Anda di halaman 1dari 19

SISTEM IMUNITAS SPESIFIK

OLEH:
HIJRAL ASWAD, S.Si.M.Kes.
Kerjasama Sel T dan Sel B
• Sel limfosit; berperan utama dalam sistem
spesifik

• Sel T pada imunitas selular


• Sel B pada imunitas Humoral
• Pada imunitas Humoral; sel CD4+ T
berinteraksi dengan sel B dan
merangsang proliferasi dan
diferensiasi sel B

• Pada imunitas Selular; Sel CD4+ T


mengaktifkan Makrofag untuk
menghancurkan mikroba intraselular
yang menginfeksi sel
Sel B

• Aktivitasnya diawali dengan


pengenalan reseptor permukaan
spesifik

• Dalam perkembangannya sel B mula-


mula memproduksi IgM atau IgG
menjadi matang atau menetap
sebagai sel memori
Ig Permukaan
• Sel B termuda telah ditemukan dalam janin dan
sumsum tulang, tapi belum memiliki imunoglobulin
atau petanda permukaan

• Pertama kali terbentuk sel pre-B, dengan ciri IgM


dalam sitoplasma sel.

• Selanjutnya bergerak ke arah membran sel


selanjutnya dijadikan reseptor permukaan, sehingga
sel dapat mengenal antigen pertama kali
• Kontak antigen dan sel B muda tidak
menimbulkan ekspansi dan diferensiasi
lanjutan

• Kedua dibentuk IgD, dan bergerak juga ke


arah membran sel.

• Sel B yang matang apabila telah memiliki


IgM dan IgD
Tahapan Pematangan Sel B

Sel Progenitor
Sel yang mensekresi
antibodi

Sel Pre-B

Sel B Teraktivasi
Sel B Imatur

Sel B Matur
Perbedaan Sel T dan Sel B
SEL T
Tempat pematangan Timus
Reseptor antigen TcR
MHC untuk pengenalan Ya
Petanda Semua memiliki (TcR/CD3,
Th-CD4,Tc-CD8)
Sel memori Ya
Fungsi Proteksi terhadap mikroba
intraselular
Produk Th1-INF-gamma/TNF-alfa
Th2,IL-4, IL-5,IL-6, Tc-
Perforin
SEL B
Tempat pematangan Sumsum tulang
Reseptor antigen Antibodi
MHC untuk pengenalan Tidak
Petanda Ig Permukaan
Sel Memori Ya
Fungsi Proteksi terhadap
mikroba ekstraseluar
Produk Antibod (sel B menjadi
sel plasma)
ANTIGEN dan ANTIBODI
• Antigen; Molekul yang memacu respon imun
(imunogen)

• Hapten; Bahan kimia ukuran kecil (mis,


dinitrofenol) yang dapat diikat antibodi tapi
tidak mengaktifkan sel B. Contoh; berbagai
golongan antibiotik

• Epitop (determinan): bagian antigen yang


dapat membuat kontak fisik dengan reseptor
antibodi yang diikat secara spesifik

• Paratop: Bagian antibodi yang mengikat epitop


A. Pembagian Antigen menurut epitop
• Unideterminan, univalen, Hanya 1 jenis
epitop pada satu molekul. Contoh; Hapten

• Unideterminan, multivalen, Hanya 1 jenis


epitop tetapi 2 atau lebih epitop tersebut
ditemukan pada satu molekul. Contoh;
Polisakarida

• Multideterminan, univalen, Banyak epitop


yang bermacam-macam tetapi hanya satu dari
setiap macamnya. Contoh; Protein
• Multideterminan, multivalen: Banyak
macam epitop dan banyak dari setiap
macam pada satu molekul. Contohnya;
Bahan kimia kompleks
B. Pembagian Antigen Menurut
Spesifitas
• Heteroantigen, yang dimiliki oleh banyak
spesies
• Xenoantigen, yang hanya dimiliki spesies
tertentu
• Aloantigen (Isoantigen), yang spesifik untuk
individu dalam satu spesies
• Antigen organ spesifik, yang hanya dimiliki
organ tertentu
• Autoantigen, yang dimiliki alat tubuh sendiri
C. Pembagian antigen menurut
ketergantungan terhadap sel T

• T Dependen, memerlukan pengenalan sel T


lebih dulu untuk menimbulkan respon antibodi

• T Independen, merangsang sel B tanpa


bantuan sel T untuk membentuk antibodi.
Contoh; lipopolisakarida, flagelin polimerik
bakteri
D. Pembagian antigen menurut sifat
Kimiawi
• Hidrat arang (Polisakarida)
(imunogenik). Contoh: Respon imun pada
golongan darah, sifat antigen dan
spesifitas imunnya barasal dari
polisakarida pada permukaan eritrosit

• Lipid (tidak imunogenik). Namun dapat


menjadi imunogenik. Contoh:Lipid
dianggap hapten adalah sfingolipid
• Asam Nukleat (tidak imunogenik).
Tetapi dapat menjadi imunogenik. Respon
imun terhadap DNA terjadi pada
penderita dengan Lupus eritematosus
sistemik

• Protein (Imunogenik). Umumnya


multideterminan dan univalen
SUPERANTIGEN
• Adalah pemacu respon imun poten yang
mengaktifkan 5%-30% sel T
• Tidak memerlukan proses intraselular
melalui APC
• Diperoduksi berbagai patogen pada manusia.
Mis: Staphylococcus aureus (enterotoksin
dan toksin eksofoliatif), Staphylococcus
pyogenes (eksotoksin), Virus (HIV, Rabies,
CMV) dan Parasit (Toksoplasma gondii)
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai