R
DENGAN DIAGNOSA POST PARTUM NORMAL
DI RSUD. IBNU SINA
DISUSUN OLEH
NURWAHIDA
CI LAHAN CI INSTITUSI
( ) ( )
Rencana KB : Tidak
Abdomen :
Leopold I : TFU : 36 cm dan Lp : 89 cm
Leopold II : kanan : punggung, kiri : bagian-bagian kecil
Leopold III : Kepala
Leopold IV : BDP
Ekstremitas : tidak terdapat edema pada esktremitas
Reflex : normal, tidak ada gangguan refleks
Pemeriksaan dalam pertama: (jam): 09.00 WITA oleh : BIDAN
Hasil : Pembukaan 10cm
Ketuban : Pecah , 14-02-2022 02.00 WITA
Warna : bening
Laboratorium : Anemia dan Leukositosis
Jenis Nilai
NO Tanggal Hasil Satuan
Pemeriksaan Rujukan
1. WBC 14.85 4.0-10.0 103/mm3
2. 14-02-2022 HGB 10.1 12.0-16.0 g/dl
3. RBC 4.04 4.70-6.10 mmol/l
V. DATA PSIKOSOSIAL
Penghasilan keluarga tiap bulan : tidak diketahui
Perasaan klien terhadap kehamilan sekarang : pasien nampak senang
Perasaan suami terhadap kehamilan sekarang: suami pasien nampak senang
Jelaskan respon sibling terhadap kehamilan sekarang: tidak ada
Tindakan : observasi
Kala II
Kala II dimulai :09.00 WITA
TTV : TD: 100/70 mmH N: 84x/menit P: 22x/menit S: 36°C
Lama kala II : 2 Jam
Keadaan psikososial : Baik
Kebutuhan khusus klien: Dukungan Keluarga
Tindakan :
- Memberikan suntikan oxitocyn 2cc/2strip untuk membantu
meningkatkan kontraksi
- Memberi tahu Ibu bahwa pembukaan telah lengkap dan kepala
bayi telah terlihat
- Mengistruksikan ibu untuk mengeran dengan nafas dangkal
- Menganjurkan ibu mengeran saat adanya kontraksi
- Mengistruksikan ibu untuk melahirkan kepala janin secara
perlahan, biarkan kepala janin melakukan putaran paksi luar
secara spontan
- Menyokong perineum selama persalinan
- Memeriksa adanya lilitan tali pusat
- Menganjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi
- Membantu melahirkan bahu
- Membantu melahirkan bayi dengan perlahan
- Klem dan memotong tali pusat,
- Mengikat tali pusat dengan benang steril.
- Melakukan perhitungan APGAR skor di menit pertama dan menit
kelima
- Membersihkan bayi dengan mengelap secara lembut
- Menempatkan bayi di perut ibu untuk melakukan IMD selama 1
jam
- Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi
dalam uterus
Perineum (utuh,episiotomy/ruptur), jika rupture,tingkat rupture: tingkat 1
Bonding ibu dan bayi : Ya, IMD, dilakukan segera setelah bayi lahir
Cacatan kelahiran: -
Kala III
Mulai jam : 15.30 WITA
Kala IV
Mulai jam : 16.00
TTV: TD: 90/60 mmHg N: 78x/menit P: 20x/menit S: 36°C
Kontraksi uterus : Baik
Pengeluaran darah per vaginam: ± 100 ml
Karakteristik : Darah merah tua, kental dan sedikit gumpalan
Tindakan :
- Masase fundus uteri
- observasi penjahitan perineum
- observasi pengeluaran darah
- melanjudkan pemantauan kontraksi dan mncegah perdarahan
pervaginam
ANALISA DATA
Nama Pasien : Ny. R
Diagnose Medis : Persalinan Normal Multi Gravid Ruang
rawat : KB
KALA I
DATA MASALAH KEPERAWATAN
DS: Nyeri melahirkan berhubungan
1. Pasien mengeluh nyeri dengan dilatasi serviks
2. Perineum terasa tertekan
3. Pasien mengeluh sakit pada
perut tembus belakang
DO :
1. Ekspresi wajah meringis
2. Berposisi meringankan nyeri
3. Uterus teraba membulat
4. Pola tidur berubah
5. VT ∅ 10cm lengkap
6. TTV : TD : 100/70 mmHg,
N: 82x/menit, P: 22x/menit,
S: 36°C
7. Pengkajian nyeri :
P : Dilatasi serviks
Q : Tajam
R : Perut bagian bawah
S : 10
T : Terus menerus
KALA II
DATA MASALAH KEPERAWATAN
DS : Ansietas berhubungan dengan
1. Merasa khawtir dengan akibat krisis situasional
ketubannya pecah belum
waktunya
2. Sulit berkonsentrasi
3. Merasa tidak berdaya
Do :
1. Tampak tegang
2. Sulit tidur
3. Muka tampak pucat
KALA III
DATA MASALAH KEPERAWATAN
Faktor resiko Risiko perdarahan
Adanya pengeluaran darah setelah
placenta lahir sebanyak ± 250ml
KALA IV
DATA MASALAH KEPERAWATAN
DS: Nyeri melahirkan berhubungan
1. Pasien mengeluh nyeri perut dengan pengeluaran placenta
dan area vagina yang rupture
DO :
1. Ekspresi wajah meringis
2. Berposisi meringankan nyeri
3. Pola tidur berubah
4. TTV : TD : 90/600 mmHg,
N: 78x/menit, P: 20x/menit,
S: 36°C
5. Pengkajian nyeri :
P : ruptur
Q : Teriris-iris
R : area rupture, bagian perut
bawah
S:6
T : hilang timbul
Faktor resiko Risiko perdarahan
Adanya pengeluaran darah setelah
placenta lahir sebanyak ± 100ml
Diagnosa keperawatan
KALA I
1. Nyeri melahirkan berhubungan dengan dilatasi serviks
KALA II
1. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional
KALA III
1. Risiko perdarahan
KALA IV
1. Nyeri melahirkan berhubungan dengan pasca pengeluaran placenta
2. Risiko perdarahan
PERENCANAAN KEPERAWATAN
KALA I
KALA IV
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
KALA II
1. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional
KALA IV
1. Nyeri melahirkan berhubungan dengan pasca pengeluaran placenta
2. Risiko perdarahan
Tgl/Jam Implementasi Evaluasi
14-02-2022 Diagnosa I : 14-02-2022 / 13.30
1. Mendentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, S : pasien mengatakan masih nyeri bagian perut dan area
intesitas nyeri rupture
16.00 Hasil : Pengkajian nyeri : O : pasien nampak
P : ruptur - Meringis
Q : Teriris-iris - Rupture tingkat 1
R : area rupture, bagian perut bawah A : masalah nyeri belum teratasi
P : Intervensi dilanjudkan
S:3
1. Indentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
T : hilang timbul frekuensi, kualitas, intesitas nyeri
2. Mengidentifikasi factor yang memperberat dan memperingan
2. Identifikasi skala nyeri
nyeri
3. Identifikasi factor yang memperberat dan
Hasil : saat kontraksi uterus dan saat bergerak
16.03 memperingan nyeri
3. Memberikan teknik nonfarmakolgis untuk mengurangi rasa 4. Berikan teknik nonfarmakolgis untuk
16.05 nyeri mengurangi rasa nyeri ( mis. TENS,
Hasil : diberikan teknik nafas dalam untuk mengontrol nyeri, dan hypnosis, akupresur, terapi music, biofeedband,
pasien dapat melakukannya terapi pijat, aromaterapi, teknik imajinasi
16.07 4. Menjelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri terbimbing, kompres air hangat/dingin, terapi
Hasil : pasien mengerti dengan penjelasan yang diberikan bahwa bermain)
nyeri kerena adanya rupture dari proses persalinan 5. Fasilitasi istirahat dan tidur
15.09 5. Menjelaskan strategi meredakan nyeri 6. Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
Hasil : pasien mengerti dengan strategi yang diberikan 7. Jelaskan strategi meredakan nyeri
14-02-2022 Diagnosa II : 14-02-2022 /11.50
1. Memonitor tanda dan gejala perdarahan
16.10 Hasil : didapatkan pengeluaran darah prvaginam ± 100ml , selain S:-
itu tidak ada pusing atau sesak
O:
2. Mempertahankan bed rest selama perdarahan
16.12 Hasil : pasien masih melakukan tirah baring - masih ada pengeluaran darah pervaginam ± 100ml
3. menganjurkan meningkatkan asupan cairan untuk menghindari
konstipasi - nampak luka jahitan di area rupture
16.14 Hasil : pasien menerima anjuran yang diberikan
4. menganjurkan segera melapor jika terjadi perdarahan A : masalah belum teratasi
16.16 Hasil : pasien mengerti dan akan melakukannya jika merasa ada
tanda dan gejala perdarahan P : Intervensi di lanjudkan
5. Memonitor tanda-tanda vital 1. Monitor tanda dan gejala perdarahan
16.18 Hasil : TTV : TD : 90/600 mmHg, N: 78x/menit, P: 20x/menit, S: 2. Pertahankan bed rest selama perdarahan
36°C 3. Anjurkan meningkatkan asupan cairan untuk
6. Memeriksa perenium atau robekan (kemerahan, edema, menghindari konstipasi
ekimosis, pengeluaran) 4. Anjurkan segera melapor jika terjadi perdarahan
16.20 Hasil : rupture telah di jahit dan nampak kemerahan 5. Monitor tanda-tanda vital
7. Monitor nyeri 6. Periksa perenium atau robekan (kemerahan,
16.25 Hasil : edema, ekimosis, pengeluaran)
P : ruptur 7. Monitor nyeri
8. Dukung ibu untuk melakukan ambulasi dini
Q : Teriris-iris
R : area rupture, bagian perut bawah
S:4
T : hilang timbul
8. Mendukung ibu untuk melakukan ambulasi dini
16.28 Hasil : pasien mengerti untuk jangan takut bergerak terutama
kekamar mandi