Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh
manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis. Salah
satunya adalah istirahat dan tidur. Setiap orang membutuhkan istirahat dan tidur agar
mempertahankan status kesehatan pada tingkat optimal. Selain itu proses tidur dapat
memperbaiki berbagai sel dalam tubuh.
Secara umum tidur adalah status perubahan kesadaran ketika persepsi dan
reaksi individu terhadap lingkungan menurun hamper dari sepertiga waktu dari kita
gunakan untuk tidur.Hal tersebut di dasarkan pada keyakinan bahwa tidur emulihkan
atau mengistirahatkan fisik setelsh seharian beraktivitas, mengurangi stress dan
kecemasan, serta dapat meningkatkan kemampuan dan konsentrasi saat hendak
melakukan aktivitas sehari-hari.
Pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur terutama sangat penting bagi orang
yang sedang sakit agar lebih cepat sembuh dan memperbaiki kerusakan sel. Apabila
kebutuhan tidak cukup maka jumlah energy yang dibutuhkan dapat terpenuhi,
sehingga status kesehatan dan kegiatan sehari-haari pulih kembali. Selain itu orang
yang mengalami kelelahan juga memerlukan tidur lebih banyak dari biasa.

B. Tujuan
1. Tujuan khusus
Mengetahui dan memahami masalah kebutuhan dasar manusia khususnya pola
tidur.
2. Tujuan umum
Mampu dalam melakukan pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi,
evaluasi dan pendokumentasian keperawatan.

C. Manfaat
Agar mampu melakukan asuhan keperawatan yang professional yang bertanggung
jawab dan bertanggung gugat.
BABB II
Tinjauan Teori

A. Pengertian
Menurut potter & perry92005), tidur merupakan proses fisiologis yang
bersiklus bergantian dengan periode yang lebih lama dari keterjagaan. Tidur adalah
keadaan gangguan kesadaran1 yang dapat bangun dikarakteristikan dengan minimnya
aktivitas (Keperawatan Dasar,2011: 203).
Tidur adalah sesuatu keadaan relatif tanpa sadar yang penuh ketenangan tanpa
kegiatan yang merupakan urutan siklus yang berulang-ulang dan masing-masing
menyatakan fase kegiatan otak dan badanlah yang berbeda (Tarwono,2006).
Sedangkan istirahat adalah relaksasi seluruh tubuh atau mungkin hanya melibatkan
istirahat untuk bagian tubuh tertentu (Keperawatan Dasar,2011:203). Istirahat adalah
suatu keadaan dimana kegiatan jasmaniah menurun yang berakibat badan menjadi
lebih segar (tarwoto,2006).
Gangguan pola tidur adalah keadaan ketika individu mengalami atau resiko
mengalami suatu bderubahan dalam kuantitas atau kualitas pola istirahatnya yang
menyebabkan rasa tidak nyaman atau mengganggu gaya hidupyang diinginkannya
(Lyndo,juall,2012 :522). Gangguan pola tidur adalah gangguan kualitas dan kuantitas
waktu tidur akibat faktor eksternal (Nanda, Nic, Noc 2013:603).
Insomnia adalah gangguan pada kuantitas dan kualitas tidur yang menghambat
fungsi. Deprivasi tidur adalah periode panjang tanpa tidur. Kesiapan meningkatkan
tidur adalah pola “Tidur Ayam” yang periadie & alami , yang memberi istirahat yang
adekuat, mempertahankan gaya hidup yang diinginkan dan dapat ditingkatkan
(Nanda, 2012).

B. Etiologi
Beberapa penyebab yang dapat menyebabkan gangguan pola tidur yaitu:
1. Psikologi
a.) Perubahan tidur yang berhubungan dengan proses penuaan.
b.) Ansietas
c.) Suhu tubuh
2. Lingkungan
a.) Suhu kelembapan yang berubah-ubah
b.) Stimulasi yang berlebih
c.) Kegaduhan
d.) Pengobatan
3. Fisiologis
a.) Demam
b.) Hipertensi
c.) Ulkus gastrik
d.) Gangguan hati
e.) Nafas pendek
f.) Urgensi berkemih
g.) Mual
h.) Gangguan ketidaknyamanan

C. Patofisiologi
Tidur merupakan hubungan mekanisme secreablea yang secara bergantian
mengaktifkan dan menekan pusat otak agar dapat tidur dan bangun. Tidur merupakan
aktivitas yang melibatkan susunan saraf pusat, saraf parifer endokrin kardiovaskuler
respirasi muskuloskletal (Guyton, 1997).
Pengaturan dan kontrol tidur tergantung dari hubungan antara dua mekanisme
cerebial yang secara bergantian mengaktifkan dan menekan pusat otak untuk tidur dan
bangun. Recticular activating system (RAS) dibagian batang otak atas mempunyai
sel-sel khusus dalam mempertahankan kesadaran RAS memberikan stimulus visual,
auditor, nyeri dan sensori raba. Juga menerima stimulus dari :korteks serebri yaitu
emosi , proses ,pikir.
Gangguan pola tidur dapat dipengaruhi oleh proses penuaan ansietas, suhu
tubuh, factor lingkungan /suhu, kelembapan yang berubah-ubah, stimulasi yang
berlebih, kegaduhan, pengobatan, faktor fisiologi/demam, hipertiodisme, ulkusgastrik,
gangguan hati, nafas pendek, urgens, berkemih, mual, gangguan
ketidaknyamanan).Hal tersebut membuat kerja RAS berlebihan menyebabkan
kewaspadaan berlebih dan akhirnya mengganggu pola tidur pasien
(potter&perry,2006).

D. Tanda dan gejala


a.) Ketidakpuasan tidur
b.) Keluhan verbal tantang kesulitan-kesulitan tidur
c.) Keluhan verbal tentang perasaan tidak dapat beristirahat dengan baik
d.) Tidak dapat tidur (insomnia)
e.) Total waktu tidur kurang dari usia normal
f.) Memiliki kebiasaan buruk dan aneh saat tidur (mengorok , berheni nafas)
g.) Bangun 3 kali atau lebih di malam hari

E. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan fisik
2. Pemeriksaan khusus
3. ENG
4. Audiometri dan BAEP
5. Psikiatrik

F. Manifestasi klinik
Gejala klinik ditandai dengan perasaan lelah, gelisah, emosi, apatis, adanya
kehitaman didaerah sekitar mata, bengkak, konjungtiva merah, mata perih, perhatian
tidak fokus dan sakit kepala.

G. Penatalaksanaan
Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi masalah tidur ,faktor yang
menyebabkan gangguan tidur bermacam-macam biasanya pasien dapat
mengidentifikasi penyebab masalah gangguan tidur seperti nyeri akut, kecemasan dan
lain-lain. Mengurangi distraksi linkungan. Distraksi lingkungan adalah masalah utama
pasien rawat inap. Cara untuk mengatasinya antara lain:
a. Tutup pintu kamar pasien
b. Pasang kelambu
c. Matikan pesawat telepon
d. Redupkan atau matikan lampu
Membuat pasien untuk memacu tidur:
a. Anjurkan pasien untuk mandi
b. Anjurkan pasien untuk minum susu hangat
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
TEORITIS

A. Pengkajian
1. Kaji Identitas
Nama ,usia, jenis kelamin, pekerjaan, agama, no.RM, tanggal masuk dan lain-lain.

2. Riwayat keseshatan
a.) Keluhan utama
Perawat memfokuskan pada hal-hal yang menyebabkan klien meminta
bantuan pelayanan seperti:
1. Apa yang dirasakan klien
2. Apakah masalah atau gejala yang dirasakan terjadi secara tiba-tiba atau
perlahan dan sejak kapan dirasakan.
3. Bagaimana gejala itu mempengaruhi aktivitas hidup sehari-hari
4. Apakah ada perubahan fisik tertentu yang sangat mengganggu klien
b.) Riwayat kesehatan sekarang
Kaji kondisi yang pernah dialami oleh klien diluar gangguanyang dirasakan
sekarang khususnya gangguan yang mungkin sudah berlangsung lama, bila
dihubungkan dengan usia dan kemungkinan penyebabnya, namun karna tidak
mengganggu aktivitas klien kondisi ini tidak dikeluhkan.
c.) Riwayat kesehatan keluarga
Mengkaji kondisi kesehatan keluarga pasien untuk menilai ada tidaknya
hubungan dengan penyakit yang sedang dialami oleh klien . Meliputi
pengkajian apakah pasien mengalami alergi atau penyakit keturunan.
d.) Riwayat pengkajian dahulu
Meliputi pengkajian apakah gangguan yang dirasakan pertama kali atau sudah
sering mengalami gangguan pola tidur.

3. Kebutuhan dasar
a. Pola Nutrisi
Sehat : Biasanya klien makan 3x sehari dengan nasi + lauk pauk dan sayuran.
Dan minum 2000 – 2500 LL.
Sakit : Biasanya klien mendapatkan terapi makanan atau minum sekitar 600-
1300LL.
b. Pola eliminasi
Sehat : Biasanya klien klien BAB 1x sehari dengan warna kuning ,konsistensi
lunak dan bau khas, dan BAK yang teratur dan berwarna kuning dan berbau
khas.
Sakit : Klien jarang BAB dan BAK selama di Rumah Sakit.
c. Pola tidur dan istirahat
Sehat : Biasanya pasien tidur 7-8 jam perhari dan tidur siang 30menit – 1 jam.
Sakit : Biasanya pasien sulit tidur atau bahkan tidak tidur sekalipun.
d. Pola aktivitas dan latihan
Sehat : Biasanya pasien dapat melakukan segala aktivitas sendiri tanpa
bantuan oleh keluarga.
Sakit : Pasien sulit untuk melakukan aktivitasnya sendiri akibat penyakit yang
dialaminya sehingga harus dibantu keluarga.
4. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan secara umum : Sadar/ tidak sadar
2) Tb dan BB : Kenaikan atau Penurunan BB & TB
3) TD, suhu, nadi, pernafasan : apakah terjadi hipertensi/hipotensi, hipotermi
/hipertermi, bradikardi/takikardi.
4) Rambut : Bersih/tidak, warna rambut, ada luka disekitar
kepala atau tidak.
5) Mulut : Kebersihan, keadaan mukosa.
6) Leher : Ada bengkak/tidak, vena jugularis, kelenjar
tiroid
7) Hidung : Kesimetrisan, ada bekas luka / tidak, kebersihan.
8) Toraks I : Bentuk dada, interaksi dinding dada, ekspansi dada
P: Bronkovesikuler, iklus teraba /tidak
P: Paro sonor , jantung redup
A: Paru vaskuler , rongki,wheezing
9) Abdomen I :Kesimetrisan
P: Hepar terasa
P: Timpani
A: Bising usus
10) Kulit : Keadaan turgo kulit, kelembapan kulit.
11) Ekstermitas : Gangguan sensorik , tonus otot, kemampuan
berjalan atau berlari.

B. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada klien dengan gangguan pola tidur
adalah:
Gangguan Pola Tidur berhubungan dengan nyeri
Batasan karakteristik:
a. Kesulitan berfungsi sehari-hari
b. Ketidak puasan tidur
c. Kesulitan mempertahankan tetap tidur
d. Terjaga tanpa jelas penyebabnya

C. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Perencanaan
Keperawatan NOC NIC

Gangguan pola tidur Setelah dilakukan tindakan Peningkatan tidur:


berhubungan dengan keperawatan 3x24 jam, a. Tentukan pola tidur/
nyeri diharapkan gangguan pola aktivitas pasien
tidur dikontrol dengan b. Perkirakan tidur
kriteria hasil: /siklus bangun
a. Jam tidur tidak pasien didalam
terganggu perawatan
b. Pola tidur tidak perencanaan
terganggu c. Jelaskan pentingnya
c. Tidur dari awal tidur yang cukup
sampai habis selama kehamilan ,
dimalam hari secara penykit tekanan
konsisten psikososial dll.
d. Nyeri tidak ada d. Monitor /catat pola
tidur pasien dan
jumlah tidur.

Anda mungkin juga menyukai