DEFINISI KEPERAWATAN JIWA a. ANA (American Nurses Associations) Area khusus dalam praktek keperawatan yang menggunakan ilmu tingkah laku manusia sebagai dasar dan menggunakan diri sendiri secara terapeutik dalam meningkatkan, mempertahankan, memulihkan kesehatan mental klien dan kesehatan mental masyarakat dimana klien berada. b. Menurut UU Kes Jiwa No.03 Tahun 1966 Kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual emosional secara optimal dari seseorang dan perkembangan ini selaras dengan orang lain. PERSPEKTIF DAN FALSAFAH KEPERAWATAN JIWA a. Falsafah Pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai sebab-sebab, azas-azas, hukum, dan sebagainya dari pada segala yang ada dalam alam semesta ataupun mengenai kebenaran dan arti adanya sesuatu (WJS. Poerwadarminta) b. Falsafah Keperawatan Jiwa - Pandangan dasar tentang hakikat manusia dan esensi keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam praktik keperawatan Lanjutan….. - Keperawatan menganut pandangan holistic terhadap manusia yaitu kebutuhan manusia bio-psiko-social-spiritual. - Kegiatan keperawatan dilakukan dengan pendekatan humanistic: menghargai dan menghormati martabat manusia, memberi perhatian kepada klien serta, menjungjung tinggi keadilan bagi sesama manusia - Keperawatan bersifat universal: tidak membedakan atas ras, jenis kelamin, usia, warna kulit, etik, agama, aliran politik, dan status social ekonomi. Falsafah keperawatan Jiwa - Individu memiliki harkat dan martabat sehingga masing-masing individu perlu dihargai - Tujuan individu meliputi : tumbuh, sehat, otonomi dan aktualisai diri - Masing-masing individu tersebut berpotensi untuk berubah, karena kita tahu bahwa manusia adalah mahluk holistic yang mempunyai kebutuhan dasar yang sama. - Semua individu perilakunya bermakna, perilaku individu tersebut meliputi : persepsi, pikiran, perasaan dan tindakan. Model-Model Keperawatan Jiwa - Model adalah sesuatu cara untuk mengorganisasi kumpulan pengetahuan yang kompleks seperti konsep yang berhubungan dengan manusia - Penggunaan model ini membantu praktisi memberikan dasar untuk melakukan pengkajian dan intervensi juga cara untuk mengevaluasi keberhasilan penanggulangan (Stuart dan sundeen, 1998) 6 MODEL KEPERAWATAN JIWA • 1. Model Psychoanalitycal/Psikoanalisa (Freud, Erikson) • 2. Model Interpersonal (Sulivan, Peplau) • 3. Model Sosial (Caplan, Szasz) • 4. Model Existensial (Ellis, Rogers) • 5. Model Supportive Therapy (Wermon, Rockland) • 6. Medical (Mayer, Kraeplin) RUANG LINGKUP KEPERAWATAN JIWA • 1. Masalah gangguan jiwa (PPDGJ III/ICD 10) • 2. Maslah psikolososial (glandangan psikotik, anak jalanan, penyalahgunaan napza, tindak kekerasan social, dll) • 3. Masalah perkembangan manusia harmonis dan peningkatan kualitas hidup (Siklus hidup: menikah, usia lanjut; penyakit menahun; pemukiman sehat; pindah tempat tinggal) PERAN KEPERAWATAN JIWA • 1. Peran keperawatan jiwa professional berkembang secara kompleks dari elemen historis aslinya. • 2. Peran tersebut kini mencakup: - Dimensi kompetensi klinis, - Avokasi pasien-keluarga, - Tanggung jawab fiscal, - Kolaborasi antardisiplin, - Akuntabikitas sosial, - Parameter legal-etik 3 Tingkat Praktik Klinis Kesehatan Jiwa • 1. Psychiatric-Mental Health Registered Nurse (RN) • 2. Advanced Practice Registered Nurse – Psychiatric Mental Health (APRN-PMH) • 3. Rentang Asuhan Tatanan Tradisional Hal-Hal Yang Di Lakukan Oleh Perawat Jiwa • 1. Membuat pengkajian kesehatan biopsikososial yang peka terhadap budaya • 2. Merancang dan mengimplementasikan rencana tindakan untuk pasien dan keluarga yang mengalami maslah kesehatan kompleks dan kondisi yang dapat menimbulkan sakit • 3. Berperan serta dalam aktifitas manajemen kasus, seperti mengorganisasikan, mengakses, menegosiasi, mengoordinasi, dan menintegrasikan pelayanan perbaikan bagi individu. Lanjutan… • 4. Memberikan pedoman perawatan kesehatan kepada individu, keluarga, dan kelompok untuk menggunakan sumber kesehatan jiwa yang bersedia dikomunitas termasuk pemberian perawatan, lembaga, tekhnologi, dan system social yang paling tepat. • 5. Meningkatkan dan memelihara kesehatan jiwa serta mengatasi pengaruh gangguan jiwa melalui penyuluhan dan konseling. Langkah Kerja Keperawatan Jiwa : - Langkah I : Menyusun Latar Belakang - Langkah II : Membuat Tujuan Kegiatan - a. Tujuan Umum - b. Tujuan Khusus - c. Tujuan Hari ini - Langkah III : Kriteria Klien - Langkah IV : Menyiapkan Media - Langkah V : Metode apa yang akan dipakai - Langkah VI : Membuat Uraian Struktur Kelompok - Langkah VII: Menyusun Pengorganisasian Paradigma Keperawatan Jiwa (Manusia dan Lingkungan) - Mengapa paradigm ini begitu penting? - Paradigma akan sangat membantu seseorang ataupun masyarakat luas untuk dunia kepada kita, dan membantu kita untuk memahami setiap fenomena yang terjadi disekitar kita - Paradigma : Suatu cara dalam mempersepsikan atau memandang sesuatu. - Paradigma menjelaskan sesuatu dalam memehami tingkah laku - Paradigma memberikan dasar dalam melihat, memandang, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan (Adam Smith, 1975, cit Gaffar, 1997) - Paradigma Keperawatan: Suatu cara pandang yang mendasar atau cara kita melihat, memikirkan, memeberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap fenomena yang ada dalam keperawatan (La Ode Jumaedi, 1999:38) Fungsi Paradigma 1. Menyikapi dan menyelesaikan berbagai persoalan yang melingkupi profesi keperawatan sebagai aspek pendidikan dan pelayanan keperawatan, praktik dan organisasi profesi 2. Membantu individu dan masyarakat untuk memahami dunia keperawatan kita dan membantu kita untuk memahami setiap fenomena yang terjadi disekitar kita Manusia • Manusia adalah mahluk bio-psiko-social dan spiritual yang utuh, dalam arti merupakan kesatuan utuh dari aspek jasmani dan rohani serta unik karena mempunyai berbagai macam kebutuhan sesuai tingkat perkembangannya (Konsorsium Ilmu Kesehatan, 1992) • Konsep manusia menurut paradigma keperawatan adalah manusia sebagai system terbuka, system adaptif, personal dan inter[ersonal yang secara umum dapat dikatakan holistic atau utuh Lingkungan • Lingkungan : daerah/kawasan yang termasuk didalamnya. Lingkungan adalah factor eksternal yang berpengaruh terhadap perkembangan manusia dan mencakup antara lain lingkungan social, status ekonomi dan kesehatan • Lingkungan dibagi 2, yaitu : • 1. Lingkungan dalam (lingkungan fisik, lingkungan psikologis dan lingkungan social) • 2. Lingkungan luar (kultur, adat, sturuktur masyarakat, ststus social, udara, suara, pendidikan, pekerjaan, dan social ekonomi budaya) Hubungan Manusia Dan Lingkungan • Sebagai system terbuka • Manusia dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungannya, baik lingkungan fisik, biologis, psikologis maupun social dan spiritual sehingga dalam pemenuhan kebutuhan dasarnya • Sebagai system adaptif • Manusia akan merespon terhadap perubahan lingkungannya dan akan menunjukan respon yang adaptif maupun respon maladaptive • Respon adaptif akan terjadi apabila manusia tersebut mempunyai mekanisme koping yang baik menghadapi perubahan lingkungannya, tetapi apabila kemmapuannya untuk merespon perubahan lingkungan yang terjadi rendah maka manusia akan menunjukan perilaku yang maladaptive. Tujuan Keperawatan Jiwa dan Karakteristik Keperawatan Jiwa - Tujuan Keperawatan Jiwa adalah untuk menolong klien agar kembali kemasyarakat sebagai individu yang mandiri dan berguna. - Tujuan ini dapat dicapai dengan proses komunikasi atau dengan metode-metode dalam keperawatan jiwa, diharapkan klien dapat menerima dirinya, dapat berhubungan dengan orang lain atau lingkungannya serta mandiri. Tujuan Keperawatan Jiwa - 1. Dinamis: setiap langkah dalam proses keperawatan dapat kita perbaharui jika situasi yang kita hadapi berubah - 2. Siklus : proses keperawatan berjalan menurut alur tertentu: mulai pengkajian, diagnose, intervensi, implementasi dan evaluasi - 3. Saling ketergantungan: masing-masing tahapan pada proses keperawatan saling bergantung satu sama lain - 4. Fleksibel: urutan pelaksanaan proses keperawatan dapat berubah sewaktu-waktu, sesuai dengan situasi dan kondisi klien.