Anda di halaman 1dari 34

IMUNOLOGI MEDIS

Semester Genap TA 2021/2022

Sistem Imun Non-spesifik

Ika Yustisia
Departement of Biochemistry
FACULTY OF MEDICINE HASANUDDIN UNIVERSITY
Corresponding email: ikayustisia@gmail.com
Sub-pokok bahasan
 Gambaran umum sistem imun
 Komponen imunitas non-spesifik
 PAMPs, DAMPs, SAMPs
 Reseptor pada sistem imun non-
spesifik
 Sitokin pada sistem imun non-spesifik
Gambaran umum sistem imun
 Imunitas didefinisikan sebagai ketahanan
terhadap suatu penyakit, khususnya penyakit-
penyakit infeksi
– Sel-sel endogen yang mengalami perubahan/
transformasi seperti sel-sel tumor juga akan dikenali
dan dihancurkan oleh sistem imun
 Sistem imun merupakan kumpulan molekul, sel,
jaringan yang memediasi ketahanan terhadap
infeksi
 Respons imun adalah reaksi terkoordinasi yang
melibatkan molekul dan sel sistem imun untuk
melawan infeksi
Komponen Sistem Imun
Anatomic, physical, and
chemical barrier
Kulit, selaput lendir, cilia, batuk, bersin, lisozim
(air liur), HCl lambung, pH keringat, air mata,
ASI, flora normal

Komponen
seluler
Makrofag, sel dendritik,
leukosit (monosit, netrofil,
basophil, limfosit)

Komponen molekuler
Reseptor, efektor, komunikasi antarsel,
molekul adhesi, molekul kostimulator
Komponen imunitas non-spesifik
Epithelial barriers
• Keratin pada kulit
• Mukus pada traktus
gastrointestinal,
bronkopulmonal, dan
genitourinaria
• Tight junction antar sel-sel
epitel

• Permukaan epitel / mukosa


memproduksi protein-
protein antimikroba yang
berfungsi sebagai antibiotik
alami. Contoh: defensin
Komponen imunitas non-spesifik
Fagosit: neutrofil dan monosit
Circulating phagocytes
- Neutrofil =
polymorphonuclear
leukocytes (PMN)
- Sel darah putih yang
direkrut menuju ke
The most abundant leukocytes Less abundant
tempat terjadinya infeksi
- Merekognisi
(=mengenali) dan
memakan mikroba untuk
“dibunuh” di dalam sel
Komponen imunitas non-spesifik
Fagosit: makrofag
Makrofag memiliki beberapa peran penting pada
pertahanan host:
1. “Memakan” dan
menghancurkan
mikroba
2. Menghasilkan sitokin
yang menginduksi dan
mengatur peradangan
3. Membersihkan jaringan
mati
4. Melakukan proses
perbaikan jaringan
Aktivasi dan
fungsi makrofag
Komponen imunitas non-spesifik
Sel dendritik
Sel dendritik merespon mikroba dengan
memproduksi banyak sitokin yang berperan pada
dua fungsi utama :
1. Mulai peradangan
(=inflamasi)
2. Presentasi antigen di
nodus limfatikus:
mestimulasi respons
imun adaptif 
merupakan jembatan
antara kekebalan non-
spesifik dan spesifik
Komponen imunitas non-spesifik
Sel mast
Berasal dari sumsum tulang, bermigrasi sebagai prekursor yang
belum matang (immature) kemudian menjadi sel matang (mature) di
jaringan perifer, terutama kulit, usus, dan mukosa saluran napas.
Butirannya mengandung
banyak mediator
inflamasi (yaitu:
histamin dan berbagai
protease)  berperan
dalam melindungi
permukaan tubuh
bagian dalam dari
patogen, termasuk
cacing parasit.
Komponen imunitas non-spesifik
Eosinofil dan basofil
Memiliki butiran (granula)
yang mengandung berbagai
enzim dan protein beracun,
yang dilepaskan ketika sel-sel
ini diaktivasi.
Komponen imunitas non-spesifik
Natural killer cells
(sel NK)
• Mengenali sel-sel yang
terinfeksi dan rusak
• Memiliki respons imun
dengan cara
membunuh sel-sel
tersebut
• Mensekresikan sitokin
(IFN-γ) yang
mengaktifkan makrofag
Komponen imunitas non-spesifik
Sel imunitas non-spesifik lainnya:
1. Innate lymphoid cells (ILCs)
2. Sel γδ T yang terdapat di epitel
3. Sel NK-T yang terdapat di epithel dan organ limfoid
4. Sel B-1 yang banyak ditemukan di rongga peritoneal dan
jaringan mukosa
5. Sel B zona marginal yang ditemukan di bagian tepi folikel
limfoid
Sel-sel di atas merespons infeksi dengan karakteristik seperti
yang dimiliki oleh sel-sel imunitas adaptif (misalnya, sekresi
sitokin atau produksi antibodi) tetapi memiliki ciri imunitas
bawaan (respons cepat, keragaman pengenalan antigen
terbatas).
Keberhasilan sistem imun yang
sehat ditunjukkan oleh
kemampuannya membedakan
antara sel-sel/ molekul-molekul
“self” dengan sel/ molekul asing
(non-self)
PAMPs, DAMPs, SAMPs
PAMPs
• Pathogen Associated Molecular Patterns
• Pola molekul berulang
• Bagian dari miroorganisme yang tidak dapat
ditemukan pada bagian tubuh/ sel manusia
• Contoh PAMPs: oligosakarida yang banyak mengandung mannosa,
peptidoglikan, lipopolisakarida penyusun dinding sel bakteri, flagellin, DNA
CpG yang tidak termetilasi
DAMPs
• Sistem imun juga mengenali molekul-molekul
yang dikeluarkan oleh sel-sel tubuh yang rusak
atau mati
• Molekul-molekul yang dimaksud disebut
damage-associated molecular patterns
(DAMPs).
• Respons sistem imun terhadap sel yang rusak
atau mati berfungsi menginisiasi proses
perbaikan jaringan
PRRs, pattern recognition receptors; TLRs, Toll-like receptors; NLRs, NOD-like receptors; RLRs,
RIG-I-like receptors; RAGE, receptor for advanced glycation end products
Reseptor pada sistem imun non-spesifik

Reseptor yang digunakan oleh sistem kekebalan


non-spesifik untuk bereaksi melawan mikroba
dan sel yang rusak diekspresikan oleh fagosit, sel
dendritik, dan banyak jenis sel lainnya, dan
diekspresikan dalam kompartemen seluler yang
berbeda di mana mikroba mungkin berada.
Receptors of innate immune system
DAMPs
Structure and
specificities of
Toll-like
receptors
Signaling
functions of
Toll-like
receptors
Sitokin pada sistem imun non-spesifik

• Cytokine: cyto (=kyttaro; Greek) + kinos (kinisi)


• Cyto = sel ; kinos = pergerakan
• Sitokin pada sistem imun merupakan protein
terlarut yang diproduksi oleh sel-sel imun sebagai
respons terhadap mikroba dan antigen lainnya
untuk memediasi dan meregulasi respons imun
dan juga reaksi inflamasi.
• Sitokin berperan pada komunikasi antar-leukosit
dan antara leukosit dan sel lainnya
Sitokin pada sistem imun non-spesifik
Stuktur dan fungsi sitokin

• Sitokin merupakan istilah umum. Secara


spesifik sitokin disebut dengan:
– Limfokin: sitokin yang diproduksi oleh limfosit
– Monokine: sitokin yang diproduksi oleh monosit
– Kemokin: sitokin yang memfasilitasi aktivitas
kemotaksis (perpindahan sel)
– Interleukin: sitokin yang diproduksi oleh satu
leukosit dan berperan pada leukosit lain
Cara kerja sitokin
Contoh: IL-2

Contoh: IL-7

Contoh: IL-1 & TNF


Stuktur dan fungsi sitokin
Kategori fungsional sitokin
• Mediator dan regulator imunitas alamiah
(imunitas non-spesifik)
• Mediator dan regulator imunitas didapat
(imunitas spesifik = imunitas adaptif)
• Stimulator hematopoiesis
Sitokin pada sistem imun non-spesifik
Sitokin pada sistem imun non-spesifik
REFERENCES
• Materi Kursus Imunologi Dasar FK UGM,
2012
• Murphy K, Weaver C. Janeway’s
Immunobiology, 9 ed. Garland Science, 2017
• Abbas, AK., Licthman, AH. Basic Immunology,
5 ed. Elsevier, 2015

Anda mungkin juga menyukai