.40 cuping hidung A: Pola nafas belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
2) Monitor pola napas
Hasil: Pernapasan cepat 1) Monitor frekuensi, irama,
17.43 (bradipnea) 24x/menit kedalaman, dan upaya napas
3) Memonitor saturasi oksigen 2) Monitor pola napas
Hasil: Saturasi oksigen 99% 3) Monitor kemampuan batuk
17.45 efektif
4) Memberikan posisi semi-Fowler
4) Monitor adanya produksi
atau Fowler
sputum
Hasil: pasien dalam keadaan
5) Auskultasi bunyi napas
posisi fowler
17.50 6) Monitor saturasi oksigen
5) Memberikan oksigen
Hasil: O2 2 Liter dengan
menggunakan nasal kanul
3 Rabu Intoleransi 18.55 1) Memonitor kelelahan fisik dan 21.55 S: pasien mengatakan semua
15/12/2021 aktivitas emosional aktivitas masih dibantu oleh
berhubungan Hasil: pasien tampak lemah keluarga
dengan
18.57 O: -Pasien masih nampak lemas,
kelemahan 2) menyediakan lingkungan nyaman
dan rendah stimulus (cahaya, suara, - Semua aktivitas masih
kunjungan) dibantu keluarga
Hasil: lingkungan disekitar pasien
A: Masalah belum teratasi
tenang
P: lanjutkan intervensi
19.05 3) Anjurkan melakukan aktivitas 1. Memonitor kelelahan fisik
secara bertahap dan emosional
Hasil: pasien hanya melakukan mika 2. menyediakan lingkungan
dan miki diatas tempat tdur nyaman dan rendah
19.10 stimulus (cahaya, suara,
4) Kolaborasi dengan ahli gizi tentang kunjungan)
cara meningkatkan asupan makanan 3. Anjurkan melakukan
Hasil: penatalasanaan pemberian aktivitas secara bertahap
makan dari ahli gizi 4. Kolaborasi dengan ahli
gizi tentang cara
meningkatkan asupan
makanan
HARI KETIGA
N HARI/
O TANGGAL DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI DAN HASIL JAM EVALUASI
1 kamis Bersihan jalan 09.00 1) Memonitor sputum 13.40 S : Pasien mengatakan sudah bisa
16/ 12/2021 nafas tidak efektif Hasil: sputum berwarna putih mengeluarkan secret.
berhubungan dan berbau amis O: Pasien mampu mengeluarkan
dengan sekresi lendir
2) Memonitor bunyi napas
yang tertahan A: Bersihan jalan napas belum
09.10 tambahan
teratasi
Hasil: Terdengar bunyi napas
P: Lanjutkan intervensi
tambahan (ronkhi)
1) Monitor sputum
2) monitor bunyi napas
3) Memberikan posisi semi-Fowler
09.15 tambahan
atau Fowler
3) Posisikan semi-Fowler
Hasil: Pasien telah diberikan
atau Fowler
posisi semi fowler dan pasien
4) Berikan minum hangat
mengatakan sesak berkurang
5) Ajarkan teknik batuk
ketika posisi dalam keadaan semi
efektif
fowler atau fowler
6) kolaborasi pemberian
09.24 4) Memberikan minum hangat bronkodilator,
Hasil: Pasien telah diedukasi ekspektoran, mukolitik
namun belum terlaksana
09.28
5) Mengajarkan teknik batuk
efektif
Hasil: Telah diberikan edukasi
dan pasien mengerti serta
09.32 melakukan batuk efektif
6) Penatalaksanaan kolaborasi
pemberian bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik
Hasil: combivent
2 kamis Pola nafas tidak 09.36 1) Memonitor frekuensi, kedalaman 13.50 S: Pasien tidak lagi mengeluh
09/12/2021 efektif dan usaha napas sesak
berhubungan Hasil: Pernapasan 20x/menit, O: Pernapasan (20x/menit)
dengan hambatan terdapat penggunaan otot bantu A: Pola nafas belum teratasi
upaya nafas nafas dan pernafasan cuping P: Lanjutkan intervensi
hidung 1) Monitor frekuensi,
09.40 kedalaman dan usaha
Memonitor pola napas
2)
napas
Hasil: Pernapasn 20x/menit
2) Monitor pola napas
09.43 3) Memonitor saturasi oksigen
3) Monitor saturasi oksigen
Hasil: Saturasi oksigen 99%
09.46 4) Posiskan semi-fowler atau
4) Memberikan posisi semi-fowler
fowler
atau fowler
Hasil: Pasien dalam posisi semi
09.50
fowler
5) Memberikan oksigen
Hasil: pasien tidak lagi diberikan
bantuan oksigen