Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belakangan ini sering juga ditemukan gagal jantung mendadak ketika

seseorang sedang beraktifitas.Seperti yang menyerang beberapa atlit sepak

bola ternama didunia di tengah lapangan sepak bola. Biasanya hal itu

disebabkan oleh pemaksaan aktifitas jantung yang melebihi ambang batas,

atau kurangnya pemanasan sebelum melakukan olahraga. Kebiasaan merokok

sangat mempengaruhi pada system kerja dan kesehatan jantung. Oleh karena

itu kami membahas tentang struktur, fungsi dan cara kerja jantung. Jantung

merupakan salah satu organ terpenting tubuh, berakibat pada kematian.

Masalah pada jantung dibagi karena kegagalan organ jantung.Penyakit

jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan jantung tidak dapat

melaksanakan tugasnya dengan baik dan itu dikarenakan melemahnya otot

jantung dan karena adanya celah antara serambi kanan dan serambi kiri, oleh

karena tidak sempurnanya pembentukan lapisan yang memisahkan antara

kedua serambi saat penderita masih didalam kandungan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan jantung ?

2. Bagaimana fungsi dan cara kerja jantung ?

3. Apa yang dimaksud dengan penyakit jantung?

4. Bagaimana cara pemeriksaan penanda jantung ?

Makalah Kimia Klinik (Jantung) | 1


C. Tujuan

1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan jantung dan fungsinya

2. Untuk mengetahui serangan jantung

3. Untuk mengetahui pemeriksaan penanda jantung secara laboratorium

Makalah Kimia Klinik (Jantung) | 2


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Jantung

Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri otot. Cara bekerjanya

menyerupai otot polos yaitu di luar kemauan kita (dipengaruhi oleh susunan saraf

otonom). Bentuk jantung menyerupai jantung pisang, bagian atasnya tumpul

(pangkal jantung) dan disebut juga basis kordis. Di sebelah bawah agak runcing

yang disebut apeks kordis.

Letak jantung di dalam rongga dada sebelah depan (kavum mediastinum

anterior), sebelah kiri bawah dari pertengahan rongga dada , diatas diafragma, dan

pangkalnya terdapat di belakang kiri antara kosta V dan VI dua jari di bawah

papilla mamae. Pada tempat ini teraba adanya denyutan jantung yang disebut iktus

kordis.Ukurannya kurang lebih sebesar genggaman tangan kanan dan beratnya

kira-kira 250-300 gram.

1. Lapisan Jantung

a. Endokardium : merupakan lapisan jantung yang terdapat di sebelah

dalam sekali yang terdiri dari jaringan endotel atau selaput lender yang

meapisi permukaan rongga jantung.

b. Miokardium : merupakan lapisan inti dari jantung yang terdiri dari otot-

otot jantung, otot jantung ini membentuk bundalan-bundalan otot yaitu :

Bundalan otot atria yang terdapat di bagian kiri/kanan dan basis kordis

yang membentuk serambi atau aurikula kordis.

Makalah Kimia Klinik (Jantung) | 3


Bundalan otot ventrikel yang membentuk bilik jantung dimulai dari

cincin atrioventrikuler sampai apeks jantung.

c. Pericardium : lapisan jantung sebelah luar yang merupakanselaput

pembungkus terdiri dari 2 lapisan yaitu lapisan parietal dan visceral yang

bertemu di pangkal jantung membentuk kantung jantung.

Diantara dua lapisan jantung ini terdapat lendir sebagai pelicin untuk

menjaga agar pergesekan antara pericardium pleura tidak menimbulkan

gangguan terhadap jantung.Jantung bekerja selama kita masih hidup, karena

itu membutuhkan makanan yang dibawa oleh darah.Pembuluh darah yang

terpenting dam memberikan darah untuk jantung dari aorta asendens

dinamakan arteri korornaria.

Dalam kerjanya jantung mempunyai tiga periode :

Periode kontriksi (periode sistole).

Suatu keadaan ketika jantung bagian ventrikel dalam keadaan

menguncup. Katup bikus dan trikuspidalis dalam keadaan tertutup valvula

semilunaris aorta dan valvula semilunaris arteri pulmonalis terbuka, sehingga

darah dari ventrikel dekstra mengalir ke arteri pulmonalis masuk ke paru-paru

kiri dan kanan.Sedangkan darah dari ventrikel sinistra mengalir ke aorta

kemudian di edarkan ke seluruh tubuh.

Periode dilatasi (periode dilatasi).

Suatu keadaan ketika jantung mengenbang.Katup bikus dan

trikuspidalis terbuka, sehingga darah dari atrium sinistra masuk ventrikel

sinistra dan darah dari atrium dekstra masuk ke ventrikel dekstra.Selanjutnya

Makalah Kimia Klinik (Jantung) | 4


darah yang ada di paru-paru kiri dan kanan melalui vena pulmonalis masuk

ke atrium sinistra dan darah dari seluruh tubuhmelalui vena kava masuk ke

atrium dekstra.

Periode istirahat,

waktu antara periode konstriksi dan dilatasi ketika jantung berhenti

kira-kira 1/10 detik. Pada waktu kita beristirahatjantung akan menguncup

sebanyak 70-80 kali/menit. Pada tiap-tiap kontrksi jantung akan

memindahkan darah ke aorta sebanyak 60-70 cc.

Kalau kita bekerja maka jantung akan lebih cepat berkonstriksi

sehingga darah lebih banyak dialirkan ke seluruh tubuh. Kerja jantung dapat

diketahui dengan jalan memeriksa perjalanan darah dalam arteri. Oleh karena

dinding arteri akan mengembang jika ke dalamnya mengalir gelombang

darah. Gelombang darah ini menimbulkan denyutan pada arteri. Sesuai

dengan kuncupnya jantung disebut denyut nadi.Baik buruknya dan teratur

tidaknya denyut nadi bergantung dari kembang-kempisnya jantung.

2. Sifat Jantung

Otot jantung mempunyai ciri-ciri yang khas. Kemampuan

berkontraksi otot jantung sewaktu sistole maupun diastole tidak bergantung

pada rangsangan saraf.Kondutivitas (daya hantar) konstriksi melalui setiap

serabut otot jantung secara halus sekali dan sangat jelas dalam berkas his.

Ritme dan kekuatan gelombang yang dimiliki otot jantung secara otomatis

dengan tidak bergantung pada rangsangan saraf.

3. Denyut Arteri

Makalah Kimia Klinik (Jantung) | 5


Denyut nadi merupakan suatu gelombang yang teraba pada arteri bila

darah dipompakan keluar jantung.Denyut ini dapat diraba pada arteri radialis

dan arteri dorsalis pedis yang merupakan gelombang tekanan yang dialihkan

dari aorta ke arteri yang merambat lebih cepat. Kacepatan denyut jantung

dalam keadaan sehat dipengaruhi oleh pekerjaan, makanan, emosi, cara hidup

dam umur.

4. Daya Pompa Jantung

Dalam keadaan istirahat jantung beredar 70 kali/menit.Pada waktu

banyak pergerakan, kecepatan jantung bisa dicapai 150 kali/menit dengan

daya pompa 20-25 liter/menit.

Setiap menit jumlah volume darah yang tepat sama sekali dialirkan

dari vena ke jantung. Apabila pengembalian dari vena tidak seimbang dan

ventrikel gagal mengimbanginya dengan daya pompa jantung maka vena-

vena dekat jantung jadi membengkak berisi darah sehingga tekanan dalam

vena naik dalam jangka waktu lama, bisa menjadi edema.

B. Cara Kerja Jantung

Pada saat berdenyut setiap jantung ruang jantung mengendur dan terisi

darah ( disebut diastole ). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah

keluar dari ruang jantung ( disebut sistol ). Kedua serambi mengendur dan

berkontraksi secara bersamaan dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi

secara bersamaan darah yang kehabisan oksigen dan menganduk banyak

karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena

berbesar (vena kava) menuju kedalam atrium kanan. Stelah atrium kanan terisi

Makalah Kimia Klinik (Jantung) | 6


darah, ia akan mendorong darah kedalam vertical kanan melalui katup

trikuspidalis. Darah dari vertical kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke

pulmonalis menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang

sangat kecil (pembuluh kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru,

menyerap oksigen, melepaskan karbondioksida dan selanjutnya dialirkan

kejantung. Darah yang kaya akan oksigen mengalir didalam vena pulmonalis

menuju keatrium kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru

dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner karena darah doalirkan ke paru-paru.

Darah dalam atrium kiri akan didorong menuju vertikel kiri melalui katup

bikuspidalis/ mitral, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati

katup aorta masuk kedalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya akan

oksigen ini disirkulasikan ke seluruh tubuh, kecuali paru-paru, dan sebagainya.

Jantung bekerja melalui mekanisme secara berulang dan berlangsung terus

menerus yang juga disebut sebagai sebuah siklus jantung sehingga secara visual

atau disebut sebagai denyut jantung. Melalui mekanisme berselang-selang,

jantung berkontraksi untuk mengosongkan isi jantung dan melakukan relaksasi

guna pengisian darah. Secara siklus, jantung melakukan sebuah periode sistol

yaitu periode saat berkontraksi dan mengosongkan isinya (darah), dan periode

diastole yaitu periode yang melakukan relaksasi dan pengisian darah pada jantung.

Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik

juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan pula untuk melakukan

mekanisme tersebut.

Makalah Kimia Klinik (Jantung) | 7


Sel otot jantung melakukan kontraksi dengan tujuan memompa darah yang

dicetuskan oleh sebuah potensi aksi dan menyebar melalui membran sel

otot.Ketika melakukan kontraksi, jantung berdenyut secara ‘berirama’, hal ini

akibat dari adanya potensi aksi yang ditimbulkan dari jantung itu sendiri.Kejadian

tersebut diakibatkan karena jantung memiliki sebuah mekanisme untuk

mengalirkan listrik yang ditimbulkannya sendiri untuk melakukan kontraksi dan

memompa atau melakukan relaksasi.Mekanisme aliran listrik yang menimbulkan

aksi tersebut dipengaruhi oleh beberapa jenis elektrolit seperti K+, Na+, dan

Ca++. Sehingga apabila didalam tubuh terjadi gangguan pada elektrolit tersebut

maka akan menimbulkan gangguan pula pada mekanisme aliran listrik pada

jantung manusia.

Otot jantung menghasilkan arus listrik dan disebarkan kejaringan sekitar

jantung dan dihantarkan melalui cairan-cairan yang dikandung oleh tubuh.

Sehingga sebagian kecil aktifitas listrik ini mencapai hingga permukaan tubuh

misalnya pada permukaan dada, punggung atau pada pergelangan tangan, dan hal

ini dideteksi atau direkam dengan menggunakan alat khusus yang disebut dengan

ElectrocKardioGram (EKG). Jadi fungsi EKG adalah merekam aktifias listrik

dicairan tubuh yang dirangsang oleh aliran listrik jantung yang muncul hingga

mencapai permukaan tubuh. Berbagai komponen dalam rekaman EkG dapat

dikorelasikan dengan berbagai proses spesifik jantung EKG dapat digunakan

untuk mendiaknosis kecepatan denyut jantung yang abnormal, gangguan irama

jantung serta kerusakan otot jantung. Disebabkan oleh karena adanya aktifitas

listrik yang dapat memicu aktifitas secara mekanis sehingga apabila terjadi

Makalah Kimia Klinik (Jantung) | 8


kelainan pada listrik, biasanya juga akan disertai adanya kelainan mekanis atau

otot jantung manusia. Setiap darah kehabisan oksigen dan mengandung terlalu

banyak darah kotor (carbondioksida) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua

vena besar untuk menuju ventrikel kanan.Hal ini berlangsung setelah pada atrium

kanan terisi darah yang selanjutnya mendorong darah ke dalam ventrikel kanan.

Selanjutnya dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis dan

menuju keparu-paru.Dari paru-paru darah mengalir melalui pembuluh yang sangat

kecil yang disebut kapiler, dan mengelilingi kantong udara pada paru-paru dan

menyerap oksigen untuk melepaskan karbondioksida guna mengalirkan darah

kedalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri. Peredaran darah diantara bagian

kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner. Ketika darah

berada pada atrium kiri, selanjutnya didorong menuju ventrikel kiri, dan

selanjutnya akan memompa darah bersih melalui katup aorta masuk kedalam aorta

yang merupakan arteri terbesar dalam tubuh manusia. Pada darah yang kaya

oksigen tersebut kecuali pada paru-paru, maka disediakan untuk kepentingan

seluruh tubuh manusia.

C. Fungsi Jantung

Fungsi Jantung adalah mengepam darah keparu-paru dimana darah itu

memperolehi oksigen dan seterusnya dialirkan ke seluruh badan.Fungsi utama

jantung adalah menyediakan oksigen ke seluruh tubuh dan membersihkan tubuh

dari hasil metabolisme (karbondioksida). Jantung melaksanakan fungsi tersebut

dengan mengumpulkan darah yang kekurangan oksigen dari seluruh tubuh dan

memompanya ke dalam paruparu, dimana darah akan mengambil oksigen dan

Makalah Kimia Klinik (Jantung) | 9


membuang karbondioksida; jantung kemudian mengumpulkan darah yang kaya

oksigen dari paru-paru dan memompanya ke jaringan di seluruh tubuh. Pada saat

berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol);

selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung

(disebut sistol).Kedua atrium mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan

kedua ventrikel juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.Darah yang

kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida dari seluruh tubuh

mengalir melalui 2 vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam atrium kanan.

Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam ventrikel

kanan. Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke

dalam arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru.

D. Penyakit Jantung

Penyakit jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan jantung tidak

dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal tersebut antara lain

1. Otot jantung yang lemah. Ini adalah kelainan bawaan sejak lahir. Otot

jantung yang lemah membuat penderita tidak dapat melakukan aktifitas

berlebihan, karena pemaksaan kinerja jantung yang berlebihan akan

menimbulkan rasa sakit dibagian dada, kadang kala dapat menyebabkan

tubuh menjadi Nampak kebiru-biruan. Penderita lemah otot jantung ini

mudah pinsan.

2. Adanya celah antara serambi kanan dan serambi kiri, oleh karena tidak

sempurnanya pembentukan lapisan antara kedua serambi saat penderita

masih didalam kandungan. Hal ini menyebabkan darah bersih dan darah

Makalah Kimia Klinik (Jantung) | 10


kotor tercampur. Penyakit ini juga membuat penderita tidak dapat

melakukan aktifitas yang berat, karena aktifitas yang berat hamper dapat

dipastikan akan membuat tubuh penderita menjadi biru dan sesak nafas,

walaupun tidak menyebabkan rasa sakit didada. Adapula variasi dari

penyakit ini, yakni penderita benar-benar hanya memiliki satu buah

serambi.

E. Serangan Jantung

Serangan jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan jantung sama

sekali tidak berfungsi. Kondisi ini biasanya terjadi mendadak, dan sering disebut

gagal jantung. Penyebab gagal jantung bervariasi, namun penyebab utamanya

biasanya adalah terhambatnya suplai darah ke otot-otot jantung, oleh karena

pembuluh-pembuluh darah yang biasanya mengalirkan kedarah ke otot-otot

jantung tersebut tersumbat mengeras, entah oleh karena lemak dan kolesterol,

ataupun oleh karena zat-zat kimia seperti penggunaan obat yang berlebihan yang

mengandung phenol propanol alanin (PPA) yang banyak ditemui dalam obat-obat

seperti decolgen, dan nikotin.

Belakangan ini juga sering ditemukan gagal jantung mendadak ketika

seseorang sedang beraktifitas, seperti yang menyerang beberapa atlit-atlit sepak

bola ternama di dunia di tengah lapangan sepak bola. Biasanya hal itu disebabkan

oleh pemaksaan aktifitas jantung yang melebihi ambang batas atau kurangnya,

pemanasan sebelum melakukan olahraga.

Orang yang selamat dari sebuah serangan jantung yang parah biasanya

juga mengalami komplikasi dibagian tubuh yang lain, seperti misalnya stroke.

Makalah Kimia Klinik (Jantung) | 11


Biasanya, orang yang selamat dari serangan jantung yang gawat membutuhkan

alat pacu jantung untuk mensuport jantungnya agar tidak tiba-tiba berhenti.

F. Pemeriksaan Penanda Jantung

1. Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT) / Aminotransferase

Asparat (AST)

a. Pengertian

Merupakan enzim yang sebagian besar ditemukan dalam otot

jantung dan hati, sementara dalam konsentrasi sedang dapat ditemukan

pada otot rangka , ginjal, dan pankreas. Konsentrasinya yang rendah

terdapat dalam darah, kecuali jika terjadi cedera selular, kemudian dalam

jumlah yang banyak, dilepas ke dalam sirkulasi.Kadar AST serum tinggi

dapat ditemukan setelah terjadi infark miokardium (MI) akut dan

kerusakan hati. 6 sampai 10 jam setelah MI akut, AST akan keluar dari

otot jantung dan memuncak dalam 24 sampai 48 jam setelah terjadi infark.

Kadar AST serum akan kembali normal dalam 4 sampai 6 hari kemudian,

jika terjadi proses infark tambahan. Kadar AST serum biasanya

dibandingkan dengan kadar enzim-jantung yang lain (kreatin kinase

[creatine kinase, CK], laktat dehidrogenase [lactate dehydrogenase,

LDH]).

b. Tujuan

Makalah Kimia Klinik (Jantung) | 12


 Untuk mendeteksi peningkatan AST serum, enzim yang ditemukan,

terutama dalam otot jantung dan hati, yang meningkat selama MI

akut dan kerusakan hati.

 Untuk membandingkan temuan AST dengan kadar CK dan LDH

dalam mendiagnosis MI akut.

c. Masalah Klinis

 Penurunan kadar : kehamilan, ketoasidosis diabetik. Pengaruh obat :

salisilat.

 Peningkatan kadar : MI akut, hepatitis, nekrosis hati, penyakit dan

traumamuskuloskeletal, pankreatitis akut, kanker hati, angina pektoris

yang serius, olahraga berat, injeksi IM.

 Pengaruh obat : antibiotik (ampisilin, karbenisilin, klindamisin,

kloksasilin, eritromisin, gentamisin, linkomisin, nafsilin, oksasilin,

polisilin, tetrasiklin), vitamin (asam folat, piridoksin, vitamin A),

narkotik (kodein, morfin, meperidin [demerol]), antihipertensif

(metildopa [aldomet], guanetidin), mitramisin, preparat digitalis,

kortison, flurazepam (dalmane), indometasin (indocin), isoniazid

(INH), rifampin, kontrasepsi oral, salisilat, teofilin.

d. Faktor Yang Mempengaruhi Temuan Laboratorium

 injeksi per IM dapat meningkatkan kadar AST serum.

 Hemolisis spesimen darah dapat mempengaruhi temuan laboratorium.

 Salisilat dapat menyebabkan kadar serum positif atau negatif yang

keliru.

Makalah Kimia Klinik (Jantung) | 13


2. Pemeriksaan Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT) /

Aminotransferase Alanin (ALT)

a. Pengertian

Merupakan enzim yanng utama banyak di temukan pada sel hati

serta efektif dalam mendiagnosis destruksi hepatoselular.Enzim ini juga di

temukan dalam jumlah sedikit pada otot jantung, ginjal, serta otot rangka.

Kadar ALT serum dapat lebih tinggi dari kadar sekelompok transferase

lainnya (transaminase), aminotransferase aspartat (aspartate

aminotransferse, AST)/serum glutamic oxatoacetic transaminase (SGOT),

dalam kasus hepatitis akut serta kerusakan hati akibat penggunaan obat

dan zat kimia, dengan setiap serum mencapai 200-4000 U/l. ALT

digunakan untuk membedakan antara penyebab karena kerusakan hati dan

ikterik hemolitik. Meninjau ikterik, kadar ALT serum yang berasal dari

hati, temuannya bernilai lebih tinggi dari 300 unit; yang berasal dari bukan

hati, temuan bernilai <300 unit. Kadar ALT serum biasanya meningkat

sebelum tampak iktrik.Kadar ALT/SGPT sering kali dibandingkan dengan

AST/SGOT untuk tujuan diagnostik.ALT meningkat lebih khasdari pada

AST pada kasus nekrosis hati dan hepatitis akut, sedangkan AST

meningkat lebih khas pada nekrosis miokardium (infark miokardium

akut), sirosis, kanker hati, hepatitis kronis, dan kongesti hati.Kadar AST

ditemukan normal atau meningkat sedikit pada kasus nekrosis

miokardium. Kadar ALT kembali lebih lambat ke kisaran normal daripada

kadar AST pada kasus hati.

Makalah Kimia Klinik (Jantung) | 14


b. Masalah klinis

 Penurunan kadar : latihan.

 Pengaruh obat : salisilat

 Peningkatan kadar tertinggi : hepatitis (virus) akut, nekrosis hati

(toksiksitas obat atau kimia).

 Peningkatan kadar ringan atau medium : sirosis, kanker hati,

kegagalan jantung kongestif, intoksikasi akut alkohol.

 Pengaruh obat : antibiotik (karbenisilin, klindamisin, eritromisin,

gentamisin, linkomisin, mitramisin, spektinomisin, tetrasiklin),

narkotik (meperidin [demerol], morfin, kodein), antihipertensif

(metildopa, guanetidin), persia[an digitalis, indometasin (indocin),

salisilat, rifampin, flurazepam (dalmane), propranolol (inderal),

kontrasepsi oral (progestinestrogen), lead, heparin.

c. Faktor Yang Mempengaruhi Temuan Laboratorium

 Hemolisis spesimen darah mungkin menyebabkan hasil uji palsu.

 Aspirin dapat menyababkan penurunan atau peningkatan ALT serum.

3. Pemeriksaan Laktat Dehidrogenase (LDH)

a. Pengertian

Laktat Dehidrogenase (Lactic dehydrogenase, LDH) adalah enzim

intraseluler yang terdapat hampir semua sel yang bermetabolisme, dengan

konsentrasi tertinggi ditemukan di jantung, otot rangka, hati, ginjal, otak,

dan sel darah merah (SDM).LDH memiliki dua subunit yang berbeda, O

Makalah Kimia Klinik (Jantung) | 15


(otot) dan J (Jantung). Subunit ini berkombinasi dalam bentuk yang

berbeda untuk membuat lima isoenzim.

 LDH1 : fraksi jantung ; J, J, J, J; di jantung, SDM, ginjal, otak

(beberapa).

 LDH2 : fraksi jantung ; J, J, J, O; di jantung, SDM, ginjal, otak

(beberapa).

 LDH3 : fraksi paru ; J, J, O, O; di paru-paru dan jaringan lain, limpa,

pankreas, adrenal, tiroid, limfatik.

 LDH4 : fraksi hati ; J, O, O, O; di hati, otot rangka, ginjal, dan otak

(sebagian)

 LDH5 : fraksi hati ; O, O, O, O; di hati, otot rangka, ginjal

(beberapa).

Seperti uji enzimatik lainnya, seperti kreatinin fosfokinase (CPK) dan

aspartat aminotranserase (AST), LDH dan LDH1 serum digunakan untuk

mendiagnosis MCI akut. Kadar LDH (total) dalam serum yang tinggi,

terjadi 12-24 jam setelah infark, mencapai puncaknya dalam 2 sampai 5

hari, dan cepat tinggi selama 6 sampai 12 hari, membuatnya menjadi uji

yang sangat berguna untuk diagnosis MCI yang tertunda. Rasio

LDH1/LDH2, dengan kadar LDH1 yang tertinggi, mengindikasikan

MCI. LDH3 berhubungan dengan penyakit paru, dan LDH5 berhubungan

dengan penyakit hati dan otot rangka. Pada hepatitis akut, kadar LDH

Total meningkat, dan LDH5 biasanya meningkat sebelum terjadi ikterik

dan menurun sebelum kadar bilirubin menurun.

Makalah Kimia Klinik (Jantung) | 16


b. Tujuan

 Untuk mendiagnosis kerusakan otot miokardium atau otot rangka.

 Untuk membandingkan temuan uji dengan uji enzim jantung

lainnya (mis., CPK, AST).

 Untuk memeriksa temuan isoenzim LDH, guna menentukan

keterlibatan organ.

c. Masalah klinis

 Peningkatan kadar : MCI akut, CVA, kanker (paru-paru, tulang, usus,

hati, payudara, serviks, testis, ginjal, lambung, melanoma kulit),

leukemia akut, infark pulmonar akut, mononukleosis infeksius,

anemia (pernisiosa, defisiensi asam folat, sel sabit, hemolitik

didapat), hepatitis akut, syok, penyakit otot rangka, pingsan karena

panas.

 Pengaruh obat : narkoti (kodein, morfin, meperidin [Demerol]).

d. Faktor yang memengaruhi temuan laboratorium

 Obat narkoti dan injeksi IM dapat meningkatkan kadar LDH serum.

 Hemolisis sampel darah dapat menyebabkan peningkatan kadar LDH

serum; enzim tersebut cukup banyak terdapat dalam SDM.

4. Pemeriksaan Kreatin Fosfokinase (serum), Isoenzim CPK (serum)

Kreatin Kinase (CK)

a. Pengertian

Kreatin fosfokinase (creatine phosphokinase, CPK) juga dikenal

sebagai kreatin kinase (creatine kinase, CK), merupakan enzim yang

Makalah Kimia Klinik (Jantung) | 17


ditemukan dalam konsentrasi tinggi pada otot jantung dan otot rangka dan

dalam konsentrasi rendah pada jaringan otak.CPK/CK serum biasanya

meningkat akibat penyakit otot rangka, MCI akut, penyakit

serebrovaskular, aktifitas berat, injeksi intramaskular (IM), dan

hipokalemia (akibat ketidakseimbangan elektrolit). CPK/CK memiliki dua

jenis isoenzim : M yang berkaitan dengan otot (muscle), dan berkaitan

dengan otak (brain). Proses elektroforesis dapat memisahkan isoenzim

menjadi tiga subdivisi : MM (dalam otot rangka dan beberapa di jantung),

MB (di dalam jantung), dan BB (dalam jaringan otak). Jika kadar CPK/CK

meningkat, elektroforesis CPK dilakukan untuk memastikan kelompok

isoenzim mana yang meningkat. Peningkatan CPK-MB isoenzim dapat

menandakan terjadinya kerusakan pada sel miokardium. CPK/CK dan

CPK-MB serum meningkat dalam 4 samapi 6 jam setelah MCI akut,

mencapai puncaknya dalam 18 sampai 24 jam (>6 kali kadar normalnya)

dan kembali normal dalam 3 sampai 4 hari, kecuali terjadi nekrosis atau

kerusakan jaringan yang baru. Jika pengobatan untuk MCI akut harus

diberikan per parenteral (misalnya morfin), akan lebih baik jika

pengobatan diberikanper intravena daripada per intramuskural sehingga

cedera otot ringan (akibat suntikan diberikan per IM) tidak akan

meningkatkan kadar CPK ; namun, injeksi hanya sedikit atau bahkan tidak

berpengaruh sama sekali terhadap kadar CPK-MB. Pengambilan darah

untuk uji kadar CPK/CK serum sebaiknya dilakukan sebelum injeksi IM.

b. Tujuan

Makalah Kimia Klinik (Jantung) | 18


 Untuk memastikan keberadaan penyakit miokardium atau otot

rangka.

 Untuk membandingkan temuan uji dengan kadar AST/SGOT dan

dehidrogenase laktat (lactate dehydrogenase, LDH). Guna

memastikan keberadaan kerusakan miokardium

c. Masalah klinis

 Peningkatan kadar : Infark miokardium akut (MCI akut), penyakit

otot rangka, cedera serebrovaskular (CVA), dan akibatnya terjadi

peningkatan isoenzim CPK.

 Pengaruh obat : injeksi IM, deksametason (Decadron), furosemid

(lasix), aspirin (dosis tinggi), ampisilin, karbenisilin, klofibrat.

 Isoemzim CPK-MM : distrofi muskular, delirium tremen,

cedera/trauma remuk, status bedah dan pascabedah, aktivitas berat,

injeksi IM, hipopalemia, hemofilia, hipotiroidisme.

 CPK-MB : MCI akut, angina pektoris berat, bedah jantung, iskemia

jantung, miokarbitis, hipokalemia, defibrilasi janting.

 CPK-BB : CVA, perdarahan subaraknoid, kanker pada otak, cedera

otak akut, sindrom RAYE, embolisme dan infark paru, kejang.

d. Faktor yang mempengaruhi temuan laboratorium

 Injeksi IM dapat menyebabkan peningkatan kadar total CPK/CK

serum.

 Aktifitas berat dapat menyebabkan peningkatan kadar.

 Trauma dan tindakan bedah dapat meningkatkan kadar serum.

Makalah Kimia Klinik (Jantung) | 19


5. Troponin T

a. Pengertian

Troponin T merupakan protein jantung yang di ketahui sebagai

tanda paling spesifik dan sensitif pada saat ini.Troponin T dalam darah

terdapat dalam dua bentuk yaitu bentuk bebas dan bentuk terikat. Karena

berada dalam dua bentuk ini maka gambaran kadar troponin T setelah

serangan IMA menjadi bifasik yaitu terdapat dua puncak pada grafik

yang menggambarkan peningkatan kadar troponin T Puncak pertama

disebabkan oleh troponin T yang bebas dalam sarkoplasma masuk dalam

darah dan ketika fraksi bebas habis terjadi penurunan Troponin T plasma

secara cepat. Sementara itu Troponin T yang terikat pada filamen aktin

akan mengalami proses dissosiasi. Akibatnya terjadi pelepasan Troponin

T dan masuk ke dalam darah sekali lagi. Karena konsentrasi Troponin T

yang terikat pada filmen aktin jumlahnya jauh lebih besar dari Troponin

T bebas maka penurunan kadar Troponin plasma sangat lambat.

Kenaikan konsentrasi yang begitu lama sangat bermanfaat untuk pasien

yang tidak periksa pada waktu permulaan Infark Miokard akut oleh

karena pada waktu itu kadar aktifitas enzim CK dan Enzim CKMB

dalam plasma sudah menunjukan harga normal. Pada orang sehat TnT

tidak dapat di deteksi atau terdeteksi dalam kadar yang sangat rendah

dalam serum. Pada IMA TnT dalam serum mulai meningkat dalam 1

minggu sampai 10 jam (median 4 jam) setelah serangan IMA dan pada

beberapa penderita kenaikan kadar ini dapat berlangsung lebih dari 3

Makalah Kimia Klinik (Jantung) | 20


minggu. Karena peningkatan kadar IMA terjadi pada waktu yang cukup

cepat dan peningkatan ini berlangsung cukup lama maka pemeriksaan

kadar TnT merupakan metode yang sensitif dan spesifik untuk diagnosis

dini IMA dan juga untuk diagnosis IMA pada penderita yang tidak di

periksa pada waktu permulaan IMA.

b. Fungsi

Kompleks troponin menyebabkan aktifasi kalsium untuk kontraksi

dan memodulasi fungsi kontraktil otot serat lintang.Oleh sebab itu

troponin dan tropomiosin disebut sebagai protein pengatur.

Meningkatnya kadar kalsium dalam sitosol dirangsang oleh depolarisasi

membran sel akibat penempatan sisi bebas ikatan kalsium pada troponin

C. Peningkatan kalsium pada troponin C menimbulkan perubahan pada

kompleks troponin, sehingga terjadi pergeseran serat tropomiosin.

Perubahan serat tropomiosin menjadi berbalik dan menghadapkan sisi

ikatan miosin kearah molekul aktin, menyebabkan molekul dapat

berikatan dengan molekul miosin.Gaya elektrostatik menyebabkan

bagian kepala molekul miosin miring dan geseran itu menimbulkan

kontraksi otot. Bilamana kalsium bebas tidak lagi yang dapat mengikat

molekul TnC, maka akan terjadi perubahan bentuk TnC. Hasilnya TnI

mengikat aktin dan menghambat aktifasi ATP-ase dari aktin- miosin,

sehingga otot relaksasi. Berbagai tipe otot (otot skelet, otot jantung, otot

polos) memiliki sifat kontraksi yang berbeda.Sebagian secara genetik

ditentukan oleh perbedaan dari struktur beberapa protein kontraktil dan

Makalah Kimia Klinik (Jantung) | 21


protein pengaturnya.Sebagai contoh, troponin T jantung dan otot skelet

berbeda pada komposisi asam aminonya sehingga dapat dibedakan

secara imunologi. Perkembangan saat ini memungkinkan dilakukannya

suatu pemeriksaan imunologi untuk mengatur kadar troponin T dalam

plasma yang spesifik untuk jantung.

c. Sensitivitas

Pemeriksaan kadar cTnT mempunyai sensitivitas sampai 100%

terhadap kerusakan miokard dalam 4-6 jam setelah IMA. Spesifisitas

cTnT dalam diagnosis IMA tinggi, tetapi terdapat faktor yang dapat

mengurangi spesifisitasnya.Beberapa penelitian menunjukkan bahwa

cTnT dilepas dari sel-sel miokard pada ATS, sehingga mengurangi

spesifisitas untuk diagnosis IMA. Hal lain yang dapat mengurangi

spesifisitasnya adalah gen untuk cTnT ditemukan pada otot skeletal

selama pertumbuhan janin. Selama jejas otot dan regenerasinya, otot

skeletal nampaknya kembali ke keadaan janin, yang melepas cTnT dalam

darah. Peningkatan kadar cTnT ditemukan pada gagal ginjal kronik,

kemungkinan disebabkan oleh myopati akibat gagal ginjal kronik.

6. Troponin I

a. Pengertian

Troponin I merupakan isoform jantung yang mana sangat

memungkinkan deteksi spesifik kerusakan myocardial. Isoform

diproduksi cepat setelah terjadi acute myocardial infarction (AMI) dan

dapat terdeteksi dalam darah antara 4 – 8 jam setelah timbul nyeri dada,

Makalah Kimia Klinik (Jantung) | 22


dengan puncak antara 14 – 36 jam, konsentrasi dalam darah akan tetap

tinggi selama 3 – 7 hari. Troponin I adalah biomarker pilihan untuk

deteksi myocardial necrosis dan indikasi adanya serangan jantung yang

lebih spesifik dan sensitive dibanding pemeriksaan klasik enzym jantung.

Pada tahun 2000 Asosiasi Kardiolog Eropa dan Kolese Jantung Amerika

Serikat mengumumkan adanya peran penting dari suatu biomarker yang

merupakan pedoman utama dalam diagnosis Miokard Infark Akut. Pada

saat itu dinyatakan troponin I dan T diunggulkan sebagai analit jantung

dibanding CKMB.Troponin merupakan biomarker pilihan untuk deteksi

adanya perlukaan jantung. Bukti – bukti ilmiah sekarang mengatakan

dengan tehnik yang spesifik dan sensitif maka peningkatan kadar

troponin sangat spesifik untuk adanya perlukaan jantung, sehingga

pengobatan yang lebih awal dan lebih tepat dapat dilakukan.

Troponin I hanya petanda terhadap jejas miokard, tidak ditemukan

pada otot skeletal selama pertumbuhan janin, setelah trauma atau

regenerasi otot skeletal.Troponin I sangat spesifik terhadap jaringan

miokard, tidak terdeteksi dalam darah orang sehat dan menunjukkan

peningkatan yang tinggi di atas batas atas pada pasien dengan

IMA.Troponin I lebih banyak didapatkan pada otot jantung daripada

CKMB dan sangat akurat dalam mendeteksi kerusakan jantung.

Troponin I meningkat pada kondisi-kondisi seperti myokarditis,

kontusio kardiak dan setelah pembedahan jantung.Adanya cTnI dalam

serum menunjukkan telah terjadi kerusakan miokard. Troponin I mulai

Makalah Kimia Klinik (Jantung) | 23


meningkat 3 sampai 5 jam setelah jejas miokard, mencapai puncak pada

14 sampai 18 jam dan tetap meningkat selama 5 sampai 7 hari. Troponin

I mempunyai sensitivitas 100% pada 6 jam setelah IMA. Troponin I

adalah petanda biokimia IMA yang ideal oleh karena sensitivitas dan

spesifisitasnya serta mempunyai nilai prognostik pada ATS.Petanda

biokimia ini tidak dipengaruhi oleh penyakit otot skeletal, trauma otot

skeletal, penyakit ginjal atau pembedahan.Spesifisitas cTnI terutama

sangat membantu dalam mendiagnosis pasien dengan problem fisik yang

kompleks.Kekurangan cTnI adalah lama dalam serum, sehingga dapat

menyulitkan adanya re-infark. Tetapi dari sudut lain adanya peningkatan

yang lama ini, berguna untuk mendeteksi infark miokard jika pasien

masuk rumah sakit beberapa hari setelah onset nyeri dada menggantikan

peran isoenzim LDH.

7. Mioglobin

a. Pengertian dan fungsi

Myoglobin adalah protein yang berukuran kecil (sekitar 17.200

dalton) yang terdapat di otot jantung dan otot rangka.Myoglobin

berfungsi menyimpan, memindahkan, menerima, dan melepas oksigen

dari hemoglobin dalam sirkulasi ke enzim-enzim respirasi di dalam sel

kontraktil.Ketika terjadi kerusakan pada otot, myoglobin dilepas ke

dalam sirkulasi darah Myoglobin disaring dari darah oleh ginjal dan

diekskresikan melalui urin. Jika sejumlah besar myoglobin yang

dilepaskan ke dalam aliran darah, seperti setelah trauma parah,

Makalah Kimia Klinik (Jantung) | 24


myoglobin berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal dan

akhirnya mengakibatkan kegagalan ginjal Peningkatan myoglobin serum

terjadi 2-6 jam setelah terjadi kerusakan jaringan otot jantung atau otot

rangka, mencapai kadar tetinggi dalam waktu 8- 12 jam, dan kembali

normal dalam waktu 18-36 jam.

b. Patofisologi

Peningkatan mioglobin serum terjadi 2-6 jam setelah terjadi

kerusakan jaringan otot jantung atau otot rangka, mencapai kadar

tetinggi dalam waktu 8- 12 jam, dan kembali normal dalam waktu 18-36

jam. Mioglobin urin dapat dideteksi selama 3-7 hari setelah cedera

otot.Peningkatan mioglobin darah berarti bahwa telah terjadi kerusakan

sangat terbaru pada jantung atau jaringan otot rangka. Karena mioglobin

juga ditemukan pada otot rangka, peningkatan kadar dapat terjadi pada

pasien yang mengalami kecelakaan, kejang, operasi, atau penyakit otot,

seperti distrofi otot. Mioglobin memiliki sensitivitas yang tinggi untuk

cedera otot, namun tidak spesifik untuk jantung.Karena itu mioglobin

tidak banyak digunakan untuk mendiagnosis serangan jantung karena

Troponin jauh lebih spesifik.Peningkatan mioglobin dalam waktu 12 jam

setelah nyeri dada akut harus dikonfirmasi dengan uji enzim jantung

(CK, CK-MB dan Troponin), EKG dan tanda-tanda klinis juga harus

diperhitungkan untuk memastikan infark miokard akut (AMI).

Peningkatan kadar mioglobin serum dapat dijumpai pada infark miokard

akut (AMI), cedera otot rangka, luka bakar berat, polimiositis, trauma,

Makalah Kimia Klinik (Jantung) | 25


prosedur bedah, intoksisitas alkohol akut disertai delirium tremens,

gagal ginjal, stress metabolik. Mioglobinuria (mioglobin dalam urin)

dapat dijumpai pada kerusakan miokardium akibat AMI, cedera jaringan

otot traumatik, iskemia berat, ketoasidosis diabetik, delirium tremens,

infeksi sistemik disertai demam, serta distrofi muskular.Tanda-tanda

klinis dan uji lainnya harus diperhatikan untuk menentukan penyebab

terjadinya mioglobin dalam urin.

c. Masalah Klinis

Peningkatan kadar mioglobin serum dapat dijumpai pada infark

miokard akut (AMI), cedera otot rangka, luka bakar berat, polimiositis,

trauma, prosedur bedah, intoksisitas alkohol akut disertai delirium

tremens, gagal ginjal, stress metabolik. Mioglobinuria (mioglobin dalam

urin) dapat dijumpai pada kerusakan miokardium akibat AMI, cedera

jaringan otot traumatik, iskemia berat, ketoasidosis diabetik, delirium

tremens, infeksi sistemik disertai demam, luka bakar berat, serta distrofi

muskular. Tanda-tanda klinis dan uji lainnya harus diperhatikan untuk

menentukan penyebab terjadinya mioglobin dalam urin.

Makalah Kimia Klinik (Jantung) | 26


Makalah Kimia Klinik (Jantung) | 27
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri otot.Cara bekerjanya

menyerupai otot polos yaitu di luar kemauan kita (dipengaruhi oleh susunan

saraf otonom).Yang terdiri dari lapisan endocardium, miokardium, dan

pericardium.Fungsi utama jantung adalah menyediakan oksigen ke seluruh

tubuh dan membersihkan tubuh dari hasil metabolisme (karbondioksida),

sehingga bila jantung mengalami serangan jantung dapat diperiksa enzim pada

jantung seperti troponin I, troponin T, CK-MB dan lainnya.

Makalah Kimia Klinik (Jantung) | 28

Anda mungkin juga menyukai