NIM: 20134091 PRODI MANAJEMEN PERDAGANGAN 1. ALASAN PERLUNYA PKN DI PERGURUAN TINGGI
• Mahasiswa Menjadi Pribadi yang Mengetahui Hak
dan Kewajibannya sebagai Warga Negara Indonesia • Mahasiswa Menjadi Pribadi yang Berpikir Kritis • Mahasiswa Menjadi Pribadi yang Bertoleransi Tinggi • Mahasiswa Menjadi Pribadi yang Cinta Damai • Mahasiswa Menjadi Sosok yang Mengenal dan Berpartisipasi dalam Kehidupan Politik Lokal, Nasional, dan Internasional 2. SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGIS, DAN POLITIK TENTANG PKN DI INDONESIA • HISTORIS Sejarah Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia dimulai pada tahun 1957 saat pemerintahan Sukarno atau yang lebih dikenal dengan istilah civics. Penerapan Civics sebagai pelajaran di sekolah-sekolah dimulai pada tahun 1961 dan kemudian berganti nama menjadi pendidikan Kewargaan negara pada tahun 1968. Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan resmi masuk dalam kurikulum sekolah di Indonesia pada tahun 1968. Saat terjadi pergantian tahun ajaran yang awalnya Januari – Desember dan diubah menjadi Juli – Juni pada tahun 1975, nama pendidikan kewarganegaraan diubah oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia menjadi Pendidikan Moral Pancasila (PMP). Nama mata pelajaran PMP diubah lagi pada tahun 1994 menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Pada masa Reformasi PPKn diubah menjadi PKn dengan menghilangkan kata Pancasila yang dianggap sebagai produk Orde Baru. • SOSIOLOGIS Sosiologi diimplementasikan sebagai ilmu kehidupan manusia. Di dalamnya mengkaji berbagai latar belakang, komposisi dan pola kehidupan sosial kelompok dan kelompok masyarakat, serta penelitian tentang isu-isu sosial, perubahan dan reformasi di masyarakat. Soekanto (1982: 19) menyatakan bahwa dalam pandangan sosiologis, masyarakat berada pada waktu dan tempat yang memiliki suatu nilai-nilai tertentu. Selain itu melalui pendekatan sosiologis ini, Kita diharapkan mampu mengkaji struktur sosial, proses sosial termasuk perubahan sosial, dan permasalahan sosial yang perlu dilakukan secara arif dengan menggunakan nilai-nilai standar yang merujuk pada nilai-nilai Pancasila.
• POLITIK TENTANG PKN DI INDONESIA
Fenomena kehidupan politik bangsa Indonesia menjadi salah satu materi menarik dalam pendidikan. Dikarenakan pola piker masyarakat Indonesia dalam kehidupkan politik dilaksanakan berdasarkan lima sila, Pola pikir untuk membangun kehidupan politik yang murni dan absolut dilaksanakan semua masyarakat Indonesia harus sesuai dengan lima sila yaitu Tuhan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Masyarakat yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Konsultasi / Representasi dan dengan penuh mengandalkan Keadilan Sosial. Etika politik pancasila bisa digunakan sebagai instrumen dalam pengujian perilaku politik negara, terkhusus sebagai salah satu pilihan kritis untuk menentukan hak dari kebijakan dan tindakan pemerintah dengan melihat kesesuaian dan tindakan pemerintah dengan makna prinsip- prinsip Pancasila. . 3. ARGUMEN TENTANG DINAMIKA DAN TANTANGAN PKN Dinamika sendiri adalah sesuatu yang mempunyai tenaga/kekuatan, selalu bergerak berkembang serta bisa menyesuaikan diri terhadap keadaan tertentu dan tantangan adalah hal hal yang perlu dilewatkan untuk mencapai suatu tujuan. Saat ini dinamika perubahan dalam sistem ketatanegaraan dan pemerintahan serta tantangan kehidupan yang telah mempengaruhi di Indonesia sejak dulu .Semua perubahan tersebut dapat teridentifikasi dari dokumen kurikulum yang pernah berlaku di Indonesia sejak proklamasi kemerdekaan hingga saat ini. negara Indonesia diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 sebagai negara merdeka sampai dengan periode saat ini yang dikenal Indonesia era reformasi. 4. ESENSI DAN URGENSI PKN UNTUK MASA DEPAN 1. Karena hancurnya berbagai macam nilai demokrasi yang dimana ada pada masyarakat itu sendiri. 2. Terjadi sikap pemudaran terhadap berbagai kehidupan kewarganegaraan dan juga nilai komunitas pada masyarakat. 3. Terjadi sebuah sikap kemunduran dari nilai toleransi yang dimana terjadi pada masyarakat. 4. Terjadi sebuah sikap pelemahan terhadap nilai yang dimana ada pada sebuah keluarga. 5. Terjadi sebuah sikap pemudaran yang dimana berada pada sebuah nilai kejujuran. 6. Terjadi sebuah sikap maraknya praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme yang dimana terjadi pada masyarakat dalam melakukan penyelenggaraan terhadap pemerintahan. 7. Terjadinya sebuah kerusakan pada sistem dan juga kehidupan ekonomi. dan; 8. Terjadinya berbagai macam pelanggaran terhadap nilai berbangsa dan juga bernegara. 5. CONTOH-CONTOH PRAKTIK KEWARGANEGARAAN 1. Praktik kewarganegaraan: persatuan dan kesatuan Perilaku: berteman dan menghormati teman yang berbeda suku bangsa dan agama Dampak: terjalin persatuan dan kesatuan yang kuat Solusi: mempererat hubungan persatuan dan kesatuan dengan pentas seni dari bermacam-macam suku bangsa di kampung
2.Praktik kewarganegaraan: toleransi
Perilaku: tidak memilih-milih dalam berteman Dampak: memiliki banyak teman Solusi: mempererat pertemanan di masyarakat, sekolah, dan lingkungan sekitar
3. Praktik kewarganegaraan: gotong royong
Perilaku: kerja bakti di kampung untuk membersihkan lingkungan Dampak: kampung menjadi bersih dan terawat Solusi: kerja bakti di kampung dilakukan setiap sebulan sekali