Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KASUS

PRAKTEK KLINIK KARDIOVASKULER 1


ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.A DENGAN PRE DAN POST OPERASI
KARDIOVASKULER (CABG) DENGAN MASALAH PSIKOSOSIAL ANSIETAS
DAN GANGGUAN CITRA TUBUH DI RUANG RAWAT INAP JANTUNG CVCU
RSUP Dr. M.DJAMIL PADANG

Oleh:
SONIA VAINDRI
(183110234)
3B
Kelompok 6

DOSEN PEMBIMBING:

Renidayati, S.Kp, M.Kep, Sp.J


Ns. Sila Dewi Anggreni, M.Kep, Sp.Kep, MB

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PADANG


POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
2020/2021
ASUHAN KEPERAWATAN KARIOVASKULER

A. Pengkajian Keperawatan
1. Pengumpulan Data
a. Identitas klien
1) Nama : Ny. V
2) Umur : 50 tahun
3) Pendidikan : SMP
4) Pekerjaan : Ibu rumah tangga
5) Alamat : Solok
6) Berat badan/Tinggi badan : 56Kg/155 cm
7) Diagnosa Medis : CAD 3 VD EF 32 %+LM,Riwayat
stroke tahun 2000
8) Tindakan Medis :Post CABG
b. Identitas penanggung jawab
1) Nama : Tn. A
2) Pekerjaan : wiraswasta
3) Alamat : Solok
4) Hubungan : Anak
c. Riwayat kesehatan
1) Riwayat kesehatan sekarang
a) Keluhan utama : Pasien mengeluh nyeri dada
b) Keluhan saat dikaji : pasien dikaji pada tanggal 04 November 2020,
pukul 09.00 WIB, pasien mengeluh 6 bulan terakhir merasa nyeri pada
dada dan menjalar sampai ke lengan kiri, merasa lemas, tampak cemas
dan mengatakan takut terhadap proses operasi dan mengaku sulit tidur
dimalam hari.
2) Riwayat kesehatan dahulu : pasien mengatakan memiliki riwayat
hipertensi dan stroke pada tahun 2005. Dan pasien menyangkal
adanya riwayat sakit DM.
3) Riwayat kesehatan keluarga : pasien mengatakan bahwa
keluarganya tidak ada yang pernah mengalami penyakit
sepertinya dan penyakit menular/keturunan lainnya.
b. Pola aktivitas sehari-hari
1) Pola nutrisi
Sehat : saat dirumah rutin makan 3x sehari terdiri dari lauk seadanya,
nasi dan sayur. Minum air putih 4-5 gelas/hari Sakit : pasien
mengatakan nafsu makan tidak terganggu, dan makan seperti
biasanya.
2) Pola eliminasi
Sehat : BAB 2x sehari dengan warna kuning dan bau yang khas. BAK
normal dengan warna kuning dan bau yang khas.
3) Pola tidur dan istirahat
Sehat : pasien biasanya tidur dimalam hari 6 jam dan jarang tidur
siang karna.
Sakit : pasien mengatakan sulit tidur karna cemas menghadapi
operasinya
4) Pola aktivitas dan latihan
Sehat : Pasien mengatakan mampu melakukan aktivitas sehari- hari
Sakit : pasien terkendala melakukan banyak aktifitas karena rasa cepat
lelah dan lemas yang dia rasakan.
5) Pola bekerja
Sehat : pasien mampu bekerja berjam-jam
Sakit : pasien tidak mampu terlalu lama bekerja karna mudah merasa
lelah dan lemas
c. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum : tampak sakit sedang
2) Kesadaran : compos mentis
3) Vital sign :
 TD : 159/96mmHg
 HR : 59x/menit
 RR : 20x/menit
 Suhu : 35,8 C
4) Sistem Kardiovaskuler
Tanda-tanda vital(pre operasi) :
Tekanan darah saat pengkajian (pk.10.05) 159/96mmHg, HR 59x/menit,
MAP 80, RR 20x/menit, saturasi oksigen 100%,nadi teraba kuat akral
hangat, suhu 35,8 C capillary refill 2 detik, bunyi jantung I-II normal,
tidak ada murmur dan gallop. Pulsasi arteri carotis kuat.
Tanda-tanda vital(post operasi) :
Tekanan darah saat pengkajian (pk.08.05) 139/79 mmHg, HR 120-130
x/menit, MAP 75, RR 24x/menit, saturasi oksigen 100%,nadi teraba kuat
akral hangat, suhu 36,5 C capillary refill 2 detik, bunyi jantung I-II
normal, tidak ada murmur dan gallop. Pulsasi arteri carotis kuat.
5) Sistem Pernafasan
Pre operasi : Saat ini pasien spontan. Auskultasi suara napas vesikuler,
tidak ada ronchi dan wheezing. Saturasi O2 100 %. Saat ini tidak ada
reflek batuk. AGDA tanggal 29/03/16 alkalosis respiratorik murni.
Post operasi : Saat ini pasien menggunakan oksigen binasal 3 liter/menit.
Auskultasi suara napas vesikuler, tidak ada ronchi dan wheezing.
Saturasi O2 100 %. Saat ini ada reflek batuk,sputum jumlah sedikit
warna jernih, encer. AGDA tanggal 20/04/16 dalam batas normal.
6) Sistem Persyarafan
Pre operasi :Saat ini pasien dengan kesadaran komposmentis,dengan.
GCS 4/6/5. Pasien tidak mengalami kejang dan tidak ada kelemahan atau
parese.
Post operasi: Saat ini pasien dengan kesadaran komposmentis,dengan.
GCS 4/6/5. Pasien tidak mengalami kejang dan tidak ada kelemahan atau
parese
7) Sistem Indera
Pre operasi :Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, tidak ada
trauma pada hidung, tidak ada epistaksis.
Post operasi:Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, tidak ada
trauma pada hidung, tidak ada epistaksis
8) Sistem Gastrointestinal
Pre operasi: Pasien tidak ada masalah pada mulut dan tenggorokan.
Pasien tidak ada distensipada perut. Peristaltik usus terdengar baik.Tidak
ada masalahpada hepar,lien dan ginjal. Tidak ada hepatomegaly, asites,
mual (-), muntah(-).
Post operasi:Pasien tidak ada masalah pada mulut dan tenggorokan.
Pasien tidak ada distensi pada perut. Peristaltik usus terdengar masih
sangat lemah. Tidak ada masalah pada hepar,lien dan ginjal. Tidak ada
hepatomegaly, asites, mual (-), muntah(-)
9) Sistem Perkemihan
Pre operasi : Pasien tidak terpasang dower kateter.
Post operasi :Pasien masih menggunakan selang kateter nomor
16. Produksi urine ½ cc/KgBB/jam. Tidak tampak tanda-tanda infeksi
pada area pemasangan kateter
10) Sistem Integument
Pre operasi :Turgor kulit elastis. Kulit berwarna sawo matang, asianotik.
Tidak terdapat ruam-ruam kemerahan pada kulit. Suhu tubuh 36 derajat
Celsius
Post operasi :Turgor kulit elastis. Kulit berwarna sawo matang, asianotik.
Tidak terdapat ruam-ruam kemerahan pada kulit. Suhu tubuh 36,2 derajat
Celsius. Kuku warna kemerahan, bersih, tidak ada sianosis. Terdapat luka
operasi di sternum vertical kurang lebih 10 cm tertutup kasa.Terdapat
luka post
graft di kedua tungkai.Pasien terpasang central vena line di vena
subclavia sinistra dengan line Nacl 0,9 % 1 kolf/24 jam wire pacemaker
lokasi di ventrikel kanan. Tidak terdapat tanda infeksi pada area insersi
pemasangan alat-alat invasif tersebut.
11) Sistem musculoskeletal
Pre operasi :Bentuk kepala normal. Pasien masih dalam kondisi baik,
posisi semifowler. Ekstremitas motorik atas bawah kondisi baik dan ada
pergerakan. Pasien tidak ada kelemahan/parese.
Post operasi :Bentuk kepala normal. Pasien masih dalam kondisi bedrest,
posisi semifowler. Ekstremitas motorik atas bawah kondisi baik dan ada
pergerakan. Pasien tidak ada kelemahan/parese.Tampak edema pada
ektremitas bawah.
d. Psikologis
1) Status Emosional : baik, pasien bersabar menjalani
pengobatannya.
2) Kecemasan : pasien merasa cemas dengan kondisinya dan proses
tindakan operasi
3) Pola Koping : baik, jika ada masalah pasien selalu ingat Allah.
4) Gaya Komunikasi : pasien menggunakan bahasa minang dalam
kesehariannya
5) Konsep diri diurai untuk komponen gambaran diri, harga diri, peran,
identitas, ideal diri.
Pre operasi :Saat ini pasien tampak gelisah serta cemas dan mengatakan
takut terhadap proses operasi yang akan dijalani pada saat ini orientasi
pasien penuh Post operasi : Saat ini pasien mengeluhkan cemas dan
selalu kepikiran tentang bekas operasi pada dadanya akan meninggalkan
bekas dan orientasi pasien saat ini penuh.
e. Data Sosial : pasien mengatakan kebutuhan dipenuhi oleh suami semua
kebutuhan dapur dan belanja keluarganya.

f. Data spiritual : pasien beragama islam. Saat ini pasien membutuhkan


bimbingan rohani islam, informasi tentang kondisinya saat ini dan berada di
samping keluarga.
g. Data penunjang
1) Electrocardiogram
EKG pre op : Irama : Regular, HR 51 x/mnt, gelombang P ada,interval
PR 0,16 detik, QRS durasi 0,12 detik, terdapat depresi ST dan
Gelombang T inverted di V5-V6,terdapat gelomban Q di V1 dan V2 .
Kesan sinus rhytm dengan LBBB. EKG post op (23/04/16 jam 16.30) :
Irama : Iregular, HR 120- 130 x/mnt, gelombang P tidak ada ,PR tidak
ada, QRS durasi 0,08 detik, terdapat depresi ST dan Gelombang T
Segmen inverted di V5-V6.Kesan Atrial Fibrilasi Rapid Ventrikel
Respon
2) Echocardiogram
LV dilatasi.Kontraktilitas global RV menurun dengan EF 30-
35%.Hipokinetik berat basal-mid anteroseptal.Disfungsi
diastolic,kontraktilitas RV normal,MR mild.Echokardiogram post
operasi(26/4/16) : EF: 26%,EDD 57,ESD 50,TAPSE 1,4 cm,PE (-)
3) Hasil kateterisasi jantung
LM : Stenosis non significant proksimal-distal
LAD : Stenosis diffus osteal hingga mid dengan stenosi 60- 80 %,
klasifikasi (+) D1 stenosis difus dengan stenosis 70 -90%.
LCx : Stenosis 90% bifurcatioLcx-OM1,stenosis 90% pada OM1.
RCA : Stenosis 90% pada osteal RPDA dan RPL1 Kesan : Ireguler CAD
4) Hasil Foto Toraks
CTR54%.Apeks tertanam, segmen pulmonal menonjol.Mediastinum
superior tidak melebar.Aorta elongasi ,kalsifikasi. Paru : hilus kanan
dilatasi.Vaskuler paru meningkat.Parenkim paru dalam batas
normal.Sinus costofrenikus dan diafragma baik. Tulang dan soft tissue
baik. Kesan : kardiomegali ec MI- MS,PH. Pulmo dalam batas
normal.Aorta kalsifikasi elongasi.
5) Hasil MSCT
-Terdapat plak lunak di distal Left main dengan stenosis 50%
-Terdapat plak lunak di proksimal dan mid LCx dengan stenosis
masing- masing 40%
-Terdapat plak padat di LAD,LCx,dan RCA non significant stenosis
6) Hasil MRI
Menurunnya fungsi sistolik LV dengan LVEF 24,5% Menurun fungsi
sistolik RV dengan RVEF 37,1 % Hipokinetik berat di bagian bawah-mid
anteroseptal,apicoseptal. Hipokinetik sedang di segmen lain.
Hipoperfusi sedang di mid anterior, mid anteroseptal, mid infaroseptal,
apicoseptal, apicoinferior. Hipoperfusi ringan di segmen lain.
1lateral,bawah-mid inferoseptal,bawah-apicoinferior.
Jaringan parut di mid anteroseptal,diperkirakan volumenya 15 %
7) Hasil Vaskuler Duplex Sonography Ektremitas bawah
Plaque stabil pada arteri femoralis comunis kanan-kiri. Chronic Venous
Insufficiency (CVI) ringan sampai sedang pada vena – vena dalam kedua
tungkai. Tidak ditemukan thrombosis (DVT) pada vena – vena dalam di
kedua tungkai. Normal flow arteri pada kedua tungkai.
8) Hasil Vaskuler Duplex Sonography Carotis
Plaque stabil pada bifurcatio arteri carotis kanan-kiri. Penebalan intima
media pada arteri carotis communis kanan- kiri. Normal flow pada semua
level arteri carotis kanan-kiri. Normal diameter dan flow pada arteri
vertebralis kanan-kiri.
Hasil laboraturium
Tanggal Pemeriksaan Hasil
29-10-2020 - Analisa gas darah 7.451
PH pO2 pCO2 HCO3 132,5
Actual BE Saturasi mmhg
- Hematologi Hemoglbin Hematokrit 32,1mmhg
Leukosit Trombosit 22,6mmol/L
- Fungsi renal Ureum Creatinin 0,0 mmol/L
BUN Gula darah sewaktu Natrium 99.9%
Kalium Calcium ion Chlorida Magnesium 12,5g/dl
ion 36,6 %
- Hepatitis B 7590/ul
HBs Ag 305ribu/ul
- Hepatitis C 38,86mg/dL
Anti HCV CK CKMB 1,10mg/dL
1881 mg/dL
139mmol/L
4,0mmol/L
1.31mmol/L
97 mmol/L
0.52 mg/dL
01/11/2020 - Hematologi Hemoglobin Non reaktif
Hematokrit Leukosit Non reaktif
- Trombosit 175 19
- fungsi renal Ureum Creatinin 10,0g/dl
BUN 29,5 %
Gula darah sewaktu Natrium 26320/ul
Kalium Calcium total Chlorida 162ribu/ul
62,79 mg/dL
0,97 mg/dL
29210 mg/dL
139mmol/L
4,7mmol/L
2,25mmol/L
105 mmol/L

h. Terapi yang diberikan Pre operasi :


Pre operasi :
Nama Dosis Cara pemberian Waktu
obat
Furosemid 1x40 mg P.O(Per Oral ) Jam 06.00
e
Concor 1x2,5 mg P.O(Per Oral ) Jam 07.00
Ramipril 1 x 5 mg P.O(Per Oral ) Jam 19.00
Micardis 1x40 mg P.O(Per Oral ) Jam 20.00

Post operasi
Nama Obat Dosis Cara Waktu
Pemberian pemberian
Captopril 3x12,5 mg P.O(Per Oral) Jam06.00-
13.00-
19.00
Laxadine Syr 3xCI P.O(Per Oral) Jam 06.00-
13.00-
19.00
Ranitidin 2x150 mg P.O(Per Oral) Jam 06.00-
18.00
Bisoprolol 1x1,25mg P.O(Per Oral) Jam 07.00
Furosemide 2x20 mg IV( intra Jam 06.00-
vena) 18.00
Aptor 1x100 mg P.O(Per Oral) Jam 13.00
Ondansentron 2x80 mg P.O(Per Oral) Jam 06.00-
18.00
Paracetamol 3x1 gr P.O(Per Oral) Jam 06.00-
13.00-
19.00

2. ANALISA DATA PRE OPERASI

NO DATA ETIOLOGI MASALAH

1 Data Subjektif Kurang terpapar Ansietas


 Klien mengatakan informasi tentang
takut terhadap tindakan yang
proses operasi yang akan dilakukan
akan dijalani
 Klien sering bertanya
kepada perawat
tentang prosedur
Persiapantindakan
operasi
 Klien mengatakan
semalam susah tidur

Data Objektif :
 Klien terlihat
gelisah
 Klien tampak
cemas
 Wajah klien terlihat
tegang
 Kontak mata
kurang
 Kurang istirahat
 TD : 159/96 mmHg,
HR : 59x/menit, RR :
16x/menit

ANALISA DATA POST OPERASI


NO DATA ETIOLOGI MASALAH

1 Data Subjektif : Kehilangan darah Penurunan


Pasien mengeluh berdebar dan dan perubahan curah
pusing irama jantung jantung
Data Objektif :
-Tekanan darah139/79 mmHg,
HR : 120 x /menit,MAP : 80 RR :
24x/menit,saturasi oksigen
100%,nadi teraba kuat dan tidak
teratur, suhu : 36,5 C,
-EKG : Irama tidak
teratur,rate120x/menit,gelombang
P tidak ada, PR interval tidak
ada.Kesan EKG: Atrial Fibrilasi
Rapid Ventrikuler Respon
- kulit terasa dingin dan
lembabEcho post op ( 26/04/16 :
EF 26%,TAPSE 1,4 cm,tidak ada
PE,efusi pericard tidak ada.
-Urine Output : 200cc selama 5
jam(1/2 cc/KgBB/jam)

2 Data Subjektif : Agen pencedera Nyeri Akut


Pasien mengatakan nyeri luka fisik
operasi
Data Objektif :
- Tekanan darah 139/79 mmHg,
HR : 120 x /menit,MAP : 80 RR :
24x/menit,saturasi oksigen
100%,CVP 16,nadi teraba kuat
dan tidak teratur, suhu : 36,5 C.
- Pasien tampak kesakitan
dengan skala nyeri 5/10
-Terdapat luka operasi di sternum
vertical kurang lebih 10 cm
tertutup kasa, tidak terdapat tanda
infeksi.Terdapat luka post graft di
kedua tungkai.
-Pasien mendapat terapi obat :
paracetamol 3 x 1 gr ( P.O)

3 Data subjektif : Efek Gangguan


-mengatakan khawatir akan tindakan/pengobatan citra tubuh
meninggalkan bekas pada
dadanya
Data objektif :
-fokus yang berlebihan pada
perubahan tubuh

B. Diagnosa Keperawatan
1. Ansietas b/d Kurang terpapar informasi tentang tindakan yang akan dilakukan
3. Penurunan curah jantung b/d Kehilangan darah dan perubahan irama jantung
4. Nyeri akut b/d agen pencedera fisik
5. Gangguan citra tubuh b/d Efek tindakan/pengobatan
C. Intervensi keperawatan

No Diagnosa SLKI SIKI


1. ansietas b.d Setelah dilakukan proses Terapi relaksasi :
Kurang keperawatan selama 1x24 1. identifikasi penurunan
terpapar jam diharapkan tingkat tingkat energi,
informasi ansietas menurun dengan 2. ketidakmampuan
tentang KH: berkonsentrasi, atau
tindakan a.verbalitas khawatir gejala lain yang
yang akan akibat kondisi yang mengganggu
dilakukan dihadapi menurun kemampuan kognitif.
(Hal:180) b. perilaku 3. monitor respons
gelisah menurun terhadap terapi
c. perilaku tegang relaksasi
menurun 4. ciptakan lingkungan
d. konsentrasi membaik yang tenang dan tanpa
e. pola tidur membaik gangguan dengan
pencahayaan an suhu
ruang nyaman, jika
memungkinkan
5. berikan informasi
tertulis tentang
persiapan dan prosedur
teknik relaksasi
6. jelaskan secara rinci
intervensi relaksasi
yang dipilih
7.anjurkan ambil posisi
nyaman
8. anjurkan rileks dan
9. merasakan sensasi
relaksasi
2. Penurunan Setelah dilakukan Perawatan jantung
curah jantung proses 1. identifikasi tanda
b.d perubahan keperawatan selama atau gejala primer
kontraktilit 1x24 jam diharapkan penurunan curah
as. SDKI curah jantung meningkat jantung
(Hal:34) dengan KH : 2. identifikasi
a. kekuatan nadi perifer tanda/gejala sekunder
meningkat penurunan curah
b. palpitasi menurun jantung
c. takikardi menurun 3. monitor tekanan
d. lelah menurun darrah
e. edema menurun 4. monitor intake dan
f. suara jantung output cairan
s3 menurun 5. Monitor EKG 12 lead
g. suara jantung 6. monitor aritmia
s4 menurun 7. Posisikan pasien
semifowler/fowler
dengan kaki kebawah
atau posisi nyaman
8. Berikan diet jantung
yang sesuai
9. berikan oksigen untuk
mempertahankan
saturasi oksigen 94%
10. ajarkan pasien dan
keluarga mengukur
intake dan output
cairan harian
11. kolaborasi pemberian
anti aritmia jika perlu
12. ujuk ke program
13. rehabilitasi jantung.
3 Nyeri akut Setelah dilakukan proses Manajemen Nyeri:
berhubungan keperawatan selama 1x24 1. Identifikasi lokasi,
dengan Agen jam diharapkan tingkat karakteristik, durasi,
pencedera nyeri menurun dengan frekuensi, kualitas,
fisik kriteria hasil : intensitas nyeri
1. Keluhan Nyeri menurun 2. Identifikasi skala nyeri
2. Meringis Menurun 3. Identifikasi respon
3. Gelisah menurun nyeri non verbal
4. Kesulitan tidur menurun 4. Identifikasi faktor
5. Pupil dilatasi menurun penyebab yang
6. Frekuensi nadi membaik memperberat dan
7. Pola Nafas membaik memperingan nyeri
8. Tekanan Darah 5. Identifikasi pengaruh
membaik nyeri terhadap kualitas
9. Fungsi berkemih hidup
membaikk Pola tidur 6. Berikan teknik non
membaik farmakologis untuk
menguramgi nyeri
7. Fasilitasi istirahat dan
tidur
8. Jelaskan
penyebab,periode,dan
pemicu nyer
9. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
10.Anjurkan penggunaan
analgetik secara tepat
11. ajarkan teknik
12. farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
13. Kolaborasi
pemberian
analgetik,jika perlu
4 Gangguan Setelah dilakukan proses Promosi koping :
citra tubuh keperawatan selama 2x24 a) Identifikasi
b/d Efek jam diharapkan citra pemahaman proses
tindakan/ tubuhmeningkat dengan penyakit
pengobatan kriteria hasil : b) Identifikasi dampak
a.verbalisasi situasi terhadap peran
perasaan negatif tentang dan hubungan
tubuh menurun c) Diskusikan perubahan
b. verbalisasi peran yang dialami
kekhawatiran pada d) Gunakan pendekatan
penolakan orang lain yang tenang dan
menurun menyakinkan.
c.melihat bagian tubuh e) Diskusikan alasan
meningkat mengkritik diri sendiri
fokus pada bagian tubuh f) Anjurkan menjalin
menurun hubungan yang
memiliki kepentingan
dan tujuan yang sama
g) Anjurkan penggunaan
sumber spiritual
h) Anjurkan
mengungkapkan
perasaan dan persepsi

D. Implementasi dan Evaluasi keperawatan


Tgl Diagnosa Tindakan Evaluasi
Keperawatan Keperawatan
Rabu, Terapi relaksasi : S : pasien
04 Ansietas b/d Kurang 1.mengidentifikasi mengeluh cemas
Novem terpapar informasi penurunan tingkat dan takut
ber tentang tindakan energi, ketidakmampuan terhadap proses
2020 yang akan dilakukan berkonsentrasi, atau operasi
gejala lain yang O: pasien tampak
mengganggu kemampuan cemas dan gelisah
kognitif. 2.memonitor A : masalah
respons ansietas belum
terhadap terapi teratasi
relaksasi . P : intervensi
dilanjutkan
3. Menciptakan
Lingkungan yang tenang
dan tanpa gangguan
dengan pencahayaan an
suhu ruang nyaman, jika
memungkinkan.
4. Memberikan
informasi tertulis tentang
persiapan dan prosedur
teknik relaksasi
5. menjelaskan secara
rinci intervensi
relaksasi yang dipilih
6. menganjurkan ambil
posisi nyaman
7. menganjurkan rileks
dan merasakan sensasi
relaksasi
Penurunan curah Perawatan jantung: S : Pasien masih
jantung b/d 1. mengidentifikasi tanda mengeluh
Kehilangan darah atau gejala berdebar dan
dan perubahan irama primer penurunan pusing
jantung curah jantung O :Tekanan darah
2. Mengidentifikasi tanda 139/79 mmHg,
dan gejala sekunder HR : 120 x
penurunan curah /menit,MAP : 80
jantung RR :
3. Memonitor tekanan 24x/menit,saturas
darah i oksigen
4. Memonitor intake dan 100%,nadi teraba
output cairan kuat dan tidak
5. Memonitor EKG 12 teratur, suhu :
lead 36,50C
6. Memonitor aritmia A : masalah
7. memposisikan pasien penurunan curah
semifowler/ fowler jantung belum
dengan kaki teratasi
kebawahatau posisi P : Intervensi
nyaman dilanjutkan
8. memberikan diet
jantung yang sesuai
9. memberikan
oksigenuntuk
mempertahankan
saturasi oksigen 94%
10. mengajarkan pasien
dan keluarga
mengukur intake dan
output cairan harian
11. kolaborasi pemberian
anti aritmia jika perlu
12. merujuk keprogram
rehabilitasijantung.

Nyeri akut b/d agen Manajemen Nyeri: S : pasien masih


pencedera fisik 1. Mengidentifikasi mengeluh nyeri
lokasi,karakteristik, pada bekas
durasi, frekuensi, operasi
kualitas, intesitas O : TD : 139/79
nyeri mmHg,
2. Mengidentifikasi HR:120x/i,
skala nyeri MAP: 80,
3. Mengidentifikasi RR:24x/i,
respon nyeri non saturasi oksigen
verbal 100%, CVP 16,
4. Mengidentifikasi nadi teraba kuat
faktor penyebab yang dan tidak teratur,
memperberat dan suhu 36,50c
memperingan nyeri - Pasien tampak
5. Mengidentifikasi kesakitan dengan
pengaruh nyeri skala nyeri 5
terhadap kualitas A: Masalah nyeri
Hidup belum teratasi
6. Memberikan teknik P: Intervensi
nonfarmakologisunt dilanjutkan
uk mengurangi rasa
nyeri
7. Memfasilitasi
istirahat dan tidur
8. Menjelaskan
penyebab, periode
dan pemicu nyeri
9. Menjelaskan
strategi meredakan
nyeri
10. Menganjurkan
penggunaan
analgetik secara
tepat
11. Mengajarkan teknik
farmakologis untuk
mengurangi rasa
nyeri
12. Kolaborasi
pemberian
analgetik,jika perlu
Gangguan citra tubuh Promosi koping : S : pasien masih
b/d Efek a. Mengidentifikasi khawatir akan
tindakan/pengobatan b. Pemahaman proses meninggalkan
penyakit bekas pada
c. mengidentifikasi dadanya
dampak situasi O : tampak pasien
terhadap peran dan fokus berlebihan
hubungan pada perubahan
d. mendiskusikan tubuh
perubahan peran A : masalah
yang dialami gangguan citra
e. menggunakan tubuh belum
pendekatan yang teratasi
tenang dan P : intervensi
menyakinkan dilanjutkan
f. mendiskusikan
alasanmengkritik
diri sendiri
g. menganjurkan
menjalin hubungan
yang memiliki
kepentingan dan
tujuan yang sama
h. menganjurkan
penggunaan sumber
spiritual
i. menganjurkan
mengungkapkan
perasaandan
persepsi
Kamis, Terapi relaksasi : S : pasien tidak
05 Ansietas b/d Kurang 1. mengidentifikasi lagi mengeluh
Novem terpapar informasi penurunan tingkat cemas dan takut
ber tentang tindakan energi,ketidakmampua terhadap proses
2020 yang akan dilakukan n berkonsentrasi,atau operasi
gejalalain yang O: pasien tampak
mengganggu cemas dan gelisah
kemampuan kognitif. berkurang
2. Memonitor respons A :Masalah ansietas
terhadap terapi teratasi
relaksasi P:Intervensi
3. Menciptakan dihentikan
lingkungan yang
tenang dan tanpa
gangguan dengan
pencahayaan suhu
ruang nyaman, jika
memungkinkan
4. Memberikan informasi
tertulis tentang
persiapan dan prosedur
tingkat relaksasi
5. Menjelaskan secara
rinci intervensi
relaksasi yang terpilih
6. Menganjurkan
mengambil posisi
nyaman
7. menganjurkan rileks
dan merasakan sensasi
relaksasi
Penurunan curah Perawatan jantung: S : Pasien
jantung b/d 1. mengidentifikasi mengeluh
Kehilangan darah dan tanda atau gejala berdebar dan
perubahan irama primer penurunan pusing berkurang
jantung curah jantung O:
2. mengidentifikasi Tekanan darah
tanda/gejal 120/70 mmHg,
sekunder HR: 110x/i
penurunan curah RR: 22x/i
jantung Suhu: 36,50c
3. memonitor A : masalah
tekanan darah penurunan curah
4. memonitor intake jantung teratasi
dan output cairan P: Intervensi di
5. Memonitor EKG hentikan
12 lead
6. Memonitor aritmia
7. memposisikan
pasien semifowler/
fowler dengan
kaki kebawahatau
posisi nyaman
8. memberikan diet
jantung yang
sesuai
9. memberikan
oksigenuntuk
mempertahankan
saturasi oksigen
94%
10. mengajarkan
pasien dan
keluarga
mengukur intake
dan output cairan
harian
11. kolaborasi
pemberian anti
aritmia jika perlu
12. merujuk
keprogram
rehabilitasijantung
Nyeri akut b/d agen Manajemen Nyeri: S : pasien masih
pencedera fisik 1. Mengidentifikasi mengeluh nyeri
lokasi,karakteristik, pada bekas
durasi, frekuensi, operasi
kualitas, intesitas berkurang
nyeri O : TD : 120/80
2. Mengidentifikasi mmHg,
skala nyeri HR:110x/i,
3. Mengidentifikasi RR:22x/i,
respon nyeri non suhu 36,50c
verbal - Pasien tampak
4. Mengidentifikasi kesakitan dengan
faktor penyebab skala nyeri 3
yang memperberat A: Masalah nyeri
dan memperingan teratasi
nyeri P: Intervensi
5. Mengidentifikasi dihentikan
pengaruh nyeri
terhadap kualitas
Hidup
6. Memberikan teknik
nonfarmakologisun
tuk mengurangi
rasa nyeri
7. Memfasilitasi
istirahat dan tidur
8. Menjelaskan
penyebab, periode
dan pemicu nyeri
9. Menjelaskan
strategi meredakan
nyeri
10. Menganjurkan
penggunaan
analgetik secara
tepat
11. Mengajarkan teknik
farmakologis untuk
mengurangi rasa
nyeri
12. Kolaborasi
pemberian
analgetik,jika perlu

Gangguan citra tubuh Promosi koping : S : pasien masih


b/d Efek 1. Mengidentifikasi khawatir akan
tindakan/pengobatan Pemahaman proses meninggalkan
penyakit bekas pada
2. mengidentifikasi dadanya
dampak situasi berkurang
terhadap peran dan O : tampak pasien
hubungan fokus berlebihan
3. mendiskusikan pada perubahan
perubahan peran tubuh berkurang
yang dialami A:
4. menggunakan masalah gangguan
pendekatan yang citra tubuh teratasi
tenang dan P:
menyakinkan intervensi
5. mendiskusikan dihentikan
alasanmengkritik
diri sendiri
6. menganjurkan
menjalin hubungan
yang memiliki
kepentingan dan
tujuan yang sama
7. menganjurkan
penggunaan sumber
spiritual
8. menganjurkan
mengungkapkan
perasaandan
persepsi

STRATEGI PELAKSANAAN MASALAH PSIKOSOSIAL :


GANGGUAN CITRA TUBUH
SP 1
Tindakan:
1. Mengidentifikasi perasaan pasien tentang bagian tubuh yang
hilang, rusak, mengalami gangguan.
2. Diskusikan dengan pasien aspek positif bagian tubuh.
3. Melatih fungsi bagian tubuh yang masih baik.
4. Mengevaluasi perasaan pasien.
Latihan 1
Bina hubungan saling percaya, identifikasi perasaan pasien, aspek positif,
melatih fungsi bagian tubuh yang masih baik.
Orientasi
Perawat : “Assalamualaikum bu”
“Selamat pagi ibu…”(senyum).
Pasien : Wa’alaikumsalam” “Selamat pagi “
Perawat : “Perkenalkan nama saya Samanta, saya paling
senang dipanggil Sam, saya perawat yang akan
merawat bapak/ibu.” “Nama ibu siapa?...”
Pasien : “Eni”
Perawat : “Senangnya dipanggil siapa
bapak/ibu…?” Pasien : “Eni”
Perawat : “Bagaimana kabar ibu Eni hari ini…?”
Pasien : “Alhamdulillah baik…”
Perawat : “Baiklah ibu, apa keluhan yang ibu rasakan hari ini?”
Pasien : ”Saya merasa malu dengan keadaan saya.”
Perawat : “Baiklah ibu Eni, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang
apa yang ibu rasakan ini?”
“ibu mau…?”
Pasien : “Mau sus
Perawat : “Berapa lama ibu mau??
Pasien : “...“(Diam)
Perawat : “Baiklah ibu. Bagaimana kalau 20 menit saja yah…?”
Pasien : “(Mengangguk). Ya …”
Kerja
Perawat : “Baiklah ibu Eni, (pegang tangan atau pundak pasien).
Bagaimana perasaan ibu, setelah ibu menjalani operasi ini …?”
Pasien : “saya malu dengan bekas operasi saya, karna saya post op
CABG dan bekas operasinya di dada saya, saya takut tubuh saya
tidak bagus lagi dan suami saya tidak bisa menerimanya.”
Perawat : “Kemudian, apa yang ibu lakukan ketika perasaan ibu
muncul…?”
Pasien : “Saya hanya bisa menangis dan ikhlas menerima semua ini.
Tapi, saya tidak dapat membohongi diri saya sendiri dan ketika
melihat suami saya saya merasa bersalah sekali.”
Perawat : “Maaf ibu sebelumnya…sekarang ibu memiliki bekas operasi
di dada ibu sebelah kiri.”
“tapi di bagian badan ibu yang lain tidak ada masalah kan bu?”
Pasien : “iya tidak ada.”
Perawat :”Baiklah begini ibu, mungkin ibu mengkhawatirkan pandangan
bapak terhadap ibu tapi selain masalah bekas luka itu yang ibu
cemaskan merubah kecantikan ibu pasti ada sisi lain yang
membuat bapak makin sayang sama ibu.
Biasanya apa yang ibu lakukan dirumah untuk suami ibu?.”
Pasien : “Ya sus…. Terkadang saya sesekali merubah suasana ruangan
dengan dekor ulang, saya masak masakan kesukaan dia, saya
bersih- bersih rumah biar nyaman, dandan, hhm iya gitu aja sus.”
Perawat : “baiklah ibu, ibu bilang tadi masak untuk suami ibu, ibu
biasanya masak apasaja?.”
Pasien : “ semur jengkol kesukaan suami saya sus”
Perawat : “apa ibu pernah coba masak yang lain yang jarang ibu buat?”
Pasien : “tidak sus karena suami saya suka itu saya lebih sering masak
itu.”
Perawat : “Apa sekarang ibu mau belajar masak masakan lain untuk
suami ibu? Ibu tak akan tau dia suka atau tidak kalau suami ibu
belum mencobanya”
Pasien : “mau sus, tapi saya masak apa? Belajarnya dimana?…”
Perawat : “ibu bisa lihat di televisi masakan-masakan yang menurut ibu
menarik untuk dicoba atau ibu bisa cari resep di goole atau buka
tutorial di youtube.
Pasien : “oh iya ya sus, apa dengan begitu suami saya tambah sayang
sama saya?
Perawat : “tentu ibuu, dan pastinya suami ibu tambah bangga punya istri
yang jago masak dan kreatif”
Pasien : “iya ya sus”
Perawat : “sekarang kalau ibu mau ibu bisa buka youtube melihat
masakan- masakan yang menarik untuk ibu buat”
Pasien : “Ya sus…..(membuka youtube di handphone nya)kalau ini
bagus gak sus?!?!”
Perawat : “iya ibu kelihatannya menarik, apa ibu mau mencoba
membuatnya?.”
Pasien : “Mau sus, nanti setelah saya pulang dari RS saya akan
mmencoba membuatnya, dan bahkan mencoba yang lain”
Terminasi
Perawat : “ibu Eni… Bagaimana perasaan ibu setelah kita
berbincang- bincang hari ini…?”
Pasien : “Alhamdulillah… saya merasa lebih baik dan lega rasanya sus ”
Perawat : “apa ibu masih berpikir hanya karena bekas luka itu suami ibu
akan kurang sayang sama ibu?”
Pasien : “tidak sus saya sudah tau dan paham sekarang cara menutupi
kekurangan saya di depan suami saya, saya akan lebih belajar
lagi menjadi istri yang labih baik dengan memasak sesuatu yang
baru karna saya juga suka/hobi memasak sus, semoga dengan
begitu saya dapat nilai plus dimata suami saya”
Perawat : “Baik ibu betul sekali ibu paham kan ibu masih banyak
mamiliki sisi positif dalam diri ibu, dan untuk bekas luka
ibu bisa juga berusaha menghilangkannya dengan salep
yang bisa ibu beli online, d toko-toko luar sana(senyum)”
Pasien : “iya sus, Baik sus saya akan coba.(mengangguk dan senyum)”
Perawat : “Baiklah ibu Eni. Apa yang kita lakukan hari ini ibu dapat
mulai mencoba-coba melakukannnya sendiri di rumah.”
Pasien : “Ya sus… akan saya coba…”
Perawat : “ibu saya akan kembali lagi besok kesini dan melatih ibu
beberapa cara untuk mengkoordinasikan anggota-anggota tubuh
ibu yang lain dan melatihnya dengan-kegiatan yang lain.”
“Bagaiamana apa ibu bersedia?”
Pasien : “Ya….”
Perawat : “ibu maunya jam berapa?”
Pasien : “Jam 10 pagi saja sus.”
Perawat : “Ya ibu… Terima kasih dan saya akan kembali lagi besok pada
jam 10 pagi ke sini. Baiklah kalau begitu saya permisi dulu ibu
dan terima kasih untuk waktunya ibu ya…”
“Jangan lupa latihannnya ibu ya…(senyum dan
pegang pundak pasien).”
Pasien : “Kalau begitu saya pamit…”
“Assalamualaikum…” Perawat: “wa’alaikumsalam”
SOAL VIGNETTE

Seorang laki-laki 56 tahun MRS dengan keluhan nyeri dada menjalar/ tembus
sampai punggung sejak satu jam yang lalu. Klien memegangi dadanya, ekspresi
wajah kesakitan, keluar keringat dingin, gelisah. Hasil pemeriksaan ST elevasi,
RR 26x/i, TD 100/70 mmHg, N 88x/i, akral ingin. Apa masalah keperawatan
yang terjadi pada klien?
a. Gangguan rasa nyaman nyeri
b. Gangguan perfusi jaringan
c. Gangguan pertukaran gas
d. Penurunan curah jantung0
e. Ansietas
Jawaban : D

Anda mungkin juga menyukai