PROPOSAL
DISUSUN OLEH :
ALHABIB M.I (42010419034) RESHA AVIRA (42010419047)
NITA NOVITA S (42010419037) NUR F. Q (42010419039) RENI
FIKRIA ( 42010419045) SILVI N (42010419052)
SISKA MARLIANA (42010419054) SRI WIDI A (42010419057)
SITI MAULIDINA (42010419055)
PROPOSAL
DISUSUN OLEH :
ALHABIB M.I (42010419034) RESHA AVIRA (42010419047)
NITA NOVITA S (42010419037) NUR F. Q (42010419039) RENI
FIKRIA ( 42010419045) SILVI N (42010419052)
SISKA MARLIANA (42010419054) SRI WIDI A (42010419057)
SITI MAULIDINA (42010419055)
ABSTRAK
RESHA AVIRA
42010419047
ii
HIGH SCHOOL OF HEALTH SCIENCE (STIKes) CIREBON
D-III NURSING STUDY PROGRAM, 2021
ABSTRACT
RESHA AVIRA
42010419047
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
Ilmiah yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada Klien Hipertensi dengan Nyeri
Penulis menyadari bahwa selama penulisan studi kasus ini penulis banyak
mendapatkan dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak, tidak lepas dari bantuan
tenaga pikiran dan dukungan moral. Bersama ini perkenankan saya mengucapkan
3. Kepala Rumah Sakit Medical Center, yang telah mengizinkan penulis untuk
melakukan penelitian studi kasus guna menyelesaikan tugas akhir studi D-III.
fikiran yang dengan sabar dan penuh tanggung jawab dalam memberikan
6. Bapak dan Ibu Dosen STIKes Cirebon yang tidak bisa disebutkan satu persatu
iv
7. Serta semua pihak yang terlibat dan turut serta memberikan bantuan dan
Penulis menyadari bahwa penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang
akan datang. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat khususnya bagi penulis
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT, atas
Ilmiah.
Penyusun
v
DAFTAR ISI
vi
2.1.5 Pathway..................................................................................................17
2.1.6 Patogenesis Hipertensi...........................................................................18
2.1.7 Gejala Klinis Hipertensi.........................................................................19
2.1.8 Penatalaksanaan Hipertensi....................................................................20
2.1.9 Komplikasi Hipertensi...........................................................................23
2.2 Konsep Masalah Keperawatan.........................................................................23
2.2.1 Definisi Hipertensi...............................................................................23
2.2.2 Kriteria Masalah.....................................................................................24
2.2.3 Faktor Yang Berhubungan.....................................................................24
2.3 Konsep Asuhan Keperawatan..........................................................................24
2.3.1 Pengkajian Keperawatan........................................................................24
2.3.2 Diagnosa Keperawatan...........................................................................35
2.3.3 Perencanaan Keperawatan.....................................................................36
2.3.4 Implementasi Keperawatan....................................................................43
2.3.5 Evaluasi Keperawatan............................................................................43
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................45
3.1 Pendekatan Atau Desain Penelitian.................................................................45
3.2 Subjek Penelitian..............................................................................................45
3.3 Batasan Istilah..................................................................................................45
3.4 Lokasi Dan Waktu Penelitian...........................................................................46
3.5 Prosedur Penelitian...........................................................................................47
3.6 Teknik Dan Instrumen Pengumpulan Data......................................................47
3.7 Analisa Data ...................................................................................................49
3.8 Etika Penelitan.................................................................................................49
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................51
vii
DAFTAR GAMBAR
2.1 Pathway Hipertensi..........................................................................................14
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN
Daftar Singkatan
KLB = Kejadian Luar Biasa
WHO = World Health Organization
D-III = Diplomat Tiga
x
BAB I
PENDAHULUAN
mengalami hipertensi jika tekanan darah berada di atas 140/90 mmHg. Penyakit
diastolik dapat meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung iskemik dan
strok (Chobanian, dkk., 2003). Ada beberapa faktor risiko yang dapat
riwayat keluarga hipertensi mempunyai risiko dua kali lebih besar untuk
riwayat hipertensi. Obesitas, hal ini disebab- kan lemak dapat menimbulkan
Stress, atau situasi yang menim- bulkan distress dan menciptakan tuntutan fisik
Menurut WHO, hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal,
secara umum hipertensi terjadi apabila tekanan darahnya ≥ 140 mmHg sistolik
1
2
yang biasa terjadi pada orang dewasa normal, tekanan darah seperti ini dapat
dialami kapan pun. Hipertensi primer mencapai 90% dan 10% lainnya disebabkan
oleh hipertensi sekunder dari total pasien hipertensi. Hanya 50% dari penderita
hipertensi sekunder dapat diketahui penyebabnya dan dari golongan ini hanya
beberapa persen yang dapat diperbaiki kelainannya. Oleh karena itu, upaya
menentu) (Adria, 2013). Pada saat seseorang mengalami stress hormone adrenalin
ateri dan peningkatan denyut jantung. Apabila berlanjut, tekanan darah akan tetap
dengan obat, obat- obatan standar hipertensi adalah obat yang meliputi golongan
karena membutuhkan waktu yan relatif lama untuk dapat menurunkan tekanan
darah serta sering timbul kebosanan mengkonsumsi obat pada pasien hipertensi
3
dengan cara:
mengurangi berat badan bila kelebihan berat badan, hindari merokok, hindari
minum kopi, hindari minum alkohol, kurangi konsumsi garam berlebih, hindari
makanan berl emak tinggi (gajih, usus, kulit ayam), melakukan senam secara
teratur dan melakukan terapi relaksasi (Maryam, 2010). Berbagai macam bentuk
relaksasi yang sudah ada adalah relaksasi nafas dalam, guided imagery, relaksasi
progresif, terapi musik, distraksi, massage, dan terapi relaksasi benson (Benson,
2000 dalam Anggraini, 2013) Hipertensi merupakan salah satu penyakit paling
mematikan di dunia. Sebanyak 1 milyar orang di dunia atau 1 dari 4 orang dewasa
yang tergolong kelas berat dan mematikan serta memberi gejala yang berlanjut
untuk suatu target organ, seperti stroke untuk otak, penyakit jantung koro- ner
untuk pembuluh darah jantung dan untuk otot jantung. Seseorang dinyatakan
menderita hipertensi bila tekanan darahnya tinggi atau melampaui nilai tekanan
darah yang normal yaitu 140/80 mmHg. Penyakit ini telah menjadi masalah
negara yang ada di dunia (Wirakusumah, 2002; Ova S., 2008). (3)
dewasa sebesar 8,24% diantaranya 3,49% pada laki - laki dan 4,75% pada
4
usia dewasa muda (240 tahun). Resides 2018 menyatakan prevelensi hipertensi
bedasarkan hasil pengukuran pada pendududuk usia > 18 tahun sebesar 34,1 %,
kesakitan hipertensi primer pada tahun 2016 sebanyak 34.660 orang dan pada
untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah tentang “Asuhan Keperawatan pada Klien
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas maka rumusan masalah yang
1.3 Tujuan
5
Adapun studi kasus yang akan dilakukan ini memiliki tujuan, yang terdiri
Tahun 2021.
2021.
1.4.1 Praktis
1.4.2 Teoritis
Hasil ini dapat digunakan sebagai bahan referensi atau masukan bagi
masalah Hipertensi.
7
klien dengan Hipertensi. Asuhan keperawatan ini dilakukan pada 2 pasien dengan
dilakukan pada bulan Juli tahun 2021. Dilakukan pengkajian di Rumah Sakit di
pada klien dengan Hipertensi dengan metode wawancara dan perolehan data
TINJAUAN PUSTAKA
lama. Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol untuk periode tertentu
(Lingga, 2012).(5)
normal yaitu lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari
tekanan.(Oct 4, 2021).(7)
8
9
Anda 110/85 mmHg atau 130/79 mmH, Anda tergolong individu yang
1. Hipertensi tingkat 1
90–99 mmHg. Jika tekanan darah sistolik atau diastolik Anda berada
2. Hipertensi tingkat 2
Tekanan darah sistolik > 160 mmHg atau tekanan darah diastolik >
lebih dari satu obat. Kerusakan organ tubuh mungkin sudah terjadi,
bergejala.
3. Hipertensi krisis
Anda berbeda jauh, hasil yang akan diambil adalah hasil pengukuran
1. Tekanan darah normal yakni sistolik kurang atau sama dengan 140
90 mmHg.
terdapat beberapa faktor risiko lain yang banyak dipengaruhi oleh gaya
hidup, seperti:
a. Stres
c. Kekurangan kalium
semakin berat kerja jantung, dan semakin kuat pula tekanan pada
adanya peningkatan tekanan arteri diatas nilai normal. Batas tekanan darah
normal :
1. Genetik: Tanggapan neurologi terhadap stres atau
kelainan eksresi atau mengangkut Tidak.
2. Obesitas: terkait dengan tingkat insulin yang tinggi yang mengakibat
3. Hilangnya Elastisitas jaringan dan arterosklerosis pada orang tua serta
lebaran pembuluh darah.
mutasi gen α-adducin yang berperan dalam aktivitas enzimatik pompa ion
14
faktor lokal (nitrit oxide, faktor natriuretik, dan endothelin) yang berperan
dalam pengaturan tonus vaskular. Kelainan pada ginjal berupa defek kanal
Pola diet tinggi garam terutama pada pasien dengan sensitivitas garam
hidup yang tidak sehat seperti inaktivitas fisik dan pola diet yang salah
Selain itu peningkatan aktivitas saraf simpatis dapat dipicu oleh leptin.
jantung sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan aliran darah. Tak hanya
rasio dinding pembuluh darah dan lumen pada arteriol besar, abnormalitas
karena tu dalam jangka waktu lama dapat timbul kerusakan organ target.
target yang dapat rusak meliputi jantung, ginjal, mata serta otak.
17
2.1.5 Pathway
vasomotor, pada medula di otak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras
saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari
meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi.
tekanan darah yang terjadi pada lanjut usia. Perubahan tersebut meliputi
Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi termasu
20
k nyerikepala dan kelelahan. dalam sebenarnya ini merupakan gejala terla
zim yang mengenaipasien yang mencari pertolongan medis.menurut Rokh
aeni (2001) manifestasi klinis beberapa pasien yang menderitahipertensi y
aitu: mengeluh sakit kepala, pusing lemas, kelelahan, sesak nafas, gelisah,
mualmuntah, epistaksis, kesadaran menurun.Manifestasi klinis pada klien
dengan hipertensi adalah:
1. Peningkatan tekanan darah > 140/90 mmHg.
2. Sakit kepala
3. Menekan / migraine
4. Rasa berat ditengkuk
5. Penyempitan pembuluh darah
6. Sukar tidur
7. Lemah dan lelah
8. Nokturia
9. Azotemia
10. Sulit bernafas saat beraktivitas
yan relatif lama untuk dapat menurunkan tekanan darah serta sering
Latihan fisik atau olahraga yang secara teratur dan terarah yang lebih
Intensitas olah raga yang baik antara 60-80 % dari kapasitas aerobik
5 x perminggu
hipertensi meliputi:
a. Tehnik Umpan Balik Bio. Umpan Balik Bio adalah suatu tehnik
lanjut.
jantung).
2.2.1 Definisi
Kriteria masalah yang terjadi pada kasus ini kebanyakan adalah nyeri
data dasar tentang pasien, dan membuat catatan tentang respons kesehatan
1. Identitas .
25
2. Keluhan Utama
3. Riwayat Kesehatan
berlangsungnya)
5. Data Psikologis
6. Data Sosial
7. Data Spiritual
8. Pemeriksaan Fisik
kelainan dari suatu sistim atau suatu organ tubuh dengan empat metode
.
1. DS : Lelah, dyspnea Otak Penurunan Curah
Sitemik
Vasokontriksi
Afterload meningkat
Penurunan curah
jantung
(Perubahan preload,
afterload atau
kontraklititas)
2. DS : mengaluh nyeri Hipertensi Nyeri Akut
DO : tampak
Gangguan sirkulasi
Iskemi miokard
31
meningkat
Nyeri
3. Subjektif Kerusakan vasikuler Kelebihan volume
1. Ortopnea pembuluh darah
2. Dispnea cairan
3. Paroxysmal
noctural Perubahan struktur
dyspnea
Objektif
1. Edema nasarka Penyumbatan pembuluh
dan/ atau darah
edema perifer
2. Berat badan
meningkat Vasokontriksi
dalam waktu
singkat
3. Jugular
Venous Gangguan sirkulasi
Pressure
( JVP )
dan/atau Ginjal
Central
Venous
Pressure Vasokontriksi
( CVP ) pembuluh darah ginjal
meningkat
4. Refleks
hepatogular Blood flow darah
positif menurun
5. Distensi venba
jugularis
6. Terdengar Respon RAA
suara nafas
tambahan
7. Hepatomegali Merangsang aldosteron
8. Kadar Hb/Ht
turun
9. Oliguria Retensi NA
10. Intake lebih
32
lelah/lemas. Aktivitas
DO : Gangguan sirkulasi
- Klien tampak
lemas. Vasokintriksi
- Aktivitas klien
keluarga.
- Frekuensi Fatigue
jantung
20% dari
istirahat.
Subjektif : Faktor predisposisi : Ketidakefektifan
1. Mengungkapk usia, jenis kelamin,
5. an tidak merokok, stress, krang Koping
mampu olahraga, genetik,
mengatasi alkohol, konsentrasi
masalah garam, obesitas
2. Tidak mampu
memenuhi
kebutuhan Hipertensi
dasar
33
3. Kekhawatiran
kronis Perubahan situasi
Objektif :
1. Tidak mampu Krisis situasional
memenuhi
peran yang
diharapkan Metode koping tidak
(sesuai usia) efektif
2. Menggunakan
mekanisme
koping yang
tidak sesuai Ketidakefektifan
3. Penyalahgunaa koping
n zat
4. Memanipulasi
orang lain
untuk
memenuhi
keinginannya
sendiri
5. Perilaku tidak
asertif
6. Partisipasi
sosial kurang
Gangguan sirkulasi
34
Otak
Suplai O2 ke otak
menurun
Resiko ketidakefektifan
perfusi jaringan otak
Gangguan sirkulasi
Retina
Spame Arterior
Resiko Cidera
Defisit
35
Pengetahuan
keluarga, atau masyarakat sebagai akibat dari masalah kesehatan atau proses
diagnosa medis.(11)
vasokontriksi
dan iskemia
regulasi
hipertensi
klien.
d. Berpera
n dalam
membantu
39
klien.
e.Untuk
membantu
dalam proses
latihan gerak
5. Ketidakefekti L.09086 I.09265 1. Pengenalan
Setelah dilakukan 1. Identifikas terhadap
fan koping tindakan i persepsi stressor
keperawatan mengenai adalah
berhubungan selama 24 jam masalah langkah
diharapkan dan utrama
dengan krisis koping membaik informasi dalam
dengan kriteria yang mengubah
situasional hasil : memicu respon klien
1. Kemamp konflik terhadap
uan 2. Hormati stressor
memenu hak pasien 2. Menerapka
hi peran untuk n prinsip
sesuai menerima etika
usia atau keperawata
meningk menolak n otonomi
at informasi 3. Untuk
2. Verbalisa 3. Fasilitasi membantu
si hubungan mempermu
pengakua antara dah dalam
n pasien, menyelesai
masalah keluarga, kan
meningk dan tenaga masalah
at keseshatan karena
lainnya keluarga
4. Informasik merupakan
an orang yang
alternatif terdekat
solusi 4. Alternatif
secara koping
jelas dapat
5. Berikan membantu
informasi klien dalam
40
yang mengontrol
diminta diri
oleh terhadap
pasien emosi dan
tindakan
kekerasan
5. Agar klien
memperole
h informasi
lebih
banyak
penurun
kolesterol,
jika perlu
7. Resiko cidera L.14136 I.14537 1. Mengur
Setelah dilakukan 1. Identifi angi
berhubungan tindakan kasi resiko
keperawatan kekuran cidera.
dengan selama 24 jam gan 2. Mengur
diharapkan kognitif angi
disfungsi tingkat cidera atau resiko
membaik dengan fisik cidera.
sensorik kriteria hasil : klien 3. Mengur
1. Perdaraha yang angi
n berpote resiko
menurun. nsi cidera.
2. Ekspresi menyeb 4. Memban
wajah abkan tu klien
kesakitan jatuh. dalam
menurun. 2. Sediaka menjang
3. Adanya n kau
gangguan pencah barang-
mobilitas ayaan barangn
menurun. yang ya.
4. Adanya memad 5. Mengur
gangguan ai. angi
kognitif 3. Gunaka resiko
menurun. n alas cidera.
lantai
jika
beresik
o
mengal
ami
cedera
serius.
4. Pastika
n
barang-
barang
pribadi
mudah
dijangk
42
au.
5. Pastika
n klien
mengg
unakan
alas
kaki
yang
aman
dan
nyaman
.
8. Defisit
pengetahuan
berhubungan
dengan
kurangnya
terpapar
informasi
perawat untuk membantu pasien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus
kesehatan yang baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan. Proses
kegiatan komunikasi.(11)
43
keperawatan yang berguna apakah tujuan dari tindakan keperawatan yang telah
dalam memenuhi kebutuhan pasien. Penilaian adalah tahap yang menentukan apakah
tujuan tercapai.(13)
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dalam bentuk studi kasus
44
45
2. Observasi
Suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati
langsung, melihat dan mengambil suatu data yang dibutuhkan ditempat
penelitian itu dilakukan. Observasi juga diartikan sebagai proses yang
kompleks. Pengumpulan data yang dilakukan di RS Kuningan Medical
Center Kabupaten Kuningan
3. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik adalah proses inpeksi tubuh dan system tubuh dan
system tubuh guna menetukan ada/tidaknya penyakit yang didasarkan
pada hasil pemeriksaan fisik dan laboraturium. Pemeriksaan fisik
berfokus pada respons klien terhadap masalah kesehatan yang
dialaminya,mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki dengan
menggunakan cara inspeksi, palpasi, dan aukultasi.
4. Studi Dokumentasi
Hasil dari pemeriksaan diagnostik.
1. Sudarsono, Erica Kusuma Rahayu., Julius F.A.S., & dkk. 2017. Peningkatan
2. Korneliani, Kiki., & Dida Meida. 2012.Obesitas dan Stres dengan Kejadian
(4).
5. Lingga L., 2012. Bebas Hipertensi Tanpa Obat. Jakarta: Agromedia Pustaka
WIB
50
9. Alomedika, 2017.
https://www.alomedika.com/penyakit/kardiologi/hipertensi/patofisiolgi
Pendekatan Praktis
https://ejournal.unair.ac.id/JNERS/article/downloadSuppFile/3478/273
11. Dinarti, dkk (2017). Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan: Dokumentasi
12. Smeltzer, S.C. & Bare, B.G. (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
13. Olfah, Yustiana, 2016. Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan: Dokumentasi
Jakarta
51