Anda di halaman 1dari 35

Sarmoko

Bedah Buku Imunologi


Informasi diri
• Affiliasi: Jurusan Farmasi, Fikes, Unsoed
• Mengajar: Imunologi, Biomol, Biotek Farmasi,
Toksikologi, Farmakologi Molekuler
• Email: sarmoko@gmail.com
• Page: moko31.wordpress.com
• S1,S2, Apt: UGM (2004-2012)
• S3: Nara Institute of Science Technology, Japan
(2015-2019)
Tujuan

• Menjelaskan imunitas, sistem imun, dan respons imun


• Menjelaskan prinsip perbedaan sistem imun bawaan dan adaptif
• Menjelaskan komponen-komponen sel yang terlibat dalam sistem
pertahanan tubuh
IMUNOLOGI DAN IMUNITAS

• Imunologi
• Ilmu yang mempelajari organ, sel, dan molekul yang berperan dalam proses
pengenalan dan eliminasi serangan asing

• Imunitas: pertahanan terhadap penyakit terutama infeksi


• Istilah immunity berasal dari bahasa Latin “immunitas” yang diadopsi
untuk menunjukkan perlindungan dari penyakit (khususnya penyakit
infeksi).
• Imunitas membahas mengenai pengenalan dan eliminasi benda asing
(non-self) yang masuk ke dalam tubuh.
SISTEM IMUN DAN RESPONS IMUN

• Gabungan sel, molekul, dan jaringan yang berperan dalam pertahanan


terhadap infeksi disebut sistem imun (sistem pertahanan tubuh)

• Reaksi yang dikoordinasi sel-sel, molekul-molekul, dan bahan-bahan


lainnya terhadap mikroba disebut respons imun
FUNGSI UTAMA SISTEM IMUN

• Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit; menghancurkan dan


eliminasi mikroba (bakteri, parasit, jamur, dan virus) yang masuk ke
dalam tubuh

• Pertahanan terhadap substansi non-infeksius seperti sel yang


bertransformasi (kanker) dan produk kerusakan sel.
BACTERIA, VIRUSES, FUNGI, PARASITES—
OH MY!
• Streptococcus pyogenes (Group A Streptococcus)
• Klebsiella pneumoniae
• Mycobacterium tuberculosis
• Ebola virus
• Human Immunodeficiency Virus (HIV)
• Aspergillus fumigatus
• Candida albicans
• Cryptococcus neoformans
• Cryptosporidium parvum
• Stronglyoides stercoralis
• Ascaris lumbricoides
• Plasmodium falciparum
• SARS-COV-2
IMUNITAS

• Imunitas bawaan (innate immunity, natural immunity, native


immunity)
• pertahanan tubuh awal dalam melawan patogen secara cepat dengan spesifitas
terbatas sebelum berkembangnya respon imun adaptif.

• Imunitas adaptif (adaptive immunity, acquired immunity)


• berkembang menyesuaikan dengan jenis infeksi (adaptasi) dan memerlukan
waktu untuk mengembangkan fungsi efektornya
INNATE IMMUNITY and ADAPTIVE IMMUNITY
INNATE IMMUNITY and ADAPTIVE IMMUNITY
Fagosit
• Fagosit: Sel-sel yang berfungsi untuk mengidentifikasi,
mencerna, dan menghancurkan mikroba, contohnya
makrofag dan neutrofil.
• Makrofag adalah suatu monosit jaringan dan berfungsi
sebagai fagosit yang efisien, membunuh mikroba, serta
mensekresi mediator inflamasi.
• Neutrofil adalah fagosit yang efektif dan jumlahnya
berlimpah dalam sirkulasi.
• Neutrofil memediasi fase awal dari reaksi inflamasi,
respon yang cepat terhadap stimulus, namun waktu
hidupnya lebih pendek dibanding makrofag
Makrofag
Sel mast, basofil, dan eosinofil

• Merupakan sel-sel yang berperan baik dalam


respons imun bawaan maupun adaptif.
• Ketiganya memiliki ciri umum yaitu memiliki
granul sitoplasma berisi berbagai mediator
inflamasi dan protein antimikroba.
• Ketiganya terlibat dalam respons imun yang
melindungi terhadap cacing dan respons imun
yang menyebabkan penyakit alergi.
Sel dendritik

• Sel yang serba guna dalam merespons


struktur molekuler mikroba.
• Hampir semua jaringan mengandung sel
dendritik karena merupakan APC utama
untuk aktivasi limfosit naif.
• Subset khusus dari sel dendritik yaitu pDC
(plasmacytoid dendritic cells), merupakan
sumber utama penghasil sitokin IFN tipe I
dalam merespons infeksi viral.
Sel dendritik
Antigen dan epitop
• Antigen merupakan istilah umum yang
berlaku untuk molekul yang dapat
berikatan dengan antibodi atau reseptor
sel T (T cell receptor, TCR) secara spesifik.
• Epitop (determinan): bagian dari antigen
yang benar-benar berikatan dengan
antibodi atau TCR.
• Dalam kasus antigen protein, epitop adalah
bagian peptida yang dikenali oleh TCR
ketika disajikan oleh molekul MHC pada
APC.
Antibodi dan TCR

• Antibodi dapat mengenali antigen hampir dari semua kelas molekul


biologis (misal protein, lipid, karbohidrat, asam nukelat), sedangkan
sel T hanya dapat mengenali antigen peptida yang disajikan oleh sel
penyaji antigen (antigen presenting cell, APC)
Sel penyaji antigen (antigen presenting
cells, APC)
• APC: sel-sel yang mengolah antigen protein lalu
menyajikan fragmen peptida terikat kompleks dengan
molekul MHC kelas II untuk sel T helper (sel Th CD4+).
• Sel dendritik terlibat penting dalam aktivasi limfosit naif
(memulai respons sel T), sedangkan makrofag dan sel B
lebih terlibat dalam mekanisme efektor.
• Makrofag menyajikan antigen ke sel T pada imunitas
dimediasi sel (imunitas selular), sedangkan sel B
menyajikan antigen ke sel T pada imunitas humoral.

• Note: APC  sel dendritik, makrofag, sel B


Major Histocompatability Complex (MHC)
• MHC: protein membran yang menampilkan antigen
peptida sehingga peptda dikenali oleh sel T.
• Tanpa MHC, sel T tidak mengenali peptida atau
mengenali dengan afinitas rendah.
• MHC kelas I : pada semua sel berinti dan mengikat
peptida yang berasal dari protein dalam sitosol.
MHC kelas I dikenali oleh sel T sitotoksik (sel T
CD8+).
• MHC kelas II : pada APC (sel dendritik, makrofag,
dan sel B). Molekul MHC kelas II mengikat peptida
yang berasal dari protein hasil endositosis. Molekul
MHC kelas II dikenali oleh sel T CD4+.
Cluster of Defferentiaton (CD)
• Tipe sel B dan sel T sulit
dibedakan secara mikroskop,
sehingga sel-sel tersebut
dibedakan dengan adanya protein
marker pada permukaan sel yaitu
CD.
• Sel-sel yang memiliki protein
CD4 pada permukaan membran
dikenal sebagai sel T CD4+,
sedangkan sel-sel yang memiliki
protein CD8 pada permukaan
membran dikenal sebagai sel T
CD8+ (sel T sitotoksik, Tc atau
CTL)
Limfosit

• Limfosit : sel dalam tubuh yang mengekspresikan reseptor antigen


secara klonal yang mampu mengenali determinan antigenik spesifik
• Limfosit yang akan sering kita bicarakan adalah limfosit B dan
limfosit T.
• Sel dinamai limfosit B karena tempat pematangannya di bursa
fabricus atau bone marrow, sedangkan sel T tempat pematangannya di
timus.
• Limfosit B (sel B) adalah jenis sel yang mampu membuat antibodi.
Sel-sel ini sangat penting untuk imunitas humoral.
• Limfosit T (sel T) adalah jenis sel yang terlibat dalam imunitas
dimediasi sel.
Limfosit (2)

• Limfosit naif adalah limfosit yang belum berdiferensiasi.


• Limfosit efektor adalah limfosit yang telah berdiferensiasi,
berproliferasi, dan mampu secara aktif melaksanakan pertahanan
tubuh.
• Sel efektor adalah sel yang benar-benar melakukan pekerjaan
melawan mikroba.
• Sel B efektor adalah sel plasma, yang mensekresikan antibodi.
• Sel T efektor bisa berupa sel Th CD4+ (“help”) yaitu membantu
membunuh mikroba tertelan oleh fagosit dan membantu aktivasi sel B
untuk memproduksi antibodi dengan afinitas yang tinggi; juga sel Tc
yang memiliki kemampuan membunuh sel yang terinfeksi secara
langsung.
TLR (Toll-like Receptor)
Imunitas humoral

• Imunitas humoral: jenis imunitas adaptif yang dimediasi oleh


antibodi yang diproduksi oleh sel-sel plasma. 
• Imunitas humoral merupakan mekanisme pertahanan utama untuk
melawan mikroba ekstraseluler dan toksin yang dihasilkan. Imunitas
humoral juga diperankan oleh serangkaian protein dalam sistem
komplemen.
Imunitas dimediasi sel (imunitas seluler,
cell-mediated immunity/CMI)
• CMI: jenis imunitas adaptif yang dimediasi oleh sel T.
• Imunitas dimediasi sel adalah mekanisme pertahanan utama
untuk melawan mikroba yang bertahan hidup dalam fagosit
(misal bakteri yang menyebabkan tuberkulosis) atau mikroba
yang bertahan dalam sitosol sel non-fagosit (misal virus)
Imunitas humoral vs CMI
Sitokin
• Sitokin: protein disekresikan yang bekerja sebagai mediator reaksi
imun dan inflamasi.
• Sitokin menyediakan mekanisme untuk sel dari sistem imun tubuh
untuk “berhubungan” satu sama lain untuk mengkoordinasikan
respons.
• Sitokin adalah nama umum, protein-protein yang termasuk dalam
sitokin termasuk interleukin, IFN, TNF, dan kemokin.
Komplemen

• Komplemen: protein serum dan protein permukaan sel yang berinteraksi


satu sama lain atau dengan molekul lain dari sistem imun tubuh
menghasilkan efektor penting dalam imunitas bawaan dan imunitas
adaptif. Jalur aktivasi komplemen:
• Jalur klasik: komplemen diaktifkan oleh kompleks antigen-antibody
• Jalur alternatif: komplemen diaktifkan oleh kontak dengan permukaan
mikroba
• Jalur lektin: komplemen diaktifkan oleh lektin plasma yang mengikat
mikroba.
• Setiap jalur komplemen terdiri atas kaskade enzim proteolitik mengarah
pada pembentukan kompleks lisis yang masuk ke membran sel target,
“melubangi”-nya, sehingga mikroba target terbunuh.
Sistem imun bawaan

• Menyediakan pertahanan garis pertama terhadap infeksi, melalui


berbagai reseptor yang dimiliki oleh sel secara cepat bisa mendeteksi
mikroba dan kemudian mengeliminasinya.
• Pengenalan struktur oleh sistem imun bawaan sifatnya terbatas, tidak
sebanyak pada komponen-komponen sistem imun adaptif. Struktur
unik pada mikroba tersebut dinamakan PAMP (pathogen-associated
molecular patterns)
• Reseptor yang mengenali struktur tersebut yang ada pada komponen
sistem imun bawaan dinamakan PRR (pattern-recognition receptors).
PAMP (pathogen-associated molecular
patterns) dan DAMP
• PAMP: molekul unik mikroba yang tidak ditemukan pada sel
mamalia.
• DAMP (damage-associated molecular patterns) yaitu molekul yang
terdapat pada kondisi stress, cidera, atau transformasi dari sel manusia
yang juga dikenali oleh sistem imunitas bawaan.
• Contoh PAMP: LPS bakteri gram negatif, asam teikoat bakteri gram
positif, dan asam nukelat (dsRNA virus, DNA CpG bakteri).
PRR (pattern-recognition receptors)
• PRR: molekul yang diekspresikan pada permukaan sel, permukaan
endosom, berada di sitoplasma, dan protein terlarut di darah atau
cairan ekstraseluler yang mengenali PAMP.
• PRR diekspresikan pada banyak sel efektor seperti makrofag, sel
dendritik, dan sel B yang merupakan suatu APC profesional.
• Setelah PRR mengidentifikasi PAMP, sel efektor dirangsang untuk
melancarkan fungsi efektornya dengan segera, bukan setelah sel-sel itu
berproliferasi seperti pada limfosit (pada sistem imun adaptif).
• Hal inilah yang menyebabkan sistem imun bereaksi dengan cepat.
TLR (Toll-like Receptor)
• Salah satu kelompok reseptor anggota PRR yang penting dalam sistem
imun bawaan
  Imunitas bawaan Imunitas adaptif

Karakteristik
Spesifitas Untuk molekul dengan kesamaan pola Untuk antigen mikroba dan non-mikroba
molekuler terkait patogen (PAMP) atau produk
kersakan sel (DAMP)
Diversitas Jumlah reseptor terbatas sangat beragam, jumlah yang sangat besar reseptor muncul
dari rekombinasi somatic dari gen reseptor pengenal
antigen pada limfosit
Memori Tidak ada atau terbatas Memori terus-menerus, dengan respons lebih cepat dari
lebih besar pada infeksi berikutnya
Non-reaktif Ya Ya
terhadap self
Komponen
Penghalang selular Kulit, epithelia mukosa, peptida dan protein Limfosit pada epithelia, antibodi yang disekresikan
dan kimia antimikroba permukaan epitelia
Protein pada Protein komplemen, berbagai lektin dan Antibodi
sirkulasi aglutinin
Komponen seluler Fagosit (makrofag, neutrofil), sel dendritik sel Limfosit
NK, sel mast, sel limfoid bawaan (ILC)
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai