I. IDENTITAS
A. PASIEN
Nama : Tn. A
Tempat/tanggal lahir (umur) : 31/08/1992 (29 tahun)
Jenis kelamin : Laki-laki
Status perkawinan : Belum menikah
Agama/suku : Islam
Warga negara : WNI
Bahasa yang digunakan : Indonesia
Pendidikan : Akademi
Pekerjaan : S1
Alamat : Sonea
B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tn. M
Alamat : Bulukumba
Hubungan dengan Pasien : Saudara
II. DATA MEDIK
A. Dikirim oleh : IGD
B. Diagnosis Medik : Closed fraktur proximal left tibia
C. Pengunaan alat medik : Terpasang NaCL 28 TPM, Terpasang
keteter
III. KEADAAN UMUM
A. KEADAAN SAKIT :
Penggunaan alat medik : Selang oksigen nasal kanul
B. KELUHAN UTAMA : Nyeri pada kaki kiri, sulit mengerakkan
ekstremitas, kekuatan otot menurun.
C. TANDA-TANDA VITAL
1. Kesadaran :
Kualitatif : Compos mentis Somnolen
Koma
Apatis Soprocoma
Kuantitatif : 15
SKALA COMA GLASGOW : RESPON MOTORIK : 6
RESPON BICARA : 5
REPON MEMBUKA
MATA : 4
Kesimpulan
Tremor : Positif Negatif
2. Tekanan darah : 108/80 mmHg
3. Suhu : 36,7 ºC
4. Nadi :84 menit
5. Pernafasan : 20 x /menit
Irama : Teratur Kusmaul Cheyne – Stokes
Jenis : Perut Dada
D. PENGUKURAN
Lingkar lengan atas : - Cm Tinggi badan : 170
Cm
Berat badan : 68 Kg
Indeks Massa Tubuh (IMT) : 23.5 Kg/m² (Obesitas)
E. GENOGRAM
22 21
29
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
= : Dengan penyakit yang sama
X : Meninggal
: Tinggal serumah
3. Data Objektif
Observasi
Kebersihan Rambut : Rambu pendek, tidk ada uban dan
bersih
Kulit : kulit lembab
Kebersihan kulit : Bersih, tidak berdaki
Hygiene Rongga Mulut : Tidak kotor
Kebersihan Genetalia : Pasien tidak bersedia
Kebersihan Anus : Pasien tidak bersedia
Tanda / Scar vaksinasi : Tidak ada BCG
Cacar
B. KAJIAN NUTRISI METABOLIK
1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : Sebelum sakit pasien makan 3 kali sehari
dengan porsi habis, minum ± 1 liter
b. Keadaan sejak sakit : Pasien mengatakan makan 3x sehari
dengan porsi dihabiskan: Nasi, lauk dan, serta minum ± setengah
liter.
2. Data Objektif
a. Observasi : Minuman di habiskan yang diberi oleh gizi,
b. Pemeriksaan fisik
Keadaan rambut : Bersih
Hidrasi kulit : Baik, lembab
Konjungtiva : Merah mudah
Sclera : putih
Hidung : Bersih, tidak terpasang oksigenasi dan
NGT Rongga Mulut : bersih, gigi sudah tidak lengkap
Kemampuan mengunyah keras : baik
Lidah : bersih, berwarna pink Tonsil : Baik
Pharing : Baik Laring : Baik
Kelenjar getah bening : Tidak teraba Kelenjar tiroid : Tidak
teraba
ABDOMEN
Inspeksi : Bentuk simetrsi, sedikit buncit
Auskultasi : bising usus normal ( 5-34 kali / menit)
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Tanda Nyeri Umum : tidak ada
Hidrasi Kulit : tidak ada
HEPAR : Normal ( Tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembengkanan hati)
LIEN : Normal (tidak ada Splenomegali atau pembesaran limfa )
Perkusi
Acites : Negatif
Positif Lingkar perut : cm
Kelenjar lymphe inguinale : -
Kulit : Lembab, bersih, tidak kering, tidak keriput, tidak
ada luka
Spider Nevi : Negatif Positif
Uremic Fros : Negatif Positif
Edema : Negatif Positif
Ichterik : Negatif Positif
Tanda Radang : Tidak ada
Lesi : Tidak ada
C. KAJIAN POLA ELIMINASI
1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : Pasien mengatakan sebelum sakit BAK 5-
6 kali / hari denga warna urin kuning mudah, dan BAB 3 kali
sehari
b. Keadaan sejak sakit : Pasien mengatakan semenjak sakit BAK
5-6 kali / hari dan BAB 1 kali sehari
2. Data Objektif
a. Observasi : Tidak terpasang alat bantu eliminasi
b. Pemeriksaan Fisik :-
Peristaltik usus : 10 kali/ menit
Palpasi Supra Pubik : Kandung kemih Penuh
Kosong
Nyeri Ketuk Ginjal : Kiri Positif
Negatif
Kanan Positif
Negatif
Anus :
Peradangan : Negatif Positif
Fisura : Negatif Positif
Hemoroid : Negatif Positif
Prolapsus Recti : Negatif Positif
Fistula Ani : Negatif Positif
Massa Tumor : Negatif Positif
2. Data Objektif
a. Observasi :
Aktivitas Harian
Makan : 3 Ket : Tingkat
ketergantang parsial
Mandi : 3 0 : Mandiri
Berpakaian : 2 1 : Bantu dengan alat
Kerapian : 3 2 : Bantu Orang
Buang Air Besar : 3 3 : Bantu alat dan
orang
Buang Air Kecil : 3 4 : Bantuan penuh
Mobilisasi ditempat tidur : 2
Ambulasi : Mandiri/ Tongkat/ Kursi Roda/ Tempat
Tidur
Postur Tubuh : tegak
Anggota gerak yang cacat : patah tulang
Gaya Jalan : kurang seimbang
Fixasi : Kaki sebelah kiri
Traceostomi : tidak ada
b. Pemeriksaan Fisik :
JVP : <8 cm H²O
THORAKS DAN PERNAFASAN
Inspeksi : Dinding dada simetris kiri dan kanan, tidak terpasang
oksigenasi
Bentuk Thoraks : Simetris, kiri dan kanan tidak ada otot bantu nafas
tidak ada pembekakan dan tidak ada pendarahan
Auskultasi : bunyi nafas normal
Stridor Negatif Positif
Dyspnea Negatif Positif
Sianosis Negatif Positif
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Sonor Redup Pekak
Auskultasi :
Suara Nafas : Vasikuler
Suara Tambahan : tidak ada Pemeriksaan Diagnostik
Laboratorium Tgl 08/ 12/2021
JANTUNG
Inspeksi : Ictus Cordis
Klien menggunakan alat pacu jantung Negatif
Positif
Palpasi : Ictus Cordis
Thrill Negatif Positif
Perkusi
Batas atas jantung : Normal
Batas kanan jantung : Normal
Batas bawah jantung : Normal
Auskultasi
Bunyi jantung II A : Normal
Bunyi Jantung P : Normal
Bunyi jantung I T : Normal
Bunyi jantung I M : Normal
LENGAN TUNGAKAI
Atrofi Otot Negatif Positif
Rentang gerak
Mati sendi : Tidak ada
Kaku Sendi :Tidak ada
5 5
1 5
Uji Kekuatan Otot :
Keterangan :
5 : Mampu menggerakkan persendian dalam lingkup gerak
penuh, mampu melawan gaya gravitasi, mampu melawan
dengan tahan penuh.
4 : Mampu menggerakkan persendian dengan gaya gravitasi,
mampu melawan dengan tahan sedang.
3 : Hanya mampu melawan gaya gravitasi
2 : Tidak mampu melawan gaya gravitasi (gerakan pasif)
1 : Tidak ada kontraksi otot
Refleks fisiologi
Refleks patologi : Babinski
Kiri Negatif Positif
Kanan Negatif Positif
Clubbing jari – jari : Negatif Positif
Varises Tungkai : Negatif Positif
COLUMNA VERTEBRATALIS
Inspeksi : Kelainan bentuk
Palpasi : Nyeri tekan Negatif Positif
N III – IV –VI :
N VIII Romberg Tes Negatif Positif
N IX
Kaku Kuduk : Tidak ada
E. KAJIAN POLA AKTIVITAS
1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : Saat sebelum sakit semua aktivitas
dilakukan mendiri
b. Keadaan sejak sakit : Pasien di bantu keluarga
2. Data Objektif
Keadaan sebelum sakit
Pasien mengatakan pola tidur teratur, malam hari 5-7 jam, siang hari 1
jam
Keadaan sejak sakit/sakit saat
Pasien mengatakan pola tidurnya bagus karena pasien tidur pukul 10
malam dan terbangun di pagi hari pukul 5 namun pasien mengeluh
badannya capek walaupun istirahat sudah cukup.
a. Observasi
Ekspresi wajah mengantuk Negatif Positif
Banyak menguap Negatif Positif
Palpebrae inferior bermata gelap Negatif Positif
F. KAJIAN POLA PERSEPSI KOGNITIF
1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : Mampu melihat dengan jelas
b. Keadaan sejak sakit : Penglihatan tetap baik
2. Data Objektif
a. Observasi
b. Pemeriksaan fisik
Penglihatan
Cornea : Refleks kornea baik.
Visus : 6/6
Pupil : isokor, reflex terhadap cahaya baik.
Lensa mata : Jernih dan tidak keruh
Tekanan intra Okuler
Pendengaran
Pina : Simetris
Capalis : Ada serumen
Membran Timpani : Tidak ada
Test pendengaran : Baik
Pengenalan rasa posisi pada gerakan lengan atas dan tungkai
N.I : Mampu membedakan bau, minyak angin
dan pewangi (parfum)
N.II : Pandangan bagus
N.IV Sensorik : Mampu melirik dengan baik ke kiri dan ke
kanan
HEMATOLOGI
Hematologi Rutin
WBC 11.76 4.00-10.00 10^3/uL
b. Terapi Medis
No Catatan Pengobatan
1. Ranitidin 50 MG/12 jam/IV
2. Ketorolac 30 mg/ 8 jam/Intravena
3. Ceftriaxone 1 GR/12 jam/IV
4. Vicilin 1500 MG/8 jam IV
KLAFIKASI DATA
Data Subjektif Data Objektif
1. Pasien mengatakan nyeri pada 1. Pasien tampak meringis
bagian kaki kiri 2. Pasien tampak gelisa
PQRST 3. Pasien tampak bersikap
P : Nyeri yang diraskan pada protektif
kaki sebelah kiri 4. Pasien tampak kekuatan otot
Q : Nyeri seperti tertusuk-tusuk menurun
R : Nyeri kaki kanan 5. Pasien nampak fisik lemah
S : Skala nyeri 5 6. Pasien tampak rentang gerak
T : Nyeri hilang timbul + 5 (ROM) menurun
menit 7. Resiko jatuh 20
2. Pasien mengatakan sulit 8. Pasien nampak terdapat luka
mengerakkan kakinya operasi pada kaki kiri
3. Pasien mengatakan nyeri saat
bergerak
4. Pasien mengatakan cemas saat
bergerak
5. Pasien mengatakan nyeri pada
bagian luka operasi
6. Pasien mengatakan kekuatan
otot menurun
ANALISA DATA
Data Masalah Keperawatan
DS :
1. Pasien mengatakan nyeri pada Nyeri akut
kaki kiri
PQRST
P : Nyeri yang diraskan pada
kaki sebelah kiri
Q : Nyeri seperti tertusuk-
tusuk
R : Nyeri kaki kanan
S : Skala nyeri 5
T : Nyeri hilang timbul + 5
menit
DO
1. Pasien tampak meringis
2. Pasien tampak gelisa
3. Pasien tampak bersikap
protektif
DS :
1. Pasien mengatakan sulit
mengerakkan ekstremitas
2. Pasien mengatakan nyeri saat
bergerak
3. Pasien mengatakan cemas saat
bergerak
Gangguan mobilitas fisik
DO :
1. Pasien tampak kekuatan otot
menurun
2. Pasien nampak fisik lemah
3. Pasien tampak rentang gerak
(ROM) menurun
Faktor resiko :
1. Efek prosedur invasif
2. Ketidakadekuatan pertahanan
Resiko infeksi
tubuh primer :
- Kerusakan integritas kulit
- Keruskan sekresi
Faktor resiko : Resiko jatuh
1. Riwayat jatuh
2. Penurunan tingkat kesadaran
3. Perubahan fungsi kognitif
4. Kekuatan otot menurun
5. Efek agen farmakologis
6. Gangguan keseimbangan
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Nama/umur: Ny. Y/ 34 tahun
No Diagnosis Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan integritas
struktur tulang
3. Resiko infeksi
4. Resiko jatuh
PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN
Ruangan/kamar :
2 Gangguan mobilitas fisik Setelah dilakukan tindakan keperawatan Perawatan tirah baring (I.14572)
berhubungan dengan kerusakan selama 3x8 jam maka Pasien Observasi
integritas struktur tulang diharapkan mobilitas fisik (L.05042) 1. Monitor kondisi kulit
DS : meningkat dengan kriteria hasil : 2. Monitor komplikasi tirah baring
1. Pasien mengatakan sulit 1. Pergerakan ekstremitas Terapeutik
mengerakkan ekstremitas meningkat 3. Posisikam senyaman mungkin
2. Pasien mengatakan nyeri saat 2. Kekuatan otot meningkat 4. Pastikan seprei tetap kering, bersih dan tidak
bergerak 3. Rentang gerak (ROM) kusut
3. Pasien mengatakan cemas meningkat 5. Berikan gerakan aktif atau pasif
saat bergerak 6. Pertahankan kebersihan pasien
DO : 7. Fasilitasi pemenuhan kebutuhan sehari-hari
1. Pasien tampak kekuatan otot Edukasi
menurun 8. Jelaskan tujuan dilakukan tirah baring
2. Pasien nampak fisik lemah
3. Pasien tampak rentang gerak
(ROM) menurun
4 Resiko infeksi Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pencegahan infeksi ( I.14539)
Faktor resiko : selama 3x8 jam maka Pasien Observasi :
3. Efek prosedur invasif diharapkan tingkat infeksi (L.14137) 1. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal
4. Ketidakadekuatan pertahanan meningkat dengan kriteria hasil : Terapeutik :
tubuh primer : 1. Kebersihan tangan meningkat 2. Cuci tangan setelah dan sesudah kontak
- Kerusakan integritas kulit 2. Kebersihan badan meningkat dengan pasien dan lingkungan pasien
- Keruskan sekresi 3. Pertahankan tehnik aseptik paada pasien
yang berisiko
Edukasi :
4. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
5. Ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau
luka operasi
5. Resiko jatuh Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pencegahan jatuh
Faktor resiko : selama 3x8 jam maka Pasien Observasi
1. Riwayat jatuh diharapkan perawatan diri (L.11103) 1. Identifikasi faktor resiko jatuh
2. Penurunan tingkat kesadaran membaik dengan kriteria hasil : 2. Identifikasi resiko jatuh setidaknya setiap
3. Perubahan fungsi kognitif 1. Mampu mempertahankan shif atau sesuai kebijakan institusi
4. Kekuatan otot menurun kebersihan pribadi dan penampilan 3. Hitung resiko jatuh dengan menghitung
5. Efek agen farmakologis yang rapi secara mandiri dengan skala fall morse scale
6. Gangguan keseimbangan alat atau tanpa alat bantu Terapeutik
4. Pastikan roda tempat tidur dan kursi roda
2. Minat melakukan perawatan diri selalu dalam keadaan terkunci
3. Mempertahankan kebersihan diri 5. Orientasikan ruangan pada pasien dan
4. Mengungkapkan kepuasan dalam keluarga
berhias Edukasi
5. Menunjukkan penampilan yang 6. Anjurkan memanggil perawat jika
rapi dan bersih membutuhkan bantuan untuk pindah
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN HARI KE I
Nama/umur : Ny. Y/34 tahun
Edukasi
Kolaborasi
6. kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
Hasil : (Ketorolac /30 mg/ 8 jam/Intravena dan
serum pump 30 ml jalan 3)
Nyeri belum teratasi
Gangguan Rabu Perawatan tirah baring (I.14572) Rabu , 13/01/2022
mobilitas fisik 13/01/2022 Observasi Jam : 14:15 WITA
berhubungan 08:30 1. Memonitor kondisi kulit S:
dengan kerusakan Hasil : Tidak terdapat lesi dan tidak Pasien mengatakan sulit
integritas struktur terdapat peradangan mengerakkan ekstremitas bawah
tulang 2. Memonitor komplikasi tirah baring O:
08:40
Hasil : Tidak terdapat komplikasi tirah Pasien nampak terbaring di atas
baring temapat tidur dan merasa lemas
Terapeutik A:
3. Memposisikam senyaman mungkin Masalah belum teratasi
08:50 Hasil : (posisi soldier) pasien merasa P :
nyaman Lanjutkan intervensi :
4. Mempastikan seprei tetap kering, bersih 1. Memberikan gerakan
08:55 dan tidak kusut pasif dan aktif
Hasil : suprei dalam keadaan kering dan 2. Memberikan posisi
bersih nyaman
5. Mempertahankan kebersihan pasien
09:00
Hasil : pasien dalam keadaan bersih dan
telah dilakuakn personal hygiene
6. Menfasilitasi pemenuhan kebutuhan
09:25
sehari-hari
Hasil : dekatkan alat-alat dan kebutuhan
pasien dan anjurkan keluarga agar selalu
berada di samping pasien
Edukasi
7. Menjelaskan tujuan dilakukan tirah baring
Hasil : pasien dan keluarga sudah
09:30 memahami dan mengerti tujuan dilakukan
tirah baring
Defisit nutrisi Rabu (I.03119) Manajemen nutrisi : Rabu , 13/01/2022
berhubungan 13/01/2022 Observasi Jam : 14:15 WITA
dengan ketidak 11:00 1. Mengidentifikasi status gisi S : Pasien mengeluh nafsu
mampuan untuk Hasil : IMT: 45,9 kg/m2 makan menurun
menelan 2. Memonitor berat badan O : nampak terpasang NGT
Hasil : 48 kg A:
11:10
3. Memonitor hasil pemeriksaan laboratorium Masalah belum teratasi
Hasil : Albumin : 3.1 P : Lanjutkan intervensi :
Magnesium : 1.14 1. Identifikasi makanan
Kalium :2.6 yang disukai
Edukasi
Kolaborasi
6. kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
Hasil : (Ketorolac /30 mg/ 8 jam/Intravena)
Nyeri belum teratasi
Gangguan Kamis Perawatan tirah baring (I.14572) Kamis , 14/01/2022
mobilitas fisik 14/01/2022 Observasi Jam : 14:15 WITA
berhubungan 10.10 1. Memonitor kondisi kulit S :Pasien mengatakan sulit
dengan kerusakan Hasil : Tidak terdapat lesi dan tidak mengerakkan ekstremitas bawah
integritas struktur terdapat peradangan O:
tulang 2. Memonitor komplikasi tirah baring Pasien nampak terbaring di atas
10.15
Hasil : Tidak terdapat komplikasi tirah temapat tidur dan merasa lemas
baring A:
Terapeutik Masalah belum teratasi
10.20 3. Memposisikam senyaman mungkin P:
Hasil : (posisi soldier) pasien merasa Lanjutkan intervensi :
nyaman 1. Memberikan gerakan
10.25 4. Mempastikan seprei tetap kering, bersih pasif dan aktif
dan tidak kusut 2. Memberikan posisi
Hasil : suprei dalam keadaan kering dan nyaman
bersih
10.35
5. Mempertahankan kebersihan pasien
Hasil : pasien dalam keadaan bersih
10.40
6. Menfasilitasi pemenuhan kebutuhan
sehari-hari
Hasil : dekatkan alat-alat dan kebutuhan
pasien dan anjurkan keluarga agar selalu
berada di samping pasien
Edukasi
7. Menjelaskan tujuan dilakukan tirah baring
10.50 Hasil : pasien dan keluarga sudah
memahami dan mengerti tujuan dilakukan
tirah baring
Kolaborasi
6. kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
Hasil : (Ketorolac /30 mg/ 8 jam/Intravena)
Nyeri belum teratasi
Gangguan Jumat Perawatan tirah baring (I.14572) Jumat , 15/01/2022
mobilitas fisik 15/01/2022 Observasi Jam : 14:15 WITA
berhubungan 15:00 1. Memonitor kondisi kulit S :Pasien mengatakan sulit
dengan kerusakan Hasil : Tidak terdapat lesi dan tidak mengerakkan ekstremitas bawah
integritas struktur terdapat peradangan O:
tulang 2. Memonitor komplikasi tirah baring Pasien nampak terbaring di atas
15:10
Hasil : Tidak terdapat komplikasi tirah temapat tidur dan merasa lemas
baring A:
Terapeutik Masalah belum teratasi
3. Memposisikam senyaman mungkin P:
15:20
Hasil : (posisi soldier) pasien merasa Lanjutkan intervensi :
nyaman 1. Memberikan gerakan
15:30 4. Mempastikan seprei tetap kering, bersih pasif dan aktif
dan tidak kusut 2. Memberikan posisi
Hasil : suprei dalam keadaan kering dan nyaman
bersih
15:40 5. Mempertahankan kebersihan pasien
Hasil : pasien dalam keadaan bersih
15:50
6. Menfasilitasi pemenuhan kebutuhan
sehari-hari
Hasil : dekatkan alat-alat dan kebutuhan
pasien dan anjurkan keluarga agar selalu
berada di samping pasien
Edukasi
7. Menjelaskan tujuan dilakukan tirah baring
15:55 Hasil : pasien dan keluarga sudah
memahami dan mengerti tujuan dilakukan
tirah baring