1. Spesies
2. Perbedaan individu dan pengaruh usia
3. Suhu
4. Pengaruh hormon
5. Faktor nutrisi
6. Flora bakteri normal
Pertahanan Fisik/Mekanik
C142
= konvertase C3
C356789
C3
C3a
JALUR ALTERNATIF
Agregat IgA, IgG4
C3bBD Virus, jamur
Parasit
Faktor nefritik
B. Interferon
• Interferon (IFN) adalah suatu glikoprotein
yang dihasilkan oleh berbagai sel tubuh yang
mengandung nukleus dan dilepas sebagai
respon terhadap infeksi virus sifat antivirus
menginduksi sel-sel sekitar sel yang
terinfeksi menjadi resisten terhadap virus
• Selain itu IFN juga dapat mengaktifkan sel
NK (Natural Killer)
C. CRP (C-Reactive Protein)
• Merupakan protein fase akut berbagai
protein kadarnya meningkat pada infeksi
akut
• Mengikat komplemen melalui
mekanisme opsonin
Pertahanan Seluler
1. Fagosit
– Pada dasarnya semua sel bersifat fagositosis
– Non spesifik mononuklier (monosit & makrofag) dan
polimorfonuklier atau granulosit
– Alur : kemotaksis (aktivasi komplemen) menelan memakan
(fagositosis) membunuh mencerna (lisis)
2. Makrofag
– Dapat hidup lama
– Mempunyai beberapa granul dan melepaskan berbagai bahan :
lisozim, komplemen, interferon, dan sitokin kontribusi dalam
SIN dan SIS
3. LGL (Large Granular Lymphocyte)
– Mengandung banyak sitoplasma, granul sitoplasma azurofilik,
pseudopodia, dan nukleus eksentris
– Bersifat seperti sel NK
SISTEM IMUN SPESIFIK
• SPESIFIK HUMORAL
– Benda asing sel B berproliferasi dan
berkembang menjadi sel plasma
membentuk antibodi mentetralisir toksin
infeksi ekstraseluler
• SPESIFIK SELULER
– Sel T Pertahanan terhadap infeksi intraseluler
• SISTEM LIMFOID
– Tempat pematangan sel T dan sel B
1.AGEN INTFEKSI MASUK TUBUH IMUNITAS ALAMIAH PROTEKSITDK SAKIT
2. BILA SAKITAKTIVASI IMUNIATAS ADAPTIF SEMBUH MEMORI
3. PADA INFEKSI DG AGEN YG SAMA IMUNITAS DIDAPAT/SPESIFIK TDK SAKIT
ANTIGEN
• Antigen (imunogen) adalah bahan yang dapat
merangsang respon imun atau bahan yang
dapat bereaksi dengan antibodi yang sudah ada
• Epitop atau determinan antigen adalah bagian
antigen yang dapat merangsang sistem imun
dengan sangat kuat. Satu antigen dapat
memiliki satu atau lebih determinan antigen.
• Hapten adalah antigen yang molekulnya
berukuran kecil yang tidak dapat
menginduksi respon imun jika sendirian,
tetapi menjadi imunogenik jika bersatu
dengan carrier
ANTIGEN-ANTIBODI KOMPLEK
HAPTEN-CARRIER KOMPLEK
ANTIBODI
• Antibodi (imunoglobulin) merupakan kelas molekul
yang dihasilkan oleh sel plasma (proliferasi dari
limfosit B) dan dibantu oleh limfosit T dan makrofag
yang dirangsang oleh antigen asing
• Semua molekul imunoglobulin mempunyai 4 rantai
polipeptida dasar : 2 rantai berat (heavy chain/H)
dan 2 rantai ringan (light chain/L), serta 2 regio :
variabel
(V) dan constant (C)
• Enzim papain memecah molekul antibodi
dalam fragmen masing-masing. Fab : Fragmen
Antigen Binding . Fc : Fragmen crystallizable
• Ada 5 imunoglobulin : IgG, IgA, IgM, IgD, dan IgE
Rumus Bangun Dasar Imunoglobulin
Menentuka
n spesifitas
Ab thd Ag
Ig A
• Imunoglobulin sekretori
(mencegah perlekatan)
• Ditemukan dalam kolostrum, saliva, air
mata, cairan hidung, dan sekret
respiratorius, GI serta urogenital
• 15-20% merupakan imunoglobulin
dalam serum darah
Ig D
• Dalam serum darah dan limfe relatif
sedikit, tetapi banyak ditemukan dalam
limfosit B
• Membantu memicu respon imun
Ig E
• Ditemukan dalam konsentrasi darah
sangat rendah
• Kadar meningkat saat alergi dan
parasitik tertentu
• Molekul ini terikat pada reseptor sel mast
dan basofil serta menyebabkan pelepasan
histamin dan mediator kimia lainnya
Ig G
• Mencapai 80% - 85% dari keseluruhan antibodi
yang bersirkulasi dan merupakan satu2nya
antibodi yg menembus plasenta dan
memberikan imunitas pada bayi baru lahir
• Molekul ini akan diproduksi besar2an
pada pajanan kedua dan berikutnya thd
antigen spesifik
• Molekul ini berfungsi sebagai pelindung
terhadap organisme dan toksin yang bersirkulasi,
mengaktifkan komplemen dan meningkatkan
keefektifan sel fagositik
Ig M
• Ab pertama yang tiba di tempat infeksi
pada pajanan awal thd antigen
• Pajanan kedua peningkatan IgG
• Mengaktivasi komplemen dan
memperbanyak fagositosis, tetapi umur
relatif pendek
• Karena ukurannya molekul ini menetap
dalam pembuluh darah dan tidak keluar ke
jaringan
Interaksi Ab-Ag
Sisi pengikat Ag pada regio variabel (V) Ab berikatan dengan sisi
penghubung determinan pada Ag komplek imun
1. Fiksasi komplemen :
– Ab mengikat komplemen diaktivasi
melalui “jalur klasik” :
• Opsonisasi : Ag diselubungi Ab/komplemen
fagositosis
• Sitolisis : ruptur membran plasma isi seluser keluar
• Inflamasi : produk komplemen melalui aktivasi sel mast,
basofil, dan trombosit
Lanjutan interaksi...
2. Netralisasi
– Ab menutup sisi toksik antigen no danger
3. Aglutinasi (penggumpalan)
– Terjadi jika antigen adalah materi
partikulat, seperti bakteri
4. Presipitasi
– Terjadi jika antigen dapat larut
SITOKIN
• Sitokin adalah messenger kimia atau
perantara dalam komunikasi interseluler
yang sangat poten
• Sitokin adalah protein yang
berfungsi memberikan isyarat antar
sel untuk berkomunikasi dalam
respon imun
• Autokrin : berefek pada sel
yang menghasilkannya
• Parakrin : berefek pada sel yang berdekatan
SITOKIN (lanjutan)