Di Susun Oleh :
Kelompok 5
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis
masih diberi kesehatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah yang berjudul “ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN GANGGUAN
SISTEM CARDIOVASCULAR DENGAN DIAGNOSA RHEUMATOID HEART
DISEASE (RHD)” ini disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Keperawatan
Anak II.
Kami menyadari bahwa makalah ini juah dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah dimasa mendatang.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para mahasiswa khususnya dan masyarakat pada umumnya.Dan semoga makalah ini
dapat dijadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan para mahasiswa,
masyarakat dan pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN...............................................................................................1
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................4
C. Tujuan..........................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Penyakit
1. Definisi Rheumatoid Heart Disease (RHD)..........................................6
2. Penyebab Rheumatoid Heart Disease (RHD).......................................6
3. Manifestasi Rheumatoid Heart Disease (RHD)....................................7
4. Patofisiologi Rheumatoid Heart Disease (RHD)..................................9
5. Pathways Rheumatoid Heart Disease (RHD)......................................11
6. Komplikasi Rheumatoid Heart Disease (RHD)..................................12
7. Penatalaksanaan Rheumatoid Heart Disease (RHD)..........................12
B. Asuhan Keperawatan
1. Fokus Pengkajian.................................................................................13
2. Diagnosa...............................................................................................16
3. Intervensi..............................................................................................16
A. Kesimpulan................................................................................................21
B. Saran...........................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit jantung Reumatik (PJR) merupakan kelainan katup jantung yang
menetap akibat demam reumatik akut sebelumnya. Penyakit ini terutama mengenai
katup mitral 75%, aorta 25%, jarang mengenai katup trikuspidal dan tidak pernah
menyerang katup pulmonal. Setiap tahunnya rata-rata ditemukan 55 kasus dengan
demam reumatik akut (DRA) dan PJR. Diperkirakan prevalensi PJR di Indonesia
sebesar 0,3-/0,8 anak sekolah 5-15 tahun. (Julius, 2016)
Penyakit jantung Reumatik (PJR) merupakan komplikasi yang paling serius
dari demam reumatik. Sebanyak39% pasien dengan demam reumatik akut akan
berkembang menjadi pankarditis dengan berbagai derajat disertai dengan
insufisiensi katup, gagal jantung, perikarditis, bahkan kematian. Pada PJR kronik
pasien dapat mengalami stenosis katup dengan berbagai derajat regurgitasi, dilatasi
atrium, dan disfungsi ventrikel. (Chin, 2017)
B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi dari Rheumatoid Heart Disease (RHD) atau penyakit jantung
rematik?
2. Apakah penyebab dari Rheumatoid Heart Disease (RHD) atau penyakit jantung
rematik?
3. Apakah manifestasi klinis dari Rheumatoid Heart Disease (RHD) atau penyakit
jantung rematik?
4. Bagaimana patofisiologi dari Rheumatoid Heart Disease (RHD) atau penyakit
jantung rematik?
5. Bagaimana pathways dari Rheumatoid Heart Disease (RHD) atau penyakit
jantung rematik?
6. Apakah komplikasi dari Rheumatoid Heart Disease (RHD) atau penyakit
jantung rematik?
7. Bagaimana penatalaksanaan dari Rheumatoid Heart Disease (RHD) atau
penyakit jantung rematik?
4
8. Bagaimana asuhan keperawatan Rheumatoid Heart Disease (RHD) atau
penyakit jantung rematik?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari Rheumatoid Heart Disease (RHD) atau penyakit
jantung rematik.
2. Untuk mengetahui penyebab dari Rheumatoid Heart Disease (RHD) atau
penyakit jantung rematik.
3. Untuk mengetahui manifestasi klinis dari Rheumatoid Heart Disease (RHD)
atau penyakit jantung rematik.
4. Untuk mengetahui patofisiologi dari Rheumatoid Heart Disease (RHD) atau
penyakit jantung rematik.
5. Untuk mengetahui pathways dari Rheumatoid Heart Disease (RHD) atau
penyakit jantung rematik.
6. Untuk mengetahui komplikasi dari Rheumatoid Heart Disease (RHD) atau
penyakit jantung rematik.
7. Untuk mengetahui penatalaksanaan dari Rheumatoid Heart Disease (RHD) atau
penyakit jantung rematik.
8. Untuk mengetahui asuhan keperawatan dari Rheumatoid Heart Disease (RHD)
atau penyakit jantung rematik.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Penyakit
1. Definisi Rheumatoid Heart Disease (RHD)
Penyakit jantung reumatik (Reumatic Heart Disease) merupakan penyakit
jantung didapat yang sering ditemukan pada anak. Penyakit jantung reumatik
merupakan kelainan katup jantung yang menetap akibat demam reumatik akut
sebelumnya, terutama mengenai katup mitral (75%), aorta (25%), jantung
mengenai katup trikupsid, dan tidak pernah menyerang katup pulmonal.
Penyakit jantung reuamtik dapat menimbulkan stenosis atau insufisiensi atau
keduanya (Rudolph,2011).
Penyakit Jantung Reumatik (PJR) merupakan ganggungan pada jantung
karena katup jantung rusak. Penyakit yang dalam bahasa medisnya disebut
Rheumatik Heart Disease (RHD) ini bisa saja disebabkan karena adanya
penyempitan jantung atau kebocoran jantungterutama pada katup
mitral(keadaan ini disebut dengan stenosis katup mitral). Penyempitan dan
kebocoran itu bisa diakibatkan karena gejala sisa dari Demam Reumatik
(Wong,2004).
Penyakit jantung rematik merupakan penyebab terpenting dari penyakit
jantung yang didapat baik pada anak maupun pada orang dewasa. Penyakit
jantung reumatik adalah suatu proses peradangan yang mengenai jaringan
penyokong tubuh terutama persendian, jantung dan pembuluh darah oleh
organisme streptococcus hemolitik B group A (Riskesdas, 2018).
6
imunologis antigen-antibody dari tubuh. Antibody akan melawan streptococcus
bersifat sebagai antigen sehigga terjadi reaksi autoimmune (Rudolph, 2011).
a. Faktor Individu
1) Faktor Genetik
Pada umumnya terdapat pengaruh faktor keturunan pada proses
terjadinya penyakit jantung reumatik meskipun cara pewarisanya belum
dipastikan.
2) Jenis Kelamin
Dahulu sering dinyatakan bahwa penyakit jantung reumatik lebih
sering pada anak perempuan daripada anak laki-laki.
b. Faktor Lingkungan
1) Keadaan social ekonomi yang buruk
Sanitasi lingkungan yang buruk dengan penghuni yang padat ,
rendahnya pendidikan sehingga pemahaman untuk segera mencari
pengbatan anak yang menderita infeksi tenggorokan sangat kurang
ditambah pendapatan yang rendah sehingga biaya perawatan kesehatan
kurang.
2) Iklim geografis
Penyakit ini terbanyak didapatkan pada daerah iklim sedang, tetapi
data akhir-akhir ini menunjukkan bahwa daerah tropis memiliki insiden
yang tertinggi.
3) Cuaca
Perubahan cuaca yang mendadak sering mnegakibatkan insiden
infeksi saluran pernapasan atas meningkat sehingga mengakibatkan
kejadian penyakit jantung reumatik juga dapat meningkat.
7
2) Insiden puncak antara umur 5-15 tahun, demam reumatik jarangterjadi
sebelum umur 4 tahun dan setelah umur 40 tahun.
3) Karditis reumatik dan valvulitis dapat sembuh sendiri atau
berkembang lambat menjadi kelainan katup.
4) Karakteristik lesi adalah adanya reaksi granulomotosa
perivaskulerdengan vaskulitis.
5) Pada 75-85% kasus, yang terserang adalah katup mitral, katup aorta
pada 30% kasus(tetapi jarang berdiri sendiri), dan mengenai katup
pulmonalis kurang dari 5%.
b. Kriteria mayor
1) Karditis merupakan peradangan pada jantung (miokarditis atau
endokarditis) yang menyebabkan terjadinya gangguan pada katup
mitral dan aorta dengan manifestasi terjadi penurunan curah jantung
(seperti hipotensi, pucat, sianosis, berdebar-debar dan denyut jantung
meningkat), bunyi jantung melemah dan terdengar suarah bising katup.
Pada auskultasi akibat stenosis dari katup terutama mitral (bising
sistolik), karditis paling sering menyerang anak dan remaja. Beberapa
tanda karditis, antara lain kardiomegali, gagal jantung kongestif kanan
dan kiri (pada anak yang lebih menonjol sisi kanan), dan regurgitasi
mitral serta aorta.
2) Poliatritis Penderita penyakit ini biasanya datang dengan keluhan nyeri
pada sendi yang berpindah-pindah, radang sendibesar. Lutut,
pergelangan kaki, pergelangan tangan, siku(poliatritis migrans),
gangguan fungsi sendi, dapat timbul bersamaan tetapi sering
bergantian. Sendi yang terkena menunjukkan gejala radang yang khas
(bengkak, merah, panas sekitar sendi, nyeri dan disertai gangguan
fungsi sendi). Kondisi ini berlangsung selama 1-5 minggu dan mereda
tanpadeformitas residual.
3) Khorea syndenham. Merupakan gerakan yang tidak disengaja/gerakan
abnormal, bilateral, tanpa tujuan dan involunter, sertaseringkali disertai
dengan kelemahan otot, sebagai manifestasiperadangan pada sistem
saraf pusat. Pasien yang terkenapenyakit ini biasanya mengalami
gerakan tidak terkendali padaekstremitas, wajah dan kerangka tubuh.
8
Hipotonik akibatkelemahan otot, dan gangguan emosi selalu ada
bahkan seringmerupakan tanda dini.
4) Eritema marginatum. Gejala ini merupakan manifestasi penyakit
jantung reumatik pada kulit berupa bercak merahdengan bagian tengah
berwarna pucat sedangkan tepinyaberbatan tegas, berbentuk bulat dan
bergelombang tanpaindurasi dan tidak gatal. Biasanya terjadi pada
batang tubuhdan telapak tangan.
5) Nodul subkutan. Nodul ini terlihat sebagai tonjolan kerasdibawah kulit
tanpa adanya perubahan warna atau rasa nyeri. BiasanyaBiasanya
timbul pada minggu pertama serangan danmenghilang setelah 1-2
minggu. Nodul ini muncul padapermukaan ekstensor sendi terutama
siku, ruas jari, lutut,persendiaan kaki. Nodul ini lunak dan bergerak
bebes.
c. Kriteria minor
1) Memang mempunyai riwayat penyakit jantung reumatik
2) Nyeri sendi tanpa adanya tanda objektif pada persendian, klien juga
sulit menggerakkan persendian.
3) Deman namun tidak lebih dari 39ᴼ C dan pola tidur tertentu.
4) Leokositosis, peningkatan laju endapan darah (LED).
5) Protein krea (CPR) positif.
6) Peningkatan denyut jantung saat tidur.
7) Peningkatan anti streptolosin O (ASTO).
9
b. Kadar antibody anti streptococcus tinggi (anti streptolisin O, anti Dinase,
anti hialorodianse), terdapat pada klien demam reumatik akut.
c. Pengobatan dini faringitis strotococcus dengan penisilin menurunkan resiko
demam reumatik.
d. Immunoglobulin dan komplemen terdapat pada permukaan membrane sel
miokardium yang terkena.
10
5. Pathways Rheumatoid Heart Disease (RHD)
Streptokocus Hemoliticus Grup A (melepaskan endoleksiadi pharing tosil)
RHD
Jantung
irreguler Persendian Gerakan involunter
Hipertermi
cepat& kelemahan otot
Peradangan kutub mitral Peradangan pada
Intoleransi Aktivitas
Peningkatan sel retikuleoendotelial Membran sinovial
Nyeri Akut
Penurunan Curah Jantung
Bereseptor Vol&TD
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh.
11
6. Komplikasi Rheumatoid Heart Disease (RHD)
Komplikasi Rheumatic Heart Disease menurut LAB/UPF Ilmu Kesehatan
Anak (1994) adalah
a. Kambuh demam reumatik
b. Gagal jantung
c. Endokarditis bacterial subakut
d. Fibrilasi atrium
e. Pembentukan thrombus yang dapat lepas atau menimbulkan obstruksi
f. Robekan korda tendiena
12
mudah terkena infeksi streptokokus dianjurkan pemberian profilaksis seumur
hidup. Secara singkat penangandemam rematik adalah sebagai berikut :
B. Asuhan Keperawatan
1. Fokus Pengkajian
Penyakit jantung rematik kebanyakan menyerang pada anak – anak dan
dewasa hal ini lebih dikarenakan bakteri streptococcus sering berada pada
lingkungan yang tidak bersih, penyakit ini lebih sering terkena kepada anak
perempuan
a. Identitas klien : Nama, umur, alamat, pendidikan
b. Riwayat kesehatan : Demam, nyeri, dan pembengkakan sendi
c. Riwayat penyakit dahulu : Tidak pernah mengalami penyakit yang sama,
pendidikan, hanya demam biasa
d. Riwayat penyakit sekarang : kardiomegali, bunyi jantung muffled dan
perubahan EKG
e. Riwayat kesehatan keluarga
1) Riwayat kesehatan lingkungan
2) Keadaan sosial ekonomi yang buruk
13
3) Iklim dan geografia
4) Cuaca
f. Imunisasi
g. Riwayat nutrisi
Adanya penurunan nafsu makan selama sakit sehingga dapat mempengaruhi
status nutrisi berubah
a. Kepala : Ada gerakan yang tidak disadari pada wajah, selera anemis,
terdapat nafas cuping hidung, membran mukosa mulut pucat
b. Kulit : Turgor kulit Kembali setelah 3 detik Peningkatan suhu tuhuh sampai
39° C
c. Jantung
1) Inspeksi : iktus kondisi tampak
2) Palpasi : Dapat terjadi kardiomegali
3) Perkusi : redup
4) Askultasi : terdapat murmur gallop
d. Abdomen
1) Inspeksi perut simetris
2) Palpasi kadang-kadang dapat terjadi hepatomegali
3) Perkusi tympani
4) Auskultasi bising usus normal
e. Genetalia: Tidak ada kelainan
f. Eksremitas : Pada inpeksi sendi terlihat bengkak dan merah, ada gerakan
yang tidak disadari, pada palpasi teraba hangat dan terjadi kelemahan otot.
g. Data fokus yang didapat antara lain
1) Peningkatan suhu tubuh tidak terlalu tinggi kurang dari 39ºC namun
tidak terpola
2) Adanya riwayat infeksi saluran napas
3) Tekanan darah menurun, denyut nadi meningkat, dada berdebar-debar
4) Nyeri abdomen, mual, anoreksia, dan penurunan hemogloblin (HB)
5) Arthralgia, gangguan fungsi sendi
6) Kelemahan otot
14
7) Akral dingin
8) Mungkin adanya sesak
h. Pengkajian data khusus:
1) Karditis : Takikardi terutama saat tidur, kardiomegali, suara sistolik,
perubahan suara jantung, perubahan Elektrokardiogram (EKG), nyeri
prekornial, leokositosis, peningkatan Laju endap darah (LED),
peningkatan Anti Streptolisin (ASTO).
2) Poliatritis : nyeri dan nyeri tekan disekitar sendi, menyebar pada sendi
lutut, siku, bahu, dan lengan (gangguan fungsi sendi).
3) Nodul subkutan : timbul benjolan dibawah kulit, teraba lunak dan
bergerak bebas. Biasanya muncul sesaat dan umumnya langsung
diserap. Terdapat pada pembukaan ekstensor persendian.
4) Khorea : pergerakan ireguler pada ekstremitas, infolunter dan cepat,
emosi labil, kelemahan otot.
5) Eritema marginatum : bercak kemerahan umum pada batang tubuh dan
telapak tangan, bercak merah dapat berpindah lokasi, tidak permanen,
eritema bersifat non-pruritus.
2. Diagnosa
a. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraksi otot
jantung. Ditandai dengan wajah pasien pucat, dada terasa berdebar-debar,
suara jantung abnormal yaitu murmur, takikardi, hipotensi.
b. Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera biologis. Ditandai dengan
pasien mengeluh nyeri dada.
c. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit. Ditandai dengan suhu
tubuh yaitu 38ºC.
d. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan anoreksia ditandai dengan pasien mengeluh tidak nafsu makan.
e. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik ditandai dengan
pasien cepat lelah saat pasien melakukan aktivitas berlebihan.
3. Intervensi
15
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan (NOC) Intervensi
17
aksila
18
meningkatkan toleransi keterbatasan klien
terhadap aktivitas selama terhadap aktivitas
dalam perawatan dengan 2. Dorong pasien
kriteria hasil : untuk menggungkapkan
perasaan tentang
1) Klien dapat
keterbatasan
menentukan aktivitas yang
3. Motivasi untuk
sesuei dengan peningkatan
melakukan periode
nadi, tekanan darah, dan
istirahat dan aktivitas
frekuensi napas
4. Rencanakan
2) Mempertahankan
periode aktivitas saat
warna dan kehangatan
klien memiliki banyak
kulit dan aktivitas
tenaga
3) Melaporkan 5. Bantu klien untuk
peningkatan aktivitas harian. bangun dari tempat tidur
atau duduk dismaping
tempat tidur atau berjalan
6. Bantu klien untuk
mengidentivikasi aktivitas
yang lebih disukai
7. Evaluasi program
peningkatan tingkat
aktivitas
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyakit jantung reumatik (Reumatic Heart Disease) merupakan penyakit
jantung didapat yang sering ditemukan pada anak. Penyakit jantung reumatik
merupakan kelainan katup jantung yang menetap akibat demam reumatik akut
sebelumnya, terutama mengenai katup mitral (75%), aorta (25%), jantung
mengenai katup trikupsid, dan tidak pernah menyerang katup pulmonal. Penyakit
jantung reuamtik dapat menimbulkan stenosis atau insufisiensi atau keduanya
Pada penelitian menunjukkan bahwa penyakit jantung rematik terjadi akibat adanya
reaksi imunologis antigen-antibody dari tubuh. Antibody akan melawan
streptococcus bersifat sebagai antigen sehigga terjadi reaksi autoimmune.
(Rudolph,2011). Dasar pengobatan demam reumatik terdiri dari istirahat, eradikasi
kuman streptokok, penggunaan obat anti radang, dan pengobatan suportif.
B. Saran
Demikian makalah yang kami buat ini, mudah-mudahan apa yang kami
sampaikan bisa menjadi tambahan pengetahuan bagi kita semua untuk lebih
mengenal mengenai Asuhan Keperawatan pada Pasien Gangguan system
Cardiovascular dengan Diagnosa Rheumatoid Heart Disease (RHD). Kami
menyadari apa yang kami paparkan dalam makalah ini tentu masih belum sesuai
apa yang diharapkan, dengan ini kami menerima kritik dan saran dari pembaca.
20
DAFTAR PUSTAKA
Aspiani, Y.R. 2010. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Kardiovaskular
Aplikasi NIC & NOC. Jakarta: EGC.
Chin TK. 2017. Pediatric Rheumatic Heart Disease. Medscape, [online], accessed 10
September 2020, available from : http://emedicine.medscape.com/article/1897-
overview
LAB/UPF Ilmu Kesehatan Anak. 1994. Pedoman Diagnosis dan Terapi. Surabaya :
Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soetomo
NANDA. 2015. Diagnosa Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2015-2017 Edisi 10.
Jakarta: EGC.
Rudolph, A.A. 2011. Penyakit Jantung Reumatik dan Demam Reumatik. Medan : FK USU.
21